Pembimbing:
dr. Yuniarty Amra, Sp.OG, M.Kes
dr. Asria Rusdi
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur
: 34 tahun
Alamat
: Samataring, Sinjai
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Pekerjaan
: IRT
Pendidikan
: SLTP
Tgl. Masuk RS : 8 Januari 2016
No. Rekam Medik
: 09 31 14 15
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Hamil 9bln dan perut terasa sakit
yang terasa tembus sampai ke
belakang sejak 2 jam sebelum masuk
rumah sakit
RIWAYAT KEHAMILAN
SEKARANG
Pasien G3P1A1, mengaku hamil 9 bulan
HPHT : 5 April 2015, TP : 12 Januari 2016
4 jam sebelum masuk rumah sakit pasien merasa
keluar air air, keluar lendir dan darah dari kemaluan
(+), mules (+), sakit kepala (+), nyeri ulu hati (+),
demam (-), pandangan kabur(-), keputihan (-), sesak
(-), batuk (-).
4 hari sebelum masuk rumah sakit pasien merasa
bengkak timbul bersamaan pada kedua tungkai bawah.
Pasien rutin ANC ke dokter kandungan di RSUD Sinjai
dan didiagnosis menderita hipertensi sejak usia
kehamilan 28 minggu. Pasien mendapatkan terapi obat
anti hipertensi.
Pasien masih merasakan adanya gerakan janin.
RIWAYAT OBSTETRIK
G3P1A1 hamil 36 minggu
Anak 1 : Aterm, normal, lahir di bidan, meninggal
Anak 2 : Keguguran
Riwayat Ante Natal Care (ANC) : periksa kehamilan
di dokter kandungan RSUD Sinjai, pemeriksaan
pertama pada usia kehamilan 1 bulan
Riwayat Haid : Menarche usia 15 tahun, lama
menstruasi 5-7 hari, siklus menstruasi 28 hari, HPHT
: 5 April 2015
Riwayat Perkawinan : menikah 1 kali (umur 31
tahun)
Riwayat KB : kondom
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum
: CM
Tanda vital
: TD 200/100, Nadi 88x/mnt,
Suhu : 36,5o C, Pernapasan 25 x/mnt
Mata
: Konjunctiva tidak pucat, sclera tidak
ikterik
Jantung : BJ I-II normal, Murmur(-), Gallop(-)
Paru
: BN veskuler, Rh -/-, Wh -/ Abdomen
: Dinding perut > dinding dada,
striae
gravidarum (+) , Tympani pada bawah
processus xipoideus, redup daerah uterus
Ekstremitas
: akral hangat, edema +/+ minimal
STATUS OBSTETRIKUS
Pemeriksaan Leopold :
I : Teraba bagian besar lunak dan melenting kesan bokong
II : Teraba bagian memanjang di sebelah kanan, rata, keras kesan
punggung, dan di sebelah kiri teraba bagian kecil kesan ekstremitas
III : Teraba bagian besar dan keras kesan kepala
IV : Kepala sudah masuk panggul
Kesimpulan : Teraba janin tunggal, letak memanjang, presentasi
kepala,
punggung bayi berada di kanan ibu, teraba kepala 2/5 bagian, kepala
masuk
panggul.
TFU 20 cm, TBJ 1395 gr, HIS 2-3x/10 lamanya 20.
Auskultasi : DJJ (+) 140 x/menit.
VT : 8 cm, ketuban (-), kepala Hodge III-IV
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah (8-1-2016) :
HB
= 13,5 g/dL
Eritrosit = 4,63 x 106/ uL
HT
= 41,6 %
Leukosit = 9900 /ul
MCV
= 89,9 fL
MCH
= 29,1 pg
Trombosit = 114.000 /uL
GDS
= 66 g/dl
Gol. Darah = B+
HbsAg
= non reaktif
Urin Lengkap
Protein urin = +2
DIAGNOSIS
G3P1A1 gravida aterm inpartu Kala I fase aktif +
Preeklamsia Berat + susp. PJT
TATALAKSANA
PR0GNOSIS
Ad vitam
: Bonam
Ad functionam: Bonam
Ad sanationam: Bonam
FOLLOW UP
Tanggal/
Perjalanan Penyakit
Jam
08-01S : Mules, ingin mengedan
2016
16.00
O:
WITA
KU : ibu baik. TD 170/90, P : 20x, N :
80x.
His 2-3x/10 lamanya 30, DJJ 140 dpm
A :G3P1A1 gravida aterm inpartu Kala I
fase aktif + Preeklamsia Berat + susp.
PJT
Penatalaksanaan
Pimpinan meneran
Pukul 17.30
Lahir bayi spontan, perempuan AS 8/10 dengan berat
1100gr, panjang badan 37cm, ketuban jernih, jumlah
cukup, bayi di keringkan dan di selimuti. Tali pusat di jepit
dan di potong. Ibu disuntik oksitosin 10iu IM, dan dilakukan
peregangan tali pusat terkendali
Pukul 18.05
Lahir spontan plasenta lengkap, dilakukan masage fundus,
kontraksi baik, perdarahan 100cc. Tali pusat licin dan
terpilin
Pukul 18.55
Perdarahan 10cc. Perineum intake, Kontraksi uterus baik,
TFU setinggi pusat, Keadaan umum baik, TD : 170/90mmHg
Tanggal
Perjalanan Penyakit
/ Jam
09-01S
: BAK +, BAB +, demam
2016
perdarahan 10.00
WITA
O:
KU/ Kesadaran
: TSS/ CM
TD
Penatalaksanaan
-,
: 150/90 x/mnt
RR
: 20
x/mnt
Suhu : 36,7C
Nadi :
80 x/mnt
Mata
: sklera ikterik-/-,
konjunctiva pucat-/Jantung
: BJ I-II normal, murmur(-),
gallop(-)
Paru
: vesikuler, rhonki-/-,
wheezing-/Ekstremitas : akral hangat, edema +/+
minimal
Status obstetri : 2 jari bawah pusat,
kontraksi baik
I : v/u tenang, perdarahan
TINJAUAN
PUSTAKA
PREEKLAMPSIA
Kejadian preeklamsia diperkirakan
sekitar 5%, berkisar antara 3-10%
Dari penelitian Hauth dkk (2000)
didapatkan diagnosis preeklamsia
sebesar 7,6% dan preeklamsia berat
sebesar 3,3 % dari 4302 wanita
nulipara dengan usia kehamilan 20
minggu
Williams Obstetric 22e 2005
Winkjosastro, H. Ilmu Kebidanan.
Definisi
Preeklamsia adalah penyakit dengan
tanda-tanda hipertensi, edema, dan
proteinuria yang timbul karena
kehamilan.
Faktor Resiko
Faktor resiko:
Primigravida
Sosial ekonomi rendah
Usia lebih dari 35 tahun
Obesitas
Diabetes mellitus
Mola hidatidosa
Riwayat hipertensi kronik
Kehamilan kembar
Williams Obstetric 22e 2005
Winkjosastro, H. Ilmu Kebidanan. Jakarta.2006
Karumanchi et al. Preeclamsia and angigenic factor. In : Kidney
International Vol.67. 2005 pp 2101-2113
PATOLOGI PRE-EKLAMSIA
BERAT
VASOPASME
PEMBULUH DARAHISKEMIA
DAMPAK MATERNAL
Kardiovaskular
Hemodinamik
Multiorgan
DAMPAK
FETUS
Uteroplasenta
GEJALA KLINIS
www.netter.com
MANIFESTASI KLINIS
Hamil <
20 mg
Hipertensi
Kronik
Superimposed
preeklamsia
Sakit kepala
Gangguan
penglihatan
Kejang +
Proteinuria
Hamil >
20 mg
Eklamsia
Preeklamsia
Ringan
Kejang
Preeklamsia
Berat
Ringan
Berat
100 mHg
Proteinuria
Trace sampai +1
Nyeri kepala
Gangguan visual
Oligouria
Kejang
+ (eklampsia)
Kreatinin serum
Normal
Meningkat
Trombositopenia
Minimal
Jelas
Hambatan
pertumbuhan fetus
Jelas
Edema paru
+/-
Peningkatan
hepar
enzim
PENATALAKSANAAN
PREEKLAMPSIA BERAT
Ibu dengan preeklamsi harus segera dirujuk ke RS
Tatalaksana umum :
Jika diastolik >110mmHg, beri anti hipertensi sampai diastolik
antara 90-100 mmHg
Pasang infus Ringer Laktat
Ukur keseimbangan cairan, jangan sampai overload
Katerisasi urin pengukuran volume dan pemeriksaan
protein uria
Auskultasi mencari tanda edema paru Jika ada hentikan
cairan, dan beri diuretik
Observasi tanda vital, refleks, dan DJJ tiap 1 jam
Lakukan uji pembekuan darah
Lakukakan
pengawasan
kejang
disertai
aspirasi
mengakibatkan kematian ibu dan janin
Preeklamsia Berat Persalinan dalam 24 jam
Eklamsia Persalinan dalam 12 jam
Terapi Hipertensi
Obat pilihan adalah Nifedipin, yang diberikan 510 mg oral yang dapat diulang sampai 8 kali/24
jam
Jika respons tidak membaik setelah 10 menit,
berikan tambahan 5 mg Nifedipin sublingual.
Labetolol 10 mg oral. Jika respons tidak membaik
setelah 10 menit, berikan lagi Labetolol 20 mg
MgSO4
Tujuan : mencegah kejang eklamptik (efek MgSO4 >
fenitoin & diazepam u/ pencegahan kejang, kematian
ibu dan perinatal, serta terdapat efek menenangkan,
menurunkan tekanan darah dan meningkatkan
diuresis)
Pemberian i.v. atau i.m. (i.v. diutamakan)
Monitoring tanda-tanda toksisitas magnesium harus
dilakukan selama pemberian, meliputi refleks tendon
dalam, status mental dan laju pernapasan.
Siapkan antidotum : Kalsium glukonas 1 g (20 ml
dalam larutan 10%) IV perlahan-lahan sampai
pernafasan mulai lagi
Dosis Pemeliharaan
MgSO4 1 g / jam melalui infus Ringer
Asetat / Ringer Laktat yang diberikan
sampai 24 jam postpartum
KOMPLIKASI
Komplikasi yang terberat ialah kematian ibu dan janin
Solusio plasenta
Hemolisis
Perdarahan otak
Kelainan mata
Edema paru-paru
Nekrosis hati
Sindroma HELLP (haemolysis, elevated liver enzymes, low
platelet)
Kelainan ginjal
Trauma dan fraktura karena jatuh akibat kejang, pneumonia
aspirasi, dan DIC.Prematuritas, dismaturitas, dan kematian
janin intra-uterin
PROGNOSIS
Quo ad vitam bonam
Pasien tidak menunjukkan tanda dan gejala
kerusakan multiorgan akibat pre-eklamsia
berat.
Quo ad functionam bonam
semua kelainan
sistemik
pada
hipertensi
yang
diinduksi
kehamilan umumnya reversibel sifatnya
Quo ad sanationam dubia ad bonam karena
resiko pasien untuk mengalami preeklamsia berat
pada kehamilan selanjutnya adalah lebih kecil.
Terima Kasih