Anda di halaman 1dari 8

Dosis Obat untuk anak

Dosis Kloramfenikol
Dewasa, anak-anak dan bayi
berumur diatas 2 minggu : 50 mg/kg
BB sehari dibagi menjadi 3-4 dosis
Bayi berumur dibawah 2 minggu : 25
mg/ kg BB sehari dibagi menjadi 4
dosis

Dosis Ranitidin untuk anak


Doss ranitidin untuk anak adalah 2-4
mg/kg BB 2 x sehari
Dosis metamizole pada anak
Dosis metamizole pemberiannya 1015 mg/kg BB per setiap pemberian
diberikan hingga 3x sehari

Ikterus neonatorum
Ikterus adalah gambaran klinis berupa
pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa
karena adanya deposisi produk akhir
katabolisme heme yaitu bilirubin.
Jaringan permukaan yang kaya elastin,
seperti sklera dan permukaan bawah
lidah, biasanya adalah bagian yang
pertama kali mengalami kuning. Pada
neonatus atau bayi baru lahir, baru
tampak apabila serum bilirubin sudah >
5 mg/dL (> 86 mol/L).

Pada keadaan normal, kadar bilirubin


indirek bayi baru lahir adalah 1-3 mg/dl
dan naik dengan kecepatan < 5 mg/dl/24
jam, dengan demikian ikterus fisiologis
dapat terlihat pada hari ke-2 sampai ke3, berpuncak pada hari ke-2 dan ke-4
dengan kadar berkisar 5-6 mg/dL (86-103
mol/L), dan menurun sampai di bawah 2
mg/dl antara umur hari ke-5 dan ke-7.

Ikterus pada neonatus tidaklah selamanya


patologis (red: penanda adanya sebuah
penyakit). Pada neonatus dapat pula terjadi
ikterus fisiologis yang dapat merupakan
fenomena dari keadaan berikut, yaitu:
1.Peningkatan penghancuran eritrosit
janin karena pendeknya usia eritrosit.
2.Rendahnya ekskresi hepar dan
rendahnya kadar glukoronil transferase
pada neonatus.
3.Gerakan usus yang lambat akibat
belum ada intake.

Suatu ikterus pada neonatus dikatakan


fisiologis jika ditemukan keadaan berikut,
yaitu:
1.Pertama kali muncul pada usia 24-72
jam setelah lahir.
2.Terjadi selama 4-5 hari pada bayi
normal dan 7 hari pada bayi prematur.
3.Kadar bilirubin tidak melebihi 15
mg/dl
4.Tidak terdeteksi secara klinis setelah
14 hari. Atau dengan kata lain tidak
ditemukan dasar patologis.

Peningkatan level bilirubin indirek yang lebih tinggi lagi dapat


digolongkan sebagai keadaan patologis yang dapat disebabkan
oleh berbagai keadaan. Beberapa keadaan berikut tergolong
dalam ikterus patologis, antara lain:
Timbul dalam 24 jam pertama kehidupan.
Bilirubin total/indirek untuk bayi cukup bulan > 13 mg/dL atau
bayi kurang bulan >10 mg/dL.
Peningkatan bilirubin > 5 mg/dL/24 jam.
Kadar bilirubin direk > 2 mg/dL.
Ikterus yang disertai proses hemolisis (inkompatabilitas darah,
defisiensi G6PD, atau sepsis)
Ikterus yang disertai oleh: Berat lahir <2000 gram,Masa
gestasi 36 minggu,Asfiksia, hipoksia, sindrom gawat napas
pada neonatus,Infeksi,Trauma lahir pada kepala,Hipoglikemia
Ikterus klinis yang menetap setelah bayi berusia >8 hari (pada
aterm) atau >14 hari (pada prematur)

Untuk menilai kadar bilirubin secara klinis, Kramer


memperkenalkan penilaian klinis derajat ikterus
neonatal. Penilaian tersebut adalah sebagai berikut:
1.Kramer I : Daerah kepala (Bilirubin
total 5 7 mg)
2.Kramer II : Daerah dada pusat
(Bilirubin total 7 10 mg%)
3.Kramer III : Perut dibawah pusat - lutut
(Bilirubin total 10 13 mg)
4.Kramer IV : Lengan sampai pergelangan
tangan, tungkai bawah sampai pergelangan kaki
(Bilirubin total 13 17 mg%)
5.Kramer V : hingga telapak tangan dan
telapak kaki (Bilirubin total >17 mg%)

Anda mungkin juga menyukai