Bell's Palsy
Bell's Palsy
Pembimbing
Dr. dr. Dessy R Emril Sp.S (K)
Latar Belakang
Sindrom ini pertama sekali dideskripsikan pada
tahun 1821 oleh seorang anatomis dan dokter
bedah bernama Sir Charles Bell.
Latar Belakang
Rata-rata berkisar 10-30 pasien per 100.000
populasi per tahun, dan terus meningkat sesuai
umur, insidensinya akan meningkat pada diabetes
dan wanita hamil.
Tinjauan Pustaka
Burgess et al
Mengidentifikasi genom HSV di ganglion genikulatum seorang pria
lanjut yang meninggal 6 minggu setelah mengalami Bells palsy
Murakami et al
Menginokulasi HSV dalam telinga dan lidah tikus yang menyebabkan
paralisis pada wajah tikus tersebut
Hato et al
Mengindikasikan bahwa hasil yang lebih baik didapatkan pada pasien
yang diterapi dengan asiklovir/valasiklovir dan prednisolon dibandingkan
yang hanya diterapi dengan prednisolon
Axelsson et al
Menemukan bahwa terapi dengan valasiklovir dan prednison memiliki
hasil yang lebih baik
De Almeida et al
menemukan bahwa kombinasi antivirus dan kortikosteroid berhubungan
dengan penurunan risiko batas signifikan yang lebih besar dibandingkan
kortikosteroid saja
Cochrane 2009 pada 1987 pasien dan Quant et al dengan 1145 pasien
menunjukkan tidak ada keuntungan signifikan antiviral dibandingkan
plasebo dalam hal penyembuhan inkomplit dan tidak adanya keuntungan
yang lebih baik dengan penggunaan kortikosteroid ditambah antivirus
dibandingkan kortikosteroid saja.
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama
: Tn. MR
Umur
: 45 Tahun
Pekerjaan
: Tukang Becak
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Menikah
Alamat
: Lamdingin
Nomor CM
: 1-08-21-60
Tanggal Pemeriksaan : 26 Maret 2016
Keluhan Utama
Status Internus
Status Internus
Pemeriksaan Kulit
Warna : Kuning langsat
Turgor : Cepat kembali
Sianosis : Negatif
Ikterus : Negatif
Oedema : Negatif
Status Internus
Pemeriksaan Kepala
Rambut : Hitam, sukar dicabut
Wajah : Simetris
Mata : Conj. anemi (-/-), ikterik (-/-), sekret (-/-),
RCL (+/+), RCTL (+/+), Pupil bulat isokor, 3
mm/3 mm, Katarak
OS, Lapang pandang
sebelah kiri menurun.
Telinga : Serumen (-/-)
Hidung : Sekret (-/-)
Mulut
Bibir : Asimetris
Lidah: Asimetris, tremor (-), hiperemis (-)
Tonsil : Hiperemis (-/-), T1/T1
Faring : Hiperemis (-)
Status Internus
Pemeriksaan Leher
Inspeksi : Simetris, retraksi (-)
Palpasi
: TVJR-2cmH2O, pembesaran
KGB (-), Kuduk kaku (+)
Status Internus
Pemeriksaan Thorax
Inspeksi
Statis : Simetris, bentuk normochest
Dinamis : Pernafasan abdominothorakal,
retraksi suprasternal (-),
retraksi intercostal (-), retraksi
epigastrium (-)
Status Internus
Paru
Inspeksi
dinamis
Kiri
Palpasi
Fremitus N
Fremitus N
Perkusi
Sonor
Sonor
Auskultasi
Vesikuler Normal
Vesikuler Normal
Status Internus
Jantung
Auskultasi : BJ I > BJ II, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Simetris, luka memar pada abdomen (-)
Palpasi : Nyeri tekan abdomen sinistra (-), defans
muscular (-)
H/L/P : Tidak teraba
Ginjal : Ballotement (-)
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)
Auskul : Peristaltik 3x/menit, kesan normal
Status Internus
Tulang Belakang
Bentuk
: Simetris
Nyeri tekan: Positif
Kelenjar Limfe
Pembesaran KGB : Negatif
Status Internus
Superior
Inferior
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Sianosis
Oedema
Fraktur
Status Neurologis
: E4 M6 V5
GCS
Pupil
: Isokor, bulat, ukuran 3 mm/3
mm, RCL (+ /+), RCTL (+/+)
TRM
: Negatif
N. Cranialis : Parese n. VII Dex Perifer
Parese n. XII Sin
Status Neurologis
Nervus II (visual)
OD
: 6/60, Lapang pandang (N), Melihat
warna (N)
OS
: 4/60, Lapang pandang (), Melihat
warna (N)
Status Neurologis
Status Neurologis
Nervus IX, XI
: dalam batas normal
Nervus XII
:
1. Artikulasi lingualis : Dalam batas normal
2. Menjulurkan lidah : Parese N. XII
sinistra
. Dalam (terdorong kanan)
. Luar (terdorong kiri)
Status Neurologis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa Kerja
Penatalaksanaan
Mecobalamin 2 x 500 mg
Metilprednisolon 3 x 16 mg
Amlodipin 1 x 10 mg
Neurodex FC Tab 3 x 1
Asam Folat 3 x 1 mg
Planning
Fisioterapi
Terapi cermin
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
Kesimpulan
Kesimpulan
TERIMA KASIH