Anda di halaman 1dari 43

BAB I

Pendahuluan
1.1

Latar Belakang
Dalam era yang serba teknologi saat ini,
kemajuan bidang pendidikan sangatlah bertambah
dari waktu ke waktu. Kemajuan yang dicapai oleh
umat manusia, baik itu bidang sosial, bidang
informasi maupun bidang pendidikan. Salah satunya
membuat makalah yang baik dan benar, yaitu
merupakan sistem informasi yang dituangkan ke
dalam
bentuk
tulisan
karya
ilmiah.
1.2

Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian
ini
akan
mencakup
tentang
pengukuran
instrumentasi
migas
dengan
memperhatikan tanda-tanda baca, cara penulisan,
tata bahasa yang baik dan benar.
1.3
Tujuan dan manfaat
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
Membantu untuk lebih lebih kreatif
Memahami pola pikir ilmiah
Manfaat :
Memberikan pengetahuan baru
Memperbanyak ilmu

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 1

BAB II
2.1

Pengukuran Tekanan (Pressure Measurement)

a) Barometer
Barometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mengukur tekanan udara. Digunakan terutama oleh ahli
meteorologi, pilot, dan pelaut, barometer digunakan untuk
memprediksi kondisi cuaca dengan mengukur perubahan tekanan
atmosfer. Barometer tidak memberitahu cuaca pada saat itu,
melainkan memprediksi cuaca yang akan terjadi satu atau dua hari
kemudian. Barometer akan berfungsi sama baiknya saat diletakkan
di dalam maupun diluar ruangan.
Ada empat macam barometer, yakni barometer air raksa,
barometer air, barometer aneroid, dan barograf.

Barometer Sederhana
Barometer Air Raksa

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 2

Barometer Aneroid
Barograf

b) Manometer
Bentuk paling sederhana manometer adalah tabung
berbentuk U yang berisi cairan. Tekanan yang diukur akan bisa
dibaca
pada
ujung
tabung
yang
terbuka.
Kalau ada perbedaan tekanan, tinggi cairan pada sisi tabung akan
berbeda. Perbedaan tinggi ini merupakan proses tekanan dalam
manometer air (mm mercury) thermometer. Konfersi kedalam kPa
cukup
sederhana
:
Untuk
air,
Pa
=
mmH2o
x
9.807
Untuk merkuri , Pa = mmHg x 133,3

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 3

Manometer Tabung U

Ada beberapa macam manometer, diantaranya adalah


manometer logam dan manometer McLeod. Manometer logam
digunakan untuk mengukur tekanan gas yang sangat tinggi,
misalnya
tekanan
gas
dalam
ketel
uap.
Cara kerja manometer ini didasarkan pada plat logam yang
bergerak naik turun bila ada perubahan tekanan. Gerak ujung plat
logam diterusakan oleh jarum jam penunjuk skala. Beberapa
manometer logam antara lain manometer Bourdon, manometer
Shaffer Budenberg, dan manometer ban.
Manometer McLeod digunakan untuk mengukur tekanan
udara yang lebih kecil dari 1 mmHg. Cara kerja manometer ini pada
prinsipnya sama seperti manometer raksa ujung tertutup. Jika
selisih tinggi raksa di pipa S dengan pipa E adalah h cmHg, maka
tekanan
yang
terukur
sebesar
P = 1 / 10.000 x h cmHg

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 4

Manometer Logam

Manometer

Bourdon

McLeod

c) Tabung Pitot
Tabung Pitot adalah instrumen pengukuran tekanan digunakan
untuk mengukur kecepatan aliran fluida. Tabung pitot diciptakan
oleh insinyur Perancis Henri Pitot pada awal abad ke-18 dan telah
dimodifikasi untuk bentuk modern pada pertengahan abad ke-19
oleh ilmuwan Prancis Henry Darcy. Hal ini banyak digunakan untuk
menentukan kecepatan udara dari pesawat terbang, kecepatan air
STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 5

dari perahu, dan untuk mengukur cairan, udara dan gas kecepatan
dalam aplikasi industri. Tabung pitot digunakan untuk mengukur
kecepatan pada suatu titik dalam aliran dan bukan kecepatan ratarata dalam pipa atau conduit.

Tabung Pitot

2.2

Sensor Pengukur Tekanan

a) Tabung Bourdon
Tabung Bourdon banyak digunakan untuk pengukuran tekanan
statik, harganya relatif murah, tetapi cukup dapat diandalkan.
Tabung-tabung ini banyak di pasaran dalam berbagai ukuran
(diameter 1-16 inch) dan dengan berbagai tingkat ketelitian.
Pengukur Heise (Heise Gage) ialah pengukur tabung Bourdon yang
sangat teliti, dengan ketelitian 0,1 persen bacaan skalah penuh. Alat
ini banyak digunakan sebagai standar tekanan sekunder untuk
STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 6

pekerjaan-pekerjaan laboratorium. Konstruksi tabung Bourdon dapat


dilihat pada gambar dibawah ini.

Tabung Bourdon

Bagian-bagian Tabung Bourdon

Tabung Bourdon biasanya mempunyai penampang elips dan


terbuat dari Pipa pendek lengkung yang mana salah satu ujungnya
tertutup (konfigurasi C). Bila terdapat tekanan dalam tabung
tersebut, akan terjadi deformasi elastik pada tabung (menegang),
yang dalam keadaan ideal sebanding dengan tekanan. Perubahan
yang dihasilkannya akan sebanding dengan besarnya tekanan yang
diberikan Ujung pengukur ini dihubungkan dengan suatu
penghubung Berpegas yang memperbesar perpindahan dan
mengubahnya menjadi gerakan putar pada jarum penunjuk.
STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 7

Penghubung itu dibuat sedemikian rupa sehingga mekanisme


tersebut dapat diukur untuk memberikan kelinieran yang optimum.

Prinsip Kerja Bourdon Tube


Tekanan dipandu ke dalam tabung, perbedaan tekanan di
dalam dan di luar tabung bourdon akan menyebabkan perubahan
bentuk penampangnya. Perubahan bentuk penampang akan diikuti
perubahan bentuk arah panjang tabung, dimana perubahan panjang
tabung akan dikonversikan menjadi gerakan jarum penunjuk pada
skala. Analisa teoritis tentang perubahan bentuk tabung bourdon
sebagai fungsi perbedaan tekanan di luar dan di dalam tabung
bourdon jarang dilakukan. Perubahan bentuk tabung bourdon
diperoleh dari data eksperimental.
Analisa rekayasa eksperimental, dilakukan dengan dua cara,
dengan metode teori dan metode eksperimental. Metode teori yaitu
dengan menggunakan menggunakan teori atau rumus matematika
yang berlaku dalam eksperimen yang dikehendaki, sedangkan
metode eksperimental, yaitu dengan melakukan praktek langsung
terhadap eksperimen tersebut.
Bahan Pembuatan Tabung Bordon
1. Perunggu (bronze) Untuk tekanan sampai 600 psi bahan
tabung terbuat dari perunggu (bronze)
2. Berilyum-tembaga Untuk tekanan sampai dengan 10.000 psi
terbuat dari paduan berilyum-tembaga
3. Baja tak berkarat (stainlesssteel) Untuk tekanan 10.000 psi
atau lebih digunakan baja tak berkarat (stainlesssteel) maupun
paduannya.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
Biaya pengadaan awal : rendah
Konstruksi sederhana
Dapat dikalibarsi dengan mudah (menggunakan mercury
barometer).
Tersedia range yang bervarisai, termasuk range yang sangat
tinggi.

Kekurangan
Peka terhadap goncangan dan getaran
Mempunyai sifat histerisis
Akurasi : sedang (tidak cukup baik untuk beberapa aplikasi).

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 8

b) Bellows
Bellows adalah elemen pengukur tekanan yang mampu berdefleksi (mengembang). Bellows akurat untuk digunakan mengukur
tekanan gage (Pgage) dengan range antara absolute zero sampai
350 kPa. Terdiri atas sebuah tubing metal yang bisa mengembang
searah mengikuti panjangnya. Bellows dengan diameter yang lebar

bisa membaca low pressure lebih baik daripada bourdon tube.


Absolute Pressure Gage dengan Menggunakan Bellows

Kelebihan :
Deadband kecil
Ukuran diameter kecil
Respon cepat
Repeatability bagus

Kekurangan :
Kemampuan overpressure-nya rendah
Life time nya susah diprediksi
Sensitive terhadap vibrasi
Akan mudah rusak jika terdapat surge pressure
Untuk material khusus akan sangat mahal

c) Diapraghm
Diaphragm sensor berbentuk disc yang terbuat dari metal
yang flexible. Set point merupakan fungsi dari karakteristik
elastisitas material diaphragm dan posisi switching element yang
terdapat di atas diaphragm.
STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 9

Diapraghm Sensor

Kelebihan :
Sangat akurat di atas 2/3 range-nya
Deadband yang sempit
Mampu untuk pengukuran di range pressure yang rendah
Pemilihan
material
diaphragm-nya
dapat
disesuaikan
kebutuhan
Kekurangan :
Life time nya tidak lama
Kurang bagus untuk vibrasi dan shock pressure
Set point bisa berubah karena metal diaphragm jenuh

BAB III
3.1

Pengukuran Aliran (Flow Measurement)

Pengukuran aliran fluida sangat penting dalam industri dan kilang


minyak, karena menyangkut material balance dan laba-rugi
perusahaan. Adapun tujuan dari pengukuran aliran adalah custody
transfer dan non-custody transfer. Custody transfer adalah kegiatan
STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 10

pengukuran aliran yang dilakukan terkait jual beli. Non-custody transfer


adalah kegiatan pengukuran aliran yang dilakukan tanpa terkait jual
beli, seperti pengendalian, mengetahui stok yang ada, analisa fluida,
dan material balance suatu pabrik.
Satuan aliran dapat dinyatakan dalam satuan volume ataupun
satuan massa. Beberapa macam satuan aliran bagi fluida cair
diantaranya adalah cubic metre per second, gallon per minute, gallon
per day, barrel per day, litre per day, cubic foot per minute, acre foot
per minute, dan lain-lain. Sedangkan untuk fluida gas, satuan yang
digunakan adalah standard cubic feet per minute (scfm), dan standard
cubic centimeter per minute (sccm).
Pengukuran aliran dapat dilakukan dengan dua macam, yaitu
pengukuran langsung dan pengukuran tak langsung. Pengukuran
langsung adalah pengukuran fluida dengan menampilkan/menunjukkan
hasil pengukuran satuan fluida secara langsung. Sedangkan
pengukuran tak langsung adalah pengukuran fluida dengan
menunjukkan parameter-parameter fluida tertentu (misalnya frekuensi,
tegangan, tekanan, dsb) dan kemudian dari hasil parameter tersebut
dapat dihitung secara manual untuk memperoleh nilai-nilai pengukuran
tertentu.
Untuk mengukur aliran dengan pengukuran langsung, metode
pengukuran yang digunakan adalah Positive Displacement Flow Meters
atau dapat disingkat PD Flow Meters, yaitu jenis flow meter yang
mengukur volume atau flow rate gerakan fluida dengan membagi
suatau ruangan media yang tetap dengan volume yang terukur. PD
Flow Meters mengukur volume aliran secara langsung dan kontinyu
dengan cara memisahkan (mengisolasi) aliran fluida ke dalam sekatsekat dengan volume tertentu. Sekat-sekat penuh berisi fluida akan
berputar dan setiap putaran dihitung menggunakan counter.. Sensor
yang tergolong dalam PD Flow Meter diantaranya rotary vane,
oscillating piston, lobe oval, nutating disc, gear, dan reciprocating
piston.
a) Rotary Vane
Rotary Vane banyak digunakan dalam industri perminyakan,
karena ketelitiannya sangat tinggi, yaitu 0,2-0,05%. Ketelitian meter
ini ditentukan pada rumah meter yang didalamnya berisi rotor yang
berputar pada suatu ball bearing yang menggerakkan suatu vane
yang dapat masuk dan keluar pada rotor. Adanya cairan yang
masuk pada meter menyebabkan perbedaan tekanan diantara
measuring chamber, sehingga memutar rotor dan vane.
Di dalam rotor terdapat cam yang tidak ikut berputar,
mempunyai bentuk khusus sehingga dapat menggerakkan vane
STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 11

bergantian keluar dan masuk ke dalam rotor. Gerakan dari vane


yang berturut-turut akan membentuk measuring chamber yang
memiliki volume tetap, yang dibatasi oleh dua buah vane, rotor, dan
dinding meter.

b) Lobe Oval atau Rotating Lobe Meter


Lobe Oval tidak jauh berbeda dari rotary vane. Pada lobe oval
terdapat dua buah lobe berbentuk oval yang dipasang vertikal dan
horizontal. Kedua lobe dihubungkan, dan bergerak memutar bila ada
aliran (inlet) yang masuk. Pemasangan dua buah lobe yang
berlawanan mengakibatkan adanya fluida yang terjebak di dalam
measuring chamber sehingga dapat dilakukan pengukuran.
c) Nutating Disc
Nutating disc adalah salah satu tipe alat ukur PD Meter yang
digunakan untuk mengukur aliran cairan yang menghendaki
ketelitian cukup tinggi. Gerakan piston dibatasi oleh permukaan
bagian atas yang menyerupai bola yang mencegah piston bergerak
vertikal. Selain itu, permukaan disc yang berisikan suatu celah yang
dalam dan sempit, dimana pada celah tersebut dipasang suatu
pemisah yang mencegah gerakan bebas pada disc serta membatasi
gerakan yang goncang. Bagian dalam bola yang berbentuk konis
akan memaksa disc selalu berada dalam posisi miring.
Cara kerja nutating disc adaalah cairan masuk dari sebelah
kiri bawah disc dan keluar melalui sisi kanan pemisah, dan pada
saat cairan masuk, cenderung untuk mengangkat disc dalam
usahanya untuk keluar melalui bagian outlet meter. Sewaktu disc
terangkat, maka akan menekan cairan yang berada di atas disc
untuk mengalir ke arah outlet, dan proses ini berulang terusmenerus.
STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 12

Apabila permukaan bola dan lubang serta rongga antara disc


dan ruangan cukup bersih, serta pemisah tertutup dengan baik,
maka cairan yang mengalir akan membentuk sendiri suatu seal
yang akan melawan kebocoran-kebocoran. Untuk mencatat jumlah
aliran yang diukur, pada meter ini dilengkapi dengan register, yaitu
dengan menghubungkan putaran poros disc dengan register. Jumlah

putaran disc akan sebanding dengan cairan yang mengalir melalui


meter.
d) Oval Gear
Oval gear dapat digunakan untuk heavy oil viskositas tinggi
dan corrosive liquid, tapi bukan untuk aspal. Didesain untuk
maksimum flow rate pada viscosity 200 sampai 300 centipoise (cp).
Jika viscosity semakin tinggi hingga 1000 sampai 1500 cp, akan
berkurang secara proporsional dan special blade (dengan clearance

tertentu) harus digunakan.


e) Reciprocating atau Oscillating Piston
STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 13

Berbeda dengan jenis meter disc meter, meter jenis piston


memilik semacam bucket atau gayung yang akan berputar apabila
dialiri air. Air akan masuk dari lubang input dan memenuhi bucket
yang akan segara berputar dan menyalurkan pada ruang dibalik
bucket melalui sebuah saringan. Pergerakan dari bucket ini
menggerakan mekanik yang terhubung pada angka register.
Semakin cepat pergerakan bucket menunjukan volume air
yang melaluinya semakin banyak. Meter jenis ini biasanya
dilengkapi dengan check valve sehingga air tidak bisa berbalik arah.
Saringan pada bucket sangat kecil, hal inilah yang menyebabkan
meter jenis ini mudah macet apabila ada pasir.

PD Meters kemudian dihubungkan dengan transmitter yang


kemudian dihubungkan ke counter atau penghitung pulsa.
Transmitter mengeluarkan pulsa-pulsa listrik yang dikirimkan ke
counter. Pada transmitter terdapat ticket printer yang mencatat
hasil pengukuran pada periode tertentu.
Pada transmitter terdapat konstanta kesetaraan yang dijadikan
variabel perhitungan pada hasil pengukuran.
Untuk K = 0,1 liter/pulsa, maka Q = K x Jumlah pulsa
STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 14

Untuk K = 100 pulsa/liter, maka Q = K/ Jumlah pulsa


Berikut ini adalah skema penerjemahan pulsa ke counter secara
mekanis.
Vertical
Disc

Horizontal
Disc

Transmitter

Counter

Transmitter akan mengeluarkan pulsa listrik yang kemudian


akan diubah menjadi energi mekanis dengan memanfaatkan
pergerakan dua buah disc yang dipasang vertikal dan horizontal.
Disc vertikal dipasang di bagian pinggir (bukan di tengah)
horizontal disc. Vertikal disc terhubung dengan gear-gear pada
sistem counter, sehingga dapat menggerakkan counter sebagai
data presentation.
Berikut ini adalah mekanisme penerjemahan pulsa ke counter
secara fotoelektris.

Vertical
Disc
Horizontal
Disc

Transmitter

Counter

Perbedaan penerjemahan pulsa listrik secara fotoelektris


dengan mekanis adalah pada penggunaan photodiode pada disc
vertikal. Photodiode akan mengeluarkan cahaya yang kemudian
STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 15

disaring/terfilter oleh piringan yang memiliki lubang-lubang yang


dapat disebut sebagai encoder. Disc vertikal terhubung oleh sistem
counter sehingga dapat menggerakkan counter sebagai data
presentation.
Untuk menunjukkan flow rate (volume per satuan waktu)
maka digunakan rangkaian sbb.
Flow
Periode

Pulsa

Gelombang pulsa akan dihubungkan dengan gerbang AND


dengan periode tertentu (sekon, menit, jam) dan output pada
gerbang akan menunjukkan gelombang pulsa yang tergabung
dengan gelombang periode, sehingga data presentation akan
menunjukkan nilai flow rate.

Metering System secara keseluruhan memiliki bagian-bagian


yang lengkap, diantaranya :
Meter register
Pulse Transmitter
Automatic Temperature Compensator
Alat Pelindung Meter
Automatic Sampler
Meter register adalah bagian data presentation yang berfungsi
sebagai penunjuk penggunaan atau kerja meter dalam angka
tertentu. Pulse transmitter berfungsi mengeluarkan pulsa-pulsa
listrik yang dihubungkan dengan sensor. Automatic Temperature
Compensator atau ATG berfungsi mengompensasi temperatur aliran
agar tidak mengganggu ketelitian pengukuran. ATG juga berfungsi
menunjukkan Q netto/Q aktual dari Q gross (volume hasil
penunjukkan flow meter sebelum dikoreksi oleh ATG).
Alat pelindung meter dibagi menjadi dua jenis, yaitu strainer
dan air elliminator. Strainer adalah penyaring/filter cairan agar tidak
terdapat partikel-partikel kotor yang dapat mengganggu proses
pengukuran pada sensor, sehingga measuring chamber pada sensor
terisi penuh dengan cairan dan tidak terhambat partikel-partikel
lain. Air elliminator membuang udara pada fluida cair agar tidak
STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 16

mengganggu kerja sensor dan


pengukuran (ketelitian pengukuran).

tidak

mempengaruhi

hasil

Berikut ini adalah skema Metering System dengan menggunakan


sensor PD Meter.

PDMete
r

Block

Air
Elliminator

Block

Check

Pengukuran secara tidak langsung meliputi pengukuran beda


tekanan (Differential Pressure Flow Meter atau Head Flow Meter),
Turbine Flow Meter, Ultrasonic Flow Meter, Magnetic Flow Meter, dan
Vortex Flow Meter).
a) Differential Pressure Flow Meter atau Head Flow Meter
Differential Pressure Flow Meter atau Head Flow Meter
adalah salah satu metode pengukuran tak langsung yang
digunakan sebagai petunjuk tentang laju aliran untuk
pengukuran pada sisi sebelum dan sesudah piranti penghalang.
Untuk mengukur aliran fluida dalam pipa dengan head
flowmeter, maka pada fluida itu di pasang suatu piranti
penghalang dengan diameter lubang yang lebih kecil dari
diameter pipa sehingga baik tekanan maupun kecepatannya
berubah, dengan mengukur beda tekanan antara sebelum dan
sesudah piranti penghalang tersebut dapat di tentukan besarnya
aliran. Untuk mengukur perbedaan tekanan dapat di pakai alat
pengukur beda tekanan.
Sensor DP Flow Meter diantaranya adalah :
Orifice Plate
Orifice Plate adalah suatu plate berlubang dimasukkan ke
dalam pipa dan ditempatkan secara tegak lurus terhadap flow
stream. Ketika fluida mengalir melewati orifice plate tersebut
maka menyebabkan peningkatan kecepatan dan penurunan
tekanan. Perbedaan tekanan sebelum dan setelah orifice plate
digunakan untuk mengkalkulasi kecepatan aliran (flow velocity).

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 17

Jenis-jenis orifice plate


Concentric Orifice
Letak lubang penghalang konsentris dengan penampang
pipa. Digunakan untuk mengukur volume gas, liquid dan
steam dalam jumlah yang besar.

Kelebihan
Dapat digunakan pada berbagai ukuran pipa (range yang
lebar).
Ketelitian (accuracy) baik, jika plate dipasang dengan baik.
Harga relative murah.
Kekurangan
Rugi tekanan (pressure drop) relatif tinggi.
Tidak dapat digunakan untuk mengukur laju aliran slurry,
karena cenderung terjadi penyumbatan.
STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 18

Eccentric Orifice
Titik pusat lubang penghalang tidak satu garis pusat
dengan pusat penampang pipa. Pemasangan lubang yang
tidak konsentris ini dimaksud untuk mengurangi masalah jika
fluida yang diukur membawa berbagai benda padat (solid).

Gambar Ecentric Orifice

Segmental Orifice
Segmental orifice plates digunakan terutama pada
service yang sama dengan eccentric orifices, sehingga
kelebihan dan kekurangan adalah kurang lebih sama.

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 19

Cara pemasangan orifice plate ada tiga cara yaitu dengan


flange taps, yunior orifice fitting, dan senior orifice fitting.
Pemasangan tap (lubang) pengukuran untuk Plat Orifice
menugacu pada AGA 3 ada beberapa macam, yaitu :
I. Tap Vena Contracta
II.
Tap Flange
III. Tap Pipa
Tap pertama dari Tap Vena Contracta diletakkan pada jarak 1 x
D sebelum orifice sedangkan tap kedua pada Vena Contracta. Vena
adalah tempat di mana luas aliran mencapai minimum, sehingga
tekanannya paling kecil seperti terlihat pada gambar.

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 20

Oleh karena letaknya tergantung kepada diameter pipa dan


diameter orifice maka pemasangan tap kedua ini akan berbeda
untuk pipa dan orifice yang berbeda. Keuntungan dari Tap Vena
Contracta adalah bahwa pengukurannya lebih teliti, karena
mendapat tekanan diferensial yang lebih besar. Kerugiannya ialah
bahwa tap harus dipasang pada pipa dengan tepat pada tempat
Vena Contracta.
Tap Flange diletakkan simetris di kiri dan kanan orifice kirakira sejauh sati inci. Keuntungan cara ini adalah tap-tapnya dapat
dipasang menjadi satu bagian dengan ange pipa tanpa
mengganggu. Pipa dan Plat Orifice dapat digantikan tanpa harus
mengubah letak tap. Kerugiannya adalah hasil pengukuran yang

kurang teliti, karena terdapat beda tekanan yang kecil. Pemasangan


Tap Flange dapat dilihat pada gambar.

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 21

Tap pertama dari Tap Pipa diletakkan sejauh 2 x D sebelum


orifice sedangkan tap kedua sejauh 8 x D sesudah orifice, seperti

terlihat pada gambar.


Tekanan diferensial yang diukur kecil sekali karena hanya
menyatakan rugi tekanan oleh Plat Orifice. Agar pengukuran aliran
dengan menggunakan Plat Orifice dapat dilakukan dengan ketelitian
yang tinggi maka di dekat tap-tap, tekanan tidak boleh mengalami
gangguan. Ganguan-gangguan ini dapat terjadi bila di dekat tap ini
terdapat fitting seperti sambungan pipa, belokan, katup, regulator,
pompa dan lain-lain. Umumnya daerah sejauh 5 m sebelum orifice
sampai 20 m sesudah orifice harus bebas dari fitting-fitting. Angkaangka ini bisa tergantung pada perbandingan diameter dan tipe
fitting yang berbeda dari kiri ke kanan orifice.

BAB IV
4.1

Pengukuran Tingkat (Level Measurement)


Terdapat bermacam variasi dalam alat pengukur level. Mulai dari
tipe pengukuran yang simpel secara mekanis, seperti tape, papan,
atau gelas kaca, hingga tipe pengukuran yang lebih rumit, seperti
pengukuran dengan weighing system atau metode radiasi nuklir.
Pengukuran level sangat dibuthkan untuk inventarisasi dan
perhitungan persediaan produk, inventarisasi dan distribusi material
proses dan operasi pada kolom fraksinasi dan distilasi mengontrol level
air pada boiler dan beberapa aplikasi proses kontrol lainnya dimana
pengukuran level diperlukan.
Pengukuran level terkadang mengesampingkan kontrol akurasi,
sebab yang perlu diketahui adalah ketika level telah mencapai
poin/titik tertentu, maka tindakan remedial perlu dilakukan. Tindakan

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 22

ini dapat bersifat otomatis, atau dipasang alarm sebagai alert pada
operator untuk melakukan tindakan tertentu. Dalam hal ini biasanya
level switch sangat berperan.
Di sisi lain, ada pula situasi dimana kontrol presisi sangat
dibutuhkan. Level memiliki efek yang signifikan pada kualitas proses,
pengontrolan, dan atau biaya. Contohnya adalah sebagai berikut :
1. Reaktor level pengontrolan level yang buruk dapat mengacaukan
reaksi keseimbangan yang berakibat pada buruknya kualitas
produk, rusaknya peralatan atau material yang tumpah.
2. Kontrol pada umpan keadaan tetap pada aliran dari vessel
penyimpanan terkadang tergantung pada tekanan konstan pada
jalur umpan dari vessel tersebut.
3. Operasi steam/uap pada boiler operasi yang efisien pada boiler
tergantung pada persediaan yang tepat dari cairan untuk menjaga
umpan dan pada volume ruang yang tepat untuk kapasitas uap.
4. Biaya peralatan kontrol level yang teliti sering memungkinkan
penggunaan ukuran vessel yang kecil pada tahap intermediet dari
proses.
5. Tolak ukur pada aplikasi pengukuran level terkadang digunakan
untuk produk atau material dan berhubungan langsung dengan
penjualan dan pembelian. Hal ini, tentunya, berhubungan dengan
perhitungan profit/keuntungan.

4.2

Klasifikasi Metode Pengukuran


Pengukuran level dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok
yaitu pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung.
Pengukuran langsung adalah pengukuran yang mudah dan telah
digunakan sejak lama. Pengukuran langsung utamanya digunakan
untuk indikasi lokal. Beberapa metode pengukuran tidak langsung juga
telah bertahan lama, tetapi beberapa metode telah digunakan dalam
kurun waktu terakhir. Metode pengukuran tidak langsung digunakan
ketika indikasi jarak jauh, pencatatan atau pengontrolan dibutuhkan.
a) Metode Pengukuran Langsung
Metode pengukuran langsung umumnya mudah dilakukan,
biasanya bersifat visual. Kaca penduga/sight glass/gauge glass
adalah metode alat ukur yang paling banyak digunakan tube
transparan pada kaca penduga dihubungkan denga vessel, dan

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 23

cairan yang terlihat pada gelas penduga merupakan penunjukan


level yang ada pada vessel.
Metode lainnya adlah dengan calibrated tapes atau dip
sticks yang ditempatkan pada vessel dan dikalibrasikan untuk
dapat dibaca langsung dalam satuan level yang dibutuhkan
kedalaman, volume, atau berat material.
Metode pengukuran langsung sangat mudah dan ekonomis
tetapi tidak mudah untuk diadaptasikan pada teknik transmis
sinyal untuk kontrol indikasi jarak jauh.
Kaca Penduga (Sight Glass)
Gelas penduga dapat menunjukkan tinggi permukaan
cairan dalam suatu bejana atau container secara langsung.
Prinsip yang dipergunakan pada gelas penduga adalah prinsip
bejana berhubungan.
Gelas penduga (Level glass) terdiri dari dua jenis yaitu : Gelas
ujung penduga terbuka dan ujung gelas tertutup.
o Gelas Ujung Penduga Terbuka
Pemasangan dari gelas penduga ini sangat
sederhana.
Pada
bejana
disediakan
suatu
pipa
pengambilan dimana gelas penduga ditempatkan. Seal
(Packing) disediakan agar sambungan jangan sampai
bocor. Klem juga disediakan agar gelas menduga tetap
pada posisinya. Sebagian cairan dalam bejana, akan
mengalir kedalam Gelas penduga. Tinggi permukaan cairan
pada Gelas penduga dan bejana biasanya sama, karena
bejana dan Gelas penduga adalah merupakan dua bejana
berhubungan. Gelas penduga ujung terbuka dipergunakan
pada tangki-tangki tidak bertekanan yang tingginya tidak
melebihi 1,5 meter, seperti tangki-tangki penampung
minyak diesel motor bakar dan lain-lain.
Gelas Ujung Penduga Terbuka

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 24

o Gelas Ujung Penduga Tertutup


Gelas penduga ujung tertutup dengan bejana
bertekanan tinggi. Bahwa kedua ujung gelas penduga
dihubungkan dengan bejana. Ujung bagian bawah
tersambung dengan bagian bejana berisi uap (kosong).
Level glass yang dipergunakan untuk cairan yang
bertekanan tinggi harus diberi pelindung kaca tahan
banting dan harus dilengkapi dengan kerangan-kerangan
isolasi yang memungkinkan level glass dilepas dari sistem
sewaktu perbaikan atau pembersihan.
Level glass yang dipergunakan untuk cairan dengan
temperature yang tinggi harus dilengkapi dengan saluran
buangan. Saluran ini berfunngsi untuk mencegah thermal
shock yang dapat memecahkan level glass sewaktu
menjalankan kembali sesudah perbaikan. Level glass juga
sering diperlengkapi dengan lampu penerang untuk

mempermudah pemeriksaan terutama pada malam hari.


Pemberat dan Pita
STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 25

Cara termudah untuk mengukur tinggi permukaan


cairan dalam tangki-tangki ialah dengan menggunakan
sebuah pipa pengukur yang diberi bobot pemberat. Bobotnya
diturunkan kedalam tangki dan tinggi permukaan cairan
dilihat langsung pada pita pengukuran (pita ini telah diberi
skala). Sistem pengukuran seperti ini sering dilakukan pada
tangki-tangki yang mengandung cairan yang bisa melengket
dan memberikan bekas warna pada pengukuran Crude oil,
Condensate Hydrocarbon dan lain-lain. Disamping itu pada

tangki harus disediakan lubang agar bobot dapat masuk dan


diturunkan.
Measuring Rod
Hal ini memerlukan upaya manual sedikit lebih dari kaca
yang saling berhadapan, tetapi metode lain yang sangat
sederhana dan murah untuk tingkat akuntansi untuk. Metode
ini dapat diterapkan pada cairan dan bahan curah, dan pita
baja dapat digunakan dalam silo yang sangat tinggi.
Metode ini dirancang untuk kondisi di atmosfer. Slip
tabung dapat digunakan untuk kapal bertekanan, tetapi hal ini
memerlukan proses ventilasi gas atau cairan ke atmosfer.
Perangkat ini berbahaya bagi personel dan tidak boleh
digunakan di area yang ditunjuk aman yang atau untuk
pengendalian sebagai proses otomatis.
Dari gambar diatas pengukuran dibaca dari kontak
yang mencelupkan batang bagian bawah kapal.
STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 26

Keuntungan
-Sederhana dan murah.
Kekurangan
-Hanya sampel pengukuran.
-Bahaya unutk pengukuran yang bertekanan.
-Akurasi terbatas
Aplikasi Keterbatasan
Tidak cocok untuk proses industri untuk pengukuran
kontinu. Jenis pengukuran ini adalah akses atas saja dan
dalam beberapa kasus mungkin memerlukan penggunaan
tangga untuk mengakses peralatan penginderaan. Aplikasi
terbatas, terutama untuk kapal bertekanan.
Metode ini rentan terhadap kesalahan karena
interpretasi operator dan pembacaan gradasi pada tolak ukur.
Hal ini juga terbatas pada resolusi gradasi. Resolusi atau
akurasi terbaik dapat diasumsikan satu setengah dari marked
division terkecil.
Float and Tape
Ada banyak cara pengukuran level dengan memakai
pelampung, tetapi prinsipnya semua sama saja yaitu
pelampung akan terapung diatas permukaan liquid, yang
posisinya akan berubah sesuai dengan perubahan level dari
liquid yang diukur/dikontrol.

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 27

Seperti pada gambar, alat tersebut terdiri atas


pelampung dan pita baja. Bila tinggi permukaan cairan naik
maka pelampung turut naik. Ini membuat pita baja turun.
Angka yang ditunjuk oleh ujung pita baja menunjukkan tinggi
permukaan cairan yang diukur.
Angka ini biasanya dalam satuan panjang, akan tetapi
dapat diperhitungkan menjadi satuan isi. Meteran Tangki
Penyimpanan seperti ini sering disebut dengan nama
pelampung dan pita (Float and Tape) dan dipergunakan dalam
pengukuran cairan pada tangki penimbunan yang tidak
bertekanan.
Ultrasonic Level Sensor
Prinsip kerja dari sensor tersebut adalah memakai
perhitungan waktu perambatan gelombang ultrasonic untuk
bolak-balik setelah terpantul oleh permukaan liquid.
Gelombang ulltrasonic adalah gelombang suara yang
frekuensinya diatas batas pendengaran manusia. Ketelitian
alat ini adalah 0.01 inch setiap feet kedalaman level.
Transmitter radar yang dipasang pada bagian atas
tangki memancrkan gelombang microwave yang diarahkan
oleh antena parabola menuju permukaan cairan di dalam
tangki. Gelombang pantulan dari permukan cairan diterima
oleh antena kembali, dan perbedaan waktu antara pengiriman
dan penerimaan signal berbanding langsung dengan jarak
(dalam meter), ini adalah ullage daripada tangki.
Keuntungan pengukuran level pada teknik ini adalah
tidak ada peralatan yang kontak dengan cairan, waktu
pengukuran sangat cepat, ketelitian tinggi, koreksi terhadap
STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 28

trim/list dari pada kapal, serta gelombang radar tidak


terpengaruh oleh atmosferik di dalam tangki.
b) Metoda Pengukuran Tidak Langsung
Metoda pengukuran level dengan tidak langsung
tergantung pada peralatan fisik material yang diukur terkait
dengan level. Banyak peralatan fisik dan elektrik yang telah
digunakan dan cocok untuk menghasilkan sinyal output/keluaran
yang seimbang untuk transmisi jarak jauh. Beberapa metode
tersebut antara lain :
Tekanan Hidrostatik
Sistempengukuran volume cairan di dalam bejana ini
merupakan implementasi dari hukum pascal yang berbunyi
tekanan yang diberikan zat cair dalam ruang tertutup
diteruskan kesegala arah dengan sama besar. Dengan
memanfaatkan persamaan P= g(h).
Sistem pengukurandilakukan denganmenempatkan dua
buah sensor tekanan didasar bejana dan di bagian paling atas

bejana.
Prinsip pengukuran hidrostatis
h=P/(g)
dimana:
h = level air dalambejana (meter)
g = percepatangrafitasi (m/s2)

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 29

P = tekananhodrostatis, hasilpengukuran
(bar/mBar/Pa)

=
massajenislarutan,
konstanta
digunakandalamkalkulasi (kg/m3)

sensor
yang

Untuk mengukur level air dalam bejana terdapat dua


metode yaitu mengukur level air dalam bejana terbuka dan
bejana tertutup. Dalampengukuran level air dalam bejana
terbuka menggunakan perancangan sistem yang sudah
dipaparkan diatas. Sedangkan untuk mengukur level air dalam
bejana tertutup menggunakan dua buah sensor tekanan yang
ditemparkan di dasar bejana (P1) dan di bagian atas bejana
(P2). Sensor P2 berfungsi untuk mengukur tekanan udara di
dalam bejana karena umumnya bejana tertutup merupakan
bejana bertekanan dan tekanan udara antara air dan bagian
atas bejana sangat berpengaruh dalam perhitungan level air
dengan prinsip hidrostatis ini.
Untuk mengukur level air dalam bejana tertutup
menggunakan perhitungan matematis berikut:
h=P/(g)
dimana P adalah P1-P2.
Pengukuran level air dengan metode ini hanya dapat
dilakukan pada cairan/larutan yang homogen karena sangat
berpengaruh pada konstanta massa jenis. Dengan kata lain
untuk mendapatkan pengukuran yang akurat cairan di dalam
bejana haruslah memiliki massa jenis yang sama dan tidak
diperkenankan untuk mencampurkan dua atau lebih cairan
dengan massa jenis yang berbeda dalam satu bejana tertutup.
Perbedaan Tekanan atau Differential Pressure
Pengukuran level dengan metoda differential pressure,
menggunakan DP cell sebagai transducer/transmitter untuk
mengubah beda tekanan yang dihasilkan oleh level liquid di
dalam vessel menjadi sinyal pneumatik 3-15 psig.
Penggunaan differential ppressure transmittersebagai
liquid level transmitter terutama untuk level yang mempunyai
span pengukuran yang lebar. Differential pressure transmitter
dapat digunakan untuk pengukuran level pada tangki tertutup
maupun terbuka.
Pemasangan DP Cell untuk pengukuran liquid level pada
tangki terbuka atau tertutup terdapat berbagai ragam.

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 30

1. Tangki Terbuka (tanpa sealing liquid)


Alat ukur ini
berfungsi untuk mengukur ketinggian

cairan dengan pendeteksian tekanan medium dalam tank


terbuka (atmospheric vessel) dimana perbedaan tekanan
tersebut merupakan konversi dari akumulasi ketinggian
medium dengan spesifik gravity atau density. Nilai perubahan
antara hasil tekanan di diafragma1 dan 2 menyebabkan
perubahan jarak antara 2 plat kapasitor dimana tekanan yang
dirasa pada diafragma 1 atau pada point + berasal pressure
medium yang akan diukur sedangkan untuk diafragma 2 pada
point pressure kondisinya di venting ke atmosfir sehingga
pressure yang dirasa pada diafragma 2 adalah sama dengan 0
bar.

PHP = h x SG + 1 atm
PLP = 1 atm
P = PHP - PLP
= h x SG + 1 atm 1 atm
= h x SG

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 31

2. Tangki Tertutup (dengan sealing liquid)

Alat ukur ini


berfungsi untuk mengukur ketinggian
suatu medium dalam tanki tertutup (close tank) dimana hasil
pengukuran level medium tersebut di peroleh dari hasil
akumulasi perbedaan tekanan medium yang akan diukur
dengan tekanan udara atau uap atau gas yang terjebak di
atas medium yang diukur akibat dari volume medium yang
terukur bertambah dan memanpatkan ruang yang kosong
pada tangki tertutup tersebut.Perbedaan tekanan tersebut
masih juga di pengaruhi oleh density atau spesifik gravity dan
medium refrensi yang lain.Nilai perubahan antara hasil
tekanan di diafragma1 dan 2 menyebabkan perubahan jarak
antara 2 plat kapasitor dimana tekanan yang dirasa pada
diafragma 1 atau pada point + berasal pressure medium yang
akan diukur sedangkan untuk diafragma 2 pada point pressure
berasal dari pressure udara atau uap atau atau gas yang ter
jebak diatas medium yang diukur pada kondisi tanki tertutup.
Level DP type close tank berdasarkan installasi terbagi atas 2
macam yaitu:

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 32

Level DP type dry leg


Type Level DP ini jalur line pressure menuju di apragma1
& 2 melalui sebuah tube atau pipa kapiler langsung
bersentuhan langsung dengan medium dalam tangki tanpa
medium refferensi

Level DP type wet Leg


Type Level DP ini jalur line pressure menuju diapragma 1
& 2 melalui tube atau pipa kapiler tidak langsung
bersentuhan
dengan
medium
dalam
tangki
tetapi
memanfaatkan medium refferansi lain di dalam line tube atau
pipa kapiler seperti silicon oil, gliycol, water comon dll.
Peralatan D/P dapat diklasifikasikan dalam dua
kelompok yaitu sealed dan nonsealed system.
Nonsealed system
Peralatan differential pressure (D/P cell transmitter)
seperti pada gambar biasanya digunakan untuk mengukur
flow, namun dapat juga digunakan untuk mengukur level.
Peralatan D/P ini dalam aplikasinya digunakan secara
kontak langsung dengan fluida dan dapat dibersihkan
dengan gas atau liquid yang sesuai.

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 33

Sealed system
Untuk memenuhi persyaratan aplikasi pengukuran
level yang sulit misalnya pada material seperti slurry dan
high viscous, sealed system sering memberikan solusi yang
sesuai untuk pengukuran level tersebut. Gambar di bawah
memperlihatkan D/P cell jenis sealed system, di mana
measuring element terisolasi dari cairan proses (process

liquid).

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 34

BAB V
5.1

Pengukuran Suhu (Temperature Measurement)

a) Sensor Pengukur Suhu


Sensor pengukur suhu bekerja secara mekanis dan elektris.
Termometer gelas, termometer bimetal, dan filled system
thermometer bekerja secara mekanis, sedangkan termokopel, RTD
(Resistance Temperature Detector), dan pirometer bekerja secara

elektris. Prinsip kerja sensor pengukur suhu adalah pemuaian zat.


I. Sensor Mekanis
Termometer Gelas
gelas bekerja sesuai prinsip pemuaian volume/zat cair.
Konstruksi dari termometer gelas diantaranya adalah bulb,
yaitu tabung gelas tipis pada bagian ujung bawah
termometer. Cairan yang digunakan
adala merkuri atau
bahan organik seperti etanol dan pentana. Termometer ini
mempunyai stem atau batang sebagai lubang kapiler sbg
tempat pemuaian cairan pada suhu naik, serta skala dan
informasi lain.

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 35

Termometer Bimetal
Termometer bimetal bekerja sesuai prinsip pemuaian
panjang. Termometer ini biasanya terdapat pada setrika atau
MCB sebagai temperature switch. Temperature switch akan
terhubung dengan temperature alarm yang biasanya berupa
LED atau lampu. Termometer bimetal mengandung sebuah
keping bimetal tipis berbentuk spiral. Makin tinggi suhu,
keping bimetal makin melengkung untuk menunjukkan suhu
yang lebih tinggi.

Filled System Thermometer


Filled System Thermometer adalah sistem tertutup yang
diisi gas/cairan/uap yang responsif terhadap variasi
temperatur. Elemen tekanan biasanya berbentuk elemen
bourdon yang merubah posisi indikator/koil transmitter. Jika
STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 36

bulb dipanaskan atau didinginkan, maka fluida didalamnya


mengembang atau berkontraksi, sehingga bourdon tube
bergerak. Perpindahan bourdon tube menggerakan pointer
untuk membaca suhu. Cairan pengisi bulb: mercury, ethyl
alcohol, xylene, toluene. Koefisien ekspasi xylene adalah 6 kali
mercury.
Perbandingan cairan pengisi filled system thermometer dapat dilihat pada

tabel berikut.
II. Sensor Elektris
Termokopel
Termokopel merupakan sensor suhu yang terdiri atas
sepasang penghantar yang berbeda disambung las atau
dileburkan bersama pada satu sisi membentuk penghantar
hot atau sambungan pengukuran yang ada ujung ujung
bebasnya untuk menghubungkan dengan penghantar cold
atau
sambungan
referensi.
Perbedaan
suhu
antara
sambungan pengukuran dan sambungan referensi alat ini
berfungsi sebagai termokopel dan bisa membangkitkan
tegangan dc yang kecil. Tegangan output termokopel hampir
berbanding lurus dengan perbedaan suhu antara sambungan
pengukuran
(hot)
dan
sambungan
referensi
(cold).
Perbandingan yang konstan dinamakan Koefisien Seeback dan
berkisar antara 5 sampai 50 V per derajat celcius.
Ada beberapa jenis termokopel, yaitu :
Tipe
K
(Chromel
/
Alumel)
Tipe K adalah termokopel yang berbiaya murah dan umum
digunakan, karena popularitasnya itu termokopel jenis ini
STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 37

tersedia dalam berbagai macam probe.termokopel tersedia


untuk rentang suhu di -200 C sampai +1200 C.
Sensitivitasnya adalah kira-kira 41 v / C.
Tipe
E
(Chromel
/
konstanta)
Tipe E memiliki output yang tinggi (68 v / C) yang
membuatnya cocok untuk digunakan pada suhu rendah
(cryogenic). Properti lainnya dari tipe E ini adalah tipe non
magnetik.
Tipe
J
(Iron
/
konstanta)
Jangkauan pengukurnnya terbatas, hanya -40 hingga 750
C membuat termokopel jenis ini kurang populer
dibandingkan dengan tipe K. Termokopel tipe J ini tidak
boleh digunakan di atas 760 C.
Tipe
N
(Nicrosil
/
Nisil)
Stabilitas tinggi dan ketahanannya terhadap oksidasi suhu
tinggi membuat tipe N cocok untuk pengukuran suhu tinggi
tanpa platinum. Dapat mengukur suhu di atas 1200 C.
Sensitifitasnya sekitar 39 V/C pada 900 C, sedikit di
bawah tipe K. Tipe N merupakan perbaikan dari tipe K.
Termokopel tipe B, R dan S adalah termokopel 'logam
mulia'.Semuanya (tipe B,R,S) adalah yang paling stabil dari
semua termokopel yang ada, namun karena sensitivitasnya
yang rendah (kira-kira 10 v / C), mereka biasanya hanya
digunakan untuk pengukuran suhu tinggi (> 300 C).
Tipe
B
(Platinum
/
Rhodium)
Cocok untuk pengukuran suhu tinggi hingga 1800 C.
Disebut termokopel "B" karena bentuk suhu / tegangan
kurva mereka
yang menyerupai huruf "B", dan
memberikan output yang sama pada 0 C dan 42 C. Hal
ini membuat mereka tidak bisa ddigunakan pada suhu di
bawah 50 C.
Type
R
(Platinum
/
Rhodium)
Cocok untuk pengukuran suhu tinggi hingga 1600 C.
Sensitivitasnya yang rendah (10 v / C) dan biayanya yang
tinggi, membuat termokopel ini tidak cocok untuk
digunakan pada pengukuran umum.
Type
S
(Platinum
/
Rhodium)
Cocok untuk pengukuran suhu tinggi hingga 1600 C.
Sensitivitasnya yang rendah (10 v / C) dan biayanya yang
tinggi membuat mereka tidak cocok untuk digunakan pada
pengukuran umum. Karena tipe S sangat tinggi
stabilitasnya, maka sering digunakan sebagai standar
kalibrasi untuk titik leleh emas (1064.43 C).

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 38

Type
T
(Copper
/
Constantan)
Cocok untuk pengukuran antara 200 to 350 C. Konduktor
positif terbuat dari tembaga, dan yang negatif terbuat dari
constantan.Sering dipakai sebagai alat pengukur alternatif
sejak penelitian kawat tembaga. Type T memiliki
sensitifitas ~43 V/C.

Penerapan Thermokopel

RTD (Resistance Temperature Detector)


RTD (Resistance Temperature Detector) adalah sensor
yang terbuat dari logam (platina, cooper, atau nikel). Kenaikan
suhu pada RTD sebanding dengan kenaikan resistansinya,
atau disebut dengan PTC (Positive Temperature Column). NTC
(Negative Temperature Column) adalah kenaikan suhu pada
RTD yang sebanding dengan penurunan resistansinya.

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 39

Resistansi pada suhu tertentu dalam RTD dapat dihitung


dengan rumus :

RT = RO ( 1+.T)
RT
R0
T

=
=
=
=

Koefisien resistansi logam


Resistansi pada temperatur awal 0C
Perubahan temperatur
Koefisien resistansi logam

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 40

Setiap temperatur berubah, maka terjadi kesetimbangan baru.


Untuk mengurangi kesalahan/error pada pengukuran menggunakan
RTD, dipasang dengan metode 3-wires RTD.

KELEBIHAN
-

Lebih akurat

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

KEKURANGAN
-

Lebih mahal dari


termokopel karena
logam yang
Page 41

digunakan adalah
logam murni
- Lebih sensitif
- Tidak dapat mengukur
temperatur dengan
rentang tinggi
(rentangnya hanya
-220C - 660C)
- Tidak mahal
- Kesalahan power
supply dapat
mengacaukan
pembacaan
- Minim masalah
- Perubahan kecil
hambatan saat
pengukuran adalah
fatal, maka koneksi
harus rapat dan
bebas korosi
- Tidak perlu kabel
- Dapat ditemukan
ekstensi
pada area reaktor
atau pembangkit dan
temperatur pendingin
- Parameternya resistan
- Bila terjadi open
(bukan volt) sehingga
circuit, maka
minim radiasi saat
pembacaan
pengukuran
temperatur menjadi
tinggi, sedangkan
kurang daya akan
menjadikan
pembacaan
temperatur menjadi
rendah.
Untuk mengecek biasanya menggunakan pasir yang
dipanaskan. Cara lain yang mudah dan efisien adalah dengan
mengukur resistor pada range atau rentang suhu terentu
(zero dan span), lalu memasang tahanan/resistor pada sisi
temperature transmitter, sehingga dapat menghasilkan
output yang sama sesuai dengan range.

BAB VI
Penutup
6.1

Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa sesuai dengan makalah
STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 42

Teknik Pengukuran Instrumentasi penulis menyimpulkan


bahwa Instrumentasi sebagai alat pengukur sering kali
merupakan bagian depan/awal dari bagian-bagian
selanjutnya (bagian kendalinya), dan bisa berupa
pengukur dari semua jenis besaran fisis, kimia, mekanis,
maupun besaran listrik. Beberapa contoh di antaranya
adalah pengukur: Tekanan (Pressure Measurement), Aliran
(Flow Measurement), Tingkat (Level Measurement), Suhu
(Temperature Measurement)

6.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan
details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentu
dapat di pertanggung jawabkan.

STEM Akamigas (Teknik Instrumentasi Kilang)

Page 43

Anda mungkin juga menyukai