Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KEGIATAN LUAR DOKTER MUDA PSIKIATRI

KUNJUNGAN RUMAH

Waktu Kunjungan : Jumaat, 6 Mei 2016 pukul 09.30 WITA


Pembimbing

: dr. Ni Ketut Putri Ariani, Sp.KJ

Dokter Muda

: Vilasinee Ari Hara Kumar

I. IDENTITAS PASIEN
Nomor RM

: 16013263

Nama

: MDM

Umur

: 14 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Agama

: Kristen

Kewarganegaraan

: Indonesia

Alamat

: Jalan Sidakarya, No.1A Denpasar

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Pelajar

Diagnosis

: Episode depresi sedang dengan gejala somatic (F32.01)

II. RIWAYAT PENYAKIT


Autoanamnesis
Pasien diwawancara di ruang inap (Ruang Lely) pada pukul 14.30 wita. Pada saat
pemeriksaan di Poliklinik Jiwa, pasien ditemani oleh ibu dan bapa pasien duduk disamping
pasien. Pasien diwawancara dalam posisi duduk di depan pemeriksa, menggunakan celana jean
berwarna biru tua setinggi lutut, kemeja polos berwarna merah muda, dan memakai sandal.
Rambut pasien lurus, dan disikat rapi. Pasien berperawakan sedang dengan kulit putih. Roman
muka pasien terlihat sesuai umur. Sebelum memulai wawancara, pemeriksa menyapa pasien dan

1 | Page

memperkenalkan diri terlebih dahulu. Wawancara dilakukan dengan menggunakan Bahasa


Indonesia.
Pasien dapat menyebutkan dengan benar siapa namanya, sedang berada dimana dirinya
sekarang, waktu pemeriksaan, dan siapa yang menemaninya. Ketika itu pasien menjawab bahwa
bisa dipanggil Dewi atau Marcilli, sedang berada di RSUP Sanglah, dan ditemani oleh
ibunya pada pagi hari menjelang siang. Pasien juga dapat menyebutkan kembali nama pemeriksa
dengan benar saat ditanya oleh pemeriksa.
Ketika ditanya bagaimana perasaan pasien saat ini, pasien mengatakan Biasa-biasa aja,
sambil menunduk memandang ke lantai. Saat ditanya mengenai keluhan yang dirasakan saat ini,
pasien mengatakan tidak merasakan keluhan apapun lagi dan malah menyatakan ingin cepat.
Ketika ditanya mengenai pola tidur, apakah sulit tidur atau tiba-tiba terbangun saat tidur, pasien
menyangkal. Saat bangun di pagi hari, dia merasa badannya segar kembali. Ketika tidur, dia
terkadang mimpi namun tidak ingat isi dari mimpinya tersebut. Namun, lebih banyak tidurnya
tidak disertai oleh mimpi.
Saat ditanya mengenai pola makan pasien mengatakan bahawa dia baik-baik saja, namun
pasien tidak mau makan makanan yang dibuat oleh pihak rumah sakit kerana rasanya hambar,
dan pasien sulit makan nasi dan lauk, pasien lebih sering hanya makan jajan, pasien juga jarang
minum air, hanya minuman soda dan minuman manis. Oleh kerana ini, pasien mengaku pasien
jarang buang air kencing, sampai bebereapa hari dan saat kencing pasien terasa sakit. Saat pasien
ditanyakan hobinya, pasien mengeleng kepala, dan mengatakan tidak punya hobi. Pasien
mengatakan tidak ada apa-apa yang pasien berminat atau menarik.
Pasien mengatakan pada bulan Januari 2016, pasien sering pingsan. Pingsan yang dialami
sering berlaku saat pasien belajar dikelas. Ketika pasien ditanya apakah pasien masih ingat apa
yang berlaku disekitarnya saat pingsan, pasien mengaku pasien tahu dan bisa dengar apa yang
berlaku disekitarnya. Dikatakan pasien sering pingsan hanya pada tempat awam, di mana ada
ramai orang, dan dikatakan pingsan hanya untuk beberapa min dan tidak lebih lima minute.
Dikatakan pasien bisa bangun sendiri selepas pingsan, namun selalu ada orang untuk
menemaninya. Saat pingsan pasien tidak pernah jatuh sampai membentur kepala.
Pemeriksa meminta pasien untuk berkonsentrasi dan menghitung angka 100 dikurangi 7.
Pasien dapat menjawab dengan benar jawaban 93. Pemeriksa meminta pasien untuk
mengurangkan angka terakhir tersebut dengan angka 7 kembali, pasien menjawab dengan benar
2 | Page

hingga tiga kali, namun setelah itu jawaban pasien salah sebanyak dua kali, dan setelahnya
pasien menyerah dan menjawab tidak tahu. Pemeriksa menyebutkan tiga buah benda yaitu roti,
rumah, dan mobil, dan meminta pasien untuk menyebutkan kembali tiga benda tersebut beberapa
menit kemudian. Pasien dapat menyebutkan tiga buah benda tersebut dengan benar. Pasien masih
ingat jenis makanan yang dimakan tadi malam yaitu mee dan telur. Pasien masih mengingat
aktivitas yang dilakukan selama satu bulan terakhir ini. Pasien dapat mengingat tanggal lahirnya
yaitu tanggal 23 Maret 2002. Saat ditanya siapa wakil presiden Republik Indonesia saat ini,
pasien dapat menjawab dengan benar yaitu pak Jusuf Kalla. Pasien dapat menyebutkan
perbedaan bola sepak dan buah jeruk yaitu buah jeruk dapat dimakan sedangkan bola sepak
digunakan untuk bermain sepak bola, dan ketika ditanya apa persamaannya pasien menjawab
keduanya sama-sama berbentuk bulat. Pemeriksa meminta pasien untuk menggambar jam yang
menunjukkan pukul 5 sore, dan pasien dapat menggambar jam tersebut dengan benar. Pasien
dapat membaca dan menulis dengan cukup baik.
Ketika ditanyakan kepada pasien, menurut pasien apakah sakit yang dialami pasien saat
ini, pasien menjawab mungkin karena pasien banyak pikiran dan juga karena banyak mendapat
serangan halus oleh orang yang dicurigai pasien.
Ketika ditanya pasien adalah orang yang seperti apa, pasien mengatakan bahwa dirinya
adalah orang yang penyayang. Selain itu pasien juga mengatakan bahwa ia tidak dapat
melakukan suatu tanpa mengetahui tujuan atau makna dari pekerjaan tersebut. Jika pasien sedang
memiliki masalah, terutama masalah yang berat dan membingungkan bagi pasien, pasien selalu
bersimpan dengan diri sendiri dan tidak mengkongsi dengan ibu bapa atau temannya.
Dahulu pasien tidak pernah mengalami riwayat tekanan darah tinggi, gula darah tinggi,
atau penyakit lainnya yang mengharuskan dirinya dirawat di rumah sakit, ini adalah pertama
kali. Riwayat alergi makanan atau obat disangkal olehnya. Dia bercerita kalau keluarganya
memang tidak ada mengalami hal yang sama dengannya. Riwayat keluarga tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit jiwa, penyakit jantung atau gula darah tinggi juga disangkalnya. Di
rumah dia tidak pernah minum alkohol atau merokok.

3 | Page

Heteroanamnesis (Ibu pasien)


Heteroanamnesis dilakukan dengan mewancara ibu pasien dengan posisi duduk
berhadapan dengan pemeriksa. Saat ditanya tentang bagaimana keadaan pasien sehari-hari,
beliau menjawab saat ini pasien biasa-biasa saja. Awalnya pasien datang kerana sakit kepala
yang sering muncul sekitar beberapa bulan yang lalu, dan pasien juga sering pingsan, saat
muncul keluhan ini prestasi pasien dikatakan menurun, pasien menjadi sukar untuk konsentrasi
dan memberi perhatian. Ibu pasien juga mengatakan bahawa pasien sulit untuk makan dan hanya
makan jajan sahaja, ibu pasien juga mengatakan pasien tidak minum air dengan banyak, oleh
kerana ini pasien jarang buang air kecil dan nyeri sewaktu buang air kecil.
Dikatakan oleh ibu pasien bahawa beberapa bulan lalu, pasien putus dengan pacarnya,
dan sempat lihat pasien menangis di kamar sendiri. Namun saat ditanya ke pasien tentang apakah
ada pacar, pasien tidak menjawab dan hanya melihat kebawah. Ibu pasien mengatakan dia tidak
tahu kenapa pasien putus dengan pacar, dan pasien tdak ceritakan selanjutnya. Saat ditanyakan
apakah pasien udah memiliki pacar baru, ibu pasien tidak tahu. Dikatakan oleh ibu pasien,
bahawa jika pasien berasa mau menceritakan, baru pasien membilang, kalo tidak, pasien tidak
memberitahu apa yang berlaku di kehidupannya. Saat ditanyakan apakah pasien mempunyai
banyak teman, apakah pasien sering mengobrol dengan teman, ibu pasien membilang kurang
tahu, tetapi pasien ada satu teman akrab mungkin dia sharing dengan teman itu.
Saat ditanyakan apakah ada peristiwa yang traumatik yang pernah dialami oleh pasien,
ibu pasien mengatakan saat pasien berusia sekitar 8 tahun, pasien diculik dari sekolah setelah
sekolah selesai oleh seornag cowok, dibawa atas motor sepeda, mengkelilingi sekitar satu jam
lebih dan menghantar pasien di tepi jalan sekitar perumahannya dan ditinggalkan. Namun ib
pasien, tidak tahu siapa cowok itu atau rupa mukanya gimana kerana cowok itu memakai helm
menutupi sepenuh mukanya. Dikatakan cowok itu, membawa pasien dengan sepeda motor, dan
saat pasien mulai menagis, cowok itu, meninggalkan pasien ditepi jalan. Selepas kejadian ini,
keluarga pasien menghantar dan menjemput pasien dari sekolah kerana pasien takut untuk jalan
ke sekolah sendiri, walaupun rumah pasien dekat dengan sekolah, pasien tetap dihantar dan
dijemput oleh keluarga pasien.
Ibu pasien serta keluarga pasien akan memastikan pasien makan obat walaupun banyak
kali pasien cuba menolak untuk makan obat tetapi setiap hari akan dipastikan oleh ahli keluarga.
4 | Page

Hubungan pasien dan ahli keluarganya dikatakan baik-baik saja. Ibu pasien memberitahu bahawa
pasien suka mandi sehari 4 atau 5 kali. Pasien juga mempunyai hubungan yang baik tetapi
kurang berbicara sama tetangganya dan ada dua atau tiga teman yang akan menemani pasien
sewaktu pasien. Percobaan pasien untuk mencederakan orang lain atau dirinya sendiri juga
disangkal. Riwayat penyakit sistemik seperti kencing manis, hipertensi dan asma di keluarga
pasien disangkal oleh suami pasien. Riwayat penyakit jiwa dikatakan tidak pernah ada di ahli
keluarga pasien.
Pasien merupakan anak kedua dan dia mempunyai satu kakak cowok. Pasien tidak pernah
mengalami riwayat tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, atau penyakit lainnya yang
mengharuskan dirinya dirawat di rumah sakit, ini adalah pertama kali. Riwayat alergi makanan
atau obat disangkal oleh ibu pasien. Ibu pasien juga mengatakan tidak ada dalam keluarga yang
mengalami keluhan seperti ini. Riwayat keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit
jiwa, penyakit jantung atau gula darah tinggi juga disangkalnya. Di rumah dia tidak pernah
minum alkohol atau merokok. Pasien dikatakan senang di kamarnya menonton tv, pasien jarang
keluar dari kamar untuk obrol dengan ahli keluarga yang lain.
III. PEMERIKSAAN FISIK
STATUS INTERNA

Vital Sign
Tensi

: 120/80 mmHg

Nadi

: 76 x/menit

Respirasi

: 16 x/menit

Temperatur axilla

: 36,5oC

Status General
Kepala
Mata
THT

: normocephali
:anemia -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
: Telinga: Sekret (-), Hidung Sekret (-),
Tonsil T1/T1

Leher

: pembesaran kelenjar getah bening (-)

5 | Page

Thoraks
Cor

: S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)

Pulmo

: vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen

:distensi (-), bising usus normal, nyeri tekan


- + + Edema
: Hangat
+ +
- -

Ekstremitas
STATUS NEUROLOGI
GCS

: E4V5M6

Tanda Meningeal

: Kaku Kuduk (-)


++ ++
++ ++

Reflek fisiologis

Reflek patologis
Tenaga

555 555
555 555

Tonus
Tropik

N N
N N
N N
N N

STATUS PSIKIATRI
Kesan Umum

: penampilan kesan wajar, konta verbal cukup,


kontak visual cukup

Sensorium dan Kognisi

Kesadaran
Orientasi
Daya ingat
Segera
Jangka pendek
Menengah
Jangka panjang
Intelegensia

: jernih
: baik (waktu, tempat, orang)
: baik
: baik
: baik
: baik
: baik
6 | Page

Konsentrasi dan Perhatian


Berpikir abstrak

: baik
: baik

Mood

: Eutimia

Afek

: Appropriate

Proses Pikir

Bentuk Pikir
Arus Pikir
Isi pikir

Persepsi

: logis, realis
: koheren
: waham (-)
: halusinasi (-)
Ilusi (-)

Dorongan Instingtual

: insomnia (-) hipobulia (-) riwayat raptus (-)

Psikomotor

: meningkat saat pemeriksaan

Tilikan

:5

I.

DIAGNOSA BANDING
Episode Depresi Sedang dengan gejala somatic
Gangguan afektif tipe depresi

II.

DIAGNOSA MULTIAXIAL
Axis 1
: Episode Depresi Sedang dengan gejala somatic (F32.01)
Axis 2
: Ciri kepribadian emosional tak stabil
Axis 3
: Penyakit susuan saraf
Axis 4
: Masalah dengan primary support group (keluarga)
Axis 5
: GAF saat pemeriksaan
: 90-81
III.

IV.

USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG


Tes Psikometri
Tes Wartegg
Tes House-Tree-Person
Tes mengarang
Pemeriksaan lainnya
Darah lengkap

USULAN TERAPI
Non Farmakologi
- Psikoterapi suportif kepada keluarga
Farmakologi
- Fluoxetin 1x10mg
7 | Page

IV. HASIL KUNJUNGAN RUMAH


Kunjungan ke rumah pasien dilakukan pada hari Jumaat , tanggal 8 Mai 2016 di Jalan
Sidakarya, No.1A Denpasar. Izin kunjungan telah dilakukan kepada pasien sebelum kunjungan
dilakukan yaitu pada saat pasien masih rawat inap di ruang Lely di RSUP Sanglah pada hari
Rabu, 13 April 2016. Sebelumnya saya telah menjelaskan tujuan dari kunjungan ini yaitu untuk
melihat aktivitas sehari-hari pasien di rumah, melihat perkembangan pasien setelah menjalankan
pengobatan, menilai apakah terjadi efek samping terhadap obat yang diberikan, serta melihat
lingkungan keluarga serta kehidupan sosial pasien. Pasien dengan senang hati mengijinkan
melakukan kunjungan dan memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi dan alamat lengkap
rumahnya untuk kunjungan.
Dalam mencari tempat tinggal pasien tidak terlalu banyak kesulitan yang dihadapi.
Lokasi pasien tidak terlalu jauh dari jalan utama. Sesampainya di lokasi itu, saya berhenti di
samping jalan, lalu bapa pasien udah menunggu di tempat itu untuk mennunjukkan jalan ke
rumah pasien, yaitu harus masuk gang yang kecil. Sesudah sampai di rumah pasien, ibu pasien
udah didepan rumah menunggu kehadiran saya.
Pasien tinggal di rumah bersama ibu bapa dan kakak pasien. Saat sampai di rumah
pasien, saya menyapa keluarga pasien dan memperkenalkan diri. Setelah itu mereka
mempersilahkan saya masuk dan meminta saya untuk memaklumi keadaan rumah mereka yang
ukurannya sempit dan terpenuhi barang-barang. Wawancara dilakukan dengan duduk di teras
depan rumah pasien dengan ibu dan bapa pasien yang tertata seperti rumah adat bali pada
umumnya. Saat diwawancara, pasien berada di dalam kamarnya dan tidak mahu keluar kerana
masih nonton kartoon di TV. Wawancara dilakukan dengan suasana santai bersama ibu pasien.
VI. LINGKUNGAN KELUARGA
Pada keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan ataupun gangguan jiwa seperti
yang pasien alami. Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Ayah dan Ibu pasien
dikatakan merupakan orang yang penyayang, cara mereka mendidik anaknya baik dan cukup
tegas. Dikatakan bahwa orang tua pasien juga tidak terlalu memanjakan anak-anaknya. Tetapi
8 | Page

dikatakan oleh pasien bahwa orang tua pasien tidak pernah memarahi pasien tanpa alasan, dan
pasien menyadari bahwa ayahnya memarahinya saat kecil karena memang saat itu pasien berbuat
kenakalan dan suka mencuri uang orang tua pasien. Untuk komunikasi, jika terdapat masalah
ataupun menginginkan sesuatu, pasien lebih cenderung bercerita dengan ibu daripada ayah,
karena pasien lebih dekat dengan ibunya.
Pasien saat ini tinggal di rumah ibu bapa dengan keluarga kecil. Hubungan pasien
dengan keluarga pasien dikatakan cukup harmonis. Dikatakan bahwa pasien sering bertengkar
dengan kakak namun kakak akan memujuk pasien dan mereka akan kembali baik-baik aja.

9 | Page

Gambar 1. Silsilah Keluarga Pasien

Keterangan Gambar :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien

VII. LINGKUNGAN SOSIAL


Lingkungan sekitar rumah pasien tergolong cukup tenang. Pasien dikenal oleh tetangga
sekitar baik dari tetangga. Hubungan pasien dengan teman-teman dan tetangga dikatakan baik
dan tidak terdapat masalah. Pasien mengatakan tidak terlalu sering mengobrol dengan temanteman dan tetangganya. Pasien juga dikatakan tidak terlalu aktif dalam mengikuti kegiatan adat
di lingkungan, dikatakan biasanya pasien hanya datang sebentar saja. Jika pasien mengobrol
teman atau tetangga, biasanya hanya sebatas tentang kegiatan sehari-hari.
10 | P a g e

VII. LINGKUNGAN RUMAH


Pasien tinggal di rumah adat bali yang sederhana. Rumah pasien terletak di sebuah gang
yang tidak jauh dari jalan raya dan keramaian. Daerah tersebut memang daerah perumahan yang
cukup padat dan gang yang cukup besar untuk dilalui oleh mobil. Keadaan rumah pasien saat
dikunjungi dapat dikatakan tidak terlalu rapi dan dipenuhi barang-barang. Terdapat satu kamar di
dalam rumah pasien, dimana pasien tidur di satu kamar yang mempunyai televisi, satu kasur
berukuran queen besar. Terdapat satu buah kamar mandi luar dan disebelah kamar mandi tersebut
terdapat pintu yang langsung menuju bagian depan rumah. Lokasi dapur diluar rumah tersebut
berada di bangunan bagian selatan rumah. Aktivitas memasak dan makan untuk keluarga pasien
dilakukan di bangunan tersebut.

Teras
Teras

U
PintuMasuk

Ruang Tidur

VIII. DENAH RUMAH

Toilet
11 | P a g e

Gambar 2. Denah Rumah Pasien

Gambar 2. Denah Rumah Pasien

IX. KESIMPULAN
1. Pasien MDM wanita berumur 14 tahun, dengan diagnosis episode depresi sedang dengan
gejala somatic (F32.01) dan diberikan terapi fluoxetine 1x.10mg.
2. Saat ini keluhannya dikatakan membaik dibandingkan dengan sebelumnya dan sudah
dapat beraktifitas seperti biasa. Tidur pasien dikatakan sudah nyenyak dan cukup.
3. Saat ini pasien masih memikirkan masalah yang ia miliki dan belum menemukan
keputusan yang tepat terhadap masalahnya.

12 | P a g e

4. Hubungan pasien dengan keluarga pasien saat ini dikatakan cukup harmonis keluarga
pasien sudah mampu mendukung pasien dan menyediakan semua keperluan pasien.
5. Pasien teratur mengonsumsi minum obat yang diberikan ketika datang ke Poliklinik Jiwa
dan percaya jika dokter dapat menyembuhkan keluhan yang ia miliki. Keluarga pasien
tampak sangat mendukung kesembuhan pasien.

X. SARAN
1. Pasien dijelaskan mengenai keadaan penyakitnya saat ini dan mampu mengenali gejala
yang muncul, sehingga dapat diberikan terapi yang tepat.
2. Pasien disarankan dapat segera menentukan keputusan yang tepat mengenai masalah
yang ia miliki dengan membuat kelebihan dan kekurangan dari setiap keputusan dan
bagaimana kedepannya terhadap keputusan tersebut.
3. Pasien disarankan tetap kontrol secara rutin ke Poliklinik Jiwa dan teratur minum obat
yang diberikan.
4. Keluarga pasien diharapkan dapat tetap memberi semangat dan dukungan untuk
kesembuhan pasien yaitu dengan mengerti keadaan pasien saat ini, mengingatkan pasien
minum obat, serta mengingatkan dan menemani saat jadwal kontrol pasien.
5. Pasien dan keluarga pasien juga disarankan agar selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha
Esa untuk mohon kesembuhan dan diberikan jalan penyelesaian yang tepat terhadap
masalah yang dimiliki saat ini.

Lampiran

13 | P a g e

14 | P a g e

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai