Anda di halaman 1dari 3

Tiada yang spesial dengan tanggal 26 Januari.

Mungkin di dunia ini hanya keluarga World


Customs Organization yang menganggapnya spesial. Di Indonesia sendiri, hanya keluarga besar
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang memperingatinya sebagai Hari Kepabeanan
Internasional Apa sih Hari Kepabeanan Internasional itu? Hari Kepabeanan Internasional adalah
hari yang diperingati oleh seluruh institusi kepabeanan dunia karena pada tanggal 26 Januari lah
World Customs Organization berdiri. Di Indonesia, institusi kepabeanan yang memperingatinya
adalah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Directorate General of Customs and Excise) yang
berada dibawah naungan Kementerian Keuangan (Ministry of Finance). Berdirinya World
Customs Organization (WCO) pada 26 Januari 1952 merupakan tonggak penting dalam sejarah
Kepabeanan dunia. Sebelum ada WCO, peraturan mengenai kepabeanan dianggap
menghambat perdagangan antar negara. Karena peraturan yang tidak sesuai dengan negara
lain, terlalu memberatkan perdagangan, dan tidak adanya standar khusus dalam berdagang.
Untuk itulah pada mulanya dibentuk kesepakatan-kesepakatan dagang baik yang bilateral
maupun kelompok seperti uni-Eropa yang kemudian meluas sampai seluruh dunia dan
terbentuklah WCO. Mengapa sampai Indonesia juga bergabung dalam organisasi ini? WCO
adalah organisasi internasional yang akan menstandarkan kesepakatan internasional dalam
pedagangan. Dimana jika tidak bergabung berarti kita tidak dalam kesepakatan bersama
tersebut. Apalagi kita tahu bahwa sebentar lagi globalisasi dalam perdagangan akan
direalisasikan, yang nantinya tidak akan ada sekat negara dalam perdagangan. Kalau tidak ikut
maka akan sulit untuk ikut dalam perdagangan internasional tersebut, dan nantinya akan
berdampak pada pengucilan perdagangan Indonesia di dunia. MENGENAL KEPABEANAN
Sedari tadi kita sudah menyebut kata Kepabeanan. Nah, apa sih Kepabeanan itu? UndangUndang nomor 10 tahun 1995 jo. Undang-Undang nomor 17 tahun 2006 tentang Kepabeanan,
menyebutkan pengertian dari Kepabeanan sebagai berikut : Kepabeanan adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk atau keluar
daerah pabean serta pemungutan bea masuk dan bea keluar. Sekarang, kita bedah satu
persatu dari pengertian yang diberikan Undang-Undang Kepabeanan tersebut. Setidaknya, ada
3 redaksi penting yang harus dipahami dari kalimat diatas : 1. Kepabeanan adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan.. Saat melihat redaksi kalimat diatas,
pertanyaan wajar yang muncul dari kita adalah : Siapa yang Mengawasi? Dan Apa yang
diawasi? Siapa yang Mengawasi? Pihak yang melakukan pengawasan dalam hal ini adalah
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) atau Directorate General Customs and Excise, atau
lebih sering disebut dengan Customs saja. DJBC adalah suatu instansi dibawah Kementerian
Keuangan yang mempunyai tugas dan fungsi pokok pada bidang Kepabeanan dan Cukai.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (sumber : www.tempo.co ) Lalu, apa yang diawasi? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, kita lanjutkan redaksi kalimat diatas : .pengawasan atas
lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean. Jadi, yang diawasi oleh DJBC
dalam hal ini adalah lalu lintas barang yang masuk daerah pabean dan yang keluar daerah
pabean. Bea Cukai Gagalkan 4 Kontainer Tekstil Impor Ilegal (sumber : liputan6.com ) 2.
.pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean. Dari

kalimat diatas pasti muncul pertanyaan : Apa sih daerah pabean itu? Dan Pengawasan seperti
apa yang dilakukan terhadap barang-barang tersebut? Apa sih daerah pabean itu? Jadi, yang
dimaksud daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat,
perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif
(ZEE) dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-Undang Kepabeanan. Di dalam
daerah pabean, terdapat kawasan pabean. Nah, di dalam Daerah Pabean terdapat Kawasan
Pabean, tempat DJBC berkewajiban untuk melakukan tugas pengawasan. Nah, Kawasan
Pabean sendiri adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di Pelabuhan Laut, Bandar Udara,
atau Tempat Lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah
pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Pengawasan seperti apa yang dilakukan?
Pengawasan biasanya ditekankan terkait dengan apakah barang yang keluar atau masuk
wilayah Indonesia termasuk dalam katagori barang LARTAS. Barang LARTAS atau Barang
Larangan dan Pembatasan adalah adalah barang yang dilarang dan/atau dibatasi impor atau
ekspornya. Selain itu, pihak Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam melaksanakan fungsi
kepabeanan juga memastikan ada atau tidaknya pungutan negara yang terutang atas barang
yang masuk dan keluar daerah pabean (wilayah Indonesia). Simplenya, DJBC memastikan :
Apakah barang yang keluar Indonesia terkena Bea Keluar? Dan apakah barang yang masuk
Indonesia itu terkena Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor lainnya? Petugas Bea Cukai
memeriksa barang bawaan penumpang (sumber : catatankecik.blogspot.com) Untuk gambaran
mudahnya, kita bayangkan saja saat menghadapi petugas Bea dan Cukai di Bandara. Di
Bandara, kita hanya akan menghadapi petugas Bea dan Cukai saat datang dan saat pergi ke
Luar Negeri. Tepatnya di Terminal Kedatangan dan Keberangkatan Internasional. Petugas Bea
dan Cukai biasanya memeriksa barang bawaan kita. Memeriksa, apakah kita membawa barang
LARTAS. Memeriksa, apakah barang bawaan kita sesuai dengan peraturan barang bawaan
penumpang. Dan apakah ada pungutan negara (bea masuk, bea keluar dan pajak dalam rangka
impor) yang terutang dari barang bawaan kita. 3. serta pemungutan bea masuk dan bea
keluar. Nah, apa sih Bea Masuk dan Bea Keluar itu? Bea Masuk adalah pungutan Negara
berdasarkan Undang-Undang Kepabeanan yang dikenakan terhadap barang yang diimpor.
Sedangkan, Bea Keluar adalah pungutan negara berdasarkan Undang-Undang Kepabeanan
yang dikenakan terhadap barang ekspor. Pengertian impor sendiri adalah kegiatan memasukkan
barang ke dalam daerah pabean, sedangkan ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari
daerah pabean. Orang yang mengimpor dinamakan Importir sedangkan orang yang mengeskpor
dinamakan Eksportir. Filosofi pemungutan bea masuk adalah untuk melindungi industri dalam
negeri dari limpahan produk luar negeri yang diimpor, dalam bahasa perdagangan sering disebut
tariff barier yaitu besaran dalam persen yang ditentukan oleh negara untuk dipungut oleh DJBC
pada setiap produk atau barang impor. Sedang untuk ekspor pada umumnya pemerintah tidak
memungut bea keluar demi mendukung industri dalam negeri dan khusus untuk ekspor
pemerintah akan memberikan insentif berupa pengembalian restitusi pajak terhadap barang
yang diekspor. Nah, kira-kira demikian perkenalan kita terhadap Kepabeanan (Customs).
Semoga Institusi Kepabeanan di Indonesia, yakni Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dapat

menjalankan 4 fungsi utamanya dengan baik, yakni : 1. Trade Facilitator DJBC sebagai fasilitator
yang memudahkan proses perdagangan internasional barang ekspor dan impor. Bea cukai juga
berperan sebagai pemacu industri dalam negeri dan menjaga industri dalam negeri dari
ancaman industri luar negeri. 2. Industrial Assistance DJBC dalam fungsinya sebagai Industrial
Assistance turut serta melindungi industri dalam negeri dari masuknya barang-barang illegal,
juga membantu meningkatkan daya saing industri dalam negeri itu senbdiri dengan memberikan
berbagai fasilitas dan kemudahan yang mampu memberikan insentif, misalnya, fasilitas Kawasan
Berikat, Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), dan lain-lain. 3. Revenue Collector DJBC
yang melakukan pemungutan bea masuk, bea keluar, dan cukai terhadap barang-barang ekspor
dan impor dan langsung dimasukkan ke kas negara. Bea masuk dan cukai menjadi sumber
pemasukan negara terbesar kedua setelah pajak. 4. Community Protector DJBC melakukan
pembatasan dan pengawasan, pelarangan terhadap barang-barang tertentu yang bersifat
merusak masyarakat, seperti: minuman mengandung etil alkohol (MMEA), narkotika dan
psikotropika, barang-barang pornography (pornographic materials), dan sebagainya. Sehingga,
Indonesia siap menghadapi era globalisasi dan segala arus dan imbasnya. Selamat Hari
Kepabeanan Internasional ke-64. Dilbar Sarasvati Refrensi :
http://catatankecik.blogspot.co.id/2008/11/kepabeanan.html?m=1
https:/http://www.customsclearance.asia/2014/05/bea-cukai.html?
m=1/bumikitta.wordpress.com/2010/01/26/selamat-hari-kepabeanan-internassional-ke-58/
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dilbarsarasvati/26-januari-hari-kepabeananinternasional-dan-hari-mengenal-kepabeanan_56a763e6ba9373900aec5e14

Anda mungkin juga menyukai