kalimat diatas pasti muncul pertanyaan : Apa sih daerah pabean itu? Dan Pengawasan seperti
apa yang dilakukan terhadap barang-barang tersebut? Apa sih daerah pabean itu? Jadi, yang
dimaksud daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat,
perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif
(ZEE) dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-Undang Kepabeanan. Di dalam
daerah pabean, terdapat kawasan pabean. Nah, di dalam Daerah Pabean terdapat Kawasan
Pabean, tempat DJBC berkewajiban untuk melakukan tugas pengawasan. Nah, Kawasan
Pabean sendiri adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di Pelabuhan Laut, Bandar Udara,
atau Tempat Lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah
pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Pengawasan seperti apa yang dilakukan?
Pengawasan biasanya ditekankan terkait dengan apakah barang yang keluar atau masuk
wilayah Indonesia termasuk dalam katagori barang LARTAS. Barang LARTAS atau Barang
Larangan dan Pembatasan adalah adalah barang yang dilarang dan/atau dibatasi impor atau
ekspornya. Selain itu, pihak Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam melaksanakan fungsi
kepabeanan juga memastikan ada atau tidaknya pungutan negara yang terutang atas barang
yang masuk dan keluar daerah pabean (wilayah Indonesia). Simplenya, DJBC memastikan :
Apakah barang yang keluar Indonesia terkena Bea Keluar? Dan apakah barang yang masuk
Indonesia itu terkena Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor lainnya? Petugas Bea Cukai
memeriksa barang bawaan penumpang (sumber : catatankecik.blogspot.com) Untuk gambaran
mudahnya, kita bayangkan saja saat menghadapi petugas Bea dan Cukai di Bandara. Di
Bandara, kita hanya akan menghadapi petugas Bea dan Cukai saat datang dan saat pergi ke
Luar Negeri. Tepatnya di Terminal Kedatangan dan Keberangkatan Internasional. Petugas Bea
dan Cukai biasanya memeriksa barang bawaan kita. Memeriksa, apakah kita membawa barang
LARTAS. Memeriksa, apakah barang bawaan kita sesuai dengan peraturan barang bawaan
penumpang. Dan apakah ada pungutan negara (bea masuk, bea keluar dan pajak dalam rangka
impor) yang terutang dari barang bawaan kita. 3. serta pemungutan bea masuk dan bea
keluar. Nah, apa sih Bea Masuk dan Bea Keluar itu? Bea Masuk adalah pungutan Negara
berdasarkan Undang-Undang Kepabeanan yang dikenakan terhadap barang yang diimpor.
Sedangkan, Bea Keluar adalah pungutan negara berdasarkan Undang-Undang Kepabeanan
yang dikenakan terhadap barang ekspor. Pengertian impor sendiri adalah kegiatan memasukkan
barang ke dalam daerah pabean, sedangkan ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari
daerah pabean. Orang yang mengimpor dinamakan Importir sedangkan orang yang mengeskpor
dinamakan Eksportir. Filosofi pemungutan bea masuk adalah untuk melindungi industri dalam
negeri dari limpahan produk luar negeri yang diimpor, dalam bahasa perdagangan sering disebut
tariff barier yaitu besaran dalam persen yang ditentukan oleh negara untuk dipungut oleh DJBC
pada setiap produk atau barang impor. Sedang untuk ekspor pada umumnya pemerintah tidak
memungut bea keluar demi mendukung industri dalam negeri dan khusus untuk ekspor
pemerintah akan memberikan insentif berupa pengembalian restitusi pajak terhadap barang
yang diekspor. Nah, kira-kira demikian perkenalan kita terhadap Kepabeanan (Customs).
Semoga Institusi Kepabeanan di Indonesia, yakni Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dapat
menjalankan 4 fungsi utamanya dengan baik, yakni : 1. Trade Facilitator DJBC sebagai fasilitator
yang memudahkan proses perdagangan internasional barang ekspor dan impor. Bea cukai juga
berperan sebagai pemacu industri dalam negeri dan menjaga industri dalam negeri dari
ancaman industri luar negeri. 2. Industrial Assistance DJBC dalam fungsinya sebagai Industrial
Assistance turut serta melindungi industri dalam negeri dari masuknya barang-barang illegal,
juga membantu meningkatkan daya saing industri dalam negeri itu senbdiri dengan memberikan
berbagai fasilitas dan kemudahan yang mampu memberikan insentif, misalnya, fasilitas Kawasan
Berikat, Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), dan lain-lain. 3. Revenue Collector DJBC
yang melakukan pemungutan bea masuk, bea keluar, dan cukai terhadap barang-barang ekspor
dan impor dan langsung dimasukkan ke kas negara. Bea masuk dan cukai menjadi sumber
pemasukan negara terbesar kedua setelah pajak. 4. Community Protector DJBC melakukan
pembatasan dan pengawasan, pelarangan terhadap barang-barang tertentu yang bersifat
merusak masyarakat, seperti: minuman mengandung etil alkohol (MMEA), narkotika dan
psikotropika, barang-barang pornography (pornographic materials), dan sebagainya. Sehingga,
Indonesia siap menghadapi era globalisasi dan segala arus dan imbasnya. Selamat Hari
Kepabeanan Internasional ke-64. Dilbar Sarasvati Refrensi :
http://catatankecik.blogspot.co.id/2008/11/kepabeanan.html?m=1
https:/http://www.customsclearance.asia/2014/05/bea-cukai.html?
m=1/bumikitta.wordpress.com/2010/01/26/selamat-hari-kepabeanan-internassional-ke-58/
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dilbarsarasvati/26-januari-hari-kepabeananinternasional-dan-hari-mengenal-kepabeanan_56a763e6ba9373900aec5e14