Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
SOHEC (SOCIAL HEALTHY CARE) SEBAGAI SOLUSI KESEHATAN
GIGI MASYARAKAT
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:
Taufic Hidayat
155030200111007
Aji Nugroho
155030207111084
Mila Anggraini Puspita 155030107111049
Setyo Pambudi
145030200111056
Nur Fitriasari
145030100111017

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

2015
2015
2015
2014
2014

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI
iii
RINGKASAN
iv
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan
2
Manfaat
2
GAGASAN
3
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing yang
Ditandatangani
11
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
17
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan
18

iii

RINGKASAN
SOHEC (SOCIAL HEALTHY CARE) SEBAGAI SOLUSI KESEHATAN
GIGI MASYARAKAT
Disusun oleh : Taufic Hidayat, Aji Nugroho, Setyo Pambudi, Nur Fitriasari, Mila
Anggraini Puspita S.
Rendahnya Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut serta kurang
pedulinya akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut masih tergolong rendah.
Dengan demikian maka diadakannya inovasi untuk mengadakan pemeriksaan dan
pengobatan gratis kepada penduduk desa.dengan cara menawarkan pemeriksaan
dan penawaran gigi gratis kepada masyarakat. Banyak nya permasalahan tersebut
dikarenakan minimnya kepedulian masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut
padahal seperti kita ketahui, gigi dan mulut merupakan pintu gerbang masuknya
kuman dan bakteri sehingga dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya.
Presentase penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut menurut Riskesdas
tahun 2007 dan 2013 meningkat dari mulut, presentase penduduk yang menerima
perawatan medis gigi meningkat dari 29,7% tahun 2007 menjadi 31,1% pada
tahun 2013.
Gagasan yang kami tuangkan yaitu dengan membuatkan rangkaian kerja sama
aparatur daerah dan dinas kesehatan. Gagasan tersebut berupa aplikasi jaringan
berbasis teknologi yang lebih mudah dalam melakukan pendataan kepada
masyarakat yang memerlukan akses kesehatan. Gagasan tersebut di
implementasikan di yang masih memprihatinkan dan masih membutuhkan
pelayanan dan penanganan yang serius dan juga memperhatikan daerah desa yang
masih tertinggal jauh dari taraf kesehatan yang layak. Selain itu juga memberikan
sosialisasi kepada aparat daerah setempat untuk menghimbau para warganya agar
mengapresiasi dan turut ikut serta dalam menyukseskan program tersebut. harapan
dari gagasan tersebut supaya masyarakat desa bisa memperoleh akses kesehatan
yang memadai dan mendapatkan pelayanan kesehatan dengan gagasan yang di
tawarkan

iv

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut masih
tergolong rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari kurangnya keperdulian masyarakat
terhadap kesehatan gigi. Kesehatan gigi dan mulut sering kali menjadi prioritas
yang kesekian bagi sebagian orang, padahal seperti kita ketahui, gigi dan mulut
merupakan pintu gerbang masuknya kuman dan bakteri sehingga dapat
mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya. Presentase penduduk yang
mempunyai masalah gigi dan mulut menurut Riskesdas tahun 2007 dan 2013
meningkat dari 23,2% menjadi 25,9%. Penduduk yang mempunyai masalah
kesehatan gigi dan mulut, presentase penduduk yang menerima perawatan medis
gigi meningkat dari 29,7% tahun 2007 menjadi 31,1% pada tahun 2013. EMD yang
didefinisikan sebagai presentase penduduk yang bermasalah dengan gigi dan mulut
dalam 12 bulan terakhir dikali presentase penduduk yang menerima perawatan atau
pengobatan gigi dan tenaga medis gigi (dokter gigi spesialis, dokter gigi dan
perawat gigi) meningkat dari tahun 2007 (6,9%) menjadi 8,1% tahun 2013 seperti
tampak pada gambar dibawah ini. Data tahun 2013 menunjukkan 31,1% tetapi hal
tersebut termasuk masih rendah.
Gambar 1. Proporsi penduduk semua usia yang bermasalah gigi dan mulut,
mendapat perawatan dan EMD di Indonesia tahun 2007 dan 2013

Sumber : Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007 dan 2013


Disisi lain jumlah tenaga kesehatan dibidang kedokteran gigi sudah
mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah dokter gigi dapat dilihat dari semakin
banyaknya tenaga medis yang berada di daerah seperti yang tercantum dalam
gambar berikut ini:

Gambar 2. Jumlah Dokter/Dokter Gigi Spesialis, Dokter Umum, Dokter Gigi


Dan Bidan Sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) Aktif Menurut Kriteria
Wilayah Di Indonesia Per 31 Desember Tahun 2014
25000
20000

21320

15000
10000

11602
9111

5000
9

48

155 1142 1811

32 561 677

DokterUmum

DokterGigi

0
Dokter/DokterGigi
Spesialis

Biasa

Terpencil

Bidan

SangatTerpencil

Sumber: Biro Kepegawaian, Kemenkes RI, 2015


Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat tahun 2014 jumlah tenaga PTT
terutama untuk dokter umum dan dokter gigi terbesar terdapat pada daerah dengan
kriteria sangat terpencil dan terpencil. Dokter PTT di di daerah sangat terpencil
berjumlah 1.811 orang, daerah terpencil berjumlah 1.142 orang sedangkan dokter
PTT di daerah biasa hanya 155 orang. Jumlah dokter gigi PTT aktif di daerah sangat
terpencil dan terpencil lebih tinggi jika dibandingkan dengan di daerah biasa.
Jumlah dokter gigi di daerah sangat terpencil berjumlah 677 orang, daerah terpencil
berjumlah 561 orang sedangkan di daerah biasa hanya berjumlah 32 orang. Jumlah
tersebut dapat mencukupi pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat.
Berdasarkan jumlah tenaga medis tersebut seharusnya masyarakat yang
mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut dapat membawanya ke tenaga
kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas dan tingkat lanjutan seperti dokter gigi
maupun rumah sakit. Penulis mengambil judul SOHEC (Social Healthy Care)
Sebagai Solusi Kesehatan Gigi Masyarakat.
Tujuan
Membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk
melakukan pegobatan terhadap masalah gigi dan mulut.

Manfaat
a. Akademis
Gagasan ini bisa menjadi rujukan ilmiah atau dasar atas gagasan
berikutnya yang membahas tema yang relevan.
b. Praktis
Gagasan ini menjadi masukan kepada masyarakat untuk menjaga
kesehatan gigi dan mulut serta memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk
melakukan kesehatan gigi dan mulut.
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Kesehatan gigi dan mulut dianggap tidak penting bagi sebagian masyarakat
di Indonesia padahal seperti yang diketahui kesehatan gigi dan mulut merupakan
hal yang penting karena tempat berkumpulnya kuman dan bakteri sehingga dapat
mengganggu kesehatan. Masalah kesehatan gigi dan mulut seperti gigi berlubang
masih dikeluhkan oleh masyarakat yang mengalaminya, biasanya anak-anak kecil
atau orang dewasa membiarkan hal tersebut sampai benar-benar sakit barulah
mereka bertemu dengan dokter gigi untuk memeriksakan giginya. Data kesehatan
gigi meliputi indikator status kesehatan gigi, indikator perilaku kesehatan gigi dan
indikator jangkauan pelayanan. Indikator status kesehatan gigi dilihat dari
persentase penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut, yang mendapat
perawatan medis gigi dan Effective Medical Demand (EMD) yang merupakan
kemampuan untuk mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi.
Persentase penduduk yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut
menurut Riskesdas tahun 2007 dan 2013 meningkat dari 23,2% menjadi 25,9%.
Penduduk yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut, persentase
penduduk yang menerima perawatan medis gigi meningkat dari 29,7% tahund 2007
menjadi 31,1% pada tahun 2013. Seperti halnya dengan EMD yang didefinisikan
sebagai persentase penduduk yang bermasalah dengan gigi dan mulut dalam 12
bulan terakhir dikali persentase penduduk yang menerima perawatan atau
pengobatan gigi dari tenaga medis gigi (dokter gigi spesialis, dokter gigi dan
perawatan gigi) meningkat dari tahun 2007 (6,9%) menjadi 8,1% tahun 2013 seperti
tampak pada gambar dibawah ini.
Gambar 1. Proporsi Penduduk Semua Usia yang Bermasalah Gigi Dan Mulut,
Mendapat perawatan dan ED di Indonesia Tahun 2007 dan 2003.

35

29,7

30
25

31,1

25,9
23,2

20
15
10

8,1

6,9

5
0
Bermasalahgigidanmulut

Menerimaperawatan
2007

EMD

2013

Sumber: Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 dan 2013


Gambar di bawah ini menunjukan perilaku penduduk umur 10 tahun ke atas
dengan kebiasaan menggosok gigi dan membersihkan gigi secara benar. Dari
penduduk 10 tahun ke atas yang mempunyai kebiasaan menyikat gigi setiap hari,
hanya 2,3% yang menyikat gigi dengan benar (sesudah makan pagi dan sebelum
tidur malam) pada tahun 2013 dan 7,3% pada tahun 2007. Hal ini mungkin
disebabkan penduduk kurang pengetahuan dan kesadaran terhadap kebersihan gigi
dan mulut.
Gambar 2. Persentase Perilaku Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas Dengan
Kebiasaan Menggosok Gigi dan Perilaku Benar Menggosok Gigi di Indonesia
Tahun 2007 dan 2013
100

93,8

91,1

90
80
70
60
50
40
30
20
7,3

10

2,3

0
2007
Sikatgigisetiaphari

2013
Menyikatgigidenganbenar

Sumber: Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 dan 2013

Gambar 3. Index DMF-T di Indonesia Tahun 2007 dan 2013


4,9
4,85
4,8
4,75
4,7
4,65
4,6
4,55
4,5
4,45

4,85

4,6

2007

2013

Sumber: Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 dan 2013


Indeks DMF-T menggambarkan tingkat kerusakan gigi. DMF-T
menunjukkan banyaknya kerusakan gigi yang pernah dialami seseorang baik
beruba Decay/D (gigi karies atau gigi berlubang), Missing/M (gigi cabut) dan
Filling/F (gigi ditumpat). Indeks DMF-T Indonesia pada tahun 2013 adalah 4,6%
yang berarti kerusakan gigi penduduk Indonesia 460 buah gigi per 100 orang. Bila
dibandingkan dengan tahun 2007 Indeks DMF-T hamper sama dengan tahun 2013
yaitu 4,85% yang berarti kerusakan gigi penduduk Indonesia pada tahun 2007
sebanyak 485 buah gigi per 100 orang seperti tampak pada gambar 3.
Gambar 4. Jumlah Dokter/Dokter Gigi Spesialis, Dokter Umum, Dokter Gigi Dan
Bidan Sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) Aktif Menurut Kriteria Wilayah Di
Indonesia Per 31 Desember Tahun 2014
25000
20000

21320

15000
10000

11602
9111

5000
9

48

155 1142 1811

32 561 677

DokterUmum

DokterGigi

0
Dokter/DokterGigi
Spesialis

Biasa

Terpencil

SangatTerpencil

Sumber: Biro Kepegawaian, Kemenkes RI, 2015

Bidan

Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat tahun 2014 jumlah tenaga PTT
terutama untuk dokter umum dan dokter gigi terbesar terdapat pada daerah dengan
kriteria sangat terpencil dan terpencil. Dokter PTT di di daerah sangat terpencil
berjumlah 1.811 orang, daerah terpencil berjumlah 1.142 orang sedangkan dokter
PTT di daerah biasa hanya 155 orang. Jumlah dokter gigi PTT aktif di daerah sangat
terpencil dan terpencil juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan di daerah biasa.
Jumlah dokter gigi di daerah sangat terpencil berjumlah 677 orang, daerah terpencil
berjumlah 561 orang sedangkan di daerah biasa hanya berjumlah 32 orang. Jumlah
tersebut dapat mencukupi pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat.
Solusi yang Pernah Ditawarkan atau Diterapkan Sebelumnya
Permasalahan yang timbul adalah Indonesia mempunyai tenaga medis di
bidang kesehatan gigi dan mulut yang cukup, tetapi penduduk di Indonesia masih
mempunyai kesehatan gigi dan mulut yang rendah. Adapun beberapa solusi yang
pernah dilaksanakan sebagai upaya penanggulangan kesehatan gigi dan mulut
masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pendataan kadar fluor di seluruh Indonesia kemudian
melakukan ujicoba water fluridasi pada beberapa wilayah dengan kadar
dibawah standar.
2. Program pasta gigi berfluoride untuk daerah-daerah pedalaman yang
masih menggunakan bahan-bahan alam untuk menyikat gigi, jika
dianggap pasta gigi bertentangan dengan keyakinan dapat menggunakan
siwak yang juga mengandung fluoride atau bahan alam lain yang
mengandung fluoric
3. Milk fluoridation di sekolah-sekolah seperti yang dilakukan oleh negara
Thailand
4. Aplikasi topical fluor oleh dokter gigi pada kasus dengan indikasi tertentu
5. Menjalankan program konseling dan control diet terutama makanan yang
mengandung gula, pemakaian tembakau dan jenis-jenis makanan lain
yang merusak kesehatan mulut baik serta penerapan pola makan yang
sehat dan seimbang terutama makanan-makanan yang baik untuk
kesehatan mulut lewat puskesmas maupun lewat sekolah dengan UKGS.
6. Pelaksanaan program UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) yang
berkesinambungan untuk melakukan kontrol kesehatan gigi dan mulut
pada siswa-siswa sekolah. UKGS di Indonesia belum berjalan dengan
optimal terutama di sekolah-sekolah tingkat lanjut seperti SMP dan SMA.
7. Program kesehatan gigi dan mulut yang berintegrasi dengan programprogram lain di puskesmas misalnya program KIA dan gizi. Dengan
demikian aspek kesehatan gigi dan mulut dapat dengan lebih mudah
diterima oleh masyarakat karena menyangkut aspek kesehatan yang lain.
8. Kegiatan-kegiatan pelatihan dan pemberdayaan masyarakat untuk ikut
serta melakukan tindakan preventif seperti training camp tentang cara

membuat daftar makanan dan pola makan yang benar untuk bayi, balita,
dan anak-anak yang bukan hanya memperbaiki tumbuh kembang dan
mencegah malnutrisi namun juga menurunkan resiko karies dari pola
makan yang salah.
9. Posyandu/Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)
10. Integritas: puskesmas keliling, puskesmas pembantu, bakti sosial.
Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Gambar 1. Contoh Website

Sumber: Hasil Olahan Penulis


Gambar 2. Contoh Website

Sumber: Hasil Olahan Penulis

Gambar 3. Contoh website

Sumber: Hasil Olahan Penulis


Gambar 4. Contoh Website

Sumber: Hasil Olahan Penulis


Kondisi terkini dari pencetus gagasan adalah telah tersedianya website untuk
volunteer yang ingin mengabdikan diri ke masyarakat.
Pihak-Pihak yang Mampu Mengimplementasikan Gagasan
Pihak yang dipercaya dapat memberikan perubahan kepada masyarakat
adalah pihak pemerintah :
1. Kementrian Kesehatan

Dengan dijalnkannya program SOHEC oleh Kementrian Kesehatan.


Diharapkan program ini dapat menjadi solusi kesehatan gigi masyarakat,
dan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi.
2. Kementrian Riset dan Perguruan Tinggi
Dengan dijalankannya program SOHEC oleh Kementrian Kesehatan.
Diharapkan program ini mampu menjadi solusi untuk praktek mahasiswa
tingkat akhir di Faultas Kedoteran Gigi di seluruh Indonesia.
Langkah-Langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Gagasan
Langah-langah strategis yang dapat digunakan untuk mewujudan upayaupaya tersebut di atas adalah sebagai berikut :
1. Melakukan open recruitment volunteer untuk mahasiswa tingat akhir
Kedoteran Gigi dan dokter gigi.
2. Volunteer melakukan riset mengenai daerah yang mau dijadikan objek
pengabdian.
3. Volunteer melakukan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya
kesehatan gigi.
4. Volunteer menyiapkan peralatan dan obat-obatan yang akan di bawa ke
lokasi pengabdian.
5. Volunteer melakukan pemeriksaan dan pengobatan gigi gratis pada
masyarakat.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa melalui SOHEC ( Social Healty Care ) dapat meningkatkan kesehatan
masyarakat, khususnya di bidang kesehatan gigi. Kesehatan gigi dan mulut masih
tergolong rendah.dilihat dari kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan
gigi. Kurang sadarnya masyarakat untuk memperiksakan kesehatan gigi nya setiap
6 ( enam ) bulan sekali. Gigi dan mulut merupakan pintu gerbang masuknya
kuman dan bakteri sehingga dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya.
Presentase penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut menurut Riskesdas
tahun 2007 dan 2013 meningkat dari 23,2% menjadi 25,9%. Berdasarkan penduduk
yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut, presentase penduduk yang
menerima perawatan medis gigi meningkat dari 29,7% tahun 2007 menjadi 31,1%
pada tahun 2013. Hal tersebut sama dengan EMD yang didefinisikan sebagai
presentase penduduk yang bermasalah dengan gigi dan mulut dalam 12 bulan
terakhir dikali presentase penduduk yang menerima perawatan atau pengobatan gigi
dan tenaga medis gigi (dokter gigi spesialis, dokter gigi dan perawat gigi)
meningkat dari tahun 2007 (6,9%) menjadi 8,1% tahun 2013. Berdasarkan jumlah
tenaga medis yang tersedia seharusnya masyarakat yang mempunyai masalah
kesehatan gigi dan mulut dapat membawanya ke tenaga kesehatan tingkat pertama
seperti puskesmas dan tingkat lanjutan seperti dokter gigi maupun rumah sakit. Hal

10

tersebut dilakukan supaya kesehatan gigi masyarakat tetap sehat dan jika ada
Permasalahan pada gigi dapat langsung di beri penanganan.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan. 2012. Pedoman Upaya Kesehatan Gigi
Sekolah. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Kementrian Kesehatan RI. 2014. INFODATIN Pusat Data dan
InformasiKementrian Kesehatan RI. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.
Kementrian Kesehatan RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI.
Phitastari, Lisa. 2014. Program Preventif unutuk Kesehatan Gigi dan Mulut
Rakyat Indonesia. Makalah Tugas Epidemiologi Umum dan Oral Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Depok.
Whardani, Anita K. 2012. Sebaiknya periksa Gigi Minimal 6 Bulan Sekali. Diakses
Melalui www.tribunnews.com

11

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota Kelompok, dan Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor HP

Taufic Hidayat
Laki-laki
Administrasi Bisnis
155030200111007
Jakarta, 16 Agustus 1997
taufic.hidayat85@gmail.com
089650824680

B. Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA
SMK PGRI 11
SDN Kunciran 01 SMPI YAPPIDA
Ciledug
Kota
Nama Institusi
Kota Tangerang
Kota Tangerang
Tangerang
Akuntansi
Jurusan
2009-2012
2012-2015
Tahun Masuk-Lulus s/d 2009
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul
Seminar
Ilmiah
1

Artikel Waktu
Tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir


No Jenis Penghargaan
Institusi
Penghargaan
1

dan

Pemberi Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.
Malang, 18 April 2016
Pengusul

Taufic Hidayat

12

1
2
3
4
5
6
7

A. Identitas Diri
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor HP

Nur Fitriasari
Perempuan
Administrasi Publik
145030100111017
Wonogiri, 23 Februari 1997
setyawanfitriasari@yahoo.co.id
087712357088

B. Riwayat Pendidikan
SD
SDN 3 Pule
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

2002-2008

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul
Seminar
Ilmiah

SMP
SMA
SMP N 1 Selogiri SMA
N
Sukoharjo
IPS
2008-2011
2011-2014

Artikel Waktu
Tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir


No Jenis Penghargaan
Institusi
Penghargaan

dan

Pemberi Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.
Malang, 18 April 2016
Pengusul

Nur Fitriasari

13

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor HP

Aji Nugroho
Laki-laki
Bisnis Internasional
155030207111084
Bekasi, 8 April 1996
ajhenogoro@gmail.com
081283938595

B. Riwayat Pendidikan
SD
SDN Pulogebang
Nama Institusi
04
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul
Seminar
Ilmiah

SMP
SMPN
Jaktim
2008-2011

SMA
172 SMAN
Jaktim
IPS
2011-2014

Artikel Waktu
Tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir


No Jenis Penghargaan
Institusi
Penghargaan

36

dan

Pemberi Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.
Malang, 18 April 2016
Pengusul

Aji Nugroho

14

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor HP

Setyo Pambudi
Laki- laki
Administrasi Bisnis
145030200111056
Lamongan, 13 Februari 1996
pambudisetyo13@gmail.com
085648727075

B. Riwayat Pendidikan
SD
SDN Sogo 1
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

2002-2007

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul
Seminar
Ilmiah

SMP
SMPN 1 Babat
2007-2010

SMA
MAN
Babat
(KRBI)
IPA
2010-2013

Artikel Waktu
Tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir


No Jenis Penghargaan
Institusi
Penghargaan

dan

Pemberi Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.
Malang, 18 April 2016
Pengusul

Setyo Pambudi

15

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor HP

Mila Anggraini Puspita Sari


Perempuan
Administrasi Publik
155030107111049
Kediri, 20 November 1996
Anggrainimila072@gmail.com
085755165129

B. Riwayat Pendidikan
SD
SDN Janti 2
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul
Seminar
Ilmiah

SMP
SMP N 2 Papar

SMA
SMA N 1 Papar

2008-2011

2011-2014

Artikel Waktu
Tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir


No Jenis Penghargaan
Institusi
Penghargaan

dan

Pemberi Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.
Malang, 18 April 2016
Pengusul

Mila Anggraini Puspita Sari

16

Identitas diri Dosen Pembimbing


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Nama
NIP
Alamat
No. Telepon
Jabatan Fungsional
Pangkat
Fakultas/Program Studi
Perguruan Tinggi

: Mochamad Chazienul Ulum, S.Sos, M.PA


: 197406142005011001
: Jalan Joyosuko Metro II/49 Malang
: 085334916305
: Asisten Ahli
: Penata Muda
: Ilmu Administrasi/ Ilmu Administrasi Publik
: Universitas Brawijaya

Dosen Pembimbing

(Mochamad Chazienul Ulum, S.Sos, M.PA)

17

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Taufic Hidayat/
155030200111007

Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Administrasi Ilmu
20
Bisnis
Administrasi jam/minggu
Bisnis

Aji Nugroho/
155030207111084

Administrasi Bisnis
20
Bisnis
Internasional jam/minggu

Nur
Administrasi Ilmu
20 jam/mingu
Fitriasari/145030100111017 Publik
Administrasi
Publik

Mila Anggraini Puspita Administrasi Ilmu


20
Sari/155030107111049
Publik
Administrasi jam/minggu
Publik

Ketua,
koordinasi
dengan
dosen
Sekretaris,
koordinasi
antar
anggota
Bendahara,
koordinasi
antar
anggota
Koordinator
lapangan
dan laporan

Setyo
Administrasi Ilmu
20
Pambudi/145030200111056 Bisnis
Administrasi jam/minggu
Bisnis

Koordinator
lapangan
dan laporan

No Nama/NIM
1

Program
Studi

Bidang
Ilmu

Uraian
Tugas

Anda mungkin juga menyukai