Anda di halaman 1dari 30

TUGAS KIMIA LINGKUNGAN

Kinetika Korosi dan Penerapan Elektrokimia pada Korosi

DISUSUN OLEH:
Anif Rizqianti

L2J008

Bintang Dyah K

L2J008

Denny Sandi S

L2J008

Dewi Masita

L2J008

Muhammad Iqbal

L2J008093

Putri Elma Octavya

L2J009053

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012

BAB 5
Kinetika Korosi dan Penerapan Elektrokimia pada Korosi

5.1 Apa yang dimaksud dengan overpotential?


Prinsip termodinamika dapat menjelaskan peristiwa pengkaratan dari stabilitas kimia
dan reaksi yang terkait dengan proses pengkaratan. Prinsip termodinamika tidak dapat
digunakan untuk memprediksi laju reaksi. Polarisasi dapat dikatakan anoda ketika
terjadi proses anodic pada elektroda yang dipercepat dengan pemindahan potensial
dari positif atau katoda. Ada tiga perbedaan tipe dari polarisasi dan diantaranya ada
yang dengan penambahan, seperti yang ditunjukkan pada persamaan (5.2) :

Dimana : hact adalah energy aktivasi untuk overpotential


Hconc adalah konsentrasi dari overpotential
iR adalah penurunan ohmic
Pengaktifan polarisasi biasanya untuk mengontrol factor factor yang mempengaruhi
korosi pada kondisi asam dan Hconc dan iR jumlahnya relative kecil. Konsentrasi
dari polarisasi biasanya mendominasi ketika konsentrasi aktivasinya cenderung
rendah; contohnya pada pengenceran asam atau pada aerasi air keyika komponen
komponen aktivasi, oksigen terlarut, hanya ada pada jumlah yang sangat kecil.
Penurunan ohmic akan menjadi variable yang sangat penting pada penerapan metode
perlindungan seperti anoda dan katoda pada proses lewatnya di lingkungan.
Pengetahuan mengenai polarisasi akan sangat membantu,

ketika meliputi pada

sebuah penilaian dari pembedaan karakteristik pada proses pengkaratan. Contohnya,

jika pengkaratan dikontrol oleh konsenterasi dari polarisasi, selanjutnya ada sedikit
perbedaan pada peningkatan laju difusi dari bahan aktif (contohnya oksigen) akan
meningkatkan laju pengkaratan juga.

5.2 Aktivasi Polarisasi


Aktivasi polarisasi mengacu pada factor factor yang menghambat dari semua
bagian dari kinetika reaksi elektrokimia. Contohnya, sesuai pertimbangan dari
perubahan gas hydrogen seperti yang telah muncul pada bab 3 dan dijabarkan pada
persamaan 5.3

Pada dasarnya reaksi ini cukup sederhana, laju dimana ion hydrogen bertransformasi
menjadi gas hydrogen yang dipengaruhi beberapa factor, meliputi laju dari transfer
electron dari logam ke ion ion hydrogen. Kenyataannya, ada variable yang besar
pada laju perpindahan electron pada berbagai macam logam, hasilnya, laju dari
perubahan hydrogen dari berbagai logam yang berbeda dapat sangat berbeda.
Perbedaan massa jenis pengaliran (io) pada dasarnya adalah variable yang sangat
penting yang menjelaskan perbedaan yang cukup besar dari laju produksi hydrogen
pada permukaan logam. Table 5.1 kurang lebih berisi massa jenis untuk pertukaran
pada reduksi ion ion hydrogen. Catatan penting ialah hasil dari massa jenis hasil
pertukaran ion ion hydrogen kira kira 10 -2 A/cm2 dimana pada merkuri dan
timbale adalah 10-13 A/cm2.
Ini adalah alasan mengapa merkuri sering ditambahkan pada pembangkit energy dan
menjadi popular pada alkaline untuk menahan produksi secara termodinamis dari gas
gas hydrogen dan mencegah kejadian kejadian yang tidak menyenangkan. Ini juga

menjadi alas an mengapa baterai dari timbale (baterai mobil) dapat memberikan
kekuatan dalam keadaan asam yang tinggi di lingkungan disamping penggunaan yang
lebih aman meskipun harus melakukan pengisian setelah digunakan.
Meskipun demikian, pertukaran massa jenis menyisakan parameter yang sulit
dipahami yang dapat berubah secara tiba tiba dengan perubahan kondisi pada
permukaan logam sepanjang terjadi paparan di lingkungan. Satu masalah yang tidak
dapat dipecahkan dengan cara yang simple.

Teori di bawah ini dapat menjelaskan metode matimatik yang mungkin digunakan
untuk melihat pertukaran massa jenis dari hasil yang didapatkan. Pandangan yang
umum dari polarisasi sebuah elektroda dapat dilihat pada reaksi yang spesifik dari
persamaan Butler Volmer (pers. 5.4):

Dimana : ireaction adalah arus dari anoda atau katoda


adalah beban dari pertukaran (koefisien simetris) untuk reaksi anoda atau
katoda, biasanya mendekati 0.5
N adalah jumlah dari electron yang ikut dalam reaksi
R adalah konstanta gas, 8.314 J mol-1 K-1
T adalah temperature absolute (K)

F adalah 96,485 C/(mol dari electron)

Munculnya dua cabang dari polarisasi pada reaksi tunggal ditunjukkan pada
persamaan 5.4 dan digambarkan pada gambar 5.2 untuk polarisasi dari elektroda
ferric (Fe3+) dan ferrous (Fe2+) dengan reaksi yang ditunjukkan pada persamaan 5.5:

Ketika reaction adalah katoda, yang berarti adalah negative, keadaan kedua pada reaksi
Butler Volmer menjadi tak berarti dan massa jenis katoda (ic) dapat ditunjukkan pada
persamaan sederhana (5.6) dan secara logaritmik pada persamaan (5.7):

Dimana bc adalah katoda dari koefisien Tafel ditunjukkan pada persamaan 5.8 dan
hasilnya pada gambar 5.3

Demikian pula, ketika reaction adalah anoda, yang berarti positif, , keadaan kedua pada
reaksi Butler Volmer menjadi tak berarti dan massa jenis anoda (ia) dapat
ditunjukkan pada persamaan sederhana (5.9) dan secara logaritmik pada persamaan
(5.10):

5.3 Konsentrasi dari Polarisasi


Konsentrasi dari polarisasi adalah komponen polarisasi yang disebabkan oleh
perubahan konsentrasi di lingkungan yang berbeda ditunjukkan pada gambar 5.4.
ketika sebuah jenis unsure kimia ikut berpartisipasi dalam proses pengkaratan tapi
dalam jumlah kecil, massa dari transport dapat merusak pengontrol laju.

Seperti dapat kita lihat pada gambar 5.5, transportasi massa pada permukaan
ditentukan oleh 3 kekuatan, yaitu, difusi, migrasi, dan konveksi.

Pada control difusi murni dari transportasi massa, fliks dari O pada permukaan dari
sebuah bagian terbesar dapat dilihat dengan Hukum Fick Pertama pada persamaan
5.12 :

Dimana Jo adalah jenis fluks O (mol s-1cm-2)


Do adalah koeffisien untuk difusi jenis O (cm2 s-1)
Co adalah gradient konsentrasi dari jenis O yang melewati

antara

permukaan logaqm ke lingkungan luar (mol cm-3)


x adalah difusi permukaan Nernst (cm)
Table 5.3 berisi hasil dari DO dari beberapa ion sejenis. Untuk di beberapa keadaan
koeffisien dari difusi dapat ditentukan dari persamaan 5.13, dimana ada hubungan
antara Do dengan viskositas dari dan temperature absolute :

Dimana A adalah konstanta dari system

Pada gambar 5.6 menggambarkan konsentrasi-jarak pada permukaan elektroda yang


ditunjukkan pada gradient yang cukup simple. Pada diagram ini permukaan logam

diletakkan pada ordinat aksis ketika sumbu-x menunjukkan jarak terjauh dari
elektroda dan sumbu-y menunjukkan konsentrasi dari unsure kimia setelah reaksi.

Hal ini ditunjukkan dari garis horizontal atau mendatar dimana C = CO. ada juga yang
merupakan daerah yang menunjukkan penurunan konsentrasi, yang jatuh pada titik
nol di permukaan elektroda. Difusi lapisan Nernst memiliki spesifikasi ketebalan ()
tergantung hasil permukaan. Pada ketebalan cairan permukaan beragam antara 0.01
dan 0.001 mm.
Dari jenis unsure kimia O yang dibutuhkan pada reaksi katoda, konsentrasi gradient
(CO/x) menghasilkan konsentrasi yang cukup besar, dikarenakan CO = 0. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada persamaan 5.14

Pada keadaan keadaan tertentu, yaitu, ketika katoda lebih kecil dibandingkan iL, conc
dapat ditinjau menggunakan persamaan 5.15 yang merupakan turunan dari persamaan
Nernst :

Dimana 2.303 x R x T/F = 0.0509 V pada saat T = 298.16 K

5.4

OHMIC DROP

Para over

potential ohmik muncul dalam

Pers. (5.2) sebagai

produk sederhana

resistansi dan arus antara situs anodic dan katodik dari proses korosi.

Untuk

situasi korosi banyak situs ini berdekatan satu sama lain dan drop ohmik diabaikan,
terutama jadi ketika lingkungan itu sendiri adalah konduktor elektrolitik baik, yang
adalah, air laut. Namun, ada kondisi khusus dimana pemisahan dari situs anodik dan
katodik dapat

menjadi

faktor

kemajuan korosi, misalnya, korosi galvanik,

penting

atau

dari skema perlindungan khusus, misalnya, anodic

bahkan
dan

dalam

bagian

integral

perlindungan katodik.

5.4.1 Pengukuran Tahanan Air


Konduktivitas dari lingkungan itu sendiri dapat menjadi fungsi kompleks. Ketika
memisahkan garam, ion yang dihasilkan berinteraksi dengan sekitarnya molekul
air untuk membentuk kelompok dibebankan dikenal sebagai ion terlarut. Ion-ion
ini dapat bergerak melalui solusi di bawah pengaruh suatu diterapkan secara
eksternal medan

listrik. Gerak seperti biaya dikenal

dan konduktansi yang


dari ketahanan lingkungan.

dihasilkan

adalah timbal

sebagai

konduksi ionik

balik yang

fungsi

Ketergantungan pada ukuran dan bentuk dari konduktor dapat dikoreksi dengan
menggunakan resistivitas daripada R perlawanan, sebagai

Rasio ( /A) disebut juga sel konstan atau faktor bentuk danmemiliki satuan cm
1 atau m-1. Sebuah varian dari sel elektrokimia yang ditunjukkan pada Gambar. 5,7
umumnya digunakan untuk mengevaluasi konduktivitas suatu larutan antara dua
elektroda dengan menggunakan teknik arus bolak.

5.4.2 Pengukuran Tahanan Tanah


Resistivitas tanah

adalah fungsi dari

garam larut ionik dan

kelembaban tanah dan

dianggap sebagai

indikator korosivitas tanah itu. Biasanya,

yang

konsentrasi

paling komprehensif

semakin

rendah resistivitas, yang

lebih tinggi akan korosivitas seperti dijelaskan secara lebih rinci dalam Bab. 10.
Biasanya, resistivitas

tanah menurun

dengan kadar

konsentrasi spesies ion. Tanah

air meningkat

berpasir,

dan

misalnya, tinggi

sampai pada skala resistivitas dan karena itu dianggap sebagai paling tidak korosif
sedangkan tanah
ujung

liat sangat

baik

spektrum korosivitas.

Lapangan pengukuran resistivitas


menggunakan

dalam menahan
Empat-Pin Metode

tanah yang

Wenner empat-pin metode

prinsip ditetapkan
metode memerlukan

oleh Wenner hampir

paling

penggunaan empat probe logam

yang

balik

(Wenner Metode)

sering dilakukan

dan resistansi
satu abad

air dan di

dengan

meter tanah setelah


lalu [2]. Wenner ini

atau elektroda,

didorong

ke dalam tanah sepanjang garis lurus, berjarak sama satu sama lain, sebagai
ditunjukkan pada Gambar. 5,9 dan Gambar. 5.10. Resistivitas tanah adalah relatif
sederhana

fungsi yang

berasal dari

drop tegangan

antara sepasang pusat

pin

(P1

pin luar

dan P2 pada
(C1

Gambar 5.9),

dan C2 pada

dengan arus

yang

Gambar 5.9) dengan

mengalir antara

asumsi

dua

bahwa diukur

tahanan adalah ukuran dari volume setengah bola bumi diselidiki dengan pin pusat.

5.5 GRAFIK PENYAJIAN


Kinetic Data (Evans Diagram)

Penggunaan kurva polarisasi untuk studi reaksi

korosi dapat ditelusuri kembali ke tahun 1930-an dengan karya Wagner dan Traud
[4].
terkait

Namun
dengan

representasi
Profesor

dari

Evans

perilaku
yang

potensial

telah

campuran

dipopulerkan

sering

representasi

ini

pengukuran polarisasi korosi [5]. Diagram ini polarisasi bisa sangat berguna untuk
menggambarkan atau menjelaskan proses korosi paralel. Menurut mixedpotential
Teori

yang

reaksi

dapat

pengurangan
Dalam

mendasari
dibagi
reaksi

keadaan

menjadi

tanpa
ini

diagram

arus

ini,

aljabar

akumulasi
terukur

setiap
oksidasi

bersih
bersih

dari

elektrokimia
terpisah
muatan

adalah

nol

dan
listrik.
dan

logam korosi adalah muatan netral, yaitu, semua elektron yang dihasilkan

oleh

korosi

logam

harus

dikonsumsi

oleh

satu

atau

lebih

katodik proses. Untuk memodelkan situasi korosi dengan potensial campuran


diagram,

yang

pertama

harus

mengumpulkan

(1) aktivasi overpotential

untuk setiap

(2)

untuk

informasi

tambahan

overpotensial

proses

proses

konsentrasi. Bagian

yang

informasi

korosi yang
dapat

berikut

mengenai
terlibat dan

dipengaruhi

menyajikan

oleh

beberapa

contoh yang menggambarkan bagaimana teori potensial campuran dapat digunakan


untuk menjelaskan kasus sederhana di mana proses korosi adalah murni aktivasi
dikendalikan atau kasus di mana konsentrasi mengontrol setidaknya salah satu korosi
proses.

5.5.1 Proses Aktivasi Terkendali


Untuk

proses

dikendalikan

murni

aktivasi,

reaksi

masing-masing

dapat

dijelaskan oleh garis lurus pada plot dibandingkan e Login i, dengan positif
Tafel

lereng

katodik

untuk

proses.

proses

Contoh

anodik
berikut

dan

lereng

Tafel

menggambarkan

negatif

perilaku

untuk

polarisasi

baja karbon dalam larutan deaerated dipertahankan pada 25 C dengan pH


nol. Garis tebal dalam Gambar. 5,14 adalah plot polarisasi itu sendiri dan
garis putus-putus pada gambar ini merupakan reaksi anodik dalam Pers. (5.19)
dan

reaksi

perilaku
dari

katodik
baja

bagian

sisi kurva.

dalam

dalam
linier

dari

Pers. (5,20)

kondisi
plot

yang

menggambarkan

ini. Garis-garis
baik

pada

ini

anodik

korosi

diekstrapolasi
atau

katodik

elektroda hidrogen (SHE), ketika arus melewati nol (tak terhingga pada skala log),
garis

putus-putus diproyeksikan

mencegat menunjukkan
membatalkan
diperoleh

di

satu

dengan

sama

mana

diminta
arus

katodik dan anodik sebenarnya

lain. Kepadatan arus

membagi arus anodik dengan

untuk menemukan
korosi (icorr)

luas permukaan

dapat
spesimen,

1 cm2 dalam kasus ini. Menurut konversi tabel disajikan dalam Bab sebelumnya. 3
(Tabel 3.2), densitas arus 67 A cm-2 dievaluasi dalam contoh ini berhubungan
dengan penetrasi yang laju 0,8 mm y-1. Contoh kedua menunjukkan perilaku baja
karbon polarisasi bila

terkena solusi deaerated dipertahankan pada 25 C dan Ph

lima. Diagram potensial campuran dari sistem ini ditunjukkan pada Gambar. 5,15.
Pergeseran dari Ecorr ke

nilai lebih negatif -0,368 V vs SHE

diperhatikan. Garis diproyeksikan dimodelkan memberikan

perkiraan

harus
rapat

arus korosi dari

4 A cm-2 dalam

kasus

ini

dan saat ini

diterjemahkan ke

dalam tingkat penetrasi 0,05 mm y-1.


5.5.2 Konsentrasi Proses Terkendali
Ketika salah

satu

reaksi dibatasi

oleh laju

transportasi dari

reaktan pada

permukaan logam yang berkarat, situasi meningkat dalam kompleksitas seperti yang
digambarkan dalam plot polarisasi sistem dalam Gambar. 5,16. Sistem diwakili di
sini mirip dengan yang sebelumnya :

5.6 CONTOH ELEKTROKIMIA DITERAPKAN PADA KOROSI


Mengingat sifat elektrokimia proses korosi tidakmengejutkan untuk melihat bahwa
pengukuran dan metode kontrol berdasarkan prinsip elektrokimia yang begitu luas
digunakan

di

seluruh

spektrum

ilmu

korosi

dan

teknik. Bagian

berikut

memberikan beberapa contoh untuk menggambarkan bagaimana prinsip-prinsip ini


diterapkan dalam praktek.
5.6.1 Pengujian Korosi Elektrokimia Polarisasi
Pengujian

korosi

dengan

metode

polarisasi

pada

dasarnya

terdiri

memaksa potensial atau arus perubahan pada sampel yang diteliti sementara
memantau

respon

sehingga

saat

ini

atau

potensial. Hal

ini

mungkin

dicapai dengan baik menggunakan arus searah (DC) atau bolak balik (AC)

sumber. Instrumentasi

untuk

membawa

polarisasi

pengujian seperti yang diilustrasikan pada Gambar. 5.1 terdiri dari :

potensiostat A dibutuhkan yang akan memelihara potensi elektroda bekerja

dekat dengan nilai yang ditetapkan.


Perangkat
saat
ini
pengukuran
dihasilkan
alat

oleh

pengukur

potensi
untuk

untuk

pemantauan

diterapkan. Kemampuan

autorange

atau

untuk

saat

mengubah

arus
ini
skala

otomatis juga penting.


Kemampuan data yang akan disimpan langsung di komputer, atau

diplot secara langsung juga penting.


sel-sel uji Tersedia beberapa komersial untuk melakukan pengukuran
polarisasi. Polarisasi sel dapat memiliki berbagai konfigurasi khusus untuk
pengujian persyaratan dari pengujian kupon kecil, untuk bahan lembaran,
untuk

pengujian

dalam

otoklaf. Dalam

lingkungan

pabrik

elektroda

dapat dimasukkan langsung ke dalam aliran proses. Beberapa fitur dari sel
meliputi
A. elektroda kerja, yaitu, sampel uji, yang dapat disertai dengan satu atau
lebih tambahan atau counter elektroda.
B. elektroda referensi yang sering dipisahkan dari solusi dengan jembatan
solusi atau probe Luggin kapiler (Gambar 5.1). Kombinasi ini
menghilangkan pertukaran solusi dengan elektroda referensi tetapi
memungkinkan untuk dipindahkan sangat dekat dengan permukaan
elektroda kerja untuk meminimalkan pengaruh perlawanan solusi.
C. perangkat pemantauan suhu.
D. inlet dan outlet gas untuk memungkinkan deaeration, aerasi, atau
pengenalan gas tertentu ke dalam larutan.
E. Koneksi listrik dapat dibuat langsung dengan

elektroda

kerja,

yang tidak akan terpengaruh oleh solusi.


F. elektroda kerja harus diperkenalkan ke dalam larutan benar sehingga
dapat mengurangi celah sama solusinya antarmuka, kecuali ini adalah
efek yang diinginkan.

G. sel tes

itu

sendiri harus

terdiri

dari bahan

yang

tidak

akan

menimbulkan korosi atau memburuk pada saat tes, dan yang tidak
akan mencemari larutan uji, volume sel harus cukup besar untuk
memungkinkan penghapusan korosi

ion

dari permukaan elektroda

kerja tanpa mempengaruhi potensi solusi.


H. Mungkin perlu untuk memasukkan mekanisme
solusi,

seperti bar pengadukan,

atau

untuk mengaduk

gas menggelegak untuk

memastikan keseragaman kimia larutan.


5.6.2 Pemantauan Korosi
Metode pemantauan elektrokimia melibatkan penentuan sifat interface tertentu dibagi
menjadi tiga kategori besar:

pengukuran potensial korosi:


Potensi pada korosi
permukaan timbul

dari polarisasi saling anodik dan

katodik setengah-reaksi yang mengakibatkan korosi keseluruhan reaksi. Potensial


korosi secara intrinsik yang paling mudah parameter yang dapat diamati dan
memahami perilakunya dapat memberikan informasi yang sangat berguna pada

keadaan termodinamika dari suatu sistem.


Reaksi tingkat kepadatan saat ini
Partial anodik dan katodik kepadatan saat

ini tidak dapat

diukur

secara

langsung kecuali mereka sengaja dipisahkan menjadi beberapa bimetal. Namun,


dengan polarisasi logam direndam dalam lingkungan berair, itu adalah mungkin,
dengan menggunakan asumsi sederhana dan model elektrokimia perilaku yang
mendasari, untuk

memperkirakan bersiharus untuk kedua polarisasi anodik dan

katodik dariyang kepadatan aruskorosi dapat disimpulkan.


impedansi Permukaan:
Sebuah
antarmuka korosi juga dapat
dimodelkan

untuk

semua karakteristik impedansi,

tidak

terlihat dengan
teknik yang

cara

ampuh

oleh

karena

itu mengungkapkan halus

lain mekanisme. EIS sekarang juga


untuk menyelidiki korosi

didirikan sebagai

proses dan elektrokimia sistem.

Korosi potensial atau arus yang dihasilkan oleh yang terjadi secara alami
atau

kondisi eksternal yang

dikenakan dapat

elektrokimia teknik. Konversi dari


data bermakna lain

diukur dengan

pengukuran ke

menggunakan persamaan atau

berbagai

tingkat
algoritma

korosi atau
yang

spesifik

untuk masing-masing teknik. Batas operasi untuk kerja lapangan lebih serius
dibanding mereka yang dialami di suatu lingkungan laboratorium, sebagian besar
untuk alasan praktis penyelidikan geometri.
Sebagai contoh, kapiler jembatan garam (misalnya, Luggin kapiler) yang biasa
digunakan

dalam setup laboratorium

untuk mengurangi solusinya

gangguan resistensi definitif terlalu halus atau rumit untuk penggunaan lapangan.
5.6.3 Perlindungan katodik
Proteksi

katodik secara

struktur untuk
Hal

ini

baik yang

luas

digunakan

melindungi logam

sering

dapat dicapai

dihasilkan

oleh power

pada kecil ke

sangat besar

dan terutama baja terhadap


dengan

korosi.

menggunakan arus pelindung yang

supply dalam

apa

yang

disebut terkesan

saat ini katodik proteksi (ICCP) atau dengan menggunakan logam yang lain
corrodes lebih

mudah

daripada logam

dikorbankan adalah

yang dilindungi dan

proses. Bab

karena

itu

13 menyediakan rinci jauh

diskusi tentang teknik ini penting.

5.6.4 Perlindungan anodik


Berbeda

dengan proteksi

Kelayakan proteksi anodik pertama


pada boiler baja skala

katodik,

proteksi anodik relatif

kali ditunjukkan

kecil steel yang

dirancang

baru.

dalam

1954

dan diuji

untuk

menangani asam

sulfat [23]. Perlindungan anodik mengacu pada korosi perlindungan dicapai dengan

mempertahankan logam aktif-pasif


pasif dengan menerapkan

dalam keadaan

arus anodik eksternal. dasar

jenis perlindungan dijelaskan


Ketika potensi dari

atau paduan

oleh perilaku

komponen

prinsip untuk

ditunjukkan

pada

metalik dikendalikan

Gambar. 5,40.

dan

bergeser

ke

arah (positif) anodik, saat ini diperlukan untuk menyebabkan pergeseran yang akan
bervariasi. Jika

arus yang

dibutuhkan

untuk pergeseran memilikiumum

perilaku polarisasi diilustrasikan pada Gambar. 5.40,


logam memiliki activepassive
beberapa

sistem

menunjukkan perilaku

bermanfaat. Itu
berkurang
Saat

laju
secara

dengan

nilai di
ini
besar

dari yang

pasif nilai. Arus akan

dapat anodically dilindungi. Hanya


ini dalam

cara yang

korosi logam dengan perilaku


signifikan dengan

aktif-pasif dapat

pada

untuk menggeser potensial ke

korosi dapat

menjadi beberapa

diperlukan saat

ini

mencapi nilai

ditampilkan sebagai Epp (Gambar 5.40).

cukup dan

menggeser potensi logam sehingga

kisaran pasif ditunjukkan

diperlukan

dari Ecorr potensial


lebih

transisi dan

untuk menjaga

Gambar. 5,40.
arah anodik
kali

lipat

potensi pada
potensial pasif

5.6.5 Aluminium Anodizing


Sebagaimana

dijelaskan

dalam Bab. 14,

anodizing adalah

banyak menggunakan teknik untuk menghasilkan lapisan pelindung anorganik dari


beberapa bahan rekayasa seperti aluminium, magnesium, titanium dan logam
lainnya sedikit dan paduan dengan penerapan potensial anodik yang akan biasanya
cukup korosif jika bukan

karena penghalang yang

diciptakan

oleh proses

itu

sendiri. Dari semua logam yang rutin anodized, paduan aluminium


yang

paling banyak

aplikasi. Ada

banyak

digunakan untuk
alasan dan

produksi berbagai
proses

macam

untuk anoda bagian.

Berikut ini adalah beberapa pertimbangan yang dapat membantu memilih jenis
dan proses:

Penampilan: Produk terlihat selesai, lebih


lebih lama.

bersih, lebih

baik dan

terakhir

Karat: Permukaan halus dipertahankan sementara


adalah terbelakang.

Berguna

pelapukan

untuk penanganan

makanan dan

kelautan

produk.
Kemudahan dalam pembersihan: Setiap produk anodized akan tetap bersih

lebih lama dan mudah dibersihkan bila diperlukan.


Abrasi perlawanan: Logam diperlakukan sangat sulit. Ini lebih sulit dari
abrasive banyak dan

sangat

ideal

untuk silinder perkakas dan

udara

aplikasi;
Non-menyakitkan: Sekrup dan

merebut, drag, atau selai sementara pakai di daerah daerah berkurang


Penyerapan Panas: Anodizing dapat
memberikan seragam
atau selektif
panas penyerapan properti

bagian bergerak

untuk aluminium

industri.
Panas radiasi: Anodizing digunakan sebagai

lainnya tidak

akan

untuk foodprocessing yang

metode

untuk menyelesaikan

elektronik panas sink dan radiator.


Proses anodizing
Proses anodisasi diilustrasikan pada

Gambar. 5,43 terdiri

dari beberapa

langkah

melalui bagian mana sebuah disampaikan secara berurutan dengan cara dicelupkan ke
dalam mandi untuk mencapai tujuan berikut:

Pretreatment: Pembersihan
dipanaskan

dilakukan di sebuah nonetching, alkali

sampai sekitar

80 C. Proses

deterjen

ini menghilangkan

akumulasi kontaminan dan minyak ringan.


Mencuci: Beberapa bilasan,
beberapa menggunakan

air deionisasi ketat,

ikuti setiap langkah proses.


Etching (chemical milling): Etching dalam natrium

hidroksida

solusi

untuk mempersiapkan aluminium anodizing untuk dengan kimia


menghapus lapisan

tipis aluminium.

permukaan aluminium penampilan matte.

Ini mandi alkali

memberikan

Desmutting: Membilas dalam

larutan asam untuk

menghapus yang

tidak

diinginkan permukaan partikel konstituen paduan tidak dihapus oleh etching

proses.
Anodizing: Aluminium direndam
mana arus

dalam tangki berisi

listrik langsung dilewatkan

bagian aluminium

yang

melalui
berfungsi

asam elektrolit di
sel elektrolitik antara
sebagai anoda dan

tangki terpolarisasi sebagai katoda.

Sealing: Dalam

semua proses anodisasi, penyegelan yang

lapisan oksida berpori adalah

mutlak penting

kinerja lapisan. Pori-pori harus diberikan

tepat

dari

untuk memuaskan

nonabsorbent

untuk

memberikan perlawanan maksimal terhadap korosi dan noda.

5.6.6 Ekstraksi Klorida


Ekstraksi klorida elektrokimia adalah

metode terutama

insinyur sipil yang ingin memulihkan ada struktur

dihargai oleh

para

beton terkontaminasi klorida dari

garam deicing atau laut kabut. Perangkat keras yang terlibat adalah sama dengan

yang terlibat dalam katodik proteksi. Ekstraksi elektrokimia dari ion klorida adalah
dicapai dengan menempatkan sebuah anoda dalam kontak dengan elektrolit kaustik
tersebar pada permukaan beton eksternal, dan terkesan langsung saat ini antara anoda
dan baja tulangan bertindak

sebagai

katoda (Gambar 5.45). Di

bawah penerapan medan listrik, ion klorida bermigrasi jauh dari baja bermuatan
negatif dan ke arah anoda bermuatan positif eksternal.

DAFTAR PUSTAKA
Shreir LL, Jarman RA, Burstein G.T. Corrosion Control. 3rd edn. Oxford, U.K.:
Butterworths Heinemann, 1994.
Wenner F. A method of measuring earth resistivity. Bulletin of the Bureau of
Standards 1915; 12: 46978.
Shepard ER. Pipe line currents and soil resistivity as indicators of local corrosive
soil areas. National Bureau of Standards Journal of Research 1931; 6: 683708.
Wagner C, Traud W. Uber die deutung von korrosionvorgangen durch uberlagerung
von elektrochemischen teilvorgangen und uber die potentialbildung
an mischellektroden. Zeitschrift fur Elektrochemie 1938; 44: 391402.
Boukamp

BA.

Equivalent

Circuit

(Equivcrt.PAS)

Users

Manual.

Report

CT89/214/128. The Netherlands: University of Twente, 1989.


Cottis RA, Al-Awadhi MAA, Al-Mazeedi H, Turgoose S. Measures for the detection
of

localized corrosion with electrochemical noise. Electrochimica Acta 2001;

46:366574.
Davis GD, Raghu S, Carkhuff BG, Garra F, Srinivasan R, Phillips TE. Corrosion
Health Monitor for Ground Vehicles. Tri-Service Corrosion Conference, Paper 103,
November 1418, Orlando, Fla: NACE International, 2005.
de Levie R. Electrochemical Response of Porous and Rough Electrodes. New York,
N.Y.: Wiley-Interscience, 1967.
Dean SW. Corrosion monitoring for industrial processes. In: Cramer DS, Covino BS,
eds. Vol. 13A: Corrosion: Fundamentals, Testing, and Protection. Metals Park,Ohio:
ASM International, 2003; 53341.
Electrochemical Chloride Extraction from Concrete Bridge Components. Technical
Grubbs CA. Anodizing of aluminum. Metal Finishing 2002; 100: 46378.
Evans UR. An Introduction to Metallic Corrosion. London, U.K.: Edward Arnold,
1948.

Grauer R, Moreland PJ, Pini G. A Literature Review of Polarisation Resistance


Constant (B) Values for the Measurement of Corrosion Rate. Houston, Tex.: NACE
International, 1982.
Haruyama S, Tsuru TA. Corrosion monitor based on impedance method
electrochemical corrosion testing. In: Mansfeld F, Bertocci U. eds. Computer
Modeling in Corrosion [STP 727], Philadelphia, Pa.: American Society for Testing
and Materials. 1981; 167186.
Hladky K, Callow LM, Dawson JL. Corrosion rates from impedance measurements:
an introduction. British Corrosion Journal 1980; 15: 20.
Huet F, Bautista A, Bertocci U. Listening to corrosion. The Electrochemical Society
Interface 2001; 10: 403.
Hugel G. Corrosion InhibitorsStudy of their Activity Mechanism. 1st European
Symposium on Corrosion Inhibitors. Ferrara, Italy: University of Ferrara,
1960.
Iverson WP. Transient voltage changes produced in corroding metals and alloys.
Journal of the Electrochemical Society 1968; 115: 6178.
Roberge PR. Analyzing electrochemical impedance corrosion measurements by
the systematic permutation of data points. In: Munn RS. ed. Computer Modeling
in Corrosion [STP 1154]. Philadelphia, Pa.: American Society for Testing and
Materials, 1992; 197211.
Roberge PR. Handbook of Corrosion Engineering. New York, N.Y.: McGraw-Hill,
2000.
Roberge PR, Sastri VS. On-line corrosion monitoring with electrochemical
impedance spectroscopy. Corrosion 1994; 50: 74454.
Sedriks AJ. Corrosion of Stainless Steels. New York, N.Y.: John Wiley & Sons,
1979.
Silverman DC. Tutorial on cyclic potentiodynamic polarization technique.
CORROSION 98, Paper # 299. Houston, Tex.: NACE International, 1998.

Standard Guide for on-line monitoring of corrosion in plant equipment (Electrical and
electrochemical methods). Annual Book of ASTM Standards. Philadelphia, Pa.:
American Society for Testing of Materials, 2001; 03(02): G 9690.
Techniques for Monitoring Corrosion and Related Parameters in Field Applications.
NACE 3T199. Houston, Tex.: NACE International, 1999.
Urquidi-MacDonald M, Egan PC. Validation and extrapolation of electrochemical
impedance spectroscopy data analysis. Corrosion Reviews 1997; 15.
Van Orden AC. Applications and problem solving using the polarization technique.
CORROSION 98, Paper # 301. Houston, Tex.: NACE International, 1998.
Yang.L, Sridhar N. Coupled multielectrode online corrosion sensor. Materials
Performance 2003; 42: 4852.
Yang L, Sridhar N, Pensado O, Dunn DS. An in-situ galvanically coupled
multielectrode array sensor for localized corrosion. Corrosion 2002; 58: 100414.

Anda mungkin juga menyukai