Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Ada beberapa kriteria agar tanaman dapat disebut sebagai suatu hiperakumulator,
misalnya tanaman yang mampu mentranslokasikan unsur (baik tunggal ataupun berbagai
macam unsur) ke pucuk tanaman lebih tinggi dari translokasi yang terjadi di akar, sehingga
tanaman yang hanya dapat beradaptasi baik pada tanah-tanah tercemar tidak tergolong
tanaman hiperakumulator, karena tidak adanya kemampuan tanaman ini mentranslokasikan
serapan unsur ke pucuk tanaman.
Tanaman hiperakumulator harus mampu mentranslokasikan unsur-unsur tertentu
tersebut dengan konsentrasi sangat tinggi ke pucuk dan tanpa membuat tanaman tumbuh
dengan tidak normal dalam arti kata tidak kerdil dan tidak mengalami fitotoksisitas.
Tanaman juga dikriteriakan sebagai hiperakumulator jika nilai bioakumulasi unsur tersebut
adalah lebih besar dari nilai 1, di mana "nilai bioakumulasi" dihitung dari konsentrasi unsur
tersebut di pucuk (shoot concentration) di bagi konsentrasi unsur di dalam tanah (defined as
shoot
concentration/total
soil
concentration).Tanaman,
misalnya,
dapat
dikatakan
hiperakumulator Mn, Zn, Ni jika mampu menyerap lebih dari 10.000 ppm unsur- unsur
tersebut, lebih dari 1.000 ppm untuk Cu dan Se, dan harus lebih dari 100 ppm untuk Cd, Cr,
Pb, dan Co.
Tanaman hiperakumulator yang telah ditemukan hingga saat ini mencakup sekitar 400
spesies bukan hanya mampu membersihkan metal (logam), nonlogam, metaloid, tetapi juga
senyawa organik.
Zink (Zn) dan Kadmium (Cd) oleh Thlaspi caerulescens (mampu menyerap 20.000 ppm Zn
dan di atas 300 ppm Cd).
Nikel (Ni) oleh Alyssum sp dan Berkheya sp ataupun Sebertia acuminata mampu menyerap
nikel (Ni) hingga lebih dari 2 persen dari biomassa keringnya, sehingga proyek
pengembangan pertambangan nikel dengan metode fitoremediasi sedang dikembangkan
besar-besaran (termasuk satu proyek besar di Indonesia yang sedang berlangsung).
Selenium (Se) oleh Brassica juncea hingga lebih dari 1.000 ppm.
Arsenik (As) oleh Pteris vittata dan Pityrogramma calomelanos yang mampu menyerap
lebih dari 10.000 ppm As di pucuk tanaman.dan Mercuri (Hg) oleh Pteris vittata dan
transgenik Nicotiana tabacum dan Liriodendron tulipifera.
plant" untuk menyerap lebih tinggi ataupun mampu menciptakan tanaman yang secara
agronomi cocok dan mampu, misalnya, tumbuh pada lokasi yang sangat anaerob tetapi
tanaman tersebut tidak memiliki potensi menyerap kontaminan, sehingga bisa direkayasa