Setiawan
F1315100
S1 Akuntansi
Ringkasan Materi Kuliah Akuntansi Sektor Publik
Materi: Akuntansi Manajemen Sektor Publik & Sistem Pengendalian Manajemen Sektor
Publik
Referensi: Akuntansi Sektor Publik (Mardiasmo, 2002)
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sector public adalah memberikan
informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi. Dalam organisasi sector public, perencanaan
dimulai seja dilakukannya perencanaan strategic, sedangkan pengendalian dilakukan
terhadap pengendalian tugas (task control). Peran akuntansi manajemen dalam organisasi
sector public meliputi:
a. Perencanaan strategic
Pada tahap perencanaan strategic, manajemen organisasi membuat alternatealternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi. Akuntansi manajemen
sector public sangat erat dengan proses pemilihan program, penetuan biaya dan
manfaat program serta penganggaran. Akuntansi sector public juga berfungsi untuk
memfasilitasi dihasilkannya anggaran sector public yang efektif, efisien, dan ekonomis.
b. Pemberian informasi biaya
Biaya (cost) dalam konteks organisasi sector public dapat dikategorikan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
Biaya input, yaitu sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan pelayanan.
Biaya input bisa berupa biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.
Biaya output, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk hingga
sampai ke tangan pelanggan. Pada organisasi sector public, output diukur dengan
berbagai cara tergantung pada pelayanan yang dihasilkan.
Biaya proses yang dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi. Biaya diukur
dengan mempertimbangkan fungsi organisasi, misalnya biaya departemen
produksi, departemen personalia, biaya dinas, dll.
Akuntansi biaya pada sector public berperan untuk memberikan informasi mengenai
pengeluara public yang dapat digunakan oleh pihak internal (Pemerintah) dan pihak
eksternal (masyarakat, DPR, LSM, universitas, dsb) untuk perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Peran akuntansi manajemen dalam
pemberian informasi biaya meliputi penentuan klaifikasi biaya, biaya apa saja yang
masuk kategori biaya rutin dan yang masuk kategori biaya modal, controllable dan
uncontrollable, biaya tetap dan variable, dsb. Proses penentuan biaya meliputi lima
aktivitas, yaitu: cost finding, cost recording, cost analyzing, strategic cost reduction,
dan cost reporting.
c. Penilaian investasi
Akuntansi manajemen diperlukan dalam penilaian investasi karena untuk dapat
menilai investasi diperlukan identifikasi biaya, risiko, dan manfaat atau keuntungan
dari suatu investasi. Penilaian investasi dalam organisasi public dilakukan dengan
menggunakan analisis biaya-manfaat (cost-benefit analysis). Dalam praktiknya,
terdapat kesulitan dalam menentukan biaya dan manfaat dari suatu investasi yang
akan dilakukan. Kesulitan tersebut disebabkan karena biaya dan manfaat yang harus
dianalisis tidak hanya dilihat dari sisi finansialnya saja tetapi harus mencakup biaya
social (social cost) dan manfaat social (social benefit).
d. Penganggaran
Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran public yang
efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu: a) sebagai alat alokasi sumber daya
public, b) alat distribusi dan c) stabiliasi, maka akuntansi manajemen merupakan alat
yang vital untuk proses mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana public
secara ekonomis, efisien, efektif, adil, dan merata.
e. Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tariff pelayanan
(chaging for services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang dikeluarkan
untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tariff yang dibebankan kepada
pemakai jasa pelayanan public, termasuk menghitung subsidi yang diberikan.
Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tariff pelayanan
(charging for services) merupakan satu rangkaian yang keduanya sama-sama
membutuhkan informasi akuntansi. Dengan informasi manajemen, sumber-sumber
inefisiensi di organisasi dapat dideteksi dan dihilangkan.
f.
Penilaian kinerja.
Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas
organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam tahap penilaian
kinerja, akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indicator kinerja kunci (key
performance indicator) dan satuan ukur untuk masing-masing aktivitas yang dilakukan.
Proses pengendalian manajemen pada organisasi sector public dapat dilakukan dengan
menggunakan saluran komunikasi formal maupun informal. Saluran komunikasi formal
terdiri atas aktivitas formal dalam organisasi yang meliputi:
a. Perumusan strategi (strategy formulation)
Perumusan strategi merupakan proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target
(outcome), arah dan kebijakan, serta strategi organisasi. Strategi yang dihasilkan dari
proes perumusan strategi merupakan strategi global (makro) atau dalam perusahaan
disebut corporate level strategy. Strategi makro tersebut kemudian dijabarkan (break
down) menjadi strategi yang lebih mikro dalam bentuk program-program, kegiatan, atau
proyek (dalam perusahaan disebut unit business level strategy).
Strategi organisasi ditetapkan untuk memberikan kemudahan dalam mencapai tujuan
organisasi. Salah satu metode penentuan strategi adalah dengan menggunakan
analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threat). Analisis SWOT dikembangkan
dengan menganalisis factor internal organisasi yang menjadi kekuatan dan kelemahan
organisasi (core competence) dan memperhitungkan factor eksternal berupa ancaman
dan peluang.
Analisis
Eksternal
Ekonomi, Sosial,
Politik
Peraturan (regulasi)
Trend Global
Analisis Internal
Teknologi yang
dimiliki
Sumber daya
Sumber daya alam
Sumber daya
manusia
Opportunity &
threat
Identifikasi peluang
dan ancaman
Strength &
weakness
Identifikasi
kekuatan dan
Penyesuaian
kompetensi dengan
peluang dan ancaman
Strategi
Sementara itu, Bryson (1995) membuat model delapan langkah untuk memfasilitasi
proses perumusan strategi, yaitu:
c. Penganggaran
Proses penganggaran pada organsasi sector public memiliki karakteristik yang agak
berbeda dengan penganggaran pada sector swasta. Perbedaan tersebut terutama
adalah adanya pengaruh politik dalam proses penganggaran.
d. Evaluasi kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian dari proses pengendalian manajemen yang dapat
digunakan sebagai alat pengendalian. Pengendalian manajemen melalui system
penilaian kinerja dilakukan dengan cara menciptakan mekanisme reward &
punishment. System pemberian penghargaan (rewards) dan hukuman (punishment)
digunakan sebagai pendorong bagi pencapaian strategi. Pemberian imbalan (rewards)
dapat berupa financial dan nonfinansial seperti pshycological reward dan social reward.
Imbalan atau penghargaan yang bersifat financial misalnya berupa kenaikan gaji,
bonus, dan tunjangan. Imbalan yang bersifat psikologis dan social misalnya berupa
promosi jabatan, penambahan tanggung jawab dan kepercayaan, otonomi yang lebih
besar, penempatan kerja di lokasi yang lebih baik, dan pengakuan. Mekanisme
pemberian sanksi dan hukuman untuk kondisi tertentu diperlukan, namun orientasi
penilaian kinerja hendaknya lebih diarahkan pada pemberian penghargaan (reward
oriented).