Republik
2.
Kepala Negara - mengatur hubungan dengan kerajaan lain dan menerima duta besar.
3.
Raja ketujuh Romawi, Tarquinius Superbus, memerintah dengan kejam. Dia menggunakan
kekerasan, pembunuhan, dan teror untuk mempertahankan kekuasaannya. Sang raja juga
mencabut banyak konstitusi yang telah ditetapkan oleh pendahulunya. Puncaknya adalah
peristiwa pemerkosaan Lucretia yang kemudian menyebabkan rakyat memberontak dan
menggulingkan kekuasaan raja. Setelah itu, Romawi menjadi sebuah republik.
6. Hakim Eksekutif
Tiap hakim dapat membatalkan keputusan dari hakim yang setara atau di bawah tingkatannya,
tribunal pleb dan tribunal aedile. Hakim-hakim terdiri dari konsul, praetor, censor, aedile,
quaestor, tribunal, dan diktator.
98117
Trajanus
284305
Diokletianus
306337
Konstantinus I
379395
Theodosius I
475476
Romulus Augustusa
527565
Yustinianus I
14491453
Konstantinus XIb
terjadi sebelumnya, yang dikenal dengan Pax Romana atau "Perdamaian Romawi". Setelah
kemenangan Oktavianus, luas Kekaisaran meningkat secara drastis. Setelah pembunuhan
Caligula pada tahun 41, Senat dianggap berkeinginan untuk memulihkan kekuasaan Republik,
tetapi Garda Praetorian memproklamirkan Claudius sebagai kaisar. Di bawah pemerintahan
Claudius, Kekaisaran melakukan perluasan besar-besaran pertamanya sejak Augustus. Setelah
penerus Claudius, Nero, memutuskan bunuh diri pada tahun 68, Kekaisaran mengalami masa
perang saudara singkat dan terjadinya pemberontakan besar di Yudea, ketika empat jenderal
legiun berbeda menyatakan diri sebagai Kaisar. Vespasianus berhasil meraih kemenangan pada
tahun 69 dan mendirikan Dinasti Flavianus, sebelum digantikan oleh putranya Titus, yang
membuka Colosseum tak lama setelah meletusnya Gunung Vesuvius. Masa jabatannya yang
singkat diteruskan oleh saudaranya Domitianus, yang memerintah selama 15 tahun sebelum
akhirnya dibunuh pada tahun 96. Senat kemudian menunjuk kaisar pertama dari Lima Kaisar
Baik. Kekaisaran Romawi mencapai masa kejayaannya di bawah pemerintahan Trajanus, kaisar
kedua dari dinasti Nerva-Antonine.
Setelah kematian Theodosius I, Kaisar terakhir yang memerintah Kekaisaran bersatu, kekuasaan
Kekaisaran perlahan melemah akibat penyalahgunaan kekuasaan, perang saudara, invasi dan
migrasi bangsa Barbar, reformasi militer, dan depresi ekonomi. Penjarahan Roma pada tahun 410
oleh suku Visigoth dan tahun 455 oleh bangsa Vandal semakin mempercepat keruntuhan
Kekaisaran Barat, dan pelengseran Kaisar Romulus Augustulus pada tahun 476 oleh Odoaker
dianggap menandai akhir dari Kekaisaran Barat. Kekaisaran Romawi Timur tetap bertahan
selama seribu tahun berikutnya, sebelum akhirnya jatuh ke tangan Turki Utsmani pada tahun
1453.
Pewarganegaraan : Pada awal kekaisaran, hanya pria tertentu yang berhak menerima status
kewarganegaraan Romawi, yang memungkinkan mereka untuk memilih, mencalonkan diri untuk
jabatan pemerintahan, dan menjadi imamat. Sebagian besar warga negara memiliki hak yang
terbatas, tetapi masih berhak memperoleh perlindungan hukum dan hak-hak lainnya yang tidak
bisa dinikmati oleh orang yang tidak memiliki kewarganegaraan. Pada tahun 212, pada masa
pemerintahan Caracalla, kewarganegaraan Romawi diberikan kepada semua penduduk merdeka
di seluruh Kekaisaran. Wanita Romawi yang terlahir merdeka dianggap sebagai warga negara,
baik di Republik maupun di Kekaisaran, tetapi tidak memiliki hak pilih, tidak diperbolehkan
memegang jabatan politik, atau bertugas di militer. Status kewarganegaraan seorang ibu
menentukan status kewarganegaraan anak-anaknya
Status Hukum : Masyarakat di Kekaisaran Romawi dibedakan menjadi 2 macam, yakni merdeka
(liberi) dan budak (servi).
Militer
Prajurit angkatan darat Kekaisaran Romawi adalah orang-orang profesional yang aktif bertugas
secara sukarela selama 20 tahun dan lima tahun sebagai prajurit cadangan. Transisi menjadi
petugas militer profesional telah dimulai pada akhir masa Republik, dan merupakan salah satu
dari banyak hal yang mengalami pergeseran dalam republikanisme, yang mana prajurit yang
telah menempuh wajib militer harus melaksanakan tanggung jawab mereka sebagai warga negara
untuk membela tanah air dalam peperangan terhadap ancaman tertentu. Di Kekaisaran Romawi,
militer sendiri adalah karier penuh-waktu.
Formasi Militer : Satu legiun dibagi menjadi sepuluh kohort, masing-masingnya terdiri dari
enam centuria, dengan satu centuria terbagi menjadi sepuluh skuat