Anda di halaman 1dari 52

41

Infertilitas
Prof Dr H Mahjuddin Soeleman,SpOG (K)

05/15/16

Pengertian Dasar
Fertilitas
Kemampuan seorang istri untuk menjadi hamil dan
Melahirkan bayi hidup dari suami yang mampu
menghamilinya

Pasangan Infertil
Suatu kesatuan hasil interaksi biologik
pasangan yang tidak menghasilkan
kehamilan dan kelahiran bayi hidup.
05/15/16

Infertilitas Primer
Jika istri belum berhasil hamil walaupun
bersenggama secara teratur selama 12 bulan
berturut-turut / setelah kawin 1 tahun

Infertilitas Sekunder

05/15/16

Jika istri pernah hamil / punya anak sebelumnya


tetapi tidak berhasil hamil lagi walaupun
bersenggaman teratur dan dihadapkan kepada
kemungkinan kehamilan selama 12 bulan berturutturut.

Perkiraan Data
Pasangan
Kawin
Data Statistik

35 % hamil dalam satu bulan pertama


60 % hamil dalam tiga bulan pertama
70 % hamil dalam enam bulan pertama
85 5 hamil dalam satu tahun pertama
95 % hamil dalam dua tahun pertama
Derajat fertilitas wanita : maksimal umur 24 tahun
dan menurun pelan pelan sampai umur 30 tahun
dan menurun drastis sampai umur 40-45 tahun

Infertilitas Idiopatik / Tak


Terjelaskan.
Setelah pemeriksaan lengkap kedua
pasangan dinyatakan normal, dan ditangani
selama 2 tahun tidak juga berhasil hamil.

Ovulasi
Pecahnya folikel yang matang disertai dengan lepasnya
ovum keluar dari permukaan folikel

05/15/16

Fertilisasi
Bersatunya kromosom gamet laki-laki dan
perempuan untuk membentuk materi
genetik dan individu yang baru

Fertilisasi Alamiah
Fertilisasi yang terjadi di bagian ampula dari tuba
falopi atau di rongga peritoneum segera setelah ovum
terbebas dari folikel matang yang pecah dan keluar
dari ovarium tanpa manipulasi dari luar
05/15/16

Masalah pada
pasangan infertil

Air mani / sperma


Genitalia laki-laki
Vagina
Cervix uteri
Uterus
Tuba
Ovarium / Endokrin
Peritoneum / pelvis

Fertisasi In Vitro (FIV)


Usaha fertilisasi yang dilakukan diluar tubuh,
dalam cawan biakan, suasana mendekati
alamiah. Jika berhasil mencapai stadium
morula, hasil fertilisasi ditanduralihkan ke
endometrium rongga uterus.

Bayi Tabung
Tandur Alih Gamet Intra Tuba (TAGIT)
Mempertemukan sel benih (gamet) yaitu ovum dan sperma
dengan cara menyemprotkan campuran sel benih
memakai kanul tuba ke dalam bagian ampulla.
05/15/16

Pemeriksaan pada
pasangan infertil

Merupakan satu kesatuan

walaupun pasangan

apakah berlaku hukum HAM ??

Persyaratan Untuk
Kehamilan

Hubungan seksual yang normal


Analisis sperma yang normal
Ovulasi yang normal
Uterus dan endometrium yang
normal
Tuba Fallopii yang normal
05/15/16

11

Etiologi dan
Epidemiologi

05/15/16

12

Etiologi

Infertilitas dapat disebabkan oleh:


Gangguan pada hubungan seksual
Jumlah sperma dan transportasinya yang
abnormal
Gangguan ovulasi dan hormonal yang lain,
termasuk gangguan pada tingkat reseptor
hormon reproduksi
Kelainan tempat implantasi (endometrium)
dan uterus.
Kelainan jalur transportasi (tuba fallopii).
Gangguan peritoneum
Gangguan imunologik.
05/15/16

13

Gangguan Pada
Hubungan Seksual
Kesalahan teknik senggama:
Penetrasi tidak sempurna ke vagina
Gangguan psikososial:
Impotensi ejakulasi prekoks, vaginismus
Ejakulasi abnormal:
Kegagalan ejakulasi akibat pengaruh obat,
Ejakulasi retrograd ke dalam vesika urinaria
pasca prostatektomi.
Kelainan anatomi:
Hipospadia, epispadia, penyakit peyroni.
05/15/16

14

Gangguan Produksi dan


Transportasi Sperma
Parameter analisis semen normal
Volume: 2-5 ml
Jumlah sperma: > 20 juta/ml
Motilitas pada 6-8 jam: > 40%
Bentuk sperma yang abnormal: < 20%
Kandungan kadar fruktosa: 120-450
mikrog/ml

05/15/16

15

Penyebab Gangguan
produksi
sperma
Kelainan kongenital
Gangguan genetik seperti sindroma klinefelter
Tiadanya testis
Tiadanya Vas deferens

Kelainan didapat
a. Perkembangan
- Maldesensus testis, kriptokismus
b. Fisik
- Trauma : kecelakaan, atau pembedahan
- Penyinaran : sinar X, radioaktif
- Panas : hidrokel, varikokel, celana dalam yang ketat,
mandi panas
- Torsi testis
05/15/16

16

c. Infeksi
Orchitis, parotitis, sifilis, epididimorchitis
non spesifik atau gonokok
d. Neoplasia
Tumor testis : Seminoma, teratoma
e. Endokrin
Gangguan poros hpth-hipofise-testis
f. Kimia
Obat-obatan antimitosis: metotreksat

05/15/16

17

dapat membendung
Epididimis dan atau
1. Kongenital
Vas
deferens
Tidak adanya vas deferens
Bendungan epididimis kongenital

2. Didapat
Kecelakaan atau Operasi : Operasi
hernia
Epididimis Gonokok ,tuberkulosis
05/15/16

18

Gangguan Ovulasi
Sekitar 10-15% wanita infertil gagal
berovulasi, setelah ovulasi, menghasilkan
korpus luteum tak mampu memelihara
ovum yang dibuahi. Keadaan terakhir ini
dikenal fase luteal yang inadekuat.

Primer
Sekunder
05/15/16

19

Kelainan Uterus dan


Tuba
Fallopii
Sekitar 20%
wanita infertil
mengalami
kerusakan tuba Fallopii.

Gangguan pada susunan genitalia wanita yang


dapat mencegah fertilisasi dan implantasi
A. Uterus
1. Serviks
Antibodi sperma
Kerusakan serviks : amputasi serviks
Servisitis atau Erosio serviks
05/15/16

20

2. Korpus dan endometrium


kongenital : uterus dedelfis
Endometriosis (interna)
Endometritis TBC
Mioma uteri (sub mukosa)
Perlekatan uteri dan polip
B. Tuba Falopi
Hipoplasia kongenital
Penempelan fimbrae
Bendungan tuba akibat salpingitis
Hidrosalping
Bendungan tuba akibat peritonotis, salpingitis
05/15/16
21
Spasme tuba

Kelainan Peritoneum
Bila terdapat dismenorea berat,
dispareunia diskezia yang progresif.
Pada pasien yang secara klinik semula
diduga idiopatik (tak terjelaskan),
ternyata setelah di laparoskopi 23-60%
menderita endometriosis.
Keadaan endometriosis seringkali terjadi
seiring dengan anuvolasi atau ovvulasi
05/15/16

22

Kelainan Imunologik
Interaksi antara sperma dengan
getah serviks.

Antibodi antisperma ?

05/15/16

23

Pemeriksaan
Pasangan Infertil
Riwayat penyakit dan
pemeriksaan
Riwayat penyakit, riwayat perkawinan
terdahulu dan sekarang. Baik pertama
kali satu pasangan diperiksa bersamasama, pemeriksaan berikutnya lebih baik
mereka dinilai sendiri-sendiri.
05/15/16

24

Pemeriksaan Infertil
1.
2.

3.

Anamnesa
Pemeriksaan pada laki-laki :
Genitalia eksterna
Analisa sperma
Pemeriksaan pada wanita :
Suhu basal
Periksa dalam
Pemeriksaan labor rutin


a.
b.
c.

a.
b.
c.
4.
5.
a.
b.
c.

Pemeriksaan labor khusus seperti :


Uji lendir cervix
Sitologi vagina
Hormonal
Pemeriksaan khusus :
Biopsi endometrium
Histerosalpingografi
Laparoskopi / Histeroskopi
Konsultasi antar disiplin ilmu
Tindakan pendahuluan :
Nasehat coitus
Pertubasi
Uji senggama

Tujuan pemeriksaan sitologi vagina


hormonal adalah :
Memeriksa pengaruh estrogen dengan mengenal
perubahan sitologik yang khas pada fase
proliferasi
Memeriksa adanya ovulasi dengan mengenal
gambaran sitologik pada fase luteal lanjut
Menentukan saat ovulasi dengan mengenal
gambaran sitologik ovulasi yang khas
Memeiksa kelainan fungsi ovarium pada siklus
haid yang tidak berovulasi

Analisis sperma

Tiadanya fruktosa didalam contoh menjadi


petunjuk tiadanya vesikula dan vasa seminalis
yang bersifat kongenital.

1.
2.
3.
4.
5.

Masalah kelainan
pada laki-laki
( air mani / sperma )

Koagulasi : ejakulasi cairagar jernih bau khas


Viscositas : homogen pekat / kental
Volume : 2-5 ml / cc
pH : 7,3-7,7
Analisa :
Jumlah : azoospermia
oligospermia ( <40 juta / cc)
normal (>40 juta / cc)
Motilitas : akitf / tidak
Morfologi : Normal atau abnormal
6. Masa hidup yang pendek
Normal : sampai 8 hari dalam lendir cervix

1.

2.

3.

Masalah / kelainan
pada wanita

Vagina :
Sumbatan : anatomik
psikogen : vaginismus,
dispareunia
Infeksi / radang ( Candida albicans, Trichomonas )
Cervix :
Normal ke arah posterior
Sumbatan canalis cervikalis
Kelainan lendir cervix
Malposisi cervix
Kelainan cervix seperti polip, infeksi dll
Uterus
yang mengganggu : transport sperma, implantasi,
pertumbuhan konsepsi
Seperti : dystorsi uterus, myoma uteri, polip, infeksi /

4. Tuba uterus
Penyebab / kelainan yang paling sering
Perlu dinilai potensi tubatiupan gas CO2
Pertubasi dilakukan :jika haid (-) atau sebelum ovulasi
5. Ovarium
Normal ovulasi tiap siklus haid dengan tanda : siklus
haid teratur dan lamanya haid sama
Hari ovulasi 14 2 hari sebelumhaid yg akan datang
Tanda tanda ovulasi : nyeri perut, suhu tubuh me,fluor
>
6. Peritoneum dengan laparoskopi
Ovarium folikel de graaf corpus rubrum
Cacat pada uterus dan tuba
Endometriosis eksterna
Perlengketan intra pelvis

Histeroskopi

Pemeriksaan khusus : cavum uteri


Memakai CO2
Dilakukan atas indikasi :
Terdapat kelainan pada histerosalpingografi
Riwayat abortus berulang
Dugaan ada kelainan cavum uteri :
myoma uteri, polyp dll
Perdarahan abnormal

Uji Paska

Ini akan memperlihatkan apakah semen


Senggama
sudah terpancar dengan baik ke puncak
vagina selama sanggama. UPS
dilakukan sekitar 2-3 hari sebelum
perkiraan ovulasi.
Pasien diminta datang 2-8 jam setelah
senggama normal
Jika dijumpai sperma per lapang
pandang besar (LPB = 400 x), harapan
untuk kehamilan cukup besar jika 1-20
sperma aktif per LPB.

05/15/16

36

Penasahan dan
Pemantauan
Ovulasi.
Faktor yang mengarahkan bahwa ovulasi telah terjadi
1. Riwayat Haid :
Siklus normal dan terautur, nyeri pertengahan siklus ,
Perdarahan atau peningkatan cairan vagina ,
mastalgia pra haid
2 Uji Pakis :
Tiadanya pola daun pakis dari kristal getah serviks
pada hari 23 sampai 28 siklus

05/15/16

37

3. Suhu Basal Badan (SBB) :


Pola bifasik dengan tukik (dip) pada
pertengahan siklus
4. Sitologi Vagina :
Perubahan pada sel-sel yang tereksfoliasi
selama fase luteal (pengaruh progesteron)
5. Biopsi endometrium :
Memperlihatkan perubahan progestasional selama
fase sekretorik

05/15/16

38

6. Peneraan hormon :
Pemeriksaan kadar FSH, LH, E dan P
memperlihatkan perubahan siklik akibat ovulasi
7. Laparoskopi :
Memperlihatkan adanya bintik ovulasi
atau korpus luteum yang menandakan bahwa
ovulasi telah terjadi
8. Histeroskopi :
Memperlihatkan lukisan endometrum yangsesuai
fase luteal
8. USG :
Pemeriksaan serial USG dapat memantau
05/15/16
perkembangan Folikel

39

Penilaian Uterus dan


tuba fallopii
Uterus
1. Biopsi endometrium menentukan fase sekretorik,
kelainan lokal seperti TBC
2. Histereskopi : visualisasi langsung permukaan uterus
3. Histerogram biasanya dikerjakan seiring HSG

Tuba Fallopii
1. Uji Patensi tuba :pertubasi, hidrotubasi atau HSG
2. Laparoskopi : visualisasi langsung dan uji patensi dgn
met. Blue

Uterus dan Tuba Fallopii


Histerosalphinografi : suntukan zat kontras mel. Kanalis
lalu
dirontgen . Lukisan uterus dan lumen
tuba
akan terlihat
05/15/16

40

Penatalaksanaan
Fifty- Fifty

Harus optimis
berikan informasi yang jelas dan lengkap
Kontak yang teratur
peka terhadap emosi jika tidak hamil
Tindakan yang dilakukan kadang merupakan
Rangsangan pengobatan
05/15/16

41

Pengobatan pasangan
infertil

1.
2.
3.
4.
5.

Terhadap laki-laki :
Air mani / sperma abnormal :
Varicocele
Sumbatan / oklusi
Infeksi dan kelainan genitalia
Gonadotropin defisiensi
Hyperprolaktinemia

Terhadap wanita :
Uji senggama
Operasi myoma uteri
Operasi oklusi tuba
Pengobatan endometriosis
Induksi ovulasi
Artifisial konsepsi seperti :
Bayi tabung, donor sperma / ovum, donor
uterus ?

Sebab infertilitas dan


pengobatanya
Asal

Suami

05/15/16

Jenis

Hidrokel
Varikokel
Berendam air panas
Celana ketat
Obstruksi Vasa atau
epididimis
Oligozoospermia

Pengobatan

Aspirasi atau Eksisi


Ligasi
Hindari
Hindari
Operasi pintas
FSH dan HCG
44

Asal
Istri

Jenis

Pengobatan

Tuberkulosis
Endometriosis

Tuberkulostatika
Operasi, koagulasi listrik
atau laser, progesteron,
danazol, MPA

Mioma uteri operabel

Operasi konservatif

Spasme tuba

Hiosin, amil nitrit

Obstruksi tuba

Operasi rekonstruksi, FIV


Pemicuan ovulasi

Gangguan Ovulasi
05/15/16

45

Asal

Jenis

Keduanya Idiopatik

Tak dapat diobati

05/15/16

Pengobatan
TAGIT, FIV
Inseminasi Langsung
intraperitoneal

Adopsi

46

1.
2.
3.
4.
5.

Obat-Obat induksi
Bromokriptin Ovulasi
Klomifen sitrat
Epimestrol
Gonadotropin
Hormon pelepas Gonadotropin (GnRH)

TAGIT dan FIV

TAGIT : Tandur Alih Gamet Intra Tuba


GIFT
FIV
05/15/16

: Fertilisasi In Vitro
Bayi Tabung

47

TAGIT
Indikasi
Infertilitas tak terjelaskan
Endometriosis ringan
Tuba satu dengan ovarium
kontra lateral
IP primer , usia > 35
Oligozoospermia

05/15/16

Syarat
Tuba Paten
Ovarium fungsi normal
Ada sperma yang motil
(minimal 50.000/ml)

48

FIV
Indikasi
IP primer , usia > 35
TAGIT gagal
Oklusi tuba bilateral
Donasi ovum
oligozoospermia

Syarat
Uterus dan endometrium
utuh
Ovarium normal
Ada sperma yang motil

05/15/16

49

Tata Cara Program


TAGIT
Induksi Ovulasi
Sperma yang
Telah dicuci

Aspirasi folikel
Ovum matang

Dimasukan ke dalam
tuba perlaparoskopi
05/15/16

50

Tata Cara Program


FIV Induksi ovulasi
Pencucian sperma
Sperma motil

Aspirasi folikel
Ovum matang

Fertilisasi di medium biakan


Std. Morula
05/15/16

Pindahkan ke
endometrium ibu
51

Keberhasilan : 30-35 % yang menjadi hamil

Perlu perhatian yang dalam tentang


aspek Hukum dan Medikolegal !!!!!!
05/15/16

52

Anda mungkin juga menyukai