DEFINISI
Furunkel adalah Infeksi akut dari satu folikel rambut
Etiologi
a) Bakteri : stafilokokus aureus, berbentuk bulat (coccus),
diameter 0,5-1,5m, susunan bergerombol seperti
anggur, tidak mempunyai kapsul, nonmotil, katalase
positif, pada pewarnaan gram tampak berwarna ungu.
PATOFISIOLOGI
Bakteri stafilokokus aureus umumnya masuk melalui
Pencegahan Furunkel
PENATALAKSANAAN MEDIS
Adapun penatalaksanaan untuk furunkel atau furunkolosisi adalah sebagai
berikut:
1. Topikal
Topical diberikan salep yang mengandung basitrasin dan neomisin, asam fusidat
, natrium fusidat atau yang mengandung mupirosin. Bila terjadi ulkus atau lesi
masih eksudatif dilakukan kompres terbuka dengan larutan permanganas
kalikus 1/ 5000, larutan rivanol 0,1% atau povidin iodine 5%-10%.
2. Sistemik
Sistemik diberikan antibiotic, seperti :
Komplikasi
a)
b)
c)
d)
furunkel malignan
selulitis
bakterimia dan hematogen
furunkel yang berulang
ASUHAN KEPERAWATAN
FURUNKEL
Pengkajian
Identitas
Nama
Umur : Bisa terjadi pada semua kalang umur terutama
pada usia remaja/masa pubertas.
Jenis kelamin : Terjadi pada laki-laki dan perempuan
Agama dan suku bangsa
Keluhan Utama
Nyeri pada daerah peradangan folikel rambut
Badan panas,gatal-gatal pada kulit
Gangguan pencernaan seperti mual, malaise dan muntah
Malu dengan kondisi sakitnya,menarik diri.
Pemeriksaan fisik
Tanda tanda vital
TD,N,RR = normal/meningkat
S= meningkat
INTERVENSI
1) Kaji nyeri dengan pendekatan PQRST.
R/: menjadi parameter dasar untuk mengetahui sejauh mana
intervensi yang di perlukan dan sebagai evaluasi keberhasilan dari
intervensi manajemen nyeri keperawatan
2) Jelaskan dan bantu pasien dengan tindakan pereda nyeri
nonfarmakologi dan noninfasis.
R/ : Pendekatan dengan mengunakan relaksasi dan nonfarmakologi
lainnya telah menunjukan ke efektif kenyamanannya.
3) Beri kompres hangat. untuk mempercepat kematangan furunkel
atau bisil kompres dengan kain basah dan hangat lakukan selama
20 menit 3x tiap hari.
R/ : Untuk mempercepat kematangan furunkel atau bisil kompres
dengan kain basah dan hangat lakukan selama 20 menit 3x tiap
hari.
INTERVENSI
1) Lakukan TTV pada pasien, terutama perhatikan suhu
R/ : Untuk mengetahui/ memantau suhu tubuh pasien(tingkat
hipertermi)
2) Kompres dingin di kepala dan aksila
R/ : Memberikan respon dingin pada pusat pengatur
panasdan pada pembuluh darah besar
3) Pertahankan tirah baring total selama fase akut
R/ : Mengurangi peningkatan proses metabolisme umum
3. Dx:Kerusakan integritas kulit b/d nekrosis lokal sekunder dari akumulasi pus pada jaringan folikel
rambut .