Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

Teknologi Produksi Tanaman Singkong


Melalui Penerapan Tehnik Double Row pada Tanaman Singkong (Manihot
esculenta)
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman

Disusun Oleh :
Kelompok/Kelas: 4/AF
1.
2.
3.
4.

Muhammad Esa Nur I


Charis Taufan N
Putri Hidayanti
Masnidar Tarihoran

(135040200111123)
(135040201111127)
(135040200111016)
(135040200000000)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
201

Daftar Isi
BAB I...................................................................................................... 3
PENDAHULUAN...................................................................................... 3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia pemenuhan kebutuhan pangan masih sangatlah minim,
padi yang menjadi makanan pokok bagi sebagian besar penduduk di Indonesia
masih belum bisa mencukupi kebutuhan masyarakat di indonesia. Hal itu di
sebabkan karena keterbatasan dalam produksi padi. Oleh karena itu dalam
memenuhi kebutuhan pangan dapat di penuhi dengan alternative lain, yaitu
dengan penanaman Singkong (Manihot esculenta).
Singkong (Manihot esculenta) adalah perdu tahunan tropika dan
subtropika dari suku Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan
pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Dan Singkong
merupakan makanan pokok ke tiga setelah padi dan jagung. Sedangkan untuk
konsumsi penduduk dunia, khususnya penduduk negara-negara tropis, tiap
tahun diproduksi sekitar 300 juta ton Singkong. Produksi Singkong di
Indonesia sebagian besar dihasilkan di Jawa (56,6%), Propinsi Lampung
(20,5%) dan propinsi lain di Indonesia (22,9%).
Permasalahan umum pada pertanaman Singkong adalah produktivitas
dan pendapatan yang rendah. Rendahnya produktivitas disebabkan oleh belum
diterapkannya teknologi budidaya Singkong dengan benar seperti belum
dilakukan pemupukan baik pupuk an-organik maupun organik (pupuk
kandang). Data statistik menunjukkan terjadi penurunan luas areal ubikayu
sebesar 10,81% pada tahun 2004 dan 5,08% pada tahun 2005. Dengan
berkurangnya luas areal tanaman Singkong dan meningkatnya kebutuhan
bahan baku Singkong untuk industri makanan dan bio-etanol sementara
produktivitas ubikayu masih rendah, maka solusi yang tepat adalah
peningkatan produktivitas per satuan luas. Oleh karena itu penggunaan sistem
tanam Double Row diharapkan akan menjadi salah satu alternatif untuk
mengatasi kekurangan kebutuhan pangan di masa mendatang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Tehnik Double Row pada Tanaman


Singkong (Manihot esculenta)?
2. Bagaimana Tahapan Budidaya Tanaman Singkong (Manihot esculenta)?
3. Bagaimana penerapan Double Row pada Tanaman Singkong (Manihot
esculenta)?
4. Apakah keunggulan Double Row pada Tanaman Singkong (Manihot
esculenta)?
5. Mengapa Double Row pada Tanaman Singkong (Manihot esculenta)
penting?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Tehnik Double Row pada Tanaman Singkong (Manihot
esculenta)?
2. Untuk mengetahui Tahapan

Budidaya Tanaman Singkong (Manihot

esculenta)?
3. Untuk mengetahui penerapan Tehnik Double Row pada Tanaman
Singkong (Manihot esculenta)?
4. Untuk mengetahui keunggulan Tehnik Double Row pada Tanaman
Singkong (Manihot esculenta)?
5. Untuk mengetahui pentingnya Tehnik Double Row pada Tanaman
Singkong (Manihot esculenta)?

Anda mungkin juga menyukai