Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

DINAS PEKERJAAN UMUM


ALAMAT JALAN TINGANG MENTENG NO.

TELP (0513) 61376

PROGRAM :
PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN JARINGAN
IRIGASI, RAWA DAN JARINGAN PENGAIRAN LAINNYA.

KEGIATAN :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI

PAKET KEGIATAN :
PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI DIR KANAMIT KAMPUNG

LOKASI :
KECAMATAN MALIKU

DAK TAHUN ANGGARAN 2016

SPESIFIKASI TEKNIS
DIVISI 1
UMUM / PERSIAPAN

Sebelum pekerjaan konstruksi dimulai Kontraktor harus mempelajari gambar


asli untuk dikonsultasikan dengan Direksi Pekerjaan dan harus memastikan setiap
kesalahan atau perbedaan yang terjadi. Kontraktor dan Direksi Pekerjaan
harus mencapai kesepakatan dalam menentukan ketepatan setiap perubahan
yang dibuat dalam gambar ini. Kuantitas dalam Daftar Kuantitas dan Harga
dapat diubah Oleh Direksi Pekerjaan atas persetujuan Pengguna Jasa setelah
pemeriksaan terhadap pekerjaan lapangan selesai, dipemeriksaan ini harus
berdasarkan data survey lapangan yang dikumpulkan oleh kontraktor dan Direksi
sebagai bagian dari cakupan pekerjaan dalam kontrak.
Kontraktor

harus menyediakan

personil

ahli teknik

untuk

memperlancar

pelaksanaan pekerjaan sehingga diperoleh mutu, kinerja dan dimensi sesuai


yang disyaratkan dalam ketentuan.
1) Pekerjaan Persiapan dan Gambar
Kontraktor

harus mempelajari

Gambar

Asli yang terdapat

dalam

dokumen Kontrak dan berkonsultasi dengan Direksi Pekerjaan sebelum


survey dimulai. Gambar ini harus diantisipasi terhadap perubahan kecil
pada alinyemen, ruas dan detil yang mungkin terjadi selama pelaksanaan.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud dari
gambar dan spesifikasi, dan tidak boleh mengambil keuntungan atas
setiap kesalahan atau kekurangan dalam gambar atau perbedaan antar
gambar dan spesifikasi, kontraktor harus menandai dan memperbaiki
setiap kesalahan atau kekurangan. Direksi Pekerjaan
perbaikan
Gambar

dan
Ini.

interpretasi

Bilamana

untuk melengkapi

dimensi

bila

disetujui

oleh

melakukan

Spesifikasi

dan

yang diberikan dalam gambar atau

dapat dihitung, pengukuran berdasarkan skala


kecuali

akan

tidak

boleh

digunakan

Direksi Pekerjaan. Setiap penyimpangan

dari Gambar sehubungan dengan kondisi lapangan tidak terantisipasi


akan ditentukan dan diperintahkan secara
Pekerjaan.
kesepakatan

Kontraktor
terhadap

dan

tertulis

Direksi Pekerjaan

ketepatan

oleh

harus

Direksi
mencapai

atas setiap perubahan yang diambil

terhadap Gambar dalam Dokumen Kontrak.


MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
(1). Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan
1

persiapan

yang diperlukan untuk pengorganisasian

dan pengelolaan

pelaksanaan pekerjaan Kegiatan. Ini juga mencakup demobilisasi setelah


penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan.
(2).

Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari


kebutuhan tenaga pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu
memberikan pelatihan yang memadai.

(3). Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus
dilaksanakan pada waktu lalu lintas sepi, dan truk-truk angkutan yang
bermuatan harus ditutup dengan tepat.

Jangka Waktu Mobilisasi


(1). Mobilisasi

harus

diselesaikan

dalam

waktu

30

hari

setelah

penandatanganan kontrak, terkecuali dinyatakan lain secara tertulis oleh


Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
Penyiapan Lapangan
(1). Kontraktor akan menguasai lahan yang diperuntukan bagi kegiatan- kegiatan
pengelolaan dan pelaksanaan pekerjaan di dalam daerah Kegiatan.
(2). Kontraktor harus mengikuti hal-hal berikut :
a. Memenuhi persyaratan Peraturan-peraturan Nasional dan Peraturanperaturan
b. Mengadakan konsultasi dengan Direksi Teknis sebelum penematan
dan pembuatan Kantor Kegiatan dan gudang.
c. Mencegah sesuatu polusi terhadap milik di sekitar sebagai akibat dari
operasi pelaksanaan.
d. Pekerjaan tersebut juga akan mencakup demobilisasi dari lapangan
pekerjaan setelah selesai kontrak.
e. Kontraktor

harus

menyediakan

serobong

kerja

dilengkapi

perlengkapan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang


memadai.
Pengendalian Pekerjaan
(1). Uraian
Untuk menjamin kualitas, ukuran-ukuran dan kinerja pekerjaan yang
benar, kontraktor harus menyediakan mengatur pekerjaan lapangan,
mengendalikan dan mengorganisasi tenaga kerja kontraktor dan memelihara
catatan-catatan serta dokumentasi Kegiatan.
(2). Pemeriksaan Lapangan
2

Sebelum pematokan dan pengukuran dilapangan (setting out), Kontraktor


harus mempelajari gambar-gambar kontrak dan bersama- sama dengan
Direksi Teknis mengadakan pemeriksaan daerah Kegiatan,.
(3). Patok-patok

kilometer

dan

patok

stasiun

harus

diperiksa

dan

dipindahkan bila diperlukan.


Pengelolaan Lapangan dari Kontraktor
(1). Kontraktor harus menunjuk seorang Site manager untuk mengarahkan
dan mengatur pekerjaan kontrak, termasuk pengorganisasian tenaga dan
peralatan Kontraktor serta bertanggung jawab bagi pengadaan bahan- bahan
yang sesuai dengan persyaratan kontrak.
(2). Kontraktor harus menyediakan layanan seorang Pelaksana Lapangan
yang

mampu

dan

berpengalaman

untuk

mengendalikan

pekerjaan

lapangan dalam kontrak, termasuk pengawasan lapangan, kualitas dan


kecakapan kerja, sesuai dengan syarat-syarat kontrak.
Pengendalian Lingkungan
(1).

Kontraktor harus menjamin bahwa akan diberikan perhatian yang penuh


terhadap pengendalian pengaruh lingkungan dan bahwa semua syaratsyarat desain serta persyaratan spesifikasi yang berhubungan dengan polusi
lingkungan dan perlindungan lahan serta lintas air sekitarnya akan ditaati.

(2). Kontraktor harus juga menghindari penggunaan peralatan berat atau


peralatan yang berisik dalam daerah-daerah tertentu sampai larut malam
atau dalam daerah-daerah rawan seperti dekat Rumah Sakit.

Pematokan dan Pemasangan Pekerjaan di Lapangan


(1). Ruas saluran yang ada berserta patok kilometer yang dipasang secara benar
akan

dijadikan

sebagai

acuan

untuk

pematikan

dan

pemasangan

pekerjaan-pekerjaan Kegiatan. Bilamana tidak ada patok kilometer yang


ditemukan, patok-patok yang ditandai atau patok-patok referensi akan
didirikan oleh Direksi Teknis sebelum dimulainya pekerjaan-pekerjaan
kontrak.
(2).

Kontraktor harus mengukur profil saluran untuk membuat garis melintang


sebagai acuan dalam penggalian sesuai dengan volume dan gambargambar Kegiatan dan menurut perintah Direksi Teknis.

(3). Pengukuran dan Pasang Patok dilaksanakan setiap 100 m / patok oleh
pengawas konsultan dan pengawas direksi bersama pihak kontraktor.

DIVISI 2
PELAKSANAAN

UMUM
Pekerjaan ini terdiri dari penggalian, penumpukan peratanan dan perapian tanah
hasil galian untuk tanggul.
JADWAL PELAKSANAAN
1) Uraian
Jadwal pelaksanaan diperlukan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan
pemantauan yang sebagaimana mestinya atas pekerjaan. Jadwal tersebut
diperlukan untuk menjelaskan kegiatan-kegiatan pekerjaan setelah kegiatan
dalam program mobilisasi telah selesai.

2) Pengajuan
a) Kontraktor harus menyiapkan jadwal pelaksanaan dalam batas waktu
30 hari setelah Surat Penunjukan Pemenang. Jadwal pelaksanaan itu
harus diserahkan dan mendapat pesrsetujuan dari Direksi Pekerjaan
dan ditanda tangani oleh PPTK, dengan detil yang harus menunjukan
urutan kegiatan yang diusulkan oleh kontraktor dalam melaksanakan
pekerjaan.
b) Setiap akhir bulan Kontraktor harus melengkapi jadwal pelaksanaan
untuk menggambarkan secara akurat kemajuan pekerjaan (progress)
actual.

GALIAN DAN PERAPIAN SALURAN


(1). Uraian
Pekerjaan

ini penggalian

penumpukan

tanah

dan perapian

asli untuk rehabilitasi

tanah

untuk

membentuk

saluran dan
tanggul.

yang

dilaksanakan dengan menggali menggunakan alat berat

(2). Pengajuan Kesiapan Kerja


Untuk pekerjaan ini Kontraktor harus mengajukan kesiapan kepada
Direksi

Pekerjaan

untuk

memulai

pekerjaan.

Kontraktor

harus

mempersiapkan Gambar detail penampang melintang yang menunjukan


profil yang akan digali dan dibentuk tanggul
Pelaksanaan Pekerjaan
Galian dilaksanakan pada saluran mengikuti alur saluran dan menyesuikan
4

dengan volume dan gambar rencana. Penggalian dengan alat excavator


dibuat menjadi tanggul dengan kemiringan sesuai gambar rencana kemudian
diratakan dan dirapikan.
Pengukuran
(1). Pengukuran Galian
Galian harus diukur sebagai jumlah meter kubik bahan yang digali,
diselesaikan
volume

dan diterima.

penampang

Volume

yang

yang diukur

dilaksanakan

harus

berdasarkan

dan gambar

penampang

melintang profil tanah asli yang disetujui.

DIVISI - 3
PEKERJAAN TANAH

3.1

Lingkup Pekerjaan.
Lingkup Pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah harus
diperhitungkan jenis tanah yang akan dijumpai dilapangan seperti jenis tanah :
pasir, gambut, tanah keras (batuan) tanah liat dan jenis-jenis tanah lainnya, yaitu
3.1.1 Pekerjaan tanah ini meliputi perataan tanah, baik pemotongan maupun
pengurugan.
3.1.2 Perataan

tanah

disekeliling

bangunan,

termasuk

pembuatan

terasering apabila diperlukan.


3.1.3 Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang
diisyaratkan.
3.2

Persyaratan bahan.
3.2.1 Untuk timbunan tanah bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas
galian pondasi.
4.2.2 Lantai kerja pondasi menggunakan cor beton dengan mutu K-175

3.2

Pedoman pelaksanaan
3.3.1

Galian pondasi baru dapat dilaksanakan setelah bouwplank dengan


penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui oleh direksi.
Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam
gambar. Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel
listrik, telepon atau lainnya yang masih berfungsi, maka kontraktor
secepatnya memberitahukan kepada direksi atau kepada instansi yang
berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya. Kontraktor bertanggung
jawab sepenuhnya atas segala kerusakan yang diakibatkan pekerjaan
galian tersebut.
Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda purbakala, maka
5

kontraktor wajib melaporkan kepada pemerintah daerah setempat, melalui


Pemimpin Kegiatan. Untuk kondisi tanah yang mudah longsor
kontraktor harus memasang turap pengaman yang cukup kuat, turap
dalam bangunan harus dibongkar setelah pondasi bangunan selesai.
3.3.2 Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan tinggi lantai yang
diisyratkan dalam gambar. Penggalian tanah ini dimaksudkan untuk
mendapatkan kontur tanah yang diisyaratkan dalam site plan.
3.3.3 Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam
gambar, maka kontraktor yang harus mengisi kelebihan tersebut dengan
pasi urug.
3.3.4 Pengurugan bekas tanah galian pondasi, diurug lapis demi lapis dengan
ketebalan tiap lapis maksimum 15 cm tiap lapisan dipadatkan dengan
menumbuk lapisan tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik, setelah
lapisan pertama padat, ditimbun dengan lapisan berikutnya dan dipadatkan
kembali seperti diatas. Demikian seterusnya dilakukan sampai semua
lobang bekas galian pondasi tertutup.

3.4

Pembayaran
Pembayaran pekerjaan ini dilaksanakan berdasarkan volume dan harga satuan
kontrak yang disetujui oleh pemilik pekerjaan dari penawaran kontraktor. Harga ini
sudah mencangkup harga bahan, upah, peralatan dan alat-alat Bantu yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini, termasuk segala pekerjaan yang
harus dilaksanakan sesuai dengan stndart PBI 1997.
Segala akibat yang ditimbulkan atas kesalahan kontraktor sehingga mengakibatkan
penambahan

volume

dan

biaya

pekerjaan

tidak

diperhitungkan

sebagai

pembayaran tambahan dari Pemimpin Kegiatan.

DIVISI - 4
PEKERJAAN PONDASI

4.1

4.2

Lingkup Pekerjaan :
4.1.1

Lantai Kerja

4.1.2

Pemasangan Terucuk Kayu Galam 6 - 8 cm dengan jarak antara + 30 cm

4.1.3

Pemasangan Cor Beton Bertulang

Persyaratan Bahan
5.2.1

Untuk Timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian


pondasi.
6

4.3

5.2.2

Lantai kerja pondasi menggunakan cor beton campuran 1 : 2 : 3.

5.2.3

Pondasi menggunakan Cor Beton Bertulang (sesuai gambar kerja).

5.2.4

Bahan digunakan material yang berkualitas baik

Pedoman Pelaksanaan
4.3.1 Sebelum

pondasi

dipasang

terlebih

dahulu

diadakan

pengukuran-

pengukuran untuk as-as pondasi sesuai dengan gambar kerja dan diminta
persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian.
4.3.2 Dibawah dasar pondasi dipasang alas dengan cor beton tebal lapisan
dibuat sesuai dengan gambar detail pondasi.
4.3.3 Untuk tanah yang berdaya dukung kecil 0,5 kg/cm2, dibawah pondasi
dipasang cerucuk kayu galam.
4.3.4 Untuk pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja, pondasi
cor beton bertulang dipasang dengan mutu K-175.

4.4

Pembayaran
Pembayaran Pekerjaan ini dilaksanakan berdasarkan volume dann harga satuan
kontrak yang disetujui oleh pemilik pekerjaan dari penawaran kontraktor. Harga ini
sudah mencakup harga bahan, upah, peralatn membuang hasil bongkaran/tanah
bekas yang tidak diperlukan keluar lokasi kegiatan dan alat alat Bantu yang
dibutuhkan untuk untuk melaksanakan pekerjaan ini. Segala akibat yang
ditimbulkan atas kesalahan kontraktor sehingga mengakibatkan penambahan
volume

dan

biaya

pekerjaan

tidak

diperhitungkan

sebagai

pembayaran

tambahan dari Pemimpin Kegiatan

DIVISI - 5
PEKERJAAN BETON BERTULANG

5.1

Lingkup Pekerjan :
5.1.1

5.1.2

Beton dengan Kalisifkasi K-175 harus dibuat untuk


-

Pekerjaan lantai pintu air

Dinding

Dinding Pembagi

Beton untuk Jalan Cor

Beton Plat untuk titian Sesuai dengan gambar kerja

Beton dengan Kalisifkasi K-125 harus dibuat untuk


-

Beton untuk Jalan Cor

5.2

Bahan
Untuk bahan timbunan tanah, digunakan tanah urugan yaitu berupa tanah
laterit yang diambil dari tempat lain.
5.2.1

Semen
-

Digunakan Portland cement jenis I NI 8 tahun 1972 dan memenuhi


S 400 menurut Standart Cement Portland yang digariskan oleh
Asosiasi Semen Indonesia ( NI 8 tahun 1972 )

Semen
dalam

yang
satu

sudah

mengeras

sebagian

maupun

seluruhnya

zak semen, tidak diperkenankan pemakaian sebagai

bahan campuran
-

Penyimpanan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga terhindar


dari tempat yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat
penyimpanan harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m.
Setiap semen yang baru masuk harus dipisahkan dari semen yang
telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan berdasarkan urutan
pengiriman.

5.2.2

Pasir Beton
Pasir beton harus berupa butir butir tajam dan keras, bebas dari bahan
bahan organis, Lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir
serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam SK
SNI 1991.

5.2.3

Batu Pecah/split
-

Batu

Pecah/Split

yang

digunakan

harus bersih

dan

bermutu

baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan


dalam SK SNI 1991.
-

Penimbunan Batu Pecah/Split dengan pasir harus dipisahkan agar


kedua jenis material, tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan
beton dengan komposisi material yang tepat.

5.2.4

Air
Air yang digunsksn harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali,
garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lainyang dapat merusak
beton atau baja tulangan, dalam hal ini sebaiknya digunakan air bersih yan
dapat diminum.

5.2.5

Besi Beton
-

Besi Beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24
(tegangan lelah karakteristik minimum 2400 kg/cm2)

Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak,
karat lepas dan bahan lainnya.
8

Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan


tidak boleh disimpan di udara terbuka dalam jangka waktu panjang.

Membengkok dam meluruskan tulangan harus dilakukan dalam


keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan di bengkokkan
sesuai gambar dan harus diminta persetujuan Direksi terlebih dahulu.

Jika Penyedia barang / jasa tidak berhasil memperoleh diameter


besi sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat
dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan :
Harus ada persetujuan Direksi. Jumlah besi persatuan panjang atau
jumlah besi di tempat tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera
dalam gambar ( dalam hal ini yang dimaksud adalah jumlah luas ).
Biaya tambahan yang diakibatkan oleh penukaran diameter besi
menjadi tanggung jawab pemborong.

Besi beton untuk pekerjaan Jalan cor Beton harus menggunakan


Besi Wire Mesh dengan ukuran menyesuaikan dengan ukuran
di perencanaan dan disimpan
dan

tidak

dengan

tidak

menyentuh

tanah

boleh disimpan di udara terbuka dalam jangka waktu

panjang.
5.2.6

Cetakan dan Acuan.


Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik
sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk ukuran dan batas-batas
yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian
pekerjaan dan pada bagian bawah cor dilapisi dengan plastik cor.

5.2.7

Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan adalah K-125 untuk jalan cor beton dan
K-175 untuk Bangunan pintu air.

5.3

Pedoman Pelaksanaan
5.3.1

Kecuali ditentukan lain dari Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, maka
sebagai pedoman tetap dipakai PBI 1971 dan SNI 1991.

5.3.2

Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada direksi apabila ada


perbedaan yang didapat di dalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur.

5.3.3

Adukan Beton
Pengangkuta adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran
harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi, yaitu :
-

Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.

Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara


beton yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk
berbagai pekerjaan beton harus memenuhi tabel 4.4.1 PBI 1971
9

5.3.4

Pengecoran
-

Pengecoran
tertulis

beton

hanya dapat

dilaksanakan

atas

persetujuan

direksi. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang

berdiri dan berjalan jalan diatas penulangan. Untuk dapat sampai


ke tempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan
berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki- kaki tersebut harus
sudah dapat dicabut pada saat beton dicor.
-

Apabila

pengecoran

beton

penghentiannya harus disetujui

harus
oleh

dihentikan.
direksi.

Maka

Untuk

tempat

melanjutkan

bagian pekerjaan yang di putus tersebut, bagian permukaan yang


mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi
additive yang memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada
pengecoran kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang
lebihtinggi dari 1,5 m.
5.3.5

Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban
untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut
ditetapkan cara sebagai berikut :
-

Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai


penutup beton.

Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil,


permukaan tidak mengikuti bentuk yang tidak diinginkan, munculnya
pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi
syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut
perintah direksi. Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas
resiko penyedia Barang / Jasa.

DIVISI - 6
PEKERJAAN PENGECATAN

6.1

Lingkup Pekerjaan
6.1.1

Cat tembok untuk dinding bangunan pintu air, dinding pembagi, dan plat
titian cor beton.

6.2

Bahan-bahan yang dipergunakan :


6.2.1

6.3

Cat tembok sekualitas merek matex

Pedoman Pelaksanaan
6.3.1

Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah kegiatan fisik selesai.

6.3.2

Pekerjaan Pengecatan harus benar-benar rata, berwarna sama,


10

pengecatan minimal 2 kali.


6.3.3

Pekerjaan pengecatan harus dilakukan lapis demi lapis dengan


memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan.

6.3.4

Pengecatan harus dilakukan menurut proses sebagai berikut :


-

Penggosokan dengan ampelas sampai rata dan halus, setelah itu


dilap dengan kain hingga bersih.

Melapis dengan plamir tembok, dipoles sampai rata. Setelah benarbenar kering digosok dengan ampelas halus dan dilap dengan kain
kering yang bersih.

Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata,minimal 2 kali.

Pekerjaan Cat Tembok harus menghasilkan warna merata sama


dan tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.
DIVISI - 7
PEKERJAAN LAIN-LAIN

7.1

Lingkup Pekerjaan adalah Administrasi / dokumentasi, biaya keamanan / jaga


malam, obat- obatan / P3K, papan nama kegiatan dan direksi keet lengkap.
Penjelasan masing-masing lingkup pekerjaan ini telah dijabarkan pada masingmasing pasal diatas, kecuali : Administrasi
kegiatan

kontraktor

untuk

membuat

dokumentasi

dimaksudkan

segala administrasi Kegiatan, yaitu

membuat buku harian, mingguan, bulanan dan as built drawing, foto-foto Kegiatan
dan lain-lain yang dibutuhkan untuk kelancaran pekerjaan. Obat-obatan / P3K
minimum disediakan dilapangan untuk keperluan 20 orang pekerja.
7.2

Kontraktor diwajibkan membuat foto kemajuan pekerjaan dari 0 % - 100 %


yang dapat dilihat dari semua arah bangunan. Pengulangan foto harus
dilakukan pada sisi yang sama secara berurutan sehingga akan jelas terlihat sisi
tersebut dari permulaan pekerjaan sampai akhir pekerjaan.

7.3

Pembayaran pekerjaan lain-lainini didasarkan pada unit taksiran penawaran


kontraktor yang disetujui

pemilik

pekerjaa,

Harga

taksiran

ini

sudah

mencangkup semua kebutuhan kontraktor sehingga bagian pekerjaan ini berjalan


dengan baik dan sempurna.
7.4

Apabila ada pekerjaan yang tidak tersebut dalam uraian ini, yang ternyata
pekerjaan ini harus ada agar mendapatkan hasil akhir yang sempurna, maka
pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh kontraktor atas perintah tertulis dari
Pemimpin Kegiatan.

7.5

Pelelangan ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan ini.
11

DIVISI - 8
PENUTUP

8.1.

Ketentuan Penutup
Untuk pekerjaan yang belum masuk/belum disebut dalam uraian dan syaratsyarat

pekerjaan

ini

atau

dalam

gambar,

tetapi

menjadi

bagian

dari

pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh pemborong untuk mencapai penyelesaian


pekerjaan dengan baik sesuai petunjuk Direksi.

Dibuat Oleh :
Kepala Bidang Pengairan
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pulang Pisau
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen

ERLIN HARDI , ST
NIP. 19740109 200212 1 002

12

Anda mungkin juga menyukai