Anda di halaman 1dari 23

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015 / 2016

MODUL

: Plate Heat Exchanger

PEMBIMBING

: Ir Herawati Budiastuti Ph.D

Praktikum

: 11 April 2016

Penyerahan Laporan : 17 April 2016

Oleh

Kelompok

: V (5)

Nama

: Indri Andriyana

Kelas

141411041

Moh. Ridwan Enan S.

141411047

Winardi Ginanjar

141411061

: 2B D3 - Teknik Kimia

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alat perpindahan panas ada berbagai tipe dan model yang banyak ragamnya.
Secara garis besar terbagi menjadi tiga macam, yaitu double pipe, shell and tube dan plate
heat exchange. Masing masing jenis digunakan berdasarkan keperluan dan pertimbangan
teknis dan ekonominya, begitu pula dengan ukuran kapasitasnya. Penukar panas jenis Plate
Heat Exchange sangat efektif dalam memindahkan kalor, luas permukaan pindah panas
yang besar, juga drop tekanan yang rendah. Kelebihan lain yang menonjol adalah
kontruksinya yang tersusun berjajar dan kemudahannya bongkar untuk membersihkan
apabila ada kotoran. Satu kelemahan dari PHE adalah operasinya tidak dapat digunakan
untuk tekanan tinggi dikarenakan strukturnya yang mengandalkan sekat (seal karet) tidak
mampu menahan tekanan tinggi dari kebocoran. Penggunaan paling populer adalah untuk
industri minuman seperti juice dan susu pada saat sterilisasi.
1.2 Tujuan
Memahami konsep perpindahan panas yang terjadi didalam PHE khususnya

konduksi dan konveksi


Mengetahui pengaruh laju alir fluida terhadap koefisien pindah panas keseluruhan

(U)
Menghitung koefisien pindah panas keseluruhan (U) pada pelat menggunakan

persamaan neraca energy dan empiris


Menghitung efisiensi kalor yang dilepas fluida panas terhadap kalor yang diterima
fluida dingin.

BAB II
LANDASAN TEORI
Unit penukar kalor adalah suatu alat untuk memindahkan panas dari suatu fluida ke fluida
yang lain. Sebagian besar dari industri-industri yang berkaitan dengan pemprosesan selalu
menggunakan

alat

ini,

sehingga

alat

penukar

kalor

ini

mempunyai

peran

yang penting dalam suatu proses produksi atau operasi.


Salah satu tipe dari alat penukar kalor yang banyak dipakai adalah Plate Heat Exchanger.
Plate Heat Exchanger adalah salah satu jenis alat penukar panas yang terdiri atas paket pelat-pelat
tegak lurus bergelombang atau dengan profil lain, yang dipisahkan antara satu dengan lainnya
oleh sekat-sekat lunak. Pelat-pelat ini dipersatukan oleh suatu perangkat penekan dan jarak antara
pelat-pelat ditentukan oleh sekat-sekat tersebut.
Plate heat exchanger terdiri dari lempeng standar sebagai permukaan berlangsungnya
perpindahan kalor dan rangka penyangga tempat susunan lempeng tersebut. Penurunan tekanan
(pressure drop) yang terjadi antar plate heat exchanger relatif kecil. Permukaan plate heat
exchanger berlubang untuk memberikan efek turbulensi terhadap aliran. Kelebihan plate heat
exchanger adalah mudah untuk melakukan perawatan dan pembersihan serta dapat digunakan
untuk berbagai macam fluida (tergantung dari bahan konstruksi yang digunakan) dan mudah
untuk dilakukan modifikasi (penambahan luas permukaan perpindahan kalor atau mengubah
posisi keluar masuk fluida)
Alat penukar panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat pelat tegak lurus,
bergelombang, atau profil lain. Pemisah antara pelat tegak lurus dipasang penyekat
lunak( biasanya terbuat dari karet). Pelat pelat dan sekat disatukan oleh suatu perangkat penekan
yang pada setiap sudut pelat 10 ( kebanyakan segi empat ) terdapat lubang pengalir fluida. Melalui
dua dari lubang ini, fluida dialirkan masuk dan keluar pada sisi yang lain, sedangkan fluida yang
lain mengalir melalui lubang dan ruang pada sisi sebelahnya karena ada sekat.
PHE yang banyak dijumpai di industri dapat dikelompokkan menjadi dua jenis :
a. Glue Type : Tipe glue ini memerlukan lem untuk memasang gasket pada plat PHE. Lem yang
digunakan hendaknya ialah lem yang mempunyai ketahanan terhadap panas yang baik.
b. Clip Type : Di sisi luar gasket tipe ini terdapat clip-clip, sehingga dalam pemasangannya cukup
menancapkan clip-clip tersebut ke lubang yang terdapat pada plat. Pemasangan gasket tipe ini
lebih mudah dan ringkas jika dibandingkan dengan tipe glue.

Gambar 2.1 Penukar panas jenis pelat

Dalam peralatan PHE, panas dipindahkan dengan semua cara, namun yang dominan
terjadi dengan dua cara secara simultan, yaitu dengan konduksi dan konveksi. Perpindahan kalor
secara konduksi, perpindahan ini biasanya terjadi pada benda padat, panas merambat dari satu
bagian kebagian lain secara merambat tanpa ada material yang berpindah. Perpindahan kalor
secara konveksi, Perpindahan ini terjadi karena adanya aliran massa yang berpindah. Aliran massa
tersebut bisa terjadi secara difusi maupun adanya tenaga dari luar. Tenaga dari luar tersebut bisa
berupa pengadukan maupun fluida mengalir. Penukar panas pada PHE terdiri dari susunan
lempeng sesuai dengan luas permukaan yang diperlukan.

Gambar 2.2 Pelat pelat di dalam PHE dan skema aliran fluida di dalam PHE

Menghitung Koefisien Pindah Panas Keseluruhan (U)


a. Menggunakan Neraca Energi
Q=U . A . T lm

U=

Q
A . T lm

Harga Q dapat dihitung dari :


Q = (M.Cp.T)1 .. Kalor yang diberikan fluida panas
= (M.Cp.T)2 .. Kalor yang diterima fluida dingin
Efisiensi kalor yang dipertukarkan :
( M .Cp . T ) 2
=
x 100
( M .Cp . T ) 1

Q
A
U
Tlm

= Laju Alir Kalor (Watt)


= Luas Permukaan (m2)
= Koefisien Pindah panas Keseluruhan (W/m2.K)
= Perbedaan Suhu logaritmik (K)

Gambar 2.3 Grafik Heat Transfer vs Fluid Temperature

T1 = Thi Tco
T2 = Tho Tci
b. Menghitung (U) Menggunakan Persamaan Empiris
Untuk satu (1) lempeng
U=

1
1 X 1
+
+
hi K ho

X = Tebal Lempeng (m); hi,ho = Koefisien pindah panas konveksi insde dan outside
(W/m2.K) dan K = Koefisien Konduksi (W/m.K)
Harga X dapat diukur dari alat, harga K bahan SS-204 dapat diperoleh dari buku
referensi dan hi dan ho dihitung dari persamaan empiris.
Dari buku referensi Christie John Geankoplis :
Untuk Nre 400 ( Laminar )
NNu = 0.664NRe0.5.NPr1/3
Untuk Nre 800 ( Turbulen )
NNu = 0.0366 NRe0.8.NPr1/3

Dimana, NRe =

x v x De

, NNu =

h x De
k

, NPr =

Cp x
k

Harga v diperoleh dari percobaan,


De =

luas penampangaliran
keliling terbasahi

c xb

= 2( c+ b)

Kemudian masukkan harga sifat fisik air yang diperoleh dari buku referensi, sehingga hi
dan ho bisa dihitung.

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


a.
-

Alat yang digunakan :


Seperangkat alat PHE
Gelas ukur 1000 ml
Termometer
Stopwatch
Ember

b. Bahan yang digunakan


- Air
- Es

3.2 Prosedur Percobaan


a. Kalibrasi alat ukur laju alir fluida panas dan dingin

Menyalakan kompor pemanas sehingga suhu air mencapai lebih ku

Menghidupkan pompa air panas (P1) dan mengaturlah keran air panas (V1) hin
Menyalakan kompor panas sehingga suhu a

Mengukur laju alir sebenarnya


denganpompa
volume
(1000
ml) per waktu
setiap
laju terba
alir (
Menghidupkan
airkonstan
panas dan
mengatur
laju aliruntuk
air panas
yang

Membuat grafik hubungan antara laju alir yang terbaca dirotameter terhadap laju ali
Menghidupkan pompa air dingin dan mengatur laju alir air dingin yang terbaca dirotameter (mula

Melakukan hal yang sama untuk kalibrasi laju alir cairan din
Mencatat suhu air panas masuk (Thi) suhu air panas keluar (Tho), suhu
b. Pengamatan suhu dan laju alir fluida

Air yang keluar dari PHE dimasukan kembali ke dalam bak sehingga suhu air ding

Mengulangi langkah diatas untuk laju alir air dingin tetap (300 L/

Mengulangi langkah diatas untuk suhuumpan air pa

BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Data dan Pengamatan
4.1.1
Kalibrasi Laju Alir

Fluida Panas
Laju Alir
t (s)
Nyata (L/h)
37,86 95,0871632

Fluida Dingin
Laju Alir
t (s)
Nyata (L/h)
51,81
69,4847

200

17,69

203,504805

20,92

172,084

300

12,68

283,911672

13,44

267,857

400

9,11

395,170143

10,03

358,923

500

7,29

493,82716

7,87

457,433

Laju Alir

Volume

(L/h)

(L)

100

Tabel 4.1.1 Kalibrasi Laju Air Fluida Panas dan Fluida Dingin

Kurva kalibrasi Fluida Panas


600
500

f(x) = 0.99x - 2.44


R = 1
Kalibrasi Fluida Panas

400
300
Laju Alir Terukur (L/h) 200

Linear (Kalibrasi Fluida


Panas)

100
0
0

500
1000

Laju Alir Nyata (L/h)

Grafik 4.1.1.1 Kalibrasi Laju Air Fluida Panas

Kurva kalibrasi Fluida dingin


500
400

f(x) = 0.96x - 23.66


R = 1
Kalibrasi Fluida dingin

300
Laju Alir Terukur (L/h) 200

Linear (Kalibrasi Fluida


dingin)

100
0
0

500
1000

Laju Alir Nyata (L/h)

Grafik 4.1.1.2 Kalibrasi Laju Air Fluida Dingin


4.1.2 Laju Alir Air Panas Tetap dan Laju Alir Air Dingin Berubah
Pada saat T di setting pada 60
hi

No

Fluida Panas ( Laju Tetap )


Thi
Tho
Laju Alir (L/h)

()

()

60

47

60

Fluida Dingin ( Laju Berubah )


Tci
Tco
Laju Alir (L/h)

()

()

69,4847

24

48

45

172,084

25

45

60

44

267,857

27

42

60

43

358,923

27

40

59

41

457,433

29

39

283,911672

Tabel 4.1.2.1 Data Laju Alir Air Panas Tetap dan Laju Alir Air Dingin Berubah Pada Thi 60

No

1
2

Pada saat Thi di setting pada 70


Fluida Panas ( Laju Tetap )
Thi
Tho
Laju Alir (L/h)
283,911672

()

()

70

62

70

58

Fluida Dingin ( Laju Berubah )


Tci
Tco
Laju Alir (L/h)

()

()

69,4847

25

41

172,084

26

42

70

55

267,857

27

45

70

50

358,923

27

46

69

44

457,433

28

48

Tabel 4.1.2.2 Data Laju Alir Air Panas Tetap dan Laju Alir Air Dingin Berubah Pada Thi 70

4.1.3

Laju Alir Air Dingin Tetap dan Laju Alir Air Panas Berubah
Pada saat T di setting pada 60
hi

No

Fluida Dingin ( Laju Tetap )


Tci
Tco
Laju Alir

Fluida Panas( Laju Berubah )


Thi
Tho
Laju Alir

()

()

(L/h)

()

()

29

32

95,08716
32

58

39

30

40

203,5048
05

58

43

30

42

283,9116
72

60

47

31

44

395,1701
43

62

50

31

45

493,8271
6

61

52

(L/h)

267,857

Tabel 4.1.3.1 Data Laju Alir Air Dingin Tetap dan Laju Alir Air Panas Berubah Pada Thi 60

Pada saat Thi di setting pada 60

No

Fluida Dingin ( Laju Tetap )


Tci
Tco
Laju Alir

Fluida Panas( Laju Berubah )


Thi
Tho
Laju Alir

()

()

(L/h)

()

()

29

39

95,08716
32

65

43

29

42

203,5048
05

64

45

29

44

283,9116
72

66

50

30

46

395,1701

67

54

(L/h)
1

267,857

43
30

48

493,8271
6

67

56

Tabel 4.1.3.1 Data Laju Alir Air Dingin Tetap dan Laju Alir Air Panas Berubah Pada Thi 70

4.2 Pengolahan Data


4.2.1
Menghitung Kalor (Q) dan Efisiensi ()
Q=m Cp T
m= q

=998,07 kg/m3
Cp=4,2kJ /kg
=

Qdingin
100
Qpanas

Pada saat laju alir fluida panas tetap


Suhu awal

Laju Alir

masuk fluida

fluida panas

panas (oC)

(L/s)

m ( kg/s)

Cp (kJ/kg
)

Q panas
(kW)

T
panas
(

60

0,07886

0,07886

70

0,0259704
17

4,2

13

1,4180

0,0555816
85

4,2

15

3,5016

0,0775425
87

4,2

16

5,2109

0,1079297
48

4,2

17

7,7062

0,1348751
71

4,2

18

10,1966

0,07886

4,2

19

2,0724

0,07886

4,2

15

3,5016

0,07886

4,2

13

4,2338

0,1073

4,2

12

5,4397

0,1341

4,2

5,0983

Tabel 4.2.1.1 Kalor (Q) Panas pada Laju Alir Panas Tetap

Suhu awal

Laju Alir fluida

masuk fluida

dingin (L/s)

m ( kg/s)

Cp
(kJ/kg

panas (oC)

60

70

dingin (

Q dingin
(kW)

0,0193

0,0192

4,2

24

1,9402

0,0478

0,0477

4,2

20

4,0043

0,0744

0,0742

4,2

15

4,6747

0,0997

0,0994

4,2

13

5,4288

0,12706

0,1267

4,2

10

5,3221

0,0193

0,0192

4,2

0,2419

0,0478

0,0477

4,2

10

1,9970

0,0744

0,0742

4,2

12

3,7301

0,0997

0,0994

4,2

13

5,4148

0,12706

0,1267

4,2

14

7,4318

Tabel 4.2.1.2 Kalor (Q) Dingin pada Laju Alir Panas Tetap

Suhu awal masuk fluida

Q panas (kW)

Q dingin (kW)

Efisiensi (%)

1,4180

1,9402

136,83

3,5016

4,0043

114,35

5,2109

4,6747

89,71

7,7062

5,4288

70,45

10,1966

5,3221

52,20

2,0724

0,2419

11,67

3,5016

1,9970

57,03

4,2338

3,7301

88,10

5,4397

5,4148

99,54

5,0983

7,4318

145,77

panas (oC)

60

70

Tabel 4.2.1.3 Efisiensi Plate Heat Exchanger pada Laju Alir Panas Tetap

Laju Alir vs Efisiensi Pada 60 C


150.00
f(x) = - 0.22x + 151.43
R = 1
Laju Alir vs Efisiensi
Pada 60 C

100.00

Efisiensi (%)

Linear (Laju Alir vs


Efisiensi Pada 60 C )

50.00
0.00
0

200 400 600

Laju Alir (L/h)

Grafik 4.2.1.3.1 Laju Alir vs Efisiensi Pada Saat Laju Umpan Fluida Panas 60 oC dan Laju Alir Fluida
Panas Tetap

Laju Alir vs Efisiensi Pada 70 C


200.00
150.00
Efisiensi (%)

f(x) = 0.32x - 5.39


R = 0.97

100.00
50.00

Laju Alir vs Efisiensi


Pada 70 C
Linear (Laju Alir vs
Efisiensi Pada 70 C )

0.00
0

200 400 600

Laju Alir (L/h)

Grafik 4.2.1.3.2 Laju Alir vs Efisiensi Pada Saat Laju Umpan Fluida Panas 70 oC dan Laju Alir
Fluida Panas Tetap

Pada saat laju alir fluida dingin tetap


Suhu awal
masuk fluida
panas (oC)

Laju Alir
fluida dingin
(L/s)

m ( kg/s)

Cp (kJ/kg
)

T
dingin

Q dingin
(kW)

60

0,0744

70
0,0744

0,0192

4,2

0,2419

0,0475

4,2

10

1,9970

0,0740

4,2

12

3,7301

0,0992

4,2

13

5,4148

0,1264

4,2

14

7,4318

0,0192

4,2

10

0,8064

0,0475

4,2

13

2,5961

0,0740

4,2

15

4,6627

0,0992

4,2

16

6,6644

0,1264

4,2

18

9,5552

Tabel 4.2.1.4 Kalor (Q) Dingin pada Laju Alir Dingin Tetap

Suhu awal
masuk fluida
panas (oC)

60

70

Laju Alir fluida


panas (L/s)

m ( kg/s)

Cp
(kJ/kg
)

panas (

Q panas
(kW)

0,02641

0,0192

4,2

19

2,0724

0,05653

0,0475

4,2

15

3,5016

0,07886

0,0740

4,2

13

4,2338

0,10977

0,0992

4,2

12

5,4397

0,13717

0,1264

4,2

5,0983

0,02641

0,0192

4,2

22

2,3997

0,05653

0,0475

4,2

19

4,4354

0,07886

0,0740

4,2

16

5,2109

0,10977

0,0992

4,2

13

5,8930

0,13717

0,1264

4,2

11

6,2312

Tabel 4.2.1.5 Kalor (Q) Panas pada Laju Alir Dingin Tetap

Suhu awal masuk

Q panas (kW)

Q dingin (kW)

Efisiensi (%)

fluida panas (oC)

60

70

2,0724

0,2419

11,67

3,5016

1,9970

57,03

4,2338

3,7301

88,10

5,4397

5,4148

99,54

5,0983

7,4318

145,77

2,3997

0,8064

33,60

4,4354

2,5961

58,53

5,2109

4,6627

89,48

5,8930

6,6644

113,09

6,2312

9,5552

153,34

Tabel 4.2.1.6 Efisiensi Plate Heat Exchanger pada Laju Alir Dingin Tetap

Laju Alir vs Efisiensi Pada 60 C


200.00
150.00
Efisiensi (%)

Laju Alir vs Efisiensi


f(x) = 0.31x - 11.77 Pada 60 C
R = 0.96
Linear (Laju Alir vs
Efisiensi Pada 60 C)

100.00
50.00
0.00
0

200 400 600

Laju Alir (L/h)

Grafik 4.2.1.6.1 Laju Alir vs Efisiensi Pada Saat Laju Umpan Fluida Panas 60 oC dan Laju Alir
Fluida Dingin Tetap

Laju Alir vs Efisiensi Pada 70 C


200.00
150.00
Efisiensi (%)

f(x) = 0.3x + 2.34


R = 0.99

100.00
50.00

Laju Alir vs Efisiensi


Pada 70 C
Linear (Laju Alir vs
Efisiensi Pada 70 C )

0.00
0

200 400 600

Laju Alir (L/h)

Grafik 4.2.1.6.2 Laju Alir vs Efisiensi Pada Saat Laju Umpan Fluida Panas 70 oC dan Laju Alir
Fluida Dingin Tetap

4.2.2

Menghitung U menggunakan Persamaan Neraca Energi


Q
U=
A T LMTD

U secara Neraca Energi Pada Laju Alir Fluida Panas Tetap

Suhu awal
masuk fluida
panas (oC)
60

Q panas
(KWatt)

Q dingin
(KWatt)

T LMTD

U panas
(KWatt/m2K)

1,4180

1,9402

16,91

1456,0026

1992,3

3,5016

4,0043

17,38

3497,7806

3999,9

5,2109

4,6747

17,50

5170,9131

4638,8

7,7062

5,4288

17,93

7463,4777

5257,8

10,1966

5,3221

15,66

11303,5279

5899,9

2,0724

0,2419

32,837745
71

1095,6857

3,5016

1,9970

29,955502
76

2029,4257

4,2338

3,7301

26,471673
89

2776,7005

5,4397

5,4148

23,496453
47

4019,2674

7,4318

18,386833
69

4813,8702

70

5,0983

U dingin
(KWatt/m2K)

Tabel 4.2.2.1 U sacara neraca energi pada Laju Alir Panas Tetap

127,9
1157,4
2446,4
4000,9
7017,2

Laju Alir vs U Secara Neraca Energi

U (Watt/m2K)

Laju Alir vs U Fluida


Panas Pada 60 C

Linear (Laju Alir vs U


Fluida Panas Pada 60
C )

Laju Alir vs U Fluida


Dingin Pada 60 C

Linear (Laju Alir vs U


Fluida Dingin Pada 60
C)

Laju Alir (L/h)

Grafik 4.2.2.1.1 Laju Alir vs U Fluida Panas 60 C secara Neraca Energi Pada Laju Alir Fluida Panas Tetap

Laju Alir vs U Secara Neraca Energi


Laju Alir vs U Fluida
Panas Pada 70 C
U (Watt /m2K)

Laju Alir vs U Fluida


Dingin Pada 70 C

Linear (Laju Alir vs U


Fluida Panas Pada 70
C)
Linear (Laju Alir vs U
Fluida Dingin Pada 70
C)

Laju Alir (L/h)

Grafik 4.2.2.1.2 Laju Alir vs U Fluida Panas 70 C secara Neraca Energi Pada Laju Alir Fluida Panas Tetap

U secara Neraca Energi Pada Laju Alir Fluida Dingin Tetap

Suhu awal
masuk fluida
panas (oC)

Q panas
(KWatt)

Q dingin
(KWatt)

2,0724

0,2419

16,744959
03

2148,7

250,8

3,5016

1,9970

15,364646
05

3956,6

2256,5

4,2338

3,7301

17,495237

4201,4

3701,5

60

T LMTD

U panas
(KWatt/m2K)

U dingin
(KWatt/m2K)

06
5,4397

5,4148

18,495494
62

5106,0

5082,7

5,0983

7,4318

18,386833
69

4813,9

7017,2

2,3997

0,8064

19,384878
76

2149,1

722,2

4,4354

2,5961

18,841041
61

4087,0

2392,2

5,2109

4,6627

21,496123
47

4208,5

3765,7

5,8930

6,6644

22,466627
07

4553,8

5149,9

6,2312

9,5552

22,317332
4

4847,4

7433,2

70

Tabel 4.2.2.2 U secara neraca energi pada Laju Alir Dingin Tetap

Laju Alir vs U Secara Neraca Energi


Laju Alir vs U Fluida
Panas Pada 60 C

8000.0
6000.0
U (Watt/m2K)

4000.0
2000.0

Linear (Laju Alir vs U


f(x) = 16.52x - 1200.61
Fluida Panas Pada 60
R = 1
f(x) = 6.58x + 2110C)
R = 0.79
Laju Alir vs U Fluida
Dingin Pada 60 C

0.0
0 200 400 600

Linear (Laju Alir vs U


Fluida Dingin Pada 60
C)

Laju Alir (L/h)

Grafik 4.2.2.2.1 Laju Alir vs U Fluida Panas 60 C secara Neraca Energi Pada Laju Alir Fluida Dingin Tetap

Laju Alir vs U Secara Neraca Energi


Laju Alir vs U Fluida
Panas Pada 70 C
f(x) = 16.35x - 918.34
Linear (Laju Alir vs U
R = 0.99
Fluida Panas Pada 70
C)
f(x) = 5.95x + 2217.04
R = 0.77
Laju Alir vs U Fluida

8000.0
6000.0
U (Watt/m2K)

4000.0

Dingin Pada 70 C

2000.0

Linear (Laju Alir vs U


Fluida Dingin Pada 70
C)

0.0
0 200 400 600
Laju Alir (L/h)

Grafik 4.2.2.2.2 Laju Alir vs U Fluida Panas 70 C secara Neraca Energi Pada Laju Alir Fluida Dingin Tetap

4.2.3

Menghitung U menggunakan Persamaan Empiris


1
U A=
1 X 1
+
+
hi K h o
1

Nnu=0,664 Nre 0,5 Npr 3


Nre=

v D
hD
Nnu k
Cp
N nu=
h=
N pr =

k
D
k

k bahan SS-204 = 77,83

Nilai hi dan ho Pada Laju Alir Fluida Panas Tetap

Suhu awal
masuk fluida
panas (oC)
60

70

Laju Alir Fluida


Panas (m3/s)

v (m/s)

NRe

NPr

NNu

Hi

0,000078864

0,001369

1378,38

2,97

35,43548

48,94

0,000078864

0,001369

1378,38

2,97

35,43548

48,94

0,000078864

0,001369

1378,38

2,97

35,43548

48,94

0,000078864

0,001369

1378,38

2,97

35,43548

48,94

0,000078864

0,001369

1378,38

2,97

35,43548

48,94

0,000078864

0,000335

186,48

5,91

16,3939

20,86

0,000078864

0,00083

461,84

5,91

25,79932

32,84

0,000078864

0,001292

718,87

5,91

32,18766

40,97

0,000078864

0,001731

963,27

5,91

37,25963

47,42

0,000078864

0,002206

1227,65

5,91

42,06314

53,53

Tabel 4.2.3.1 Nilai hi pada saat laju alir fluida panas tetap
Suhu awal
masuk
fluida panas
(oC)
60

70

Laju Alir Fluida


Dingin (m3/s)

v (m/s)

NRe

NPr

NNu

Ho

0,0000193

0,000335

175,41

5,89

15,88202

20,21

0,0000478

0,00083

434,45

5,89

24,9943

31,81

0,0000744

0,001292

676,21

5,89

31,18268

39,69

0,0000997

0,001731

906,16

5,89

36,09728

45,94

0,000127

0,002205

1154,28

5,89

40,74073

51,85

0,0000193

0,000335

179,27

5,91

16,07377

20,46

0,0000478

0,00083

443,98

5,91

25,29552

32,19

0,0000744

0,001292

691,07

5,91

31,55912

40,17

0,0000997

0,001731

926,02

5,91

36,53205

46,49

0,000127

0,002206

1180,18

5,91

41,24176

52,49

Tabel 4.2.3.2 Nilai ho pada saat laju alir fluida panas tetap

Nilai hi dan ho Pada Laju Alir Fluida Dingin Tetap

Suhu awal
masuk fluida
panas (oC)
60

70

Laju Alir Fluida


Panas (m3/s)

v (m/s)

NRe

NPr

NNu

Hi

0,0000264

0,000458

461,42

2,97

20,50222

28,31

0,0000565

0,000981

987,50

2,97

29,99322

41,42

0,0000788

0,001368

1377,26

2,97

35,4211

48,92

0,0001097

0,001905

1917,33

2,97

41,79287

57,72

0,0001371

0,00238

2396,23

2,97

46,72159

64,52

0,0000264

0,000459

529,98

2,97

21,9727

30,35

0,0000565

0,000981

1134,26

2,97

32,14473

44,39

0,0000788

0,001369

1582,42

2,97

37,96768

52,43

0,0001097

0,001906

2202,53

2,97

44,79345

61,86

0,0001371

0,002381

2752,41

2,97

50,07373

69,15

Tabel 4.2.3.3 Nilai hi pada saat laju alir fluida dingin tetap
Suhu awal
masuk
fluida panas
(oC)
60

70

Laju Alir Fluida


Dingin (m3/s)

v (m/s)

NRe

NPr

NNu

Ho

0,0000744

0,001292

717,16

5,91

32,14922

40,92

0,0000744

0,001292

717,16

5,91

32,14922

40,92

0,0000744

0,001292

717,16

5,91

32,14922

40,92

0,0000744

0,001292

717,16

5,91

32,14922

40,92

0,0000744

0,001292

717,16

5,91

32,14922

40,92

0,0000744

0,001292

717,16

5,91

32,14922

40,92

0,0000744

0,001292

717,16

5,91

32,14922

40,92

0,0000744

0,001292

717,16

5,91

32,14922

40,92

0,0000744

0,001292

717,16

5,91

32,14922

40,92

0,0000744

0,001292

717,16

5,91

32,14922

40,92

Tabel 4.2.3.4 Nilai ho pada saat laju alir fluida dingin tetap

Nilai U Secara Empiris Pada Saat Laju Alir Fluida Panas Tetap

Suhu awal masuk


fluida panas (oC)
60

70

Hi
48,94

ho
20,21

Delx
0,001

k
15,3

UA
14,2914

A
0,0576

U
248,1147

48,94

31,81

0,001

15,3

19,2546

0,0576

334,2812

48,94

39,69

0,001

15,3

21,8833

0,0576

379,9184

48,94

45,94

0,001

15,3

23,6595

0,0576

410,7551

48,94

51,85

0,001

15,3

25,1348

0,0576

436,3685

52,43

20,46

0,001

15,3

14,7018

0,0576

255,2387

52,43

32,19

0,001

15,3

19,9209

0,0576

345,8494

52,43

40,17

0,001

15,3

22,7099

0,0576

394,2699

52,43

46,49

0,001

15,3

24,6036

0,0576

427,1458

52,43

52,49

0,001

15,3

26,1860

0,0576

454,6184

Tabel 4.2.3.5 Nilai U Secara Empiris pada saat laju alir fluida panas tetap

Nilai U Secara Empiris Pada Saat Laju Alir Fluida Dingin Tetap

Suhu awal masuk


fluida panas (oC)
60

70

Hi

ho

Delx

UA

28,31

40,92

0,001

15,3

16,7160

0,0576

290,2079

41,42

40,92

0,001

15,3

20,5562

0,0576

356,8783

48,92

40,92

0,001

15,3

22,2481

0,0576

386,2514

57,72

40,92

0,001

15,3

23,9057

0,0576

415,0294

64,52
30,35

40,92
40,92

0,001
0,001

15,3
15,3

24,9979
17,4036

0,0576
0,0576

433,9917
302,1454

44,39

40,92

0,001

15,3

21,2624

0,0576

369,1396

52,43

40,92

0,001

15,3

22,9481

0,0576

398,4047

61,86

40,92

0,001

15,3

24,5879

0,0576

426,873

69,15

40,92

0,001

15,3

25,6635

0,0576

445,5471

Tabel 4.2.3.6 Nilai U Secara Empiris pada saat laju alir fluida dingin tetap

DAFTAR PUSTAKA
Tim Pengajar Jurusan Teknik Kimia.1996. Panduan Praktikum Operasi Teknik Kimia
II.Bandung:Pusat pengembangan Pendidikan Politeknik
Geankoplis, Christi J. Transport Processes and Unit Operations : third edition. 1993, 1983,
1978. Prentice-Hall,Inc

Anda mungkin juga menyukai