Presentasi KDK
Presentasi KDK
IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. M F
Usia
: 3 tahun 8 bulan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pendidikan
: Belum Sekolah
Nama Orang Tua : Tn. E / Ny. T
Alamat
: Jl. Kenari I RT. 02/03
No.38, Salemba
Jakarta Pusat
Ruang perawatan : Anggrek
Masuk RS tanggal: 10 Maret 2016
No. Rekam Medis : 345285
ANAMNESIS
(Dilakukan secara alloanamnesis pada ibu
pasien 10 Maret 2016)
Keluhan
Utama
Demam
disertai
kejang
Batuk
kering
Keluhan
Tambahan
Pilek
Nyeri
menelan
Riwayat
Penyakit
Sekarang
4 hari
SMRS
Demam
terus
meneru
s 39C
2 hari SMRS
- BAB
mencret (+)
satu kali
- Nafsu
makan
menurun
2 Jam SMRS
- Kejang
terjadi dua
kali (dalam
24 jam)
- Masing
masing
selama 3
menit dan
4 menit
Masuk RS.
Moh.
Ridwan
Meuraksa
Riwayat
Penyakit
Dahulu
Riwayat
Penyakit
Keluarga
Riwayat
Kehamilan
Ibu
Riwayat
Kelahiran
Riwayat Makanan
Umur
(bulan
ASI/PASI
Buah /
Bubur
Nasi
Biskuit
Susu
Tim
)
0-2
ASI
24
ASI
46
ASI
68
ASI
Buah,
Nasi
Biskuit
8 10
ASI
Buah,
Biskuit
10 -12
ASI
Buah,
/PASI
Biskuit
Tim
-
Nasi
Tim
FREKUENSI&JUMLAH
Nasi/pengganti
3 x / hari 1 mangkok
Sayur
2xsehari, 1 porsi
Daging
Telur
Daging ayam, 2 x /
seminggu
Telur ayam, 3 x / minggu
Ikan
Jarang
Tahu
2x/minggu
Tempe
3 x / hari 1 mangkok
Susu
2xsehari, 1 porsi
Lain lain
Daging ayam, 2 x /
seminggu
Riwayat Imunisasi
Vaksin
Umur
0
bulan
18
24
bulan
bulan
BCG
DPT
Polio
Campak
Hib
Hepatiti
s B
Riwayat Alergi
Alergi obat (+), alergi makanan-susu sapi
(-) alergi cuaca dan debu (-)
Riwayat Pengobatan
Pasien sudah diberi obat sirup
paracetamol sejak awal demam
namun belum ada perbaikan.
Antropometri
BB : 12 kg
TB : 92 cm
Kesan = gizi baik
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran
: Sakit sedang
: Compos Mentis
Tanda vital
Tekanan Darah
: 100/70 mmHg
Suhu
: 39C
Nadi
: 148 x/menit
Pernapasan
: 30 x/menit
Status Generalis
Bibir : mukosa bibir
kering(+), sianosis (-)
Simetris,
PCH -/-,
sekret -/-
Normocephali,
ubun-ubun sudah
menutup
Rambut hitam,
distribusi merata
dan tidak mudah
dicabut,
Pembesaran
KGB (-),
pembesaran
tiroid (-), kaku
kuduk (-)
Udem (-/-),
turgor kulit
baik, akral
hangat, sianosis
(-), CRT < 2
detik,
a. dorsalis pedis
teraba kuat
I : Bentuk thoraks
simetris pada saat
statis dan dinamis,
retraksi (-), ictus
cordis
terlihat
pada ICS V linea
midclavicularis kiri
Status Neurologis
5
1
S
C
G
i
t
n
e
sm
o
p
m
(Co
s)
)
(
s
i
s
i
l
a
r
a
P
al
e
g
n
i
en
m
l
a
s
ng
f)
a
i
r
t
a
a
g
d
e
(n
Tan
k
u
i f)
d
t
u
a
k
g
u
e
n
(
Kak
I
i
f)
k
i
s
t
n
a
i
g
z
e
n
(
Brud
I
I
i
k
if)
t
s
a
n
i
g
z
e
(n
Brud
n
g
Si
g
i
n
r
Ke
+)
(
s
p
se
i
)
b
+
:
(
s
s
i
ll e
og
i
l
h
o
i
c
s
a
)
sf
+
(
k
e
a
l
f
l
:
e
s
t
Re
i
a
g
p
o
to l
+)
a
(
p
s
s
p
trise
Refek inski (-)
Bab
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan : Hematologi lengkap
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
Hemoglobin
13,6
g/dL
10.7 14.7
Leukosit
5.3
ribu/uL
5 14.5
Hematokrit
42
31 43
Trombosit
218
ribu/uL
184 440
Laju
21*
mm/jam
< 20
Darah
Endap
Hasil
Satuan
Nilai
Rujukan
Basofil
<1
Eosinofil
<4
Batang
<6
Segmen
43
17 - 60
Limfosit
44
20 - 70
Monosit
8*
<6
Hasil
Satuan
Nilai
Rujukan
Glukosa
120*
mg/dL
30 - 90
Kalium
4,2
mmol/L
3,5 - 5
Natrium
144
mmol/L
135 - 145
Klorida
103
mmol/L
98 - 106
sewaktu
Elektrolit
RESUME
Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun 8 bulan dengan BB 12
kg TB 92 cm datang ke RS dengan keluhan demam 4 hari
SMRS yang disertai kejang 2 jam SMRS. Keluhan demam
pasien timbul bersamaan dengan batuk kering yang tidak
disertai dengan sesak napas, pilek dan nyeri menelan. Demam
dirasakan terus menerus. Demam disertai kejang sebanyak 2
kali (dalam 24 jam) masing-masing 3 menit dan 4 menit.
Kejang terjadi pada seluruh tubuh, saat kejang mata pasien
mendelik ke atas, tangan dan kaki kelojotan serta mulut kaku
seperti menggigit, Setelah kejang berhenti pasien langsung
menangis. Keluhan pasien juga disertai dengan BAB mencret
(+) sebanyak satu kali dan nafsu makan menurun (+). Pasien
pernah menderita demam disertai kejang ketika berusia 2
tahun.
Pemeriksaan Laboratorium
DIAGNOSIS
Kejang Demam
Kompleks
Faringitis Akut
RENCANA TERAPI
PROGNOSIS
Ad vitam
ad
bonam
Ad
sanationam
dubia
ad
malam
Ad
fungsionam
ad
malam
Follow up terlampir
ANALISA KASUS
PEMERIKSAAN FISIK
ANAMNESIS
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium
X-Ray Foto
Cairan serebrospinalis
EEG
ANAMNESA PADA
PASIEN
Riwayat
Penyakit
Sekarang
4 hari
SMRS
Demam
terus
meneru
s 39C
2 hari SMRS
- BAB
mencret (+)
satu kali
- Nafsu
makan
menurun
2 Jam SMRS
- Kejang
terjadi dua
kali (dalam
24 jam)
- Masing
masing
selama 3
menit dan
4 menit
Masuk RS.
Moh.
Ridwan
Meuraksa
Pemeriksaan fisik
Menurut teori hal hal yang harus diperiksa
pada pasien dengan kejang demam adalah
Temperature tubuh
Pemeriksaan untuk menentukan penyakit
yang mendasari terjadinya demam (infeksi
saluran napas, otitis media, gastroenteritis)
Pemeriksaan refleks patologis
Pemeriksaan tanda rangsang meningeal
(menyingkirkan diagnosis meningitis,
encephalitis)
: Sakit sedang
: Compos Mentis
Tanda vital
Tekanan Darah
: 100/70 mmHg
Suhu
: 39C
Nadi
: 148 x/menit
Pernapasan
: 30 x/menit
Status Generalis
Bibir : mukosa bibir
kering(+), sianosis (-)
Simetris,
PCH -/-,
sekret -/-
Normocephali,
ubun-ubun sudah
menutup
Rambut hitam,
distribusi merata
dan tidak mudah
dicabut,
Pembesaran
KGB (-),
pembesaran
tiroid (-), kaku
kuduk (-)
Udem (-/-),
turgor kulit
baik, akral
hangat, sianosis
(-), CRT < 2
detik,
a. dorsalis pedis
teraba kuat
I : Bentuk thoraks
simetris pada saat
statis dan dinamis,
retraksi (-), ictus
cordis
terlihat
pada ICS V linea
midclavicularis kiri
Status Neurologis
5
1
S
C
G
i
t
n
e
sm
o
p
m
(Co
s)
)
(
s
i
s
i
l
a
r
a
P
al
e
g
n
i
en
m
l
a
s
ng
f)
a
i
r
t
a
a
g
d
e
(n
Tan
k
u
i f)
d
t
u
a
k
g
u
e
n
(
Kak
I
i
f)
k
i
s
t
n
a
i
g
z
e
n
(
Brud
I
I
i
k
if)
t
s
a
n
i
g
z
e
(n
Brud
n
g
Si
g
i
n
r
Ke
+)
(
s
p
se
i
)
b
+
:
(
s
s
i
ll e
og
i
l
h
o
i
c
s
a
)
sf
+
(
k
e
a
l
f
l
:
e
s
t
Re
i
a
g
p
o
to l
+)
a
(
p
s
s
p
trise
Refek inski (-)
Bab
Elektroensefalografi
kejang demam yang
tidak khas (anak > 6th ,
kejang demam fokal)
CT-Scan atau MRI
Tidak rutin & atas
indikasi:
- kelainan neurologik
fokal
yang menetap
- parese N.VI
- Papil edema
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PADA PASIEN
Hemoglobin
13,6
g/dL
10.7 14.7
Leukosit
5.3
ribu/uL
5 14.5
Hematokrit
42
31 43
Trombosit
218
ribu/uL
184 440
Laju
21*
mm/jam
< 20
Darah
Endap
Hasil
Satuan
Nilai
Rujukan
Basofil
<1
Eosinofil
<4
Batang
<6
Segmen
43
17 - 60
Limfosit
44
20 - 70
Monosit
8*
<6
Hasil
Satuan
Nilai
Rujukan
Glukosa
120*
mg/dL
30 - 90
Kalium
4,2
mmol/L
3,5 - 5
Natrium
144
mmol/L
135 - 145
Klorida
103
mmol/L
98 - 106
sewaktu
Elektrolit
PENATALAKSANAAN KEJANG
DEMAM MENURUT TEORI
PADA PENATALAKSANAAN KEJANG DEMAM ADA 3
HAL YANG PERLU DIKERJAKAN,YAITU :
1. PENGOBATAN FASE AKUT
2. MENCARI DAN MENGOBATI PENYEBAB
3. PENGOBATAN PROFILAKSIS TERHADAP
BERULANGNYA KEJANG DEMAM
PENGOBATAN
Anti Piretik
* Parasetamol 10-15 mg/kgbb/kali
* Ibuprofen 5 -10 mg/kgbb/kali
Anti Konvulsan
* Diazepam oral 0.3-0.5 mg/kgbb
* Diazepam rectal 0.5 mg/kgbb
BB<10Kg:5mg; >10Kg:10mg
BAGAN PENATALAKSANAAN
KEJANG
SEGERA DIBERIKAN DIAZEPAM INTRAVENA
ATAU DIAZEPAM REKTAL
DIAZEPAM :
DOSIS RATA-RATA 0,3-0,5MG/KGBB/KALI (iv) ATAU
DOSIS <10 KG: 5 MG REKTAL
>10 KG : 10 MG REKTAL
BILA KEJANG TIDAK BERHENTI DAPAT DIULANG
CARA DAN DOSIS YANG SAMA DENGAN INTERVAL 5 MNT
KEJANG (+) ------ DIAZEPAM 0,3-0,5 MG/KGBB/HARI (iv)
KEJANG (+)
KEJANG (+)
RAWAT ICU
KEJANG (-)
RUMATAN
Fenobarbital 3 4 mg/kgBB/hari
Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hr
RUMATAN
Fenobarbital 3 4 mg/kgBB/hari
dibagi 2 dosis
Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hair
dibagi 2-3 dosis
DOC : Asam Valproat
Pengobatan profilaksis /rumatan
diberikan selama 1 tahun bebas
kejang, dihentikan bertahap selama 1
2 bulan
INDIKASI RUMATAN
PROGNOSIS MENURUT
TEORI
Tergantung dari jenis kejang demam dan faktor
resiko.
Faktor risiko berulangnya kejang demam
adalah:
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Tingginya suhu badan sebelum kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam
- Ada seluruh faktor resiko kejang demam
berulang 80%.
- Tidak ada faktor resiko kejang demam
berulang 10-15%
Ad vitam
ad
bonam
Ad
sanationam
dubia
ad
malam
Ad
fungsionam
ad
malam
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
KEJANG
DEFINISI
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang
terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal
di atas 38C) yang disebabkan oleh suatu
proses ekstrakranium (di luar rongga kepala).
Epidemiologi
Hal ini dapat terjadi pada 2-5 % populasi anak.
Umumnya kejang demam ini terjadi pada usia 6
bulan 5 tahun dan jarang sekali terjadi untuk
pertama kalinya pada usia < 6 bulan atau > 3
tahun.
Insidensi puncak usia 18-22 bulan
Anak laki-laki > perempuan dengan perbandingan
1,4 : 1,0.
Menurut ras maka kulit putih lebih banyak
daripada kulit berwarna.
ETIOLOGI
Belum diketahui dengan pasti
Demam sering disebabkan oleh :
- ISPA
- Radang telinga tengah
- Infeksi saluran kemih & saluran cerna
Kejang tidak selalu timbul pada suhu
yang tinggi terkadang pada suhu tidak terlalu
tinggi
FAKTOR RESIKO
Demam
Usia
Genetik
Riwayat kejang demam pada
orang tua atau saudara sekandung
Perkembangan terlambat (Malnutrisi)
PATOFISIOLOGI
KEJANG DEMAM
Peningkatan
Suhu Tubuh
Metabolisme Basal
Meningkat
Resiko Tinggi
Gangguan Kebutuhan
Nutrisi
O ke Otak
Menurun
Kejang
Demam
Kejang Demam
sederhana
TIK
Meningkat
Kejang Demam
Komplek
Resiko Injuri
Resiko Tinggi
Berulang
Gangguan Perfusi
Jaringan
Resiko Tinggi
Gangguan Tumbuh
Kembang
PATOFISIOLOGI KEJANG
PATOFISIOLOGI DEMAM-KEJANG
KRITERIA LIVINGSTONE
SETELAH DIMODIFIKASI
1. UMUR ANAK KETIKA KEJANG ANTARA 6 BULAN
DAN 4 TAHUN
2. KEJANG HANYA SEBENTAR SAJA, TIDAK LEBIH
DARI 15 MENIT
3. KEJANG BERSIFAT UMUM.
4. KEJANG TIMBUL DALAM 16 JAM PERTAMA
SETELAH TIMBULNYA DEMAM
5. PEMERIKSAAN SARAF SEBELUM DAN SESUDAH
KEJANG NORMAL.
6. PEMERIKSAAN EEG YANG DIBUAT SEDIKITNYA 1
MINGGU SESUDAH SUHU NORMAL TIDAK
MENUNJUKKAN KELAINAN.
7. FREKUENSI BANGKITAN KEJANG DI DALAM 1
TAHUN TIDAK MELEBIHI 4 KALI
DIAGNOSIS
ANAMNESIS:
Kejang:
* Frekuensi dan lama kejang
* Kapan terjadinya
* Pertama kali atau sudah pernah
* Bila sudah pernah, saat umur berapa?
* Sifat kejang
* Gejala penyerta (muntah, lumpuh,
kemunduran fungsi kognitif)
* Kesadaran waktu kejang dan pasca kejang
DIAGNOSIS
Demam:
timbul mendadak dan lamanya, menggigil,
mengigau,
Gejala penyakit penyerta:
Mencret, muntah, sesak nafas, dll
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Rangsang meningeal :
Pemeriksaan kaku kuduk
Tanda brudzinki I dan II
Tanda kernig
Pada kejang demam rangsangan meningeal (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Refleks Neurologis
untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi
SSP ( meningitis, ensefalitis)
Refleks fisiologis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (Darah perifer lengkap,
elektrolit, glukosa darah)mengevaluasi
sumber infeksi atau mencari penyebab
Pungsi lumbal menyingkirkan meningitis
indikasi berdasarkan umur :
* < 12 bulan sangat dianjurkan
* 12 18 bulan dianjurkan
* > 18 bulan tidak rutin
Elektroensefalografi
kejang demam yang tidak khas
(anak > 6th , kejang demam fokal)
CT-Scan atau MRI
Tidak rutin & atas indikasi:
- kelainan neurologik fokal yang menetap
- parese N.VI
- Papil edema
PENATALAKSANAAN
PADA PENATALAKSANAAN KEJANG DEMAM
ADA 3 HAL YANG PERLU DIKERJAKAN,YAITU :
1. PENGOBATAN FASE AKUT
2. MENCARI DAN MENGOBATI PENYEBAB
3. PENGOBATAN PROFILAKSIS TERHADAP
BERULANGNYA KEJANG DEMAM
PENGOBATAN
Anti Piretik
* Parasetamol 10-15 mg/kgbb/kali
* Ibuprofen 5 -10 mg/kgbb/kali
Anti Konvulsan
* Diazepam oral 0.3-0.5 mg/kgbb
* Diazepam rectal 0.5 mg/kgbb
BB<10Kg:5mg; >10Kg:10mg
BAGAN PENATALAKSANAAN
KEJANG
SEGERA DIBERIKAN DIAZEPAM INTRAVENA
ATAU DIAZEPAM REKTAL
DIAZEPAM :
DOSIS RATA-RATA 0,3-0,5MG/KGBB/KALI (iv) ATAU
DOSIS <10 KG: 5 MG REKTAL
>10 KG : 10 MG REKTAL
BILA KEJANG TIDAK BERHENTI DAPAT DIULANG
CARA DAN DOSIS YANG SAMA DENGAN INTERVAL 5 MNT
KEJANG (+) ------ DIAZEPAM 0,3-0,5 MG/KGBB/HARI (iv)
KEJANG (+)
KEJANG (+)
RAWAT ICU
KEJANG (-)
RUMATAN
Fenobarbital 3 4 mg/kgBB/hari
Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hr
RUMATAN
Fenobarbital 3 4 mg/kgBB/hari
dibagi 2 dosis
Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hair
dibagi 2-3 dosis
DOC : Asam Valproat
Pengobatan profilaksis /rumatan
diberikan selama 1 tahun bebas
kejang, dihentikan bertahap selama 1
2 bulan
INDIKASI RUMATAN
PROGNOSIS
Tergantung dari jenis kejang demam dan faktor
resiko.
Faktor risiko berulangnya kejang demam
adalah:
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Tingginya suhu badan sebelum kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam
- Ada seluruh faktor resiko kejang demam
berulang 80%.
- Tidak ada faktor resiko kejang demam
berulang 10-15%