Anda di halaman 1dari 86

BAB III

ANALISA
III.1. ANALISA ALAT
A. Penggergajian

Pada praktikum proses manufakturkali ini, praktikan ditugaskan untuk


membuat stand papan tulis. Untuk membuat benda ini, akan dilakukan beberapa
proses, dan proses penggergajian adalah proses pertama yang dilakukan. Proses
produksi ini dilakukan menggunakan gergaji besi manual. Proses penggergajian
yang terjadi antara lain pemotongan balok hollow, pemotongan silinder hollow,
pemotongan silinder pejal dan pemotongan balok hollow miring 45 derajat.
Tidak ada kesulitan yang dialami praktikan pada saat pemotongan. Karena
mata potong gergaji yang tajam sehingga tidak terjadi masalah. Selain itu,
pemotongan dilakukan dengan kerja bangku. Benda kerja yang akan dipotong di
tahan di ragum pada saat pemotongan. Sehingga, tidak terjadi perubahan posisi
benda kerja yang dipotong.
Masalah terjadi pada saat pemotongan balok hollow miring 45 derajat. Target
pemotongan dengan posisi miring, cukup menyulitkan praktikan. Apalagi
ditambah dengan kurangnya praktikan dalam menggergaji benda. Sehingga,
benda miring yang terpotong tidak rapi.

B. Pembubutan

pada proses pembubutan, digunakan mesin bubut Harrison M300. Mesin


bubut ini termasuk tipe mesin bubut tua. Karena mesin tersebut merupakan
mesin turning manual tanpa ada komputerisasi dalam penggunaan nya.
Mesin bubut ini menggunakan mata pahat HSS atau High Speed Steel.
Bagian bagian pada mesin turning ini masih berfungsi dengan baik,
namun sumbu putar nya tidak terposisi kan tepat di tengah, hal ini
menyebabkan praktikan harus berkali-kali mengatur posisi workpiece pada
chuck. Selain itu mata pahat yang digunakan selama proses sedikit tumpul,
sehingga menyulitkan praktikan mengatur daerah pemakanan. Beberapa
masalah yang terjadi pada proses pembubutan ini, sangat memakan waktu
sehingga proses praktikum menjadi terhambat.

C. Pengelasan

pada proses pengelasan, digunakan SMAW atau Shield metal arc welding.
Pada proses ini, terdapat dua alat pengelasan yaitu alat pengelasa yang besar jepit katoda dan
alat pengelasan dengan menggunakan portable grip. jenis elektroda yang digunakan
adalah elektroda terbalut jenis RD-26D E601S. Alat yang digunakan dalam kondisi baik.
Sehingga tidak terjadi masalah pada saat pengelasan. Ditambah lagi praktikan yang
berpengalaman dalam proses pengelasan, membuat proses ini dilakukan dengan waktu yang cepat
dan hasil yang baik.

III. 2 Analisis Bahan


Material yang digunakan dalam praktikum adalah steel hollow dengan ukuram 3x3 cm.
dengan ketebalan 3mm. dan juga diunakan silinder steel hollow dengan diameter 2,5 cm.
Seperti yang telah kita ketahui, steel memiliki yield strength sebesar 205-1725 MPa dan UTS
sebesar 415-1750 MPa dengan modulus elastisitas 190-200 Gpa. Yaitu berarti steel memiliki
kekuatan yang tinggi. Kekuatan yang tinggi dibutuhkan untuk menahan beban yang akan
diberikan. Berat beban yang diberikan adalah papan tulis kayu dengan berat maksimal 10 kg.
stress yang diberikan akan terdistribusi pada beberapa batang penyusun, sehingga setiap batang
akan menerima beban yang kecil. Hal ini dapat dikatakan bahwa material yang digunakan sangat
mampu menahan beban dan sangat kecil kemungkinan material mengalami deformasi.
Selaini itu, penggunaan steel memberikan beberapa kelebihan. Diantaranya sifatnya yang
sangat baik ketika dilakukan proses welding dan machining.
III. 3 Analisa Chip
A. Pembubutan
Pada proses pembubutan, chips yang dibubut praktikan membentuk spiral panjang
tanpa putus. Dan seperti yang kita ketahui, chip yang ideal dalam proses pembubutan
adalah continuous chip. Hal ini menandakan pembubutan yang dilakukan praktikan sudah
benar. Yaitu berputar pada poros yang lurus, sehingga material termakan secara terus
menerus (continuous) dan kecepatan nya sudah tepat (tidak terlalu cepat atau lambat)
yang menyebabkan kerusakan material yang disebabkan oleh pembubutan dapat
diminimalkan.
B. Penggergajian
pada proses penggergajian dilakukan dengan kerja bangku. Penanganan yang
dilakukan praktikan sudah benar. Sehingga tidak ada burr pada hasil kerja. Hal ini berarti
2

tidak diperlukan proses yang lebih lanjut seperti kikir atau gerinda. Pada pengerjaan ini,
waktu pengerjaan tergolong cepat.

III. 4 Proses dan Hasil


III.4.1 Proses
Pada praktikum kali ini, praktikan ditugaskan untuk membuat sebuah penyanggaa papan tulis
dari bahan mentah berupa steel hollow dengan ukuram 3x3 cm. dengan ketebalan 3mm. dan juga
diunakan silinder steel hollow dengan diameter 2,5 cm. untuk itu dilakukan beberapa proses untuk
membuatnya.
a. Proses Pemotongan
proses pemotongan ini dilakukan dengan gergaji besi manual diatas bangku kerja.
Pertama-tama. Benda diletakan dan dijepit dengan ragum sehingga membantu benda dalam
posisi diam tidak bergerak. Hal ini bertujuan agar memudahkan paktikan memotong benda
secara presisi. Lalu setelah itu, benda diukur menggunakan meteran dan ditandai bagian yang
akan dipotong menggunakan spidol permanent. Sebelum melakukan pemotongan, kita perlu
melihat arah mata gergaji nya. Apabila mata gergaji nya berada di bawah, maka kita akan
memotong benda dengan cara mendekati praktikan. Yaitu dengan memperikan penekanan
pada saat gergaji memotong mendekati praktikan (tarik), dan tidak menekan saat gergaji
menjauhi praktikan (dorong). Dan sebaliknya.
Pada saat proses pemotongan, hal yang menjadi masalah adalah saat pemotongan
benda 45 derajat. Karena praktikan kesulitan memotong benda dalam posisi miring. Hal ini
menyebabkan benda yang terpotong tidak presisi, sehingga harus dirapikan menggunakan
kikir atau gerinda.
b. Proses Pembubutan
proses ini dilakukan dengan mesin Harrison M-600. Sebelum melakukan
pembubutan, praktikan menyetel settingan sesuai dengan yang telah di instruksikan sebelum
nya. Lalu, praktikan mensejajarkan mata pahat dengan metacenter. Pastikan telah terpasang
lurus, untuk mendapatkan hasil yang baik dan halus, sehingga bentuk visial dan kegunaan
mekanikal bisa tercapai dengan baik. Dalam proses ini sedikit memakan waktu, karena alat
bubut ini sudah tidak center sehingga praktikan mengulang-ngulang agar mendapatkan posisi
yang diinginkan. Selanjutnya memutar penjepit mata pahat untuk memasang sudut yang
diinginkan berdasarkan arah bubut yang diinginkan, horizontal atau vertical. Lalu kita juga
harus memperkirakan cut feed, dengan melihat posisi pahat dengan workpiece yang akan
dibubut. Saat semua telah selesai dilakukan, maka yang harus dilakukan berikutnya adalah
menyalakan motor dengan menarik tuas otomatis sehingga mata pahat dapat bergerak sesuai
dengan gerakan yang kita inginkan dengan sendirinya.

c. Proses Pengelasan
Proses pengelasan bertujuan untuk menyatukan dua atau lebih plat secara permanent.
Sebelum melakukan pengelasan, alat pengelasan dicolokan ke listrik dan dilakukan
pengaturan arus listrik sesuai yang diinginkan, arus yang diatur akan berpengaruh pada suhu
tip saat mengelas, sehingga apabila terlalu tinggi akan menyebabkan plat berlubang, dan
apabila terlalu rendah, hasil las akan tidak maksimal. Setelah dilakukan pengaturan arus,
pasang jepitan kutub ke ujung plat yang akan disambungkan. Untuk menghidupkan api, dapat
dilakukan dengan menggesekan tip pengelas, dengan besi. Sebelum memulai pengerjaan, kita
harus melokasika spot yang akan dilas, karena pada saat memakai helm pelindung las, akan
sulit sekali melihat, karena lensa nya didesign hanya untuk menahan terangnya api. Untuk
melepaskan tip las yang lengket pada material, cukup dengan menggerakan tip las dengan
cara menggeser kanya ke kanan dan kekiri. Teknik las yang digunakan adalah las titik dan
melingkar. Lakukan pengelasan sampai material menyatu dan kokoh.

Hasil
Setelah dilakukan nya proses-proses yang telah dijelaskan diatas, maka diperoleh hasil hasil
sebagai berikut.
a. Hasil pemotongan
pada saat pemotongan, praktikan dengan sengaja melebihi pemotongan sekitar 12mm, hal untuk mengantisipasi pemotongan ulang karena besi yang terpotong terlalu pendek,
hasil pemotongan yang didapatkann tergolong rapi. Permukaan nya rata dan tidak adanya bur.
Namun untuk pemotongan benda 45 derajat, sudut hasil pemotongan tidak presisi. Setelah
dilakukan pemotongan, dilakukan penghalusan menggunakan gerinda dan kikir.

b. Hasil Pembubutan
bush yang dihasilkan dari proses ini memiliki permukaan yang cukup halus. Namun
masih ada beberapa bagian yang kasar. Hal ini dikarenakan mata pahat yang dipakai tidak
cukup tajam, sehingga tingkat kekasaran bushing cukup tinggi.

c. Hasil pengelasan
pada saat pengelasan, dilakukan 2 pola. Yaitu pengelasan dengan pola titik dan
melingkar.hasil yang diperolah praktikan tergolong sangat baik. Hasil pengelasan
membentuk layer layer, sehingga kekuatan kelekatan pada material akan sangat baik.
Hasil yang diperoleh praktikan sangat baik, dikarenakan telah berpengalaman nya
praktikan dalam melakukan proses pengelasan ini.
4

Bab IV
Kesimpulan
IV.1 Kesimpulan
1. Praktikan dapat mengetahui dasar dasar pemotongan, pembubutan, dan
pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW).
2. Penyimpangan yang dapat terjadi pada saat proses produksi stand papan tulis
yaitu :
a. Meta center pada mesin bubut yang tidak sesuai.
b. Pengelasan yang tidak sempurna
c. Panas yang terjadi akibat friksi dari benda pejal
d. Tidak menggunakan cutting fluids pada saat pembubutan
3. Mengetahui Proses produksi Stand Papan Tulis

4. Praktikan dapat mengetahui proses kerja dengan memerhatikan


keselamatan kerja

PENUTUP
Dengan mengucapkan Alhamdulillahirabilalamin, laporan Pendahuluan Praktikum
Proses Manufaktur ini sebagai persiapan praktikum proses manufaktur dapat diselesaikan
dengan sebaik-baiknya, meskipun masih jauh dari sempurna. Dalam penyusunan laporan
percobaan ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalamankami masih sangat terbatas.
Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan yang sengaja maupun tidak sengaja
telah kami lakukan. Selain itu dalam pelaksanaannya terdapat kemungkinan terjadinya
perubahan-perubahan terhadap proses kerja maupun langkah kerja dalam praktikum. Oleh
karena itu, praktikan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar tercapai
kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja. Semoga laporan pendahuluan praktikum ini
bisa bermanfaaat dan dapat digunakan sebagai acuan dalam praktikum proses manufaktur
selanjutnya.
Terima kasih.,

NVM diagram
Beban papan tulis diasumsikan memiliki massa 3 kg, bila asumsi
akselerasi dari gravitasi adalah 9,8 ms-2. Jadi pada setiap bolt dikenakan
beban masing-masing 14,7 N atau sama dengan 0.0147 kN.

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Stress Analysis Report

Analyzed File:
Autodesk Inventor Version:
Creation Date:
Simulation Author:
Summary:

Assembly2.iam
2015 (Build 190159000, 159)
5/4/2016, 2:34 PM
hp

Project Info (iProperties)


Summary
Author

hp

Project
Part Number
Designer
Cost
Date Created

Assembly2
hp
$0.00
5/4/2016

Status
Design Status

WorkInProgress

Physical
Mass
Area
Volume

2.55565 kg
1900400 mm^2
2531580 mm^3
x=-917.463 mm
y=-809.703 mm
z=-899.235 mm

Center of Gravity

Note: Physical values could be different from Physical values used by FEA reported below.

Simulation:1
21

General objective and settings:


Design Objective
Simulation Type
Last Modification Date
Detect and Eliminate Rigid Body Modes
Separate Stresses Across Contact Surfaces
Motion Loads Analysis

Single Point
Static Analysis
5/4/2016, 2:33 PM
No
No
No

Mesh settings:
Avg. Element Size (fraction of model diameter)
Min. Element Size (fraction of avg. size)
Grading Factor
Max. Turn Angle
Create Curved Mesh Elements
Use part based measure for Assembly mesh

0.1
0.2
1.5
60 deg
No
Yes

Material(s)
Name
General

Stress

Part Name(s)

Steel
Mass Density
Yield Strength
Ultimate Tensile Strength
Young's Modulus
Poisson's Ratio
Shear Modulus
bush
tiang lobang 4
Part1
penyangga kaki
penyangga kaki
kaki 2
kaki 2
tiang panjang
bush
penyangga kaki
penyangga kaki
silinder hollow
ISO 4016 M6 x 50
ISO 4016 M6 x 50

Operating conditions
Force:1

22

7.85 g/cm^3
207 MPa
345 MPa
210 GPa
0.3 ul
80.7692 GPa

Load Type
Magnitude
Vector X
Vector Y
Vector Z

Force
14.700 N
0.000 N
14.700 N
0.000 N

Selected Face(s)

23

Force:2
Load Type
Magnitude
Vector X
Vector Y
Vector Z

Force
14.700 N
0.000 N
14.700 N
0.000 N

Selected Face(s)

24

25

Fixed Constraint:1
Constraint Type

Fixed Constraint

Selected Face(s)

26

27

Contacts (Bonded)
Name
Bonded:1
Bonded:2
Bonded:3
Bonded:4
Bonded:5
Bonded:6
Bonded:7
Bonded:8
Bonded:9
Bonded:10

Part Name(s)
bush:1
Part1:1
bush:1
silinder hollow:1
tiang lobang 4:1
kaki 2:4
tiang lobang 4:1
tiang panjang:1
tiang lobang 4:1
bush:2
tiang lobang 4:1
penyangga kaki:5
tiang lobang 4:1
penyangga kaki:6
tiang lobang 4:1
silinder hollow:1
tiang lobang 4:1
ISO 4016 M6 x 50:1
tiang lobang 4:1
28

Bonded:11
Bonded:12
Bonded:13
Bonded:14
Bonded:15
Bonded:16
Bonded:17
Bonded:18
Bonded:19
Bonded:20
Bonded:21
Bonded:22

ISO 4016 M6 x 50:1


Part1:1
penyangga kaki:3
Part1:1
penyangga kaki:4
Part1:1
kaki 2:5
Part1:1
tiang panjang:1
Part1:1
silinder hollow:1
Part1:1
ISO 4016 M6 x 50:2
Part1:1
ISO 4016 M6 x 50:2
penyangga kaki:3
kaki 2:5
penyangga kaki:4
kaki 2:5
kaki 2:4
penyangga kaki:5
kaki 2:4
penyangga kaki:6
bush:2
silinder hollow:1

Results
Reaction Force and Moment on Constraints
Reaction Force
Reaction Moment
Magnitude Component (X,Y,Z) Magnitude Component (X,Y,Z)
0N
0Nm
Fixed Constraint:1 29.4 N
-29.4 N
0Nm
0Nm
0N
0Nm
Constraint Name

Result Summary
Name
Volume
Mass
Von Mises Stress
1st Principal Stress
3rd Principal Stress
Displacement
Safety Factor
Stress XX

Minimum
2531580 mm^3
19.8729 kg
0.0000132422 MPa
-0.193045 MPa
-1.77518 MPa
0 mm
15 ul
-1.33694 MPa
29

Maximum

1.57195 MPa
1.62866 MPa
0.190905 MPa
0.0120333 mm
15 ul
1.39641 MPa

Stress XY
Stress XZ
Stress YY
Stress YZ
Stress ZZ
X Displacement
Y Displacement
Z Displacement
Equivalent Strain
1st Principal Strain
3rd Principal Strain
Strain XX
Strain XY
Strain XZ
Strain YY
Strain YZ
Strain ZZ
Contact Pressure
Contact Pressure X
Contact Pressure Y
Contact Pressure Z

-0.652732 MPa
-0.41469 MPa
-0.465296 MPa
-0.0954369 MPa
-0.451267 MPa
-0.0119577 mm
-0.000266575 mm
-0.0000275424 mm
0.0000000000661253 ul
-0.00000000821958 ul
-0.00000776992 ul
-0.00000531917 ul
-0.00000404072 ul
-0.00000256713 ul
-0.0000012907 ul
-0.0000005908 ul
-0.00000089026 ul
0 MPa
-0.729433 MPa
-0.413728 MPa
-0.107595 MPa

Figures
Von Mises Stress

30

0.354545 MPa
0.288537 MPa
0.401488 MPa
0.0782225 MPa
0.386001 MPa
0.0120176 mm
0.00178806 mm
0.00000348833 mm
0.00000679565 ul
0.00000696235 ul
0.000000000874619 ul
0.00000552457 ul
0.0000021948 ul
0.00000178618 ul
0.000000872445 ul
0.000000484234 ul
0.00000084845 ul
0.922987 MPa
0.922242 MPa
0.451234 MPa
0.0766485 MPa

31

1st Principal Stress

32

33

3rd Principal Stress

34

35

Displacement

36

37

Safety Factor

38

39

Stress XX

40

41

Stress XY

42

43

Stress XZ

44

45

Stress YY

46

47

Stress YZ

48

49

Stress ZZ

50

51

X Displacement

52

53

Y Displacement

54

55

Z Displacement

56

57

Equivalent Strain

58

59

1st Principal Strain

60

61

3rd Principal Strain

62

63

Strain XX

64

65

Strain XY

66

67

Strain XZ

68

69

Strain YY

70

71

Strain YZ

72

73

Strain ZZ

74

75

Contact Pressure

76

77

Contact Pressure X

78

79

Contact Pressure Y

80

81

Contact Pressure Z

82

83

C:\Users\hp\Documents\Perkuliahan\Proses Manufaktur\Praktikum 2016\Assembly2.iam

Image Width (pixels):

Analisis Stress Analysis

84

85

Dari analisis stress yang didapat, praktikan menganalisis bahwa displacement yang akan
dialami stand papan tulis akan paling maksimal pada ketinggian tertinggi dari penyangga dengan
besar maksimum 0.01203 mm yang berarti dari posisi semula stand papan tulis hanya mengalami
sedikit perubahan posisi. Apabila stand digunakan untuk penyangga papan tulis maka penyangga
papan tulisnya tidak akan mudah rusak atau dapat dikatakan penyangganya kuat.

Anda mungkin juga menyukai