Anda di halaman 1dari 7

II.

KONSEP SEL

II.1. BENTUK DASAR SEL


Sel pada jaringan GSM merupakan suatu area kecil yang melayani
proses transmit/receive suatu komunikasi.
Karena pada kenyataannya bentuk sel tidak beraturan akibat pengaruh
contour/lingkungannya, maka sebagai pendekatan disepakati bentuk sel
yang ideal adalah lingkaran atau segi enam beraturan.
Tetapi disamping pola omnidirectional, antena juga punya arahan, shg
cakupan suatu wilayah selular juga bisa berupa sektor tergantung
beamwidth ( lebar berkas ) antena yang digunakan, dalam hal ini yang
umum digunakan pada sistem selular adalah sektor 60o atau 120o
sebagaimana terlihat pada Gbr.II-1.
Berdasar Gbr.II 1 ini maka sesuai kebutuhan kemungkinan pancaran
antena BTS disaat mengirim / menerima secara ideal adalah :
Omni omni
Omni sektor
Sektor sektor
Sektor omni

60o

120o

BTS
BTS

BTS

Gbr.II 2: Pemecahan sel dalam sektor 120o dan 60o

II-1

II.2. SEL KOKANAL / COCHANNEL CELL


PENGGUNAAN ULANG FREKUENSI / FREQUENCY REUSE

60o

2
7

60o

Gbr.II 1: Sel kokanal pada kelompok yang terdiri dari N=7 sel
dengan i=2 dan j=1
1. Sel kokanal adalah 2 sel atau lebih dimana frekuensi kerjanya sama.
2. Jumlah langkah i dan j yang menentukan jarak kokanal dari suatu
kelompok sel, tergantung kepada jumlah sel N dr kelompok tersebut,
sehingga untuk i dan j bilangan bulat berlaku persamaan :
N=i2+ij+j2
3. Sel kokanal diperoleh sebagai berikut:
Geser i sel dari suatu sel dalam arah tegak lurus salah satu sisinya,
selanjutnya putar 60o berlawanan arah jarum jam sejauh j sel. Sel
yang dicapai dengan pergerakan tersebut merupakan sel kokanal
dengan sel semula.
4. Tentukan kokanal dari sel 1 pada kelompok sel yg terlihat di Gbr.II-2.

II-2

4
3

7
1

1
2

8
2

9
10

12

11

6
5

7
1

2
3

Gbr.II 2 : Gambar kokanal dari sel 1 utk kelompok dgn N= 4,7 dan 12
II-3

II.3. JARAK PENGGUNAAN ULANG FREKUENSI


R

4
4

Gbr.II 3: Jarak pengulangan sel untuk N=19

Jarak pengulangan frkuensi ditentukan dengan persyaratan sbb.:


D = 3N . R
dimana :
D = jarak antara kokanal
N = jumlah sel dalam kelompok
R = radius sel ( jarak terjauh pusat sel kepinggirnya )
Dapat pula dilihat perbandingan antara jarak D dan radius R untuk
berbagai nilai N, yakni:
N = 4 maka D/R = 3,46
N = 7 maka D/R = 4,58
N = 12 maka D/R = 6,00
Perhatian:
jarak D merupakan jarak antara 2 garis paralel yang masing2 tegak lurus
thd sisi searah dari segi enam beraturan.

II-4

II.4. POLA PEMECAHAN SEL

Gbr.II 4: Pola pemecahan sel menjadi 4 sel dan 7 sel dari sel
semula dengan radius R
1. Pemecahan sel bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kanal / daya
tampung dari sistem .
2. Cara yang dilakukan dalam pemecahan sel semula (radius R) :
a. Pemecahan menjadi 4 sel, dengan sifat2 khusus :
Radius sel baru r = R
Luas cakupan 1 sel baru = luas cakupan semula
Luas cakupan konfigurasi sel baru hampir sama dengan luas
cakupan semula.
BTS semula tdk lagi difungsikan.
b. Pemecahan menjadi 7 sel, dengan sifat2 khusus :
Radius sel baru = R
Luas cakupan 1 sel baru = luas cakupan semula
Luas cakupan konfigurasi sel baru > luas cakupan semula.
BTS semula tetap difungsikan.
3. Karena kapasitas setiap kanal adalah tetap, maka kapasitas kanal
dengan konfigurasi sel yg baru (7 sel ) akan menjadi 7 kali kapasitas
kanal sel semula. ( Terangkan alasannya ! )
4. Kapasitas kanal / daya tampung dari sistem juga dapat ditingkatkan
dengan pembagian sektor 60o atau 120o . ( Terangkan alasannya ! )

II-5

II.4. MEKANISME HAND-OFF

C1
f1

C2
f2

HO

C3
f3

HO

C4
f1

HO

HO
Gbr.II-5: Mekanisme Hand-off pada sistem selular.
1. Pengulangan frekuensi f1 pada sel C1 dapat dilakukan pada sel C4 yg
berjarak D seperti terlihat pada Gbr.II-5. Diantara kedua sel kokanal
tsb terdapat 2 sel antara yakni sel C2 dan C3 .
2. Suatu Mobile Station (MS) bergerak dari sel C1 ke sel C2 .
3. Komunikasi yang sedang berlangsung akan mengalami drop and
reinitiate dalam perpindahan kanal frekuensi f1 ke f2 .
4. Proses perubahan / perpindahan frekuensi kanal f1 ke f2 didefinisikan
sebagai hand-off

II-6

I-7

Anda mungkin juga menyukai