Demam tifoid (typhoid fever) atau yang lebih dikenal dengan penyakit tifus ini merupakan suatu penyakit pada saluran pencernaan yang sering menyerang anak-anak bahkan juga orang dewasa. Penyebab penyakit tersebut adalah bakteri Salmonella Typhi. Gejala-gejala yang kerap terjadi antara lain seperti nyeri pada perut, mual, muntah, demam tinggi, sakit kepala dan diare yang kadang-kadang bercampur darah. Penularan penyakit tifus ini, pada umumnya itu disebabkan oleh karena melalui makanan ataupun minuman yang sudah tercemar oleh agen penyakit tersebut. Bisa juga, karena penanganan yang kurang begitu higenis ataupun juga disebabkan dari sumber air yang sering digunakan untuk mencuci dan yang dipakai untuk sehari-hari. Struktur Antigen Salmonella a. Antigen H atau antigen flagel dibuat tidak aktif oleh pemanasan di atas 600C dan juga oleh alcohol dan asam. Kuman ini paling baik disiapkan untuk tes serologi dengan menambahkan formalin pada biakan kaldu muda yang bergerak dengan serum yang mengandung antibody anti H. antigen demikian akan beraglutinasi dengan cepat dalam gumpalan besar menyerupai kapas. Antigen H ini mengandung beberapa unsure imunologik. Dalam satu spesies Salmonella antigen flagel dapat ditemukan dalam salah satu atau kedua bentuk yang dinamakan fase 1 dan fase 2. organisme cenderung berubah dari satu fase ke fase lainnya. Ini dinamakan variase fase anti bodi terdapat antigen H adalah terutama Ig C. b. Antigen O atau antigen somatic adalah bagian dari dinding sel pada 1000C terdapat alcohol dan terdapat asam yang encer. Antigen O dibuat dari kuman yang tidak bergerak atau dengan pemberian panas dan alcohol. Dengan serum yang mengandung anti O antigen ini mengadakan aglutinasi dengan lambat membentuk gumpalan berpasir. Antigen terdapat antigen O terutama Ig M. anti somatic O adalah Lipopolisakarida. Beberapa polisakarida spesifik O mengandung gula yang unik, diosiribosa. c. Antigen V, antigen kapsul K khusus yang terdapat pada bagian paling pinggir dari kuman. Strain-strain yang baru diisolasi dengan anti sera yang mengandung agglutinin anti O . antigen Vi dirusak oleh pemanasan selama satu jam pada 60C dan oleh asam fenol. Biakan yang mempunyai antigen Vi cenderung lebih virulen. Antigen K mirip polisakarida kapsul meningokokus atau Haemophilus sp (E. Jawet,J.L. Melnick, E.A. Adelberg, 1982).