Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG
Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan
oleh jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang
terkandung di dalam ASI. Namun, banyak ibu yang mengganti ASI
dengan susu formula. Padahal hal itu sangatlah tidak baik untuk seorang
bayi. Bayi umumnya diberikan ASI hingga berusia enam bulan, setelah itu
ASI hanya berfungsi sebagai sumber protein, vitamin, dan mineral yang
utama bagi bayi.
Di Indonesia masalah gizi buruk hingga saat ini masih belum
teratasi. Salah satu masalah gizi yang paling utama pada saat ini, di
Indonesia adalah kurang kalori, dan protein. Hal ini banyak ditemukan
pada bayi dan anak yang masih kecil. Keadaan ini karena anak dan bayi
merupakan golongan rentan. Selain itu banyak ibu yang melahirkan bayi
prematur yaitu bayi dengan berat badan rendah karena tidak sesuai dengan
usia kelahirannya. Bayi dengan berat badan rendah memiliki resiko besar
terkena infeksi dan lebih memperlukan ASI lebih besar dibanding bayi
dengan berat badang normal.
Tetapi banyak ibu-ibu yang memberikan ASI hanya selama 3 bulan
bahkan ada yang hanya memberikan ASI selama satu bulan saja
dikarenakan kepentingan pekerjaan. Pemberian ASI semaksimal mungkin
merupakan kegiatan penting dalam pemeliharan dan tumbuh kembang

bayi, Oleh sebab itu maka penulis membuat makalah dengan judul ASI
EKSKLUSIF.
B RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Pengertian ASI Eksklusif ?
2. Bagaimana dampak jangka panjang pemberian ASI ?
3. Bagaimana tanda bayi cukup ASI?
4. Bagaimana cara menyusui dengan benar ?
5. Bagaimana cara mengeluarkan ASI?
6. Bagaimana masalah pemberian ASI ?
C TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi ASI Eksklusif
2. Untuk mengetahui dampak jangka panjang pemberian ASI.
3. Untuk mengetahui tanda bayi cukup ASI
4. Untuk mengetahui cara menyusui dengan benar
5. Untuk mengetahui cara mengeluarkan ASI
6. Untuk mengetahui masalah pemberian ASI.
D MANFAAT
1 Sebagai masukan, literature dan pengembangan bagi mahasiswa
2

Poltekkes Pangkalpinang.
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang ASI Eksklusif

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian ASI ( air susu ibu ) sedini


mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal, dan tidak diberikan
minuman dan makanan lain ( termasuk air jeruk, madu, dan air gula )
sampai bayi berumur 6 bulan. Walaupun pada kenyataannya ibu bekerja
bermasalah dengan kebijakan ini karena hambatan waktu, bidan harus
berupaya memberikan solusi.
Pemberian ASI eksklusif ini tidak selamanya harus langsung dari
payudara ibunya. Ternyat , ASI yang ditampung dari payudara ibu dan
ditunda pemberiannya kepada bayi melalui metode penyimpanan yang
benar relatif masih sama kualitasnya dengan ASI yang langsung dari
ibunya.
Komposisi ASI sampai dengan umur 6 bulan sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan gizi bayi meskipun tanpa tambahan makanan atau
minuman pedamping ASI. Kebijakan ini berdasarkan hasil penelitian yang
mengemukan bahwa pemberian makanan atau minuman pedamping ASI
malah akan menyebabkan pengurangan kapasitas lambung bayi dalam
menampung asupan cairan ASI sehingga pemenuhan ASI yang seharusnya
dapat maksimal telah tergantikan oleh makanan pedamping .
Air susu ibu atau ASI adalah spesies specific dan merupakan
makanan yang terbaik bagi bayi. Disamping ASI yang merupakan sumber
yang dapat mencukupi secara penuh atas kebutuhan energi dan protein
dalam masa bayi 6 bulan, secara tidak langsung pemberian ASI ekslusif
tersebut akan memacu kematangan usus bayi untuk bisa menerima nutrisi
yang diperlukan kemudian. Kecuali itu adanya factor-faktor bioaktif
didalam ASI yang merupakan hal yang sangat penting untuk kelanjutan

kehidupan, yaitu adanya hormone dan cytokines sebagai factor


pertumbuhan.
Penelitian mengatatakan bahwa berhentinya Pemberian ASI
sebelum usia 6 bulan akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas bayi
dan oleh karena itu WHO memberikan rekomendasi untuk memberikan
ASI selama 6 bulan.

Didalam kandungan, janin menerima kebutuhan

nutrisi, daya imonologik, kkebutuhan endokrin dan stimulasi melalui


system maternal.Setelah dilahirkan, bayi akan terlepas dari lingkungan
intra-uterin yang steril, hangat, terlindung dan tidak lagi mendapatkan
cairan, nutrient dan perlindungan atau kekuatan imunitas. Kemudian
dalam perjalanan selanjutnya dihadaapkan pada banyak bahaya yang
mengancam tuumbuh kembangnya. Untuk itulah perlu mendapatkan bekal
sepenuhnya sejak dilahirkan dengan memberikan ASI secara ekslusif
sampai usia 6 bulan.
Pada umumnya bayi yang lahir aterm dan normal sudah memilki
system pencernaan yang berfungsi baik tetapi masih belum cukup matang
untuk menerna atau kemampuan absorbsi. Demikian pula daya pertahanan
tubuh yang masih kurang sempurna dan memudahkan terjadinya infeksi
pada umumnya. ASI ekslusif selama 6 bulan merupakan suatu
perpanjangan fungsi plasenta suatu halnya wakMasih didalam kandungan
ibu dan oleh karena itu payudara disebut juga sebagai plasenta eksternal.
Dalam masa peralihan intra ke ekstra uterin fungsi motorik mulut
adalah mutlak dan perkembangan fungsi tersebut baru siap untuk dapat
mencerna makanan semi-padat Maupun padat pada usia 6-9 bulan. Lebih
lanjut perlu diketahui bahwa pemberiaan ASI dapat menekan fertilitas ibu

dan disebut dengan Lactation Amenorrhoea Method (LAM).Mekanisme


tersebut terjadi karena rangsangan si bayi menetek pada puting payudara
ibunya dapat menurunkan fertilitas ibu. Dengan demikian ibu mempunyai
cukup waktu untuk merawat dan membesarkan bayinya secara penuh agar
usia selanjutnya sehat secara optimal tampa diganggu kehamilan sebelum
anak mencapai usia 5 tahun. Itu adalah salah satu pilar yang tercantum
didalam GOBI-3F, suatu teknologi yang ttepat guna untuk mencapi balita
yang prima, yaitu Breast Feeding dan Family Spacing.
Namun demikian untuk mencukupi kebutuhan vitamin A dan B6
mutlak masih tergantung dari diet dan nutrisi ibunya. Demikian pula
kandungan vitamin D di dalam ASI tidak cukup dan perlu tambahan dari
luar disamping paparan sinar matahari, sedangkan kandungan calcium
didalam ASI cukup dan tidak dipengaruhi diet ibu. Zat besi (Fe) dan seng
(Zn) perlu diberikan sewaktu ibu mengandung sehingga dapat memberikan
bekal cukup pada bayi yang akan dilahirkan dan tidak waktu menyusui
bayinya.
Tujuh langkah keberhasilan ASI eksklusif yaitu:
1. Mempersiapkan payudara bila diperlukan
2. Mempelajari ASI dan tata laksana menyusui
3. Menciptakan dukungan keluarga , teman , dan lingkungan
4. Memilih rumah sakit sayang bayi
5. Memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI
eksklusif
6. Mendatangi fasilitas konsultasi laktasi untuk persiapan
apabila ibu menemui kesulitan saat menyusui.
7. Menciptakan sikap yang positif tentang ASI dan menyusui.
B. DAMPAK JANGKA PANJANG PEMBERIAN ASI

Data meta analisi mengatakan adanya dampak jangka panjang ASI,


sebagai berikut :
1. Pengaruh pada tekanan darah yang kita ketahui sangat erat
hubungannya dengan penyakit jantung ischemic dan stroke, adalah
kecil tetapi signifikan
2. Pengaruh terhadap cholesterol pada masa remaja maupun dewasa
sedikt sekali dan tidak signifikan
3. Berpengaruh sedikit pada obesitas di Negara yang sudah maju
dimana penelitian dilakukan dan tidak diketahui bagaimana di
Negara yang social ekonominya masih rendah.
4. Demikan juga belum data memastikan pengaruhh ASI pada resiko
diabetes tipe 2 pada orang dewasa
a. Pengaruh ASI ada perkembangan kognitif pada seorang
anak adalah positif , khususnya pada kemajuan di
sekolah.hal tersebut dikaitkan dengan proses BONDING
ibu anak yang kuat yang dapat meningkatkan
perkembangan intlektualitasnya.
b. Didaerah dimana terdapat vitamin A defisiensi maka
kepada ibu yang meneteki perlu diberikan vitamin A dosis
tinggi sebagai tambahan sebesar 200.000 IU segera setelah
melahirkan atau sebelum 8 minggu postpartum.
Setelah usia 6 bulan dapat dimulai dengan makanan semi-padat atau padat
sedangkan ASI tetap diberikan menurut kebutuhan atau on demand
Dalam masa tumbuh kembang BALITA, 0-5 tahun disebut juga sebagai
usia emas (the goden age), utamanya karena tumbuh kembang otak yang pesat ,
konsentrasi penuh perlu diberikan pada masa balita tersebut dan apabila
6

kewempatan emas tidak digunakan akan berdampak kurang baik dan tidak bisa
dikejar mencapai tmbuh kembang optimal menjadi orang dewasa yang cerdas,
sehat, kreatif dan inovatif penuh gairah dengan semangat yang tinggi.
C. ASI Eksklusif untuk Buah Hati 0-6 Bulan
ASI eksklusif adalah pemberian ASI nonstop kepada bayi dari lahir
hinga 6 bulan. Hal ini merupakan salah satu bentuk rangsangan untuk si
Bayi. Sementara menurut WHO, ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja
tanpa tambahan cairan lain baik susu formula,air putih, air jeruk, ataupun
makanan tambahan lain.
ASI merupakan sumber makanan utama dan paling sempurna bayi
usia 0-6 bulan. Oleh sebab itu, harus diterapkan pola makan yang sehat
agar zat gizi yang dibutuhkan dapat dipenuhi melalui ASI.
Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk mendapatkan ASI eksklusif
untuk bayi. Menurut WHO dan UNICEF, berikut langkah yang tepat.
a. Menyusui dalam 1 jam setelah kelahiran
b. Menyusui kapanpun bayi meminta, sesering yang bayi mau, siang dan
malam.
c. Tidak menggunakan botol susu maupun empeng.
d. Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah dengan tangan, pada
saat tidak bersama anak.
e. Mengendalikan emosi dan pikiran yang tenang.
Pemberian ASI kepada bayi, ternyata memberikan manfaat bagi kedua
belah pihak. Bukan hanya buah hati anda saja yang dapat merasakan manfaat
dari menyusui melainkan anda juga merasakan manfaatnya. Berikut 10
manfaat menyusui untuk anda dan buah hati.
a. Bayi mendapat nutrisi yang baik

Asi dirancang sedemikian rupa untuk bayi manusia. Melalui proses


menyusui, bayi akan mendapat ASI sebagai nutrisi terbaik yang
dibutuhnya karena ASI memenuhi komposisi nutrisi yang sesuai dengan
kebutuhan bayi. Dibandingkan dengan susu formula, ASI mengandung
kebutuhan nutrien yang lebih lengkap dengan kualitas, kuantitas, dan
komposisi ideal untuk pertumbuhan kesehatan dan kecerdasan bayi.
ASI mengandung protein khusus, yaitu laurin yang dapat membuat
pertumbuhan sel otak menjadi lebih optimal. Dari semua jenis nutrisi yang
terkandung dalam ASI, yang terbesar adalah Lemak (50%). Terdapat 200
jenis lemak yang terkandung dalam ASI. Meskipun demikian hanya ada 2
jenis asam lemak utama yang memberikan kontribusi 90-95% dari total
lemak ASI. Dua asam lemak tersebut adalah asam lemak omega 3 dan
asam lemak omega 6 yang keduanya tergolong sebagai LC-PUFA (Long
Chain PolyUnsaturated Fatty Acid atau asam lemak rantai panjang tak
jenuh ganda).
b. Meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Meskipun didalam rahim bayi sudah mendapat zat kekebalan tubuh melaui
ibu dari talli plasenta, setelah lahir, kekebalan tersebut akan menurun.
Kesenjangan ini bisa diatasi dengan pemberian ASI pada hari pertama
mengandung kolostrum yang hampir tidak ditemukan pada susu formula.
Kolostrum merupakan zat antibodi aktif yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh.
c. Meningkatkan kecerdasan bayi
Di awal telah dijelaskan bahwa nutrisi yang paling tepat untuk kecerdasan
buah hati ketika bayi adalah ASI. ASI mengandung nutrisi lengkap yang
dibutuhkan otak.

d. Dasar perkembangan pribadi anak


Pada saat anda menyusui, buah hati anda diletakkan di dalam dekapan
anda, maka iya akan merasakan kehangatan dan mendengar detak jantung
anda. Kondisi tersebut merupakan dasar bagi perkembangan emosi yang
hangat pada diri anak. Melalui proses menyusui, anak akan belajar berbagi
dan memberi kasih sayang pada orang orang disekitarnya.
e. Mencegah perdarahan pasca perslinan dan mempercepat kembalinya rahim
ke bentuk semula
Saat bayi menghisap puting susu ibu, kelenjar pituitari akan terstimulasi
untuk meningkatkan produksi hormon oksitosin guna merangsang
kontraksi otot disaluran ASI sehingga ASI terpancar keluar. Hormon
oksitosin juga akan merangsang kontraksi otot polos rahim berikut
pembuluh darahnya. Efek ini akan bekerja maksimal jika setelah
persalinan, ibu langsung menyusui bayinya. Dengan begitu, penyempitan
pembuluh darah yang terbuka saat persalinan bisa dipercepat. Hal ini jelas
berdampak positif karna perdarahan dirahim akibat persalinan akan cepat
terhenti. Otot otot rahim yang mengerut secara otomatis akan
menyebabkan pembuluh darah yang terbuka menjadi terjepit sehingga
perdarahan akan segera terhenti.
f. Mencegah anemia defisiensi zat besi
Bila perdarahan pasca persalinan tidak terjadi atau berhenti lebih cepat,
maka resiko kekurangan darah yang menyebabkan anemia pada ibu akan
berkurang. Berhentinya perdarahan setelah persalinan akan mengurangi
terjadinya resiko kematian dan kekurangan darah yang menyebabkan
anemia pada ibu.
g. Mempercepat ibu kembali ke berat badan sebelum hamil

Manfaat dari mnyusui adalah cadangan lemak dalam tubuh ibu yang
disiapkan sebagai sumber energi selama kahamilan akan digunakan
sebagai energi pembentuk ASI. Akibatnya cadangan lemak tersebut akan
menyusut sehingga penurunan berat badan ibu pun akan terjadi lebih
cepat.
h. Menunda kesuburan
Manfaat lain dari pemberian ASI secara eksklusif adalah sebagai alat
kontrsepsi alamiah yang dapat mencegah kehamilan. Kemungkinan untuk
mencegah kehamilan bisa mencapai 99%. Namun, ada 3 syarat yang harus
dipenuhi, yaitu bayi belum diberi makanan lain, bayi belum berusia 6
bulan, dan ibu belum mengalami menstruasi.
i. Menimbulkan perasaan dibutuhkan
Rasa bangga dan bahagia karna dapat memberikan sesuatu dari dirinya
demi kebaikan bayinya (menyusui bayinya) akan memperkuat hubungan
batin antara ibu dan bayinya.
j. Mengurangi kemungkinan kanker payudara dan ovarium
Penelitian membuktikan bahwa ibu yang memberikan ASI secara eksklusif
memiliki resiko terkena kanker payudara dan kanker ovarium 25% lebih
kecil bila dibandingkan ibu yang tidak menyusui secara eksklusif.
D. Tanda Bayi Cukup ASI
1. Bayi buang air kecil setidaknya 6 kali/ hari dan warnanya jernih
sampai kuning muda
2. Bayi sering buang air besar berwarna kekuningan berbiji
3. Bayi tampak panas , swaktu waktu merasa lapar, bangun, dan tidur
cukup . bayi setidaknya menyusu 10-20 kali dalam 24 jam.
4. Payudara ibu terasa lembut dan kosong tiap kali selesai menyusui.
5. Bayi bertambah berat badannya.

10

E. Cara Menyusui yang Benar

Langkah- langkah menyusui yang benar adalah sebagai berikut:


1. Sebelum menyusui , ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan
pada puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai
manfaat sebagai desinfektan dan menjaga ini mempunyai putting
susu.
2. Bayi diletakkan menghadap perut ibu dan payudara.
a. Ibu duduk atau berbaring dan santai. Bila duduk, lebih baik
menggunakan

kursi

yang

rendah

(kaki

ibu

tidak

tergantung ) dan punggung ibu bersandar pada sandaran


kursi
b. Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan,
kepala bayi terletak pada lengukung siku ibu ( kepala tidak

11

boleh menegadah ), dan bokong bayi ditahan

dengan

telapak tangan
c. Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang
satu di depan.
d. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap
payudara
( tidak hanya membelokkan kepala bayi)
e. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
f. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
3. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang
dibawah, jangan menekan puting susu areola-nya saja.
F. Cara Mengeluarkan ASI dengan cara manual
ASI dapat diperah dengan teknik marmet

bertahun-tahun

lamanya terbukti dapat meningkatkan produksi ASI. Teknik marmet


ini mengutamakan let-down reflex untuk memeras ASI . ASI dapat diperah
tanpa harus menggunakan teknik apapun. Namun, satu hal yang sering
terlupakan adalah teknik yang tidak tepat akan merusak jaringan lemak
pada payudara, membuat payudara menjadi lecet , bahkan kulit payudara
dapat menjadi memar atau memerah . kunci sukses teknik pemerahan
menjadi memar atau memerah.kunci sukses teknik pemerahan adalah
kombinasi cara memrah dan cara memijat. Jika teknik ini dilakukan
denagn efektif , tidak akan terjadi bagi masalah dalam produksi ASI atau
caea pengeluaran ASI.
1. Letakkan ibu jari dan kedua jari lainnya sekitar 1-1,5 cm dari areola.
Tempatkan ibu jari diatas areola pada posisi pukul 12 dan jrai lainnya di
posisi pukul 6. Perhatikan bahwa jari-ajari tersebut terletak di atas
gudang ASI sehingga proses pengeluaran ASI dapat optimal.
2. Dorong kea rah dada. Hinadri meregangkan jari. Bagi ibu yang
payudaranya besar, angkat dan dorong kearah dada.

12

3. Gulung menggunakan ibu jari dan jari lainnya secara bersamaan


4. Gerakan ibu jari dan jari lainnya hingga menekan gudang ASI hingga
kosong. Jika dilakukan dengan tepat, ibu tidak akan kesakitan atau
memerah.
Perhatikan:
a. Posisi jari berubah pada tiap gerakan mulai dari posisi push ( jari
terletak jauh dibelakang areola ), hingga posisi roll ( jari terletak di
sekitar areola )
b. Ulangi secara teratur hingga gudang ASI kosong.
c. Posisikan secara tepat , push ( dorong) , dan roll (gulung)
5. Putar ibu jari jari lainnya ke titik gudang ASI lainnya. Demikian juga
saat memerah payudara lainnya, gunakan kedua tangan . saat memerah
ASI , jari-jari berputar seiring jarum jam atau berlawanan agar semua
gudang ASI kosong . pindahkan ibu jari dan jari lainnya pada posisi arah
pukul 6 dan pukul 6 dan pukul 12 , posisi pukul 11 dan pukul 5, pukul 2
dan pukul 8 , serta pukul 3 dan pukul 9.
G. Cara Mengeluarkan ASI dengan Mudah
1. Pemijatan ( Massage)
Pijatlah sel-sel produksi ASI dan saluran ASI mulai dari bagian atas
payudara. Dengan gerakan meutar, pijat payudara dengan menekannya ke
arah dada.
2. Penekanan ( Stroke )
Tekanlah daerah payudara dari bagian atas hingga sekitar puting dengan
lembut , dengan jari-jari seperti menggelitik.
3. Mengguncang ( Shake)
Guncanglah payudara dengan arah meemutar, gerakan gravitasi ini akan
membantu keduanya ASI.
Keseluruhan prosedur membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit:
1. Perahlah tiap payudara selama 5-7 menit
2. Pijat ( massage), tekan ( stroke), guncang ( shake)
3. Perahlah lagi iap payudara selama 3-5 menit.
H. Penyimpanan ASI

13

1. Simpan ASI dalam botol atau gelas yang sudah disterilkan terlebih
dahulu dan tutup rapat-rapat.
2. Cantumkan jam dan tanggal ASI diperah
3. Lamanya ASI dapt bertahan di tempat penyimpanan :
a. Pada suhu ruangan / udara terbuka 6-8 jam
b. 4-8 jam temperature ruangan ( 19-25 derajat celcius) bila
kolostrum ( susu awal ) masih bertahan selama 12 jam
c. 1-8 hari di lemari es (0-4 derajat celcius)
d. 2 minggu sampai 4 bulan dalam freezer lemari es
4. Meskipun bias disimpan lama, ASI di anjurkan segera diberikan pada
bayi dalam waktu 2 hari atau 48 jam saja alasannya, karena jika di
simpan dilemari es selama 2 minggu , kemungkinan ada zat antibody
yang mati akibat udara dingin sehingga kualitas atau komposisi ASI
dapat berubah
5. Tidak boleh direbus atau dipanaskan di atas api karena zat-zat yang
terkandung didalamnya dapat mati
6. ASI cukup didalamkan beberapa saat di dalam suhu kamar agar tidak
terlalu dingin atau dapat direndam dengan cara merendam gelas /
cangkir tepat penyimpanan ASI di dalam mangkuk yang telah diisi
air panas
7. Berikan ASI perah dengan menggunakan sendok agar bayi tidak
terbiasa mengisap dengan dot dan jadi sulit menyusu pada payudara.
I. Masalah dalam Pemberian ASI
Kegagalan dalam proses menyusui sering disebabkan oleh bebrapa
masalah, baik masalah pada ibu maupun pada bayi.
1. Masalah pada Ibu Pasca-Persalinan Dini
a. Puting Susu Lecet
1) Cek bagaimana perlekatan ibu bayi.
2) Apakah terdapat infeksi candida (mulut bayi perlu dilihat),
mulut merah, berkilat, kadang gatal, terasa sakit dan menetap,
dan kulit kering bersisik (flaky).

14

3) Pada keadaan puting susu lecet, yang kadangkala retak-retak


atau luka, dapat dilakukan cara sperti ini.
a) Ibu dapat terus memeberikan ASI-nya pada keadaan luka
tidak begitu sakit.
b) Olesi puting susu dengan ASI akhir (bird milk), jangan
sekali-kali memberikan obat lain, seperti krim atau salep.
c) Cuci payudara sekalisaja sehari dan tidak dibenarkan utuk
menggunakan dengan sabun.
b. Payudara Bengkak
Untuk mencegah, diperlukan :
(1) Menyusui dini
(2) Perlekatan yang baik
(3) Menyusui on demand.
Selanjutnya, kompres dingin pasca-menyusui unutuk mengurangi
edema. Pakailah BH yang sesua. Bila terlalu sakit, dapat diberikan
obat anagentik.
c. Mesitis/ Abses Payudara
Mesitis adalah peradangan pada payudara. Payudara menjadi
merah, bengkak kadangkala diikuti rasa nyeri dan panas, serta suhu
tubuh meningkat. Didalam payudara terasa ada masa padat (lump),
dan diluarnya kulit menjadi merah. Tindakan yang dapat dlakukan
adalah sebagai berikut.
1) Kompres panas/hangat dan pemijatan
2) Rangsang axytocin, dimulai pada payudara yang tidak sakit,
yaiutu stimulasi puting ppijat leher, punggung dan lain-lain.
3) Pemberian antibiotik: funcloxacilin atau erythromycin selama
7-10 hari.
4) Bila perlu, bisa diberikan istirahat total dan obat untuk
penghilang rasa nyeri.
15

5) Kalau sudah terjadi abses, sebaiknya payudara yang sakit tidak


boleh disusukan karena mungkin memerlukan tindakan bedah.
d. Puting Susu Datar atau Terbenam
1) Untuk mengetahui apakah putng susu datar/terbenam, dengan
cara menjepit areola anatara ibu jari dan jari telunjuk
dibelakang puting susu.
2) Cara mengatasinya bisa dengan menggunakan pompa puting .
puting juga bisa ditarik keluar secara teratur sehingga puting
akan sedikit menonjol dan diisapkan kemulut bayi sehingga
puting akan menonjol lagi.
2. Masalah Menyusui pada Masa Pasca-Persalinan Lanjut
a. Sindrom ASI kurang
Kenyataanya sering ASI tidak benar-benar kurang. Tanda-tanda
yang mungkin saja ASI benar kurang antara lain sebagai berikut.
1) Bayi tidak puas setiap setelah menyusui
2) Bayi sering menangis atau menolak menyusu
3) Tinja bayi keras, kering, atau berwarna hijau.
4) Payudara tidak membesar selama kehamilan
Cara mengatsinya disesuaikan dengan penyebab, terutama dicari
ada keempat kelompok, faktor penyebab berikut.
1) Faktor teknik menyusui
2) Faktor psikologis
3) Faktor fisik ibu
4) Faktor kondisi bayi
b. Ibu Berkerja
Alasan pekerjaan sering membuat seorang ibu berhenti menyusui.
Ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu menyusui yang
bekerja, yaitu sebagai berikut.
1) Susuilah bayi sebelum ibu bekerja

16

2) ASI dikeluarkan untuk persediaan di rumah sebelum berangkat


bekerja
3) Pengosongan payudara ditempat kerja setiap 3-4 jam
4) Asi dapat disimpan di lemari pendingin dan dapat dan dapat
dierikan bayi pada saat ibu bekerja dengan cangkir
5) Pada saat ibu dirumah, sesering mungkin bayi disusui dan ganti
jadwal menyusuinya, sehingga banyak menyusui di malam hari
6) Keterampilan mengeluarkan asi dan mengubah jadwal
menyusui sebaikanya telah mulai dipraktikan sejak satu bulan
sebelum kembali bekerja
7) Minum dan makan makanan yang bergizi dan cukup selama
bekerja dan selama menyusui bayinya
3. Masalah Menyusui pada Keadaan Khusus
a. Ibu melahirkan dengan bedah seksio caesaria
Ibu yang mengalami bedah caesar dengn dengan pembiasaan
umum tidak mungkin dapat segera menyusui byinya karena ibu
belum sadar akibat pembiusan
Posisi menyusui yang dianjurkan adalah sebagai berikut.
1) Ibu dalam posisi berbaring miring dengan bahu dan kepala
yang ditopang bantal, sementara bayi disusukan dengan
kakinya kearah ibu
2) Apabila ibu sudah dapat duduk, bayi dapat ditidurkan
diabantal,diatas pangkuan ibu dengan posisi kaki bayi yang
mengarah kebalakang ibu di bawah lengan ibu
3) Dengan posisi memegang bola (footbal potition), yaitu ibu
terlentang dan bayi berada di ketiak ibu dengan kaki kearah
atas dan tangan ibu memegang kepala bayi.
b. Kondisi Ibu (AIDS, Hepatitis)
1) Pada umumnya ibu yang sakit masih dapat menyusui bayinya
2) Bila ibu mengidap penyakit infeksi akut, susi bayi dengan cara
yang aman menggunakan masker

17

3) Jika ibu terpaks dirawat pisah dengan bayinya, ASI harus tetap
dikeluarkn setia 3 jam sekali atau bila terasa penuh,yang
bertujuan untuk menjamin kelangsungan produksi ASI
sehingga ibu dapat menyusui kemabali setelah sembuh.
4) Ibu memerlukan bantuan orang lain untuk mengurus bayi dan
keperluan rumah tangga keran ibu juga memerluka istirahat
yang banyak
5) Ibu yang menderita hepatitis dan AIDS tidak diperkenankan
menyusui bayinya karena dapat menularkan virus kepada
bayinya melalui ASI. Namun penularan virus pada bayi melalui
ASI masih menjadi kontroversi.

4. Masalah Menyusui pada Bayi


a. Segera memberika ASI setlah bayi lahir
b. Susui bayi sesering mungkin dan tanpa dibatasi
c. Bayi yang mendapatkan ASI yang dikeluarkan, sebaiknya
diberikan tamabahan 20% ASI (donor)
a) Bayi kembar
Ibu harus yakin bahwa alam sudah menyiapkan segala
sesuatunya untuk semua mahluk, sesuai kebutuhan pada
pertumbuhan masing-masing dan dapat memberikan makanan
pertama bagi keturunannya (ASI). Cara menyusui bayi kembar
adalah dengan posisi seperti memegang bola sebagai berikut.
1) Kedua tangan ibu memeluk masing-masing satu kepala
bayi, seperti memegang bola
2) Letakkan tepat dibawah payudara ibu
3) Posisi kaki boleh dibiarkan menjuntai keluar

18

4) Untuk memudahkan, kedua bayi diletakkan pada satu


bidang datar yang memiliki ketinggian kurang lebih
sepinggang ibu
5) Cara lain dapat meletakkan bantal di atas pangkuan ibu
b) Bayi sakit
Sebagian kecil, bayi yang sakit dengan idikasi khusu tidak
diperbolehkan mendapatkan makanan per oral, tetapi jika
kondisi sudah memungkinkan, sebaikanya sesegera mungkin
ASI diberikan kembali. Bayi yang diberikan ASI sebenarnya
jarang menderita diare, biasanya bayi sering muntah-muntah.
Muntah pada bayi disebabkan berbagai hal. Tata lakasana
langsung dilakukan sesuai penyebabnya. Menyusui bukan
kontraindikasi untuk anak muntah, jikanak muntah dapat
menerima ASI dengan baik. Susuilah bayi pada posisi duduk,
sedikit demi sedikit tapi sering, setelah selesai sendawakan
bayi seperti biasanya.
c) Bayi Sumbing dan Celah Langit-langit (Pallatum)
Pendapat bahwa bayi sumbing tidak dapat menyusu adalah
tidak benar. Bila bayi sumbing pada pada langit-langit lunak
(Pallatum mole) atau langit-langit keras (Pllatum durum) bayi
dengan posisi tertentu masih tetap dapat menyusu. Ibu harus
tetap mencoba menyusui bayinya karena keuntungan pada bayi
seperti ini dapat melatih otot rahan dan lidah sehingga
memperbaiki perkembangan anak untuk bicara.
Cara menyusui yang dianjurkan adalah sebagai berikut.
1) Posisi duduk
2) Puting dan areola dipegang selagi menyusui

19

3) Ibu ari si ibu dapat dipakai sebagi penyumbat celah pada


bibir bayi
4) Bila bayi sumbing pada bibir dan langit-langit, ASI
dikeluarkan dengan cara manual/ dengan pompa, kemudian
berikan dengan sendok atau pipet
d) Bayi dengan lidah pendek
Dengan kondisi lidah pendek, bayi akan sukar melaksanakan
laktasi dengan sempurna karena lidah tidak sanggu memegang
puting dan areola dengan baik. Ibu dapat membantu dengan
menahan kedua bibir bayi segera setelah bayi dapat menangkap
puting dan areola dengan benar. Pertahankan kedudukan kedua
bibir bayi agar posisi tidak berubah-ubah.

20

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ASI eksklusif adalah pemberian ASI ( air susu ibu ) sedini mungkin
setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal, dan tidak diberikan
minuman dan makanan lain ( termasuk air jeruk, madu, dan air gula )
sampai bayi berumur 6 bulan. Pemberian ASI sebaiknya dilakukan
dengan cara sesuai dengan tahap-tahap yang dibenarkan.
B. Saran
1. Diharapkan pada teman-teman agar memberi motivasi dalam
penyusunan makalah ini.
2. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan agar
dalam penyusunan makalah berikutnya dapat lebih baik.

21

DAFTAR PUSTAKA
Anditia,Rasty.2010.101 Hal Penting Merawat Bayi yang Wajib Anda
Ketahui.Yogyakarta:AR-RUZZ Media
Jannah,Nurul.2011.Asuhan Kebidanan Ibu Nifas.Yogyakarta:AR-RUZZ Media
Sulistiawati,Ari.2009.Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu
Nifas.Yogyakarta:CV Andi

22

Anda mungkin juga menyukai