Anda di halaman 1dari 2

Deteksi Kecurangan UN, Polisi Terjunkan Tim Cyber

Liputan6.com, Bandung - Ujian Nasional


tingkat sekolah menengah atas atau sederajat
pada tahun ini akan berbeda dari biasanya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
kini menerapkan sistem berbasis komputer
dalam pengerjaannya.
Terkait hal itu, pihak Kepolisian Daerah
(Polda Jabar) telah menyiapkan tim cyber
yang akan mengawasi dunia maya saat
pelaksanaan Ujian Nasional berlangsung pada
13-15 April mendatang.
"Kita turunkan tim cyber untuk mendeteksi
adanya kecurangan selama pelaksanaan Ujian
Nasional," kata Direktur Reskrimsus Polda
Jabar Komisaris Besar Pol Wirdhan Denny saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu
(12/4/2015).
Menurut Wirdhan, pemantauan perlu dilakukan karena Ujian Nasional berbasis komputer
tersebut baru diterapkan pada tahun ini, sehingga masih rentan dengan praktik kecurangan.
"Tugas tim cyber ini juga ditugaskan berpatroli di dunia maya untuk mengawasi pelaksanaan
UN. Tim juga berpatroli untuk mencegah adanya kegiatan-kegiatan yang disinyalir mengganggu
pelaksanaan UN khususnya di wilayah Jabar" terang dia.
Dalam pengawasan ini, polda telah tersambung dengan server Dinas Pendidikan Jawa Barat dan
Mabes Polri. "Kalau kita temukan, bisa langsung ditindak," pungkas Wirdhan Denny.
Pengamanan UN di Bandung
Pelaksanaan UN tingkat SMA mendapatkan pengamanan ketat dari kepolisian. Seperti di Kota
Bandung, Polrestabes Bandung mengerahkan 723 personel yang tersebar ke sekolah-sekolah.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol mengatakan, setiap sekolah akan
dijaga 2 hingga 3 personel. Mereka menggunakan seragam lengkap maupun pakaian sipil.
"Kita siap mengamankan jalannya UN Senin nanti, termasuk menjaga kertas ujian," kata Yoyol
di Bandung, Jawa Barat, Minggu 12 April.
Menurut Yoyol, pengamanan ekstra perlu dilakukan demi menjaga kenyamanan para pelajar
yang sedang melakukan ujian dan tidak terganggu hal apa pun. "Pelajar ingin bisa mengerjakan

dengan tenang, bisa konsentrasi dengan baik, dan tidak terganggu oleh hal-hal yang tidak
diinginkan. Nah, di situ kita akan lakukan pengamanan," jelas dia.
Terkait antisipasi kecurangan, Yoyol menuturkan, jajarannya akan berkoordinasi dengan pihak
sekolah. Namun dari segi keamanan dirinya menjamin akan berjalan baik.
"Bila ditemukan (kecurangan) itu akan ditangani oleh dinas pendidikan. Namun bila ada dasar
kriminalitas seperti mencuri akan kita tindak," pungkas Yoyol.
Ujian Nasional atau UN tingkat SMA akan digelar serentak pada 13 sampai 15 April 2015 di
seluruh Indonesia. Jumlah peserta 1.632.757 siswa SMA dan 1.171.907 siswa SMK. (Ans/Yus)

Analisis
Pendeteksian Proaktif Kecurangan
Adalah pendekatan untuk menentukan jalan yang proaktif dalam membantu untuk
mendeteksi kecurangan dengan sedini mungkin. Diamana pada pendekatan ini terdapat 2 metode
yaitu inductive fraud detection berdasarkan teknologi dan satu metode deductive fraud detection.
Pada inductive fraud detection berdasarkan teknologi menjelaskan bagaimana menggunakan
teknologi untuk mendeteksi atau mengindentifikasi pelaku kecurangan. Inovasi teknologi ini
digunakan pada perusahaan yang baru dalam mengelola perkembangan pendeteksian
kecurangan.
Cara pendeteksi kecurangan pada berita diatas merupakan salah satu cara pendeteksi
proaktif kecurangan dengan metode inductive fraud detection, yaitu dengan menggunakan
teknologi, dimana polisi menerjunkan langsung tim cyber yang akan mengawasi dunia maya saat
pelaksanaan Ujian Nasional berlangsung pada 13-15 April mendatang untuk mendeteksi
kecurangan dengan sedini mungkin.

Anda mungkin juga menyukai