Kedokteran wisata atau travel medicine adalah bidang ilmu kedokteran komunitas yang
mempelajari persiapan kesehatan dan penatalaksanaan masalah kesehatan orang yang
bepergian.
Orang yang datang/klien adalah orang sehat
Hubungan dokter dan klien sejajar bersifat
Informative (ahli teknis)
Interpretive (sebagai konselor)
Deliberative ( sebagai guru)
Pelayanan yang diberikan adalah pelayanan promptif dan preventif. Pelayanan harus
diberikan sebelum melakukan perjalanan . Paling baik 6 8 minggu sebelum perjalanan.
Pelayanan yang diberikan di klinik wisata 9travel clinic) antara lain:
-
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rincian perjalanan
Pertimbangan khusus
Riwayat kesehatan secara rinci
Obat-obatan yang sedang dipakai
Riwayat imunisasi
Kebutuhan imunisasi dan profilaksi malaria
Faktor risiko yang berasal dari aspek kependudukan seperti perilaku penduduk asli
dan pendatang (wisatawan), budaya, hobi, kebiasaan, gender, mau pun setiap manusia
yang dijumpai di perjalanan atau di tempat tujuan
1. Penyakit parasit yang ditularkan melalui tanah siklus spora : bila terjadi kontak
dengan kulit terluka, cth : antraks, tetanus, ascaris dan trichuriasis.
2. Penyakit dengan media transmisi makanan__> contoh: hepatitis A, demam typhoid
dan kolera. Pencegahan dengan menjaga makanan, minuman, serta menghindari
kontak dengan air pada tempat wisata yang terkena polusi.
3. Penyakit dengan media transmisi vektor contoh malaria. Pencegahan dengan
menghindari gigitan serangga dan kontak dengan serangga
4. Penyakit dengan media transmisi hewan contoh: Rabies, Brucellosis dan
Leptospirosis
5. Penyakit menular melalui darah contoh: hepatitis B dan HIV/AIDS. Potensi
penularan cukup besar, khususnya bagi wisatawan yang menerima transfusi darah
(akibat kecelakaan lalu lintas, dll). Pencegahan dengan menghindari kontak langsung
dengan darah dan cairan tubuh yang terkontaminasi.
6. Penyakit menular seksual ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman.
Contoh: sifilis, gonorea, hepatitis B, dan HIV/AIDS.
7. Penyakit menular langsung ditularkan dari orang ke orang melalui aerosol dan
droplet dari hidung dan mulut. Contoh: influenza, SARS, dan /tbc. Pencegahan
dengan menghindari kontak pada daerah padat dan tertutup.
Peraturan
Menteri
Kesehatan
356/Menkes/PER/IV/2008
Republik
Indonesia
Nomor
Pasal 1
Kantor Kesehatan Pelabuhan yang selanjutnya disebut KKP adalah Unit Pelaksana
Teknis di lingkungan Departemen kesehatan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab pada Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan
Pasal 2
KKP mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya
penyakit potensial wabah
, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan
;ingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengalaman
terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur
biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan
lintas batas darat negara.
Perjalanan ibadah
-
Pasal 3
(1) Pemberian vaksinasi oleh dokter yang telah memiliki surat izin
praktik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
(2) Pemberian vaksinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sebelum keberangkatan
Daftar pustaka
2. http://www.idsociety.org/uploadedFiles/IDSA/GuidelinesPatient_Care/PDF_Library/Travel
%20Medicine.pdf
3. http://www.istm.org/index.asp
4. Yanti Harjono, dr,MKM. Materi kuliah kedokteran wisata