Anda di halaman 1dari 11

1

CARA BUDIDAYA (BETERNAK) ULAT SUTRA


(Bombyx mori)
Diunduh dari : Budidaya News dan diedit oleh : Ir. Suparman (BP4K Kab. Madiun)

Pemeliharaan Ulat Sutera Kecil


Sifat dari ulat sutera kecil berbeda dengan sifat ulat sutera besar. Ulat kecil mempunyai
daya tahan yang lemah
terhadap serangan hama
dan penyakit, sehingga
pada
waktu pemeliharaan
dapat menjaga kesehatan
dan kebersihan tempat.
Pertumbuhan ulat sutera
kecil, terutama instar
pertama sangat cepat,
tetapi tidak tahan
terhadap kekuranagan
makanan. Kondisi
lingkungan juga berbeda,
untuk pertumbuhannya
0
0
ulat sutera kecil membutuhkan temperatur 26 C 28 C dengan kelembaban antara 80% 90%.
Dalam pelaksanaannya ada langkah-langkah penting yang harus diperhatikan antara lain
:
1. Persiapan Pemeliharaan
Sesuai dengan sifat ulat sutera kecil yang rawan terhadap serangan hama dan
penyakit, agar pemeliharaan dapat berhasil maka pemeliharaan ulat sutera kecil
hendaknya dilakukan di ruangan khusus. Dimana tempertatur, kelembaban, cahaya
dan aliran udara dapat diatur.Karena pemeliharaan ulat sutera kecil tidak memerlukan
ruangan yang terlalu luas, maka sebaiknya pemeliharaan dilakukan secara bersama
atau kelompok agar pengelolaannya lebih efisien. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam persiapan bangunan pemeliharaan ulat sutera kecil antara lain :

Bangunan sedapat mungkin dekat dengan kebun murbei. Hal ini untuk
memudahkan pengangkutan dan menghindari kelayuan daun akibat lamanya
dipengangkutan.

Lingkungan di sekitar bangunan bersih, supaya tidak mudah penularan hama dan
penyakit pada ulat.

Ruangan tempat pemeliharaan ulat bersih dan kering serta terdapat jendela untuk
pentilasi udara.
2

Sediakan tempat pembuangan kotoran ulat yang jauh dari bangunan.

Jumlah bibit ulat sutera yang akan dipelihara juga harus disesuaikan dengan
kapasitas ruangan dan peralatan yang ada. Jangan sampai ulat dipelihara terlalu padat,
karena akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan akhirnya akan menurunkan
produksi dan kualitas kokon. Demikian pula persiapan daun murbei untuk makan ulat kecil
yang masih lemah, diperlukan daun yang lunak dan bergizi tinggi. Untuk keperluan itu,
maka pohon murbei harus dipangkas 1 bulan sebelum pemeliharaan.
2. Peralatan dan Bahan
Peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pemeliharaan ulat kecil adalah sebagai
berikut :
Tabel Alat dan bahan pemeliharaan ulat sutera

3. Desinfeksi
Salah satu pekerjaan yang penting sebelum pemeliharaan ulat sutera dilakukan
adalah desinfeksi. Pekerjaan ini bertujuan untuk mencegah timbulnya bibit-bibit
penyakit yang dapat menyerang ulat sutera. Pada lingkungan yang kotor ulat sutera
mudah terjangkit penyakit, karena bibit penyakit tersebar di luar dan di dalam ruang

pemeliharaan, baik pada peralatan, sisa makanan ulat, kotoran ulat dan pada ulat
yang mati.
Sumber bibit penyakit

Tindakan pencegahan timbulnya penyakit yang harus dilakukan adalah pembersihan


dan desinfeksi lingkungan, peralatan dan ruangan pemeliharaan. Desinfeksi dapat
dilakukan dengan penyemprotan atau mencelupkan peralatan dalam larutan 2%
formalin atau kaporit. Keperluan larutan formalin untuk desinfeksi adalah 1 liter per
m2, sehingga basahnya cukup merata dan mampu membasahi ruangan selama 6
jam. Semua pintu dan jendela ditutup rapat sekurang-kurangnya selama 24 jam.
4. Desinfeksi peralatan
Untuk desinfeksi peralatan seperti sasag, keranjang, tempat daun dan lain
sebagainya dapat dilakukan dengan cara dicelupkan pada bak yang berisi larutan
desinfeksi. Peralatan tersebut dibiarkan terendam larutan formalin selama 30 menit,
sesudah itu alat-alat perlu dikeringkan dengan panas matahari.

Inkubasi
Inkubasi telur adalah penyimpanan telur untuk penetasan di dalam ruangan yang
4

temperatur, kelembaban dan cahayanya dapat diatur agar telur ulat sutera dapat
menetas dengan baik dan merata pada waktu yang direncanakan. Kebutuhan
temperatur selama inkubasi adalah 250C dan kelembaban 75% - 80%, dengan
pengaturan cahaya 18 jam terang dan 6 jam gelap setiap harinya. Hal ini dilakukan
sampai 2 hari menjelang waktu menetas. Adapun cara melakukan inkubasi adalah
sebagai berkut :

Telur ulat disebar merata pada kotak penetasan dan ditutup dengan kertas parafin.

Simpan di tempat yang sejuk yang terhindar dari sinar matahari langsung.

Atur temperatur dan kelembaban sebagai berikut : temperatur 250C dan


kelembaban 75% - 80%, dengan pengaturan cahaya 18 jam terang dan 6 jam gelap
setiap harinya sampai 2 3 hari menjelang waktu menetas.

Kurang lebih 2 3 hari lagi sebelum telur menetas, dengan ditandai bintik-bintik
biru pada 80% telur-telur tersebut, ruangan harus dibuat gelap total, dengan menutup tirai
dan lampu ruangan dipadamkan dengan harapan telur dapat menetas secara serempak.

Periksa penetasan pada pukul 05.00 pagi pada hari perkiraan telur akan menetas.
Apabila telur baru menetas sekitar 20% maka segera tutup kembali ruang penetasan dan
biarkan sampai besok pagi lagi supaya telur menetas secara seragam. Kalau sudah
banyak yang menetas maka tutup dibuka dan diberi penerangan yang cukup supaya telur
yang belum menetas terangsang untuk cepat menetas

Ruang penetasan telur ulat sutera

Telur yang baru menetas


5. Penanganan ulat yang baru menetas
Langkah pertama dalam pemeliharaan ulat yang baru menetas adalah persiapan
peralatan dan bahan-bahan. Pemeliharaan ulat kecil yang baru menetas meliputi
pekerjaan sebagai berikut :
Kotak penetasan yang berisi ulat yang baru menetas diletakkan di atas sasag yang
telah diberi alas kertas parafin.

Sebelum ulat kecil diberi makan, dilakukan terlebih dahulu desinfeksi dengan cara
menaburkan campuran kapur dengan kaporit 5% ke tubuh ulat sutera.

Langkah berikutnya pemberian makan dengan daun murbei muda yang dirajang
halus dan diberikan secara merata.

Selanjutnya kotak penetasan ditutup kertas parafin atau kertas minyak dan
letakkan pada rak pemeliharaan dengan teratur.
4 jam kemudian tutup dibuka, ulat yang menempel pada daun murbei di dalam
kotak penetasan dipindahkan ke sasag.

Ulat diberi makan dengan rajangan daun murbei dan


ditutup kembali dengan kertas parafin
6. Pengambilan dan Penyimpanan daun murbei
Daun untuk ulat kecil adalah daun yang diambil dari kebun murbei yang telah
dipangkas 1 bulan sebelumnya. Pengambilan daun sebaiknya dilakukan pagi hari
atau sore hari untuk menghindari kelayuan dan diambil sesuai dengan kebutuhan
saja. Untuk masing-masing instar diperlukan daun yang berbeda-beda. Untuk instar I
diperlukan daun ke 4 5 dihitung dari pucuk terpanjang, instar II daun ke 5 6
sedangkan untuk instar III diambil dari daun ke 7 8. pengambilan daun dari kebun
dilakukan dengan cara memetik atau mewiwil sesuai dengan instar ulat kecil.

Pengambilan daun untuk ulat kecil


Daun murbei yang diambil dari kebun, sebelum diberikan pada ulat kecil harus
disimpan di tempat yang bersih dan terlindung. Penyimpanan dapat menggunakan
keranjang atau di lantai. Susun daun pada posisi tegak dan tidak terlalu rapat
kemudian tutup dengan kain supaya daun tidak cepat layu. Untuk menjaga supaya
daun tetap segar, maka jaga kelembaban tetap tinggi dengan menciprati lantai
dengan air dan jangan membasahi daun dengan menyiram.
7. Pemberian makan
Daun murbei , sebelum diberikan sebagai pakan terlebih dahulu harus dirajang untuk
memudahkan ulat makan. Ukuran rajangan berbeda untuk maing-masing instar.
Ukuran rajangan untuk instar I adalah 0,5 cm 1 cm, instar II berukuran 1 2 cm,
sedangkan untuk instar III ukuran rajangan 2 3 cm.

Ukuran rajangan daun murbei


Berikan rajangan daun murbei secara merata dalam jumlah yang cukup. Untuk
menghindari daun murbei cepat kering, maka sasag tepat ulat ditutup kertas setelah
pemberian makan. Berikan pakan 3 4 kali sehari yaitu pagi, siang, sore dan malam
hari.
Petunjuk pemeliharaan 1 box ulat sutera kecil (25.000 ekor)

Pemberian makan terakhir pada tiap instar harus dilakukan setelah 90% dari ulat itu
istirahat.

8. Desinfeksi tubuh ulat sutera


Pada waktu ulat tidur dan ganti kulit, ditaburkan di atasnya campuran kapur dan
formalin 0,5%, dan biarkan tidak ditutup agar kondisi sekitar ulat kering. Hindari dari
goncangan, tiupan angin dan suara yang keras. Selesai ganti kulit pada instar
berikutnya lakukan desinfeksi seperti pada waktu ulat tidur.

Disinfeksi tubuh ulat


9. Pembersihan dan perluasan tempat
Daun-daun yang tidak dimakan ulat kalau dibiarkan akan terus menumpuk, akibatnya
akan mengganggu pada pertumbuhan ulat sutera. Agar kotoran ulat dan sisa daun
tidak menjadi sumber penyakit maka perlu dibersihkan. Pada instar I, tempat ulat
dibersihkan satu kali pada saat ulat bangun tidur, sedangkan instar II dan instar III
dibersihkan sebelum ulat tidur.

Memasang jaring
Pembersihan dilakukan dengan cara memasang jaring pada sasag tempat
pemeliharaan ulat. Selanjutnya di atas jaring diberi daun murbei yang baru. Setelah
semua ulat naik ke atas jaraing untuk makan, jaring diangkat dan dipindahkan ke
tempat lain. Kotoran ulat dan sisa daun yang tertinggal dibersihkan lalu dibuang ke
tempat yang jauh.

Perluasan tempat ulat


Sesuai dengan perkembangan ulat, tempat ulatpun harus selalu diperluas. Perluasan
harus dilakukan dengan hati-hati dan pada waktu yang tepat. Perluasan ulat jangan
dilakukan sekaligus untuk menghindari banyaknya ulat yang hilang. Apabila ulat tidak
dapat diperluas pada satu tempat, maka pindahkan ulat pada tempat yang lain.
10. Pemeliharaan Ulat Besar
Pemeliharaan ulat besar dilaksanakan pada instar IV dan instar V. Kedua instar ini
secara fisiologi sangat berbeda satu sama lainnya. Instar IV lebih dekat pada ulat
sutera kecil, maka pemeliharaan dititik beratkan pada menjaga lingkungan yang
bebas penyakit, suhu dan kelembaban yang sesuai, pemberian pakan yang cukup
dan bergizi.
Pada instar V merupakan fase terpenting pemeliharaan ulat sutera, karena pada fase
ini pertumbuhan kelenjar sutera berjalan cepat. Keperluan daun murbei untuk pakan
hampir 90% dihabiskan pada instar V, sehingga daun murbei harus dimanfaatkan
seefisien mungkin.
11. Ruang pemeliharaan ulat sutera
Pemeliharaan ulat sutera besar dapat dilakukan di bangunan khusus, yang tata letak
ruangannya diatur sedemikian rupa. Bangunan pemeliharaan pada dasarnya harus
mempunyai 3 ruangan yang masing-masing berbeda kegunaannya. Ruang tersebut
10

adalah ruang pemeliharaan, ruang penyimpanan daun murbei, dan ruang


penyimpanan peralatan pengokonan. Dimana ruang penyimpanan daun harus
terlindung dari angin dan panas matahari serta terpisah dari ruang penyimpanan
peralatan pengokonan.
Sifat ulat sutera besar berbeda dengan ulat kecil, ulat besar menghendaki suhu dan
kelembaban yang lebih rendah. Sehingga suhu perlu diatur pada 230C 240C dan
kelembaban 75%.

Skema bangunan pemeliharaan ulat besar


12. Pembersihan dan desinfeksi ruang dan peralatan
Sebelum pemeliharaan ulat besar, seperti halnya pada pemeliharaan ulat kecil perlu
dilakukan pembersihan dan desinfeksi ruang dan peralatan yang akan dipakai. Cara
pelaksanaan pembersihan dan desinfeksi sama seperti pada pemeliharaan ulat kecil.
Desinfeksi dilakukan paling lambat 2 hari sebelum pemeliharaan ulat besar dimulai.
Disamping itu juga harus selalu tersedia larutan desinfeksi untuk kaki dan tangan.
Cara disinfeksi sama seperti pada desinfeksi ulat kecil.
13. Peralatan dan bahan
Peralatan dan bahan-bahan yang penting dalam pemeliharaan ulat besar adalah rak
pemeliharaan, gunting stek, golok, sasag, lembaran plastik, ember, jolang, kain blacu,
jaring, alat pengokonan, kapur, kaporit dan formalin.
14. Tanaman murbei untuk ulat besar
Daun murbei untuk pakan ulat besar dibutuhkan yang kandungan airnya rendah dan
gizinya tinggi. Untuk mendapatkan daun tersebut tanaman murbei harus dipangkas
3 4 bulan sebelum pemeliharaan ulat dan melakukan pemupukan yang cukup. Di
samping itu juga harus dilakukan pengendalian hama dan penyakit, cara panen yang
benar dan penyimpanan daun murbei yang telah dipanen dengan baik. Kegiatan
tersebut dilakukan, selain untuk meningkatkan produksi daun murbei juga untuk
mempertahankan supaya daun tetap bergizi tinggi.

11

Anda mungkin juga menyukai