Anda di halaman 1dari 8

BAB I

KASUS

I.

Identitas

Nama
Umur
Jenis Kelamin
Suku bangsa
Pendidikan
Agama
Status Marital
Alamat
Pekerjaan
Tanggal MRS

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Tn. T
40 tahun
Laki-laki
Sunda
SMA tamat
Islam
sudah menikah
Sukaraja
Buruh Bangunan
2 Maret 2016

II. Anamnesis (Auto-anamnesis pada tanggal 2 Maret 2016)

Keluhan utama

Kulit pecah pecah terasa gatal di kedua telapak tangan dan jari jari tangan

Riwayat Perjalanan Penyakit:


Kulit pecah-pecah dan gatal di kedua telapak tangan dan jari tangan timbul
sejak 1 minggu yang lalu. Sebelumnya pasien sedang bekerja sebagai buruh bangunan
dalam pembangunan rumah, pasien biasa mengaduk semen tanpa menggunakan
sarung tangan. Malam harinya, pasien merasa gatal pada kedua telapak tangan dan
terlihat merah. Keesokan harinya timbul bintil-bintil kemerahan di kedua jari dan
telapak tangan. Pasien berinisiatif menggunakan kain agak tangannya tertutup dan
tidak terpapar semen, namun sisa semen masih mengenai tangannya dan tercampur
keringat sehingga gatal semakin bertambah dan sedikit panas.
Karena sering menggaruk tangannya tersebut, telapak tangan pasien terlihat
pecah-pecah, kulit terkelupas dan selalu merasa gatal
4 hari sebelum ke poliklinik, tangan pasien terlihat kering dan pecah-pecah,
dan juga gatal. Kemudian pasien membeli salep di apotik, digunakan 3 kali sehari tapi
tidak ada perubahan.

Riwayat Penyakit Dahulu:

o 1 tahun yang lalu pasien pernah mengeluh keluhan yang sama seperti sekarang
berupa pecah pecah pada kedua telapak tangan terasa gatal dan kemudian
sembuh setelah berobat ke dokter.
o Riwayat asma disangkal
o Riwayat rinitis disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga:


o Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai keluhan sama dengan pasien
o Riwayat asma dalam keluarga disangkal
o Riwayat rinitis dalam keluarga disangkal

Riwayat Alergi
o Alergi Obat disangkal
o Alergi Makanan disangkal

Riwayat Psikososial
o Merokok bungkus per hari
o Minum alkohol disangkal

III.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran
: Composmentis
Keadaan umum
: Tampak sakit ringan
Vital Sign
:
o TD
: tidak dilakukan
o Nadi
: 88 x/menit
o RR
: 22 x/menit
o Suhu
: 36,8C

Status Dermatologis
Distribusi
A/R
Lesi

Regional
Telapak tangan kanan dan kiri dan jari jari tangan kanan dan
kiri
Lesi Multipel, sebagian diskret sebagian konfluens, bentuk
lesi tidak beraturan, batas tidak tegas, luas lesi terkecil 1/3
sampai terbesar 3/4 luas telapak tangan, permukaan rata,

kering
Efloresensi

IV.

Eritema, skuama, fissure

Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

V. Resume
Anamnesis
Seorang laki laki berusia 40 tahun datang ke poli klinik kulit dan kelamin
RSUD R.Syamsudin, SH dengan keluhan kulit pecah pecah yang terasa gatal di
kedua telapak tangan dan jari jari tangan.
1 tahun yang lalu pasien pernah mengeluh kulit pecah pecah yang terasa
gatal dikedua telapak tangan setelah terpajan oleh bahan bangunan dan sembuh
setelah berobat ke dokter.

1 minggu yang lalu keluhan kulit pecah pecah yang terasa gatal dirasakan
kembali. Timbul setelah terpajan bahan bangunan semen. Tempat predileksinya di
kedua telapak tangan dan jari jari tangan. Diawali rasa gatal pada kedua telapak
tangan pada malam hari setelah terpajan semen. keesokan harinya timbul bintil
bintil kemerahan yang terasa gatal. Bertambah gatal dan sedikit panas setelah kedua
telapak ditutup oleh kain yang bercampur semen dengan keringat. bintil kemerahan
dikelupas sehingga terlihat pecah pecah.
4 hari sebelum datang ke poli klinik telapak tangan pasien terlihat kering dan
pecah - pecah, terasa sangat gatal.

pemeriksaan fisik
Didapatkan tanda vital dalam batas normal, status generalis dalam batas normal.
Pada pemeriksaan dermatologikus ditemukan:
Distribusi

Regional
Telapak tangan kanan dan kiri dan jari jari tangan kanan dan

A/R

kiri
Lesi Multipel, sebagian diskret sebagian konfluens, bentuk
lesi tidak beraturan, batas tidak tegas, luas lesi terkecil 1/3

Lesi

sampai terbesar 3/4 luas telapak tangan, permukaan rata,


kering

Efluroesensi

VI.

Eritema, skuama, fissure

Diagnosis Banding:
- Dermatitis Kontak Alergi e.c semen
- Dermatitis Kontak Iritan

VII.

Diagnosa Kerja
- Dermatitis Kontak Alergi e.c semen
DKA

Epidemiologi

DKI

Mengenai orang yang

Semua gol. Umur, ras & jenis

hipersensitif

kelamin
Berhubungan dengan pekerjaan

Etiologi

Bahan kimia sederhana

Bahan bersifat iritan, misalnya bahan

dengan berat molekul

pelarut, detergen, minyak pelumas,

rendah,

asam, alkali, dan serbuk kayu

alergen

yang

belum diproses, bersifat


Gejala klinis

lipofilik
Akut : eritematosa,

edema, papulovesikel,

DKI akut :
Disebabkan iritan kuat, a. Sulfat,

vesikel atau bula


Kronis : kulit kering,

basa kuat
rasa terbakar,

pedih,

panas,

berskuama, papul,

eritema edema, bula, mungkin

likenifikasi, dan

juga nekrosis, batas tegas dan

mungkin juga fisur,


batas tidak jelas

asimetris
DKI akut lambat :
Muncul 8-24 jam kemudian,
awalnya eritema dan kemudian

menjadi vesikel atau nekrosis


Disebabkan podofilin, antralin,
tretinoin,
benzalkonium

etilen
klorida,

oksida,
asam

hidrofluorat
DKI kumulatif :
kulit kering, eritema, skuama,
lambat laun kulit tebal dan
likenifikasi, difus, fisur (bila

kontak terus berlangsung)


disebabkan gesekan, trauma

dingin, deterjen, sabun, pelarut


Reaksi Iritan : kelainan kulit
monomorf, berupa skuama, eritema,
vesikel, pustul dan erosi

Predileksi

Tangan
Hubungan

dgn

Berhubungan dengan pekerjaan


predileksi di tangan

pekerjaan, bahan yg
dpt

menimbulkan

alergi,

deterjen,

antiseptik,

getah

sayuran,

semen,

pestisida
Lengan
Wajah
Telinga
Leher
Badan
Genitalis
Paha dan tungkai bawah

VIII. Analisa Kasus


DKA
Kasus
Teori
Etiologi dan Pasien bekerja sebagai buruh Bahan kimia sederhana dengan berat
Faktor Risiko

bangunan dan sering terpapar molekul rendah, alergen yang belum


oleh

bahan-bahan

alergen, diproses, bersifat lipofilik

pasien sering terpapar semen,


tidak

pernah

menggunakan

sarung tangan saat bekerja.


Manifestasi

Kulit pecah pecah, kulit

Akut : eritematosa, edema,

Klnis dan lesi

terkelupas (+), kering (+) gatal

papulovesikel, vesikel atau bula


Kronis : kulit kering, berskuama,

(+), panas (+)

papul, likenifikasi, dan mungkin


Lesi Multipel, sebagian diskret
sebagian konfluesn, bentuk lesi
tidak

beraturan,

batas

tidak

tegas, luas lesi terkecil 1/3


sampai terbesar 3/4 luas telapak
tangan, permukaan rata, kering.

juga fisur, batas tidak jelas

Efloresensi: Eritema, skuama,


Lokalisasi

fissure
Kedua telapak tangan dan jari-

Predileksi

jari tangan

Tangan
Hubungan dgn pekerjaan,
bahan yg dpt menimbulkan
alergi,
getah

Pemeriksaan

Tidak dilakukan uji tempel

deterjen,
sayuran,

antiseptik,
semen,

pestisida
Lengan
Wajah
Telinga
Leher
Badan
Genitalis

Paha dan tungkai bawah


Uji tempel

Penunjang

IX.

Saran / Usulan
Uji tempel

X.
-

Penatalaksanaan
Umum
:
Edukasi kepada pasien mengenai pentingnya pencegahan terpapar kembali dengan
alergen penyebab, seperti bahan bangunan semen, dengan cara menggunakan sarung

tangan saat bekerja.


Khusus
:
R/ Amoxicillin 500 mg no.XII
3 dd 1
R/ methylprednisolon No. XV
3 dd 1
R/ Loratadin No. VII
1 dd 1
Topikal
R/ Oint Bersol 15 gr
Oint ottogenta 5 gr
md ue
Prognosis
-

XI.

Quo ad vitam: ad bonam tidak ada gejala atau tanda yang mengarah pada ancaman
kematian. Keadaan umum, kesadaran pasien dan tanda vital pasien masih dalam batas

normal.
Quo ad functionam: ad bonam karena DKA tidak mengganggu fisiologis kulit

secara bermakna dan pada pasien ini tidak ada infeksi sekunder.
Quo ad sanantionam: ad bonam dengan menghilangkan faktor predisposisi maka
penyakit ini dapat diobati secara tuntas.

DAFTAR PUSTAKA
1. Kartowigno, Soenarto. Sepuluh Besar Kelompok Penyakit Kulit. Palembang:
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin FK UNSRI. 2012
2. Sularsito S.A.dan Djuanda S. Dermatitis dalam Ilmu penyakit kulit dan kelamin, Djuanda
Adhi, Hamzah M, Aisah S (ed).ed.5 cet.1. Jakarta : Balai Penerbit FK UI ; 2007. hal. 129
- 146.
3. Cohen D. E, Jacob S. E. Inflammatory Disorder Based on T-cell Reactivity and
Dysregulation : allergy dermatitis contact. In : Freedberd IM, Eisen AZ, Wolff K, Austen
KF, Goldsmith LA, Katz SI, Fitzpatrick TB,eds. Fitzpatricks Dermatology in General
Medicine. 7th Edition. New York : McGraw-Hill. 2008. p. 135 145.
4. The Principles And Practice Of Contact And Occupational Dermatology In The AsiaPacific Region From Http://Www.Worldscibooks.Com/Medsci/4654.Html

Anda mungkin juga menyukai