Anda di halaman 1dari 15

BAHASA INDONESIA

KARYA TULIS ILMIAH

TENTANG KENAKALAN REMAJA


DI
S
U
S
U
N
OLEH :

LILIS SUGIARTI
KELAS : IX D

SMP NEGERI 4 RENGAT


TAHUN AJARAN 2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah karena atas berkah, rahmat,
dan hidayahNya sehingga makalah ini dapat selesai sebagaimana yang kami
harapkan. Tugas makalah yang diberi judul Kenakalan Remaja ini
ialah suatu karya tulis yang terbentuk dari hasil kerja sama kelompok
dimana tugas ini merupakan tugas dari aspek penilaian mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
Kemudian dengan selesainya makalah ini, kami menghaturkan rasa
terimakasih kepada Guru Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam
mengajarkan langkah-langkah pembuatan makalah sehingga makalah ini dapat
tersusun meski banyak kekurangan didalamnya. Harapan penulis semoga malakah
yang telah kami susun ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan. Kritik serta saran yang membangun dari
pembaca penulis harapkan agar kedepannya makalah ini dapat jauh lebih
baik lagi. Terimakasih.

Rengat, 23 Februari 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA

PENGANTAR

.................................................................................................... i
DAFTAR

ISI

................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR

BELAKANG

............................................................................................... 1
B. RUMUSAN
MASALAH
........................................................................................... 1
C. TUJUAN....................................................................................................
................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. PENYEBAB TERJADINYA KENAKALAN REMAJA.........................................
3
B. PERAN

ORANG

C. CONTOH

TUA,

GURU

DAN

LINGKUNGAN

........................................... 4
JENIS-JENIS
KENAKALAN
REMAJA

.............................................. 7
D. TIPS UNTUK MENCEGAH DAN MENGATASI KENAKALAN REMAJA....... 7
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN........................................................................................
............. 8
B. SARAN..................................................................................................
............... 8
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.

B.

LATAR BELAKANG
Banyaknya remaja yang melakukan kenakalan remaja yang tidak

sewajarnya.
Ditinjau dari lingkungan sekitar yang mendukung akan anak

remaja berbuat negatif.


Kenakalan remaja terjadi karena banyaknya pengaruh dari luar

yang sedang marak terjadi.


Kembali kepada masing-masing individu.

RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang menyebabkan kenakalan remaja terjadi ?
2. Bagaimana peran orang tua, guru dan lingkungan sehingga anak
melakukan kenakalan remaja ?
3. Bagaimana para remaja bisa berubah menjadi remaja yang nakal ?
4. Dampak apa saja yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja ?
5. Apa tips untuk mencegah dan mengatasi kenakalan remaja?

C.

TUJUAN
Mengetahui penyebab kenakalan remaja dan gejala-gejala yang
dapat memperlihatkan hal-hal yang mengarah pada kenakalan
remaja serta untuk memahami hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
menanggulangi kenakalan remaja.

BAB II
PEMBAHASAN

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari


norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut
akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Para ahli
pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18
tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanakkanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.
Ia berada pada masa transisi. Masalah kenakalan remaja mulai mendapat
perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk
anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
Kenakalan remaja menjadi hal yang perlu di waspadai dan lebih
diperhatikan
sewajarnya

karena

seiring

berkembangnya

seorang

remaja

melakukan

seorang

sebuah

anak,

kenakalan.

sudah
Selama

kenakalan itu masih pada tingkat yang wajar. Oleh karena itu peran orang
tua dalam mendidik seorang anak apalagi remaja sangat diperlukan
penanaman

nilai,

dan

norma

yang

diberikan

sejak

dini

dapat

mempengaruhi sikap, perbuatan mental seorang anak untuk dapat


memilah mana hal yang perlu ditiru, dan mana hal yang tidak patut ditiru,
pada intinya seorang anak dapat melihat mana yang baik dan mana yang
tidak baik. Apabila peran orang tua tidak maksimal sejak anak masih kecil,
pada

saat

tumbuh

menjadi

seorang

remajapun

tidak

menutup

kemungkinan seorang remaja berbuat hal yang melanggar aturan. Seperti


banyak contoh yang terjadi, seorang remaja kedapatan sedang merokok,
meminum-minuman keras, sampai sex bebas dilakukan tanpa rasa
bersalah. Hal itu karena tidak adanya pengawasan orang tua, atau
kurangnya perhatian dari orang tua.
Banyak faktor-faktor yang membuat remaja memasuki dunia
pergaulan yang rusak. Biasanya hal ini berawal dari mereka berteman
dengan teman yang membawa dampak buruk, karena masa remaja itu
masa dimana keadaan psikis remaja bisa mudah terpengaruh. Ada faktor
2

yang berasal dari keluarga, karena kurangnya perhatian dari keluarga


membuat anak menjadi royal dalam pergaulan. Faktor terpenting yang
membuat remaja mudah terjerumus dipergaulan bebas karena kurangnya
agama yang membentengi pikiran dan jiwa anak. Oleh karena itu,
pendidikan dasar agama pada anak sangat diperlukan dalam kehidupan si
anak. Berhasil atau tidak berhasilnya anak, kembali lagi pada peran
keluarga dalam memberikan pendidikan agama dan pada diri anak
sendiri.
A. PENYEBAB TERJADINYA KENAKALAN REMAJA
Perilaku nakal remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja
itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
1. Faktor Internal :
a) Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri

remaja

memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama,


terbentuknya

perasaan

kehidupannya.

Kedua,

akan

konsistensi

tercapainya

identitas

dalam
peran.

Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai


masa integrasi kedia.
b) Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan
tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat
diterima akan terseret pada perilaku nakal. Begitupun
bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua
tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan
kontrol

diri

untuk

bertingkah

laku

sesuai

dengan

pengetahuannya.
2. Faktor Eksternal :
a) Keluarga
Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar anggota
keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa
memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah
di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak
memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap

eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan


remaja.
b) Pengaruh kawan sepermainan yang kurang baik
c) Komunitas / lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
Beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan
kenakalan remaja :

modern
dasar-dasar agama yang kurang
tidak adanya media penyalur bakat/hobi
masalah yang dipendam

reaksi frustasi diri


gangguan berpikir dan intelegensia pada diri remaja
kurangnya kasih sayang orang tua / keluarga
kurangnya pengawasan dari orang tua
dampak negatif dari perkembangan teknologi

B. PERAN ORANG TUA, GURU DAN LINGKUNGAN


Sebenarnya menjaga sikap dan tindak tanduk positif itu tidak
hanya tanggung jawab para guru dan keluarganya, tetapi semua
orang, Guru yang selalu mengusahakan keluarganya menjadi garda
terdepan dalam memberikan pendidikan dengan sebuah contoh,
adalah cerminan komitmen dan pendalaman makna dari seorang
guru. Sang guru harus berusaha agar keluarganya baik dan tidak
korupsi agar ia dapat mengajari kepada murid-muridnya yang
merupakan remaja generasi penerus bangsa memiliki moral dan
ahlak baik dan tidak korupsi, berusaha tidak berbohong agar muridmuridnya sebagai remaja yang baik tidak menjadi pendusta, tidak
terjaebak dalam kenakalan remaja.
Guru adalah profesi yang mulia dan tidak mudah dilaksanakan
serta memiliki posisi yang sangat luhur di masyarakat. Semua orang
pasti akan membenarkan pernyataan ini jika mengerti sejauh mana
peran dan tanggung jawab seorang guru . Sejak saya baru berusia 6
tahun hingga dewasa, orang tua saya yang merupakan seorang guru,
selalu memberikan instruksi yang mengingatkan kami para anakanaknya adalah anak seorang guru yang harus selalu menjaga
4

tingkah laku agar selalu baik dan jangan sampai melakukan sebuah
kesalahan . Seberat itukah, seharus itukah kami bertindak Lantas apa
hubungan profesi orang tua dengan dengan anak-anaknya, apakah
hanya anak seorang guru yang harus demikian ?
Peran guru tidak hanya sebatas tugas yang harus dilaksanakan
di depan kelas saja, tetapi seluruh hidupnya memang harus di
dedikasikan untuk pendidikan. Tidak hanya menyampaikan teori-teori
akademis saja tetapi suri tauladan yang digambarkan dengan perilaku
seorang guru dalam kehidupan sehari-hari.
Terkesannya seorang Guru adalah sosok orang sempurna yang
di tuntut tidak melakukan kesalahan sedikitpun, sedikit saja sang
guru salah dalam bertutur kata itu akan tertanam sangat mendalam
dalam sanubari para remaja. Jika sang guru mempunyai kebiasaan
buruk dan itu di ketahui oleh sang murid, tidak ayal jika itu akan
dijadikan referensi bagi para remaja yang lain tentang pembenaran
kesalahan yang sedang ia lakukan, dan ini dapat menjadi satu
penyebab, alasan mengapa terjadi kenakalan remaja.
Sepertinya filosofi sang guru ini layak untuk di jadikan filosofi
hidup, karena hampir setiap orang akan menjadi seorang ayah dan
ibu yang notabenenya merupakan guru yang terdekat bagi anak-anak
penerus bangsa ini. Akan sulit bagi seorang ayah untuk melarang
anak remajanya untuk tidak merokok jika seorang ayahnya adalah
perokok. Akan sulit bagi seorang ibu untuk mengajari anak-anak
remaja untuk selalu jujur, jika dirumah sang ibu selalu berdusta
kepada ayah dan lingkungannya, atau sebaliknya. jadi bagaimana
mungkin orang tua melarang remaja untuk tidak nakal sementara
mereka sendiri nakal?
Suatu siang saya agak miris melihat seorang remaja SMP
sedang asik mengisap sebatang rokok bersama adik kelasnya yang
masih di SD, itu terlihat dari seragam yang dikenakan dan usianya
memang terbilang masih remaja. Siapa yang harus disalahkan dalam
kasus ini. Apakah sianak remaja tersebut, sepertinya tidak adil kalau
kita hanya menyalahkan si anak remaja itu saja, anak itu terlahir
bagaikan selembar kertas yang masih putih, mau jadi seperti apa
5

kelak di hari tuanya tergantung dengan tinta dan menulis apa pada
selembar kertas putih itu . Orang pertama yang patut disalahkan
mungkin adalah guru, baik guru yang ada di rumah ( orang tua ), di
sekolah ( guru), atau pun lingkungannya hingga secara tanpa disadari
mencetak para remaja tersebut untuk melakukan perbuatan yang
dapat digolongkan ke dalam kenakalan remaja.
Peran orang tua yang bertanggung

jawab

terhadap

keselamatan para remaja tentunya tidak membiarkan anaknya


terlena dengan fasilitas-fasilitas yang dapat menenggelamkan si anak
remaja kedalam kenakalan remaja, kontrol yang baik dengan selalu
memberikan pendidikan moral dan agama yang baik diharapkan akan
dapat membimbing si anak remaja ke jalan yang benar, bagaimana
orang tua dapat mendidik anaknya menjadi remaja yang sholeh
sedangkan

orang

tuanya

jarang

menjalankan

sesuatu

yang

mencerminkan kesholehan, ke masjid misalnya. Jadi jangan heran


apabila terjadi kenakalan remaja, karena sang remaja mencontoh
pola kenakalan para orang tua
Tidak mudah memang untuk menjadi seorang guru. Menjadi
guru diharapkan tidak hanya didasari oleh gaji guru yang akan
dinaikkan, bukan merupakan pilihan terakhir setelah tidak dapat
berprofesi di bidang yang lain, tidak juga karena peluang. Selayaknya
cita-cita untuk menjadi guru didasari oleh sebuah idealisme yang
luhur, untuk menciptakan para remaja sebagai generasi penerus yang
berkualitas.
Sebaiknya Guru tidak hanya dipandang sebagai profesi saja,
tetapi adalah bagian hidup dan idialisme seorang guru memang harus
dijunjung

setinggi-tingginya.

Idealisme

itu

seharusnya

tidak

tergantikan oleh apapun termasuk uang. Namun guru adalah


manusia, sekuat-kuatnya manusia bertahan dia tetaplah manusia, jika
terpaan cobaan itu terlalu kuat manusia juga dapat melakukan
kesalahan.
Akhir akhir ini ada berita di media masa yang sangat
meruntuhkan citra sang guru adalah berita tentang pencabulan
Oknum guru terhadap anak didiknya. Kalau pepatah mengatakan
6

guru kencing bediri murid kencing berlari itu benar, berarti satu orang
guru melakukan itu berapa orang murid yang lebih parah dari itu,
hingga akhirnya menciptakan pola kenakalan remaja yang sangat
tidak ingin kita harapkan.
Gejala-gejala ini telah menunjukan kebenarannya. Kita ambil
saja kasus siswa remaja mesum yang dilakukan oleh para remaja
belia seperti misalnya kasus-kasus di remaja mesum di taman sari
Pangkalpinang ibukota provinsi Bangka Belitung, lokasi remaja
pacaran di bukit dealova pangkalpinang, dan remaja Ayam kampus
yang mulai marak di tambah lagi foto-foto syur remaja SMP jebus, ini
menunjukkan bahwa pepatah itu menujukkan kebenarannya.
Kerja team yang terdiri dari orang tua (sebagai guru dirumah),
Guru di sekolah, dan Lingkungan (sebagai Guru saat anak-anak, para
remaja bermain dan belajar) harus di bentuk. diawali dengan
komunikasi yang baik antara orang tua dan guru di sekolah,
pertemuan yang intensif antara keduanya akan saling memberikan
informasi yang sangat mendukung bagi pendidikan para remaja.
Peran Lingkungan pun harus lebih peduli, dengan menganggap para
remaja yang ada di lingkungannya adalah tanggung jawab bersama,
tentunya lingkungan pun akan dapat memberikan informasi yang
benar kepada orang tua tentang tindak tanduk si remaja tersebut dan
kemudian dapat digunakan untuk mengevaluasi perkembangannya
agar tidak terjebak dalam kenakalan remaja.
Terlihat betapa peran orang tua sangat memegang peranan
penting dalam membentuk pola perilaku para remaja, setelah semua
informasi tentang pertumbuhan anaknya di dapat, orang tuapun
harus pandai mengelola informasi itu dengan benar.
Terlepas dari baik buruknya seorang guru nampaknya filosofi
seorang guru dapat dijadikan pegangan bagi kita semua terutama
bagi para orang tua untuk menangkal kenakalan remaja, Sang guru
bagi para remaja adalah Orang tua, guru sekolah dan lingkungan
tempat ia di besarkan. Seandainya sang guru dapat memberi teladan
yang baik mudah-mudahan generasi remaja kita akan ada di jalan

yang benar dan selamat dari budaya "kenakalan remaja" yang


merusak kehidupan dan masa depan para remaja.

C. CONTOH / JENIS-JENIS KENAKALAN REMAJA :


- membolos sekolah
- kebut-kebutan di jalanan
- Penyalahgunaan narkotika
- perilaku seksual pranikah
- perkelahian antar pelajar
- dan lain-lain

D. TIPS UNTUK MENCEGAH DAN MENGATASI KENAKALAN REMAJA

Orang tua harus selalu memberikan dan menunjukkan perhatian


dan kasih sayangnya kepada anaknya. Jadilah tempat curhat yang
nyaman

sehingga

masalah

anak-anaknya

segera

dapat

terselesaikan.

Perlunya ditanamkan dasar agama yang kuat pada anak-anak


sejak dini.

Pengawasan orang tua yang intensif terhadap anak. Termasuk di


sini media komunikasi seperti televisi, radio, akses internet,
handphone, dll.

Perlunya materi pelajaran bimbingan konseling di sekolah.


Sebagai orang tua sebisa mungkin dukunglah hobi/bakat anakanaknya yang bernilai positif. Jika ada dana, jangan ragu-ragu
untuk memfasilitasi hobi mereka, agar anak remaja kita dapat
terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1)

2)

3)

4)
5)

Pada dasarnya kenakalan remaja meliputi semua perilaku


yang menyimpangd a r i n o r m a - n o r m a h u k u m p i d a n a
y a n g d i l a k u k a n o l e h r e m a j a . P e r i l a k u tersebut akan
merugikan dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya.
Kenakalan remaja pada zaman sekarang ini disebabkan oleh
beberapa factor.Pe r i l a ku n a k a l re m a j a d i s e b a b k a n o l e h
f a c t o r re m a j a i t u s e n d i r i ( i n t e r n a l ) maupun faktor dari luar
(eksternal).
Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin fi gur
orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya
dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah
sebelumnya gagal pada tahap ini.
Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya
merupakan hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi
kenakalan remaja.
Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya anak
tersebut menyendiri. Anak yang demikian akan dapat
menyebabkan kegoncangan emosi.

B. SARAN
1) Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi
tindakan remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan
remaja.
2) Perlunya penanaman nilai moral, pendidikan dan nilai religious
pada diri seorang remaja.
Diharapkan kepada :
a) Orangtua
Disarankan kepada orangtua untuk dapat menjaga hubungan yang hangatdalam
keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasihsayang serta
tidak bertengkar di depan anak. Serta memberi pengarahan tentang cara bergaul.
Orang tua harus bisa menjadi teman, agar anak dapat terbuka dan anak dapat
menjadikan orang tua sebagai seorang sahabat terpercaya.
b) Pihak Sekolah

Pihak sekolah disarankan dapat membantu siswa untuk mengenali potensi-potensi


yang dimiliki siswa. Sehingga dapat meningkatkan konsep diri siswa, serta
dapatmeminimalisir penggunaan kata-kata atau sikap yang dapat menurunkan
konsep diri siswa.
c) Pihak Pemerintah

Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan


remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja.
d) Masyarakat Umum

Bagi masyarakat umum hendaknya ikut berpartisipasi guna pencegahannya.


Apabila melihat hal-hal yang tidak wajar yang dilakukan oleh para remaja segera
laporkan ke penegak hukum setempat agar diberi penyuluhan dan pengarahan.
e) Para Remaja

Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan


dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai tuntutan dan norma yang
berlaku di dalam masyarakat. Agar kita dapat menjadi remaja yang baik dan agar
kita bisa menciptakan Negara dan bangsa yang sukses.

10

DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/54228613/MAKALAH-KENAKALAN-REMAJA
http://www.anneahira.com/narkoba/index.htm
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=12915
http://bhaktisantoso.blogspot.com/2011/04/contoh-jenis-jenis-kenakalanremaja.html
http://kimcilkimcil.blogspot.com/2011/03/kenakalan-remaja-peran-orangtua-guru.html

11

Anda mungkin juga menyukai