Makalah Kenakalan Remaja
Makalah Kenakalan Remaja
LILIS SUGIARTI
KELAS : IX D
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah karena atas berkah, rahmat,
dan hidayahNya sehingga makalah ini dapat selesai sebagaimana yang kami
harapkan. Tugas makalah yang diberi judul Kenakalan Remaja ini
ialah suatu karya tulis yang terbentuk dari hasil kerja sama kelompok
dimana tugas ini merupakan tugas dari aspek penilaian mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
Kemudian dengan selesainya makalah ini, kami menghaturkan rasa
terimakasih kepada Guru Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam
mengajarkan langkah-langkah pembuatan makalah sehingga makalah ini dapat
tersusun meski banyak kekurangan didalamnya. Harapan penulis semoga malakah
yang telah kami susun ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan. Kritik serta saran yang membangun dari
pembaca penulis harapkan agar kedepannya makalah ini dapat jauh lebih
baik lagi. Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
.................................................................................................... i
DAFTAR
ISI
................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
............................................................................................... 1
B. RUMUSAN
MASALAH
........................................................................................... 1
C. TUJUAN....................................................................................................
................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. PENYEBAB TERJADINYA KENAKALAN REMAJA.........................................
3
B. PERAN
ORANG
C. CONTOH
TUA,
GURU
DAN
LINGKUNGAN
........................................... 4
JENIS-JENIS
KENAKALAN
REMAJA
.............................................. 7
D. TIPS UNTUK MENCEGAH DAN MENGATASI KENAKALAN REMAJA....... 7
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN........................................................................................
............. 8
B. SARAN..................................................................................................
............... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
B.
LATAR BELAKANG
Banyaknya remaja yang melakukan kenakalan remaja yang tidak
sewajarnya.
Ditinjau dari lingkungan sekitar yang mendukung akan anak
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang menyebabkan kenakalan remaja terjadi ?
2. Bagaimana peran orang tua, guru dan lingkungan sehingga anak
melakukan kenakalan remaja ?
3. Bagaimana para remaja bisa berubah menjadi remaja yang nakal ?
4. Dampak apa saja yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja ?
5. Apa tips untuk mencegah dan mengatasi kenakalan remaja?
C.
TUJUAN
Mengetahui penyebab kenakalan remaja dan gejala-gejala yang
dapat memperlihatkan hal-hal yang mengarah pada kenakalan
remaja serta untuk memahami hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
menanggulangi kenakalan remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
karena
seiring
berkembangnya
seorang
remaja
melakukan
seorang
sebuah
anak,
kenakalan.
sudah
Selama
kenakalan itu masih pada tingkat yang wajar. Oleh karena itu peran orang
tua dalam mendidik seorang anak apalagi remaja sangat diperlukan
penanaman
nilai,
dan
norma
yang
diberikan
sejak
dini
dapat
saat
tumbuh
menjadi
seorang
remajapun
tidak
menutup
remaja
perasaan
kehidupannya.
Kedua,
akan
konsistensi
tercapainya
identitas
dalam
peran.
diri
untuk
bertingkah
laku
sesuai
dengan
pengetahuannya.
2. Faktor Eksternal :
a) Keluarga
Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar anggota
keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa
memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah
di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak
memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap
modern
dasar-dasar agama yang kurang
tidak adanya media penyalur bakat/hobi
masalah yang dipendam
tingkah laku agar selalu baik dan jangan sampai melakukan sebuah
kesalahan . Seberat itukah, seharus itukah kami bertindak Lantas apa
hubungan profesi orang tua dengan dengan anak-anaknya, apakah
hanya anak seorang guru yang harus demikian ?
Peran guru tidak hanya sebatas tugas yang harus dilaksanakan
di depan kelas saja, tetapi seluruh hidupnya memang harus di
dedikasikan untuk pendidikan. Tidak hanya menyampaikan teori-teori
akademis saja tetapi suri tauladan yang digambarkan dengan perilaku
seorang guru dalam kehidupan sehari-hari.
Terkesannya seorang Guru adalah sosok orang sempurna yang
di tuntut tidak melakukan kesalahan sedikitpun, sedikit saja sang
guru salah dalam bertutur kata itu akan tertanam sangat mendalam
dalam sanubari para remaja. Jika sang guru mempunyai kebiasaan
buruk dan itu di ketahui oleh sang murid, tidak ayal jika itu akan
dijadikan referensi bagi para remaja yang lain tentang pembenaran
kesalahan yang sedang ia lakukan, dan ini dapat menjadi satu
penyebab, alasan mengapa terjadi kenakalan remaja.
Sepertinya filosofi sang guru ini layak untuk di jadikan filosofi
hidup, karena hampir setiap orang akan menjadi seorang ayah dan
ibu yang notabenenya merupakan guru yang terdekat bagi anak-anak
penerus bangsa ini. Akan sulit bagi seorang ayah untuk melarang
anak remajanya untuk tidak merokok jika seorang ayahnya adalah
perokok. Akan sulit bagi seorang ibu untuk mengajari anak-anak
remaja untuk selalu jujur, jika dirumah sang ibu selalu berdusta
kepada ayah dan lingkungannya, atau sebaliknya. jadi bagaimana
mungkin orang tua melarang remaja untuk tidak nakal sementara
mereka sendiri nakal?
Suatu siang saya agak miris melihat seorang remaja SMP
sedang asik mengisap sebatang rokok bersama adik kelasnya yang
masih di SD, itu terlihat dari seragam yang dikenakan dan usianya
memang terbilang masih remaja. Siapa yang harus disalahkan dalam
kasus ini. Apakah sianak remaja tersebut, sepertinya tidak adil kalau
kita hanya menyalahkan si anak remaja itu saja, anak itu terlahir
bagaikan selembar kertas yang masih putih, mau jadi seperti apa
5
kelak di hari tuanya tergantung dengan tinta dan menulis apa pada
selembar kertas putih itu . Orang pertama yang patut disalahkan
mungkin adalah guru, baik guru yang ada di rumah ( orang tua ), di
sekolah ( guru), atau pun lingkungannya hingga secara tanpa disadari
mencetak para remaja tersebut untuk melakukan perbuatan yang
dapat digolongkan ke dalam kenakalan remaja.
Peran orang tua yang bertanggung
jawab
terhadap
orang
tuanya
jarang
menjalankan
sesuatu
yang
setinggi-tingginya.
Idealisme
itu
seharusnya
tidak
guru kencing bediri murid kencing berlari itu benar, berarti satu orang
guru melakukan itu berapa orang murid yang lebih parah dari itu,
hingga akhirnya menciptakan pola kenakalan remaja yang sangat
tidak ingin kita harapkan.
Gejala-gejala ini telah menunjukan kebenarannya. Kita ambil
saja kasus siswa remaja mesum yang dilakukan oleh para remaja
belia seperti misalnya kasus-kasus di remaja mesum di taman sari
Pangkalpinang ibukota provinsi Bangka Belitung, lokasi remaja
pacaran di bukit dealova pangkalpinang, dan remaja Ayam kampus
yang mulai marak di tambah lagi foto-foto syur remaja SMP jebus, ini
menunjukkan bahwa pepatah itu menujukkan kebenarannya.
Kerja team yang terdiri dari orang tua (sebagai guru dirumah),
Guru di sekolah, dan Lingkungan (sebagai Guru saat anak-anak, para
remaja bermain dan belajar) harus di bentuk. diawali dengan
komunikasi yang baik antara orang tua dan guru di sekolah,
pertemuan yang intensif antara keduanya akan saling memberikan
informasi yang sangat mendukung bagi pendidikan para remaja.
Peran Lingkungan pun harus lebih peduli, dengan menganggap para
remaja yang ada di lingkungannya adalah tanggung jawab bersama,
tentunya lingkungan pun akan dapat memberikan informasi yang
benar kepada orang tua tentang tindak tanduk si remaja tersebut dan
kemudian dapat digunakan untuk mengevaluasi perkembangannya
agar tidak terjebak dalam kenakalan remaja.
Terlihat betapa peran orang tua sangat memegang peranan
penting dalam membentuk pola perilaku para remaja, setelah semua
informasi tentang pertumbuhan anaknya di dapat, orang tuapun
harus pandai mengelola informasi itu dengan benar.
Terlepas dari baik buruknya seorang guru nampaknya filosofi
seorang guru dapat dijadikan pegangan bagi kita semua terutama
bagi para orang tua untuk menangkal kenakalan remaja, Sang guru
bagi para remaja adalah Orang tua, guru sekolah dan lingkungan
tempat ia di besarkan. Seandainya sang guru dapat memberi teladan
yang baik mudah-mudahan generasi remaja kita akan ada di jalan
sehingga
masalah
anak-anaknya
segera
dapat
terselesaikan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1)
2)
3)
4)
5)
B. SARAN
1) Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi
tindakan remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan
remaja.
2) Perlunya penanaman nilai moral, pendidikan dan nilai religious
pada diri seorang remaja.
Diharapkan kepada :
a) Orangtua
Disarankan kepada orangtua untuk dapat menjaga hubungan yang hangatdalam
keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasihsayang serta
tidak bertengkar di depan anak. Serta memberi pengarahan tentang cara bergaul.
Orang tua harus bisa menjadi teman, agar anak dapat terbuka dan anak dapat
menjadikan orang tua sebagai seorang sahabat terpercaya.
b) Pihak Sekolah
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/54228613/MAKALAH-KENAKALAN-REMAJA
http://www.anneahira.com/narkoba/index.htm
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=12915
http://bhaktisantoso.blogspot.com/2011/04/contoh-jenis-jenis-kenakalanremaja.html
http://kimcilkimcil.blogspot.com/2011/03/kenakalan-remaja-peran-orangtua-guru.html
11