Anda di halaman 1dari 67

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

94

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Membangun Tata Kelola Berkelanjutan


Building a Sustainable Governance

Bank OCBC NISP telah menempuh perjalanan panjang


di industrinya dengan menghadapi berbagai tantangan
yang tak mudah di tengah lingkungan bisnis yang dinamis
dan semakin kompetitif. Namun kami meyakini bahwa
penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance/GCG) secara konsisten merupakan
hal mendasar untuk dapat mencapai pertumbuhan bisnis
yang berkelanjutan. Prinsip-prinsip GCG sesuai kebijakan
dan peraturan perundang-undangan harus melekat dalam
sikap, perilaku, pola pikir, dan cara kerja setiap karyawan
sebagaimana terangkum dalam budaya perusahaan
yaitu ONe PIC (OCBC NISP one, Professsionalism, Integrity,
Customer Focus).

Bank OCBC NISP has gone through a long journey in its


industry with various challenges which were not easy
in the middle of dynamic and increasingly competitive
business environment. However we believe that consistent
implementation of Good Corporate Governance (GCG)
practices is essential to achieve sustainable business
growth. GCG practices which are aligned with policies,
laws and regulations should be inherent in attitude,
behavior, point of view and performance of each employee
as concluded in the Companys core values which are One
PIC (OCBC NISP one, Professsionalism, Integrity, Customer
Focus).

Roadmap GCG

GCG Roadmap

Pada tahun 2013, Bank mencatat beberapa inisiatif penting


terkait penyempurnaan implementasi GCG, penguatan
struktur tata kelola dan peningkatan budaya kepatuhan
dan peduli risiko sejalan dengan roadmap yang telah
ditetapkan, yaitu:
Membentuk Komite Manajemen Risiko Operasional.
Melakukan self assessment penerapan GCG di Bank
OCBC NISP mengacu pada Peraturan Bank Indonesia
(PBI) No.8/4/PBI/2006, sebagaimana telah diubah
dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 dan SEBI No.15/15/DPNP.
Menyempurnakan Kebijakan Whistleblowing revisi
kedua.
Pembuatan notifikasi whistleblowing by website,
pemberitahuan
media
notifikasi
RLED
dan
whistleblowing, pembuatan mailing list untuk
pelaporan
whistleblowing
dan
email
blast
Whistleblowing.
Menyelenggarakan inhouse training mengenai
mekanisme dan cara-cara melakukan penilaian sendiri
(self assessment) terhadap pelaksanaan GCG, serta
penyusunan laporan self assessment pelaksanaan GCG
yang mencakup identifikasi informasi yang dibutuhkan
untuk menilai dan memberikan analisa dari setiap
pertanyaan dalam kertas kerja self assessment GCG.
Penyempurnaan e-learning sehingga dapat diakses
dimana saja via internet termasuk perangkat mobile.
Modul e-learning terus ditambah sesuai kebutuhan
pengguna dan sistem terus disempurnakan.

In 2013, the Bank recorded several important initiatives


related to improvement of GCG implementation,
strengthening governance structure and an enhanced
compliance culture and risk awareness in line with the
roadmap that has been established, including:
Establishing Operation Risk Committee.
Conducting the GCG self assessment based on PBI
No.8/4/PBI2006, PBI No. 8/14/PBI/2006 and SEBI
No.15/15/DPNP.

Dalam upaya meningkatkan kualitas penerapan GCG


agar menjadi semakin baik, sejak tahun 2005 Bank OCBC
NISP telah memiliki roadmap GCG. Roadmap GCG berisi
tahapan-tahapan yang telah dicapai dari waktu ke waktu
dalam membangun nilai-nilai tata kelola sesuai ketentuan
Mengenai Penerapan Good Corporate Governance Bagi
Bank Umum dan standar tata kelola yang dikembangkan
oleh OCBC Bank Singapura sebagai pemegang saham
mayoritas Bank OCBC NISP.

In its effort to improve the quality of GCG implementation,


since 2005 Bank OCBC NISP has GCG roadmap. GCG
Roadmap includes stages that must be accomplished
from time to time in building governance values in
accordance with Bank Indonesia stipulations concerning
Implementation of Good Corporate Governance for
Commercial Banks and governance standards developed
by OCBC Bank - Singapore as the majority shareholder of
Bank OCBC NISP.

Refining the second version of Whistleblowing Policy.


Making whistleblowing notifications by website, RLED
and Whistlebolowing Notification Media Alert. Setting
up a mailing list for Whistleblowing reporting and
Whistleblowing email blast.
Organizing in-house training regarding mechanisms
and methods assessments (self-assessments) of GCG
implementation, as well as the preparation of the GCG
implementation self assessment reports that includes
inforation identification which is required to assess and
provide an analysis of each question in the corporate
governance self-assessment paperwork.
Perfecting the e-learning by enabling it to be accessed
anywhere (via the internet) including mobile devices.
E-learning modules continued to be added according to
user needs and the system continues to be refined.

2013 Sustainability Report OCBC NISP

95

Membangun Tata Kelola Berkelanjutan


Building a Sustainable Governance

Melakukan pengkinian terhadap Pedoman Komite


Audit (Audit Committe Charter) dan prosedur
penetapan calon anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Komite Dewan Komisaris.
Membentuk Risk Academy, yaitu Management
Development Program (MDP) di bidang risiko yang
diselenggarakan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko
bersama HC Development.
Menyempurnakan prosedur compliance assessment
di Unit Kerja Kantor Pusat dan Kantor Cabang melalui
RRSA (Regulatory Requirement Self Assessment) dan
Compliance Assurance.

Updating Audit Committee Charter and determination


procedures of candidates for Board of Commissioners,
Board of Directors and Commissioners Level Committee.

Struktur Tata Kelola

Governance Structure

Secara umum, kegiatan perbankan dilakukan oleh Komisaris


dan Direksi. Komisaris mengkaji kebijakan-kebijakan dan
melaksanakan pengawasan serta memberikan saran
terhadap pengelolaan Bank, sedangkan Direksi memimpin
pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan Bank seharihari. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki wewenang,
tanggung jawab dan independensi yang jelas sesuai
fungsinya masing-masing sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.
Tidak ada anggota Dewan Komisaris yang juga merangkap
sebagai anggota Direksi. [4.2]

In general, banking activities are performed by Board


of Commissioners and Board of Directors. Board of
Commissioners reviews policies, supervises and provides
advices on management of the Bank, while Board of
Directors leads implementation of the Banks policies and
day-to-day management. Board of Commissioners and
Board of Directors have clear authorities and responsibilities
according to their respective functions as stipulated in
the Articles of Association and the laws and regulations.
No member of Board of Commissioners holds concurrent
position as member of Board of Directors. [4.2]

Untuk mendukung penerapan GCG, Bank telah melengkapi


perangkat kerja dan sarana yang dibutuhkan bagi setiap
organ dengan membentuk komite-komite di bawah
Dewan Komisaris, komite-komite di bawah Direksi (Komite
Eksekutif) yang bertugas membantu Dewan Komisaris dan
Direksi dalam menjalankan fungsinya dan memberi saran
sesuai lingkup tugas masing-masing. [4.1]

To support GCG implementation, the Bank has completed


working structure required for each organ by forming
committees under Board of Commissioners, committees
under Board of Directors (Executive Committee) that assist
Board of Commissioners and Board of Directors in carrying
out their functions and provide advices within their
respective scopes of duties. [4.1]

1. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

1. GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)

Struktur tata kelola Bank OCBC NISP sebagai Perseroan


Terbatas mengacu kepada Undang-Undang Nomor 40
tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) yang terdiri
dari tiga organ, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) sebagai forum pengambil keputusan tertinggi bagi
pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi. [4.1]

RUPS merupakan organ tertinggi di Bank OCBC NISP


yang memegang seluruh wewenang yang tidak dimiliki
oleh Dewan Komisaris ataupun Direksi. Pelaksanaan
RUPS dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa (RUPSLB). Pada tahun 2013, Bank OCBC NISP
menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPST pada tanggal 3 April
2013 dan 1 (satu) kali RUPSLB pada tanggal 29 Oktober
2013 yang keduanya diselenggarakan di Kantor Pusat Bank
OCBC NISP (OCBC NISP Tower) di Jakarta.

96

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Establishing Risk Academy, namely Management


Development Program (MDP) in risk area held by Risk
Management Unit and HC Development.
Perfecting compliance assessment procedures in
Head Office and Branch Office Units through RRSA
(Regulatory Requirements Self Assessment) and
Compliance Assurance.
Governance structure of Bank OCBC NISP as a Limited
Liability Company refers to Law No. 40 of 2007 concerning
Limited Liability Companies (Company Law) which
consists of three organs, namely General Meeting of
Shareholders (GMS) as the highest decision-making forum
for shareholders, Board of Commissioners and Board of
Directors. [4.1]

GMS is the highest organ of Bank OCBC NISP, which holds


all authority not delegated to Board of Commissioners or
Board of Directors. GMS is held in Annual General Meeting
of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting
of Shareholders (EGMS). In 2013, Bank OCBC NISP held 1
(one) AGMS on April 3, 2013 and 1 (one) EGMS on October
29, 2013 both were held at Head Office of Bank OCBC NISP
(OCBC NISP Tower) in Jakarta.

RUPS
mempunyai
wewenang
untuk
meminta
pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi
terkait dengan pengelolaan perusahaan, mengubah
anggaran dasar, mengangkat dan memberhentikan
Dewan Komisaris dan Direksi, memutuskan pembagian
tugas dan wewenang Direktur dan lainnya. Melalui RUPS,
para pemegang saham dapat melakukan evaluasi kinerja
Direksi dan Dewan Komisaris dengan melihat capaian
Bank atas target-target kinerja di bidang ekonomi, sosial,
lingkungan, dan indikator-indikator lainnya mencakup
pelayanan kepada pelanggan, persepsi pasar terhadap
Bank, kepatuhan terhadap peraturan perundangan dan
sebagainya. [4.4] [4.10]

GMS has authority to hold accountability of Board


of Commissioners and Board of Directors related to
management of the company, amend the Articles
of Associations, appoint and terminate Board of
Commissioners and Board of Directors, determine allocation
of duties and authorities of Board of Directors and so forth.
In GMS, shareholders can evaluate performance of Board
of Directors and Board of Commissioners by reviewing
achievements of the Banks performance targets in
the areas of economic, social, environmental and other
indicators including services to customers, the Banks
image, compliance with the laws and regulations and so
on. [4.4] [4.10]

Seluruh tahapan penyelenggaraan RUPS tahun 2013


termasuk prosedur Pemberitahuan, Pengumuman
dan Pemanggilan RUPS telah sesuai dengan Anggaran
Dasar, peraturan Bapepam-LK/OJK dan peraturan
Bursa Efek Indonesia. Seluruh hasil RUPS dan dinamika
berlangsungnya rapat dicatat dalam akta Berita Acara
Rapat yang dibuat oleh Notaris, yaitu:
1. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan No. 15 tanggal 3 April 2013.
2. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa No. 72 tanggal 29 Oktober 2013.

All phases of GMS in 2013, including GMS Notices,


Announcements and Invitations procedures were in
accordance with the Articles of Associations, Bapepam-LK/
OJK regulations and Indonesia Stock Exchange regulations.
The entire GMS resolutions and the dynamics of the
meetings were recorded in Minutes of Meetings prepared
by Notary, as follows:
1. Deed of Minutes of Annual General Meeting of
Shareholders No. 15 dated April 3, 2013.
2. Deed of Minutes of Extraordinary General Meeting of
Shareholders No. 72 dated October 29, 2013.

2. DEWAN KOMISARIS

2. BOARD OF COMMISSIONERS

Secara garis besar Dewan Komisaris bertugas dan


bertanggung jawab secara kolegial untuk melakukan
pengawasan atas jalannya usaha Bank dan memberikan
saran kepada Direksi secara independen serta memastikan
bahwa Bank telah menerapkan GCG di seluruh jenjang
organisasi. Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa manajemen telah memiliki dan
melaksanakan suatu sistem kontrol keuangan dan
kepatuhan yang memadai agar operasional Bank dapat
berjalan dengan efektif dan efisien.

Principally Board of Commissioners collegially performs


and holds responsibility for overseeing the Banks business,
providing advice to Board of Directors and ensuring
that the Bank has implemented GCG in operations at all
organization levels. Board of Commissioners is responsible
for ensuring that management has and implements
financial control system and adequate compliance si that
the Banks operations can be carried out effectively and
efficiently.

Komposisi Dewan Komisaris

Composition of Board of Commissioners

Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh


pemegang saham melalui RUPS. Proses pemilihan
anggota Dewan Komisaris melibatkan pelaksanaan uji
kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), yang selain
menguji aspek kompetensi dan integritas, juga mencakup
pengetahuan yang mendalam terhadap masalah ekonomi,
lingkungan dan sosial yang relevan. [4.7]

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham


Tahunan (RUPST) pada 3 April 2013, anggota Dewan
Komisaris Bank OCBC NISP berjumlah 8 (delapan) orang
dengan susunan sebagai berikut:

Board of Commissioners are appointed and terminated


by shareholders in GMS. The selection process of Board
of Commissioners members involves fit and proper test,
which in addition to assessing competence and integrity
aspects, also including in-depth relevant knowledge of
economy, environment and social. [4.7]

Based on resolution of Annual General Meeting


of Shareholders (AGMS) on April 3, 2013, Board of
Commissioners of Bank OCBC NISP consists of 8 (eight)
members, with the following composition:

2013 Sustainability Report OCBC NISP

97

Membangun Tata Kelola Berkelanjutan


Building a Sustainable Governance

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris

Nama/Name

Pramukti Surjaudaja

Wakil Presiden Komisaris (Komisaris Independen)

Peter Eko Sutioso

Komisaris

Samuel Nag Tsien

Komisaris (Komisaris Independen)

Komisaris (Komisaris Independen)


Komisaris

Komisaris (Komisaris Independen)


Komisaris

Roy Athanas Karaoglan

Chairman

Deputy Chairman (Independent Commissioner)

Commissioner (Independent Commissioner)

Commissioner

Jusuf Halim

Commissioner (Independent Commissioner)

Kwan Chiew Choi

Commissioner (Independent Commissioner)

Lai Teck Poh (Dua Teck Poh)


Hardi Juganda

Komposisi dan kriteria Dewan Komisaris Bank OCBC


NISP secara lembaga maupun secara perorangan telah
memenuhi PBI No. 8/4/PBI/2006 dan perubahannya PBI
No. 8/14/PBI/2006 yaitu:
1. Dewan Komisaris terdiri dari Komisaris dan Komisaris
Independen.
2. Jumlah anggota Dewan Komisaris lebih dari tiga dan
tidak melebihi jumlah Direksi.

Commissioner

Commissioner

4. Penggantian dan/atau pengangkatan anggota


Dewan Komisaris telah memperhatikan rekomendasi
Komite Remunerasi dan Nominasi serta memperoleh
persetujuan dari RUPS dan Bank Indonesia.
5. Lebih dari dua orang anggota Dewan Komisaris
berdomisili di Indonesia.
6. Sebanyak 50% (lima puluh persen) anggota Dewan
Komisaris merupakan Komisaris Independen.
7. Sebanyak 50% (lima puluh persen) anggota Dewan
Komisaris merupakan Warga Negara Indonesia.
8. Mayoritas Komisaris tidak saling memiliki hubungan
keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama
anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi.
9. Setiap anggota Dewan Komisaris telah lulus Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
10. Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank tidak
merangkap jabatan yang dilarang oleh peraturan
Bank Indonesia tentang pelaksanaan GCG bagi Bank
Umum, kecuali Dewan Komisaris non-independen
yang menjalankan tugas fungsional dari pemegang
saham Perusahaan yang berbentuk badan hukum pada
kelompok usahanya.

Composition and criteria of Board of Commissioners of


Bank OCBC NISP institutionally and individually are in
compliance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/4/
PBI/2006 including:
1. Board of Commissioners consist of Commissioner and
Independent Commissioner.
2. The number of members of Board of Commissioners
is more than three and not exceeding the number of
Board of Directors.
3. Board of Commissioners is led by President
Commissioner.
4. Replacement and/or appointment of Commissioners
have taken into consideration recommendations
of Remuneration and Nomination Committee and
approval of GMS and Bank Indonesia.
5. More than 2 (two) members of Board of Commissioners
are domiciled in Indonesia.
6. 50% (fifty percent) of members of Board of
Commissioners are Independent Commissioners.
7. 50% (fifty percent) of members of Board of
Commissioners are Indonesian citizens.
8. The majority of Commissioners have no family
relationship to the second degree with other members
of Board of Commissioners and/or Board of Directors.
9. Each member of Board of Commissioners has passed Fit
and Proper Test.
10. None of members of Board of Commissioners hold
concurrent positions as prohibited by Bank Indonesia
regulations
concerning
GCG
implementation,
exempting non-Independent members of Board of
Commissioners who carry out functional duties from
the Companys shareholders which is a legal entity in
the business group.

Komisaris Independen dan Benturan Kepentingan

Independent Commissioner and Conflict of Interest

3. Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris.

Kriteria Komisaris Independen Bank OCBC NISP telah


sesuai ketentuan Peraturan Bank Indonesia yaitu
SEBI No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank
Umum dan peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.5 tentang
Pembentukan dan Pelaksanaan Komite Audit yang
diantaranya menyebutkan bahwa Komisaris Independen
merupakan anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham,
dan/atau keluarga dengan anggota Dewan Komisaris

98

Board of Commissioners

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

The criteria for Independent Commissioner of Bank


OCBC NISP are in accordance with the provisions in Bank
Indonesia Regulation No. 15/15/DPNP dated April 29, 2013
concerning Good Corporate Governance and BapepamLK Regulation No. IX.I.5 concerning Establishment and
Implementation of Audit Committee which among others
stipulating that Independent Commissioners are members
of Board of Commissioners who do not have financial
relationship, management relationship, share ownership,
and/or family relationships with other members of Board

lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali


atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.

of Commissioners, Board of Directors and/or Controlling


Shareholders or relationship with the Bank, which may
affect their ability to act independently.

Keberadaan Komisaris Independen adalah untuk mewakili


kepentingan pemegang saham minoritas dan sebagai salah
satu upaya mencegah terjadinya pengambilan keputusan
yang mengandung benturan kepentingan. Terkait potensi
benturan kepentingan, dalam rincian tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris telah diatur mengenai etika kerja
yang harus dijunjung tinggi oleh setiap anggota Dewan
Komisaris, yaitu:
a. Menegakkan standar integritas tertinggi dan
menghindari kondisi benturan kepentingan antara
Bank dan Dewan Komisaris serta para pihak yang
terkait.
b. Tidak mengambil keputusan apapun yang dapat
menempatkan atau berpotensi menempatkan Dewan
Komisaris pada kesempatan pertama terhadap potensi
benturan kepentingan.
c. Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota
Dewan Komisaris dilarang mengambil tindakan yang
dapat merugikan Bank atau mengurangi keuntungan
Bank dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan
dimaksud dalam setiap keputusan. [4.6]

The existence of independent commissioners is to


represent the interests of minority shareholders and as an
effort to prevent decision-making with conflict of interests.
Related to potential conflict of interests, details of duties
and responsibilities of Board of Commissioners stipulate
work ethic that must be upheld by every member of Board
of Commissioners, including:

Fokus Pengawasan Dewan Komisaris tahun 2013 [4.9]

Focus of Board of Commissioners Supervision in 2013 [4.9]

Pengawasan Stratejik
Melakukan pengawasan dengan mengarahkan,
memantau dan mengevaluasi implementasi kebijakan
stratejik.

Strategic Supervision
To carry out supervision by directing, monitoring and
evaluating implementation of strategic policies.

Pengawasan Terhadap Risiko


Melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa
risk appetite dan kegiatan manajemen risiko sejalan
dengan tujuan strategis, lingkungan operasional,
pengendalian internal yang efektif, kecukupan modal,
dan ketentuan Bank Indonesia.

Risks Supervision
To oversee and ascertain that risk appetite and risk
management activities are in line with the strategic
purpose, operational environment, effective internal
control, capital adequacy and Bank Indonesia
regulations.

Pengawasan terhadap Penggunaan Modal


Memastikan bahwa ketentuan kecukupan modal
dilaksanakan oleh Direksi sesuai dengan peraturan
dan praktik bisnis, dengan mempertimbangkan secara
seimbang kebutuhan untuk memperoleh imbal hasil
yang memadai.

Capital Utilization Supervision


To ensure that capital adequacy provisions have been
enforced by Board of Directors in accordance with
business practices and ethics, with due consideration to
obtain acceptable return.

Pengawasan terhadap implementasi GCG


Memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsipprinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha pada seluruh
tingkatan atau jenjang organisasi, diantaranya dengan
menetapkan corporate values.

GCG Implementation Supervision


To ensure application of GCG principles in all business
activities at every level of the organization, including
determination of corporate values.

Dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap


pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, fokus
lingkup pengawasan Dewan Komisaris pada tahun 2013
adalah:

a. Uphold the highest standards of integrity and avoid


conflict of interests between the Bank, Board of
Commissioners and the related parties.
b. Not making any decision that may place or potentially
place Board of Commissioners at the earliest
opportunity in potential conflict of interest.
c. In the event of a conflict of interests, members of Board
of Commissioners shall not take actions that could
harm the Bank or reduce the Banks profits and are
required to disclose any conflict of interests referred to
in the decision. [4.6]
In undertaking its supervisory function on performance
of duties and responsibilities of Board of Directors, the
focused scope of Board of Commissioners supervision
during 2013 includes:

2013 Sustainability Report OCBC NISP

99

Membangun Tata Kelola Berkelanjutan


Building a Sustainable Governance

Rapat Dewan Komisaris [4.9] [4.10]

Meetings of Board of Commissioners [4.9] [4-10]

Selama tahun 2013 Dewan Komisaris telah mengadakan


rapat Dewan Komisaris sebanyak 4 (empat) kali untuk
membahas berbagai agenda seperti:
Menganalisa, memberi masukan dan bersama-sama
Direksi menyetujui Rencana Bisnis Bank 2013 serta
revisinya di akhir bulan Juni 2013.
Melakukan review atas kinerja keuangan Bank dalam
setiap Rapat Dewan Komisaris dengan mengundang
unit-unit Bisnis dan atau Divisi terkait.
Mengkaji rencana aksi korporasi di tahun 2013 yaitu
penerbitan Medium Term Notes, obligasi berkelanjutan
serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor
melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights
Issue).
Menganalisa kinerja Direksi sepanjang tahun 2013.

During 2013, Board of Commissioners held 4 (four) meetings


to discuss various agenda such as:
Analyzed, provided input and together with Board of
Directors approved Business Plan of the Bank in 2013
and revised it at the end of June 2013.
Reviewed financial performance of the Bank in each
meeting of Board of Commissioners by inviting the
related Business Units and or Divisions.
Assessed 2013 corporate action plans namely Medium
Term Notes issuance, continuing bonds and increase of
issued and paid-up capital through Rights Issue.

Memberi masukan terkait peningkatan dana murah


(CASA) dan Cost to Income Ratio.
Informasi mengenai peraturan-peraturan baru.
Corporate Plan 2013.

Analyzed Board of Directors Performance throughout


2013.
Provided inputs related to increase in low-cost funds
(CASA) and Cost to Income Ratio.
Information regarding new regulations.
2013 Corporate Plan

Pada rapat Dewan Komisaris, anggota Direksi, Pejabat


Eksekutif dan Internal Audit dapat diundang sesuai dengan
keperluan dalam rangka mendapatkan pemahaman
mendalam mengenai pengelolaan Bank OCBC NISP.

In meetings of Board of Commissioners, members of Board


of Directors, Executive Officers and Internal Audit might be
invited as appropriate in order to get deeper understanding
of the management of Bank OCBC NISP.

Remunerasi Dewan Komisaris

Remuneration of Board of Commissioners

RUPS memberikan wewenang kepada pemegang saham


mayoritas untuk menetapkan besarnya gaji/honorarium
dan tunjangan bagi Dewan Komisaris berdasarkan
rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi. Paket
remunerasi Dewan Komisaris pada 31 Desember 2013
adalah sebagai berikut: [4.5]

GMS authorized the majority shareholders to determine


the salary/honorarium and allowances for Board of
Commissioners upon recommendation of Remuneration
and Nomination Committee. Remuneration package for
Board of Commissioners on December 31, 2013 is as follows:
[4.5]

Jumlah yang diterima dalam 1 tahun/The amount received in 1 (one) year

Jumlah Remunerasi dan Fasilitas Lain

Remunerasi (gaji,bonus, tunjangan rutin dan fasilitas


lainnya)

Orang
Person

Jumlah (Rp Juta)


Amount
(in Rp Million)

18,430

Type of Remuneration and Other Facilities

Remuneration (salary, bonus, other routine allowance


and other facilities)

Fasilitas lain seperti perumahan,transportasi, asuransi,


kesehatan dan lain-lain:
a. Yang dapat dimiliki
b. Yang tidak dapat dimiliki

581

Other facilities (housing, transportation, insurance,


health,etc):
a. Could be owned
b. Could not be owned

TOTAL

19,011

TOTAL

Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain

100

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

Jumlah Komisaris
Number of Commissioners

Type of Remuneration and Other Facilities

>Rp 2 Miliar

> Rp 2 Billion

Rp 1 Miliar s/d Rp 2 Miliar

Rp 1 Billion up to Rp 2 billion

Rp 500 Juta s/d Rp 1 Miliar

Rp 500 Million up to Rp 1 Billion

<Rp 500 Juta

< Rp 500 Million

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Komite-Komite Dewan Komisaris [4.1] [4.9]

Committees under Board of Commissioners [4.1] [4.9]

A. Komite Audit

A. Audit Committee

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit diantaranya


adalah:
a. Melakukan kajian atas informasi keuangan yang akan
dikeluarkan Bank dan meyakinkan terselenggaranya
proses pelaporan keuangan yang sehat dan transparan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
b. Melakukan kajian dan evaluasi untuk meyakinkan
terselenggaranya proses audit internal dan audit
eksternal yang independen dan objektif.
c. Membahas dengan Akuntan Publik dan Auditor Internal
tentang kecukupan pengendalian internal termasuk
pengendalian finansial, operasional dan kepatuhan dan
terselenggaranya praktik tata kelola yang sehat.
d. Mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas
rekomendasi auditor internal, Akuntan Publik, hasil
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia
dan Otoritas Pengawas lainnya.

Duties and responsibilities of Audit Committee are:

Dewan Komisaris memiliki komite-komite untuk


mendukung pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan
Komisaris terhadap pengelolaan Bank. Berikut uraian
singkat mengenai komite-komite Dewan Komisaris
untuk memberikan gambaran mengenai mekanisme
pengawasan organisasi oleh Dewan Komisaris.
Komite Audit melaksanakan fungsinya sebagaimana
ditetapkan dalam ketentuan perundangan di bidang
pasar modal, perbankan dan Bursa Efek, serta berpedoman
pada Piagam Komite Audit. Dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya Komite Audit bertindak secara
independen.

e. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris


mengenai penunjukan Akuntan Publik, yang
didasarkan pada independensi, lingkup audit dan
fee, memberikan pendapat independen jika terjadi
perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan
Publik serta melakukan review jika Akuntan Publik
memberikan jasa non atestasi untuk menyeimbangkan
independensi Akuntan Publik.
f. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses
akuntansi dan pelaporan keuangan, serta menelaah
dan memberi saran kepada Dewan Komisaris terkait
adanya potensi benturan kepentingan Bank.
g. Menelaah ketaatan terhadap peraturan perundangundangan yang relevan dengan kegiatan Bank.
h. Melaporkan kegiatannya secara berkala kepada Dewan
Komisaris dan memberikan rekomendasi atas hal-hal
yang memerlukan perhatian, persetujuan maupun
relevan dengan tugas pengawasan Dewan Komisaris.

Board of Commissioners has committees to support its


supervisory function on management of the Bank. The
following is brief description of committees under Board
of Commissioners to provide an overview of organizational
control mechanisms by Board of Commissioners.

Audit Committee discharges its functions as stipulated in


the laws and regulations governing capital market, banking
and stock exchange, referring to the Audit Committee
Charter. In carrying out its duties and responsibilities Audit
Committee acts independently.

a. Review financial information that will be issued by the


Bank and assure the implementation of sound and
transparent financial reporting process in accordance
with the generally accepted accounting principles.
b. Conduct review and evaluation to ensure that internal
audit and external audit processes are independently
and objectively conducted.
c. Discuss with Public Accountant and Internal Audit on
the adequacy of internal controls including financial
controls, operational control and compliance as well as
implementation of good governance practices.
d. Oversee implementation of follow-up by Board of
Directors on findings and recommendations of internal
auditors, Public Accountants, the supervisory reports
and recomendations of Financial Services Authority,
Bank Indonesia and other Supervisory Authorities.
e. Provide recommendations to Board of Commissioners
on appointment of Public Accountants, which are based
on evaluation of its independence, audit scope and
reasonableness of fee, provide independent opinion
in the event of disagreements between management
and Public Accountants and conduct review if the Public
Accountant offers non attestation services to ensure its
independece.
f. Review complaints related to accounting and financial
reporting processes, as well as review and advise Board
of Commissioners in relation to potential conflict of
interests with the Bank.
g. Review adherence to the laws and regulations that are
relevant to the Banks activities.
h. Periodically report its activities to Board of
Commissioners and provide recommendations on
matters that require attention, approval or relevant to
supervisory duty of Board of Commissioners.

2013 Sustainability Report OCBC NISP

101

Membangun Tata Kelola Berkelanjutan


Building a Sustainable Governance

Keanggotaan Komite Audit terdiri seorang Komisaris


Independen sebagai Ketua dan 3 (tiga) orang anggota yaitu
seorang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang pihak
independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan/
akuntansi dan perbankan. Keanggotaan Komite dikaji
secara berkala oleh Komite Remunerasi dan Nominasi dan
direkomendasikan kepada Dewan Komisaris.

Audit Committee membership is made up of an Independent


Commissioner as the Chairman and 3 (three) members
comprising of one Independent Commissioner and 2 (two)
Independent Parties, all of whom possess skills in the field
of finance/accounting and banking. Audit Committee
membership is subject to regular review by Remuneration
and Nomination Committee and is recommended to Board
of Commissioners.

B. Komite Pemantau Risiko

B. Risk Monitoring Committee

Tugas Komite Pemantau Risiko adalah melakukan


evaluasi serta memastikan keselarasan antara Kebijakan
Manajemen Risiko dan penerapannya. Komite juga
memantau tugas dan fungsi Komite Manajemen Risiko
dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris,
termasuk:
Penetapan filosofi manajemen risiko secara
keseluruhan.
Penetapan risk appetite statement.
Panduan dan kebijakan manajemen risiko.
Kebijakan penting dalam rangka manajemen risiko
yang efektif.
Tindakan yang diperlukan dalam rangka manajemen
risiko yang prudent.
Pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan
Satuan Kerja Manajemen Risiko.

The Risk Monitoring Committee is responsible to evaluate


and ensure alignment of Risk Management Policy and its
implementations. The Committee also monitors duties and
functions of the Banks Risk Management Committee and
provides recommendations to Board of Commissioners,
including:
Formulation of the overall risk management philosophy.

Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Komisaris


Independen dan dibantu oleh 6 (enam) anggota yang
terdiri atas 2 (dua) Komisaris, 2 (dua) Komisaris Independen,
1 (satu) Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang
keuangan dan 1 (satu) Pihak Independen yang memiliki
keahlian di bidang manajemen risiko. Komposisi tersebut
telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.

Risk Monitoring Committee is chaired by an Independent


Commissioner and is assisted by 6 (six) members that
comprise of 2 (two) Commissioners, 2 (two) Independent
Commissioners, 1 (one) Independent Party with expertise
in the field of risk management. This composition is in
accordance with Bank Indonesia regulations.

C. Komite Remunerasi dan Nominasi

C. Remuneration and Nomination Committee

Tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan


Remunerasi diantaranya adalah:
Mengkaji kebijakan pengaturan remunerasi bagi
Dewan Komisaris dan Direksi.

Duties and responsibilities of Remuneration and


Nomination Committee are:
Conducting reviews on policies for managing
remuneration for Board of Commissioners and Board of
Directors.

Komite Pemantau Risiko dibentuk untuk mendukung


pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan Komisaris yang
berhubungan dengan penerapan manajemen risiko di
Bank OCBC NISP secara independen.

Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk


mendukung pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan
Komisaris yang berhubungan dengan implementasi
kebijaksanaan remunerasi dan nominasi Dewan Komisaris
dan Direksi serta sistem kepegawaian Bank. Komite
Remunerasi dan Nominasi bertanggung jawab membuat
formulasi kriteria pemilihan dan prosedur nominasi untuk
Komisaris dan Direktur. [4.7]

102

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Risk Monitoring Committee was established to support


supervisory function of Board of Commissioners related to
implementation of Risk Management in Bank OCBC NISP
independently.

Formulation of risk appetite statement.


Risk management guidelines and policies.
Key policies for effective risk management.
Necessary measures for prudent risk management.
Performance of duties by Risk Management Committee
and Risk Management Work Unit.

Remuneration and Nomination Committee was established


to support supervisory function of Board of Commissioners
related to implementation of Remuneration and
Nomination discretion of Board of Commissioners and
Board of Directors as well as the Banks personnel system.
Remuneration and Nomination Committee is responsible
for formulation of selection criteria and nomination
procedures for Commissioners and Directors. [4.7]

Memastikan bahwa paket remunerasi yang akan


direkomendasikan kepada Dewan Komisaris terdiri
dari proporsi kriteria penilaian yang yang seimbang
antara kinerja, sasaran dan strategi Bank, dan mampu
menarik, mempertahankan dan memotivasi Komisaris,
Direksi dan Pejabat Eksekutif yang berkualitas.
Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai kebijaksanaan remunerasi Bank.
Melakukan identifikasi dan telaah atas calon yang
masuk nominasi Komisaris atau anggota Komite
Dewan Komisaris dan Direksi guna direkomendasikan
kepada Dewan Komisaris dalam hal pengangkatan,
pengangkatan kembali dan penggantian Komisaris dan
Direksi.

Evaluating recommendation to Board of Commissioners


to ensure that remuneration package appropriately
consists of evaluation criteria related to the Banks
performance, targets and strategies and simultaneously
effective to attract, retain and motivate highly- qualified
Commissioners, Directors and Executive Officers.
Providing recommendations to Board of Commissioners
on the Banks remuneration policies.
Identifying and reviewing nominees for members of
Board of Commissioners or Committees under Board
of Commissioners and the Board of Directors, for
recommendation to Board of Commissioners in the
event of appointment, reappointment and replacement
of the Banks Commissioners and Directors.

Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari


seorang Komisaris Independen sebagai Ketua, 2 (dua) orang
Komisaris, seorang Komisaris Independen dan seorang
Pejabat Eksekutif yang membawahi sumber daya manusia
atau wakil dari karyawan sebagai anggota.

Remuneration and Nomination Committee membership


consists of an Independent Commissioner as the Chairman,
2 (two) Commissioners, an Independent Commissioner
and an Executive Officer in charge of human resources or
representatives of employees as members.

3. DIREKSI

3. BOARD OF DIRECTORS

Direksi sebagai organ perseroan secara kolegial memiliki


wewenang serta bertugas dan bertanggung jawab
untuk mengelola Bank. Direksi harus memastikan
keberlangsungan usaha Bank OCBC NISP jangka panjang,
pencapaian tingkat kinerja yang sesuai dengan target
usaha, serta pengelolaan prinsip kehati-hatian Bank demi
kepentingan para pemangku kepentingan.

Board of Directors as the Companys organ collegially has


authorities, duties and responsibilities to manage the Bank.
Board of Directors should ensure sustainability of Bank
OCBC NISPs business over the long term, achievement of
performance levels that are in line with the established
targets, as well as management of prudent banking
principles in the interest of stakeholders.

Komposisi Direksi

Composition of Board of Directors

Direksi diangkat dan diberhentikan oleh pemegang saham


melalui RUPS dengan mempertimbangkan rekomendasi
dari Komite Remunerasi dan Nominasi. Proses pemilihan
anggota Direksi melibatkan pelaksanaan uji kelayakan dan
kepatutan (fit and proper test), yang selain menguji aspek
kompetensi dan integritas, juga mencakup pengetahuan
yang mendalam terhadap aspek ekonomi, lingkungan dan
sosial yang relevan. [4.7]

Per tanggal 31 Desember 2013, Direksi Bank OCBC NISP


terdiri dari 11 (sebelas) orang dan dipimpin oleh seorang
Presiden Direktur, dengan susunan sebagai berikut:
No.
1.

2.
3.

4.
5.

6.
7.

8.

9.

10.
11.

*
**

As of December 31, 2013 Board of Directors of Bank OCBC


NISP was comprised of 11 (eleven) members and chaired by
President Director, with the following composition:
Nama
Name

Jabatan
Presiden Direktur & CEO

Board of Directors is appointed and terminated by


shareholders in GMS taking into account recommendation
of Remuneration and Nomination Committee. The selection
process of Board of Directors members involves fit and
proper test, which in addition to assessing competence
and integrity aspects, also including in-depth relevant
knowledge of economy, environment and social. [4.7]

Parwati Surjaudaja

Wakil Presiden Direktur

Na Wu Beng

Direktur

Rama Pranata Kusumaputra

Direktur

Yogadharma Ratnapalasari

Position
President Director & CEO

Deputy President Director


Managing Director

Managing Director

Direktur

Emilya Tjahjadi

Managing Director

Direktur

Thomas Arifin

Managing Director

Andrae Krishnawan W. *

Managing Director

Direktur

Hartati

Direktur

Martin Widjaja

Direktur

Johannes Husin *

Direktur

Direktur

Efektif menjabat sebagai Direktur pada tanggal 29 Juli 2013


Efektif menjabat sebagai Direktur pada tanggal 30 Agustus 2013

Low Seh Kiat **

Managing Director

Managing Director

Managing Director
Managing Director
* Serving as Director effective since July 29, 2013
** Serving as Director effective since August 30, 2013

2013 Sustainability Report OCBC NISP

103

Membangun Tata Kelola Berkelanjutan


Building a Sustainable Governance

Komposisi, kriteria dan independensi Direksi Bank OCBC


NISP telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan
OJK yang berlaku, yaitu: [4.7]
1. Jumlah anggota Direksi telah lebih dari 3 (tiga) orang,
yaitu 11 (sebelas) orang.
2. Seluruh anggota Direksi berdomisili di Jakarta,
Indonesia.
3. Seluruh anggota Direksi telah memiliki pengalaman
paling kurang 5 (lima) tahun di bidang operasional
sebagai Pejabat Eksekutif Bank dan tidak memiliki
rangkap jabatan pada bank, perusahaan atau lembaga
lain.
4. Seluruh anggota Direksi telah diangkat dalam Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) dan telah lulus
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper
Test), serta telah memperoleh surat persetujuan dari
Bank Indonesia.
5. Seluruh anggota Direksi berakhlak baik dan tidak
pernah menjadi Direksi atau Komisaris yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan
pailit serta tidak pernah dihukum karena melakukan
tindak pidana di bidang keuangan.

Composition, criteria and independence of Board of


Directors comply with the following applicable regulations
of Bank Indonesia and OJK: [4.7]
1. Board of Directors is made up of more than 3 (three)
members, which is 11 (eleven) members.
2. All Directors are domiciled in Jakarta, Indonesia.

Rapat Direksi [4.9]

Meetings of Board of Directors [4.9]

Sepanjang tahun 2013, telah diselenggarakan 25 (dua


puluh lima) kali rapat Direksi dengan agenda antara lain
mencakup pembahasan:
Financial Performance Report.
Internal Audit Report.
Compliance Profile Report.
Complaint Handling Management.
Struktur Organisasi Tahun 2014.
Mengkaji dan menyetujui Annual Operational Plan
2014.
Laporan Keuangan
Human Capital Issues.
Employee Engagement Survey 2013.
Budaya Perusahaan (ONe PIC).
Penerbitan Medium Term Notes dan Rights Issue 2013.
Review Realisasi Produk dan/atau Aktivitas Baru RBB
2013.
New Product Approval Process (NPAP).
Pedoman Perilaku (Code of Conduct).
Competitor Update.

Hubungan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi

Hubungan kerja Direksi dengan Dewan Komisaris diatur


dalam Anggaran Dasar dan secara lebih rinci mengenai
tugas dan tanggung jawab sesuai dengan tata kelola
perusahaan yang baik diatur dalam Pedoman dan Tata
Kerja Dewan Komisaris dan Pedoman dan Tata Kerja Direksi.
Terdapat pemisahan yang jelas mengenai tugas, fungsi dan
tanggung jawab Direksi dan Komisaris. Dewan Komisaris
dan Direksi memiliki mekanisme rapat gabungan untuk
membahas segala hal berkenaan dengan pelaksanaan

104

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

3. All members of Board of Directors have experience


of more than 5 (five) years in operations serving as
Executive Officer in bank(s) and do not have concurrent
positions at other banks, companies, or institutions.
4. All members of Board of Directors were appointed
by General Meeting of Shareholders (GMS) and have
passed Fit and Proper Test and have obtained approval
from Bank Indonesia.
5. All members of Board of Directors posses good morals
and have never been Director or Commissioner who
was found guilty of causing bankruptcy to a company
and not been convicted of committing crime in financial
sector.
During 2013, there were 25 (twenty five) meetings of
Board of Directors with agenda, among others covered
discussions on:
Financial Performance Report.
Internal Audit Report.
Compliance Profile Report.
Complaint Handling Management.
2014 Organizational Structure.
Reviewed and approved Annual Operational Plan 2014.





Financial Statements
Human Capital Issues.
Employee Engagement Survey 2013.
Corporate Culture ONe PIC.
Issuance of 2013 Medium Term Notes and Rights Issue.
Review on Realization of Products/Activities 2013
Business Plan.
New Product Approval Process (NPAP).
Code of Conduct.
Competitor Update.

Working Relationship between Boards

Working relationship of Board of Commissioners with


Board of Directors is stipulated in the Articles of Association
and in more details regarding duties and responsibilities
which are in accordance with good corporate governance
embodied in Board of Commissioners Charter and Board of
Directors Work Guidelines and Working Procedures. There is
a clear segregation of duties, functions and responsibilities
of Board of Directors and Board of Commissioners. Board of
Commissioners and Board of Directors have joint meeting

pengelolaan Bank termasuk kinerja manajemen dalam


aspek ekonomi, lingkungan dan sosial serta peluang
pengembangan usaha dan risikonya. [4.9]

mechanism to discuss all matters related to management


of the Bank including management performance in
economic, environmental and social aspects as well as
business development opportunities and risks. [4.9]

Evaluasi Kinerja Direksi [4.10]

Performance Evaluation of Board of Directors [4.10]

Pengukuran kinerja secara individu dilakukan dengan


pendekatan Balance Score Card (BSC) yang kemudian
diturunkan dalam bentuk Key Performance Indicator (KPI)
yang lebih detail. Aspek pengukuran kinerja ini mencakup
Financial, Customer, Produk dan Jasa, Internal Process
dan Human Capital. Penyusunan BSC dan KPI mengacu
pada strategi Bank sehingga diharapkan setiap Direktur
dapat memastikan dan berkontribusi yang terbaik bagi
perkembangan Perusahaan.

Assessment of individual performance is conducted with


Balance Store Card (BSC) approach which is then derived
in form of Key Performance Indicator (KPI) which is more
detailed. Aspects of performance measurement include
Financial, Customer, Products & Services, Internal Process
and Human Capital. Preparation of BSC and KPI refers to
the Banks strategy so it is expected that each Director
may ensure the best and contribute to development of the
Company.

Bank telah memiliki kebijakan pemberian kompensasi dan


benefit berdasarkan kebijakan Pay on Performance (PoP)
yang berlaku bagi seluruh level organisasi termasuk Direksi
baik secara individu maupun secara kelompok.

The Bank has a policy of providing compensations and


benefits based on Pay on Performance (PoP) policy for all
levels of the organization including Board of Directors both
individually or as a group.

Remunerasi Direksi [4.5]

Remuneration of Board of Directors [4.5]

Total remunerasi yang diterima oleh Direksi pada tahun


2013 (gaji, bonus, tunjangan rutin dan fasilitas lainnya)
adalah sebesar Rp 82,09 miliar.

Total remuneration received by Board of Directors in 2013


(salary, bonuses, routine allowances and other facilities)
was Rp 82.09 billion.

Evaluasi kinerja anggota Direksi dilakukan oleh Dewan


Komisaris dan/atau sistem lain yang ditetapkan oleh
pemegang saham. Penilaian kinerja Direksi dirumuskan
oleh Komite Remunerasi dan Nominasi serta ditetapkan
oleh Dewan Komisaris setelah didiskusikan dengan
Direksi. Selain itu, Direksi membuat Laporan Tahunan yang
memuat pertanggungjawaban mengenai keadaan dan
jalannya perusahaan yang disampaikan dalam RUPS. RUPS
akan melakukan penilaian atas seluruh pelaporan yang
sudah disampaikan Direksi.

RUPS memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris


untuk menetapkan besarnya gaji/honorarium dan
tunjangan bagi Direksi berdasarkan rekomendasi dari
Komite Remunerasi dan Nominasi. Prosedur standar
penetapan remunerasi Direksi ditetapkan sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris meminta Komite Remunerasi
dan Nominasi untuk menyusun rancangan usulan
remunerasi.
b. Komite Remunerasi dan Nominasi menyusun
rancangan remunerasi berdasarkan kondisi pasar pada
industri sejenis dan kemampuan Bank.
c. Komite Remunerasi dan Nominasi mengusulkan
kepada Dewan Komisaris mengenai remunerasi.
d. Dewan Komisaris berdasarkan wewenang yang
diberikan oleh RUPS menetapkan remunerasi bagi
anggota Direksi.

Performance evaluation of Board of Directors members


is performed by Board of Commissioners and/or other
system established by shareholders. Assessment of Board
of Directors performance is formulated by Remuneration
and Nomination Committee and determined by Board of
Commissioners after discussion with Board of Directors.
In addition, Board of Directors prepares Annual Report
containing accountability of the Companys position and
performance to be presented in GMS. GMS will conduct an
assessment of the entire reporting that has been presented
by Board of Directors.

GMS authorized Board of Commissioners to determine


salary/honorarium and allowances for Board of Directors
upon recommendation of Remuneration and Nomination
Committee. The standard procedure of remuneration for
Board of Directors is determined as follows:
a. Board of Commissioners requests Remuneration and
Nomination Committee to prepare draft remuneration
proposal.
b. Remuneration and Nomination Committee prepares
draft remuneration based on market conditions of
similar industry and the Banks capability.
c. Remuneration and Nomination Committee proposes
draft remuneration to Board Commissioners.
d. Board Commissioners pursuant to authority granted by
GMS determines remuneration for members of Board
of Directors.

2013 Sustainability Report OCBC NISP

105

Membangun Tata Kelola Berkelanjutan


Building a Sustainable Governance

Jumlah yang diterima dalam 1 tahun/The amount received in 1 (one) year


Direksi
Board of Director
Jumlah Remunerasi dan Fasilitas Lain

Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin dan fasilitas


lainnya)

Orang *)
Person

Jumlah
(Rp Juta)
Amount
(in Rp Million)

11

81,132

Remuneration (salary, bonus, other routine allowance


and other facilities)

Fasilitas lain seperti perumahan,transportasi, asuransi,


kesehatan, dan lain-lain:
a. Yang dapat dimiliki
b. Yang tidak dapat dimiliki

11

962

Other facilities (housing, transportation, insurance,


health, etc):
a. Could be owned
b. Could not be owned

TOTAL

11

82,094

TOTAL

* 2 orang Direksi tidak menerima remunerasi dan fasilitas lain


dari Bank OCBC NISP

Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain

* 2 (two) Director do not received remuneration and other facilities


from Bank OCBC NISP

Jumlah Direktur *)
Number of Director

Type of Remuneration and Other Facilities

>Rp 2 Miliar

11

> Rp 2 Billion

Rp 1 Miliar s/d Rp 2 Miliar

Rp 1 Billion up to Rp 2 billion

Rp 500 juta s/d Rp 1 Miliar

Rp 500 Million up to Rp 1 Billion

<Rp 500 juta

* 2 orang Direksi tidak menerima remunerasi dan


fasilitas lain dari Bank OCBC NISP

Komite-Komite Di Bawah Koordinasi Direksi [4.1]

Dalam menjalankan tugasnya, Direksi Bank OCBC NISP


dibantu oleh beberapa Komite Eksekutif yaitu:
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.

Komite Manajemen Risiko


Komite Manejemen Risiko Kredit
Komite Manajemen Risiko Pasar
Komite Manajemen Risiko Operasional
Komite Asset and Liabilities (ALCO)
Komite Fraud
Komite Human Capital
Komite Pengarah Teknologi Informasi
Komite Network
Komite Harga

< Rp 500 Million


*2 (two) Directors do not received remuneration and other
facilities from Bank OCBC NISP

Committees under Coordination of Board of Directors [4.1]


In performing its duties, Bank OCBC NISPs Board of
Directors is assisted by several Executive Committee as
follows:
A. Risk Management Committee
B. Credit Risk Management Committee
C. Market Risk Management Committee
D. Operational Risk Management Committee
E. Asset and Liabilities Committee(ALCO)
F. Fraud Committee
G. Human Capital Committee
H. Information Technology Steering Committee
I. Network Committee
J. Price Committee

A. Komite Manajemen Risiko

A. Risk Management Committee

B. Komite Manajemen Risiko Kredit (KMRK)

B. Credit Risk Management Committee (KMRK)

Pertumbuhan Bank memiliki konsekuensi meningkatnya


risiko yang dihadapi Bank. Oleh karena itu penguatan
pengelolaan risiko harus juga ditingkatkan melalui
pembentukan Komite Manajemen Risiko yang bertugas
mengelola risiko-risiko tersebut, baik saat ini maupun di
masa yang akan datang. Komite Manajemen Risiko diketuai
oleh Presiden Direktur.
Komite Manajemen Risiko Kredit (KMRK) dibentuk
untuk membantu Direksi dalam merumuskan Kebijakan
Perkreditan Bank (KPB), mengawasi pelaksanaannya,
memantau perkembangan dan kondisi portofolio
perkreditan serta memberi masukan langkah-langkah
perbaikan. Komite Manajemen Risiko diketuai oleh
Presiden Direktur.

106

Type of Remuneration and Other Facilities

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Banks growth has consequences in the increase of


risks faced by the Bank. Therefore, strengthening of risk
management should also be improved by establishing
Risk Management Committee in charge of managing
these risks, both in the present and in the future. Risk
Management Committee is chaired by President Director.

Credit Risk Management Committee (KMRK) was


established to assist Board of Directors in formulating
Banks Credit Policy (KPB), overseeing implementation,
monitoring and development of credit portfolio condition
as well as providing input on remedial measures. Credit Risk
Management Committee is chaired by President Director.

C. Komite Manajemen Risiko Pasar (KMRP)

C. Market Risk Management Committee (KMRP)

D. Komite Manajemen Risiko Operasional

D. Operational Risk Management Committee

E. Komite Asset & Liabilities (ALCO)

E. Asset & Liabilities Committee (ALCO)

F. Komite Fraud

F. Fraud Committee

G. Komite Human Capital

G. Human Capital Committee

Komite Manajemen Risiko Pasar (KMRP) adalah komite


utama manajemen senior yang menyokong Komite
Manajemen Risiko (KMR) dalam mengelola eksposur
risiko pasar Bank secara menyeluruh. KMRP berfungsi
mengawasi pelaksanaan manajemen risiko pasar Bank,
dan memastikan kebijakan dan praktIk manajemen
risiko pasar Bank dilakukan dengan tepat, efektif, dan
mendukung strategi bisnis Bank. KMRP diketuai oleh
Direktur Manajemen Risiko.
Komite Manajemen Risiko Operasional bertugas dan
bertanggung jawab dalam melakukan fungsi pengawasan
terhadap implementasi pengelolaan risiko operasional.
Risiko operasional mencakup risiko TI, risiko hukum dan
risiko reputasi. Komite Manajemen Risiko Operasional
diketuai oleh Direktur Manajemen Risiko.
ALCO adalah forum manajemen yang bertanggung
jawab menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan
Asset & Liabilities dengan tujuan untuk mengelola risiko
likuiditas, risiko suku bunga struktural dan kebijakan Fund
Transfer Pricing (FTP) secara dinamis, prudent dan efisien
sesuai risk appetite dan batas toleransi yang ditetapkan,
sehingga dapat memaksimalkan net interest income Bank
OCBC NISP secara berkesinambungan. ALCO diketuai oleh
Presiden Direktur.
Sebagai bagian dari penerapan Strategi Anti Fraud, Bank
OCBC NISP telah memiliki kerangka kerja, kebijakan dan
prosedur penanganan fraud. Salah satu bagian penting
dari implementasi kerangka kerja penanganan fraud
adalah dibentuknya Komite Fraud. Komite Fraud bertugas
membantu Presiden Direktur memberikan pertimbangan
terhadap laporan yang disampaikan oleh Tim Penanganan
Fraud. Komite Fraud diketuai oleh Presiden Direktur.
Komite Human Capital dibentuk untuk membantu Direksi
dalam penentuan strategi Human Capital. Komite bertugas
untuk memastikan keselarasan kebijakan Human Capital
dengan strategi dan tujuan perusahaan, termasuk dengan
nilai-nilai perusahaan, kode etik perbankan, serta kebijakan
dan peraturan yang dikeluarkan oleh regulator. Komite
juga memutuskan penyempurnaan kebijakan dan sistem
manajemen Human Capital, yang meliputi perencanaan
Human Capital, rekrutmen, pengembangan, manajemen
kinerja, pengelolaan talent, serta sistem remunerasi yang
kompetitif. Komite Human Capital diketuai oleh Presiden
Direktur.

Market Risk Management Committee is the primary


committee of senior management supporting Risk
Management Committee (RMC) in managing the Banks
exposures to market risks comprehensively. MRMC
functions to oversee execution of the Banks market
risk management and ensure that relevant policies and
practices are carried out accurately and effectively to
support the Banks business strategies. KMRP is chaired by
Risk Management Director.
Operational Risk Management Committee is in charge
of and responsible for overseeing implementation of
operational risk management. Operational risks include
IT risk, legal risk and reputation risk. Operational Risk
Management Committee is chaired by Risk Management
Director.
ALCO is a management forum responsible for determining
policies and strategies for Asset and Liabilities management,
in order to manage liquidity risks, structural interest
risks and Fund Transfer Pricing (FTP) policies dynamically,
prudently and efficiently in line with the approved risk
appetite and tolerance limits to continually maximize
Bank OCBC NISPs net interest income. ALCO is chaired by
President Director.

As part of Anti-Fraud Strategies implementation, Bank OCBC


NISP has applied a framework, policies and procedures for
handling fraud. An integral component of implementation
of fraud management framework is establishment of Fraud
Committee. Fraud Committee serves to assist President
Director in providing opinions on reports prepared by Fraud
Handling Team. Fraud Committee is chaired by President
Director.
Human Capital Committee was established to assist Board
of Directors in determining Human Capital strategies. The
Committee serves to ensure alignment of Human Capital
policies with corporate strategies and objectives, including
corporate values, banking code of ethics, as well as policies
and regulations issued by regulators. The Committee also
decides on enhancement of Human Capital policies and
management system, covering Human Capital planning,
recruitment, development, performance management,
talent management, as well as competitive remuneration
system. Human Capital Committee is chaired by President
Director.

2013 Sustainability Report OCBC NISP

107

Membangun Tata Kelola Berkelanjutan


Building a Sustainable Governance

H. Komite Pengarah Teknologi Informasi (TI)

H. Information Technology (IT) Steering Committee

I. Komite Network

I. Network Committee

J. Komite Harga

J. Price Committee

Jika diperlukan, Komite melakukan penelitian/negosiasi


harga untuk menetapkan harga yang wajar atas pembelian
barang dan/atau jasa, dengan tetap memperhatikan faktorfaktor lain yang mempengaruhi kondisi barang dan/atau
jasa yang dibeli, seperti: kualitas, service, garansi, potongan
harga, ketepatan waktu pengiriman dan lain-lain. Komite
juga mempertimbangkan dan menentukan harga serta
supplier dan/atau vendor atas pengadaan barang dan/atau
jasa yang diajukan.

If necessary, the Committee reviews/negotiates price to


determine fair pricing on procurement of goods and/
or services, with due consideration to other factors that
affect conditions of the goods and/or services purchased,
including: quality, service, warranty, discount, on-time
delivery and so on. The Committee also assesses and
determines price as well as supplier and/or vendor for
proposed procurement of goods and/or services.

Upaya Kami Untuk Tata Kelola Yang Lebih Baik [4.11]

Our Efforts for Better Corporate Governance [4.11]

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN

IMPLEMENTATION OF COMPLIANCE FUNCTION

Industri perbankan adalah industri yang sarat dengan


ketentuan dan pengaturan (heavily regulated industries).
Setiap aktivitas dan transaksinya diatur oleh ketentuan
dan peraturan perundang-undangan yang mengikat.
Untuk memastikan terlaksananya fungsi kepatuhan,
perlu ditumbuhkan budaya kepatuhan sebagai suatu
kondisi perilaku yang tunduk dan taat yang tercermin
dalam perilaku, bahasa, organisasi, sosial, dan sebagainya.

Compared with other industries, banking is considered to


be a heavily regulated industry. There is a regulation for
every activity and transaction. There is a regulation for
every activity and transaction. To ensure implementation
of compliance function requires compliance culture a
condition of compliance reflected in attitudes, language,
organization, social and other aspects. Compliance culture
is a critical element in a banking institution as reflected

Komite Pengarah Teknologi Informasi berwenang


memutuskan dan memantau rencana strategis TI termasuk
memantau arah perkembangan TI sesuai dengan rencana
strategis TI dan Rencana Bisnis Bank. Komite Pengarah TI
diketuai oleh Presiden Direktur.

Komite
Network
dibentuk
untuk
mendukung
pengembangan jaringan kantor/network agar optimal
dan efektif. Wewenang Komite Network Bank OCBC
NISP diantaranya adalah: a) memutuskan investasi atas
jaringan/network yang bersifat strategis. b) memastikan
optimalisasi distribusi jaringan/network cabang dan ATM,
c) memberi persetujuan atas lokasi untuk kantor dan ATM
baru, dan d) menyusun kebijakan jaringan distribusi agar
tercapai tujuan optimalisasi jaringan/network, termasuk
di dalamnya menentukan kewenangan batas pembagian
wilayah dan struktur organisasi di jaringan/network.
Komite Network diketuai oleh Presiden Direktur.
Komite Harga bertugas mengevaluasi dan menetapkan
harga yang wajar atas pembelian barang dan/atau jasa
oleh Unit Kerja di Kantor Pusat. Komite menerima laporan
sampling test terhadap mutu pekerjaan kontraktor di
lapangan dan kualitas produksi barang-barang yang dibeli
dan dikendalikan Unit Kerja tertentu pada Bank OCBC NISP.

108

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Information Technology Steering Committee has


authorization to determine and monitor the Banks IT
strategic plan, including monitoring the direction of IT
development in line with the Banks IT strategic plan
and Business Plan. IT Steering Committee is chaired by
President Director.
Network Committee was established to support efforts
in developing optimal and effective branches/network.
Network Committee of Bank OCBC NISP has authorities
including: a) to decide on strategic investment on network,
b) to ensure optimalization of branches and ATM network
distribution, c) to grant approval on sites for new branches
and ATM and d) to formulate policies on distribution
network in order to achieve an optimal network, including
determining authority for establishing area coverage and
organizational structure within the network. Network
Committee is chaired by President Director.

Price Committee performs evaluation to establish


reasonable fair pricing for procurement of goods and/or
services by Working Unit at the Head Office. The Committee
received sampling test report on work quality of contractor
on the field and product quality of the goods purchased
and controlled by specific Working Unit at Bank OCBC NISP.

Budaya kepatuhan merupakan elemen yang penting


dalam organisasi Bank yang diwujudkan dalam Kebijakan
Kepatuhan yang memastikan penerapan prinsip kepatuhan
dan tumbuh-kembangnya budaya kepatuhan di Bank.

in Compliance Policies, which ensure implementation


of compliance principles and the growth of compliance
culture in the Bank.

Pengelolaan Fungsi Kepatuhan

Compliance Function Management

Bank OCBC NISP telah menunjuk seorang anggota Direksi


sebagai Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan yang
telah memenuhi kriteria independensi dan kriteria lainnya
sesuai dengan PBI No.13/2/PBI/2011 tentang Pelaksanaan
Fungsi Kepatuhan Bank Umum, antara lain tidak merangkap
sebagai Direktur Utama/Wakil Direktur Utama, serta tidak
membawahi fungsi bisnis dan operasional, manajemen
risiko yang melakukan pengambilan keputusan pada
kegiatan usaha Bank, treasury, keuangan dan akuntansi,
logistik dan pengadaan barang/jasa, teknologi informasi
dan audit internal.

Bank OCBC NISP has appointed a member of Board of


Directors as a Director in charge of Compliance who has
met independence criteria and other criteria in accordance
with Bank Indonesia Regulation No.13/2/PBI/2011
concerning Implementation of Compliance Function in
Commercial Banks, among others, does not hold concurrent
position as President Director/Vice President Director, and
not in charge of business and operational functions, risk
management who makes decisions on the Banks business
activities, treasury, finance and accounting, logistics and
procurement of goods/services, information technology
and internal audit.

Selama tahun 2013, Direktur Kepatuhan dibantu oleh Divisi


Kepatuhan telah melakukan aktivitas sebagai berikut: [4.11]
a. Melaksanakan sosialisasi fungsi dan peranan
kepatuhan dalam aktivitas Bank yang didasarkan
atas prinsip kehati-hatian dan menempatkan fungsi
kepatuhan sebagai bagian integral dari aktivitas Bank
OCBC NISP untuk mendorong terciptanya budaya
kepatuhan bank.
b. Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk
memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan,
sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang
dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip
Syariah bagi Unit Usaha Syariah.
c. Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Bank
tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku. Dengan
demikian dapat meminimalkan risiko kepatuhan Bank.
d. Melakukan tindakan pencegahan bilamana diperlukan,
agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil
Direksi Bank tidak menyimpang dari ketentuan Bank
Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Unit Usaha
Syariah.

In 2013, Compliance Director assisted by Compliance


Division, carried out the following activities: [4.11]
a. Promoting the importance of compliance function
and roles in Banks activities based on the principle of
prudence and the importance of setting the function as
an integral part of Bank OCBC NISPs activities in order
to promote the Banks Compliance Culture.

Untuk memastikan terlaksananya budaya kepatuhan


pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha
Bank, Bank Indonesia mewajibkan setiap bank memiliki
Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan dan Satuan
Kerja Kepatuhan, dengan tugas dan tanggung jawab
antara lain merumuskan strategi guna mendorong
terciptanya budaya kepatuhan, serta memastikan bahwa
Bank memenuhi ketentuan dan peraturan perundangan
yang berlaku. Selain itu, setiap pimpinan di semua Unit
Kerja bertanggung jawab langsung terhadap pelaksanaan
kepatuhan di unitnya masing-masing, termasuk untuk
memastikan langkah-langkah perbaikan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan tindakan koreksi.

To ensure effective compliance culture at all levels of the


organization and activities of the Bank, Bank Indonesia
requires each bank to have a Director in charge of
Compliance Function and Compliance Unit, with duties
and responsibilities include formulating strategies to
encourage compliance culture and ensure that the Bank
is in compliance with the applicable laws and regulations.
In addition, every leader in all Working Units is directly
responsible for implementation of compliance in each
unit, including to ensure improvement and monitoring
measures of corrective actions.

b. Setting required measures to ensure that the Banks


policies, regulations, systems, procedures and business
activities are in line with Bank Indonesia regulations,
Financial Services Authority (OJK) and other applicable
laws and regulations, including Sharia Principles for
Sharia Business Unit.
c. Monitoring and ensuring that the Banks business
activities do not deviate from applicable regulations,
thereby minimizing the Banks compliance risk.
d. Taking preventive measures when required, so that
policies and/or decisions made by the Banks Board
of Directors do not deviate from Bank Indonesia
regulations and other applicable, including Sharia
Principles for Sharia Business Unit.

2013 Sustainability Report OCBC NISP

109

Membangun Tata Kelola Berkelanjutan


Building a Sustainable Governance

e. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap


seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh
Bank kepada Bank Indonesia dan otoritas pengawas
lain yang berwenang.
f. Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan bagi seluruh
karyawan Bank mengenai pelaksanaan Kebijakan dan
Prosedur Penerapan Program Anti Pencucian Uang
dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT).
Bank OCBC NISP mempunyai kebijakan internal bahwa
setiap karyawan baru dalam jangka waktu 3 bulan
sejak bergabung diwajibkan mengikuti training dasar/
primary mengenai APU-PPT dan penyegaran kembali
kepada seluruh karyawan dalam jangka waktu 2 tahun.
Kebijakan ini diambil untuk memastikan tanggung
jawab dan kesadaran akan pentingnya APU-PPT dan
agar tetap dapat mengikuti setiap perkembangan
mengenai APU-PPT.
g. Memantau pelaksanaan tugas Unit Kerja Khusus (UKK)
APU PPT Cabang.
h. Memantau
pelaporan
Transaksi
Keuangan
Mencurigakan dari cabang dan melaporkannya
kepada PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan) apabila ada.
i. Melakukan evaluasi atas Kebijakan Penerapan Program
APU-PPT dalam rangka peningkatan pelaksanaan
program APU-PPT.
j. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan ketentuan
kehati-hatian yang dilakukan oleh Bank OCBC NISP
yang meliputi:
Modal Minimum (CAR).
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dan
Batas Maksimum Pembiayaan (BMP).
Posisi Devisa Netto (PDN).
Giro Wajib Minimum (GWM).
Posisi Non Performing Loan (NPL) dan Non
Performing Financing (NPF).
Pemberian kredit untuk pemilikan saham.
Pemberian kredit untuk pengadaan lahan tanah.

e. Monitoring and ensuring compliance with all


agreements and commitments made by the Bank for
Bank Indonesia and other supervisory authorities.

Sosialisasi di tahun 2013

Socialization in 2013

Untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran seluruh


karyawan Bank terhadap kepatuhan, selama tahun 2013
dilaksanakan sosialisasi dan pelatihan yaitu:
1. Compliance Roadshow
Penyelenggaraan Roadshow ini adalah sebagai sarana
untuk melakukan sosialisasi Peraturan Bank Indonesia/
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembelajaran bersama
(knowledge sharing) dan diskusi pengalaman. Program
Compliance Roadshow 2013 ini fokus kepada Commercial
Banking, Emerging Banking dan Wholeshale Banking
yaitu mencakup antara lain Relationship Manager,
Credit Reviewer dan Credit Analysts.

110

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

f. Training and educating the entire staff on Policies


and Procedures concerning Anti-Money Laundering
and Counter Financing of Terrorism (APU-PPT). Bank
OCBC NISP adopts an internal policy requiring all new
employees, within three months of their employment
with the Bank, to participate in a basic/primary training
on APU-PPT and take part in another training on the
same topic after two years. This is intended to build
awareness on APU-PPT and help employees carry out
their relevant responsibilities, as well as to allow them
to be continually updated on every development of
APU-PPT -related matters.
g. Monitoring work performance of APU-PPT special units
of the Banks branch offices.
h. Overseeing suspicious transactions from the Banks
branch offices and filing the reports to PPATK (Financial
Transaction Reports and Analysis Center), when
required.
i. Evaluating Implementation of APU-PPT Policies in line
with improvements in implementation of APU-PPT
program.
j. Evaluating implementation of prudential banking
within Bank OCBC NISP, covering:
Capital Adequacy Ratio (CAR).
Legal Lending Limit (LLL) and Loan to Value (LTV).
Net Open Position (NOP).
Statutory Reserves.
Current levels of Non-Performing Loan (NPL) and
Non-Performing Financing (NPF).
Stock ownership loans.
Land purchase loans.
To improve understanding and awareness of all employees
of the Banks compliance, during 2013 conducted
socialization and training were:
1. Compliance Roadshow is a means to inform regulations
of Bank Indonesia/Financial Services Authority (OJK),
knowledge sharing and discussion on experiences
of participants. Compliance Roadshow 2013 program
focus to Commercial Banking, Emerging Bnaking
and Wholeshale Banking among others Relationship
Manager, Credit Reviewer and Credit Analyst.

2. Compliance Awareness
Compliance
Awareness
merupakan
sosialisasi
pentingnya fungsi dan peranan kepatuhan dalam
program Premier Banking dan Wealth Management
(PBWM)
3. Compliance Forum
Compliance Forum adalah media sosialisasi pada unit
Operation. Selama tahun 2013.

2. Compliance Awareness is a program to improve


understanding of the importance and role of
compliance function.

Tabel berikut menunjukkan penyelenggaraan sosialisasi


dan pelatihan yang telah dilaksanakan selama tahun
2013 meliputi kota Medan, Surabaya, Makassar, Batam,
Palembang,
Lampung,
Balikpapan,
Banjarmasin,
Samarinda, Jambi, Semarang, dan Pontianak.

The following table contains data of number of socialization


and training events conducted throughout 2013 covering
cities of Makassar, Batam, Palembang, Lampung,
Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Jambi, Semarang and
Pontianak.

Departemen
Departement

3. Compliance Forum is a socialization medium to


Operation units.

Forum

Awareness

Roadshow

Pelatihan
Training

Total

Regulatory

13

10

12

35

AML-CFT

10

12

39

64

Peran Dewan Komisaris dan Direksi [4.9]

Dewan Komisaris Bank OCBC NISP melakukan pengawasan


aktif atas fungsi kepatuhan dengan mengevaluasi
pelaksanaan fungsi kepatuhan melalui pelaporan
triwulanan dan semesteran dari Direktur yang membawahi
fungsi kepatuhan, rapat Dewan Komisaris, dan rapat
Komite Audit. Berdasarkan hasil evaluasi, Dewan Komisaris
memberikan saran-saran untuk meningkatkan kualitas
pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank di Bank OCBC NISP.
Direksi berperan dalam memastikan pelaksanaan fungsi
kepatuhan Bank serta menumbuhkan dan mewujudkan
terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan
organisasi dan kegiatan usaha Bank antara lain dengan
menyusun setiap kebijakan dan/atau menetapkan
keputusan dengan berpedoman kepada ketentuan dan
perundangan yang berlaku.

Sanksi Administratif

Pada tahun 2013, tidak terdapat pelanggaran signifikan


terkait penerapan GCG dan pemenuhan Giro Wajib
Minimum (GWM). Terdapat pelanggaran yang terjadi
karena kesalahan dan keterlambatan pelaporan yang
bersifat transaksional yaitu LBU, LHBU, LKPBU, SKN-RTGS
dan SID yang berimplikasi dikenakan sanksi denda. Bank
telah menindaklanjuti perbaikan laporan, serta tindak
lanjut mitigasi risiko antara lain dengan melakukan
pembinaan staf (staff counseling), penyegaran prosedur,
serta pengembangan sistem, proses dan kontrol. Bank OCBC
NISP tidak pernah mendapatkan sanksi/tindakan hukum
karena adanya pelanggaran ketentuan anti persaingan,
anti-trust dan praktik monopoli serta pelanggaran lainnya
terkait produk/jasa perbankan Bank OCBC NISP. [SO7]
[SO8] [PR9]

Roles of Board of Commissioners and Board of


Directors [4.9]

Bank OCBC NISPs Board of Commissioners performs active


supervision on compliance function by evaluating the
implementations with quarterly and six-monthly reports
prepared by Director in charge of Compliance, Board of
Commissioners meetings and Audit Committee meetings.
Based on results of evaluation, Board of Commissioners
provides recommendations for quality improvement of
Bank Compliance Function in Bank OCBC NISP. Board
of Directors has a role in ensuring implementation of
the Banks compliance function, growing and creating
compliance culture at every level of the organization and
in every business activity, as well as formulating policies
and/or making decisions based on the existing laws and
regulations.

Administrative Sanctions

In 2013, no violation was found in GCG implementation and


fulfillment of Statutory Reserve Requirement. Most of the
violations that took place concerned transactional report
errors and delays, namely LBU, LHBU, LKPBU, SKN-RTGS and
SID with implication of fine penalties. The Bank accordingly
followed up by correcting the reports and performing
mitigation activities, including staff counseling, updating
procedures and developing systems, processes and
controls. Bank OCBC NISP never got penalized/legal action
for breaching the provisions of anti-competition, anti- trust
and monopoly practices and other violations related to
banking products/services of Bank OCBC NISP. [SO7] [SO8]
[PR9]

2013 Sustainability Report OCBC NISP

111

Membangun Tata Kelola Berkelanjutan


Building a Sustainable Governance

PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN


PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME (APU-PPT)
[4.11]

IMPLEMENTATION OF ANTI-MONEY LAUNDERING


AND COUNTER FINANCING OF TERRORISM PROGRAM
[4.11]

Untuk mendukung program anti pencucian uang dan


pencegahan pendanaan terorisme (APU-PPT), Bank
OCBC NISP terus melakukan penyesuaian kebijakan,
penyempurnaan sistem informasi manajemen, termasuk
pengkinian data nasabah, penerapan fungsi pemantauan
program APU-PPT sampai tingkat kantor cabang,
penyelenggaran Training APU-PPT dan mekanisme
pelaporan ke regulator.

To support the anti-money laundering and combating


the financing of terrorism (APU-PPT), Bank OCBC NISP
continually aligns and improves policies, management
information system, including updating customers data,
monitoring function of APU-PPT to the branch office
level, organizing APU-PPT training as well as reporting
mechanism to the regulators.

Kebijakan dan Prosedur

Policies and Procedures

Pengkinian Data Nasabah

Customer Updating Data

Sistem Informasi Manajemen

Management Information System

Penerapan fungsi pemantauan program APU-PPT


sampai tingkat kantor cabang

Implementation of Monitoring Function for APU-PPT


Program Down to Branch Offices

Mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.14/27/


PBI/2012 tanggal 28 Desember 2012 dan Surat Edaran
Bank Indonesia No.15/21/DPNP tanggal 14 Juni 2013 perihal
Pedoman Standar Penerapan Program Anti Pencucian Uang
dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum,
Bank telah mengkaji prosedur-prosedur untuk mendukung
kebijakan APU PPT. [SO2]
Pada tahun 2013, Bank membentuk tim untuk melakukan
koordinasi pengkinian data atas informasi yang belum
lengkap. Pengkinian dilakukan dengan berbagai cara
memeriksa kembali informasi atau dokumen nasabah
yang terkini dan menghubungi nasabah melalui telepon
serta mengirim himbauan melalui sms blast, ATM screen
dan Internet Banking untuk datang ke cabang atau
menghubungi Call Center.
Pada tahun 2013, sistem pemantauan terhadap aktivitas
transaksi nasabah sebagai bagian dari proses Customer Due
Dilligence juga disempurnakan dengan pengembangan
Sistem Pelaporan Laporan Transaksi Transfer Dana Ke/
Dari Luar Negeri (LTKL) atau International Fund Transfer
Instruction (IFT), sistem profil nasabah yang mencakup
informasi tentang Beneficial Owner, pengembangan
red flag, pengembangan database PEP (Political Exposed
Person) serta pengembangan sistem wire transfer
screening.

Di tahun 2013 pemantauan pelaksanaan Program APU dan


PPT pada level kantor cabang dilakukan oleh Unit Kerja
Khusus APU-PPT Cabang yang merupakan representatif
dari Unit Kerja Khusus APU-PPT Kantor Pusat. Unit Kerja
Khusus APU-PPT Cabang bertugas diantaranya:
a) Memastikan prosedur dan peraturan lain yang terkait
Program APU dan PPT telah dilaksanakan secara efektif
di kantor cabang dan kantor cabang pembantu,

112

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Referring to Bank Indonesia Regulation No. 14/27/PBI/2012


dated December 28, 2012 and Circular Letter of Bank
Indonesia No.15/21/DPNP dated June 14, 2013 concerning
Guidelines for Standard Implementation of Anti-Money
Laundering and Counter Financing of Terrorism Program
for Commercial Banks, the Bank reviewed the procedures
to support APU-PPT policies. [SO2]
In 2013, the Bank formed a team to coordinate updating data
of incomplete information. Updating was done in various
ways to re-examine current information or document of
customers by contacting customers via telephone, sending
request via sms blast, ATM screens and Internet Banking to
come to branch offices or contact the Call Center.

In 2013, monitoring system on customers transaction


activities as part of Customer Due Diligence process was also
enhanced by developing Reporting System for Transaction
Reports on Funds Transfers to/from Overseas (LTKL) or
International Fund Transfer Instruction (IFT), customer
profile system including information on Beneficial Owner,
red flag, PEP (Political Exposed Person) database as well as
wire transfer screening system.

In 2013, monitoring implementations of APU-PPT Program


at branch offices was performed by Special Working Unit
for APU-PPT at Branch Offices, which is a representative
of Special Work Unit for APU-PPT at the Head Office. The
special unit for APU-PPT at branch offices has the following
duties:
a) Ensuring effective implementation of APU-PPT
procedures and other relevant regulations at branch
offices and sub-branch offices,

b) Memastikan persetujuan penerimaan atau penolakan


permohonan pembukaan rekening nasabah yang
terkategori High Risk telah mendapat persetujuan
pejabat yang berwenang,
c) Memantau dan memverifikasi proses pembukaan
rekening yang telah dilakukan oleh petugas di
kantor cabang dan memastikan validitas dokumen
pembukaan rekening telah sesuai atau benar,
d) Mengkoordinasikan dan memantau proses pengkinian
data Nasabah dan memastikan bahwa proses tersebut
sejalan dengan yang disampaikan ke Bank Indonesia,
dan
e) Menerima Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan
(LTKM) dari kantor cabang dan melakukan analisa
sebelum dilaporkan ke Unit Kerja khusus Penerapan
Program APU dan PPT Kantor Pusat.

b) Ensuring that approvals or rejections of customers


applications for bank accounts categorized as High Risk
were endorsed by relevant bank authorities,

Pelatihan APU-PPT [SO3]

APU-PPT Trainings [SO3]

Korespondensi dengan Institusi Penegak Hukum

Correspondence with Law Enforcers

Pelaporan

Reporting

Program pelatihan dasar APU-PPT diberikan kepada


karyawan baru dalam program Orientasi Karyawan Baru
(OKB) yang dilakukan sepanjang tahun 2013 di beberapa
kota di Indonesia. Program pelatihan penyegaran dilakukan
secara berkesinambungan melalui metode e-learning
berbasis web. Selain itu, Bank juga menyelenggarakan
pelatihan khusus dalam program Compliance RoadShow,
Compliance Awareness dan Forum ke beberapa kota
untuk beragam fungsi unit kerja. Tujuannya adalah
untuk meningkatkan awareness petugas Bank tentang
perundang-undangan, modus, serta kebijakan Bank terkait
penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme.
Pada tahun 2013, Departemen AML CFT telah melakukan
korespondensi dengan aparat penegak hukum terkait
dengan tindakan pidana pencucian uang/tindak pidana
asal yaitu dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK),
Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia (Polri). [SO4]
Terkait APU-PPT, Bank OCBC NISP melakukan pelaporan
kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
(PPATK) untuk Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT)
dan Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM).
Selama tahun 2013, jumlah transaksi yang mencurigakan
yang telah dilaporkan ke PPATK adalah sebagai berikut:
[SO4]
No

Aktivitas

Melaporkan Transaksi Keuangan Tunai

Melaporkan Transaksi Keuangan Mencurigakan

c) Monitoring and verifying opening of bank accounts


by officers in branch offices, and ensuring correct
validation of documents for account openings,
d) Coordinating and monitoring process of customers
updating data and ensuring that the process was as
reported to Bank Indonesia and
e) Collecting Suspicious Financial Transaction Reports
(LKTM) from branch offices and analyzing those reports
before reporting them to Special Work Unit for APU-PPT
at the Head Office.
Basic APU-PPT training was incorporated in New Employee
Orientation (OKB) program carried out in a number of cities
in Indonesia in 2013. The refresher courses were consistently
organized throughout 2013 using web- based, e-learning
method. In addition, the Bank conducted special training in
Compliance Road Show, Compliance Awareness and Forum
programs to various working units in several cities. The aim
was to build awareness among the Banks officers on the
laws, modus operandi and the Banks policies related to
implementation of Anti-Money Laundering and Counter
Financing of Terrorism program.

In 2013, APU-PPT Department had correspondences with


legal enforcers related to criminal acts of money laundering
with Corruption Eradication Commission (KPK), Financial
Transactions Report and Analysis Center (PPATK), National
Narcotics Agency (BNN) and Indonesian National Police
(Polri). [SO4]

Related to APU-PPT, Bank OCBC NISP filed reports to


Financial Transaction Analysis and Reports Center (PPATK)
on Cash Financial Transaction Reports (LTKT) and Suspicious
Financial Transaction Reports (LKTM). During 2013, the
number of suspicious transactions reported to PPATK is as
follows: [SO4]

Periode/Period
25,509 Transaksi/Transactions
42 Laporan/Reports

Activities
Reported on Cash Financial Transactions
Reported Suspicious Financial Transactions

2013 Sustainability Report OCBC NISP

113

Membangun Tata Kelola Berkelanjutan


Building a Sustainable Governance

114

AUDIT INTERNAL

INTERNAL AUDIT

Satuan Kerja Internal Audit merupakan satuan kerja yang


independen terhadap satuan kerja operasional Bank,
bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur,
serta memiliki akses langsung kepada Komite Audit yang
dibentuk oleh Dewan Komisaris. Tugas utama Internal Audit
adalah melakukan penilaian yang independen terhadap
kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal,
manajemen risiko dan tata kelola, serta secara selektif
turut serta mengevaluasi proses pengembangan sistemsistem penting serta proyek-proyek khusus yang sedang
dilakukan Bank agar kelemahan sistem pengendalian
internal dan manajemen risiko yang teridentifikasi dapat
segera diperbaiki.

Internal Audit Unit is an independent unit from the Banks


operational units, directly responsible to President Director,
as well as having direct access to Audit Committee which
was established by Board of Commissioners. The main
duties of Internal Audit are performing independent
assessments on adequacy and effectiveness of internal
control system, risk management and governance and
selectively participating in evaluation of important systems
development and special projects carried out by the Bank,
in order to allow immediate improvements of weaknesses
identified in internal control system and risk management.

Internal Audit berpedoman pada Standar Pelaksanaan


Fungsi Audit Internal Bank (SPFAIB) yang ditetapkan dalam
Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tanggal 29
September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan
(Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan
Fungsi Audit Intern Bank Umum, serta standar praktik
profesional internal audit yang ditetapkan oleh Institute
of Internal Auditors (IIA), dan ditinjau secara internal setiap
tahun dan eksternal setiap 3 (tiga) tahun.

Internal Audit refers to Standards for Implementation of


Commercial Banks Internal Audit Function enacted in Bank
Indonesia Regulation No. 1/6/PBI/1999 dated September
29, 1999 concerning Appointment of Compliance Director
and Standards for Implementation of Commercial Banks
Internal Audit Function, as well as Standards for Professional
Practice of Internal Auditing issued by Institute of Internal
Auditors (IIA) and it is reviewed internally every year and
externally every 3 (three) years.

Sepanjang tahun 2013, Divisi Internal Audit Bank OCBC


NISP telah menyelesaikan 72 (tujuh puluh dua) penugasan
dengan memfokuskan pada penilaian kecukupan dan
efektivitas sistem pengendalian internal, manajemen
risiko, dan tata kelola, serta kepatuhan terhadap peraturan
yang ada.

Throughout 2013, Bank OCBC NISPs Internal Audit Division


completed 72 (seventy two) assignements focusing on
assessments of adequacy and effectiveness of internal
control system, risk management and governance, as well
as compliance with the existing regulations.

Divisi Internal Audit didukung oleh 50 (lima puluh) personel


termasuk Kepala Divisi Internal Audit, yang dikelompokan
dalam 7 (tujuh) departemen yang disesuaikan dengan
struktur organisasi, profil risiko Bank, dan kebutuhan kerja
fungsi internal audit. Sampai dengan Desember 2013,
semua auditor internal telah memperoleh sertifikasi Badan
Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR), serta untuk IT Auditor
telah memperoleh sertifikasi Certified Information System
Auditor (CISA) dan Certified Information System Security
Professional (CISSP). [SO3]

Internal Audit Division is supported by 50 (fifty) employees,


including Internal Audit Division Head, grouped under 7
(seven) departments aligned with the Banks organizational
structure, risk profile and work requirements of internal
audit function. Until December 2013, all internal auditors
had received certification of Risk Management Certification
Agency (BSMR), while IT Auditors received certifications of
Certified Information System Auditor (CISA) and Certified
Information System Security Professional (CISSP). [SO3]

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL [SO2]

INTERNAL CONTROL SYSTEM [SO2]

Pengendalian internal merupakan cara untuk mendeteksi


dan mencegah terjadinya fraud dan melindungi sumber
daya dalam organisasi. Di Bank OCBC NISP, sistem
pengendalian internal telah diimplementasikan mencakup
sistem pengendalian finansial, operasional dan kepatuhan
terhadap Peraturan Perundangan.

Internal control is a way to detect and prevent fraud and


protect the resources within the organization. Bank OCBC
NISP, the internal control system has been implemented
control system includes financial, operational and
compliance with Laws and Regulations.

Bank mendefinisikan fraud sebagai suatu pelanggaran


atau pembiaran secara sengaja atas standar/prosedur
dan/atau code of conduct yang terjadi di lingkungan Bank
atau menggunakan sarana Bank dan mengakibatkan
kerugian finansial baik langsung/tidak langsung bagi
Bank atau nasabahnya dan memberikan keuntungan
bagi pelaku. Manajemen Bank OCBC NISP tidak menerima
dan mentoleransi segala bentuk tindakan fraud. Seluruh
kejadian fraud akan ditangani secara serius dan sanksi
akan diberikan kepada seluruh pihak yang terlibat sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

The Bank defines fraud as a violation against or an


intentional neglect over standards/procedures and/or
code of conduct taking place within the Bank or using
the Banks facilities, causing financial losses directly or
indirectly to the Bank or its customers while benefiting
the perpetrators. Any kind of fraud is not acceptable, nor
tolerated by Bank OCBC NISP Management. All fraudulent
incidents are dealt with seriously and serious sanctions
are imposed on all parties involved in accordance with the
applicable regulations.

Untuk mencegah terjadinya fraud, Bank berupaya


meningkatkan budaya anti-fraud awareness dimana
Direksi dan manajemen puncak memberikan dukungan
penuh dengan menindak tegas setiap kejadian fraud dan
memberikan sanksi yang memberi efek jera bagi pelaku
yang terlibat. Sosialisasi dan kampanye budaya antifraud awareness terus dilakukan salah satunya melalui
email blast dengan memasang Anti Fraud Campaign pada
tampilan Corporate web (intranet) sekaligus mendorong
karyawan untuk menjadi pelapor (whistlerblower).
Berbagai sarana untuk melaporkan kejadian fraud telah
disediakan seperti melalui web (aplikasi khusus yang
dibuat melalui internet untuk melaporkan kecurigaan atau
tindakan fraud), melalui email maupun pelaporan lisan.

To prevent fraud, the Bank seeks to improve anti-fraud


awareness culture whereby Board of Directors and top
management provide full support to strictly deal with
any fraud and provide impose sanctions with restrictive
effect on all parties involved. Socialization and campaign of
anti-fraud awareness culture continue to be done among
others with email blast by putting Anti-Fraud Campaign
on display of the Corporate web (intranet) as well as
encouraging employees to become whistlerblower. Various
means to report fraud has been provided via web (special
application via internet to report suspected or fraud acts),
email or verbal reporting.

Sebagai tindakan preventif agar tidak terjadi peluang


tindakan fraud, Bank melakukan hal-hal sebagai berikut:
Secara regular melakukan review terhadap kebijakan,
prosedur dan produk program untuk memperbaiki
kelemahan kontrol yang ada agar tidak menjadi
peluang untuk melakukan tindakan fraud.
Menerapkan pemisahan tugas (segregation of duties)
dan prinsip dual control untuk proses transaksi atau
persetujuan.
Menerapkan kontrol terhadap hak akses baik fisik
maupun logical seperti kontrol terhadap hak akses
masuk ke ruang yang berisi data yang konfidensial
ataupun yang material, termasuk hak akses atas
informasi data yang bersifat konfidensial.

As preventive measures to avoid probability of fraud, the


Bank performs the following:
Regularly reviews policies, procedures and product
programs to improve the existing control weaknesses
so as to eliminate probability of fraud.
Implements segregation of duties and dual control
principle for transaction or approval processes.
Applies both physical and logical controls of access
into the room containing confidential or material data,
including access right to confidential information data.

2013 Sustainability Report OCBC NISP

115

Membangun Tata Kelola Berkelanjutan


Building a Sustainable Governance

Pengelolaan SDM misalnya melalui proses Know Your


Employee, mewajibkan karyawan untuk mengambil
cuti block leave dan mencermati perubahan gaya hidup
karyawan yang mencolok.
Melaksanakan proses Know Your Customer.
Mewajibkan seluruh karyawan untuk mentaati
ketentuan Code of Conduct.
Memberi sanksi yang setimpal kepada pelaku fraud
untuk menimbulkan efek jera dan memberi peringatan
bagi seluruh karyawan untuk tidak melakukan
(mengurungkan jika ada niat melakukan) tindakan
fraud.
Mempelajari kelemahan yang pernah terjadi (lesson
learnt) untuk melakukan perbaikan kontrol agar
kejadian yang sama terulang kembali.

HR management for example through Know Your


Employee, requires employees to take block leave and
scrutinizes striking change in lifestyle of employees.

Pelatihan Anti-Fraud

Anti-Fraud Training

WHISTLEBLOWING SYSTEM

WHISTLEBLOWING SYSTEM

Whistleblowing System dikembangkan di Bank OCBC


NISP sebagai salah satu cara untuk mendeteksi kejadian
fraud dan penyalahgunaan wewenang atau jabatan. Bank
mendorong seluruh karyawan untuk melaporkan segala
perbuatan yang dicurigai sebagai fraud, penyimpangan
atau pelanggaran hukum.

Whistleblowing is developed in Bank OCBC NISP as a means


to detect frauds and abuses of power or position. The Bank
encourages all of its staff to report any activities suspected
to be fraud or legal violation.

Pengelolaan Pengaduan

Feedback Processing

Melalui Aplikasi Notifikasi Risk Loss Event Database


(RLED) yang dapat diakses dari internet setiap saat.
Laporan yang masuk melalui aplikasi ini hanya dapat
diakses oleh Internal Audit Division Head.

Oral or written or e-mail reports to their supervisors


and subsequently processed upward in accordance
to the chain of command, until the reports arrive at
Internal Audit Division Head.
Risk Loss Event Database (RLED) Notification Application,
accessed via Internet at anytime. The reports arrive
through this application is accessible only by Internal
Audit Division Head.

Dalam waktu 1x24 jam, seluruh laporan yang telah


sampai kepada Internal Audit Division Head wajib
disampaikan kepada Presiden Direktur. Setiap informasi
yang disampaikan oleh pelapor dijaga kerahasiaannya dan
diinvestigasi oleh Whistleblowing Investigations Officer

Within 1x24 hours, all reports arrived at Internal Audit


Division Head must be reported to President Director. All
information reported must be kept confidential and to
be investigated by Whistleblowing Investigations Officers
appointed by Internal Audit Division Head. Each report

Pelatihan khusus Anti-Fraud Risk Awareness telah


diselenggarakan pada tahun 2012 sebanyak 30 batch
dengan total peserta 1.890 karyawan. Sedangkan pada
2013 diselenggarakan sebanyak 27 batch dengan total
peserta 1.772 karyawan. Dengan demikian sebanyak 3.662
karyawan atau 54% dari seluruh karyawan Bank OCBC NISP
telah mendapatkan pelatihan Anti-Fraud. Selain pelatihan
khusus Anti-Fraud Risk Awareness, dalam program
peningkatan Risk Awareness yang diberikan kepada unitunit kerja, juga diberikan materi mengenai modus fraud
dan pencegahannya. [SO3]

Mekanisme penyampaian pengaduan dapat melalui dua


cara, yaitu:
Pelaporan lisan atau tertulis atau email kepada
atasan dan atasan akan melaporkan kejadian kepada
atasannya sampai kepada Internal Audit Division Head.

116

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Implements Know Your Customer process.


Requires all employees to comply with the provisions of
Code of Conduct.
Imposes proportionate sanctions on perpetrators of
fraud with restrictive effect and warns all employees
not to commit (to undo the intention, if any, to commit)
fraudulent acts.
Examines lesson learnt for control improvements in
order to avoid the same incident from happening again.

Anti-Fraud Risk Awareness special training was held in


2012 for 30 batches participated by 1,890 employees. While
in 2013 the special training was organized for 27 batches
participated by 1,772 employees. Hence a total of 3,662
employees or 54% of all employees of Bank OCBC NISP
have attended Anti-Fraud training. In addition to AntiFraud Risk Awareness special training, in Risk Awareness
improvement program provided to work units, materials
regarding modus operandi and prevention of fraud were
also delivered. [SO3]

Feedback processing can be delivered in two ways:

yang ditunjuk oleh Internal Audit Division Head. Setiap


pelaporan yang diterima akan diinvestigasi dan pelapor
dilindungi dalam program Whistleblowing Protection yang
dilakukan oleh Human Capital Business Partner Division
Head.

received will be investigated and the whistleblower is


protected in Whistleblowing Protection program conducted
by Human Capital Business Partner Division Head.

Hasil Penanganan Pengaduan

Feedback Handling Results

Jika dalam proses investigasi ditemukan adanya


penyimpangan,
Internal
Audit
Division
wajib
menyampaikan kepada Presiden Direktur, dan segera
mengambil langkah-langkah penanganan yang sesuai.
Internal Audit Division wajib pula membuat laporan secara
berkala kepada Komite Audit perihal kasus-kasus yang
diterima dari pelapor dan tindakan-tindakan penanganan
yang telah diambil.

Pelapor/Whistleblower

If any violation is found, Internal Audit Division must report


the case to President Director for immediate measures.
Internal Audit Division is also required to submit periodic
reports to Audit Committee concerning cases reported
along with the measures taken to mitigate.

LAPORAN
Pelapor/Whitleblower membuat laporan baik lisan maupun tertulis kepada atasnnya.
Untuk laporan secara lisan, atasan wajib mendokumentasikannya dan kemudian
mengkorfimasikannnya kepada pelapor.
REPORT
Whitleblower submits oral or written report to his/her supervisor. For oral reports, supervisor shall
file the documentation and ask confirmation from whistleblower.

Atasan/Supervisor

Division Head/Regional
Coordinator
Internal Audit Div. Head atau
Presiden Direktur atau Presiden
Komisaris/
Head of Internal Audit Division
or President Director or
President Commissioner

PEMBERITAHUAN
Pada saat atasan/Division Head/Regional Coordinator menerima laporan, mereka wajib segera
memberitahukan Internal Audit Division Head
NOTIFICATION
on receipt of report, Supervisor/Division Head/Regional Coordinator shall notify the Internal Audit
Division Head
PEMBERITAHUAN
Presiden Direktur wajib diberitahu sesegera mungkin (paling lambat 1x24 jam) atas segala hal
kejadian yang dilaporkan kepada Internal Audit Divison
NOTIFICATION
The President Director shall be informed as soon as possible (1x24 hour at the latest) of issues
reported to the Internal Audit Divison

Internal Audit Division Head

PENUGASAN/ASSIGNMENT
Whistleblowing
Investigation Officer

Proses Investigasi &


Komunikasi/Investigation
& Communication Process

Human Capital Business Partner Divison Head

Memberitahu kasus
yang dilaporkan melalui
whistleblowing, sehingga
dengan demikian
whistleblowing Protection
Program dimulai
The Whistleblowing
Protection program starts
with acknowledment of
cases reported through the
whistleblowing system

Whistleblowing
Protection Program

2013 Sustainability Report OCBC NISP

117

Membangun Tata Kelola Berkelanjutan


Building a Sustainable Governance

Jumlah Laporan Yang Masuk

The Number of Incoming Reports

Berikut ini adalah data kejadian fraud yang dilakukan


oleh karyawan internal (internal fraud) dengan dampak
penyimpangan lebih dari Rp 100.000.000 (seratus juta
rupiah).

Following are data on fraud cases committed by employees


(Internal Fraud) causing more than Rp 100,000,000 (a
hundred millions of rupiah) in losses.

Pada tahun 2013, pengungkapan kasus internal fraud yang


disampaikan oleh pelapor (whistleblower) sebanyak 18
kasus. Seluruh laporan ditindaklanjuti dan diinvestigasi
oleh Tim Penanganan Fraud dan 14 laporan dinyatakan
selesai ditangani (closed) dan 4 laporan masih dalam
proses penyelesaian.

In 2013, there were 18 internal fraud cases reported


by whistleblowers. All reports were followed up and
investigated by Fraud Management Team and 14 reports
were stated as closed and 4 reports are still in completion
process.

Jumlah Kasus yang Dilakukan oleh/Total Cases Caused by

Internal Fraud dalam 1 Tahun


Internal Fraud Case in 1 year

Total Fraud
Total Fraud Case

Telah diselesaikan
Resolved

Dalam proses penyelesaian di internal Bank


In the process of resolution internally within the Bank

Belum diupayakan penyelesaiannya


Resolution have not been carried out

Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum


Pursued legal process

Dewan Komisaris/Direksi
BOD/BOC
Tahun
Sebelumnya
Previous Year

Tahun
Sebelumnya
Previous Year

Tahun
Berjalan
Current Year

Tahun
Sebelumnya
Previous Year

Tahun
Berjalan
Current Year

Setiap karyawan pelapor dan karyawan yang melakukan


proses investigasi atas kasus fraud akan dilindungi melalui
program perlindungan yang dilaksanakan Human Capital.
Bentuk-bentuk perlindungan tersebut diantaranya:
1. Perlindungan terhadap tindakan pendisiplinan.
2. Perlindungan atas ancaman fisik terhadap karyawan
dan keluarganya.
3. Bantuan hukum dan pendampingan bila karyawan
tersebut mendapatkan tuntutan hukum dari pihak
pelaku atas laporan yang disampaikan.
4. Pendampingan serta bantuan hukum dalam proses
pengadilan bila karyawan diperiksa sebagai saksi
dalam persidangan yang terkait dengan kasus yang
dilaporkannya.
Perlindungan karyawan pelapor dan karyawan yang
melakukan investigasi ini telah diatur dalam Kebijakan
Bank.

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Pegawai Tidak Tetap


Non Permanent Employees

Tahun
Berjalan
Current Year

Perlindungan Pelapor dan Karyawan yang Melakukan


Investigasi

118

Pegawai Tetap
Permanent Employees

Protection of
Employees

Whistleblower

and

Investigator

Every whistleblower employee, as well as employees


engaging in investigation of fraud cases will be protected
under protection program run by Human Capital. The
program includes:
1. Protection against disciplinary sanctions.
2. Protection against physical threats to the employee
and their families.
3. Legal aid and assistance if the employee faces a legal
charge filed by a person he/she reported.
4. Assistance and legal aid during court proceedings, if the
employee is questioned as a witness in a trial on the
case he/she reported.
Protection of whistleblower and investigator employees is
regulated in the Banks Policy.

Kebijakan Pemberian Sanksi

Policy on Sanctions

KODE ETIK PERUSAHAAN

CORPORATE CODE OF CONDUCT

Pedoman Perilaku (Code of Conduct) merupakan arahan


bagi karyawan Bank OCBC NISP dalam berpikir, bertindak,
dan berperilaku di lingkungan Bank OCBC NISP, sehingga
tercipta budaya kerja yang sehat, beretika tinggi dan
profesional. Pedoman Perilaku dibuat untuk menjadi
panduan bersama Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh
karyawan di seluruh level, jabatan, job function, unit kerja,
untuk diketahui, dipahami dan dijalankan.

Code of Conduct provides direction for employees of Bank


OCBC NISP for proper behaviors and conducts within the
environment of Bank OCBC NISP, so as to create healthy,
high ethical and professional work culture. The Code
of Conduct was prepared to serve a set of guidelines
applicable to Board of Commissioners, Board of Directors
and all employees, at all levels, positions, job functions and
working units to be read, known, understood and applied.

Kebijakan Pedoman Perilaku bertujuan untuk mewujudkan


komitmen bersama dari karyawan dan manajemen dalam
mewujudkan visi dan melaksanakan misi perusahaan
melalui penerapan standar kerja yang maksimal.
Pelaksanakan Pedoman Perilaku secara konsisten akan
memberikan manfaat jangka panjang bagi karyawan,
perusahaan, pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Pedoman Perilaku Bank OCBC NISP mengatur 5 hal utama
yaitu kebiasaan baik dan tata pergaulan profesional di
lingkungan Bank OCBC NISP, kepemimpinan OCBC NISP,
keanggotaan yang bertanggung jawab, hubungan antara
anggota yang profesional, dan kemitraan usaha yang
saling menguntungkan.

The Code of Conduct is aimed at establishing commitment


of employees and management in serving the corporate
vision and mission through implementation of maximum
work standard. Consistent implementation of Code of
Conduct will provide long-term benefits for employees,
the Company, shareholders and stakeholders. Bank OCBC
NISPs Code of Conduct provides guidelines on 5 principal
areas: positive habits and professional relationships
within Bank OCBC NISP, OCBC NISP Leadership, responsible
membership, professional relationship among members
and mutually beneficial business partnership.

Internalisasi Pedoman Perilaku bagi seluruh karyawan


dilakukan secara terus-menerus melalui berbagai cara dan
kegiatan seperti:
Sosialisasi langsung yang diberikan kepada karyawan
baru melalui program Oritentasi Karyawan Baru.

Internalization of Code of Conduct for all employees is


conducted continuously through various means and
activities such as:
Direct socialization of the code of conduct is made
especially for new employees through New Employee
Orientation program.
Socialization through Login Quotes to refresh
employees regarding implementation of Code of
Conduct. Everyday employees log in computers in their
respective working area and are greeted by daily quotes
on Code of Conduct which serve as reminders on proper
conducts and behaviors within the environment of
Bank OCBC NISP.
Socialization via Internal Website.
Provision of complete information regarding Code of
Conduct that can be accessed by employees on internal
website.

Kebijakan pemberian sanksi bertujuan untuk menimbulkan


efek jera bagi pelaku dan atau pihak-pihak lain yang
terkait. Bentuk sanksi yang diberikan disesuaikan dengan
jenis pelanggaran yang dilakukan maupun tingkat
keterlibatannya. Bentuk sanksi tersebut mulai dari Surat
Peringatan, Pemutusan Hubungan Kerja serta pelimpahan
kasus kepada pihak yang berwenang. [SO4]

Sosialisasi melalui Login Quotes untuk menyegarkan


kembali ingatan kayawan tentang isi dan implementasi
Pedoman Perilaku. Setiap hari saat karyawan melakukan
log in pada komputer di ruang kerja maka akan tampil
kutipan-kutipan (quotes) tunggal mengenai Code of
Conduct sebagai pengingat bagaimana bertindak dan
berperilaku di lingkungan Bank OCBC NISP.
Sosialisasi via Website Internal.
Menyediakan informasi lengkap tentang Pedoman
Perilaku yang dapat diakses karyawan di website
internal.

Policy on sanctions is aimed at restrictive effect for


perpetrators and or other parties involved. The sanctions
given depend on the types of violation committed, as well
as the extent of involvement. The sanctions may range
from Warning Letter, Layoff to handing over the case to
authorities. [SO4]

2013 Sustainability Report OCBC NISP

119

Membangun Tata Kelola Berkelanjutan


Building a Sustainable Governance

BUDAYA PERUSAHAAN

CORPORATE CULTURE

Budaya Bank OCBC NISP yang diberi nama ONe PIC (OCBC
NISP One, Professionalism, Integrity, Customer Focus),
secara umum berarti sebagai berikut:

Culture of Bank OCBC NISP which is called ONe PIC (OCBC


NISP One, Professionalism, Integrity, Customer Focus), is
generally defined as follows:

ONe =



P
=


I
=


C
=

OCBC NISP One artinya Kami (Seluruh Karyawan


Bank OCBC NISP) bertindak untuk tujuan yang
sama dengan menempatkan kepentingan
kelompok maupun individu.
Professionalism artinya kami memiliki kebanggaan
sebagai profesional dan bertanggung jawab dalam
setiap tindakan.
Integrity artinya kami melaksanakan secara
konsisten perilaku satu kata dan perbuatan dengan
penuh integritas.
Customer Focus artinya kami fokus kepada nasabah
dalam segala hal.

ONe = OCBC NISP One means We think and act on


common goals by placing interest of Bank OCBC
NISP above group of individual
P
= Professionalism means we take pride in being
professional and accountable for everything we do.
I
= Integrity means we consistently act on what we
say with integrity.
C
= Customer Focus means we focus on customers in
everything we do.

Beberapa Poster ONe PIC di ruang kerja


Some posters of ONe PIC soscialization placed in workspace

120

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Sosialisasi dan Internalisasi Budaya Perusahaan

Sosialisasi budaya perusahaan dilakukan melalui berbagai


media dan kegiatan. Selain melanjutkan apa yang sudah
dilakukan tahun 2012 seperti melalui modul pelatihan
karyawan baru, sistem penilaian kinerja karyawan, dan
pengembangan produk baru, selama tahun 2013 Bank
juga melakukan berbagai kegiatan baru dalam rangka
sosialisasi budaya perusahaan, antara lain dalam bentuk:
a. Pembuatan poster dan stiker untuk dipasang di ruang
kerja di seluruh kantor Bank OCBC NISP yang secara
rutin diperbaharui setiap 3 (tiga) bulan.
b. Pembuatan dan publikasi video budaya berupa ceritacerita inspiratif yang dapat menggambarkan perilaku
yang mencerminkan pelaksanaan budaya ONe PIC
dalam kehidupan sehari-hari. Video ini dipublikasikan
kepada karyawan melalui TV yang tersedia di kantor
cabang dan di media sosial YouTube sehingga dapat
diakses karyawan dimanapun.
c. Kegiatan ONe PIC Day dalam rangka memperingati
Ulang Tahun Bank OCBC NISP yang ke 72 tahun, yang
diselenggarakan serentak di 34 lokasi kantor pada
tanggal 7 April 2014.

Socialization and Internalization of Corporate Culture

Corporate culture socialization process is carried out through


various media and activities. In addition to continuing what
has been carried out in 2012 such as through new employee
training modules, employee performance assessment
system and new product developments, in 2013 the Bank
also conducted various new activities in order to socialize
the corporate culture, among others, in form of:
a. Placing posters and stickers in the workspace at all
offices of Bank OCBC NISP which are updated every 3
(three) month.
b. Producing and publication of video culture in form of
inspiring stories that can illustrate behaviors which
reflect the ONe PIC culture implementation in everyday
life. This video is published to employees via TVs that
are available in branch offices and YouTube social media
so that employees can access it anywhere.
c. ONe PIC Day activity in commemoration of Bank OCBC
NISPs 72nd Anniversary, simultaneously held in 34
office locations on April 7, 2014.

Berbagai program internalisasi yang dilakukan tidak hanya


bertujuan agar karyawan mengetahui budaya perusahaan
tetapi juga memahami dan menerapkannya dalam
interaksi kerja sehari-hari. Bentuk kegiatan internalisasi
untuk mendukung karyawan berperilaku sesuai dengan
budaya perusahaan diantaranya adalah:
a. Penghargaan ONe PIC (ONe PIC recognition)
Setiap bulan setiap Divisi dan/atau kantor cabang
memberikan penghargaan kepada seorang karyawan
yang dinilai memberikan contoh perilaku sesuai
dengan budaya ONe PIC yang dampaknya dirasakan
oleh sesama karyawan di lingkungan kerjanya. Hal
ini dilakukan untuk memotivasi karyawan tersebut
untuk terus melakukan budaya perusahaan serta
menginspirasi karyawan lain untuk melakukan hal
yang sama.

Various programs were conducted not only for the


employees not only to know the corporate culture but also
understand and apply them in their day-to-day interactions.
The various internalization activities to support employees
in behaving in accordance with the corporate culture are:
a. ONe PIC recognition
Every month each Division and/or branch office
rewards an employee who is considered to provide an
example to behave in accordance with the ONe PIC
culture and its impact is felt by fellow employees in the
work environment. This is conducted to motivate the
employee to continue to perform the corporate culture
as well as to inspire others to do the same.

b. Diskusi ONe PIC pada tingkat pimpinan (leader)


Para pemimpin di Unit Kerja harus menjadi contoh
dalam implementasi budaya perusahaan. Oleh karena
itu Bank mendorong diadakannya diskusi rutin oleh para
pemimpin di setiap Unit Kerja untuk mengajak setiap
anggota timnya mendiskusikan serta menyelaraskan
cara pandang, perilaku serta proses kerja yang ada
di unit kerja masing-masing sesuai dengan budaya
perusahaan.

b. ONe PIC discussion for the leader level


Leaders at Working Units are the forerunners as well
as the role models in implementation of the corporate
culture. Therefore, the Bank utilizes the discussion
media which is carried out regularly by leaders in each
Working Unit, to invite every team member to discuss
and harmonize the perspective, behavior and work
processes that exist in each working unit in accordance
with the corporate culture.

c. Rubrik khusus di Majalah Internal Karyawan (ON Us)


Bank memiliki Majalah Internal Karyawan (ON Us) yang
terbit setiap bulan. Di majalah tersebut disediakan
rubrik khusus ONe PIC yang berisi pendapat serta

c. Special column in Internal Magazine (ON Us)


The Bank has Internal Magazine (ON Us) which is
published monthly. The magazine provides a special
ONe PIC column to identify opinions and activities

2013 Sustainability Report OCBC NISP

121

Membangun Tata Kelola Berkelanjutan


Building a Sustainable Governance

kegiatan yang dilakukan karyawan terkait penerapan


budaya ONe PIC di berbagai kantor, sebagai motivasi
untuk karyawan lainnya untuk dapat pula melakukan
hal yang sama bahkan lebih baik lagi.

GCG SELF ASSESSMENT

GCG SELF ASSESSMENT

Pada tahun 2013 Bank OCBC NISP telah melakukan GCG self
assessment mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia
tentang Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan (GCG) bagi
Bank Umum sebagaimana yang diatur dalam PBI No. 8/4/
PBI/2006, PBI No. 8/14/PBI/2006 dan SEBI No. 15/15/DPNP.

In 2013 Bank OCBC NISP conducted GCG self assessment


referring to Bank Indonesia requirements regarding
Implementation of Good Corporate Governance (GCG)
for Commercial Banks as regulated under PBI No. 8/4/
PBI/2006, PBI No. 8/14/PBI/2006 and SEBI No. 15/15/DPNP.

Self Assessment yang bertujuan menilai pelaksanaan


prinsip-prinsip GCG Bank OCBC NISP dilakukan secara
berkala dan difokuskan dalam 11 (sebelas) Faktor Penilaian
Pelaksanaan GCG dan informasi lain yang terkait penerapan
GCG Bank yang terdiri dari:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris.
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi.

11. Rencana strategis Bank.

Self assessment which aims to assess implementation


of GCG principles by Bank OCBC NISP is performed
periodically and focused on 11 (eleven) Assessment Factors
of GCG Implementation and other information related to
the Banks GCG implementation, which consist of:
1. Performance of duties and responsibilities of Board of
Commissioners.
2. Performance of duties and responsibilities of Board of
Directors.
3. Completeness and implementation of Committees
duties.
4. Handling of conflict of interests.
5. Implementation of compliance.
6. Implementation of internal audit.
7. Implementation of external audit.
8. Implementation of risk management including internal
control system.
9. Provision of funds to related parties and provision of
large exposures.
10. Transparency of financial and non-financial conditions
of the Bank, report on GCG implementation and
internal reporting.
11. The Banks strategic plans.

Hasil self assessment Penerapan GCG tahun 2013 secara


umum menunjukkan bahwa penerapan GCG Bank OCBC
NISP mencapai nilai komposit 2 dengan kategori Baik.
Terdapat beberapa kelemahan minor dalam penerapan
GCG di Bank yang tidak berdampak signifikan dan dapat
segera diperbaiki.

The general conclusion on Self Assessment Results on GCG


Implementation in 2013 indicated that GCG implementation
in Bank OCBC NISP achieved a composite score of 2 with
good category. There were some minor weaknesses in GCG
implementation in the Bank that did not have significant
impact and could be corrected immediately.

PERMASALAHAN HUKUM

LEGAL ISSUES

Hingga akhir tahun 2013, terdapat beberapa permasalahan


hukum yang sedang dihadapi oleh Bank OCBC NISP yang
terdiri dari 41 kasus perdata. Sebanyak 3 kasus telah selesai
dan mempunyai kekuatan hukum tetap dan 38 kasus masih
dalam proses penyelesaian. Selain perkara perdata, Bank
juga sedang menghadapi 3 perkara pidana sebagai berikut:

By the end of 2013, there were some legal issues that were
being faced by Bank OCBC NISP consisting of 41 civil cases.
Three cases had been resolved with firm legal basis and 38
cases were still in completion process. In addition to civil
cases, the Bank was also facing three criminal cases as
follows:

3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite.


4.
5.
6.
7.
8.

Penanganan benturan kepentingan.


Penerapan fungsi kepatuhan.
Penerapan fungsi audit internal.
Penerapan fungsi audit eksternal.
Penerapan manajemen risiko termasuk sistem
pengendalian intern.
9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party)
dan penyediaan dana besar (large exposures).
10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
Bank, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal.

122

performed by employees related to implementation of


the ONe PIC culture in various offices to motivate other
employees to also be able to do the same thing even
better.

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Laporan No./Case Number

Para Pihak/Related Parties


Pokok Perkara/Case

Status Perkara/Case Status

Laporan No./Case Number

Para Pihak/Related Parties


Pokok Perkara/Case

Status Perkara/Case Status

Laporan No./Case Number

Para Pihak/Related Parties


Pokok Perkara/Case

Status Perkara/Case Status

LP/4464/XII/2013/DitReskrimsus Polda Metro Jaya

Pelapor/Reporter: Bank
Terlapor/Reported: VV & PC

Kasus Kredit Fiktif/Fictitious Credit

Dalam Proses Penyelesaian Bank sebagai Saksi pelapor


In the Process of being resolved Bank as reporting witness

Polres Cimahi

Pelapor/Reporter: TT
Terlapor/Reported: KR

Menguasai lahan dan bangunan tanpa izin

Dalam Proses Penyelesaian - Bank sebagai saksi


In the process of being resolved Bank as reporting witness

Pelapor/Reporter: FRN
Terlapor/Reported: MND

LPB/184/III/2012/Jabar

Penggelapan dan penipuan


Embezzlement and fraud

Dalam Proses Penyelesaian Bank sebagai saksi.


In the process of being resolved Bank as reporting witness.

Dari perkara hukum yang dihadapi Bank OCBC NISP


selama tahun 2013, tidak terdapat kasus hukum yang
apabila diputuskan mengalahkan Bank OCBC NISP akan
berdampak negatif bagi kondisi keuangan dan kelanjutan
usaha Bank OCBC NISP.

Of legal issues faced by Bank OCBC NISP during 2013, there


were no legal isuues that, in the event the decision went
against Bank OCBC NISP, will have a significant impact on
financial conditions and business continuity of Bank OCBC
NISP.

KONTRIBUSI KEPADA PARTAI POLITIK

CONTRIBUTION TO POLITICAL PARTIES

Bank OCBC NISP tidak pernah terlibat dalam kegiatan


politik dan tidak pula memberikan bantuan kepada partai
politik maupun berpartisipasi dalam bentuk apapun
dalam kegiatan politik. Sebaliknya, sejalan dengan visi
dan misi untuk menjadi Bank yang diakui kepeduliannya
dan terpercaya, Bank OCBC NISP secara konsisten terus
berupaya memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
kegiatan-kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan.
[SO6]

Bank OCBC NISP has never been involved in political


activities and has never provided support for political
parties or participated in any form of political activities. On
the other hand, in accordance with its vision and mission to
be recognized as a Bank that is known for being caring and
trustworthy, Bank OCBC NISP consistently provides useful
contributions to corporate social responsibility activities.
[SO6]

2013 Sustainability Report OCBC NISP

123

PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN


Stakeholder Engagement

Membangun Komunikasi Yang Efektif


Building Effective Communication

Hubungan Bank OCBC NISP dengan para pemangku


kepentingan tidak hanya berdasarkan kepentingan
bisnis semata, tetapi juga memperhatikan tanggung
jawab sosial perusahaan serta kenyamanan dan
kepuasan karyawan dalam bekerja sehingga tercapai
keseimbangan dan keharmonisan antara dimensi
bisnis, dimensi sosial dan dimensi lingkungan.
Bank OCBC NISP relationship with its stakeholders is not based on business
purposes only, but is also concerned about corporate social responsibility as well
as employees convenience and satisfaction at work in order to reach balance and
harmony between business, social and environmental dimensions.

124

Hubungan yang erat dan harmonis dengan para pemangku


kepentingan adalah hal utama yang harus dijaga untuk
kesinambungan bisnis jangka panjang. Oleh karena itu,
Bank OCBC NISP terus mengembangkan berbagai media
komunikasi untuk mengetahui harapan para pemangku
kepentingan, sekaligus untuk menyampaikan informasi
mengenai program, kebijakan ataupun produk perbankan
yang telah dirancang untuk memenuhi harapan tersebut.
Berbagai metode komunikasi dengan para pemangku
kepentingan terus ditingkatkan intensitas dan kualitasnya.
Beberapa diantaranya adalah kegiatan Sekretaris
Perusahaan (hubungan dengan regulator), Investor
Relations (hubungan dengan investor), layanan 24 jam
Call OCBC NISP, survei kepuasan pelanggan (Customer
Satisfaction Survey), pelaksanaan Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS), pelaksanaan program tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR) serta forum-forum komunikasi
internal yang melibatkan karyawan dan manajemen.
Kesemuanya kami lakukan dengan tujuan untuk
membangun komunikasi yang efektif dengan masingmasing kelompok pemangku kepentingan.

A close and harmonious relationship with stakeholders


is the key thing that must be maintained for long-term
sustainability. Therefore, Bank OCBC NISP continues to
develop various communication means to understand
stakeholders expectations, as well as to deliver
information on programs, policies or banking products
that are designed to meet these expectations. Various
communication methods with stakeholders are improved
in terms of intensity and quality. Among them are
Corporate Secretary (relations with regulators), Investor
Relations (relations with investors), 24-hour service of Call
OCBC NISP, Customer Satisfaction Survey, General Meeting
of Shareholders (GMS), CSR programs and internal forums
involving employees and management. We do all of those
with the aim to establish effective communication with
each stakeholder group.

Hubungan dengan pemangku kepentingan tidak


hanya untuk kepentingan bisnis semata, tetapi juga
memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan serta
kenyamanan dan kepuasan karyawan dalam bekerja

Relationship with stakeholders is not for business


purposes only, but is also concerned about corporate social
responsibility as well as employees convenience and
satisfaction at work in order to reach balance and harmony

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

sehingga tercapai keseimbangan dan keharmonisan antara


dimensi bisnis, dimensi sosial dan dimensi lingkungan.
Dimensi bisnis berorientasi pada pencapaian nilai Bank
dan kepuasan pelanggan, dimensi sosial menyangkut
aspek etika usaha dan tanggung jawab sosial terhadap
komunitas, kesejahteraan karyawan serta aspek sosial
kemasyarakatan lainnya. Sedangkan dimensi lingkungan
diarahkan untuk selalu memperhatikan aspek kelestarian
dan keseimbangan lingkungan hidup. [4.17]

between business, social and environmental dimensions.


Business dimension is oriented to the Banks values
achievement and customer satisfaction, social dimension
is related to business ethics aspect and social responsibility
to the community, employees welfare and other social
aspects. While environmental dimension is always directed
to concern about the aspect of environmental preservation
and balance. [4.17]

Kami telah mengidentifikasi 6 (enam) pemangku


kepentingan utama yang secara langsung terlibat dalam
perjalanan usaha Bank OCBC NISP, yaitu; 1) Pemegang
Saham, 2) Karyawan, 3) Nasabah, 4) Mitra Kerja,
5) Pemerintah, dan 6) Masyarakat. Kami melakukan
metode pelibatan yang spesifik sesuai dengan karakteristik
masing-masing kelompok kepentingan dan didasari oleh
frekuensi interaksi yang terjadi dengan masing-masing
kelompok, tingkat keterpengaruhan serta topik utama yang
diharapkan oleh masing-masing kelompok kepentingan
tersebut terhadap Bank OCBC NISP. [3.5] [4.15]

We have identified 6 (six) main stakeholders who are


directly involved in Bank OCBC NISPs business journey,
namely; 1) Shareholders, 2) Employees, 3) Customers,
4) Business Partners, 5) the Government and 6) the
Community. We perform specific engagement method in
accordance with characteristics of each group of interest
and based on frequency of interactions with each group, as
well as determination coefficient and main topics expected
by each group of interest from Bank OCBC NISP. [3.5] [4:15]

Daftar Kelompok Pemangku Kepentingan [4.14] [4.16]


Kelompok Pemangku
Kepentingan
Stakeholders Groups
Pemegang Saham
dan Investor
Shareholders and
investors

Metode Pelibatan
Methods of Engagement













Karyawan
Employees

List of Stakeholder Groups [4.14] [4.16]

RUPS Tahunan
AGMS
RUPS Luar Biasa
EGMS
Laporan keuangan
Financial Statements
Pengungkapan informasi dan peristiwa
penting
Disclosure of important information and
events
Laporan tahunan
Annual Report
Paparan publik
Public expose
Pertemuan analis dan lembaga
pemeringkat
Analyst and rating agency meeting

Forum komunikasi manajemen dan


pekerja (Lembaga Kerja Sama Bipartit/
LKS Bipartit)
Management and employee
communication forum (Bipartite Board)
CEO Direct Mail
Forum OCBC NISP One
OCBC NISP One Forum
Komunikasi internal diantara tim
(meeting rutin, coaching, MOT/Meet Our
Team)
Internal communication (regular
meetings, coaching, MOT/Meet Our
Team)
Employee Engagement Survey
Media komunikasi internal (Majalah ON
Us)
Internal bulletin ON Us
Komunitas olah raga dan seni
Sport and art communities

Frekuensi Pertemuan
Frequency of Engagement







Satu tahun sekali


Once a year
Sesuai kebutuhan
As required
Per kuartal dan tahunan
Quarterly and annually
Sesuai kebutuhan
As required

Tahunan
Annually
Sesuai kebutuhan
As required
Sesuai kebutuhan
As required

Sesuai kebutuhan
As required

Sesuai kebutuhan
As required
Dua bulanan
Bimonthly
Sesuai kebutuhan
As required

Setahun sekali
Once a year
Bulanan
Monthly

Rutin
Routine

Topik Utama
Key Topics
Peningkatan nilai investasi melalui
peningkatan kinerja Bank
Increased investment value through
increased the Banks performance
Perolehan dividen setiap akhir tahun
buku
Obtaining dividends each financial year
end
Akuntabilitas dan akurasi laporan
keuangan
Accountability and accuracy of financial
statements
Transparansi laporan kondisi operasional
Transparency on operational conditions
report
Penghargaan atas hak-hak pemegang
saham sesuai aturan perundangundangan yang berlaku
Respecting the shareholder rights under
prevailing laws and regulations
Perkembangan kinerja Bank dan
sosialisasi kebijakan baru yang
dikomunikasikan lewat e-mail, edaran
dan media lainnya.
Well informed regarding Banks
performance progress and new policies
communicated through e-mails,
newsletters and other media.
Jaminan kesejahteraan karyawan
Employee welfare security
Praktik non-diskriminasi
No discriminatory practice
Suasana kerja yang kondusif, aman dan
nyaman
Conducive, safe and comfortable working
atmosphere
Penghargaan atas hak-hak karyawan
sesuai aturan perundang-undangan
yang berlaku
Respecting employees rights under
prevailing laws and regulations

2013 Sustainability Report OCBC NISP

125

Membangun Komunikasi Yang Efektif


Building Effective Communication

Daftar Kelompok Pemangku Kepentingan [4.14] [4.16]


Kelompok Pemangku
Kepentingan
Stakeholders Groups
Nasabah
Customers

126

List of Stakeholder Groups [4.14] [4.16]

Metode Pelibatan
Methods of Engagement

Frekuensi Pertemuan
Frequency of Engagement

Topik Utama
Key Topics

Sosialisasi, customer gathering, market


outlook dan workshop bedah portfolio
di kota-kota dimana Bank OCBC NISP
berada
Socialization, customer gathering,
market outlook and portfolio review
workshops in Bank OCBC NISP network
services
Survey Kepuasan Nasabah
Customer Satisfaction Survey
Call OCBC NISP

Sesuai kebutuhan
As required

Keunggulan produk Bank OCBC NISP


Bank OCBC NISP product advantages

Mitra Kerja
Business partners
(vendor, supplier,
contractor)

Proses pendaftaran rekanan


Vendor registration process

Sesuai kebutuhan
As required

Proses pengadaan yang adil dan terbuka


Fair and transparent procurement
process
Seleksi dan evaluasi rekanan yang
obyektif
Objective vendor selection and
evaluation process
Hubungan saling menguntungkan dan
saling menghormati hak dan kewajiban
Mutually beneficial relationship and
respecting other partys rights and
obligations

Pemerintah dan OJK


Government and
Financial Service
Authority (OJK)

Koordinasi dan konsolidasi langsung


dengan Instansi pusat dan daerah.
Coordination and consolidation directly
with national and local agencies
Antisipasi dan kepatuhan terhadap
peraturan- peraturan yang menyangkut
bisnis perbankan dan ketenagakerjaan
Anticipation and compliance with
regulations concerning the banking
business and labour issues
Koordinasi dan konsolidasi dengan
regulator
Koordinasi dan Konsolidasi dengan
assosiasi seperti Perbanas, dll.
Coordination and consolidation with the
associations such as Perbanas, etc.
Secara aktif memberi masukan terhadap
penyusunan Peraturan Pemerintah baik
di Pusat maupun di daerah
Actively provides input for the
government regulation preparation both
in national and regional levels.
Memberikan pelaporan berkala kepada
Instansi teknis/OJK, Pemerintah Pusat
dan Daerah
Periodically reporting to the regulators/
OJK and Central Government

Dilakukan setiap saat untuk


menjaga kesinambungan bisnis
Bank OCBC.
Conducted at any time to
maintain business continuity of
Bank OCBC NISP
Mengikuti agenda rutin dan
undangan sosialisasi yang
ditentukan oleh Pemerintah/
OJK.
Following the regular agenda
and invitation determined by
the Government/OJK

Terlaksananya kegiatan operasional


usaha dengan baik dan optimal.
Business operations run smoothly and
optimally
Terjalinnya hubungan yang harmonis
dan konstruktif dengan regulator
Harmonious and constructive
relationship with regulators
Bank dan seluruh karyawannya tunduk
pada peraturan hukum dan perundangundangan yang berlaku
Bank and its employees comply with the
prevailing laws and regulations.
Memastikan agar kepentingan Bank
dapat terakomodir dalam peraturan
regulator
Ensuring that Banks interest can
be accommodated in governments
regulations.

Masyarakat
Community

Pelaksanaan program CSR


CSR programs realization
Pelaksanaan kegiatan filantrofi yang
bermanfaat bagi masyarakat
Philanthropic activities
Tanggap bencana
Disaster response

Dilakukan sesuai program dan


kebutuhan
Conducted according to the
program and the needs

Terjalinnya hubungan yang serasi dan


harmonis serta memberi manfaat bagi
masyarakat.
Harmonious and beneficial relationship
with the communities
Meminimalisasi potensi konflik yang
mungkin terjadi dengan komunitas
sekitar
Minimizing potential conflicts that may
occur with the surrounding community
Berkembangnya kegiatan ekonomi dan
meningkatnya kesejahteraan masyarakat
Growing economic activities and
improved community welfare

OCBC NISP

Sekali setahun
Once a year
24 jam 7 hari seminggu
24 hours 7 days a week

Pelaksanaan kontrak pengadaan barang


dan jasa
Contract execution of goods and service
procurement
Penilaian kinerja rekanan
Vendor performance evaluation

Laporan Keberlanjutan 2013

Pelayanan yang melebihi harapan


Beyond expectation services
Penangan keluhan yang memuaskan
Satisfactory customer complaint
handling

1. PEMEGANG SAHAM

1. SHAREHOLDERS

Komunikasi dan pelibatan pemegang saham dilakukan


dengan secara rutin dan konsisten. Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) Tahunan diselenggarakan satu kali dalam
setahun sebagai forum untuk melaporkan kinerja Bank
secara keseluruhan, termasuk kinerja tanggung jawab
sosial perusahaan. Melalui pembahasan pokok-pokok
agenda rapat ini, pemegang saham (dalam RUPS) dapat
ikut menetapkan arah perkembangan dan kebijakan
strategis perusahaan, termasuk keputusan investasi dan
dividen. [4.4]

Communication and engagement with shareholders are


performed regularly and consistently. Annual General
Meeting of Shareholders (GMS) is held once a year as a
forum to report on the Banks overall performance, including
corporate social responsibility performance. Through
discussion of the meetings main agenda, shareholders (in
GMS) can contribute to determine the Companys direction
of its strategic development and policies, including
investment decisions and dividends. [4.4]

Selain melalui forum RUPS, Bank juga menjalin komunikasi


transparan dan intensif dengan para pemegang saham
melalui website, laporan kinerja triwulanan dan tahunan,
penerbitan Laporan Tahunan secara berkala, serta melalui
kegiatan-kegiatan hubungan investor.

In addition to the forum via the AGM, the Bank also


maintains a transparent and intensive communication
with shareholders through the website, quarterly and
annual performance reports, periodic publication of the
Annual Report, as well as through the investor relations
activities.

a. Susunan Pemegang Saham

a. Composition of Shareholders

Pemegang saham adalah pemangku kepentingan yang


memiliki kepentingan langsung dengan Bank OCBC NISP
melalui investasi kepemilikan saham atau modal yang
ditanamkannya. Dengan demikian, para pemegang saham
sangat berkepentingan atas kinerja operasional dan
keuangan Bank yang secara langsung akan berpengaruh
pada fluktuasi nilai saham. Pemegang saham tentu
ingin dapat menikmati hasil investasinya dengan segera
dalam setiap periode, berupa kenaikan harga saham dan
pembagian dividen.

Susunan pemegang saham Bank OCBC NISP terdiri dari


pemegang saham pokok yaitu OCBC Overseas Investment
Pte. Ltd. yang memiliki 9.760.695.612 lembar saham atau
85,1% dan pemegang saham lainnya dengan kepemilikan
masing-masing di bawah 5% yang secara bersama-sama
memiliki 1.711.952.874 lembar saham atau 14,9%.
Susunan Pemegang Saham per 31 Desember 2013 & 2012
31 Desember 2013
December 31, 2013
Pemegang Saham

OCBC Overseas Investment Pte. Ltd.


Dewan Komisaris:
Pramukti Surjaudaja
Hardi Juganda
Direksi:
Parwati Surjaudaja
Pemegang Saham Lainnya
(kepemilikan masing-masing di bawah
5%)
Total

Jumlah Saham
Number of
Shares

Shareholders are stakeholders who have direct interest


in Bank OCBC NISP, through shareholding investment
or injected capital. Accordingly, shareholders are very
concerned over operational and financial performance of
the Bank which would directly affect fluctuation of shares
price. Shareholders would certainly like to enjoy the yields
of their investments in each period, as capital gain and
dividend distribution.

The shareholders of Bank OCBC NISP are composed of OCBC


Overseas Investment Pte. Ltd. As the principal shareholder
with 9,760,695,612 shares or 85.1%, and other shareholders
with ownership of each below 5% which together have
1,711,952,874 shares or 14.9%.

Shareholders Composition as of Desember 31, 2013 & 2012


31 Desember 2012
December 31, 2012
Jumlah Saham
Number of
Shares

Shareholders
%

9,760,695,612

85.1%

7,273,245,613

85.1%

OCBC Overseas Investment Pte. Ltd.

113,439
48,560

0.0%
0.0%

113,439
48,560

0.0%
0.0%

Board of Commissioners:
Pramukti Surjaudaja
Hardi Juganda

1,483,210

0.0%

1,105,224

0.0%

Board of Directors:
Parwati Surjaudaja

1,710,307,665

14.9%

1,274,405,559

14.9%

Other shareholders
(ownership interest each below 5%)

11,472,648,486

100.0%

8,548,918,395

100.0%

Total

2013 Sustainability Report OCBC NISP

127

Membangun Komunikasi Yang Efektif


Building Effective Communication

Sebanyak 96,8% saham dimiliki oleh 10 badan usaha


yang dikategorikan sebagai kelompok pemegang saham
terbesar. Sebanyak 3,2% saham dimiliki oleh berbagai
elemen masyarakat baik perorangan, karyawan, koperasi,
yayasan, dana pensiun, asuransi, reksadana, juga investor
asing baik perorangan maupun badan usaha.

A total of 96.8% of the shares are owned by 10 entities


categorized as the majority group of shareholders. A total
of 3.2% of the shares are owned by various public elements
either individuals, employees, cooperatives, foundations,
pension funds, insurance, mutual funds, as well as foreign
investors, both individuals and business entities.

Pemegang saham pokok memiliki fungsi kontrol yang kuat


dalam hal pengangkatan/pemberhentian Dewan Komisaris
dan Direksi, perubahan Anggaran Dasar, penggabungan,
peleburan dan pengambilalihan serta pembubaran dan
likuidasi Perusahaan.

Principal shareholders have powerful controlling


function in terms of appointment/termination of Board
of Commissioners and Board of Directors, amendment
to Articles of Association, merger, consolidation and
acquisition as well as dissolution and liquidation of the
Company.

Kelompok Pemegang Saham Terbesar per 31 Desember 2013

Group of Largest Shareholders as of Desember 31, 2013

Pemegang Saham
Shareholders

No.
1

OCBC OVERSEAS INVESTMENTS PTE LTD

HSBC-FUND SERVICES, CAM-GTF LTD

9,760,695,612

85.1%

290,205,792

2.5%

BP2S LUXEMBOURG S/A ABERDEEN GLOBAL ASIAN SMALLER COMPANIES FUND

161,254,212

1.4%

BP2S LONDON S/A ABERDEEN ASIAN SMALLER COMPANIES INVESMENT TRUST PLC

158,473,583

1.4%

SURYASONO SENTOSA, PT

BP2S SINGAPORE/FULLY TAXABLE

153,889,900

1.3%

143,143,133

1.2%

UBS AG SINGAPORE NON-TREATY OMNIBUS

116,233,583

1.0%

BBH BOSTON S/A ABERDEEN INDONESIA FUND INC

109,330,884

1.0%

UDAYAWIRA UTAMA, PT

102,220,067

0.9%

10

BP2S LUXEMBOURG S/A ABERDEEN GLOBAL EMERGING MARKETS SMALLER COMPANIES FUND

100,722,543

0.9%

b. Profil Pemegang Saham Pokok: OCBC Bank

b. Profile of Principal Shareholders: OCBC Bank

OCBC Bank merupakan bank tertua di Singapura yang


terbentuk pada tahun 1932 dari penggabungan tiga bank
lokal, di mana bank yang tertua telah berdiri sejak tahun
1912. Saat ini OCBC Bank dikenal sebagai penyedia jasa
keuangan kedua terbesar di Asia Tenggara berdasarkan
jumlah aset, dengan total aset sebesar S$338 miliar pada
tanggal 31 Desember 2013. OCBC tercatat pada SGX-ST,
dan merupakan salah satu perusahaan publik terbesar
di Singapura berdasarkan kapitalisasi pasar. Jumlah
kapitalisasi pasar OCBC mencapai S$35 miliar pada tanggal
31 Desember 2013, berdasarkan harga penutupan saham
biasa perusahaan. OCBC Bank merupakan salah satu bank
dengan peringkat tertinggi di dunia, memiliki peringkat
Aa1 dari Moodys. Dan juga terpilih oleh Bloomberg Markets
sebagai Bank Terkuat di Dunia pada tahun 2011 dan 2012,
dan berada di posisi kedua pada tahun 2013.

OCBC Bank is the oldest bank in Singapore which was


established in 1932 upon merger of three local banks, with
the oldest bank was established in 1912. Currently OCBC
Bank is known as the second largest financial services
provider in Southeast Asia by total assets, with total
assets amounting to S$ 338 billion as of December 31, 2013.
OCBC is listed on SGX-ST, and is one of Singapores largest
public companies by market capitalization. OCBCs market
capitalization reached S$ 35 billion as of December 31, 2013,
based on closing price of the companys common stocks.
OCBC Bank is one of the highest ranked banks in the world,
having Aa1 rating from Moodys. And was also selected by
Bloomberg Markets as the Strongest Bank in the World in
2011 and 2012, and came in the second place in 2013.

Sejak tahun 2005, OCBC Overseas Investments Pte. Ltd.


yang merupakan anak perusahaan dari Oversea-Chinese
Banking Corporation Limited (OCBC Bank) telah menjadi
pemegang saham mayoritas, dengan kepemilikan per akhir
tahun 2013 sebesar 85,1%.

128

Jumlah Saham
Number of Shares

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Since 2005, OCBC Overseas Investments Pte. Ltd. which


is a subsidiary of Oversea-Chinese Banking Corporation
Limited (OCBC Bank) has become the majority shareholder,
with 85.1%ownership by the end of 2013.

OCBC Bank mempekerjakan lebih dari 25.000 karyawan


secara global. Beroperasi di 17 negara dan kawasan,
termasuk Singapura, Malaysia, Indonesia, China, Hong
Kong, Taiwan, Thailand, Brunei, Korea Selatan, Jepang,
Australia, Inggris, dan Amerika Serikat. Pasar utama grup
OCBC Bank adalah Singapura, Malaysia, Indonesia, dan
China. Pada 31 Desember 2013, OCBC Bank telah memiliki
jaringan global meliputi lebih dari 450 kantor cabang dan
perwakilan, termasuk 58 cabang di Singapura, 41 cabang
di Malaysia, 339 kantor di Indonesia, dan 16 kantor cabang
dan cabang pembantu di sembilan kota di China.

OCBC Bank employs more than 25,000 employees globally,


operating in 17 countries and regions, including Singapore,
Malaysia, Indonesia, China, Hong Kong, Taiwan, Thailand,
Brunei, South Korea, Japan, Australia, United Kingdom and
the United States. The main market is the group OCBC Bank
Singapore, Malaysia, Indonesia, and China. On December
31, 2013, OCBC Bank had global network covering more
than 450 branch and representative offices, including 58
branches in Singapore, 41 branches in Malaysia, 339 offices
in Indonesia and 16 branches and sub-branches in nine
cities in China.

c. Dukungan Untuk Bank OCBC NISP

c. Support for Bank OCBC NISP

Berkolaborasi erat dengan OCBC Bank, banyak kemajuan


penting telah diraih oleh Bank OCBC NISP, termasuk ATM
bersama di Singapura dan Indonesia; peluncuran versi
lokal dari layanan platform cash management unggulan
OCBC Bank yaitu Velocity@ocbc oleh Bank OCBC NISP;
penawaran berbagai pilihan produk dan layanan syariah
di Indonesia dengan dukungan dari OCBC Bank AlAmin Malaysia; peluncuran platform layanan wealth
management untuk konsumen yang lengkap, termasuk
pendistribusian produk Great Eastern Life melalui kantor
Bank OCBC NISP; peluncuran layanan Premier Banking dan
bisnis kartu kredit; serta adaptasi model bisnis OCBC Bank
yang sukses di segmen usaha kecil dengan penekanan
pada proses yang efisien serta produk dan layanan yang
sederhana, cepat dan memudahkan nasabah. Dalam
rangka membangun budaya service excellence, OCBC Bank
juga telah meluncurkan program customer engagement
dan pelatihan berkualitas bagi staf Bank OCBC NISP.
Sejumlah karyawan Bank OCBC NISP juga telah mendapat
manfaat dari program staff attachment di OCBC Bank.

Collaborating closely with OCBC Bank, many significant


accomplishments have been achieved by Bank OCBC NISP,
including shared ATMs in Singapore and Indonesia; the
launch of a local version of the leading cash management
service platform of OCBC Bank called Velocity@ocbc
by Bank OCBC NISP; offering a wide selection of sharia
products and services in Indonesia with the support of
OCBC Bank Al-Amin Malaysia; the launch of comprehensive
wealth management services platform for customers,
including distribution of Great Eastern Life products
through offices of Bank OCBC NISP; the launch of Premier
Banking and credit card business; as well as adaptation of
successful OCBC Banks business model in small business
segment with an emphasis on efficient process and
products and services that are simple, fast and convenience
for customers. In order to build service excellence culture,
OCBC Bank also launched customer engagement program
and quality training for Bank OCBC NISPs staff. A number
of Bank OCBC NISPs employees have also benefited from e
staff attachment program at OCBC Bank.

d. Hubungan Investor (Investor Relations)

c. Investor Relations

OCBC Bank terus mendukung Bank OCBC NISP dalam


mengembangkan
produk-produknya
dan
berbagi
pengalamannya di berbagai bidang, termasuk manajemen
produk, pemasaran, branding, channel delivery, manajemen
risiko, audit, teknologi informasi serta platform dan proses
operasional.

Hubungan Investor merupakan bentuk tanggung jawab


Bank untuk membangun komunikasi dua arah yang baik
antara Bank dengan pemegang saham, masyarakat dan
konstituen lain. Fungsi Hubungan Investor Bank OCBC
NISP adalah sebagai wakil dari manajemen Bank untuk
memberikan berbagai informasi tentang Bank bagi
investor dan analis sepanjang informasi tersebut dapat
diungkapkan. Bank OCBC NISP berupaya menerapkan
prinsip tata kelola yang baik terutama dalam hal
keterbukaan dan transparansi atas seluruh aktivitas Bank.
Kami meyakini informasi yang terbuka akan memberikan
pemahaman yang lebih baik terhadap kinerja perusahaan
dan menjadi informasi yang memadai bagi pemegang
saham dalam pengambilan keputusan berinvestasi.

OCBC Bank continues to support Bank OCBC NISP in


developing its products and share experiences in various
fields, including product management, marketing,
branding, channel delivery, risk management, auditing,
information technology as well as operational platform
and process.

Investor Relations is the Banks responsibility to build


effective two-way communication between the Bank and
shareholders, the community and other constituents. The
function of Bank OCBC NISPs Investor Relations is as the
representative of the Banks management to provide a
wide range of information on the Bank for investors and
analysts to the extent such information can be disclosed.
Bank OCBC NISP seeks to apply good governance principles,
particularly in terms of disclosure and transparency of the
Banks activities. We believe that transparent information
will provide better understanding of the Companys
performance and become adequate information to
shareholders in making their investment decisions.

2013 Sustainability Report OCBC NISP

129

Membangun Komunikasi Yang Efektif


Building Effective Communication

Hubungan Investor memberikan informasi terkini


kepada para investor dan pemegang saham dan secara
aktif melibatkan mereka dalam berbagai diskusi dan
sesi berbagi informasi secara berkala, terutama terkait
kinerja dan prospek perusahaan. Hal tersebut dilakukan
melalui pertemuan resmi secara berkelompok maupun
perorangan, conference call, video conference, publikasi
laporan keuangan triwulanan dan tahunan, pengungkapan
informasi dan peristiwa penting, siaran pers, dan update
website Bank secara berkala. Investor secara aktif juga
dapat menghubungi langsung Unit Investor Relations
Bank OCBC NISP untuk mendapatkan informasi melalui
email: ir@ocbcnisp.com.

Investor Relations provides updated information to the


investors and shareholders and actively involves them in
discussions and information sharing sessions on a regular
basis, primarily related to the Companys performance
and prospects. This is done through formal meetings, in
groups and individuals, conference call, video conference,
publication of quarterly and annual financial statements,
disclosure of material information and events, press
releases and the Banks regular website updates. Investors
can also actively contact Investor Relations Unit of Bank
OCBC NISP to obtain information via email: ir@ocbcnisp.
com.

Selama tahun 2013, Unit Investor Relations telah melakukan


pertemuan dengan analis dan lembaga pemeringkat
sebanyak 17 kali, paparan publik 2 kali, pendistribusian
informasi perusahaan 7 kali dan Laporan Tahunan 1 kali.

During 2013, Investor Relations Unit conducted 17 meetings


with analysts and rating agencies, 2 public exposures, 7
corporate information distributions and 1 Annual Report.

e. Hak-Hak Pemegang Saham

e. Rights of Shareholders

Para pemegang saham Bank OCBC NISP memiliki hak


sebagai berikut:
Menghadiri RUPS melalui undangan yang disampaikan
di surat kabar maupun undangan khusus yang
dikirimkan kepada seluruh pemegang saham.
Memberikan suara dalam RUPS sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Memperoleh informasi penting mengenai Bank
OCBC NISP secara berkala yang memungkinkan para
pemegang saham membuat keputusan terkait dengan
investasinya di Bank OCBC NISP.
Memperoleh keuntungan sesuai dengan proporsi
kepemilikan saham, baik berupa dividen atau
keuntungan dari semakin meningkatnya nilai pasar
saham Bank.

Voting right in AGM in accordance with the applicable


regulations.
Obtain material information regarding Bank OCBC
NISP on a regular basis that enables the shareholders
to make decisions related to their investments in Bank
OCBC NISP.
Obtain gain in proportion to shares ownership, either
in form of dividends or capital gain from the increasing
market value of the Banks shares.

Hak-hak tersebut diatur dalam Anggaran Dasar dan


Pedoman Perilaku Bank OCBC NISP sebagai upaya untuk
melindungi dan menjamin terpenuhinya hak-hak para
pemegang saham Bank OCBC NISP.

The aforementioned rights are set out in the Articles of


Association and Code of Conduct of Bank OCBC NISP as
efforts to protect and guarantee fulfillment of the rights of
Bank OCBC NISPs shareholders.

f. Perlakuan Setara kepada Para Pemegang Saham

f. Equal Treatment to Shareholders

Seluruh pemegang saham, baik pemegang saham


mayoritas maupun minoritas, memperoleh perlakuan yang
sama. Seluruh pemegang saham memiliki kesempatan
dan waktu yang sama dalam memperoleh informasi
penting dari Bank OCBC NISP serta hak yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya dalam RUPS (one share one
vote). Setiap pendapat pemegang saham yang disampaikan
dalam RUPS tercatat dalam hasil RUPS berupa Akta Notaris.

130

The shareholders of Bank OCBC NISP have the following


rights:
Attend GMS by invitation published on newspapers and
specific invitation sent to all shareholders.

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

All shareholders, both majority and minority shareholders,


receive the same treatment. All shareholders have the
same opportunity and time to obtain material information
from Bank OCBC NISP and the same rights to express their
opinions in GMS (one share one vote). All of shareholders
opinions in GMS are recorded in Notarial Deed of GMS
resolutions.

Informasi penting disampaikan secara bersamaan kepada


seluruh pemegang saham. Seluruh transaksi saham yang
dilakukan para Komisaris, Direksi, dan para pemegang
saham dengan jumlah kepemilikan Bank di atas 5% (lima
persen) akan segera dilaporkan kepada Bapepam-LK. Bank
juga melarang perdagangan oleh orang dalam (insider
trading) dan informasi sensitif yang dapat mempengaruhi
harga saham ditangani dengan sangat hati-hati dan
bertanggung jawab.

Material information is delivered concurrently to all


shareholders. All shares transactions of Commissioners,
Directors and shareholders with more than 5% (five
percent) ownership of the Bank will be immediately
reported to Bapepam-LK. The Banks also prohibits insider
trading and sensitive information that could affect shares
price is handled with utmost care and responsibility.

2. KARYAWAN

2. EMPLOYEES

Media komunikasi Internal

Internal Communication Media

a. Web internal
Merupakan portal berbasis internet sebagai media
komunikasi internal yang dapat diakses oleh seluruh
karyawan yang diberi fasilitas akses ke sistem. Web
internal menyajikan informasi perusahaan, informasi
seputar kegiatan karyawan baik dalam lingkup unit
kerja maupun komunitas karyawan, juga sebagai media
survei, serta informasi kegiatan yang bersifat korporat
yang berlangsung di seluruh kantor dan lain-lain. Web
internal dikelola oleh Divisi Information Technology
sedangkan materi informasinya dapat dilakukan oleh
semua unit kerja yang berkepentingan.

a. Internal Web
An internet-based portal as an internal communication
medium that can be accessed by all employees who
are given access to the system. Internal web presents
corporate information, information on activities
of employees both in work unit and employees
community, serves as survey media, as well as
information on corporate activities taking place at the
entire offices and so forth. Internal web is managed by
Information Technology Division and the information
materials can be contributed by all concerned units.

b. CEO direct email


Merupakan sarana keterbukaan dan komunikasi
dua arah dimana karyawan dapat menyampaikan
pertanyaan, ide bahkan masukan langsung kepada
Presiden Direktur melalui email CEO.

b. CEO direct email


Is a means of transparency and two-way communication
where employees can submit questions, ideas and even
feedback directly to President Director via CEO email.

c. Email Blast
Fasilitas ini dimanfaatkan untuk penyebaran informasi
secara merata bagi seluruh karyawan (email to
everyone) atau penyebaran informasi kepada seluruh
leaders (email to all Leaders/Info Leader) terkait
berbagai informasi seperti target dan pencapaian,
kinerja maupun program dan informasi korporat yang
bersifat nasional.

c. Email Blast
This facility is utilized for dissemination of information
to all employees equally (email to everyone) or all
leaders (email to all Leaders/Info Leader) related
to a wide range of information such as target and
achievement, performance as well as corporate
programs and information nationwide.

Sumber daya manusia merupakan aset utama bagi Bank


OCBC NISP. Seluruh capaian kinerja dan prestasi Bank
tercipta dan diraih melalui dedikasi dan kerja keras seluruh
karyawan. Di sisi lain, karyawan mempunyai ekspektasi
seperti suasana kerja yang kondusif, jenjang karir dan
penilaian kinerja yang jelas, remunerasi yang sesuai
berdasarkan kinerja, dan terjaminnya kesejahteraan.
Untuk menyelaraskan harapan karyawan dan perusahaan
melalui komunikasi dua arah yang efektif, kami
membangun berbagai sarana komunikasi internal baik
antara manajemen dengan karyawan, ataupun dengan
Serikat Pekerja sebagai wakil karyawan. Komunikasi
internal juga menjadi kunci untuk membangun soliditas
tim kerja. Media komunikasi internal yang tersedia adalah:

Human resources are key assets for Bank OCBC NISP. The
entire accomplishments and performance of the Bank are
created and achieved through dedication and hard work
of all employees. On the other hand, employees have
expectations such as conducive working atmosphere, clear
career path and performance assessment, performancebased remuneration and ensured welfare.
To align expectations of employees and the Company with
effective two-way communication, we establish various
means of internal communication between management
and employees, or with labor unions as representative of
employees. Internal communication is also a key to building
teamwork solidity. Available internal communication
media are:

2013 Sustainability Report OCBC NISP

131

Membangun Komunikasi Yang Efektif


Building Effective Communication

132

d. Forum OCBC NISP One (FONO)


Forum OCBC NISP One merupakan pertemuan para
pemimpin divisi di kantor pusat dan pimpinan area
yang diselenggarakan dua bulanan. Dalam pertemuan
ini dipaparkan kemajuan kinerja perusahaan serta halhal terkait dengan aktivitas korporat secara nasional.
Forum ini juga menjadi ajang diskusi dan diharapkan
para pimpinan divisi dan area dapat meneruskan
informasi yang mereka terima kepada semua anggota
yang berada di bawah kordinasi mereka.

d. Forum OCBC NISP One (FONO)


Forum OCBC NISP One is meeting of division leaders at
the head office and regional leaders which is held bimonthly. In this meeting the Companys performance
progress is presented as well as other matters related
to corporate activities nationwide. This forum is also for
divisional and regional leaders to discuss and they are
expected to forward the information they received to
all members under their coordinations.

e. Video Conference
Fasilitas video converence dimanfaatkan untuk
memudahkan diskusi langsung antar daerah. Fasilitas
ini tersedia di Kantor Pusat dan Cabang di Jakarta,
Bandung, Surabaya, Medan dan Makassar sehingga
jarak tidak lagi menjadi kendala dan komunitas lebih
efisien dan efektif.

e. Video Conference
Video converence is utilized to facilitate direct
discussions between regions. This facility is available
at the Head Office and Branches in Jakarta, Bandung,
Surabaya, Medan and Makassar so that distance is
no longer a constraint and communication is more
efficient and effective.

f. Tele Conference
Selain video conference, diskusi juga dapat dilakukan
melalui tele conference. Melalui tele conference,
pelaporan dan monitoring terhadap pelaksanaan
beberapa program dan kegiatan dapat dilakukan.

f. Tele Conference
In addition to video conference, discussion can also take
place via conference call. Via tele conference, reporting
and monitoring of implementation of several programs
and activities can be done.

g. Papan Informasi dan Poster


Penyebaran informasi juga dilakukan melalui papan
informasi yang ada di cabang dan kantor pusat untuk
menginformasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat
lokal dan terbatas di tiap cabang atau lokasi. Di beberapa
lokasi, informasi juga dilakukan melalui media monitor
LED dalam bentuk tayangan foto maupun video.

g. Information Boards and Posters


Dissemination of information is also made available
with information boards at branches and head office
to inform local and limited activities in each branch
or location. In some locations, the information is also
disseminated with LED monitor media displaying
photos and videos.

h. Majalah Internal ON Us
Majalah internal ON Us atau Majalah Internal OCBC NISP
Us (OCBC NISP Kita) diterbitkan setiap bulan sebagai
media komunikasi dari karyawan dan untuk karyawan.
Berbagai informasi dapat disampaikan melalui
berbagai rubrik majalah ini, baik yang bersifat korporat
maupun informasi umum lainnya. Melalui Majalah ON
Us, diharapkan karyawan dapat memperoleh berbagai
informasi penting baik yang bersifat korporat, seperti
kegiatan perusahaan dan karyawan, maupun informasi
umum lainnya yang menambah pengetahuan,
seperti artikel keluarga dan penyuluhan kesehatan
termasuk informasi penyakit-penyakit berbahaya,
profil karyawan yang berprestasi, bedah buku dan film
sampai artikel mengenai kuliner dari berbagai kota.
Dengan keberadaan majalah internal ini diharapkan
seluruh karyawan mendapat jangkauan informasi yang
sama sehingga tercipta keterikatan dan rasa memiliki
dengan perusahaan (engagement). [LA8]

h. ON Us Internal Magazine
ON Us internal magazine or Internal Magazine OCBC
NISP Us is published monthly as communication media
from employees and for employees. A wide range
of information can be conveyed on various sections
of this magazine, both corporate and other general
information. Through ON Us internal magazine,
the employees are expected to obtain important
information both corporate informaion, such as
activities of the Company and employees, as well as
other general information that adds to knowledge,
such as family and health education articles including
information regarding dangerous diseases, profiles
of outstanding employees, reviews of books and
movies and articles on culinary from various cities. The
presence of internal magazine is expected to enable all
employees to obtain equal information so as to create
engagement and sense of belonging to the Company.
[LA8]

i. Komunikasi Internal di dalam Tim


Komunikasi internal berupa meeting rutin, coaching,
dan MOT (Meet our team) diadakan di setiap unit

i. Internal Communications within Team


Internal communication in form of regular meetings,
coaching, and MOT (Meet our team) is held in each work

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Beberapa kegiatan komunitas olahraga Bank OCBC NISP.


Activities of Bank OCBC NISP sport community.

kerja dimana setiap karyawan dan atasannya dapat


memberikan masukan timbal balik untuk menciptakan
soliditas dalam unit kerja masing-masing.

unit in which every employee and his/her superior can


provide reciprocal feedback to create solidity in their
respective work units.

j. Employee Engagement Survey (EES)


Survei berkala yang dilakukan untuk mendapatkan
masukan-masukan untuk meningkatkan keterikatan
(engagement) antara karyawan dan perusahaan.
Melalui EES, Bank menerima berbagai pendapat
dan saran karyawan yang dapat dipergunakan bagi
pengembangan di masa yang akan datang.

j. Employee Engagement Survey (EES)


Periodic surveys held to get improvement feedback
to develop engagement between employees and
the Company. Through EES, the Bank receives various
opinions and suggestions from employees for
development in the future.

Komunitas Karyawan

Employees Communities

a. Komunitas Olah raga


Komunitas olah raga yang ada di Bank OCBC NISP
terdiri dari cabang-cabang softball, baseball, futsal, bola
basket, volley ball, gowes (bersepeda), dan atletik. Bank
mendukung kegiatan olah raga karyawan tersebut dengan
membantu biaya latihan serta biaya mengikuti kompetisi
dan turnamen olah raga baik pada skala lokal, nasional
maupun internasional. Hingga tahun 2013, aktivitas dan
prestasi olah raga karyawan Bank OCBC NISP diantaranya
adalah:
Pelari Adeline Windy dan Teddy Muhammad mengikuti
lomba lari maraton 21 km dan 10 km di Bali Marathon
2013, dan bersama 13 karyawan lainnya mengikuti
lomba Jakarta Marathon 2013 di kategori 5, 10 dan 21
km.

a. Sports Community
Sports community at Bank OCBC NISP consists of softball,
baseball, indoor soccer, basketball, volley ball, gowes
(cycling) and athletics. The Bank supports employees sports
activities by covering expenses of training, competition
and tournaments at local, national and international levels.
Until 2013, sports activities and achievements of Bank
OCBC NISPs employees are:

Bank memberi kemudahan dan mendukung keinginan


karyawan untuk beraktivitas di luar jam kantor sebagai
penyaluran hobi dan bakat. Kegiatan informal ini
sekaligus menjadi ajang interaksi karyawan lintas unit
kerja yang diharapkan dapat membangun kebersamaan
dan meningkatkan kerja sama dan produktivitas dalam
menjalankan tugas sehari-hari. Saat ini, terdapat 2 (dua)
komunitas karyawan yang dikembangkan di Bank, yakni
komunitas olah raga dan komunitas seni.

The Bank facilitates and supports employees desire to


have activities after office hours as hobby and talent. This
informal activity serves as a forum of employee interactions
across work units that is expected to build unity and
promote cooperation and productivity in performing daily
tasks. Currently, there are two (2) employees communities
developed in the Bank, which are sports community and
arts community.

Runners Adeline Windy and Teddy Muhammad


participated in marathon 21 km and 10 km in
Bali Marathon 2013 and with 13 other employees
participated in Jakarta Marathon 2013 in categories of
5, 10 and 21 km.

2013 Sustainability Report OCBC NISP

133

Membangun Komunikasi Yang Efektif


Building Effective Communication

Beberapa kegiatan komunitas seni di Bank OCBC NISP.


Activities of Bank OCBC NISP sport community.

134

Tim Bola Basket Putri Bank OCBC NISP berhasil meraih


posisi Kedua (runner up) dalam Kompetisi Mandiri
antar bank.
Komunitas Gowes (sepeda) OCBC NISP melakukan
touring dan aksi sosial ke Pangandaran dan Desa Baduy
Luar-Banten.
Tim Softball Bank OCBC NISP pada bulan September
2013 berhasil meraih Juara 3 dalam kejuaraan Softball
antar club nasional PARTHA Anniversary 2013 yang
diselenggarakan 2 tahun sekali.
Tim Futsal Bank OCBC NISP berpartisipasi dalam
Turnamen Futsal yang diselenggarakan oleh Majalah
Kontan.
Komunitas mancing OCBC NISP mengikuti Lomba
Mancing Perbankan III yang diselenggarakan Bank
Indonesia.

Bank OCBC NISPs Women Basketball Team won runner


up in Mandiri Competition among banks.

Pada bulan Oktober-November 2013, Bank OCBC NISP


mengadakan kompetisi olahraga (ON Action/OCBC NISP
Action) di 9 kota: Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya,
Bali, Makassar, Batam, Palembang dan Medan, yang diikuti
oleh sekitar 1.000 karyawan yang mempertandingkan
cabang futsal, bulutangkis, basket dan tenis meja. Dengan
diadakannya kompetisi olah raga ini diharapkan sportivitas
dan engagement karyawan semakin meningkat dan kerja
sama dalam bekerja juga semakin baik.

In October-November 2013, the Bank organized sports


competition (ON Action/OCBC NISP Action) in 9 cities:
Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Makassar,
Batam, Palembang and Medan, participated by
approximately 1,000 employees competing in indoor soccer,
badminton, basketball and table tennis. By organizing this
sports competition it is expected to achieve improved
sportsmanship and engagement of employees and better
teamwork.

b. Komunitas Seni
Komunitas seni yang dikembangkan di Bank OCBC NISP
meliputi komunitas fotografi, paduan suara, dan seni
musik.

b. Arts Community
Arts community developed in Bank OCBC NISP includes
photography, choir and music communities.

Pada tahun 2013 komunitas fotografi mengadakan


berbagai kegiatan seperti hunting foto bersama dan lomba
foto dalam berbagai event perusahaan. Sebagai apresiasi,
selain diberikan hadiah khusus bagi pemenang, beberapa
hasil foto karyawan yang menarik juga diabadikan dalam
communication tools Bank OCBC NISP 2014.

In 2013 photography community held various activities


such as photoshoot hunting and competition on various
corporate events. As an appreciation, in addition to special
prizes for the winners, some of attractive photos are
published communication tools of Bank OCBC NISP 2014.

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Gowes (cycling) community of OCBC NISP organized


touring and social action to Pangandaran and Outer
Baduy Village - Banten.
Bank OCBC NISPs Softball Team in September 2013 won
3rd place in national softball inter-club championship
of PARTHA Anniversary 2013 held every 2 years.
OCBC NISPs Indoor Soccer Team participated in Indoor
Soccer Tournament organized by Kontan Magazine.
Fishing community of OCBC NISP participated in
Banking Fishing Competition III organized by Bank
Indonesia.

Komunitas paduan suara yang secara rutin berlatih telah


menjadi pengisi tetap dalam berbagai acara internal
seperti: HUT Bank OCBC NISP, Town Hall, acara apresiasi
karyawan, acara Halal Bihalal, acara Penghargaan Masa
Bakti 25 tahun, Year End Carolling, dan acara CSR bagi anakanak Thallasaemia.

Choir community that practices regularly has become


permanent performers in various internal events such as:
Anniversary of Bank OCBC NISP, Town Hall, appreciation for
employees, Mubarak, 25 years of Service Term Award, Year
End Carolling and CSR events for Thallasaemia children.

Selain aktif mengisi acara pada berbagai kegiatan internal,


pada tahun 2013 komunitas paduan suara dan vocal group
OCBC NISP aktif mencari kesempatan untuk tampil dalam
kegiatan eksternal, diantaranya dengan mengikuti Bankers
Performance Competition yang diselenggarkan oleh
Perbanas dalam rangka Indonesia Banking Expo (IBEX) 2013
di Jakarta.

In addition to active performance on various internal


activities, in 2013 choir community and vocal group of
OCBC NISP were actively seeking opportunities to perform
on external activities, such as participating in Bankers
Performance Competition held by Perbanas for Indonesia
Banking Expo (IBEX) 2013 in Jakarta.

3. NASABAH

3. CUSTOMERS

Tanggung Jawab Kepada Nasabah

Responsibility to Customers

Sesuai dengan UU Nomor 8/1999 mengenai Perlindungan


Konsumen, Bank OCBC NISP berkomitmen melindungi
hak-hak nasabah, antara lain, hak untuk mendapatkan
informasi yang benar, jelas, dan jujur atas produkproduk yang ditawarkan, hak supaya keluhan mereka
didengar dan perselisihan diselesaikan, dan hak untuk
mendapatkan pelayanan terbaik dengan cara yang adil
dan tidak diskriminatif. Informasi mengenai suatu produk
harus disampaikan secara rinci dengan bahasa yang
mudah dimengerti, tanpa agenda tersembunyi dan tidak
menyesatkan. Hal ini sesuai dengan prinsip keterbukaan
informasi dan kepatuhan terhadap aturan Bank Indonesia
yang mewajibkan bank memberikan informasi produk
yang sejelas-jelasnya melalui semua saluran yang dimiliki.
Dalam menjual produk investasi, selain menjelaskan
mengenai keuntungannya, calon nasabah juga harus diberi
gambaran yang jelas bahwa produk yang ditawarkan juga
mengandung risiko. Dengan demikian sejak awal nasabah
akan memiliki kesiapan dalam menghadapi risiko yang
mungkin dapat terjadi. [PR3]

In accordance with Law No. 8/1999 concerning Consumer


Protection, Bank OCBC NISP is committed to protect
customers rights, among others, the rights to obtain
correct, clear and honest information regarding the offered
products, the rights for their complaints to be heard and
resolved disputes and the rights to get good services in a
fair and non-discriminatory manner. Product information
should be presented in details in a language that is easy
to understand, with no hidden agenda and not misleading.
This is in accordance with the principles of information
disclosure and compliance with Bank Indonesia regulations
that require banks to provide very clear product information
through all channels they own. In selling investment
products, in addition to explaining the benefits, prospective
customers should also be provided with clear picture that
the offered products also have risks. Hence from early stage
the customers will have preparedness to face the risks that
may occur. [PR3]

Kepercayaan dan kepuasan nasabah merupakan salah


satu faktor penentu keberlanjutan usaha Bank OCBC
NISP. Kepuasan nasabah menciptakan loyalitas dan
hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan.
Untuk menjaga dan meningkatkan kepuasan nasabah,
kami berupaya keras memenuhi harapan nasabah yang
mencakup ragam layanan perbankan yang menjangkau
kebutuhan nasabah yang spesifik, jangkauan jaringan dan
kualitas layanan serta perlindungan nasabah.
Bank
OCBC
NISP
senantiasa
mengedepankan
kepuasan nasabah terhadap produk dan layanannya
dan menempatkan tanggung jawab kepada nasabah
sebagai salah satu aspek penting dalam kegiatannya.
Hal ini ditunjukkan dengan dibentuknya Divisi Customer
Experience pada pertengahan tahun 2012, agar Bank dapat
lebih memahami secara mendalam dan spesifik tentang
kebutuhan dan harapan nasabah.

Customers confidence and satisfaction are determining


factors of Bank OCBC NISPs business continuity. Customer
satisfaction creates loyalty and long term mutually
beneficial relationship. To maintain and improve customer
satisfaction, we strive to meet customers expectations
including various banking services that address customers
specific needs, network coverage, service quality and
customer protection.

Bank OCBC NISP always prioritizes customer satisfaction


on its products and services and puts responsibility to
customers as a key aspect of its activities. This is indicated
by formation of Customer Experience Division in mid-2012,
so that the Bank can better understand the depth and
specifics about customers needs and expectations.

2013 Sustainability Report OCBC NISP

135

Membangun Komunikasi Yang Efektif


Building Effective Communication

Bank OCBC NISP memiliki kebijakan internal sebagai


panduan untuk publikasi dan promosi pemasaran sesuai
dengan Kode Etik Periklanan dan UU Perlindungan
Konsumen. Dengan panduan tersebut, kami memastikan
bahwa seluruh kegiatan promosi dan informasi produk
telah sesuai dengan persyaratan. Sampai dengan
tahun 2013, tidak terdapat tindakan pelanggaran atau
ketidakpatuhan terhadap peraturan baik mengenai
penyediaan informasi produk Bank maupun mengenai
aktivitas pemasaran termasuk periklanan, promosi dan
sponsorship. [PR4] [PR6] [PR7]

Bank OCBC NISP has internal policy as a guide for publication


and marketing promotion according to Code of Advertising
and Consumer Protection Law. With these guidelines,
we ensure that all promotional activities and product
information are in compliance with the requirements.
In 2013 there were no violations or non-compliance with
regulations concerning provision of information regarding
the Banks products and marketing activities including
advertising, promotion and sponsorship. [PR4] [PR6] [PR7]

Media Komunikasi Nasabah

Customers Communication Media

a. Call OCBC NISP


Call OCBC NISP merupakan saluran informasi utama yang
telah ada sejak tahun 2005. Call OCBC NISP disediakan
untuk melayani nasabah atau calon nasabah selama 24
jam sehari dan 7 hari seminggu, serta dapat diakses dari
seluruh Indonesia. Dengan menghubungi Call OCBC NISP
di nomor telepon 500-999 (dari telepon) atau 66-999 (dari
handphone), nasabah dapat mencari informasi tertentu,
mengajukan keluhan, serta melakukan berbagai macam
transaksi pembayaran dan pengiriman dana. Sepanjang
tahun 2013 Call OCBC NISP menerima 1.065.514 panggilan
telepon.

a. Call OCBC NISP


Call OCBC NISP is the main information channel that has
been available since 2005. Call OCBC NISP is provided to
serve customers or potential customers for 24 hours a
day and 7 days a week, and can be accessed from all over
Indonesia. By contacting Call OCBC NISP at phone number
500-999 (fixed line) or 66-999 (mobile phone), customers
can search for specific information, report complaint and
perform various payment and remittance transactions.
During 2013 Call OCBC NISP received 1,065,514 phone calls.

b. SMS Push
Sejak tahun 2005, Bank OCBC NISP menyediakan Layanan
SMS Push sebagai saluran komunikasi bagi Bank untuk
menyampaikan informasi kepada nasabah. Melalui layanan
ini, Bank dapat mengirimkan informasi yang sesuai dengan
kebutuhan nasabah. Jumlah SMS Push yang dikirimkan
pada tahun 2013 sebanyak 4.514.267 SMS.

b. SMS Push
Since 2005, Bank OCBC NISP provides SMS Push Service
as communication channel for the Bank to deliver
information to customers. With this service, the Bank can
send information to suit customers needs. The number of
SMS Push sent in 2013 was 4,514,267 SMS.

c. Website Bank
Untuk mempermudah nasabah mendapatkan informasi
perusahaan, baik produk dan layanan yang tersedia maupun
promo yang sedang berlaku, Bank OCBC NISP menyediakan
website Perusahaan (www.ocbcnisp.com) yang berfungsi
sebagai portal layanan dan juga menyediakan informasi
terkini. Website Bank berisi informasi korporat (termasuk
informasi keuangan), produk, promo, dan kegiatan
perusahaan. Jumlah pengunjung website pada tahun 2013
tercatat 1.796.371 pengunjung yang mengakses 3.072.215
halaman informasi.

c. The Banks Website


To facilitate customers in obtaining corporate information,
regarding available products and services as well as
available promotion, Bank OCBC NISP provides Corporate
website (www.ocbcnisp.com) that serves as service portal
and also provides the latest information. The Banks
website provides corporate information (including financial
information), products, promotion and corporate events.
There were 1,796,371 visitors in 2013 accessing 3,072,215
pages of information.

Bank menggunakan berbagai media komunikasi sehingga


nasabah dapat memperoleh informasi yang jelas tentang
fitur dan keunggulan produk dan jasa yang dimiliki. Media
yang disediakan untuk nasabah diantaranya adalah:

136

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

The Bank uses various communication media so that


customers can obtain clear information regarding features
and benefits of offered products and services. Available
media for customers include:

Selain menyajikan informasi terkini, untuk menjalin


komunikasi dua arah dengan pihak eksternal, website Bank
OCBC NISP juga dilengkapi dengan menu Hubungi Kami
dimana masyarakat luas dapat menyampaikan saran,
pertanyaan maupun keluhan. Pada tahun 2013, menu
ini telah dimanfaatkan oleh pengunjung website untuk
mengirim 1.684 pesan.

In addition to presenting the latest information, to establish


two-way communication with external parties, Bank OCBC
NISPs website is also equipped with Contact Us menu
where the public can submit suggestions, questions or
complaints. In 2013, this menu was utilized by visitors to
transmit 1,684 messages.

d. Media Sosial
Bank memanfaatkan media sosial Facebook dan Twitter
untuk menjangkau komunitas yang lebih luas dalam
menyebarkan informasi produk. Akun media Facebook
fan page Bank OCBC NISP dan Twitter @Bank OCBC NISP
secara resmi diluncurkan pada tanggal 1 Desember 2011.
Kedua akun ini menjadi media baru bagi publik untuk
mendapatkan berbagai informasi, menyampaikan keluhan
dan saran, serta menjalin keterikatan (engagement) baik
antara Bank dengan publik maupun antar sesama anggota
(fans dan follower). Keluhan, pertanyaan, atau masukan
baik di Twitter maupun Facebook akan direspon oleh Tim

d. Social Media
The Bank utilizes social media such as Facebook and Twitter
to reach out to the wider community in disseminating
product information. Media accounts of Facebook fan
page Bank OCBC NISP and Twitter @Bank OCBC NISP were
officially launched on December 1, 2011. Both of these
accounts are new meda for the public to obtain a wide
range of information, submit complaints and suggestions
and establish engagement both between the Bank and
the public and among fans and followers. Complaints,
questions, or feedback both on Twitter and Facebook will
be responded by Corporate Social Media Team during office

2013 Sustainability Report OCBC NISP

137

Membangun Komunikasi Yang Efektif


Building Effective Communication

138

Edukasi kepada Nasabah dalam bentuk Market Outlook Gathering.


Customer education through Market Outlook Gathering.

Focus Group Discussion (FGD) dengan nasabah di Bandung.


Focus Group Discussion (FGD) with customer at Bandung.

Media Sosial Perusahaan selama jam kerja, 08.00-17.00,


hari Senin hingga Jumat (kecuali hari libur nasional).

hours, 08.00-17.00, Monday to Friday (except national


holidays).

Selain berfungsi sebagai layanan nasabah, media sosial


juga digunakan sebagai sarana bagi Bank untuk menjalin
hubungan emosional dan keterikatan (engagement)
dengan para fans dan follower melalui berbagai program
aktivasi. Hingga saat ini fans FB OCBC NISP berjumlah
71.303 akun dan jumlah follower Twitter sebanyak 26.872
akun.

In addition to functioning as customer service, social media


is also used as a means for the Bank to establish emotional
connection and engagement with fans and followers
through various activation programs. Until now there are
71,303 FB fans of OCBC NISP and 26,872 Twitter followers.

e. Temu Nasabah
Sejalan dengan keinginan kami untuk fokus pada nasabah
(customer focus), strategi komunikasi pemasaran yang kami
lakukan lebih diarahkan kepada interaksi langsung dengan
nasabah. Dengan pendekatan dan memperkenalkan
produk secara personal, maka nasabah akan memperoleh
gambaran yang lebih jelas sebelum memilih produk yang
sesuai kebutuhannya. Untuk produk-produk yang memiliki
tingkat kompleksitas dan risiko tinggi, Bank secara rutin
mengadakan berbagai kegiatan untuk memberikan
edukasi kepada nasabah dalam bentuk sosialisasi,
customer gathering, market outlook dan workshop bedah
portofolio di kota-kota dimana Bank OCBC NISP berada
seperti: Jakarta, Medan, Batam, Palembang, Jogjakarta,
Makassar, Manado, Pontianak, dan Samarinda.

e. Customers Gathering
In line with our desire for customer focus, marketing
communication strategy that we are doing is more to direct
interaction with customers. With personal approach and
product introduction, then the customers will get clearer
picture before choosing products according to their needs.
For products with high complexity and high risk, the Bank
regularly holds various events to educate the customers in
form of socialization, customers gathering, market outlook
and workshop for portfolio review in the cities where
Bank OCBC NISP operates such as: Jakarta, Medan, Batam,
Palembang, Yogyakarta, Makassar, Manado, Pontianak and
Samarinda.

Dalam rangka meningkatkan kemudahan bagi nasabah,


Bank berusaha melakukan penyederhanaan penyajian
informasi perusahaan, produk dan layanan, dengan tetap
mengedepankan transparansi dan fokus pada kebutuhan
konsumen (customer focus). Mulai tahun 2013, Bank telah
merubah cara komunikasi terkait informasi produk kepada
nasabah yang diterapkan dalam semua materi komunikasi
pendukung Above The Line (ATL)/Below The Line (BTL)
seperti: Brosur, poster, billboard, LED TV dan lain-lain, yang
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti nasabah

In order to improve convenience for customers, the Bank


seeks to simplify presentation of information regarding
the Company, products and services, while promoting
transparency and customer focus. Starting in 2013, the
Bank has changed the way of communication related to
product information with customers in all supporting
communication materials Above The Line (ATL)/Below The
Line (BTL) such as: brochures, posters, billboards, LED TVs
and so forth, using language that is easy for customers to
understand and promote its benefit driven. Gradually, the

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

dan mengedepankan benefit driven-nya. Secara bertahap,


Bank melakukan disain ulang website www.ocbcnisp.com
agar semakin memudahkan nasabah dalam mengakses
seluruh informasi yang dibutuhkan. Proyek ini ditargetkan
selesai dan diluncurkan pada kuartal kedua tahun 2014.

Bank redesigns website www.ocbcnisp.com in order to


better facilitate customers to access all the information
needed. The project is targeted to be completed and
launched in the second quarter of 2014.

Customer Experience

Customer Experience

Untuk meningkatkan pengalaman dan kepuasan nasabah


saat berinteraksi dengan Bank OCBC NISP, CX Division
melakukan riset dan pengembangan mekanisme standar
layanan untuk memberikan kepuasan yang melebihi
ekspektasi nasabah. Bank berupaya memahami apa yang
dibutuhkan dan diharapkan nasabah dengan cara bertanya
langsung kepada nasabah untuk mendapatkan jawaban
yang sebenarnya. Bank menerapkan konsep stop guessingstart knowing, tidak lagi menduga-duga apa diinginkan
nasabah, tapi memberikan apa yang mereka harapkan.
Konsep ini diharapkan dapat menciptakan sebuah
rangkaian enjoyable customer experience di mana nasabah
merasa nyaman dalam melakukan transaksi perbankan
dengan Bank OCBC NISP sehingga pada akhirnya akan
berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan bisnis
pada kedua belah pihak.

To enhance customers experience and satisfaction


when interacting with Bank OCBC NISP, CX Division
conducts research and development of service standard
mechanism to provide satisfaction that exceeds customers
expectations. The Bank seeks to understand what is
needed and expected by customers by directly asking the
customers to get real answers. The Bank applies stop
guessing - start knowing concept, no longer to guess
what the customers want, but give them what they expect.
This concept is expected to create a series of enjoyable
customer experience where customers feel comfortable in
conducting banking transactions with Bank OCBC NISP so
that ultimately will have impact on business growth and
development on both sides.

Pengembangan budaya customer focus baik secara


internal maupun eksternal merupakan kunci penting
dalam meningkatkan kesadaran para karyawan untuk
memberikan layanan yang terbaik kepada nasabah sebagai
mitra. Pengalaman yang menyenangkan diharapkan dapat
membuat nasabah mereferensikan Bank OCBC NISP pada
kolega mereka, hingga menjadikannya bank of reference.
Dengan demikian, Bank akan dapat berkembang bersama
nasabah sehingga menciptakan pertumbuhan bisnis yang
sehat dan berkelanjutan, sejalan dengan komitmen Bank
untuk menjadi Your Partner for Life.

The development of customer focus culture both


internally and externally is an important key in raising
awareness of the employees to provide the best services to
customers as partners. Satisfying experience is expected to
make customers refer Bank OCBC NISP to their colleagues,
to make a bank of reference. Hencd, the Bank will be
able to grow with the customers so as to create a sound
and sustainable business growth, in line with the Banks
commitment to be Your Partner for Life.

Pada tahun 2013, CX Division menerapkan standar layanan


yang diberi nama BIG PLAN, sebagai standar layanan
yang bertujuan untuk menciptakan kesetaraan layanan
saat nasabah berinterkasi dengan Bank OCBC NISP.
Selain itu, Bank juga mengembangkan cara khusus untuk
meningkatkan kesadaran para frontliners akan pentingnya
memberikan nasabah pengalaman yang menyenangkan.
Hal ini dilakukan dengan cara memberikan penilaian
sendiri terhadap layanan yang mereka berikan kepada

In 2013, CX Division applied standards of service named


BIG PLAN, as the standard of service that aims to create
equality of services as customers interact with Bank OCBC
NISP. In addition, the Bank also developed a special way to
raise frontliners awareness of the importance of providing
satisfying customer experience. This is done by providing
self-assessment of services they provide to customers
on a regular basis. In order for the assessment to be
more objective, the Bank verifies the data by comparing

Bank OCBC NISP memiliki Divisi Customer Experience (CX


Division) yang menjadi mitra strategis untuk menyelaraskan
fungsi support dan business di Bank OCBC NISP agar
terus menempatkan nasabah sebagai perhatian utama
(customer focus). CX Division bukan hanya berfungsi untuk
memberikan pelayanan prima, tapi juga menyempurnakan
semua aspek yang memiliki interaksi antara nasabah
dengan Bank agar tercipta enjoyable customer experience.

Bank OCBC NISP has Customer Experience Division (CX


Division) as a strategic partner to align support and
business functions of Bank OCBC NISP to continue to
promote customer focus. CX Division not only serves to
provide excellent services, but also improve all aspects of
interaction between customers and the Bank in order to
create enjoyable customer experience.

2013 Sustainability Report OCBC NISP

139

Membangun Komunikasi Yang Efektif


Building Effective Communication

nasabah (self assessment) secara rutin. Agar hasil penilaian


menjadi lebih obyektif, Bank melakukan verifikasi data
dengan membandingkan hasil self assessment dengan
survei yang dilakukan oleh pihak independen untuk
mendapatkan opini yang berimbang. Hasil atas kedua
survei tersebut lalu diperbandingkan dan nilai lebih
rendah dijadikan rujukan untuk meningkatkan pelayanan
agar lebih baik dari harapan nasabah. Metode penilaian ini
sudah berjalan selama 2 tahun dan pada tahun 2013, hasil
self assessment meningkat jauh lebih baik dibandingkan
tahun sebelumnya. [PR5]

self assessment results with survey conducted by an


independent party to obtain unbiased opinion. Results
over both surveys are compared and the lower value
is used as a reference to improve the service to be better
than customers expectations. This assessment method has
been running for 2 years and in 2013, the self-assessment
results increased a lot better than the previous year. [PR5]

Untuk meningkatkan layanan yang diberikan pada


nasabah, Bank terus menyempurnakan sistem Complaint
Handling Management (CHM) yang dimiliki. Sistem CHM
memungkinkan Bank untuk memonitor keluhan nasabah
dan memastikan bahwa semua keluhan bisa ditangani
sesuai waktu yang sudah ditentukan. Pengelolaan keluhan
nasabah yang baik merupakan salah satu cara Bank untuk
menuju ke tingkat pelayanan yang lebih sempurna.

In order to improve the services provided to customers, the


Bank continues to refine Complaint Handling Management
(CHM) system in place. CHM system enables the Bank
to monitor customers complaints and ensure that all
complaints can be managed in a specified timeline. Good
customer complaint management is one way to improve
the Banks service level to be more perfect.

Mekanisme Penanganan Keluhan Nasabah

Customer Complaint Handling Mechanism

Proses pengelolaan dan eskalasi pengaduan nasabah


adalah sebagai berikut:
Seluruh keluhan nasabah yang diterima baik melalui
Service Assistant (SA)/Customer Service (CS) di cabang,
Call Center, media massa, website Bank, atau akun
media sosial di-input ke dalam sistem Complaint
Handling Management (CHM) pada hari yang sama
saat keluhan tersebut diterima.
Nasabah yang menyampaikan keluhan dan telah
terdokumentasi di sistem CHM akan menerima
notifikasi berupa SMS dari kantor pusat yang intinya
berisi pemberitahuan bahwa keluhannya telah diterima
dan segera ditangani. Nasabah juga akan menerima
informasi nomor tiket pelaporan dan nomor telepon
Call Center agar nasabah dapat memantau kemajuan
proses penanganan keluhannya dengan lebih mudah.
Sistem CHM secara otomatis akan mengirimkan email
notification ke unit kerja terkait sesuai dengan jenis

Management and escalation processes of customer


complaints are as follows:
The entire customer complaints received from Service
Assistant (SA)/Customer Service (CS) at the branch,
Call Center, mass media, the Banks website, or social
media accounts are input to Complaint Handling
Management (CHM) system on the same day when the
complaint is received.
Customers who complain and have been documented
in CHM system will receive SMS notification from
the head office noticing that the complaint has been
received and will be promptly addressed. Customers
will also receive information of reporting ticket number
and Call Center number so that customers can monitor
the progress of complaint handling process more easily.

Bank OCBC NISP memiliki unit kerja khusus yang mengelola


keluhan nasabah, dengan tugas utama memastikan
keluhan nasabah tertangani dengan baik dan tepat waktu.
Secara umum fungsi pengelolaan keluhan nasabah berada
pada Unit Quality Tracking & Complaint Management
(QTCM) di bawah koordinasi Customer Experience Division
(CX). Kegiatan unit kerja ini diatur dalam Kebijakan dan
Prosedur Penanganan Keluhan Nasabah untuk menjamin
terselesaikannya keluhan nasabah secara efektif.

140

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Bank OCBC NISP has a special unit that manages customer


complaints, with the main duty of ensuring customer
complaints are handled properly and timely. In general,
customer complaints management function is under
Unit Quality Tracking & Complaint Management (QTCM)
coordinated by Customer Experience (CX) Division. This
work units activity is regulated in Policies and Procedures
for Handling Customer Complaints to ensure effective
completion of customer complaints.

CHM system will automatically send an email


notification to relevant work units according to the

keluhan yang di-input, untuk mendapatkan solusi


atau tanggapan atas keluhan tersebut. Jawaban solusi
penyelesaian keluhan disampaikan kepada nasabah
baik melalui unit Call Center Outbound, staf Customer
Service di cabang, atau staf Corporate Communication.
Unit QTCM CX terus melakukan monitoring atas
keluhan yang telah tercatat di CHM dan penyelesaian
pengaduan dengan mengacu pada Service Level
Agreement (SLA) yang berlaku sesuai Peraturan
Bank Indonesia (PBI). Secara berkala, Unit QTCM-CX
melakukan analisa keluhan nasabah bersama unit kerja/
divisi terkait untuk mencari akar permasalahannya,
serta tindakan pencegahannya untuk masa mendatang.
Nasabah yang belum puas dengan solusi yang diberikan
mempunyai hak untuk melanjutkan pengaduan ke
Lembaga Mediasi Perbankan sesuai prosedur yang
berlaku.

types of incoming complaint, to obtain solution or


response to the complaint. Settlement solution to
address the complaint is delivered to the customer
either through Call Center Outbound unit, Customer
Service staff at branch, or Corporate Communication
staff.
QTCM - CX Unit continuously monitors the complaints
that have been recorded in CHM and settlement
solutions with reference to the applicable Service Level
Agreement (SLA) in accordance with Bank Indonesia
Regulation (PBI). Periodically, QTCM - CX Unit analyzes
customer complaints in coordination with related work
unit/division to find the root of the problem, as well as
preventive measures for the future.
Unsatisfied customers have the rights to escalate the
complaint to Banking Mediation Institution according
to the applicable procedure.

Sesuai Peraturan Bank Indonesia, setiap keluhan nasabah


yang diterima harus ditangani maksimal dalam waktu 20
hari kerja. Penanganan yang melebihi batas waktu tersebut
harus melalui permintaan perpanjangan secara tertulis ke
Bank Indonesia untuk 20 hari berikutnya. Selama periode
Januari Desember 2013, Bank OCBC NISP menerima 7.955
keluhan nasabah terkait keuangan dimana seluruhnya
(100%) telah berhasil diselesaikan dengan baik. Hal ini
menunjukkan perhatian yang serius dari Bank terhadap
peningkatan kualitas produk dan layanan melalui berbagai
upaya, yang kesemuanya dilakukan demi kepuasan
nasabah.

Pursuant to Bank Indonesia Regulation, any customer


complaints received should be dealt with within a
maximum of 20 working days. Handling that exceed the
time limit should submit written request for an extension
to Bank Indonesia for the next 20 days. During the period
January - December 2013, Bank OCBC NISP received 7,955
customer financial-related complaints, all (100%) of those
had been successfully resolved. This indicates a serious
concern of the Bank towards improving the quality of
products and services through various efforts, all of which
is done for the sake of customer satisfaction.

Kami memahami pentingnya menjaga dan melindungi


privasi nasabah. Menjaga kerahasiaan data nasabah mutlak
dilakukan demi menjaga reputasi Bank dan kepercayaan
nasabah. Kami melarang siapapun mengungkapkan data
nasabah kepada pihak luar, kecuali diwajibkan oleh hukum.
Pada tahun 2013 tidak terdapat pengaduan nasabah yang
terkait dengan pelanggaran keleluasan pribadi (privacy)
nasabah dan hilangnya data nasabah. [PR8]

We understand the importance of maintaining and


protecting customer privacy. Maintaining confidentiality of
customer data is unquestionably done in order to maintain
the Banks reputation and customer confidence. We prohibit
anyone to disclose customer data to outside parties, unless
required by law. In 2013 there were no customer complaints
related to the violation of customers personal privacy and
lost customer data. [PR8]

Untuk meningkatkan kapabilitas dalam memberikan solusi


yang bernilai tambah, Bank memiliki tim Relationship
Manager yang fokus pada industri tertentu dan Product
Expert yang memahami bisnis nasabah. Relationship
Manager dilengkapi dengan keahlian dalam bidang
Corporate Finance dan Investment Banking untuk
membantu mengidentifikasi peluang dan mendukung
pencapaian pertumbuhan bisnis nasabah korporasi.

To increase its capability in providing value-added solutions,


the Bank has Relationship Manager team which focuses on
specific industries and Product Expert who understand the
customers businesses. Relationship Manager is equipped
with expertise in Corporate Finance and Investment
Banking to help identify opportunities for business growth
and support the achievement of corporate customers.

2013 Sustainability Report OCBC NISP

141

Membangun Komunikasi Yang Efektif


Building Effective Communication

4. MITRA KERJA

4. BUSINESS PARTNERS

Secara umum, etika hubungan dengan pemasok dalam


menjalin kemitraan usaha yang saling menguntungkan
diatur dalam Pedoman Perilaku, dimana Bank OCBC NISP
berkeyakinan bahwa kemajuan bersama dengan mitra
bisnis dapat tercapai secara maksimal jika seluruh jajaran
perusahaan mau dan mampu memberikan pelayanan dan
menjalin hubungan eksternal yang terbaik. Hal-hal yang
harus diperhatikan oleh jajaran Bank OCBC NISP dalam
menjalin hubungan dengan pemasok adalah:

In general, ethical relationship with suppliers in establishing


mutually beneficial business partnership is regulated in
Code of Conduct, in which Bank OCBC NISP believes that
progressing along with business partners can be achieve
if the whole range of the Company is willing and able to
provide services and build external relations at its best.
Matters to be considered management of Bank OCBC NISP
in building relationship with the suppliers are:

a. Membangun kesepakatan yang adil dengan mitra


usaha yang terpercaya akan memberi manfaat dan
keuntungan yang maksimal.
b. Kepedulian yang tinggi, sikap cepat tanggap dan
empatik terhadap pihak eksternal yang terlibat dalam
proses transaksi dengan Bank akan sangat berpengaruh
bagi citra dan reputasi Bank OCBC.
c. Membentuk kemitraan yang setara dengan cara
memperlakukan mitra usaha secara non-diskriminatif
dan terhormat adalah cara terbaik untuk memperoleh
manfaat maksimal dari kemitraan yang dikembangkan.
d. Transaksi bisnis yang dijalin harus bebas dari konflik
kepentingan, tidak terdapat potensi benturan
kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan
dan hanya menggunakan wewenang semata-mata
untuk kepentingan terbaik perusahaan.
e. Kejujuran dalam menyampaikan informasi dan
memenuhi kesepakatan dan janji secara konsisten
dapat memberikan manfaat dan keuntungan yang
maksimal.

a. Building fair agreement with trusted business partners


will provide maximum profit and benefit.

Jenis pekerjaan yang diserahkan kepada pihak ketiga


diantaranya adalah pekerjaan service maintenance
yang meliputi perawatan peralatan seperti gondola, lift,
eskalator dan genset yang harus dilakukan oleh teknisi
yang profesional dan bersertifikasi, pekerjaan konstruksi
dan mitra untuk replenishment ATM.

Types of work assigned to third parties are service


maintenance works including maintenance of equipment
such as gondolas, elevators, escalators and generators that
should be done by professional and certified technicians,
construction works and partners for ATM replenishment.

Bank OCBC NISP memiliki kebijakan yang disebut Group


Policy Procurement. Kebijakan ini mengharuskan kami
memiliki pemasok terdaftar (approved vendor list) yang
telah menjalani proses evaluasi dari berbagai aspek
seperti harga, kompetensi, fasilitas kerja, kemampuan
finansial, perijinan serta kepatuhan terhadap peraturan
ketenagakerjaan dan aturan hukum lainnya yang relevan.
Dengan demikian, kami memastikan dan menjamin setiap
pemasok/vendor dipilih secara adil dan transparan.

Bank OCBC NISP has a policy called Group Policy


Procurement. This policy requires that we have approved
vendor list who have undergone evaluation process
for various aspects such as price, competence, working
facilities, financial viability, licensing and compliance with
labor laws and other relevant laws. Hence, we ensure and
guarantee that each supplier/vendor is selected in a fair
and transparent manner.

Mitra kerja atau rekanan adalah salah satu pemangku


kepentingan dimana Bank OCBC NISP ingin menjalin kerja
sama saling menguntungkan untuk tumbuh berkembang
bersama. Untuk itu kami ingin bekerja sama dengan mitra
yang memiliki kredibilitas dan kualitas kerja sesuai yang
dipersyaratkan.

142

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Business partners are stakeholders whom Bank OCBC NISP


would like to establish mutually beneficial cooperation
with to grow together. Therefore we would like to work
with partners who have credibility and work quality as
required.

b. Highly caring, responsive and empathetic attitudes


towards external parties involved in transactions with
the Bank will be very influential to the image and
reputation of Bank OCBC.
c. Forming equal business partnership with nondiscriminatory and respectful treatment is the best way
to obtain maximum benefit from the built partnership.
d. Business transactions have to be free of conflict
of interests, without potential conflict of personal
interests with the Companys interests only use
authorities solely for the best interests of the Company.
e. Honesty in conveying information and fulfilling
agreements and promises consistently can deliver
maximum profits and benefits.

Secara khusus kami tidak memiliki kebijakan untuk


mengutamakan rekanan lokal. Namun kami memiliki
pertimbangan untuk sedapat mungkin memanfaatkan
potensi lokal di mana kantor kami berada sepanjang
memenuhi semua persyaratan. Setiap rekanan akan
melalui proses penilaian yang sama termasuk evaluasi
pelaksanaan pekerjaan (post review), surprise visit dan
evaluasi berkala setiap tahunnya. [EC6]

In particular we do not have a policy to give priority to local


partners. However we have a consideration to the extent
possible utilize local potentials where our offices are located
as long as meeting all the requirements. Each partner will
go through the same assessment process including post
review, surprise visit and annual evaluation. [EC6]

Komite Harga

Price Committee

Memastikan kewajaran harga atas pembelian barang


dan/atau jasa oleh Unit Kerja di Kantor Pusat.
Menerima laporan sampling test terhadap mutu
pekerjaan kontraktor di lapangan dan kualitas produksi
barang-barang yang dibeli dan dikendalikan unit kerja
tertentu di Bank OCBC NISP.
Jika diperlukan, melakukan penelitian/negosiasi harga
untuk menetapkan harga yang wajar atas pembelian
barang dan/atau jasa, dengan tetap memperhatikan
faktor-faktor lain yang mempengaruhi kondisi barang
dan/atau jasa yang dibeli, seperti: kualitas, layanan
purna jual, garansi, potongan harga, ketepatan waktu
pengiriman dan sebagainya.
Menentukan harga dan pemasok dan/atau vendor
untuk pengadaan barang dan/atau jasa yang diajukan.

To ensure fair pricing on procurement of goods and/or


services by Working Units at the Head Office.
To receive sampling test report on the quality of works
performed by contractors and the quality of goods
procured and handled by certain Working Units at Bank
OCBC NISP.
If necessary, to review/negotiate price to determine
fair pricing on procurement of goods and/or services,
with due consideration to other factors that affect the
conditions of goods and/or services procured, including:
quality, post-sales service, warranty, discount, on-time
delivery and so on.

Setiap permasalahan yang timbul dalam penyelesaian


pekerjaan didiskusikan, dikonsultasikan dan dituangkan
dalam kesepakatan kontraktual yang saling menghormati
dan dijalankan berdasarkan prinsip saling menguntungkan
serta mendukung kelancaran operasional Bank. Bank
berupaya memenuhi harapan mitra kerja dengan
menyelenggarakan proses pengadaan yang adil dan
transparan, pelaksanaan pembayaran tepat waktu, dan
proses evaluasi yang berdasarkan fakta dan data yang
akurat. Hingga akhir tahun 2013, Bank tidak pernah
menerima sanksi denda atas ketidakpatuhan hukum dan
peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan
barang dan jasa. [PR9]

Any problems that arise in work completion are discussed,


consulted and stated in the contractual agreement with
mutual respect which is performed based on mutual benefit
principle and support for the Banks smooth operation.
The Bank seeks to meet business partners expectations
by organizing fair and transparent procurement process,
timely payment and evaluation process based on accurate
facts and data. By the end of 2013, there were no financial
penalties for non-compliance with laws and regulations on
procurement of goods and services imposed on the Bank.
[PR9]

Penghargaan Terhadap Hak Asasi Manusia

Respect for Human Rights

Manajemen Bank OCBC NISP memiliki mekanisme


kontrol atas proses pembelian barang/jasa yaitu dengan
membentuk Komite Harga yang bertanggung jawab
kepada Presiden Direktur. Tugas dan tanggung jawab
Komite Harga adalah sebagai berikut:

Kami sangat memperhatikan aspek kemanusiaan dan


pengakuan terhadap hak asasi manusia (HAM). Namun
saat ini kami tidak menyajikan informasi khusus terkait
indikator aspek-aspek HAM. Kami belum mencantumkan
klausula mengenai HAM dalam perjanjian/kontrak
kerja dengan rekanan atau pihak lainnya karena belum
merupakan kelaziman dalam kontrak kerja yang berlaku
umum di Indonesia. [HR1] [HR2]

Management of Bank OCBC NISP has control mechanism


for purchasing process of goods/services by establishing
Price Committee which reports to President Director. Duties
and responsibilities of Price Committee are the following:

To assess and determine price as well as supplier and/


or vendor for proposed procurement of goods and/or
services.

We are very concerned about humanitarian aspects and


recognition of human rights (Human Rights). However, we
do not present specific information related to indicators of
Human Rights aspects. We have not included a clause on
human rights in work agreement/contract with partners
or other parties because it has not been customary in
generally accepted work contract in Indonesia. [HR1] [HR2]

2013 Sustainability Report OCBC NISP

143

Membangun Komunikasi Yang Efektif


Building Effective Communication

5. PEMERINTAH SEBAGAI REGULATOR

5. THE GOVERNMENT AS REGULATOR

Kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia serta


peraturan perundang-undangan lain yang berlaku wajib
dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh
karyawan Bank OCBC NISP. Kepatuhan merupakan bagian
tak terpisahkan dari aktivitas bisnis Bank, karena setiap
kegagalan pelaksanaan kepatuhan dapat menyebabkan
risiko kepatuhan, risiko reputasi, dan risiko lainnya. Sesuai
dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/2/PBI/2011
tanggal 20 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi
Kepatuhan Bank Umum, Bank OCBC NISP melaksanakan
budaya kepatuhan dan memastikan terlaksananya fungsi
kepatuhan bank.

Compliance with Bank Indonesia Regulations and other


applicable laws and regulations must be performed
by Board of Commissioners, Board of Directors and all
employees of Bank OCBC NISP. Compliance is an integral
part of the Banks business activities, because every
failure can lead to compliance risk, reputation risk and
other risks. In accordance with Bank Indonesia Regulation
No. 13/2/PBI/2011 dated January 20, 2011 concerning
Implementation of Commercial Bank Compliance, Bank
OCBC NISP implements compliance culture and ensures
implementation of bank compliance function.

Indikator Kepatuhan

Compliance Indicators

Hingga akhir tahun 2013, Bank Indonesia menjalankan


perannya untuk membina dan mengawasi perbankan di
Indonesia, baik dari sisi ekonomi perusahaan terutama
dengan jalan pengaturan dan penjagaan likuiditas dan
solvabilitas bank, maupun dari sisi moneter melalui
pengaturan dan pengawasan terhadap pemberian
kredit. Selanjutnya, sesuai amanat Undang-undang
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan,
terhitung tanggal 31 Desember 2013 Bank Indonesia
telah mengalihkan fungsi pengaturan dan pengawasan
bank kepada Otoritas Jasa Keuangan. Dengan demikian,
pengawasan terhadap individual bank (mikroprudensial)
dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) namun,
pengawasan terhadap macroprudential tetap dilakukan
oleh Bank Indonesia berkoordinasi dengan OJK.

Sepanjang tahun 2013, Bank OCBC NISP telah memenuhi


ketentuan Bank Indonesia yang terkait dengan pencapaian
aspek-aspek keuangan dan indikator kepatuhan lainnya
yaitu:
Aspek Kepatuhan

Until the end of 2013, Bank Indonesia performed its role to


foster and oversee banks in Indonesia, both from corporate
economic perspective especially with regulation and
maintenance of banks liquidity and solvency, as well as from
monetary perspective with regulation and supervision on
banks lending. Subsequently, as mandated by Law No. 21 of
2011 concerning Financial Services Authority, commencing
on December 31, 2013 Bank Indonesia transferred its
banking regulation and supervision functions to Financial
Services Authority. Hence, supervision of individual banks
(microprudential) conducted by Financial Services Authority
however, supervision of macroprudential is still performed
by Bank Indonesia in coordination with Financial Services
Authority.

Throughout 2013, the Bank complied with Bank Indonesia


regarding achievement of the financial aspects and other
compliance indicators as follows:

Pemenuhan Bank
Bank Fulfillment

Acuan
Reference

19.28%

9% - 10%

Tidak ada
None

Tidak
Diperkenankan
Not allowed

(Ketentuan)

(Provision)

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum


(KPMM)
Pelampauan/Pelanggaran Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK)

Capital Adquacy Ratio (CAR)


Exceedances/Violations Lending Limit (BMPK)

Rasio Non Performing Loan (NPL)

0.35%

< 5%

Ratio Non Performing Loan (NPL)

Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Primer

8.14%

> 8%

Ratio Statuary (GWM) Primer

26.93%

> 4,0%

Rasio GWM Sekunder

144

Compliance Aspect

Ratio GWM Secondary

Rasio GWM dalam Valuta Asing

8.44%

> 8%

Ratio GWM in Foreign Exchange

Rasio Posisi Devisa Netto (PDN)

0.40%

< 20%

Ratio Net Open Position (PDN)

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Pemerintah Sebagai Pembina Hubungan Industrial

The Government as Industrial Relations Trustee

Korespondensi Dengan Regulator

Correspondence with Regulators

6. MASYARAKAT

6. THE COMMUNITY

Program CSR direncanakan dan dilaksanakan pada setiap


tahun anggaran. Adapun luas cakupan dan jenis program
disesuaikan dengan kemampuan Bank, fokus program
dan kebutuhan masyarakat. Dalam pelaksanaannya,
Bank OCBC NISP dapat menjalin kerja sama dengan mitra
usaha, pemerintah, universitas, dan lembaga swasta
yang berkompeten untuk mengembangkan kegiatan CSR
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Namun saat
kami belum memiliki data mengenai jumlah organisasi
yang telah bersinergi dengan Bank OCBC NISP dalam
melaksanakan program-program CSR. [FS10]

CSR programs are planned and implemented in each fiscal


year. The scope and types of programs are tailored to the
Banks capability, program focus and the communitys
needs. In practice, Bank OCBC NISP can collaborate with
business partners, the government, universities and private
institutions that are competent to develop CSR activities
according to the needs of the community. However currently
we do not have data on the number of organizations which
have synergized with Bank OCBC NISP in implementing
CSR programs. [FS10]

Kami sangat menyadari bahwa dimanapun Bank OCBC


NISP beroperasi selalu berhubungan dengan masyarakat
sekitar yang memiliki karakteristik berbeda-beda. Oleh
karena itu, kami senantiasa meningkatkan hubungan
yang harmonis dengan masyarakat setempat yang kami
terapkan melalui pendekatan-pendekatan berikut:

We are well aware that wherever Bank OCBC NISP operates


we arealways in touch with the surrounding communities
with different characteristics. Therefore, we continuously
build harmonious relations with the local communities by
applying the following approaches:

Dalam skema hubungan industrial tripartit, pemerintah


adalah salah satu dari tiga pilar utama industri yakni
pekerja, pengusaha sebagai pemberi kerja, dan pemerintah
sebagai regulator. Dalam skema ini, pemerintah
berkewajiban menjaga iklim usaha yang kondusif dengan
membuat peraturan ketenagakerjaan yang jelas dan
adil berdasarkan hukum dan perundang-undangan,
yang menyerap aspirasi dan melindungi kepentingan
pekerja, pengusaha, dan masyarakat. Dukungan kebijakan
pemerintah bagi terciptanya iklim usaha yang kondusif
akan memberikan benefit kepada pemerintah berupa
ketersediaan lapangan kerja, peningkatan pajak, serta
meningkatnya perekonomian makro.
Sebagai bentuk dari implementasi keterbukaan informasi
kepada publik, Bank OCBC NISP secara rutin melakukan
komunikasi dengan Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek
Indonesia dan otoritas keuangan lainnya. Sepanjang tahun
2013, Bank telah melakukan 71 korespondensi dengan
regulator termasuk 17 kali laporan rutin.
Perkembangan usaha Bank OCBC NISP secara langsung
maupun tidak langsung menumbuhkan dampak ekonomi
dan sosial di masyarakat. Bank secara aktif berupaya
mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat
dengan merancang dan merealisasikan program-program
tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang diselaraskan
dengan potensi yang dimiliki masyarakat setempat.

In tripartite industrial relation scheme, the government


is one of the three main industrial pillars which are
workers, employers and government as regulator. In this
scheme, the government is obliged to maintain conducive
business climate by establishing clear and fair employment
regulations based on the laws and regulations, which absorb
aspirations and protect interests of workers, employers and
the community. Government policy support for creation
of conducive business climate will provide benefita to the
government in form of jobs availability, increased taxes and
improved macro economy.

As an implementation of information disclosure to the


public, Bank OCBC NISP regularly communicates with
Financial Services Authority, Indonesian Stock Exchange
and other financial authorities. Throughout 2013, the Bank
had 71 correspondences with regulators including 17 regular
reports.
Bank OCBC NISPs business development directly and
indirectly fosters economic and social impacts on the
community. The Bank actively seeks to encourage the
growth of the communitys economic activities by
designing and realizing corporate social responsibility (CSR)
programs which are aligned with potentials of the local
community.

2013 Sustainability Report OCBC NISP

145

Membangun Komunikasi Yang Efektif


Building Effective Communication

146

1. Beradaptasi dengan perkembangan nilai-nilai budaya


masyarakat sekitar.
2. Berpartisipasi aktif dalam membantu pengembangan
masyarakat melalui program-program tanggung jawab
sosial perusahaan.

1. Adapt to the cultural values of the surrounding


community.
2. Participate
actively
in
assisting
community
development through corporate social responsibility
programs.

Dengan pendekatan tersebut, sampai dengan akhir tahun


2013 tidak ada pengaduan keberatan dari masyarakat
setempat terhadap keberadaan Bank OCBC NISP termasuk
pelanggaran hak-hak masyarakat asli. [HR9]

With these approaches, until the end of 2013 there were


no complaints from the local community objecting the
existence of Bank OCBC NISP including violations of the
rights of the natives. [HR9]

Bank OCBC NISP memanfaatkan media massa sebagai


sarana untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Untuk itu
Bank membina hubungan baik dan kerja sama yang erat
dengan media dalam penyampaian informasi perusahaan
secara berkala. Sebagai bank publik, Bank OCBC NISP aktif
mengundang media massa melalui konferensi, wawancara
khusus, one on one meeting, dan kunjungan media.
Dengan demikian, masyarakat senantiasa mendapatkan
informasi tentang perkembangan Bank melalui ulasan
yang berimbang dari perwakilan media. Bank menugaskan
Divisi Corporate Communication untuk membuka
jalur komunikasi melalui berbagai akses dan terus
memperbaharui mekanisme penyampaian informasinya
kepada media. Untuk meningkatkan brand awareness
serta meningkatkan volume bisnis, Bank juga melakukan
promosi melalui berbagai media massa dan papan iklan
yang terdapat di beberapa wilayah.

Bank OCBC NISP utilizes mass media as a means to


communicate with the public. Therefore the Bank fosters
good relations and close cooperation with the media
in delivery of corporate information on a regular basis.
As a public bank, Bank OCBC NISP actively invites mass
media through conferences, special interviews, one-onone meetings and media visits. Hence, people always
obtain information on the Banks development with
balanced review from media representatives. The Bank
assigns Corporate Communications Division to open
communication lines through various accesses and
continues to update information delivery mechanism
to the media. To improve brand awareness and increase
business volume, the Bank also do promotions through
various media and billboards located in several areas.

Aktivitas hubungan dengan media dan iklan promosi Bank


OCBC NISP sepanjang tahun 2013 adalah sebagai berikut:
1. Siaran pers = 51 kali
2. Ulasan media = 1.881 kali
3. Kunjungan media = 28 kali
4. Pertemuan dengan media = 27 kali
5. Media Gathering = 3 kali
6. Keterlibatan dalam aktivitas internal media = 18 kali
7. Papan iklan (billboard) = 66 kali
8. Iklan di media massa = 43 kali

Media relations and promotional advertising activities of


Bank OCBC NISP throughout 2013 are as follows:
1. Press releases = 51 times
2. Media reviews = 1,881 times
3. Media visits = 28 times
4. Meetings with media = 27 times
5. Media Gathering = 3 times
6. Involvement in internal media activities = 18 times
7. Billboards = 66 times
8. Advertising on mass media = 43 times

KEANGGOTAAN DALAM ASOSIASI INDUSTRI DAN


ORGANISASI LAINNYA [4.13]

MEMBERSHIP IN INDUSTRIAL ASSOCIATION AND


OTHER ORGANIZATIONS [4.13]

Bank OCBC NISP ikut aktif sebagai anggota asosiasi


profesional dan organisasi lainnya. Tujuannya untuk
memperluas jaringan bisnis, menjalin komunikasi dan
bagian dari upaya pelibatan pemangku kepentingan
dalam menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi
dalam menjalankan kegiatan operasional. Sebagai bank
nasional dan perusahaan publik, Bank menjadi anggota
Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas)
dan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI). Beberapa anggota
Dewan Komisaris secara perorangan menjadi anggota
dari organisasi profesional di dalam maupun di luar negeri
seperti:

Bank OCBC NISP actively participates as member of


several professional associations and other organizations.
The objective is to broaden business network, establish
communication and be part of stakeholders engagement
efforts in resolving any encountered problems in
carrying out its operations. As a national bank and
public company, the Bank is a member of Association of
National Commercial Banks (Perbanas) and Association
of Indonesian Listed Companies (AEI). Several members
of Board of Commissioners as individuals are members of
professional organizations inside and outside the country
such as:

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Nama
Name

Jabatan
Position

Organisasi
Organization

Posisi di Organisasi
Position in Organization

Pramukti Surjaudaja

Presiden Komisaris
President Commissioner

Kadin Indonesia
Indonesian Chamber of Commerce and
Industry

Ketua Komite Penguatan Keuangan Korporat


Chairman of Standing Committee for
Corporate Finance

Roy Athanas Karaoglan

Komisaris Independen
Independent Commissioner

International Finance Corporation

Konsultan
Consultant

Jusuf Halim

Komisaris Independen
Independent Commissioner

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)


Indonesian Institute of Accountants

Anggota Dewan Pengurus Nasional


Member of National Council Board

Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI)


Indonesian Institute of Audit Committee

Anggota Dewan Kehormatan


Member of Honorary Board

Malaysia-Singapore Business Council

Anggota
Member

Advisory Committee MAS Financial Sector


Development Fund

Anggota
Member

Asian Pacific Bankers Club

Anggota
Member

The f-Next Council of Institute of Banking


& Finance

Anggota
Member

Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional


(Perbanas)
Indonesian Banks Association

Anggota Pengurus Bidang Luar Negeri


Board Member of Foreign Affairs Section

Ikatan Bankir Indonesia (IBI)


Indonesia Banker Associates

Anggota Bidang Riset Pengkajian & Publikasi


Member of Research & Publication Section

Samuel Nag Tsien

Parwati Surjaudaja

Komisaris
Commissioner

Presiden Direktur & CEO


President Director & CEO

2013 Sustainability Report OCBC NISP

147

STRUKTUR ORGANISASI [2.3]


Organization Structure
Per 31 Desember 2013
As of December 31, 2013

Wholesale Banking

Enterprise Banking

Commercial Banking

Transaction Banking

Wholesale Banking A

Enterprise
Banking

National Commercial
Business

Head of Transaction
Banking

Financial Institution

Treasury Trading

Sani Effendy

Uzan Tedja Mulia

Rusli Hidayat

Robby

Wholesale Banking B

Enterprise Banking
Jakarta & Kalimantan

National Emerging
Business

Trade Product
Management

Business Banking Credit


Management

Asset Liability
Management

Suwano

Sianny Purnamawati

Jeffrey C. Tjoeng

Radiman Ali Rohim

Heriyanto

Mellia Liman

Wholesale Banking
Credit
Management

Enterprise Banking
Medan, Palembang, dan
Sumatera
Danny Suhermanto

Trade Sales

Treasury Advisory

Gianto Kusno

Novelina Luciana

Enterprise
Banking Bandung

Cash Management
Product

Suwardi Chandra

Amran Setiawan

Enterprise Banking
Credit Management

Cash Management
Sales

Franki

Cindy Siauw

Value Chain
-

148

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Treasury Group

Board of
Commissioners

Compliance Division
Imelda Widjaja

President Director

Corporate Communication
Tina R. Tjintawati
Internal Audit
Rudy Dekriadi

Consumer Banking Group

Network Group

Senior Corporate
Executive - Product
Development

Metropolitan Secured
Loan Distribution

Senior
Corporate Executive

Ka Jit

Paulus A. Tjarman
Faisal Firdaus

Metropolitan
Liabilities & Wealth
Distribution
Yenny Susilo

Secured Loan
Heintje Mogi

Unsecured Loan
Irwan S. Tisnabudi
Consumer Portfolio
Management
Hengky Kurniawan ZR
Consumer Marketing
Strategy
Andreas Kurniawan
Consumer Planning &
Quality Assurance
Ivonne P Chandra
Unit Usaha Syariah
Koko Tjatur Rachmadi

Region A
Julizar

Region B
Julizar

Corporate Secretary
Angeline Nangoi
Customer Experience
Boyke I. Aveanto

Risk Management
Group

Human Capital Group

Financial & Planning


Group

Operation & IT

Corporate Credit
Risk Management

HC Services

Financial Control

Business Solutions
Technology

Henry Sawali

Irawan Linko

Monalisa

David Formula

Commercial Credit Risk


Management

HC Planning &
Development

Enterprise Integration
Technology

Andre Santoso Sudjono

Lily Johan

Corporate Planning
& Performance
Management

Consumer Credit Risk


Management

HC Business Partner

Central Operations
Technology

Irene Widjajanti

MG Puspowati T.

Hannar Yogia

Gregorius Henry

Filipus Haidiman S.

Market Risk &


Treasury Control

Operations Services

Region C

Iwan Dharmawan

Lisda Lionardo

Cynthia V. The

Asset Liability
Risk Management

Operations Network

Region D

Budi Gunawan

Andyani Pusparini

Thomas Purnawarman

Operations Risk
Management

Region E

Ricko Irwanto

Hengky Tanring

Operations
Development
Joyce

Asset Recovery
Management

Operations Process

Linda Adam

Joyce

Enterprise Policy &


Portfolio Management

Operations
Monitoring

C. Zilvia Suzanna

Iswahyudi Raharjo

Corporate Legal
Lili S. Budiana

2013 Sustainability Report OCBC NISP

149

PROFIL ORGANISASI
Organization Profile
[2.1]

Nama Organisasi Organization Name

PT Bank OCBC NISP Tbk.

Bidang Usaha Line of Business

Bank Umum, Bank Devisa dan Bank yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah
Commercial Bank, Foreign Exchange Bank, and Sharia Bank

[2.4]

Lokasi Kantor Pusat Headquarters location

Bank OCBC NISP


OCBC NISP Tower
Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25
Jakarta 12940 Indonesia
Tel. : (62-21) 25533888
Fax. : (62-21) 57944000
Corporate Communication Division
Tina.tjintawati@ocbcnisp.com
www.ocbcnisp.com
Call OCBC NISP 500-999, 66-999 (handphone)

[2.5]

Jumlah dan nama negara operasi


Number and Name of Country of Operation

Indonesia

[2.6]

Kepemilikan dan Badan Hukum


Ownership and Legal Form

Perusahaan Terbatas Terbuka dengan komposisi kepemilikan:


OCBC Bank Singapura (85,1%)
Masyarakat (14,9%)
Public Limited Liabilities Company with ownership composition:
OCBC Bank Singapore (85.1%)
Public (14.9%)

[2.7]

Ruang lingkup pasar


Market coverage

[2.8]

Skala organisasi
Organization scale

60 kota di seluruh wilayah Indonesia


60 cities throughout areas of Indonesia

Jumlah Karyawan
Employees

6,735

Total Pendapatan Bunga Bersih


Total Interest Income

Rp 3,139,288 juta | million

Liabilitas
Liablilities

Rp 84,027,985 juta | million

Ekuitas
Equity

13,496,552 juta | million

Total Aset
Total Asset

97,524,537 juta | million

Kuantitas produk atau jasa yang diberikan


Quantity of product or services provided

Per 31 Desember 2013:


Rp 68.937 miliar Dana Pihak Ketiga (DPK)
Rp 12.788 miliar Kredit Konsumer (KPR, KMG dan lainnya, KPM)
Rp 36.739 miliar Kredit Komersial (Emerging, Komersial dan Enterprise)
Rp 14.440 miliar Kredit Korporasi (Wholesale dan Financial Institution)
112 ribu Pemegang Kartu Kredit
18.457 Nasabah Premier Banking
As of December 31, 2013:
Rp 68,937 billion Third Party Deposits
Rp 12,788 billion Consumer Product Loan (Mortgage, Multipurpose Loan & Others, Auto
Loan)
Rp 36,739 billion Commercial Loan (Emerging, Commercial and Enterprise)
Rp 14,440 billion Corporate Banking Loan (Wholesale and Financial Institution)
112 thousand Credit Card Holders
18,457 Premier Banking Customer

150

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

INDEKS GRI 3.1 [3.12]


Index GRI 3.1 [3.12]

PROFIL
1

STRATEGI DAN ANALISIS


Profile Disclosure

1.1

Pernyataan dari pengambil keputusan tertinggi di organisasi


terkait dengan hubungan Keberlanjutan kepada organisasi dan
strateginya.

1.2

Deskripsi dampak kunci, risiko dan kesempatan.

PROFIL ORGANISASI

PROFILE
Halaman
Page

STRATEGY AND ANALYSIS

12-15, 16-21

Statement from the most senior decision-maker of the organization

16-21

Description

Description of key impacts, risks, and opportunities.


ORGANIZATION PROFILE

Keterbukaan

Profile Disclosure

2.1

Nama Organisasi.

150

Name of the organization.

2.2

Merek utama, produk, dan/atau layanan.

AR

Primary brands, products, and/or services.

2.3

Struktur operasional organisasi, perusahaan operasi, anak


perusahaan, dan joint ventures.

AR, 148-149

Operational structure of the organization, including main divisions,


operating companies, subsidiaries, and joint ventures.

2.4

Lokasi kantor pusat organisasi.

AR, 150

Location of organizations headquarters.

2.5

Jumlah negara dimana organisasi beroperasi, dan nama-nama


Negara dimana ada kaitannya dengan Keberlanjutan atau terkait
dengan operasi utama atau yang khusus.

AR, 150

Number of countries where the organization operates, and names


of countries with either major operations or that are specifically
relevant to the sustainability issues covered in the report.

2.6

Sifat kepemilikan dan badan hukum.

2.7

Pasar yang dilayani (termasuk rincian geografis, sektor yang


dilayani, jenis pelanggan/penerima manfaat).

AR, 24, 150

AR, 150

Markets served (including geographic breakdown, sectors served,


and types of customers/beneficiaries).

2.8

Ukuran organisasi yang melaporkan


Jumlah karyawan;
Penjualan Bersih;
Total kapitalisasi dirinci dalam hutang dan ekuitas;
Kuantitas produk dan jasa yang diberikan.

AR, 29, 150

Scale of the reporting organization.


Number of employees;
Net sales (for private sector organizations) or net revenues
(for public sector organizations);
Total capitalization broken down in terms of debt and equity
(for private sector organizations); and
Quantity of products or services provided.

2.9

Perubahan signifikan yang terjadi pada masa pelaporan terkait


ukuran, struktur, atau kepemilikan

Significant changes during the reporting period regarding size,


structure, or ownership.

2.10

Penghargaan yang diterima selama masa pelaporan

PARAMETER LAPORAN

AR, 11

Nature of ownership and legal form.

Awards received in the reporting period.


REPORT PARAMETERS

Profile Laporan

Report Profile

3.1

Masa Pelaporan atas informasi yang disajikan.

Reporting period (e.g., fiscal/calendar year) for information


provided.

3.2

Tanggal laporan paling akhir.

Date of most recent previous report (if any).

3.3

Siklus pelaporan

Reporting cycle (annual, biennial, etc.)

3.4

Poin Kontak untuk pertanyaan terkait dengan laporan dan isinya


Cakupan dan batasan Laporan

Contact point for questions regarding the report or its


contents.
Report Scope and Boundary

3.5

Proses dalam menetapkan isi laporan, termasuk di


dalamnya:
Menetapkan materialitas;
Topik prioritas dalam laporan; dan
Identifikasi pemangku kepentingan yang diharapkan organisasi
untuk menggunakan laporan.

3, 125

3.6

Batasan laporan (misalnya negara, divisi, perusahaan anak, fasilitas


yang disewakan, usaha patungan, pemasok). Lihat Protokol Batasan
GRI untuk panduan lebih lanjut.

Boundary of the report (e.g., countries, divisions, subsidiaries, leased


facilities, joint ventures, suppliers). See GRI Boundary Protocol for
further guidance.

3.7

Nyatakan setiap keterbatasan ruang lingkup atau batasan laporan.

State any specific limitations on the scope or boundary of the


report (see completeness Principle for explanation of scope).

3.8

Dasar untuk melaporkan usaha patungan, perusahaan


anak, fasilitas yang disewakan, operasi yang dioutsource serta
entitas lainnya yang mempengaruhi secara signifikan, sehingga
dapat diperbandingkan informasinya dari waktu ke waktu dan atau
antara organisasi

Basis for reporting on joint ventures, subsidiaries, leased facilities,


outsourced operations, and other entities that can significantly
affect comparability from period to period and/or between
organizations.

3.9

Teknik pengukuran data dan dasar perhitungannya, termasuk


di dalamnya asumsi dan teknik yang mendasari estimasi yang
diterapkan dalam mengkompilasi Indikator dan informasi lainnya
dalam laporan.

Data measurement techniques and the bases of calculations,


including assumptions and techniques underlying estimations
applied to the compilation of the Indicators and other information
in the report.

3.10

Penjelasan dampak dari pernyataan ulang terhadap informasi


yang disediakan dalam laporan sebelumnya, serta alasan untuk
pembuatan pernyataan ulang tersebut (misalnya karena merger/
akuisisi, perubahan dasar tahun/periode yang digunakan, sifat
usaha, metode

Explanation of the effect of any re-statements of information


provided in earlier reports, and the reasons for such re-statement
(e.g., mergers/acquisitions, change of base years/periods, nature of
business, measurement methods).

Process for defining report content.


Determining materiality;
Prioritizing topics within the report; and
Identifying stakeholders the organization expects to use the
report.

2013 Sustainability Report OCBC NISP

151

IndekS GRI 3.1


Index GRI 3.1

PROFIL

PROFILE

3.11

Perubahan signifikan dari laporan periode sebelumnya terkait


ruang lingkup, batasan, atau metode pengukuran yang digunakan
dalam laporan.

Significant changes from previous reporting periods in the scope,


boundary, or measurement methods applied in the report.

3.12

Tabel yang menunjukkan lokasi dari Standar Pengungkapan dalam


laporan.

5, 151

Table identifying the location of the Standard Disclosures in the


report.

3.13

Kebijakan dan praktek saat ini yang ditujukan untuk mencari


assurance eksternal untuk laporan. Jika tidak memasukkan laporan
assurance, untuk mendampingi laporan keberlanjutan, jelaskan
ruang lingkup dan dasar dari setiap assurance eksternal yang
tersedia

TATA KELOLA, KOMITMEN DAN KETERLIBATAN

GOVERNANCE, COMMITMENTS, AND ENGAGEMENT

Tata Kelola

Governance

4.1

Struktur tata kelola organisasi, termasuk komite di bawah badan


pengelola tertinggi yang bertanggungjawab untuk tugas khusus,
seperti dalam menetapkan strategi atau mekanisme pengawasan
organisasi.

AR, 96, 101,


106

Governance structure of the organization, including committees


under the highest governance body responsible for specific tasks,
such as setting strategy or organizational oversight.

4.2

Tunjukkan apakah Ketua dari badan pengelola tertinggi juga


merangkap pejabat eksekutif (dan jika ternyata iya, maka tunjukkan
fungsi mereka dalam pengelolaan organisasi dan alasan mengapa
terjadi kondisi semacam itu).

AR, 92

Indicate whether the Chair of the highest governance body is also


an executive officer.

4.3

Untuk organisasi yang memiliki struktur satu dewan, nyatakan


jumlah anggota dari badan pengelola tertinggi yang berasal dari
kelompok independen dan atau anggota noneksekutif.

n.a.

For organizations that have a unitary board structure, state the


number and gender of members of the highest governance body
that are independent and/or non-executive members.

4.4

Mekanisme untuk pemegang saham dan pegawai dalam


menyampaikan rekomendasi atau arahan kepada badan
pengelola tertinggi.

4.5

Hubungan antara kompensasi untuk anggota badan pengelola


tertinggi, manajer senior, dan eksekutif (termasuk dalam hal
pengaturan perjalanan) dengan kinerja organisasi (termasuk di
dalamnya kinerja sosial dan ekonomi).

4.6

Proses yang ada di dalam badan pengelola tertinggi dalam


menjamin terhindarnya konflik kepentingan.

4.7

Proses dalam menentukan kualifikasi dan keahlian dari anggota


badan pengelola tertinggi dalam mengarahkan strategi organisasi
terkait topik ekonomi, lingkungan, dan sosial.

4.8

Pengembangan secara internal pernyataan misi atau


nilai, kode tingkah laku, dan prinsip yang relevan dengan
kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial serta status dari
implementasinya.

4.9

Prosedur dalam badan pengelola tertinggi untuk mengawasi


manajemen dan identifikasi organisasi terhadap kinerja ekonomi,
lingkungan dan sosial, termasuk di dalamnya risiko dan peluang
yang relevan, serta ketaatan atau kepatuhannya terhadap standar
internasional

AR, 49, 99,


100, 101, 104,
105, 111

Procedures of the highest governance body for overseeing the


organizations identification and management of economic,
environmental, and social performance, including relevant risks and
opportunities, and adherence or compliance with internationally
agree

4.10

Proses dalam mengevaluasi kinerja dari badan pengelola tertinggi,


khususnya yang terkait dengan kinerja ekonomi, lingkungan, dan
sosial.

AR, 97, 100,


105

Processes for evaluating the highest governance bodys own


performance, particularly with respect to economic, environmental,
and social performance.

AR, 88, 97, 127

Mechanisms for shareholders and employees to provide


recommendations or direction to the highest governance body.

AR, 85, 100,


105

Linkage between compensation for members of the highest


governance body, senior managers, and executives.

AR, 99

Processes in place for the highest governance body to ensure


conflicts of interest are avoided.

AR, 97, 102,


103, 104

Process for determining the composition, qualifications and


expertise of the members of the highest governance body and
its committees, including any consideration of gender and other
indicators of diversity.

AR, 8, 10

Internally developed statements of mission or values, codes of


conduct, and principles relevant to economic, environmental, and
social performance and the status of their implementation.

Komitmen Terhadap Inisiatif Eksternal

Commitments to External Initiatives

4.11

Penjelasan mengenai bagaimana pendekatan atau prinsip


pencegahan digunakan oleh organisasi.

AR, 108, 109,


112

4.12

Piagam, prinsip, atau inisiatif lainnya yang dikembangkan secara


eksternal terkait ekonomi, lingkungan, dan sosial yang turut
didukung/diadopsi oleh organisasi.

35

Externally developed economic, environmental, and social charters,


principles, or other initiatives to which the organization subscribes
or endorses.

4.13

Keanggotaan dalam asosiasi (seperti asosiasi industri) dan atau


organisasi advokasi nasional/internasional.

146

Memberships in associations (such as industry associations) and/or


national/international advocacy organizations.

4.14

Daftar kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan oleh


organisasi.

4.15

Dasar yang digunakan dalam mengidentifikasi dan memilih


pemangku kepentingan yang akan dilibatkan.

4.16

Pendekatan yang digunakan untuk melibatkan pemangku


kepentingan, termasuk di dalamnya frekuensi pelibatan
berdasarkan jenis dan kelompok pemangku kepentingan.

4.17

Topik dan perhatian utama yang dimunculkan melalui pelibatan


pemangku kepentingan, dan bagaimana organisasi merespons
topik dan perhatian utama tersebut, termasuk melalui
pelaporannya.

Keterlibatan Pemangku Kepentingan

152

Policy and current practice with regard to seeking external


assurance for the report.

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Explanation of whether and how the precautionary approach or


principle is addressed by the organization.

Stakeholder Engagement
51, 64, 125,
126

List of stakeholder groups engaged by the organization.

125

Basis for identification and selection of stakeholders with whom


to engage.

62, 125, 126

Approaches to stakeholder engagement, including frequency of


engagement by type and by stakeholder group.

125

Key topics and concerns that have been raised through stakeholder
engagement, and how the organization has responded to those key
topics and concerns, including through its reporting.

PROFIL

PROFILE

INDIKATOR KINERJA EKONOMI

ECONOMIC PERFORMANCE INDICATORS

Kinerja Ekonomi
EC1

Nilai ekonomi yang dihasilkan dan didistribusikan secara langsung,


termasuk pendapatan, biaya operasi, kompensasi kepada karyawan,
donasi dan investasi ke masyarakat, laba ditahan serta pembayaran
ke penyedia modal dan pemerintah.

EC2

Implikasi keuangan dan berbagai risiko dan peluang untuk segala


aktivitas perusahaan dalam menghadapi perubahan iklim.

EC3
EC4

Economic Performance
AR, 30

Direct economic value generated and distributed, including


revenues, operating costs, employee compensation, donations and
other community investments, retained earnings, and payments to
capital providers and governments.

35

Financial implications and other risks and opportunities for the


organizations activities due to climate change.

Daftar cakupan kewajiban perusahaan dalam perencanaan


manfaat yang sudah ditetapkan.

AR, 85

Coverage of the organizations defined benefit plan obligations.

Bantuan keuangan finansial signifikan yang diperoleh dari


pemerintah.

31

Significant financial assistance received from government.

Keberadaan Pasar

Market Presence

EC5

Parameter standar upah karyawan di jenjang awal


dibandingkan dengan upah karyawan minimum yang berlaku pada
lokasi operasi tertentu.

84

Range of ratios of standard entry level wage compared to local


minimum wage at significant locations of operation.

EC6

Kebijakan, penerapan dan pembagian pembelanjaan pada


subkontraktor (mitra kerja) setempat yang ada di berbagai lokasi
operasi.

143

Policy, practices, and proportion of spending on locally-based


suppliers at significant locations of operation.

EC7

Prosedur penerimaan tenaga kerja lokal dan beberapa orang di


level manajemen senior yang diambil dari komunitas setempat di
beberapa lokasi operasi.

78

Procedures for local hiring and proportion of senior management


hired from the local community at significant locations of
operation.

Pengaruh Ekonomi secara Tidak Langsung

Indirect Economic Impacts

EC8

Pengembangan dan dampak dari investasi infrastruktur dan


pelayanan yang disediakan terutama bagi kepentingan publik
melalui perdagangan, jasa dan pelayanan atau pun yang sifatnya
pro-bono.

28, 51, 62, 64

EC9

Pemahaman dan penjelasan atas dampak ekonomi secara tidak


langsung, termasuk luasan dampak

32, 50

INDIKATOR KINERJA DI BIDANG LINGKUNGAN

Development and impact of infrastructure investments and


services provided primarily for public benefit through commercial,
in-kind, or pro bono engagement.
Understanding and describing significant indirect economic
impacts, including the extent of impacts.
ENVIRONMENTAL PERFORMANCE INDICATORS

Material

Materials

EN1

Penggunaan Bahan; diperinci berdasarkan berat atau volume.

37

Materials used by weight or volume.

EN2

Persentase Penggunaan Bahan Daur Ulang.

37

Percentage of materials used that are recycled input materials.

EN3

Penggunaan Energi Langsung dari Sumberdaya Energi Primer

38

Direct energy consumption by primary energy source.

EN4

Pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan Sumber


Primer

39

Indirect energy consumption by primary source.

Energi

EN5

Penghematan Energi melalui Konservasi dan Peningkatan Efisiensi

EN6

Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa berbasis energi


efisien atau energi yang dapat diperbarui,

EN7

Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan


pengurangan yang dicapai

Energy

38

Energy saved due to conservation and efficiency improvements.

39, 40

Initiatives to provide energy-efficient or renewable energy based


products and services, and reductions in energy requirements as a
result of these initiatives.

39

Initiatives to reduce indirect energy consumption and reductions


achieved.

Air

Water

EN8

Total pengambilan air per sumber

41

Total water withdrawal by source.

EN9

Sumber air yang terpengaruh secara signifikan akibat


pengambilan air

41

Water sources significantly affected by withdrawal of water.

EN10

Persentase dan total volume air yang digunakan kembali dan


didaur ulang

41

Percentage and total volume of water recycled and reused.

Biodiversitas (Keanekaragaman Hayati)

Biodiversity

EN11

Lokasi dan Ukuran Tanah yang dimiliki, disewa, dikelola oleh


organisasi pelapor yang berlokasi di dalam, atau yang berdekatan
dengan daerah yang diproteksi (dilindungi?) atau daerah-daerah
yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi di luar
daerah

42

Location and size of land owned, leased, managed in, or adjacent


to, protected areas and areas of high biodiversity value outside
protected areas.

EN12

Uraian atas berbagai dampak signifikan yang diakibatkan


oleh aktivitas, produk, dan jasa organisasi pelapor terhadap
keanekaragaman hayati di daerah yang diproteksi (dilindungi) dan
di daerah yang memiliki keanekaragaman hayati bernilai tinggi di
luar daerah

n.a.

Description of significant impacts of activities, products, and


services on biodiversity in protected areas and areas of high
biodiversity value outside protected areas.

EN13

Perlindungan dan Pemulihan Habitat

n.a.

Habitats protected or restored.

EN14

Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk mengelola


dampak terhadap keanekaragaman hayati

n.a.

Strategies, current actions, and future plans for managing impacts


on biodiversity.

2013 Sustainability Report OCBC NISP

153

IndekS GRI 3.1


Index GRI 3.1

PROFIL
EN15

Jumlah spesies berdasarkan tingkat risiko kepunahan yang masuk


dalam Daftar Merah IUCN (IUCN Red List Species) dan yang masuk
dalam daftar konservasi nasional dengan habitat di daerah-daerah
yang terkena dampak operasi

PROFILE
42

Number of IUCN Red List species and national conservation list


species with habitats in areas affected by operations, by level of
extinction risk.

Emisi, Afluen dan Limbah

Emissions, Effluents and Waste

EN16

Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya langsung maupun tidak
langsung dirinci berdasarkan berat

n.a.

Total direct and indirect greenhouse gas emissions by weight.

EN17

Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya diperinci


berdasarkan berat

n.a.

Other relevant indirect greenhouse gas emissions by weight.

EN18

Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan


pencapaiannya

38, 40, 42

EN19

Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon (ozonedepleting


substances/ODS) diperinci berdasarkan berat

n.a.

Emissions of ozone-depleting substances by weight.

EN20

NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya yang diperinci


berdasarkan jenis dan berat

n.a.

NOx, SOx, and other significant air emissions by type and weight.

EN21

Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan

41

Total water discharge by quality and destination.

EN22

Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode pembuangan.

41

Total weight of waste by type and disposal method.

EN23

Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan.

n.a.

Total number and volume of significant spills.

EN24

Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah yang


dianggap berbahaya menurut Lampiran Konvensi Basel I, II, III dan
VIII, dan persentase limbah yang diangkut secara internasional.

n.a.

Weight of transported, imported, exported, or treated waste


deemed hazardous under the terms of the Basel Convention Annex
I, II, III, and VIII, and percentage of transported waste shipped
internationally.

EN25

Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman hayati


badan air serta habitat terkait yang secara signifikan dipengaruhi
oleh pembuangan dan limpasan air organisasi pelapor.

41

EN26

Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan jasa


dan sejauh mana dampak pengurangan tersebut.

EN27

Persentase produk terjual dan bahan kemasannya yang ditarik


menurut kategori.

EN28

Nilai Moneter Denda yang signifikan dan jumlah sanksi


nonmoneter atas pelanggaran terhadap hukum dan regulasi
lingkungan.

Produk dan Jasa

EN30

Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan investasi lingkungan


menurut jenis.

Percentage of products sold and their packaging materials that are


reclaimed by category.

36

Monetary value of significant fines and total number of nonmonetary sanctions for non-compliance with environmental laws
and regulations.

n.a.

Significant environmental impacts of transporting products and


other goods and materials used for the organizations operations,
and transporting members of the workforce.

44

Total environmental protection expenditures and investments by


type.

Compliance

Transport

Keseluruhan

Overall

INDIKATOR KINERJA SOSIAL

SOCIAL PERFORMANCE INDICATORS

Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan yang Layak

Labor Practices and Decent Work

Pekerjaan

Employment

LA1

Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak pekerjaan,


dan wilayah.

77

LA2

Jumlah dan tingkat perputaran karyawan menurut kelompok usia,


jenis kelamin, dan wilayah.

AR, 87

LA3

Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap (purna waktu) yang


tidak disediakan bagi karyawan tidak tetap (paruh waktu) menurut
kegiatan pokoknya.

86

Benefits provided to full-time employees that are not provided to


temporary or part-time employees, by major operations.

LA4

Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian tawar menawar


kolektif tersebut.

90

Percentage of employees covered by collective bargaining


agreements.

LA5

Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan kegiatan


penting, termasuk apakah hal itu dijelaskan dalam perjanjian
kolektif tersebut.

n.r.

Minimum notice period(s) regarding significant operational


changes, including whether it is specified in collective agreements.

Tenaga Kerja/Hubungan Manajemen

LA6

Persentase jumlah angkatan kerja yang resmi diwakili dalam


panitia Kesehatan dan Keselamatan antara manajemen dan pekerja
yang membantu memantau dan memberi nasihat untuk program
keselamatan dan kesehatan jabatan.

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Total workforce by employment type, employment contract, and


region, broken down by gender.
Total number and rate of new employee hires and employee
turnover by age group, gender, and region.

Labor/Management Relations

Kesehatan dan Keselamatan Jabatan

154

Initiatives to mitigate environmental impacts of products and


services, and extent of impact mitigation.

n.a.

Transportasi
Dampak lingkungan yang signifikan akibat pemindahan produk
dan barang-barang lain serta material yang digunakan untuk
operasi perusahaan, dan tenaga kerja yang memindahkan.

Identity, size, protected status, and biodiversity value of water


bodies and related habitats significantly affected by the reporting
organizations discharges of water and runoff.
Products and Services

37, 38, 40

Kepatuhan

EN29

Initiatives to reduce greenhouse gas emissions and reductions


achieved.

Occupational Health and Safety


91

Percentage of total workforce represented in formal joint


management-worker health and safety committees that help
monitor and advise on occupational health and safety programs.

PROFIL

PROFILE

LA7

Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena jabatan, hari-hari yang


hilang, dan ketidakhadiran, dan jumlah kematian karena pekerjaan
menurut wilayah.

92

Rates of injury, occupational diseases, lost days, and absenteeism,


and number of work-related fatalities by region and by gender.

LA8

Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/ bimbingan,


pencegahan, pengendalian risiko setempat untuk membantu para
karyawan, anggota keluarga dan anggota masyarakat, mengenai
penyakit berat/berbahaya.

66, 93, 132

Education, training, counseling, prevention, and risk-control


programs in place to assist workforce members, their families, or
community members regarding serious diseases.

LA9

Masalah kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam


perjanjian resmi dengan serikat karyawan.

92

Health and safety topics covered in formal agreements with trade


unions.

Pelatihan dan Pendidikan

Training and Education

LA10

Rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan menurut


kategori/kelompok karyawan.

81

Average hours of training per year per employee by gender and by


employee category.

LA11

Program untuk pengaturan keterampilan dan pembelajaran


sepanjang hayat yang menunjang kelangsungan pekerjaan
karyawan dan membantu mereka dalam mengatur akhir karier.

87

Programs for skills management and lifelong learning that support


the continued employability of employees and assist them in
managing career endings.

LA12

Persentase karyawan yang menerima peninjauan kinerja dan


pengembangan karier secara teratur.

83

Percentage of employees receiving regular performance and career


development reviews buy gender.

LA13

Komposisi badan pengelola/penguasa dan perincian karyawan


tiap kategori/kelompok menurut jenis kelamin, kelompok usia,
keanggotaan kelompok minoritas, dan keanekaragaman indikator
lain.

LA14

Perbandingan/rasio gaji dasar pria terhadap wanita menurut


kelompok/kategori karyawan.

Keragaman dan Kesempatan Setara

Diversity and Equal Opportunity


76, 77

Remunerasi setara bagi pria dan wanita

Composition of governance bodies and breakdown of employees


per employee category according to gender, age group, minority
group membership, and other indicators of diversity.
Equal Remuneration for Women and Men

85

HAK ASASI MANUSIA

Ratio of basic salary of men to women by employee category.


HUMAN RIGHTS PERFORMANCE INDICATORS

Praktek Informasi dan Pengadaan

Investment and Procurement Practices

HR1

Persentase dan jumlah perjanjian investasi signifikan yang memuat


klausula HAM atau telah menjalani proses screening/filtrasi terkait
dengan aspek hak asasi manusia.

143

Percentage and total number of significant investment agreements


and contracts that include human rights clauses or that have
undergone human rights screening.

HR2

Persentase pemasok dan kontraktor signifikan yang telah menjalani


proses skrining/filtrasi atas aspek HAM.

76, 143

Percentage of significant suppliers, contractors, and other business


partners that have undergone human rights screening and actions
taken.

HR3

Jumlah waktu pelatihan bagi karyawan dalam hal kebijakan serta


prosedur yang terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan
kegiatan organisasi, termasuk persentase karyawan yang telah
menjalani pelatihan.

82

Total hours of employee training on policies and procedures


concerning aspects of human rights that are relevant to operations,
including the percentage of employees trained.

77

Total number of incidents of discrimination and corrective actions


taken.

Non-Diskriminasi
HR4

Jumlah kasus diskriminasi yang terjadi dan tindakan yang diambil/


dilakukan.

Non-Discrimination

Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Bersama


HR5

Segala kegiatan berserikat dan berkumpul yang diidentifikasi dapat


menimbulkan risiko yang signifikan serta tindakan yang diambil
untuk mendukung hak-hak tersebut.

Freedom of Association and Collective Bargaining


90

Operations and significant suppliers identified in which the right to


exercise freedom of association and collective bargaining may be at
significant risk, and actions taken to support these rights.

76

Operations identified as having significant risk for incidents of child


labor, and measures taken to contribute to the elimination of child
labor.

91

Operations and significant suppliers identified as having significant


risk for incidents of forced or compulsory labor, and measures to
contribute to the elimination of all forms of forced or compulsory
labor.

82

Percentage of security personnel trained in the organizations


policies or procedures concerning aspects of human rights that are
relevant to operations.

Pekerja Anak
HR6

Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko yang signifikan


timbulnya terjadinya kasus pekerja anak, dan langkah-langkah yang
diambil untuk mendukung upaya penghapusan pekerja anak.

HR7

Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko signifikan yang


dapat menimbulkan kasus kerja paksa atau kerja wajib, dan
langkah-langkah yang telah diambil untuk mendukung upaya
penghapusan kerja paksa atau kerja wajib.

HR8

Persentase personel penjaga keamanan yang terlatih dalam hal


kebijakan dan prosedur organisasi terkait dengan aspek HAM yang
relevan dengan kegiatan organisasi

Child Labor

Kerja Paksa dan Kerja Wajib

Prevention of Forced and Compulsory Labor

Praktek Keamanan

Security Practices

Hak Penduduk Asli


HR9

Jumlah kasus pelanggaran yang terkait dengan hak penduduk asli


dan langkah-langkah yang diambil.

Indigenous Rights
146

Total number of incidents of violations involving rights of


indigenous people and actions taken.

2013 Sustainability Report OCBC NISP

155

IndekS GRI 3.1


Index GRI 3.1

PROFIL

PROFILE

MASYARAKAT

SOCIETY PERFORMANCE INDICATORS

Komunitas
SO1

Sifat dasar, ruang lingkup, dan keefektifan setiap program dan


praktek yang dilakukan untuk menilai dan mengelola dampak
operasi terhadap masyarakat, baik pada saat memulai, pada saat
beroperasi, dan pada saat mengakhiri.

SO2

Persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki risiko


terhadap korupsi.

SO3
SO4

Local Communities
44, 49

Nature, scope, and effectiveness of any programs and practices that


assess and manage the impacts of operations on communities,
including entering, operating, and exiting.

112, 115

Percentage and total number of business units analyzed for risks


related to corruption.

Persentase pegawai yang dilatih dalam kebijakan dan prosedur


antikorupsi.

113, 114, 116

Percentage of employees trained in organizations anti-corruption


policies and procedures.

Tindakan yang diambil dalam menanggapi kejadian korupsi.

AR, 113, 119

Actions taken in response to incidents of corruption.

Anti Korupsi

Corruption

Kebijakan Publik

Public Policy

SO5

Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi dalam proses melobi


dan pembuatan kebijakan publik.

n.a.

SO6

Nilai kontribusi finansial dan natura kepada partai politik, politisi,


dan institusi terkait berdasarkan negara di mana perusahaan
beroperasi.

AR, 123

SO7

Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran ketentuan


antipersaingan, anti-trust, dan praktek monopoli serta sanksinya.

SO8

Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter


untuk pelanggaran hukum dan peraturan yang dilakukan.

Perilaku anti kompetisi

Total value of financial and in-kind contributions to political parties,


politicians, and related institutions by country.
Anti-Competitive Behavior

111

Total number of legal actions for anti-competitive behavior, antitrust, and monopoly practices and their outcomes.

111

Monetary value of significant fines and total number of nonmonetary sanctions for non-compliance with laws and regulations.

Kepatuhan

Compliance

TANGGUNG JAWAB PRODUK

PRODUCT RESPONSIBILITY PERFORMANCE INDICATORS

Kesehatan dan Keamanan Pelanggan

Customer Health and Safety

PR1

Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan jasa


yang menyangkut kesehatan dan keamanan dinilai untuk
penyempurnaan, dan persentase dari kategori produk dan jasa yang
penting yang harus mengikuti prosedur tersebut.

n.a.

Life cycle stages in which health and safety impacts of products


and services are assessed for improvement, and percentage
of significant products and services categories subject to such
procedures.

PR2

Jumlah ketidakpatuhan (non-compliance) terhadap peraturan dan


etika mengenai dampak kesehatan dan keselamatan suatu produk
dan jasa selama daur hidup, per produk.

n.a.

Total number of incidents of non-compliance with regulations and


voluntary codes concerning health and safety impacts of products
and services during their life cycle, by type of outcomes.

Pemasangan Label bagi Produk dan Jasa

Product and Service Labelling

PR3

Jenis informasi produk dan jasa yang dipersyaratkan oleh prosedur


dan persentase produk dan jasa yang signifikan yang terkait
dengan informasi yang dipersyaratkan tersebut.

135

Type of product and service information required by procedures,


and percentage of significant products and services subject to such
information requirements.

PR4

Jumlah ketidakpatuhan (non-compliance) peraturan dan voluntary


codes mengenai penyediaan informasi produk dan jasa serta
pemberian label, per produk.

136

Total number of incidents of non-compliance with regulations and


voluntary codes concerning product and service information and
labeling, by type of outcomes.

PR5

Praktek yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan termasuk hasil


survei yang mengukur kepuasan pelanggan.

AR, 140

Practices related to customer satisfaction, including results of


surveys measuring customer satisfaction.
Programs for adherence to laws, standards, and voluntary codes
related to marketing communications, including advertising,
promotion, and sponsorship.

Komunikasi Pemasaran

Marketing Communications

PR6

Program-program untuk ketaatan kepada hukum, standar dan


yang terkait dengan komunikasi pemasaran, termasuk periklanan,
promosi dan sponsorship.

AR, 136

PR7

Jumlah ketidakpatuhan (non-compliance) peraturan dan voluntary


codes sukarela mengenai komunikasi pemasaran termasuk
periklanan, promosi, dan sponsorship, menurut produknya.

136

Total number of incidents of non-compliance with regulations and


voluntary codes concerning marketing communications, including
advertising, promotion, and sponsorship by type of outcome.

PR8

Jumlah keseluruhan dari pengaduan yang berdasar mengenai


pelanggaran keleluasaan pribadi (privacy) pelanggan dan hilangnya
data pelanggan.

141

Total number of substantiated complaints regarding breaches of


customer privacy and losses of customer data.

PR9

Nilai moneter dari denda ketidakpatuhan (non compliance) hukum


dan peraturan mengenai pengadaan dan penggunaan produk dan
jasa
Dampak terhadap Produk dan Jasa

111, 143

Monetary value of significant fines for non-compliance with laws


and regulations concerning the provision and use of products and
services.

Aspek: Keleluasaan Pribadi (privacy) Pelanggan

Aspect: Customer Policy

Kepatuhan

156

Public policy positions and participation in public policy


development and lobbying.

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Compliance

PROFIL

PROFILE

Portfolio Produk

Product Portfolio

FS1

Kebijakan yang berkaitan dengan aspek lingkungan dan sosial yang


diterapkan pada lini bisnis.

37, 38, 42, 72

FS2

Prosedur untuk menilai dan melakukan penyaringan risiko


lingkungan dan sosial pada lini bisnis.

FS3

Proses untuk memantau implementasi dan pemenuhan


persyaratan lingkungan dan sosial oleh klien termasuk dalam
perjanjian atau transaksi.

FS4

Proses untuk meningkatkan kompetensi staf untuk melaksanakan


kebijakan lingkungan dan sosial serta prosedur sebagaimana yang
diterapkan pada lini bisnis.

FS5

Interaksi dengan klien/asosiasi/mitra bisnis tentang peluang dan


risiko lingkungan dan sosial.

FS6

Persentase portofolio untuk bidang usaha menurut wilayah


tertentu, segmen bisnis (misalnya mikro/UKM/besar) dan juga
berdasarkan sektor.

FS7

Nilai moneter produk dan layanan yang dirancang untuk


memberikan manfaat sosial yang spesifik untuk setiap lini bisnis
yang dikelompokkan menurut tujuan.

72

FS8

Nilai moneter produk dan layanan yang dirancang untuk


memberikan manfaat lingkungan yang spesifik untuk setiap lini
bisnis yang dikelompokkan menurut tujuan.

n.a.

Monetary value of products and services designed to deliver a


specific environmental benefit for each business line broken down
by purpose.

n.a.

Coverage and frequency of audits to assess implementation of


environmental and social policies and risk assessment procedures.

36, 42

Procedures for assessing and screening environmental and social


risks in business lines.

42

Processes for monitoring clients implementation of and


compliance with environmental and social requirements included
in agreements or transactions.

36, 44

Process(es) for improving staff competency to implement the


environmental and social policies and procedures as applied to
business lines.

42,44,49

Interactions with clients/investees/business partners regarding


environmental and social risks and opportunities.

AR hal 366370

Audit
FS9

Cakupan dan frekuensi audit untuk menilai pelaksanaan kebijakan


lingkungan dan sosial serta prosedur dan risiko.

Policies with specific environmental and social components applied


to business lines.

Percentage of the portfolio for business lines by specific region, size


(e.g. micro/SME/large) and by sector.
Monetary value of products and services designed to deliver
a specific social benefit for each business line broken down by
purpose.

Audit

Kepemilikan Aktif

Active Ownership

FS10

Persentase dan jumlah perusahaan yang ditempatkan dalam


portofolio institusi dengan mana organisasi yang melaporkan SR
berinteraksi mengenai isu-isu lingkungan atau sosial.

145

Percentage and number of companies held in the institutions


portfolio with which the reporting organization has interacted on
environmental or social issues.

FS11

Persentase aset untuk melakukan penyaringan lingkungan atau


sosial baik positif dan negatif.

n.a.

Percentage of assets subject to positive and negative


environmental or social screening.

FS12

Kebijakan voting yang diterapkan pada isu-isu lingkungan


atau sosial yang berkaitan dengan saham dimana organisasi
yang melaporkan SR memiliki hak voting terhadap saham atau
memberikan saran untuk melakukan voting.

n.a.

Voting polic(ies) applied to environmental or social issues for shares


over which the reporting organization holds the right to vote shares
or advises on voting.

n.a. : not applicable


n.r. : not reported
AR : Annual Report

2013 Sustainability Report OCBC NISP

157

LEMBAR TANGGAPAN
ATAS LAPORAN KEBERLANJUTAN BANK OCBC NISP 2013
Response Sheet on Bank OCBC NISP Sustainability Report 2013
Laporan Keberlanjutan Bank OCBC NISP 2013

Terima kasih telah membaca Laporan Keberlanjutan Bank


OCBC NISP 2013. Bagi kami penyempurnaan tanpa henti
adalah keharusan untuk dapat memberikan yang terbaik
bagi seluruh pemangku kepentingan. Untuk meningkatkan
kinerja keberlanjutan Bank OCBC NISP secara keseluruhan,
kami mengharapkan kritik dan saran atas Laporan ini.

Bank OCBC NISP Sustainability Report 2013

Thank you for reading Bank OCBC NISP Sustainability


Report 2013. For Bank OCBC NISP, continuous improvement
is essential to be able to give the best to all stakeholders.
To improve the overall sustainability performance of Bank
OCBC NISP, we expect criticism and suggestions on this
Report.

Penilaian Anda
Your Comment

No

Area

Area

1.

Informasi yang disajikan dalam Laporan ini telah sesuai


dengan harapan Anda.

2.

Data yang disajikan telah transparan, dapat dipercaya


dan berimbang.

3.

Laporan ini dapat dibaca dengan nyaman, gaya bahasa


yang sesuai serta jelas.

The report can be read comfortably, with appropriate


language style and clear.

4.

Layout, tata warna, tampilan, dan gambar dalam


laporan ini menarik.

Layout, color scheme, appearance and pictures in the


report are attractive.

5.

Informasi yang anda inginkan untuk diperdalam adalah

The information that you would like to be discussed


more deeply is

6.

Saran lain yang anda ingin sampaikan terhadap Laporan


Keberlanjutan kami.

Other suggestions that you would like to convey for the


improvement to our Sustainability Report.

The information presented in the report meets your


expectations.
The data presented is transparent, trustworthy and fair.

Profil Pembaca

Readers Profile

Jenis Kelamin
Gender

Umur
Age

Pendidikan terakhir
Highest Education

Pekerjaan
Occupation

Nama Institusi
Name of Institution

Bidang Usaha/Organisasi
Field of Work/Organization

Anda ingin mendapat


Laporan mendatang?
Would you like to receive
future Reports?

Medium yang dipilih


Preferred medium

Kami menghargai tanggapan dan saran yang Anda berikan kepada kami.
We value your comments and suggestions.
Kirimkan lembar ini ke:
Send this page to:
PT Bank OCBC NISP Tbk
Corporate Communication Division
Up. Tina Tjintawati
OCBC NISP Tower
Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25
Jakarta 12940 - Indonesia
Tel. (62-21) 255 33 888
Fax. (62-21) 579 44 000

158

OCBC NISP

Laporan Keberlanjutan 2013

Daftar Isi

Contents

27-32

1-11

Providing Values to Customer,


Community and Environment

74-93

Kinerja Ekonomi
Economic Performance

Providing Values to Customer,


Community and Environment
Providing Values to Customer,
Community and Environment

Mengenai Laporan Ini


About this Report

Sekilas Bank OCBC NISP


Bank OCBC NISP at a Glance

Visi & Misi


Vision & Mission

Budaya Perusahaan
Corporate Culture

Pedoman Perilaku Utama


Main Code of Conduct

10

Penghargaan
Accolades

11

Mencapai Keberlanjutan Usaha


Jangka Panjang
Reaching long-term business
sustainability

Sumber Daya Manusia


Human Resources
27

33-47

Kinerja Lingkungan
Environmental Performance
Memberi Kontribusi Untuk
Lingkungan yang Lestari
Providing Contributions to
Sustainable Environment

33

48-73

12-26

Laporan dari Manajemen


Report From Management
14

Pengantar Presiden Direktur & CEO


Message from the President
Director & CEO

16

Jejak Langkah Keberlanjutan &


Jaringan
Milestone of Sustainability &
Network

22

Saluran Distribusi
Distribution Channel

24

Tumbuh Bersama Masyarakat


Growing Together with the
Community

74

94-123

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance
Membangun Tata Kelola
Berkelanjutan
Building a Sustainable Governance

94

124-147

Kinerja Sosial
Social Performance

Pengantar Presiden Komisaris


Message from the Chairman

Mengembangkan SDM yang Fokus


pada Nasabah
Developing Customer-focused
Human Resources

48

Pelibatan Pemangku
Kepentingan
Stakeholder Engagement
Membangun Komunikasi Yang Efektif 124
Building Effective Communication

148-158

Informasi Lainnya
Other Information
Struktur Organisasi
Organization Structure

148

Profil Organisasi
Organization Profile

150

Indeks GRI 3.1


Index GRI 3.1

151

Lembar Tanggapan
atas Laporan Keberlanjutan Bank
OCBC NISP 2013
Response Sheet on Bank OCBC NISP
Sustainability Report 2013

158

2013
Providing Values to Customer, Community and Environment

Head Office
OCBC NISP Tower
Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.25
Jakarta 12940 - Indonesia
Tel. (62-21) 255 33 888
Fax. (62-21) 579 44 000
www.ocbcnisp.com

Providing Values to Customer,


Community and Environment

PT Bank OCBC NISP Tbk


Laporan Keberlanjutan

2013
Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2013


2013 Sustainability Report

Anda mungkin juga menyukai