Anda di halaman 1dari 3

Metode Brain Booster Untuk Pertumbuhan

dan Perkembangan Otak Janin


Posted By admin on 16 Oktober 2014 at 9:52 am
Number of View: 525
Selasa (14/10), Ketua Pokja IV Ibu Fatonah dalam pertemuan Kader Posyandu yang
dilaksanakan di Aula Kantor Kecamatan Sukoharjo menyampaikan metode/cara untuk
membantu membentuk generasi yang cerdas. Dalam paparannya beliau mengupas tentang
metode Brain Booster yang di jelaskan sebagai berikut :

BRAIN BOOSTER
Brain Booster : Pendorong /penguat otak
Tujuan : Membantu proses pertumbuhan dan perkembangan janin terutama otak.
Program brain booster ini dimulai pada usia 20 minggu
Brain Booster
1. Diberikan saat hamil 20 minggu dengan mendengarkan music klasik karya MOZART (11
lagu selama 60 menit)
2. 11 lagu direkam MP3 menggunakan headset di tempel pada perut ibu yang
mendengarkan adalah janinnya
3. Volume diatur
Ibu hamil dapat melakukannya sembari bekerja, menonton dan beraktivitas lainnya. Pastikan
kondisi pikiran ibu dalam keadaan relaks. Pelaksanaan kegiatan ini harus rutin dilakukan setiap
hari guna memperoleh hasil yang optimal.
Sejak usia kehamilan janin 8 minggu (yang terbentuk pertama adalah otak dan bagian eksoderm,
pada saat itu sensitivitas janin terhadap sentuhan sudah mulai terbentuk. Dengan melakukan
stimulasi janin akan mengarahkan sel neuron yang akan membentuk system sensorik, motorik.
Otak yang ukurannya kira-kira seperlima puluh bagian tubuh manusia merupakan bagian paling
penting yang membutuhkan relatif banyak energy yang diperoleh dari nutrisi dibanding bagian
tubuh yang lain.

Perkembangan struktur dan sirkuit otak yang merupakan factor kecerdasan dimulai sejak janin
dan selanjutnya kecerdasan mempengaruhi dua faktor yang saling terkait :
1. Faktor keturunan
2. Faktor lingkungan
Hasil penelitian Landshears 2004 menyebutkan perkembangan kognitif pada remaja 17 tahun
merupakan akumulasi perkembangan anak usia 0-4 tahun 50%, 4-8 tahun 30% dan 9-17 tahun
20%. Oleh karena itu untuk mengembangkan kecerdasan memerlukan paling tidak tiga hal
pokok yang harus diberikan secara bersamaan sejak janin yaitu :
1 Kebutuhan Fisik Biologis : diperoleh dari intake makanan yang cukup untuk mendukung
perkembangan otak, menunjang ketrampilan fisik, dan membentengi diri dari penyakit yang
dapat mempengaruhi perkembangan kecerdasan. Intake makanan inilah yang dimaksud nutrisi
pengungkit otak yaitu pemenuhan nutrisi sejak masa kehamilan untuk melejitkan potensi
kecerdasan anak.
2 Kebutuhan Emosi : Pemenuhan kebutuhan ini sangat penting untuk membentuk kecerdasan
emosi anak, misalnya dekapan, rabaan, pandangan, dan komunikasi yang dilakukan ibu selama
menyusui merupakan stimulasi emosional dan kognitif yang memicu pembentukan percabangan
sel syaraf otak kearah emosi positif.
3. Kebutuhan Stimulasi : Rangsangan yang konsisten melalui latihan sistem sensorik dan
motorik anak, termasuk pendidikan formal disekolah maupun dirumah oleh orang tua. Stimulasi
dapat dilakukan kapan saja ketika bermain, mandi, jalan-jalan, ganti baju, menonton pertunjukan
atau televisi dan sebagainnya (Kemenkes RI, 2013)
Setiap anak memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda, namun tingkat intelegensi anak
tersebut data dirangsang dan diasah mulai dini bahkan sejak dalam kandungan. Ada beberapa
cara mengasah intelegensi anak sehingga akan menghasilkan generasi yang berkualitas.
Stimulasi bunyi bisa dengan cara berbicara dengan janin dengan suasana yang tenang dan
mengucapkan secara perlahan.
Juga bisa dengan rangsangan alunan musik atau bacaan tilawah quran
Dengan stimulasi janin akan mengarahkan sel neuron yang akan membentuk system sensorik,
motorik.
Dalam pelaksanaan program brain booster ini, ibu hamil diberi asam folat yang mengandung
DHA dan Omega. Asam folat ini lebih baik diberikan pada Trisemester pertama kehamilan.
Selain itu, nutrisi untuk menunjang perkembangan otak janin yang penting adalah vitamin A, C,
Ca, Fe, dll
Fungsi asam folat antara lain :

1. Membantu proses pembentukan jaringan terutama otak. Diberikan dengan jumlah yang
cukup, tidak boleh kurang atau lebih.
2. Asam folat dapat diperoleh pada bayam, kacang-kacangan, dan sayuran hijau. Sedangkan
omega banyak ditemukan pada ikan laut.
3. Zat seng (Zinc) juga berperan pada proses tersebut.
Jika mengkonsumsi asam folat berlebihan akan berpengaruh tidak baik bagi bayi, yaitu terjadi
penumpukan asam folat pada tubuh bayi dan akibatnya bayi bias menjadi temperamental,
menangis terlalu keras, gerakan kaku, kegemukan, tidak bias diam, selalu menangis kalau merasa
tidak nyaman, menangis hingga tremor. Dsb.

Anda mungkin juga menyukai