Disusun Oleh
INDRIANI MANGIRI
D1 11 15 711
Teknik Sipil
Universitas Hasanuddin
Makassar
2015
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh AAPG di hadiri oleh ahli
geologi seluruh dunia, menghasilkan pendapat ahli : 3 ahli dari Indonesia mendukung
Gempa Yogya sebagai penyebab, 42 suara ahli menyatakan Pemboran sebagai penyebab,
13 ahli menyatakan Kombinasi Gempa dan Pemboran sebagai penyebab, dan 16 ahli
menyatakan belum bisa mengambil opini. Laporan audit Badan Pemeriksa Keuangan
tertanggal 29 Mei 2007 juga menemukan kesalahan kesalahan teknis dalam proses
pemboran.
2.3 Dampak
Semburan lumpur panas ini membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitar
maupun bagi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Samapai Mei 2009, PT Lapindo,
melalui PT Minarak Lapindo Jaya telah mengeluarkan uang baik untuk mengganti tanah
masyarakat maupun membuat tanggul sebesar Rp. 6 trilliun.
Lumpur menggenangi 16 desa di tiga kecamatan. Semula hanya menggenangi empat
desa dengan ketinggian sekitar 6 meter, yang membuat dievakuasinya warga setempat
untuk diungsikan serta rusaknya areal pertanian. Luapan lumpur ini juga menggenangi
sarana pendidikan dan Markas Koramil Porong. Hingga bulan Agustus 2006, luapan
lumpur ini telah menggenangi sejumlah desa / kelurahan di kecamatan Porong, Jabon,
dan Tanggulangin, dengan total warga sebanyak lebih dari 8200 jiwa dan tak 25000 jiwa
mengungsi. Karena tak kurang 10426 unit rumah terendam lumpur dan 77 unit rumah
ibadah terendam lumpur.
Lahan dan ternak yang tercatat terkena dampak lumpur hingga Agustus 2006 antara lain :
lahan tebu seluas 25,61 ha di Renokenonge, Jatirejo dan Kedungcangkring; lahan padi
seluas 17239 ha di Siring. Serta 1605 ekor ungags, 30 ekor kambing, 2 sapi, dan 7 ekor
kijang. Sekitar 30 pabrik yang tergenang terpaksa menghentikan aktivitas produksi dan
merumahkan ribuan tenaga kerja. Tercatat 1873 orang tenaga kerja yang terkena dampak
lumpur ini.
Empat kantor pemerintahan juga tak berfungsi dan para pegawai juga terancam tak
bekerja. Tidak berfungsinya sarana pendidikan, markas koramil porong, serta rusaknya
sarana dan prasarana infrastruktur (jaringan listrik dan telepon).
Rumah yang rusak akibat diterjang lumpur dan rusak sebanyak 1683 unit. Kerusakan
lingkungan terhadap wilayah yang tergenangi termasuk areal persawahan.
Pihak lapindo melalui Imam P. Agustino, General Manager PT. Lapindo Brantas,
mengaku telah menyisihkan US$ 70 juta (sekitar Rp. 665 miliar) untuk dana darurat
penanggulangan lumpur. Akibat amblesnya permukaan tanah disekitar semburan lumpur,
pipa air milik PDAM Surabaya patah.
Meledaknya pipa gas milik Peramina akibat penurunan tanah karena tekanan lumpur dan
sekitar 2,5 km pipa gas terendam. Ditutupnya ruas jalan tol Surabaya Gempol hingga
waktu yang tidak ditentukan, dan menyebabkan kemacetan di jalur jalur alternative,
yaitu melalui sidoarjo mojosari porong dan jalur waru - tol porong. Tak kurang 600
hektar lahan terendam. Sebuah SUTET milik PT. PLN dan seluruh jaringan telepon dan
listrik di empat desa serta satu jembatan di Jalan Raya Porong tak dapat difungsikan.
Penutupan ruas jalan tol ini juga menyebabkan terganggunya jalur transportasi Surabaya
Malang dan Surabaya Banyuwangi serta kota kota lain di bagian timur pulau Jawa.
2.4 Upaya Penanggulangan
Sejumlah upaya penanggulangan telah dilakukan untuk menanggulangi luapan lumpur,
diantaranya dengan membuat tanggul untuk membendung area genangan lumpur. Namun
demikian, lumpur terus menyembur setiap harinya, sehingga sewaktu waktu tanggul
dapat jebol, yang mengancam tergenangnya lumpur pada permukiman dekat tanggul.
Jika dalam tiga bulan bencana tidak tertangani, adalah membuat waduk dengan beton
pada lahan seluas 342 hektar, dengan mengungsikan 12000 warga . kementerian
Lingkungan Hidup mengatakan, untuk menampung lumpur sampai Desember 2006,
mereka menyiapkan 150 hektare waduk baru. Juga ada cadangan 342 hektare lagi yang
sanggup memenuhi kebutuhan hingga Juni 2007. Akhir Oktober, diperkirakan volume
lumpur sudah mencapai 7 juta m3. Namun rencana itu batal tanpa sebab yang jelas.
Badan Meteorologi dan Geofisika meramal musim hujan bakal dating dua bulanan lagi.
Jika perkiraan itu tepat, waduk terancam kelebihan daya tamping. Lumpur pun meluap
kesegala arah, mengotori sekitarnya.
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya memperkirakan musim hujan bisa membuat
tanggul jebol, waduk-waduk lumpur meluber, jalan tol terendam, dan lumpur
diperkirakan mulai melibas rel kereta. Ini adalah bahaya yang bakal terjdi dalam
hitungan jangka pendek.
Sudah ada tiga tim ahli yang dibentuk untuk memandamkan lumpur berikut
menanggulangi dampaknya. Mereka bekerja sebagai parable. Tiap tim terdiri dari
perwakilan Lapindo, pemerintah, dan sejumlah ahli dari beberapa universitas terkemuka
yang menangani penanggulangan lumpur, berkutat dengan scenario pemadaman. Tujuan
jangka pendeknya adalah memadamka lumpur dan mencari penyelesaiannya cepat untuk
jutaan kubik lumpur yang telah terhampar diatas tanah.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pencemaran tanah karena lumpur Lapido adalah keadaan dimana pabrik
pertambangan atau pabrik kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan
tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena : kebocoran limbah cair atau
bahan kimia industry atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub permukaan; kecelakaan kendaraan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah air dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industry yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat
(illegal dumping).
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki
Banjir_Lumpur_panas_Sidoarjohttp://www.scribd.com/doc/38215855/LUMPUR-LAPINDO
http://lasonearth.wordpress.com/makalah/makalah-pencemaran-tanah/