: 1.
Undang-Undang
Nomor
30
Tahun
2009
tentang
Undang-Undang
Pemerintahan
Nomor
Daerah
23
Tahun
(Lembaran
2014
tentang
Negara
Republik
Tahun
2015
(Lembaran
Negara
Republik
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Peraturan
5.
6.
7.
telah
duakali
diubahterakhir
dengan
-38.
Negara Republik
: PERATURAN
MINERAL
MENTERI
TENTANG
ENERGI
DAN
PERUBAHAN
SUMBER
ATAS
DAYA
PERATURAN
2014
TENTANG
TATA
CARA
AKREDITASI
DAN
SERTIFIKASI KETENAGALISTRIKAN.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Nomor 05 Tahun 2014 tentang Tata
Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 166), diubah
sebagai berikut:
1.
telah
memenuhi
persyaratan
untuk
sertifikasi
kompetensi,
dan
lembaga
sertifikasi badan.
3.
tenaga
listrik,
kecuali
instalasi
-44.
pemanfaatan
tenaga
listrik
tegangan
pemanfaatan
tenaga
listrik
tegangan
rendah.
5.
bidang
sertifikasi
kompetensi
tenaga
teknik
kompetensi
tenaga
teknik
ketenagalistrikan.
6.
yang
melakukan
usaha
jasa
penunjang
8.
Sertifikasi
Instalasi
Tenaga
Listrik
adalah
verifikasi
instalasi
tenaga
listrik
untuk
Sertifikasi
Kompetensi
Tenaga
Teknik
terhadap
kesesuaian
klasifikasi
dan
-511. Sertifikat
Kompetensi
adalah
bukti
pengakuan
tenaga
teknik
di
bidang
ketenagalistrikan.
12. Sertifikat Laik Operasi adalah bukti pengakuan
formal suatu instalasi tenaga listrik telah berfungsi
sebagaimana
kesesuaian
persyaratan
yang
bersertifikat
kompetensi
yang
adalah
kegiatan
pemantauan
kinerja
Presiden
dalam
menyelenggarakan
pemerintahan negara.
2.
-6a.
instalasi
penyediaan
tenaga
listrik
dan
menengah
dilaksanakan
oleh
untuk
pemeriksaan
dan
pengujian
penunjang
tenaga
listrik
untuk
yang
telah
ditetapkan
oleh
Menteri
sebagaimana
dimaksud
dalam
jasa
Sertifikasi
penunjang
tenaga
Kompetensi
Ketenagalistrikan
yang
listrik
Tenaga
telah
untuk
Teknik
diakreditasi
oleh
(4)
Menteri
pelatihan.
sebagai
lembaga
pendidikan
dan
-7(5)
lembaga
menyelenggarakan
bidang
di
Kementerian
pendidikan
ketenagalistrikan
dan
yang
pelatihan
serta
di
Sertifikasi
Ketentuan ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) Pasal 5
diubah dan diantara ayat (5) dan ayat (6) disisipkan 2
(dua) ayat yakni ayat (5a) dan ayat (5b), sehingga Pasal 5
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 5
(1)
Untuk
mendapatkan
Akreditasi,
pemegang
izin
Direktur
Jenderal
dengan
memenuhi
b.
c.
d.
(3)
(1)
untuk
usaha
jasa
pemeriksaan
dan
b.
c.
surat
pernyataan/komitmen
puncak
untuk
menjaga
manajemen
ketidakberpihakan
Penanggung
Jawab
Teknik
yang
memiliki
-8e.
Tenaga
Teknik
yang
memiliki
sertifikat
dokumen
sistem
manajemen
mutu
sesuai
pedoman
pelaksanaan
Sertifikasi
Instalasi
Tenaga Listrik;
h.
i.
j.
(4)
b.
c.
surat
pernyataan/komitmen
puncak
untuk
dalam
menjaga
pengoperasian
manajemen
ketidakberpihakan
Lembaga
Sertifikasi
Kompetensi;
d.
Penanggung
Jawab
Teknik
yang
memiliki
tenaga
teknik
yang
memiliki
sertifikat
dokumen
sistem
manajemen
mutu
sesuai
h.
teknik
ketenagalistrikan
yang
-9i.
j.
(5)
menjaga
ketidakberpihakan
dalam
pada
jenis
usaha
konsultansi
dan
pengujian
instalasi
tenaga
instalasi
tenaga
Kompetensi
listrik,
Tenaga
atau
Teknik
Ketenagalistrikan;
d. memiliki kantor wilayah paling sedikit 2/3 (dua
per tiga) dari jumlah provinsi di Indonesia yang
tersebar merata di bagian barat, bagian tengah,
dan bagian timur untuk usaha jasa Sertifikasi
Badan Usaha yang lingkup akreditasinya pada
jenis
usaha
pembangunan
dan
pemasangan
Jawab
Auditor
yang
memiliki
kompetensi;
f.
g. dokumen
sistem
manajemen
mutu
sesuai
- 10 h. memiliki
sistem
informasi
sertifikasi
badan
dengan
menggunakan
format
Setiap
instalasi
penyediaan
tenaga
listrik
dan
(3)
- 11 a.
b.
dan
tegangan
menengah
yang
b.
dan
tegangan
menengah
yang
Untuk
mendapatkan
Sertifikat
Laik
Operasi,
instalasi
tinggi
pemanfaatan
dan
tegangan
tenaga
listrik
menengah,
dan
Lembaga
Inspeksi
Teknik
terakreditasi
izin
usaha
operasi,
penyediaan
atau
tenaga
identitas
listrik,
pemilik
izin
instalasi
lokasi instalasi;
c.
- 12 d.
gambar
instalasi
dan
tata
letak
yang
(2)
f.
g.
Dalam
mengajukan
permohonan
Operasi
sebagaimana
pemilik
instalasi
dimaksud
pemanfaatan
Sertifikat
pada
Laik
ayat
tenaga
(1),
listrik
tenaga
listrik
dilakukan
secara
bagian
dari
jangka
waktu
- 13 a.
Menteri untuk:
1.
2.
instalasi
pemanfaatan
tenaga
listrik
tersambung
pada
instalasi
b.
Gubernur untuk:
1.
2.
instalasi
pemanfaatan
tenaga
listrik
tersambung
pada
instalasi
c.
(2)
Dihapus.
7.
- 14 Pasal 16
(1)
Untuk
mendapatkan
penunjukan
oleh
Menteri
harus
mengajukan
permohonan
kepada
(3)
a.
b.
c.
d.
b.
c.
surat
pernyataan/komitmen
puncak
untuk
menjaga
manajemen
ketidakberpihakan
Penanggung
Jawab
Teknik
yang
memiliki
tenaga
teknik
yang
memiliki
sertifikat
dokumen
sistem
manajemen
mutu
sesuai
untuk
sertifikasi
membuat
instalasi
sistem
tenaga
informasi
listrik
yang
pedoman
pelaksanaan
Sertifikasi
Instalasi
yang
merupakan
bagian
tidak
instalasi
permohonan
Jenderal
tenaga
kepada
dengan
listrik
Menteri
mengajukan
melalui
memenuhi
Direktur
persyaratan
b.
c.
d.
dan
pengujian
instalasi
- 16 (3)
b.
surat
pernyataan/komitmen
puncak
untuk
menjaga
manajemen
ketidakberpihakan
Penanggung
Jawab
Teknik
yang
memiliki
sertifikat kompetensi;
d.
tenaga
teknik
yang
memiliki
sertifikat
kompetensi;
e.
dokumen
sistem
manajemen
mutu
sesuai
pedoman
pelaksanaan
pemeriksaan
dan
h.
(4)
Permohonan
penetapan
sebagaimana
dimaksud
Jenderal
dengan
menggunakan
format
Ketentuan ayat (1), ayat (2), ayat (4), dan ayat (5) Pasal 22
diubah dan diantara ayat (1) dan ayat (2) disisipkan 1
(satu) ayat yakni ayat (1a), sehingga Pasal 22 berbunyi
sebagai berikut:
- 17 Pasal 22
(1)
pemanfaatan
tenaga
listrik
tegangan
b.
lokasi instalasi;
c.
d.
e.
(1a) Dalam
hal
penunjang
tidak
terdapat
badan
tenaga
listrik
bidang
usaha
jasa
konsultansi
tenaga
pelaksanaan
listrik
sebagai
pembangunan
dan
bagian
dari
pemasangan
Dalam
mengajukan
permohonan
Operasi
sebagaimana
pemilik
instalasi
dimaksud
pemanfaatan
Sertifikat
pada
Laik
ayat
tenaga
(1),
listrik
tenaga
listrik
dilakukan
secara
bagian
dari
jangka
waktu
- 18 (4)
Lembaga
Inspeksi
Teknik
Tegangan
Rendah
tenaga
listrik
tegangan
rendah
VII
yang
merupakan
bagian
tidak
listrik
dimaksud
tegangan
pada
ayat
rendah
(4)
sebagaimana
termasuk
penerbitan
paling
lama
(tiga)
hari
kerja
sejak
Lembaga
Inspeksi
Teknik
menerbitkan
Sertifikat
mengunakan
format
Laik
Tegangan
Rendah
Operasi
dengan
sertifikat
sebagaimana
(8)
10. Ketentuan ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) Pasal 23 diubah,
sehingga Pasal 23 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 23
(1)
dapat
melakukan
sertifikasi
instalasi
- 19 (2)
instalasi
pemanfaatan
tenaga
listrik
sertifikasi
instalasi
pemanfaatan
tegangan rendah.
(3)
(4)
tegangan
rendah
termasuk
penerbitan
- 20 (2)
Kompetensi
terakreditasi
dengan
melengkapi:
a.
b.
fotokopi
ijazah
pendidikan
sesuai
dengan
d.
(3)
dilakukan
oleh
pemegang
izin
usaha
(2)
a.
b.
c.
d.
ketenagalistrikan
sebagaimana
dimaksud
- 21 (3)
14. Ketentuan ayat (3) Pasal 28 diubah dan diantara ayat (2)
dan ayat (3) disisipkan 1 (satu) ayat yakni ayat (2a) serta
ditambah 2 (dua) ayat yakni ayat (4) dan ayat (5),
sehingga Pasal 28 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 28
(1)
Lembaga
Sertifikasi
Kompetensi
terakreditasi
format
Lampiran
sebagaimana
IX
yang
tercantum
merupakan
dalam
bagian
tidak
Kompetensi
menerbitkan
sertifikat
terakreditasi
atau
Lembaga
yang
Sertifikasi
Permohonan
perpanjangan
Sertifikat
Kompetensi
Kompetensi
verifikasi
dan
terakreditasi
validasi
Kompetensi sebelumnya.
terhadap
melakukan
Sertifikat
- 22 (5)
Berdasarkan
hasil
verifikasi
dan
validasi
Kompetensi
terakreditasi
menetapkan
Kompetensi
Tenaga
Teknik
tenaga
listrik
bidang
sertifikasi
2.
3.
pemegang
izin
usaha
jasa
penunjang
pemegang
izin
usaha
penyediaan
pemegang
izin
operasi
yang
- 23 c)
tinggi
menengah
yang
instalasi
dan
tegangan
tersambung
penyediaan
tenaga
pada
listrik
b.
2.
3.
pemegang
izin
usaha
jasa
penunjang
pemegang
izin
usaha
penyediaan
pemegang
izin
operasi
yang
tinggi
menengah
yang
instalasi
dan
tegangan
tersambung
penyediaan
tenaga
pada
listrik
Dihapus.
- 24 16. Ketentuan ayat (1), ayat (3) dan ayat (4) Pasal 31 diubah
dan diantara ayat (3) dan ayat (4) disisipkan 2 (dua) ayat
yakni ayat (3a) dan ayat (3b), sehingga Pasal 31 berbunyi
sebagai berikut:
Pasal 31
(1)
Untuk
mendapatkan
penunjukan
oleh
Menteri
sertifikasi
kompetensi
tenaga
teknik
(3)
a.
b.
c.
d.
e.
b.
surat
pernyataan/komitmen
puncak
untuk
dalam
menjaga
pengoperasian
manajemen
ketidakberpihakan
Lembaga
Sertifikasi
Kompetensi;
c.
Penanggung
Jawab
Teknik
yang
memiliki
sertifikat kompetensi;
d.
tenaga
teknik
yang
memiliki
sertifikat
kompetensi;
e.
dokumen
sistem
manajemen
mutu
sesuai
- 25 g.
untuk
sertifikasi
kompetensi
ketenagalistrikan
sistem
membuat
yang
informasi
sistem
informasi
tenaga
teknik
terintegrasi
Direktorat
dengan
Jenderal
Ketenagalistrikan; dan
h.
Permohonan
penunjukan
Lembaga
Sertifikasi
b.
pembangunan
dan
pemasangan
instalasi
- 26 d.
e.
f.
Sertifikasi
Kompetensi
Tenaga
Teknik
ketenagalistrikan,
wajib memiliki Sertifikat Badan Usaha dari Lembaga
Sertifikasi Badan Usaha terakreditasi.
(2)
bagi
pemegang
izin
usaha
jasa
Kompetensi
Tenaga
Teknik
Ketenagalistrikan.
(3)
Untuk
memperoleh
Sertifikat
Badan
Usaha
Badan
Usaha
terakreditasi
dengan
b.
c.
d.
neraca keuangan.
e.
f.
g.
h.
- 27 a.
untuk
kapasitas
daya
tersambung
sampai
(5)
b.
tenaga
teknik
bersertifikat
ketenagalistrikan
kompetensi
untuk
yang
setiap
surat
penunjukan
ketenagalistrikan
untuk
tenaga
setiap
teknik
subbidang
e.
(6)
(7)
18. Diantara ayat (3) dan ayat (4) Pasal 35 disisipkan 1 (satu)
ayat yakni ayat (3a), sehingga Pasal 35 berbunyi sebagai
berikut:
- 28 Pasal 35
(1)
Lembaga
Sertifikasi
melakukan
Badan
evaluasi
Usaha
permohonan
terakreditasi
sebagaimana
Lembaga
Sertifikasi
Badan
Usaha
terakreditasi
Lembaga
Sertifikasi
Badan
Usaha
terakreditasi
Sertifikasi
Badan
Usaha
terakreditasi
pemanfaatan
tenaga
listrik
tegangan
Lembaga
Sertifikasi
Badan
Usaha
- 29 (2)
Untuk
mendapatkan
Sertifikat
Badan
Usaha
memenuhi
persyaratan
administratif
dan
(2)
dan
melakukan
penilaian
kesesuaian
dimaksud
pada
ayat
(3),
Menteri
(6)
waktu
(lima)
tahun
dan
dapat
diperpanjang.
20. Ketentuan huruf c ayat (2) Pasal 37 dihapus dan
ketentuan ayat (3) dan ayat (4) diubah, sehingga Pasal 37
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 37
(1)
diterbitkan
oleh
Lembaga
Sertifikasi
- 30 a.
2.
instalasi
pemanfaatan
tenaga
listrik
tersambung
pada
instalasi
4.
Instalasi
pemanfaatan
tenaga
listrik
tegangan rendah.
b.
Gubernur untuk:
1.
2.
instalasi
pemanfaatan
tenaga
listrik
tersambung
pada
instalasi
c.
(3)
Dihapus.
dan
Sertifikat
Kompetensi
sebagaimana
dan
Lembaga
Sertifikasi
Kompetensi
b.
- 31 (4)
yang
diberikan
oleh
Direktur
Jenderal
izin
usaha
penyediaan
tenaga
listrik,
izin
laporan
hasil
pemeriksaan
dan
pengujian
d.
(5)
(6)
(7)
Kompetensi
atau
Lembaga
Inspeksi
- 32 Pasal 38
(1)
(2)
registrasi
Sertifikat
Laik
Operasi
Inspeksi
Kompetensi
Tenaga
Lembaga
Sertifikasi
sertifikat
yang
Teknik,
Lembaga
Teknik
Badan
Sertifikasi
Ketenagalistrikan,
Usaha
diterbitkannya
wajib
dalam
hal
dan
mencabut
pemegang
(2)
b.
c.
d.
pemenuhan
persyaratan
kewajiban
Akreditasi,
sertifikasi,
penetapan,
penunjukan; dan
e.
dalam
dan
- 33 (3)
Dalam
melakukan
pembinaan
dan
pengawasan
melakukan
penyuluhan,
bimbingan
dan
pelatihan; dan
b.
(4)
format
Lampiran
sebagaimana
XIII
yang
tercantum
merupakan
dalam
bagian
tidak
Lembaga
Inspeksi
Teknik
atas
instalasi
listrik
menengah
tegangan
yang
tersambung
penyediaan
tenaga
penyediaan
tenaga
Bupati/Walikota,
tinggi
listrik
dengan
yang
listriknya
tetap
dan
berlaku
tegangan
instalasi
izin
usaha
diterbitkan
sampai
oleh
masa
berlakunya habis.
(2)
Kompetensi
dan
penomoran
register
tetap
berlaku
sampai
masa
berlakunya habis.
25. Lampiran III, Lampiran IV, dan Lampiran VIII diubah dan
diantara Lampiran XI dan Lampiran XII disisipkan 1
(satu) Lampiran yakni Lampiran XIA serta ditambah 1
(satu)
Lampiran
yakni
Lampiran
XIII
menjadi
- 35 LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 10 TAHUN 2016
TENTANG
PERUBAHAN
ATAS
PERATURAN
MENTERI
ENERGI
DAN
CARA
AKREDITASI
DAN
SERTIFIKASI
KETENAGALISTRIKAN
1.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan Dokumen
a.
- turbin
- generator
- transformator
- bay transformator
1)
b.
gambar diagram
diagram)
satu
c.
d.
e.
f.
g.
h.
dokumen
lingkungan
hidup
(AMDAL,
UKL/UPL
atau
SPPL)
dan/atau
izin
lingkungan
garis
peralatan
(single
utama
line
atau
- 36 Lama
No
2.
3.
Mata Uji
Perpanjangan
Belum
SLO
sistem pembumian
b.
c.
pengaman elektrik
d.
pengaman mekanik
e.
f.
g.
h.
- turbin
- generator
- transformator
Pemeriksaan Visual
a.
- bay transformator
4.
Baru
1)
b.
c.
perlengkapan K2
d.
sistem pembumian
e.
f.
g.
h.
sistem pendingin
- turbin
- generator
- transformator
- bay transformator
1)
b.
c.
- 37 Lama
No
Mata Uji
6.
7.
Perpanjangan
Belum
SLO
d.
e.
f.
g.
h.
i.
pengujian sistem
- pengujian proteksi
j.
5.
Baru
Pengujian Unit
a.
b.
c.
uji pembebanan
d.
e.
f.
2)
3)
4)
tingkat kebisingan
b.
pengelolaan limbah
Keterangan:
1)
2)
Untuk unit baru diuji dengan beban 50% (lima puluh persen), 75% (tujuh puluh lima
persen) dan 100% (seratus persen) dari kapasitas terpasang, sedangkan untuk unit
lama dan perpanjangan SLO diuji sampai dengan kapasitas maksimum yang dapat
dicapai.
3)
Apabila tidak dilakukan uji lepas beban karena sistem tidak mampu, maka harus ada
surat pernyataan dari:
- 38 a.
pengatur sistem yang menyatakan sistem tidak mampu untuk uji lepas beban
100% (seratus persen) dari beban nominal; dan
b.
pabrikan yang menyatakan turbin dan generator beroperasi aman jika terjadi lepas
beban sampai dengan 100% (seratus persen) beban nominal.
4)
Pengujian dilakukan secara terus menerus dengan beban minimum 80% (delapan
puluh persen) dari kapasitas terpasang untuk unit baru atau minimum 80% (delapan
puluh persen) kapasitas mampu untuk unit lama. Untuk unit baru diuji selama 72
(tujuh pulun dua) jam, sedangkan untuk unit lama dan perpanjangan SLO diuji selama
24 (dua puluh empat) jam dengan ketentuan:
a.
apabila sistem tidak dapat menyediakan beban minimum 80% (delapan puluh
persen) secara terus menerus maka durasi pembebanan dapat diperhitungan
secara akumulasi setiap kali beban di atas 80% (delapan puluh persen) dengan
total 72 (tujuh puluh dua) jam untuk unit baru dan 24 (dua puluh empat) jam
untuk unit lama dan perpanjangan SLO; dan
b.
unit tidak boleh trip dari gangguan internal dan/atau shutdown selama uji
keandalan.
- 39 B. MATA UJI LAIK OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) SKALA
KECIL DAN MENENGAH
Lama
No
1.
Mata Uji
3.
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan Dokumen
a.
2.
Baru
- turbin
- generator
- transformator
- bay transformator
1)
b.
gambar diagram
diagram)
satu
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
dokumen
lingkungan
hidup
(AMDAL,
UKL/UPL
atau
SPPL)
dan/atau
izin
lingkungan
garis
peralatan
(single
utama
line
atau
sistem pembumian
b.
c.
pengaman elektrik
d.
pengaman mekanik
e.
f.
g.
h.
Pemeriksaan Visual
a.
- 40 Lama
No
Mata Uji
Perpanjangan
Belum
SLO
- generator
- transformator
- bay transformator
4.
Baru
1)
b.
c.
perlengkapan K2
d.
sistem pembumian
e.
f.
g.
h.
sistem pendingin
- turbin
- generator
- transformator
- bay transformator
1)
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
pengujian sistem
- pengujian proteksi
j.
- 41 Lama
No
5.
6.
Mata Uji
Perpanjangan
Belum
SLO
Pengujian Unit
a.
b.
c.
uji pembebanan
d.
e.
f.
2)
3)
4)
7.
Baru
tingkat kebisingan
Keterangan:
1)
2)
Untuk unit baru diuji dengan beban 50% (lima puluh persen), 75% (tujuh puluh lima
persen) dan 100% (seratus persen) dari kapasitas terpasang, sedangkan untuk unit
lama dan perpanjangan SLO diuji sampai dengan kapasitas maksimum yang dapat
dicapai.
3)
Apabila tidak dilakukan uji lepas beban karena sistem tidak mampu, maka harus ada
surat pernyataan dari:
a.
pengatur sistem yang menyatakan sistem tidak mampu untuk uji lepas beban
100% (seratus persen) dari beban nominal; dan
b.
pabrikan yang menyatakan turbin dan generator beroperasi aman jika terjadi lepas
beban sampai dengan 100% (seratus persen) beban nominal.
4)
Pengujian dilakukan secara terus menerus dengan beban minimum 80% (delapan
puluh persen) dari kapasitas terpasang untuk unit baru atau minimum 80% (delapan
puluh persen) kapasitas mampu untuk unit lama. Untuk unit baru diuji selama 72
(tujuh pulun dua) jam, sedangkan untuk unit lama dan perpanjangan SLO diuji selama
24 (dua puluh empat) jam dengan ketentuan:
a.
apabila sistem tidak dapat menyediakan beban minimum 80% (delapan puluh
persen) secara terus menerus maka durasi pembebanan dapat diperhitungan
secara akumulasi setiap kali beban di atas 80% (delapan puluh persen) dengan
total 72 (tujuh puluh dua) jam untuk unit baru dan 24 (dua puluh empat) jam
untuk unit lama dan perpanjangan SLO; dan
b.
unit tidak boleh trip dari gangguan internal dan/atau shutdown selama uji
keandalan.
1.
Mata Uji
3.
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
2.
Baru
mesin
generator
transformator
bay transformator
1)
satu
garis
gambar diagram
diagram)
c.
d.
e.
f.
g.
h.
peralatan
(single
line
b.
utama
atau
sistem pembumian
b.
c.
pengaman elektrik
d.
pengaman mekanik
e.
f.
g.
h.
Pemeriksaan Visual
a.
b.
mesin
generator
transformator
bay transformator
1)
- 43 Lama
No
4.
Mata Uji
Perpanjangan
Belum
SLO
c.
perlengkapan K2
d.
sistem pembumian
e.
f.
g.
h.
i.
j.
sistem pendingin
mesin
generator
transformator
bay transformator
1)
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
pengujian sistem
j.
5.
Baru
Pengujian Unit
a.
b.
c.
uji pembebanan
d.
2)
- 44 Lama
No
6.
7.
Mata Uji
Baru
e.
f.
g.
3)
4)
5)
Perpanjangan
Belum
SLO
tingkat kebisingan
b.
c.
pengelolaan limbah
Keterangan:
1)
2)
Untuk unit baru diuji dengan beban 50% (lima puluh persen), 75% (tujuh puluh lima
persen) dan 100% (seratus persen) dari kapasitas terpasang, sedangkan untuk unit
lama dan perpanjangan SLO diuji sampai dengan kapasitas maksimum yang dapat
dicapai.
3)
Apabila tidak dilakukan uji lepas beban karena sistem tidak mampu, maka harus ada
surat pernyataan dari:
a.
pengatur sistem yang menyatakan sistem tidak mampu untuk uji lepas beban
100% (seratus persen) dari beban nominal; dan
b.
pabrikan yang menyatakan turbin dan generator beroperasi aman jika terjadi lepas
beban sampai dengan 100% (seratus persen) beban nominal.
4)
Pengujian dilakukan secara terus menerus dengan beban minimum 80% (delapan
puluh persen) dari kapasitas terpasang untuk unit baru atau minimum 80% (delapan
puluh persen) kapasitas mampu untuk unit lama. Untuk unit baru diuji selama 72
(tujuh pulun dua) jam, sedangkan untuk unit lama dan perpanjangan SLO diuji selama
24 (dua puluh empat) jam dengan ketentuan:
a.
apabila sistem tidak dapat menyediakan beban minimum 80% (delapan puluh
persen) secara terus menerus maka durasi pembebanan dapat diperhitungan
secara akumulasi setiap kali beban di atas 80% (delapan puluh persen) dengan
total 72 (tujuh puluh dua) jam untuk unit baru dan 24 (dua puluh empat) jam
untuk unit lama dan perpanjangan SLO; dan
b.
unit tidak boleh trip dari gangguan internal dan/atau shutdown selama uji
keandalan.
5)
1.
2.
Mata Uji
4.
5.
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
b.
c.
d.
e.
3.
Baru
Pemeriksaan visual
a.
b.
c.
sistem pembumian
d.
e.
kobocoran pelumas
f.
g.
h.
b.
pengujian sistem
c.
d.
Pengujian Unit
a.
b.
uji pembebanan
c.
- 46 E. MATA UJI LAIK OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MESIN GAS (PLTMG)
Lama
No
1.
Mata Uji
3.
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
2.
Baru
mesin
generator
transformator
bay transformator
1)
satu
garis
line
b.
gambar diagram
diagram)
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
peralatan
(single
utama
atau
sistem pembumian
b.
c.
pengaman elektrik
d.
pengaman mekanik
e.
f.
g.
h.
Pemeriksaan Visual
a.
mesin
generator
- 47 Lama
No
4.
Mata Uji
transformator
bay transformator
1)
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
b.
c.
perlengkapan K2
d.
sistem pembumian
e.
f.
g.
h.
i.
j.
sistem pendingin
mesin
generator
transformator
bay transformator
1)
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
pengujian sistem
-
- 48 Lama
No
Mata Uji
j.
5.
6.
7.
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
Pengujian Unit
a.
b.
c.
uji pembebanan
d.
e.
f.
g.
2)
4)
5)
3)
tingkat kebisingan
b.
c.
pengelolaan limbah
Keterangan:
1)
2)
Untuk unit baru diuji dengan beban 50% (lima puluh persen), 75% (tujuh puluh lima
persen) dan 100% (seratus persen) dari kapasitas terpasang, sedangkan untuk unit
lama dan perpanjangan SLO diuji sampai dengan kapasitas maksimum yang dapat
dicapai.
3)
Apabila tidak dilakukan uji lepas beban karena sistem tidak mampu, maka harus ada
surat pernyataan dari:
a.
pengatur sistem yang menyatakan sistem tidak mampu untuk uji lepas beban
100% (seratus persen) dari beban nominal; dan
b.
pabrikan yang menyatakan turbin dan generator beroperasi aman jika terjadi lepas
beban sampai dengan 100% (seratus persen) beban nominal.
4)
Pengujian dilakukan secara terus menerus dengan beban minimum 80% (delapan
puluh persen) dari kapasitas terpasang untuk unit baru atau minimum 80% (delapan
puluh persen) kapasitas mampu untuk unit lama. Untuk unit baru diuji selama 72
(tujuh pulun dua) jam, sedangkan untuk unit lama dan perpanjangan SLO diuji selama
24 (dua puluh empat) jam dengan ketentuan:
- 49 a.
apabila sistem tidak dapat menyediakan beban minimum 80% (delapan puluh
persen) secara terus menerus maka durasi pembebanan dapat diperhitungan
secara akumulasi setiap kali beban di atas 80% (delapan puluh persen) dengan
total 72 (tujuh puluh dua) jam untuk unit baru dan 24 (dua puluh empat) jam
untuk unit lama dan perpanjangan SLO; dan
b.
unit tidak boleh trip dari gangguan internal dan/atau shutdown selama uji
keandalan.
5)
1.
Mata Uji
3.
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
2.
Baru
- generator
- transformator
- bay transformator
1)
b.
gambar diagram
diagram)
satu
c.
d.
e.
f.
g.
h.
garis
peralatan
line
(single
utama
atau
sistem pembumian
b.
c.
pengaman elektrik
d.
pengaman mekanik
e.
f.
g.
h.
- turbin
- generator
- transformator
Pemeriksaan Visual
a.
- 51 Lama
No
Mata Uji
- bay transformator
4.
1)
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
b.
c.
perlengkapan K2
d.
sistem pembumian
e.
f.
g.
h.
i.
j.
sistem pendingin
- turbin
- generator
- transformator
- bay transformator
1)
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
pengujian sistem
- pengujian sequential interlock
j.
- 52 Lama
No
5.
6.
7.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
Pengujian Unit
a.
b.
c.
uji pembebanan
d.
e.
f.
g.
2)
3)
4)
5)
tingkat kebisingan
b.
c.
pengelolaan limbah
Keterangan:
1)
2)
Untuk unit baru diuji dengan beban 50% (lima puluh persen), 75% (tujuh puluh lima
persen) dan 100% (seratus persen) dari kapasitas terpasang, sedangkan untuk unit
lama dan perpanjangan SLO diuji sampai dengan kapasitas maksimum yang dapat
dicapai.
3)
Apabila tidak dilakukan uji lepas beban karena sistem tidak mampu, maka harus ada
surat pernyataan dari:
a.
pengatur sistem yang menyatakan sistem tidak mampu untuk uji lepas beban
100% (seratus persen) dari beban nominal; dan
b.
pabrikan yang menyatakan turbin dan generator beroperasi aman jika terjadi lepas
beban sampai dengan 100% (seratus persen) beban nominal.
4)
Pengujian dilakukan secara terus menerus dengan beban minimum 80% (delapan
puluh persen) dari kapasitas terpasang untuk unit baru atau minimum 80% (delapan
puluh persen) kapasitas mampu untuk unit lama. Untuk unit baru diuji selama 72
(tujuh pulun dua) jam, sedangkan untuk unit lama dan perpanjangan SLO diuji selama
24 (dua puluh empat) jam dengan ketentuan:
a.
apabila sistem tidak dapat menyediakan beban minimum 80% (delapan puluh
persen) secara terus menerus maka durasi pembebanan dapat diperhitungan
secara akumulasi setiap kali beban di atas 80% (delapan puluh persen) dengan
total 72 (tujuh puluh dua) jam untuk unit baru dan 24 (dua puluh empat) jam
untuk unit lama dan perpanjangan SLO; dan
- 53 b.
unit tidak boleh trip dari gangguan internal dan/atau shutdown selama uji
keandalan.
5)
- 54 G. MATA UJI LAIK OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)
Lama
No
1.
Mata Uji
Belum
SLO
- turbin
- generator
- transformator
- bay transformator
3.
Perpanjangan
Pemeriksaan dokumen
a.
2.
Baru
1)
satu
garis
gambar diagram
diagram)
c.
d.
e.
f.
g.
h.
peralatan
(single
line
b.
utama
atau
sistem pembumian
b.
c.
pengaman elektrik
d.
pengaman mekanik
e.
f.
g.
h.
- HRSG
- turbin
- generator
- transformator
Pemeriksaan Visual
a.
- 55 Lama
No
Mata Uji
- bay transformator
4.
Perpanjangan
Belum
SLO
b.
c.
perlengkapan K2
d.
sistem pembumian
e.
f.
g.
h.
sistem pendingin
- HRSG
- turbin
- generator
- transformator
- bay transformator
1)
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
pengujian sistem
- pengujian sequential interlock
j.
5.
1)
Baru
Pengujian Unit
a.
b.
- 56 Lama
No
6.
7.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
c.
uji pembebanan2)
d.
e.
f.
g.
3)
4)
5)
tingkat kebisingan
b.
c.
pengelolaan limbah
Keterangan:
1)
2)
Untuk unit baru diuji dengan beban 50% (lima puluh persen), 75% (tujuh puluh lima
persen) dan 100% (seratus persen) dari kapasitas terpasang, sedangkan untuk unit
lama dan perpanjangan SLO diuji sampai dengan kapasitas maksimum yang dapat
dicapai.
3)
Apabila tidak dilakukan uji lepas beban karena sistem tidak mampu, maka harus ada
surat pernyataan dari:
a.
pengatur sistem yang menyatakan sistem tidak mampu untuk uji lepas beban
100% (seratus persen) dari beban nominal; dan
b.
pabrikan yang menyatakan turbin dan generator beroperasi aman jika terjadi lepas
beban sampai dengan 100% (seratus persen) beban nominal.
4)
Pengujian dilakukan secara terus menerus dengan beban minimum 80% (delapan
puluh persen) dari kapasitas terpasang untuk unit baru atau minimum 80% (delapan
puluh persen) kapasitas mampu untuk unit lama. Untuk unit baru diuji selama 72
(tujuh puluh dua) jam, sedangkan untuk unit lama dan perpanjangan SLO diuji selama
24 (dua puluh empat) jam dengan ketentuan:
a.
apabila sistem tidak dapat menyediakan beban minimum 80% (delapan puluh
persen) secara terus menerus maka durasi pembebanan dapat diperhitungan
secara akumulasi setiap kali beban di atas 80% (delapan puluh persen) dengan
total 72 (tujuh puluh dua) jam untuk unit baru dan 24 (dua puluh empat) jam
untuk unit lama dan perpanjangan SLO; dan
b.
unit tidak boleh trip dari gangguan internal dan/atau shutdown selama uji
keandalan.
5)
1.
2.
3.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan Dokumen
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
sistem pembumian
b.
c.
pengaman elektrik
d.
e.
f.
Pemeriksaan Visual
a.
modul surya
inverter
b.
c.
perlengkapan K2
d.
sistem pembumian
e.
f.
- 58 Lama
No
Mata Uji
4.
5.
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
modul surya
inverter
b.
c.
d.
e.
f.
g.
pengujian sistem
-
pengujian proteksi
Pengujian unit
a.
b.
c.
uji keandalan
1)
Keterangan:
1)
Untuk unit baru dilakukan selama 72 (tujuh puluh dua) jam sedangkan untuk unit
lama selama 24 (dua puluh empat) jam (secara terus menerus untuk sistem yang
dilengkapi baterai atau akumulasi untuk sistem yang tidak dilengkapi baterai) dengan
beban sesuai dengan kondisi iradian matahari.
- 59 I.
MATA UJI LAIK OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP)
Lama
No
1.
Mata Uji
Belum
SLO
- generator
- transformator
- bay transformator
3.
Perpanjangan
Pemeriksaan dokumen
a.
2.
Baru
1)
satu
garis
line
b.
gambar diagram
diagram)
c.
d.
e.
f.
g.
h.
peralatan
(single
utama
atau
sistem pembumian
b.
c.
pengaman elektrik
d.
pengaman mekanik
e.
f.
g.
h.
- turbin
- generator
- transformator
Pemeriksaan Visual
a.
- 60 Lama
No
Mata Uji
- bay transformator
4.
Perpanjangan
Belum
SLO
b.
c.
perlengkapan K2
d.
sistem pembumian
e.
f.
g.
- turbin
- generator
- transformator
- bay transformator
1)
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
pengujian sistem
- pengujian sequential interlock
j.
5.
1)
Baru
Pengujian Unit
a.
b.
- 61 Lama
No
6.
7.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
c.
uji pembebanan2)
d.
e.
f.
4)
tingkat kebisingan
b.
c.
pengelolaan limbah
Keterangan:
1)
2)
Untuk unit baru diuji dengan beban 50% (lima puluh persen), 75% (tujuh puluh lima
persen) dan 100% (seratus persen) dari kapasitas terpasang, sedangkan untuk unit
lama dan perpanjangan SLO diuji sampai dengan kapasitas maksimum yang dapat
dicapai.
3)
Apabila tidak dilakukan uji lepas beban karena sistem tidak mampu, maka harus ada
surat pernyataan dari:
a.
pengatur sistem yang menyatakan sistem tidak mampu untuk uji lepas beban
100% (seratus persen) dari beban nominal; dan
b.
pabrikan yang menyatakan turbin dan generator beroperasi aman jika terjadi lepas
beban sampai dengan 100% (seratus persen) beban nominal.
4)
Pengujian dilakukan secara terus menerus dengan beban minimum 80% (delapan
puluh persen) dari kapasitas terpasang untuk unit baru atau minimum 80% (delapan
puluh persen) kapasitas mampu untuk unit lama. Untuk unit baru diuji selama 72
(tujuh pulun dua) jam, sedangkan untuk unit lama dan perpanjangan SLO diuji selama
24 (dua puluh empat) jam dengan ketentuan:
a.
apabila sistem tidak dapat menyediakan beban minimum 80% (delapan puluh
persen) secara terus menerus maka durasi pembebanan dapat diperhitungan
secara akumulasi setiap kali beban di atas 80% (delapan puluh persen) dengan
total 72 (tujuh puluh dua) jam untuk unit baru dan 24 (dua puluh empat) jam
untuk unit lama dan perpanjangan SLO; dan
b.
unit tidak boleh trip dari gangguan internal dan/atau shutdown selama uji
keandalan.
- 62 J.
1.
Mata Uji
Belum
SLO
- turbin
- generator
- transformator
- bay transformator
3.
Perpanjangan
Pemeriksaan dokumen
a.
2.
Baru
1)
satu
(single line
b.
gambar diagram
diagram)
garis
c.
d.
e.
f.
g.
h.
peralatan
utama
atau
sistem pembumian
b.
c.
pengaman elektrik
d.
pengaman mekanik
e.
f.
g.
h.
- boiler
- turbin
Pemeriksaan Visual
a.
- 63 Lama
No
Mata Uji
Perpanjangan
Belum
SLO
- generator
- transformator
- bay transformator
4.
Baru
1)
b.
c.
perlengkapan K2
d.
sistem pembumian
e.
f.
g.
h.
i.
sistem pendingin
- boiler
- turbin
- generator
- transformator
- bay transformator
1)
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
pengujian sistem
- pengujian sequential interlock
- 64 Lama
No
Mata Uji
j.
5.
6.
7.
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
Pengujian Unit
a.
b.
c.
uji pembebanan
d.
e.
3)
f.
g.
2)
4)
5)
tingkat kebisingan
b.
c.
pengelolaan limbah
Keterangan:
1)
2)
Untuk unit baru diuji dengan beban 50% (lima puluh persen), 75% (tujuh puluh lima
persen) dan 100% (seratus persen) dari kapasitas terpasang, sedangkan untuk unit
lama dan perpanjangan SLO diuji sampai dengan kapasitas maksimum yang dapat
dicapai.
3)
Apabila tidak dilakukan uji lepas beban karena sistem tidak mampu, maka harus ada
surat pernyataan dari:
a.
pengatur sistem yang menyatakan sistem tidak mampu untuk uji lepas beban
100% (seratus persen) dari beban nominal; dan
b.
pabrikan yang menyatakan turbin dan generator beroperasi aman jika terjadi lepas
beban sampai dengan 100% (seratus persen) beban nominal.
4)
Pengujian dilakukan secara terus menerus dengan beban minimum 80% (delapan
puluh persen) dari kapasitas terpasang untuk unit baru atau minimum 80% (delapan
puluh persen) kapasitas mampu untuk unit lama. Untuk unit baru diuji selama
72 (tujuh pulun dua) jam, sedangkan untuk unit lama dan perpanjangan SLO diuji
selama 24 (dua puluh empat) jam dengan ketentuan:
- 65 -
a.
apabila sistem tidak dapat menyediakan beban minimum 80% (delapan puluh
persen) secara terus menerus maka durasi pembebanan dapat diperhitungan
secara akumulasi setiap kali beban di atas 80% (delapan puluh persen) dengan
total 72 (tujuh puluh dua) jam untuk unit baru dan 24 (dua puluh empat) jam
untuk unit lama dan perpanjangan SLO; dan
b.
unit tidak boleh trip dari gangguan internal dan/atau shutdown selama uji
keandalan.
5)
1.
Mata Uji
3.
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
2.
Baru
menara
isolator
Optic
b.
c.
d.
e.
peralatan
utama
atau
konstruksi
b.
sistem pembumian
c.
d.
e.
Pemeriksaan Visual
a.
menara
konduktor
isolator
aksesoris
b.
andongan
c.
ruang bebas
d.
perlengkapan K2
- 67 Lama
No
4.
5.
Mata Uji
Perpanjangan
Belum
SLO
b.
c.
Pengujian
a.
pemberian tegangan
b.
uji pembebanan
-
6.
Baru
tingkat kebisingan
- 68 L.
1.
Mata Uji
3.
4.
5.
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
2.
Baru
- terminating/sealing end
- Jointing
satu
garis
(single
line
b.
gambar diagram
diagram)
c.
d.
e.
peralatan
utama
atau
konstruksi
b.
sistem pembumian
c.
pengaman elektrik
d.
pengaman mekanik
Pemeriksaan Visual
a.
b.
jointing kabel
c.
terminating/sealing end
d.
e.
pembumian peralatan
f.
g.
b.
c.
Pengujian Sistem
- 69 Lama
No
Mata Uji
Baru
dan
percobaan
Perpanjangan
Belum
SLO
a.
pemberian
tegangan
pembebanan
b.
uji pembebanan
c.
pengukuran beban
- 70 M. MATA UJI LAIK OPERASI SALURAN KABEL LAUT TEGANGAN TINGGI (SKLT)
Lama
No
1.
Mata Uji
3.
4.
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
2.
Baru
- Terminating/sealing end
- Jointing
satu
garis
(single
line
b.
gambar diagram
diagram)
c.
d.
e.
f.
dokumen
lingkungan
hidup
(AMDAL,
UKL/UPL
atau
SPPL)
dan/atau
izin
lingkungan
peralatan
utama
atau
konstruksi
b.
sistem pembumian
c.
pengaman elektrik
d.
pengaman mekanik
Pemeriksaan Visual
a.
b.
terminating/sealing end
c.
perlengkapan rambu-rambu K2
d.
pembumian peralatan
e.
f.
b.
c.
- 71 Lama
No
5.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
Pengujian Sistem
a.
pemberian
tegangan
pembebanan
dan
percobaan
b.
uji pembebanan
c.
pengukuran beban
1.
Mata Uji
3.
4.
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
2.
Baru
- transformator tegangan
- pemutus tenaga
- pemisah
satu
garis
line
b.
gambar diagram
diagram)
c.
d.
e.
f.
peralatan
(single
utama
atau
konstruksi
b.
sistem pembumian
c.
d.
pengaman elektrik
e.
sistem pengukuran
f.
g.
h.
Pemeriksaan Visual
a.
papan nama
b.
cara pemasangan
c.
perlengkapan/perlindungan sistem K2
d.
pembumian peralatan
Pengujian karakteristik
- 73 Lama
No
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
Transformator Arus
- pemeriksaan rasio
- pemeriksaan polaritas
- pemeriksaan polaritas
- pemeriksaan rasio
Transformator Tegangan
Pemutus Tenaga
Pemisah
- pengukuran tahanan isolasi
1)
2)
- pemeriksaan kerja
mekanis & elektris
lokal
dari
secara
Lightning Arrester
- pengujian tahanan isolasi
Perangkat hubung bagi berisolasi gas (GIS)
- 74 Lama
No
5.
6.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
b.
c.
d.
pengujian proteksi
e.
f.
g.
h.
- Pengujian
utama
tahanan
isolasi
rangkaian
- Pengujian
utama
tahanan
kontak
rangkaian
Pengujian Sistem
a.
pemeriksaan
utama
arah
kerja
relai
b.
pemeriksaan
utama
c.
d.
pemberian
tegangan
pembebanan
e.
pengukuran tegangan
f.
g.
pengujian pembebanan
stabilitas
relai
dan
pengaman
pengaman
percobaan
tingkat kebisingan
b.
3)
Keterangan:
1)
2)
Untuk perpanjangan dan belum SLO dapat dilakukan pengamatan dengan metode
pengukuran panas (thermovision).
3)
1.
Mata Uji
3.
4.
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
2.
Baru
- transformator tegangan
- pemutus tenaga
- pemisah
satu
garis
line
b.
gambar diagram
diagram)
c.
d.
e.
f.
g.
peralatan
(single
utama
atau
konstruksi
b.
sistem pembumian
c.
d.
pengaman elektrik
e.
sistem pengukuran
f.
g.
h.
Pemeriksaan Visual
a.
papan nama
b.
cara pemasangan
c.
perlengkapan/perlindungan sistem K2
d.
pembumian peralatan
Pengujian karakteristik
Transformator Arus
- 76 Lama
No
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
- pemeriksaan rasio
- pemeriksaan polaritas
- pemeriksaan polaritas
- pemeriksaan rasio
- pengujian media
(minyak/gas)
Transformator Tegangan
Pemutus Tenaga
pemutus
busur
api
1)
2)
- pemeriksaan kerja
mekanis & elektris
lokal
dari
secara
- 77 Lama
No
5.
6.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
b.
c.
d.
pengujian proteksi
e.
f.
g.
h.
Pengujian Sistem
a.
pemeriksaan
utama
arah
kerja
relai
b.
pemeriksaan
utama
c.
d.
pemberian
tegangan
pembebanan
e.
pengukuran tegangan
f.
g.
pengujian pembebanan
stabilitas
relai
dan
pengaman
pengaman
percobaan
tingkat kebisingan
b.
3)
Keterangan:
1)
2)
Untuk perpanjangan dan belum SLO dapat dilakukan pengamatan dengan metode
pengukuran panas (thermovision).
3)
1.
Mata Uji
Belum
SLO
- transformator tegangan
- pemutus tenaga
- pemisah
- transformator
perlengkapannya
- perangkat
(incoming)
3.
Perpanjangan
Pemeriksaan dokumen
a.
2.
Baru
utama
hubung
satu
dan
bagi
(PHB)
TM
garis
(single
line
b.
gambar diagram
diagram)
c.
d.
e.
f.
g.
peralatan
utama
atau
Konstruksi
b.
sistem pembumian
c.
d.
e.
sistem pengukuran
f.
g.
h.
Pemeriksaan Visual
a.
papan nama
- 79 Lama
No
4.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
b.
cara pemasangan
c.
perlengkapan/perlindungan sistem K2
d.
pembumian peralatan
- pemeriksaan rasio
- pemeriksaan polaritas
- pemeriksaan polaritas
- pemeriksaan rasio
Pengujian karakteristik
Transformator Arus
Transformator Tegangan
Pemutus Tenaga
Pemisah
- pengukuran tahanan isolasi
1)
2)
- pemeriksaan kerja
mekanis & elektris
lokal
dari
secara
- 80 Lama
No
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
- pengujian rasio
Lightning Arrester
- pengujian tahanan isolasi
Perangkat hubung bagi berisolasi gas (GIS)
- Pengujian
utama
tahanan
isolasi
rangkaian
- Pengujian
utama
tahanan
kontak
rangkaian
Transformator Tenaga
(Sweep
- SFRA
Analisys)
Frequency
thermometer
- pengujian
kumparan)
Response
(minyak
dan
- 81 Lama
No
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
- pemeriksaan polaritas
- pengukuran
Tenaga
b.
c.
d.
pengujian proteksi
Perangkat
hubung
bagi
(PHB)
(incoming) dan perlengkapannya
TM
tahanan
tahanan
- pengukuran waktu
Pemutus Tenaga
- pengukuran
Tenaga
kontak
tahanan
rangkaian
isolasi
buka
dan
kontak
- pemeriksaan
fungsi
Pemutus Tenaga
Pemutus
tutup
Pemutus
kontak
bantu
- 82 Lama
No
5.
6.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
e.
f.
g.
h.
Pengujian Sistem
a.
pemeriksaan
utama
stabilitas
relai
b.
c.
pemberian
tegangan
pembebanan
d.
pengukuran tegangan
e.
f.
pengujian pembebanan
dan
pengaman
percobaan
tingkat kebisingan
b.
3)
Keterangan:
1)
2)
Untuk perpanjangan dan belum SLO dapat dilakukan pengamatan dengan metode
pengukuran panas (thermovision).
3)
1.
Mata Uji
3.
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
2.
Baru
- transformator tegangan
- pemutus tenaga
- pemisah
satu
garis
line
b.
gambar diagram
diagram)
c.
d.
e.
f.
g.
peralatan
(single
utama
atau
konstruksi
b.
sistem pembumian
c.
d.
e.
sistem pengukuran
f.
g.
h.
Pemeriksaan Visual
a.
papan nama
b.
cara pemasangan
c.
perlengkapan/perlindungan sistem K2
d.
pembumian peralatan
- 84 Lama
No
4.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
Pengujian karakteristik
Transformator Arus
- pemeriksaan rasio
- pemeriksaan polaritas
- pemeriksaan polaritas
- pemeriksaan rasio
Transformator Tegangan
Pemutus Tenaga
Pemisah
- pengukuran tahanan isolasi
1)
2)
- pemeriksaan kerja
mekanis & elektris
lokal
dari
secara
Lightning Arrester
- pengujian tahanan isolasi
Kapasitor dan perlengkapannya
- 85 Lama
No
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
- pemeriksaan rasio
- pemeriksaan polaritas
b.
c.
d.
pengujian proteksi
e.
f.
g.
h.
- pengukuran kapasitansi
Neutral Current Tranformer
5.
6.
Pengujian Sistem
a.
b.
c.
d.
pengukuran tegangan
e.
f.
pengujian pembebanan
tingkat kebisingan
b.
3)
Keterangan:
1)
2)
Untuk perpanjangan dan belum SLO dapat dilakukan pengamatan dengan metode
pengukuran panas (thermovision).
3)
1.
Mata Uji
3.
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
2.
Baru
- transformator tegangan
- pemutus tenaga
- pemisah
satu
garis
line
b.
gambar diagram
diagram)
c.
d.
e.
f.
g.
peralatan
(single
utama
atau
konstruksi
b.
sistem pembumian
c.
d.
e.
sistem pengukuran
f.
g.
h.
Pemeriksaan Visual
a.
papan nama
b.
cara pemasangan
c.
perlengkapan/perlindungan sistem K2
d.
pembumian peralatan
- 87 Lama
No
4.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
Pengujian karakteristik
Transformator Arus
- pemeriksaan rasio
- pemeriksaan polaritas
- pemeriksaan polaritas
- pemeriksaan rasio
Transformator Tegangan
Pemutus Tenaga
Pemisah
- pengukuran tahanan isolasi
1)
2)
Lightning Arrester
- pengujian tahanan isolasi
Reaktor dan perlengkapannya
- 88 Lama
No
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
- pemeriksaan rasio
- pemeriksaan polaritas
b.
c.
d.
pengujian proteksi
e.
f.
g.
h.
- Pengukuran induktansi
Neutral Current Tranformer
5.
6.
Pengujian Sistem
a.
pemeriksaan
utama
stabilitas
relai
b.
c.
pemberian
tegangan
pembebanan
d.
pengukuran tegangan
e.
f.
pengujian pembebanan
dan
pengaman
percobaan
tingkat kebisingan
b.
3)
Keterangan:
1)
2)
Untuk perpanjangan dan belum SLO dapat dilakukan pengamatan dengan metode
pengukuran panas (thermovision).
3)
1.
2.
3.
4.
5.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
spesifikasi
teknik
peralatan
utama
(penghantar, tiang, isolator, FCO, Arrester,
LBS/ABSW, recloser, sectionalizer)
b.
gambar diagram
diagram)
c.
gambar rute
pentanahan
d.
satu
garis
jaringan
(single
dengan
line
sistem
1)
a.
konstruksi
b.
sistem pembumian
c.
d.
Pemeriksaan Visual
a.
tiang
b.
c.
penghantar
d.
arrester
e.
andongan
f.
jarak bebas
g.
pembumian peralatan
pengukuran
distribusi
tahanan
b.
c.
pengujian
kontrol
fungsi
isolasi
peralatan
jaringan
proteksi
dan
Pengujian Sistem
a.
b.
Keterangan:
1)
Review desain secara lengkap dilakukan jika terjadi perubahan desain pada instalasi
transmisi dan distribusi itu sendiri atau perubahan pada grid (sistem).
- 90 T.
1.
2.
3.
4.
Mata Uji
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
spesifikasi
teknik
(penghantar, tiang)
b.
gambar diagram
diagram)
c.
gambar rute
pentanahan
d.
peralatan
satu
garis
jaringan
utama
(single
dengan
line
sistem
1)
a.
konstruksi
b.
sistem pembumian
c.
Pemeriksaan Visual
a.
tiang
b.
c.
penghantar
d.
andongan
e.
jarak bebas
f.
pembumian jaringan
5.
Baru
pengukuran
distribusi
tahanan
isolasi
jaringan
Pengujian Sistem
a.
pemberian
tegangan
dan
pembebanan selama 1 - 24 jam
b.
percobaan
Keterangan:
1)
Review desain secara lengkap dilakukan jika terjadi perubahan desain pada instalasi
transmisi dan distribusi itu sendiri atau perubahan pada grid (sistem).
1.
2.
3.
4.
5.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
b.
gambar diagram
diagram)
c.
gambar rute
pentanahan
d.
satu
garis
jaringan
(single
dengan
line
sistem
1)
a.
konstruksi
b.
sistem pembumian
Pemeriksaan Visual
a.
terminasi kabel
b.
perlengkapan K2
c.
pembumian peralatan
d.
e.
b.
c.
jointing kabel
d.
sertifikat/daftar
pengalaman
pekerjaan jointing
pelaksana
Pengujian Sistem
a.
b.
pemberian
tegangan
dan
pembebanan selama 1 - 24 jam
c.
percobaan
Keterangan:
1)
Review desain secara lengkap dilakukan jika terjadi perubahan desain pada instalasi
transmisi dan distribusi itu sendiri atau perubahan pada grid (sistem).
1.
2.
3.
4.
5.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
b.
gambar diagram
diagram)
c.
gambar rute
pentanahan
d.
e.
dokumen
lingkungan
hidup
(AMDAL,
UKL/UPL atau SPPL) dan izin lingkungan
satu
garis
jaringan
(single
dengan
line
sistem
1)
a.
konstruksi
b.
sistem pembumian
Pemeriksaan Visual
a.
terminasi kabel
b.
perlengkapan K2
c.
pembumian peralatan
d.
e.
b.
c.
jointing kabel
d.
sertifikat/daftar
pengalaman
pekerjaan jointing
pelaksana
Pengujian Sistem
a.
b.
c.
d.
pemberian
tegangan
dan
pembebanan selama 1 - 24 jam
2)
percobaan
Keterangan:
1)
Review desain secara lengkap dilakukan jika terjadi perubahan desain pada instalasi
transmisi dan distribusi itu sendiri atau perubahan pada grid (sistem).
2)
Sheath test dilakukan untuk kabel dengan selubung bukan jenis semi konduktor.
1.
2.
3.
4.
5.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
b.
gambar diagram
diagram)
c.
gambar rute
pentanahan
d.
satu
garis
jaringan
(single
dengan
line
sistem
1)
a.
konstruksi
b.
sistem pembumian
Pemeriksaan Visual
a.
terminasi kabel
b.
perlengkapan K2
c.
pembumian peralatan
d.
e.
b.
c.
jointing kabel
d.
sertifikat/daftar
pengalaman
pekerjaan jointing
pelaksana
Pengujian Sistem
a.
pemberian
tegangan
dan
pembebanan selama 1 - 24 jam
percobaan
b.
pengukuran beban
c.
Keterangan:
1)
Review desain secara lengkap dilakukan jika terjadi perubahan desain pada instalasi
transmisi dan distribusi itu sendiri atau perubahan pada grid (sistem).
1.
2.
3.
4.
5.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
spesifikasi
teknik
peralatan
utama
(transformator, tiang, FCO, Arrester, PHB TR)
b.
c.
line
1)
a.
konstruksi
b.
sistem pembumian
c.
pengaman elektrik
d.
pengaman mekanik
e.
Pemeriksaan Visual
a.
b.
pemasangan
peralatan
perlengkapannya
c.
perlengkapan K2
d.
pembumian peralatan
e.
kunci PHB TR
utama
dan
b.
pengukuran
tahanan
pembumian
transformator, Arrester, PHB TR
Pengujian Sistem
a.
b.
pemberian
tegangan
dan
pembebanan selama 1 - 24 jam
c.
pengukuran beban
percobaan
Keterangan:
1)
Review desain secara lengkap dilakukan jika terjadi perubahan desain pada instalasi
transmisi dan distribusi itu sendiri atau perubahan pada grid (sistem).
1.
2.
3.
4.
5.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
b.
line
c.
dan
peralatan
utama
1)
a.
konstruksi
b.
sistem pembumian
c.
pengaman elektrik
d.
pengaman mekanik
e.
Pemeriksaan Visual
a.
b.
pemasangan
peralatan
perlengkapannya
c.
perlengkapan K2
d.
pembumian peralatan
e.
kunci gardu
utama
dan
b.
c.
pengujian
kontrol
fungsi
peralatan
proteksi
dan
Pengujian Sistem
a.
- 96 Lama
No
Mata Uji
b.
c.
pemberian
tegangan
dan
pembebanan selama 1 - 24 jam
d.
pengukuran beban
Baru
percobaan
Perpanjangan
Belum
SLO
Keterangan:
1)
Review desain secara lengkap dilakukan jika terjadi perubahan desain pada instalasi
transmisi dan distribusi itu sendiri atau perubahan pada grid (sistem).
1.
2.
3.
4.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
b.
line
c.
dan
peralatan
utama
1)
a.
Konstruksi
b.
sistem pembumian
c.
pengaman elektrik
d.
pengaman mekanik
Pemeriksaan visual
a.
b.
pemasangan
peralatan
perlengkapannya
c.
perlengkapan K2
d.
pembumian peralatan
e.
kunci gardu
a) pemeriksaan rasio
b) pemeriksaan polaritas
a) pemeriksaan polaritas
b) pemeriksaan rasio
utama
dan
Pengujian karakteristik
1) Trafo arus
2) Trafo tegangan
3) Pemutus Tenaga
- 98 Lama
No
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
a) pengujian rasio
5.
b.
c.
d.
pengujian interlock
e.
f.
g.
Pengujian Sistem
a.
pemberian
tegangan
dan
pembebanan selama 1 - 24 jam
b.
pengukuran beban
percobaan
Keterangan:
1)
Review desain secara lengkap dilakukan jika terjadi perubahan desain pada instalasi
transmisi dan distribusi itu sendiri atau perubahan pada grid (sistem).
INSTALASI
PEMANFAATAN
TENAGA
LISTRIK
Lama
No
1.
2.
3.
4.
5.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
b.
c.
d.
peralatan
utama
line
atau
Konstruksi
b.
sistem pembumian
c.
pengaman elektrik
d.
pengaman mekanik
e.
f.
Pemeriksaan Visual
a.
b.
pemasangan
peralatan
perlengkapannya
c.
perlengkapan K2
d.
pembumian peralatan
e.
f.
konstruksi peralatan
utama
dan
b.
c.
pengujian
kontrol
fungsi
peralatan
proteksi
dan
Pengujian Sistem
a.
pemberian
tegangan
dan
pembebanan selama 1 - 24 jam
b.
pengukuran beban
percobaan
INSTALASI
PEMANFAATAN
TENAGA
LISTRIK
Lama
No
1.
2.
3.
4.
5.
Mata Uji
Baru
Perpanjangan
Belum
SLO
Pemeriksaan dokumen
a.
b.
c.
d.
peralatan
utama
line
atau
1)
a.
konstruksi
b.
sistem pembumian
c.
pengaman elektrik
d.
pengaman mekanik
e.
Pemeriksaan Visual
a.
b.
pemasangan
peralatan
perlengkapannya
c.
perlengkapan K2
d.
pembumian peralatan
e.
kunci gardu
utama
dan
b.
c.
pengujian
kontrol
fungsi
peralatan
proteksi
dan
Pengujian Sistem
a.
pemberian
tegangan
dan
pembebanan selama 1 - 24 jam
b.
pengukuran beban
c.
percobaan
- 102 LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 10 TAHUN 2016
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 05 TAHUN 2014
TENTANG TATA CARA AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KETENAGALISTRIKAN
1.
2.
- 103 -
- 104 3.
Akreditasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: .... Tanggal: ....
NOMOR SERTIFIKAT
NOMOR REGISTRASI
Dengan ini menerangkan bahwa,
Nama Badan Usaha
Penanggung Jawab Badan Usaha
Alamat Badan Usaha
- Kabupaten/Kota
- Nomor Telepon, Fax, Email
- NPWP
Jenis Usaha
Klasifikasi
- Bidang
- Subbidang
Kualifikasi
:
:
:
:
:
:
:
:......................................................1.1.212.K.1A.3672.B15
:......................................................1
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
Pembangunan dan Pemasangan Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik
telah memiliki kemampuan dan dapat melaksanakan kegiatan Pembangunan dan Pemasangan Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah dengan kapasitas daya tersambung sampai dengan 900 VA dalam
kabupaten/kota domisili badan usaha, sesuai dengan klasifikasi dan kualifikasi sebagaimana tercantum dalam sertifikat ini.
Sertifikat Badan Usaha ini berlaku sampai dengan tanggal
Februari 2020, sepanjang tidak ada perubahan data klasifikasi dan kualifikasi.
Ditetapkan di ...............
pada tanggal ................
Jabatan,
tanda tangan dan stempel
(Nama Lengkap)
ATAS
PERATURAN
MENTERI
ENERGI
DAN
CARA
AKREDITASI
DAN
SERTIFIKASI
KETENAGALISTRIKAN
: .
Jenis Usaha
: .
Klasifikasi
- Bidang
: .
- Subbidang
: .
Kualifikasi
: .
Keterangan Alih
Daya/Subkontrak
Tidak
Subkontrak
Subkontrak
Waktu
Pelaksanaan
Nomor
Tanggal
No
Nomor dan
Ruang
Badan
Tanggal Izin Nilai Pekerjaan Nomor dan Ruang Lingkup
Lingkup
Usaha
UJPTL Badan
Yang Di
Tanggal
Pekerjaan
Pekerjaan Subkontrak
Usaha
Subkontrakkan Kontrak
Subkontrak
Subkontrak
Waktu
Pelaksanaan
Mulai
Selesai
Kendala/Permasalahan
Tindak lanjut
No
Nama Nama
PJT
TT
Status Pegawai
Tetap
Tidak
Tetap
Sertifikat Kompetensi
Unit
Kompetensi
Level
Nomor
Sertifikat
Nomor
Registrasi
Masa
Berlaku
Penerbit
Sertifikat
No
Nama
Peralatan/Software
Fungsi
Merk/
Spesifikasi
Jumlah
Status
Kalibrasi
Status Kepemilikan
Milik Sendiri
Sewa
Ya (*)
Tidak
kegiatan
ketenagalistrikan;
sertifikasi
kompetensi
tenaga
teknik
- 111 -
a) rekapitulasi
jumlah
sertifikat
yang
diterbitkan,
dengan
No
Klasifikasi
Ruang
Lingkup
Sertifikat
Sub
Bidang
Bidang
Unit
Kompetensi
Level II
Level III
No
Ruang
Lingkup
Sertifikat
Unit
Kompetensi
Nomor
Sertifikat
Nomor
Registrasi
Sampai
Nama
PJT
No
Nama
TT
Status
Pegawai
Tetap
Tidak
Tetap
Unit
Kompetensi
Sertifikat Kompetensi
Level
Nomor
Sertifikat
Nomor
Registrasi
Masa
Berlaku
Penerbit
Sertifikat
No
(*)
Nama
TUK
Alamat, No.
Telp, Fax
Status
Kepemilikan TUK
Milik
Sendiri
Sewa (*)
Ruang
Lingkup/Fasilitas
TUK Untuk Uji
Kompetensi
Durasi
Perjanjian
- 112 -
jumlah
sertifikat
yang
diterbitkan,
dengan
Klasifikasi
Jenis
Usaha
Bidang
Sub Bidang
Kecil
Menegah
Besar
Nama
Pemegang
Sertifikat
No
Klasifikasi
Alamat,
Jenis
Telp,
Usaha
Fax
Kualifikasi
Nomor
Nomor
Sertifikat Registrasi
Bidang Subbidang
2) kepemilikan
kantor
wilayah
termasuk
struktur
Masa Berlaku
Sertifikat
Mulai
Sampai
organisasi
*)
Provinsi
Alamat,
Telp,
Fax
Status kantor
Milik Sendiri
Sewa *)
Nama
PJA
Nama
TA
Status Pegawai
Tetap
Tidak Tetap
:..
2.
Kantor Wilayah
Penanggung Jawab
Usaha Tingkat
Wilayah
Jabatan
Kantor Wilayah
1.
Daftar
Kantor Area
1. ...
Contoh
(Kantor wilayah A)
2. ...
dst ...
2.
Contoh
(Kantor wilayah B)
1. ...
2. ...
dst ...
3.
Contoh
(Kantor wilayah C)
1. ...
2. ...
dst ...
Alamat, No.
Telp & FaKantor Area
Penanggung
Jawab Usaha
Tingkat Area
Jabatan
Alamat tinggal,
No. Telp dan
E-mail
Nama Kantor
Area
Kantor Wilayah
Jumlah SLO-TR
Perkantor Area
... dst
... dst
1.
2.
... dst
1.
2.
... dst
Area/Wilayah
Kendala/Permasalahan
Tindak lanjut
No
Nama
PJT
Nama
TT
Status Pegawai
Tetap
Tidak
Tetap
Unit
Kompetensi
Sertifikat Kompetensi
Level
Nomor
Sertifikat
Nomor
Registrasi
Masa
berlaku
Penerbit
Sertifikat
Nama Kantor
Area
Kantor Wilayah
Jumlah PJT
Jumlah TT
Jumlah PJT
Jumlah TT
1
2
... dst
1
2
... dst
... dst
... dst
Nama Peralatan/Software
Fungsi
Merk/Spesifikasi
Jumlah
Status kalibrasi
Ya (*)
Tidak
e. Dokumen
Sistem
Manajemen
Mutu
Sesuai
Standar
Nasional
:.
Klasifikasi
- Bidang
:.
- Subbidang
:.
Kualifikasi
:.
No
Nama
Pengguna
Jasa
Alamat,
Telp, Fax
Nama Paket
Pekerjaan
(*)
Nilai
Pekerjaan
Keterangan Alih
Daya/Subkontrak
Tidak
Subkontrak
Subkontrak
Waktu
Pelaksanaan
Mulai
Selesai
No
Nama
Paket
Pekerjaan
Badan
Usaha
Subkontrak
Nomor dan
Tanggal Izin
UJPTL Badan
Usaha
Subkontrak
Nilai
Pekerjaan
Yang Di
Subkontrakkan
Nomor
dan
Tanggal
Kontrak
Ruang
Lingkup
Pekerjaan
Subkontrak
Waktu
Pelaksanaan
Mulai
Selesai
Kendala/Permasalahan
Tindak lanjut