PENDAHULUAN
Manusia merupakan mahluk Tuhan Yang Maha Esa yang paling
sempurna dari mahluk lainnya. Dengan segala kelebihan yang dimiliki manusia
termasuk akal, pikiran, perasaan, membuat manusia memiliki kedudukan atau
derajat yang lebih tinggi dari mahluk lainnya. Dengan memiliki ketiga unsur
tersebut, membuat manusia dapat memenuhi segala keinginannya yang
diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan
dengan segala potensinya yang tunduk kepada aturan hokum alam, mengalami
kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati.
A. LATAR BELAKANG
Manusia
merupakan
mahluk
yang
selalu
berinteraksi
dengan
sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya
sendiri. Karena manusia menjalankan perannya dengan menggunakan simbol
untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaannya. Manusia tidak dapat
menyadari individualitas, kecuali melalui perantara kehidupan sosial.
Esensi manusia sebagai mahluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran
manusia tentang status dan posisi dirinya adalah kehidupan bersama, serta
bagaimana tanggungjawab dan kewajibannya di dalam kebersamaan. Kita tidak
dapat melakukan sesuatu seenaknya sendiri, karena disekitar kita juga ada
orang lain yang pasti berhubungan dengan kita.
Seringkali kita lihat dan kita alami, bagaimana sulitnya kita menjalani
hidup tanpa orang lain yang menemani, anggap saja jika seseorang dikucilkan,
maka ia akan terpuruk sendiri menyelesaikan masalahnya tanpa ada yang
membantu. Kemudian dapat berujung pada terganggunya emosi dan psikisnya.
Karena itu, betapa pentingnya peran orang lain di sekitar kita, baik untuk fisik,
rohani maupun psikis kita.
Karena memiliki hasrat untuk saling berinteraksi, maka manusia
berusaha untuk membuat atau mengikuti suatu kelompok. Kelompok berisikan
sekumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama dan saling
ketergantungan, menyebarkan satu sama lain dan saling mempengaruhi.
Untuk tingkat yang lebih luas lagi yaitu masyarakat. Manusia hidup
bermasyarakat agar terpenuhi kebutuhannya dalam mengikuti keorganisasian
dan dalam menyalurkan kecintaannya terhadap daerahnya atau bahkan
negaranya. Dengan adanya kelompok dan masyarakat, semakin memudahkan
manusia untuk menambah wawasan dan menjadi mahluk sosial yang
seutuhnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
C. TUJUAN MAKALAH
1. Menginformasikan kepada pembaca arti penting kedudukan manusia di
muka bumi ini sebagai pemimpin dari mahluk lainnya.
2. Memberikan penjelasan mengenai perbedaan individu, kelompok,
masyarakat.
3. Memberikan tambahan wawasan tentang keunggulan manusia tentang
akal dan pikiran yang dimiliki.
4. Memberikan penjelasan mengenai hubungan manusia dalam individu,
kelompok, dan masyarakat.
5. Memberikan penjelasan tentang beragam kebudayaan dan mata
pencaharian didalam masyarakat.
D. MANFAAT MAKALAH
1. Membangun kesinambungan hubungan antara individu, kelompok,
masyarakat dalam berkehidupan.
2. Sebagai pembelajaran tentang bersolidaritas didalam berkelompok serta
bermasyarakat.
3. Sebagai patokan untuk memahami dengan benar bagaimana arti penting
individu, kelompok, masyarakat.
4. Sebagai tuntutan akademik bagi
para
akademisi
yang
ingin
BAB II
ISI
1998).
Tempramen
dibagi
menjadi
bagian
yaitu
(Sensing,
Kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi
dan mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan tujuan bersama, meyebabkan satu sama lain saling
mempengaruhi (Cartwright&Zander, 1968; Lewin, 1948). Kelompok juga
memiliki tahap perkembangan. Tahap pertama yaitu Pembentukan (Forming).
diterima
keseluruhan.
Tahap
keempat
yaitu
Melakukan
atau
3.
MANUSIA
SEBAGAI
MASYARAKAT
DIDALAM
KEBUDAYAAN
Setelah kelompok, manusia berusaha untuk mencari wadah yang lebih
luas untuk menyalurkan segala kreativitas dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Wadah yang lebih luas yaitu masyarakat. Masyarakat (sebagai terjemahan
istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi
tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat"
sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Masyarakat adalah
sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain).
Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok
orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Menurut Syaikh
Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah
masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang
sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi
sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Bentuk masyarakat dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu masyarakat
berdasarkan
masyarakat
matapencahariannya,
tradisional
dan
masyarakat
modern.
berdasarkan
Masyarakat
lingkungan,
berdasarkan
berdasarkan
lingkungannya
meliputi
masyarakat
agraris,
dalam
berkehidupan
juga
memiliki
wadah
untuk
yaitu
untuk
melindungi
diri
terhadap
alam,
mengatur
manusia
Kebudayaan diperlukan oleh manusia
Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban,
tindakan yang diterima atau ditolak, tindakan yang dilarang atau
diizinkan
Kebudayaan tidak bersifat statis, melainkan dinamis, sebagai
mana manusia dan masyarakat yang melahirkan kebudayaan itu
juga bersifat dinamis.
kebudayaan yang pertama yaitu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma,
peraturan, dan lain sebagainya. Wujud ini bersifat abstrak karena berada
didalam pikiran manusia. Wujud kebudayaan kedua meliputi kompleks dari
aktivitas serta tindakan berpola dari manusia. Wujud ketiga, berupa hasil
karya manusia yang berwujud benda-benda fisik atau artefak.
Hubungan wujud dan unsur universal kebudayaan digambarkan dalam
kerangka kebudayaan:
Lapisan paling dalam adalah wujud pertama kebudayaan, yaitu
gagasan dan ide yang disebut wujud ideal atau sistem budaya
Lapisan tengah adalah wujud kedua kebudayaan, yaitu
keseluruhan aktivitas manusia yang disebut sistem social
Lapisan terluar adalah wujud fisik kebudayaan atau artefak
Disamping itu, terdapat dinamika masyarakat dan kebudayaan.
Dinamika masyarakat dan kebudayaan diantaranya adalah difusi & migrasi
manusia, asimilasi dan akulturasi, inovasi dan penemuan, manusia sebagai
mahluk budaya, mencapai peradaban. Difusi berarti proses penyebaran
kebudayaan dan migrasi adalah suatu proses perpindahan sekelompok atau
beberapa kelompok manusia dari satu tempat ke tempat lain. Asimilasi adalah
percampuran kebudayaan asli dengan kebudayaan asing yang menghasilkan
kebudayaan baru, sedangkan akulturasi adalah penggabungan antara
kebudayaan asli dengan kebudayaan asing yang tidak memunculkan
kebudayaan baru. Sedangkan inovasi adalah penemuan baru yang berbeda dan
belum pernah ada, disamping itu penemuan adalah inovasi yang dilanjutkan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. APAKAH MANUSIA ITU?
Berdasarkan penelitan yang panjang, MacLean (1990) mengajukan
sebuah konsep yang diberi nama The Triune Brain (Tiga Serangkai Otak).
Teori ini mulai dikembangkan pada tahun 1954 dan terus berkembang
10
pada
pola
perilaku
bawaan
yang
penting
untuk
11
memiliki bagian otak ini. Walaupun neocortex juga dimiliki mamalia lain
selain manusia, pada manusia perbandingan ukuran neocortex dari keseluruhan
otak adalah yang terbesar. Pada manusia neocortex mencakup 80% dari otak
bila dibandingkan dengan pada mamalia lain yang umumnya hanya
mencakup 30 sampai 40% dari keseluruhan otaknya (King, 2011).
DUA BELAHAN OTAK MANUSIA
12
antara lain: (1) pengetahuan manusia tentang diri sendiri dan lingkungannya;
(2) manusia dalam hubungannya dengan hidup komunitas; dan (3) agama
membantu manusia hidup dengan lebih baik.
Pengetahuan menjadi unsur yang penting dalam usaha membentuk
manusia yang lebih baik. Dengan pengetahuan yang memadai manusia dapat
mengembangkan diri dan hidupnya. Dalam hal ini ilmu lebih kritis daripada
hanya menerima apa yang didapat dari pengetahuan. Sekalipun demikian
kelompok megangkat pengetahuan untuk memahami hidup manusia dan secara
kritis dilihat oleh ilmu. Pengetahuan yang dimaksud di sini lebih pada
pengetahuan manusia tentang diri sendiri dan dunianya. Ketika manusia
mengetahui dan mengenal dirinya secara penuh, ia akan hidup secara lebih
sempurna dan lebih baik dalam dunia yang adalah dunianya. Berkaitan dengan
itu manusia juga membutuhkan pengetahuan tentang lingkungan atau
dunianya. Dengan pengetahuan yang ia miliki tentang dunia atau
lingkungannya, manusia dapat mengadaptasikan dirinya secara cepat dan lebih
mudah.
B.
KELOMPOK-KELOMPOK
SOSIAL
DALAM
KEHIDUPAN MANUSIA
Didalam hubungan antarmanusia, yang penting adalah reaksi yang
timbul sebagai alat hubungan yang menyebabkan tindakan seseorang
bertambah luas. Terdapat suatu kecenderungan manusia untuk memberikan
keserasian dengan tindakan-tindakan orang lain, karena sejak dilahirkan
manusia sudah memiliki dua hasrat atau kinginan pokok, yaitu :
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di
sekelilingnya (yaitu masyarakat)
2. Keinginan untuk menjadi satu
dengan
suasana
alam
sekelilingnya.
Manusia menggunakan pikiran, perasaan dan kehendaknya untuk
menghadapi dan menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan tersebut.
Interaksi manusia dengan sesamanya maupun dengan lingkungannya
menimbulkan kelompok-kelompok social atau social group, yang merupakan
13
himpunan atau sekumpulan orang atau kesatuan manudia yang hidup bersama.
Kebersamaan bisa timbul dikarenakan oleh beberapa factor. Faktor diantaranya
adalah kegiatan saling tukar-manukar pengalaman (social experience) didalam
kehidupan berkelompok, selain itu untuk menyumbangkan ide-ide kreativitas
didalam diri manusia.
Penelitian terhadap social experience ini sangat penting untuk
mengetahui sejauh mana kelompok terhadap individu, bagaimana reaksi
kelompok, dan bagaimana reaksi individu terhadap pengaruh tersebut dalam
pembentukan kepribadian. Suatu kelompok sosial cenderung untuk tidak
menjadi kelompok yang statis, namun selalu berkembang serta mengalami
perubahan-perubahan dalam aktivitas dan bentuknya. Manusia memiliki naluri
untuk saling berinteraksi sehingga menghasilkan pola pergaulan yang
dinamakan pola interaksi sosial.
1. Tahap Pembentukan (Forming)
Tahap ini merupakan tahap pertama dalam pembentukan kelompok
kerja, para anggota mulai mempelajari tugas yang diberikan dan
berkenalan dengan anggota lainnya. Tahap Forming ini
dikarakteristikkan oleh banyaknya ketidakpastian, para anggota
kelompok masih tidak terlalu jelas mengenai Tujuan dan Objective
kelompok, merasa kebingungan, masih menyembunyikan perasaan
masing-masing, keterlibatannya masih kurang.
14
15
hanya
mengandalkan
alam
untuk
pemenuhan
hidup
anggota
16
teknologi. Masyarakat ini mulai terbentuk sejak munculnya ilmuwanilmuwan Eropa Barat pada sekitar abad ke-16. Ilmuwan-ilmuwan ini
melahirkan suatu Revolusi Industri pada dua abad selanjutnya. Dampak
dari perubahan ini adalah kemajuan di bidang perekonomian dan
meningkatnya kemakmuran masyarakat. Industrialisasi adalah keadaan
di mana suatu system perekonomian dilengkapi dengan mesin/pabrik
yang selanjutnya hal ini menjadi stimulus bagi sector-sektor
perkonomian lainya.
informatika,
yang
merupakan
kelanjutan
dari
periode
17
Kedua,
karena
rendahnya
tingkat
pendidikan
dan
18
pula
kelangsungannya
eksistensi
dengan
suatu
adanya
masyarakat
kebudayaan.
hanya
dapat
Sedangkan
dijaga
perwujudan
19
20
Serikat, sebagian diganti setelah 1863 dengan istilah perkawinan antara suku
atau bangsa. Sementara itu, istilah amalgamasi bisa mengacu pada antar
pembiakan yang berbeda putih maupun etnis non-putih, istilah perkawinan
antara suku atau bangsa dimaksud antar pembiakan khusus untuk kulit putih
dan non-putih, terutama Afrika-Amerika
Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan
hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.
Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang
atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usahausaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan
memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.
21
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
22
DAFTAR PUSTAKA
23
24