MAMALIA
1.
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Artiodactyla
Famili
Bovidae
Genus
Spesies
: Bos
: Bos
javanicus
Deskripsi :
Hewan ini mempunyai bentuk dan ukuran mirip sapi, dengan
panjang tubuh 108-200 cm, tinggi pundak 130-170 cm. Berat tubuhnya
dapat mencapai 900 kg. Beberapa ciri yang membedakan dengan sapi
lokal yaitu antara lain warna kulit dan rambut banteng betina selalu
coklat kemerahan dan jantan berwarna hitam. Baik jantan maupun betina,
kulit dan rambut di bagian kaki bawah berwarna putih. Banteng jantan
mempunyai tanduk yang selalu menghadap ke arah atas atau sedikit
condong ke depan, sedangkan betina hampir semua tumbuh kearah
belakang.
Musim kawin banteng dari lokasi yang berbeda selalu berlainan.
Anak yang dilahirkan selalu 1 ekor. Anak banteng menjadi dewasa
setelah berumur 2-3 tahun. Selama musim penghujan satwa ini memakan
rebung, dedaunan dan pada musim kemarau menyukai merumput di
padang rumput atau hutan terbuka. Satwa ini Tersebar di Pulau Jawa.
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Carnivora
Familia
: Felidae
Genus
: Panthera
Spesies
: Panthera pardus
Deskripsi :
Macan tutul adalah salah satu dari empat kucing besar. Hewan ini
dikenal juga dengan sebutan harimau dahan karena kemampuannya
memanjat. Pada mulanya, orang berpikiran bahwa macan tutul adalah
hibrida dari singa dan harimau, sehingga muncul nama "leopard" di
kalangan peneliti Eropa awal. Macan tutul jawa (P. p. melas) adalah
fauna identitas Jawa Barat dan termasuk hewan yang terancam punah di
Indonesia.
Macan tutul berukuran besar, dengan panjang tubuh antara satu
sampai dua meter. Spesies ini pada umumnya memiliki bulu berwarna
kuning kecoklatan dengan bintik-bintik berwarna hitam. Bintik hitam
dikepalanya berukuran lebih kecil. Macan tutul betina serupa, dan
berukuran lebih kecil dari jantan.
Daerah sebaran macan tutul adalah di benua Asia dan Afrika.
Spesies ini sempat dianggap memiliki banyak anakjenis (lebih dari 30
subspesies) yang ditemukan di segala macam habitat, mulai dari hutan
tropis, gurun, savanah, pegunungan dan daerah pemukiman, namun
sekarang direduksi menjadi hanya sembilan setelah dilakukan pengujian
molekuler.
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Carnivora
Famili
Spesies
Felidae
Genus
: Panthera
tigris
:
Panthera
Deskripsi
Harimau sumatera adalah subspesies harimau terkecil.
Harimau sumatera mempunyai warna paling gelap di antara
semua subspesies harimau lainnya, pola hitamnya berukuran
lebar dan jaraknya rapat kadang kala dempet. Harimau sumatera
jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci dari kepala ke buntut
atau sekitar 250 cm panjang dari kepala hingga kaki dengan
berat 300 pound atau sekitar 140 kg, sedangkan tinggi dari
jantan dewasa dapat mencapai 60 cm. Betinanya rata-rata
memiliki panjang 78 inci atau sekitar 198 cm dan berat 200
pound atau sekitar 91 kg. Belang harimau sumatera lebih tipis
daripada subspesies harimau lain. Warna kulit harimau sumatera
merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari
kuning kemerah-merahan hingga oranye tua. Subspesies ini juga
punya lebih banyak janggut serta surai dibandingkan subspesies
lain,
terutama
harimau
jantan.
Ukurannya
yang
kecil
bila
binatang
buruan
tersebut
lambat
berenang.
Bulunya
rantai
makanan,
harimau
mepertahankan
populasi
terjaga.
Mereka
memiliki
indera
pendengaran
dan
Orangutan
juga
dapat
jadi
mangsa,
mereka
jarang
sumatera
diperkirakan
tidak
bahwa
diketahui
4-5
ekor
dengan
harimau
tepat,
sumatera
tetapi
dewasa
sumatera
dapat
berbiak
kapan
saja.
Masa
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Omnivora
Famili
Ursidae
Genus
Helarctos
Spesies
Klasifikasi
: Helarctos
malayanus
Deskripsi :
Beruang madu termasuk familia ursidae dan merupakan jenis
paling kecil dari kedelapan jenis beruang yang ada di dunia. Beruang ini
adalah fauna khas provinsi Bengkulu sekaligus dipakai sebagai simbol
dari provinsi tersebut. Beruang madu juga merupakan maskot dari kota
Balikpapan. Beruang madu di Balikpapan dikonservasi di sebuah hutan
lindung bernama Hutan Lindung Sungai Wain. Panjang tubuhnya 1,40 m,
tinggi punggungnya 70 cm dengan berat berkisar 50 65 kg. Bulu
beruang madu cenderung pendek, berkilau dan pada umumnya hitam,
matanya berwarna cokelat atau biru,selain itu hidungnya relatif lebar
tetapi tidak terlalu moncong. Jenis bulu beruang madu adalah yang paling
pendek dan halus dibandingkan beruang lainnya, berwarna hitam kelam
atau hitam kecoklatan, di bawah bulu lehernya terdapat tanda yang unik
berwarna oranye yang dipercaya menggambarkan matahari terbit.
Berbeda dengan beruang madu dewasa, bayi beruang madu yang baru
lahir memiliki bulu yang lebih lembut, tipis dan bersinar. Karena
hidupnya di pepohonan maka telapak kaki beruang ini tidak berbulu
sehingga ia dapat bergerak dengan kecepatan hingga 48 kilometer per
jam dan memiliki tenaga yang sangat kuat. Kepala beruang madu relatif
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Artiodactyla
Famili
Hippopotamidae
Genus
Hippopotamus
Spesies
Hippopotamus amphibius
Klasifikasi
Deskripsi :
Kuda nil memiliki tubuh yang besar dan berat, serta kulit kelabu
gelap. Mereka juga memiliki gading besar yang biasa mereka gunakan
untuk mempertahankan diri dari predator. Kuda nil memiriki ciri khas
tubuh yang besar, mulut dan gigi yang sangat besar, empat kaki yang
pendek dan gemuk, serta badan yang hampir tidak berambut. Kuda nil
dewasa memiliki berat 1.5 sampai 3 ton. Meskipun bertubuh besar dan
berkaki pendek, kuda nil mampu berlari dengan cepat. Untuk jarak
pendek, mereka mampu berlari secepat 30 km/jam, lebih cepat dari
kecepatan lari manusia pada umumnya. Kuda nil memiliki watak agresif
dan dianggap salah satu hewan paling berbahaya di Afrika. Kerabat kuda
nil yang paling dekat adalah kelompok Cetacea, seperti paus, lumbalumba dan pesut. Selain itu kuda nil juga berkerabat dengan babi dan
hewan-hewan berkuku genap lainnya.
Kuda nil adalah hewan herbivora. Pada siang hari, kuda nil berada
air atau di lumpur untuk tetap dingin. Di air, kuda nil hidup secara
berkelompok, dan menguasai wilayah tertentu. Kuda nil juga tidur,
bereproduksi dan melahirkan di air. Pada petang dan malam hari, kuda nil
keluar dari air dan memakan rumput. Di darat, kuda nil tidak
berkelompok dan tidak memiliki wilayah teritorial.
Status: Apendix I.
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Artiodactyla
Famili
: Bovidae
Genus
: Bubalus
Spesies
: Bubalus
depressicornis
Deskripsi :
Anoa adalah hewan endemik Sulawesi, sekaligus maskot
provinsi Sulawesi Tenggara. Ekor lebih pendek dan lembut, serta
memiliki tanduk melingkar. Penampilan mereka mirip dengan
kerbau, dengan berat berat tubuh 150-300 kilogram dan tinggi
75 centimeter. Habitat anoa berada di hutan tropika dataran,
sabana (savanna), terkadang juga dijumpai di rawa-rawa. Mereka
merupakan penghuni hutan yang hidupnya berpindah-pindah
tempat.
Apabila
menjumpai
musuhnya,
anoa
akan
berubah
menjadi
lebih
gelap
seiring
dengan
pertumbuhannya.
Status: IUCN
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Carnivora
Famili
: Viverridae
Genus
: Arctictis
Spesies
: Arctictis
binturong
Deskripsi :
Binturung
(Arctictis
binturong)
adalah
sejenis
musang
Cakarnya
berkuku
tajam
dan
melengkung,
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Artiodactyla
Famili
: Cervidae
Genus
: Cervus
Spesies
: Cervus
unicolor
Deskripsi :
Rusa sambar atau sambar india (disebut juga rusa sambur,
sambhur, Tamil: Kadaththi man), adalah jenis rusa besar yang
umum berhabitat di Asia. Spesies yang umum memiliki ciri khas
tubuh yang besar dengan warna bulu kecoklatan. Sambar dapat
tumbuh setinggi 102 cm - 160 cm sampai bahu dengan berat
sekitar 546 kg. Sambar umumnya berhabitat di hutan dan
bergantung pada tanaman semak atau rerumputan. Mereka
umumnya hidup dalam kelompok dengan anggota 5 - 6 anggota.
Rusa sambar (Cervus unicolor syn. Cervus aristotelis) mendiami
Hainan),
Taiwan,
serta
di
pulau
Sumatra
dan
Kalimantan di Indonesia.
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Artiodactyla
Famili
: Camelidae
Genus
: Camelus
Spesies
: Camelus
dromedarius
Klasifikasi
Deskripsi :
Unta atau Onta adalah dua spesies hewan berkuku genap dari genus
Camelus (satu berpunuk tunggal-Camelus dromedarius, satu lagi
berpunuk ganda-Camelus bactrianus) yang hidup ditemukan di wilayah
kering dan gurun di Asia dan Afrika Utara. Rata-rata umur harapan hidup
unta adalah antara 30 sampai 50 tahun. Domestikasi unta oleh manusia
telah dimulai sejak kurang lebih 5.000 tahun yang lalu. Pemanfaatan unta
antara lain untuk diambil susu (yang memiliki nilai nutrisi lebih tinggi
dari pada susu sapi) serta dagingnya, dan juga digunakan sebagai hewan
pekerja. Unta hidup di padang pasir yang memiliki range temperatur
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Actinopterygii
Ordo
Osteoglossiformes
Famili
: Osteoglossidae
Genus
: Arapaima
Spesies
: Arapaima gigas
Deskripsi :
Arapaima, pirarucu, atau paiche (Arapaima gigas) adalah jenis ikan
air tawar terbesar di dunia yang berasal dari perairan daerah tropis
Amerika Selatan. Ikan Arapaima dapat tumbuh maksimal sepanjang 3
meter dan berat 200 kilogram. Saat ini sudah sangat jarang terdapat
arapaima yang berukuran lebih dari 2 meter karena ikan ini sering
ditangkapi untuk dikonsumsi penduduk atau diekspor ke negara lain.
: Animalia
Phylum
: Chordata
Class
: Osteichthyes
Ordo
: Crocodylia
Family
Alligatoridae
Klasifikasi
Genus
Alligator
Species
: Alligator gar
Deskripsi :
Merupakan ikan yang satu ini mirip dengan bentuk buaya dan aligator
mirip dalam penampilan dapat kita lihat gambarnya di atas jenis ikan satu ini
mirip sekali dengan seekor buaya maupun dengan ciri-cirinya, tidak jauh berbeda
dengan bentuk buaya, tapi menunjukkan sejumlah perbedaan. Buaya yang
berwarna gelap dengan moncong lebar dan bulat dan biasanya ditemukan di air
tawar. Buaya adalah keabu-abuan-hijau dan lebih memilih habitat pantai, payau,
dan air garam. Mereka memiliki, sempit meruncing, moncong segitiga. Juga, gigi
keempat pada kedua sisi rahang bawah dari buaya cocok ke soket internal di
rahang atas sehingga gigi ini tersembunyi ketika mulut ditutup. Pada buaya, gigi
keempat selalu terbuka. Dan ukurannya Spesimen terbesar tercatat tersebut
diberikan untuk spesimen Louisiana diukur pada 576 cm (19 ft 2 in) meskipun
beberapa sumber menyebutkan pengukuran sebagai 6 m (19,8 kaki). Perlu dicatat,
bagaimanapun, bahwa angka ini tidak berdasar dan dengan demikian, yang
diselenggarakan di pertanyaan.
Alligator merupakan ikan, relatif pasif soliter yang hidup di badan air segar
dan payau di Amerika Serikat bagian tenggara Ini adalah karnivora dan makan
dengan mengintai di antara alang-alang dan vegetasi, menyergap mangsa lainnya.
Alligator gar sering dicurigai dalam serangan terhadap manusia tetapi tidak ada
serangan-serangan ini telah resmi dikonfirmasi sebagai karya spesies ini. Alligator
gar Meskipun lebih suka bergerak lambat perairan sungai, bayous, dan oxbows
sepanjang tahun ini, tampaknya perlu waktu musim semi bidang banjir tergenang
atau vegetasi lahan basah dalam rangka untuk bertelur. Sampai relatif baru semua
gars umumnya telah diklasifikasikan dalam genus Lepisosteus Lacepde , 1803.
Para Alligator gar telah diberi nama adamantinus Atractosteus oleh eksentrik
Samuel Konstantin Rafinesque-Schmaltz pada tahun 1818, dan untuk waktu yang
lama Atractosteus hanya dipandang sebagai sinonim junior Lepisosteus.
Kelas
Actinopterygii
Ordo
Osteoglossiformes
Famili
Orteoglossidae
Klasfikasi
Filum
Genus
: Chordata
Scleropages
Species
: Scleropages
formosus
Deskripsi :
Arwana Asia adalah spesies asli sungai-sungai di Asia Tenggara
khususnya Indonesia. Ada empat varietas warna yang terdapat di lokasi:
kini belum punah. Banyak nama yang melekat padanya,di antara ikan
siluk, ikan kayangan, ikan kalikasi, dan ikan kelasa.
Secara morfologis (ciri-ciri fisik), badan dan kepala arwana agak padat.
Tubuhnya pipih dan punggungnya datar, hampir lurus dari mulut hingga sirip
punggung. Garis lateral atau gurat sisi yang terletak di samping kiri dan kanan
tubuh arwana panjangnya antara 20-24 cm. Bentuk mulutnya mengarah keatas dan
mempunyai sepasang sungut pada bibir bawah. Ukuran mulutnya lebar dan
rahangnya cukup kokoh. Giginya berjumlah 15-17. Bagian insangnya di lengkapi
dengan penutup insang. Letak sirip punggungnya berdekatan dengan pangkal sirip
ekor (caudal). Sirip anusnya lebih panjang dari pada sirip punggung (dorsal),
hampir mencapai sirip perut (ventral). Panjang arwana dewasa sangat variatif,
antara 30-80 cm.
4. Ikan Macan (Pseudoplatystoma fasciatum)
Kalsifikasi:
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Actinopterygii
Ordo
: Siluriformes
Family
: Pimelodidae
Genus
: Pseudoplatystoma
Spesies
Pseudoplatystoma
fasciatum
Deskripsi:
Ikan macan merupakan salah satu jenis ikan yang berukuran
sedang, ukuran panjang tubuhnya dapat mencapai 90 cm. Tubuhnya
berbentuk bulat memanjang, kepalanya besar dan panjang berbentuk
seperti paruh bebek, mempunyai misai 3 pasang berukuran panjang yang
melebihi separo panjang tubuhnya. Ikan ini mempunyai mata berbentuk
bulat dan berukuran besar, sirip-siripnya tampak kokoh dengan duri
keras, sirip punggung menyerupai layar perahu, sirip ekor bercagak yang
di bagian atas juga tampak seperti layar. Warna tubuhnya coklat
kehijauan dengan pola-pola garis dan totol-totol hitam pada tubuh di
bagian latero-dorsal dan seluruh sisik-sisiknya.
Ikan macam termasuk jenis ikan yang berperilaku nocturnal,
mencari pakan pada suasana gelap atau pada malam hari. Misainya
digunakan untuk membantu memperoleh mangsa dan mendeteksi arah
datangnya bahaya secara cepat dan akurat. Pada waktu siang hari ikan ini
biasanya tampak melayang di tengah air yang berdekatan dengan bendabenda di dalamnya, sehingga ikan ini tampak seperti kayu. Ikan macan
berkembang biak melalui pembuahan eksternal, telur yang dihasilkan
akan menempel pada substrat seperti potongan kayu, ranting atau media
Actinopterygii
Ordo
Characiformes
Famili
Serrasalmidae
Klasfikasi
Filum
Genus
: Chordata
Pygopristis
Species
: Pygopristis
Serrasalmus
Deskripsi :
Morfologi Ikan piranha ini akan dapat berkembang biak dengan
baik pada iklim tropis Indonesia yang mirip dengan daerah asalnya
di Amazon, apalagi tanpa adanya predator alami. Kalaupun ada yang
menjualnya di toko ikan hias dengan harga berkisar antara 20-35 ribu
rupiah dengan ukuran 6-10 cm. hewan ini memiliki warna tubuh perak
kemerahan, terutama didaerah perut, sisi tubuh dan daerah bagian tubuh
di batasi oleh sirip. Saat mudah hewan ini memiliki warnah perak bintikbintik hitam atau warna gelap lain. Panjang hewan ini maksimum
Selatan.
Di
sungai-sungai Venezuela,
mereka
disebut caribes. Mereka terkenal dengan gigi tajam dan pemakan daging.
Meskipun Hollywood sering memberikan citra negatif pada piranha,
mereka sebenarnya tidak seberbahaya itu.
C. AVES
1. Burung Kaswari (Casuarius casuarius)
Filum
: Chordata
Kelas
: Aves
Ordo
Casuariformes
FamilI
Casuariidae
Genus
Casuarius
Klasifikasi
Kerajaan
:
: Casuarius
Spesies
casuarius
: Animalia
Deskripsi :
Burung kasuari (emu). Tidak dapat terbang, tidak
berlunas,
sayap
kecil,
memiliki
sayap
yang
sangat
: Aves
Ordo
Pelecaniformes
Family
Pelecanidae
Genus
Pelecanus
Klasifikasi
Kingdom
Spesies
: Animalia
: Pelecanus
conspicillum
:
Fillum
Chordata
Deskripsi:
Paruh berwarna merah jambu, besar dan lurus, dilengkapi dengan
kait pada ujungnya yang berwarna kuning dan kantong besar. Paruh
bagian bawah berfungsi untuk menyimpan makanan. Kaki berselaput
penuh. Jari-jari berselaput renang penuh pada selaput jarinya. Bentuk
ekor rounded. Burung air yang sangat besar +(150 cm), mempunyai berat
badan berkisar antara 4,5-11 kg, dengan rentangan sayap 2,75 m.
Burung ini biasanya putih atau sebagian besar putih. Sayap dan
ekor sebagian berwarna hitam. Pada bagaian dada putih,punggung hitam,
tungging hitam, tunggir putih. Selama musim mengeram warna kulit
yang sulah, paruh, kantung, tenggorok, dan kaki menjadi lebih jelas. Ciri
lainnya iris cokelat pucat, kulit muka tidak berbulu dan paruh berwarna
merah jambu, kaki cokelat. Mempunyai kelenjar minyak. Perbedaan
morfologi antara jantan dan betina tidak jelas, sehingga agak sukar
membedakan pelikan jantan dengan pelikan betina. Seekor pelikan
mampu bertelur sebanyak 4 butir, telur berwarna putih dan berukuran
besar. Telur-telur itu akan menetas setelah dierami selam 30 hari.
Pengeraman dan pemeliharaan dilakukan oleh induk jantan dan betina
secara baik, yaitu secara bergantian. Pelikan suka hidup berkelompok dan
berenang di danau, rawa-rawa, sungai, muara, teluk, dan lautan.
Umumnya tidak bersuara, tetapi dapat mengeluarkan erangan dari
tenggorokan.
Di alam burung pelikan memakan ikan dan cara menangkapnya
dengan cara menyendokan paruhnya kedalam air yang terdapat ikan.
Seekor pelikan dalam satu hari mampu memakan ikan seberat 6 kg.
Burung pelikan merupakan burung yang hidup sosial, berkelompok
dalam jumlah 50 sampai 40.000 berpindah dari tempat yang satu ke
tempat yang lain di daratan. Burung ini suka berenang di air, pakan
utamanya adalah ikan, sambil berenang pelikan menangkap ikan dengan
mudah, karena paruhnya yang bekerja serupa jala penangkap ikan.
Paruhnya yang menyerupai kantung tidak seperti jala yang berlobang tapi
sangat lentur dan mudah melar. Pada saat makan, paruh bagian bawah
akan memelar. Berbiak di India barat daya, Sri Langka, Burma, dan Cina
tenggara. Juga diperkirakan di Asia tenggara dan Filipina. Bermigrasi ke
selatan. Rentan (Collar dkk 1994.) Pada musim dingin ke Sumatera utara.
Tercatat di Sumatera selatan, kemungkinan berbiak disana. Pada abad
yang lalu, Spenser St John pernah menemukan burung (yang
kemungkinan besar adalah jenis ini) di P. Blambangan, lepas pantai
Sabah. Hanya sedikit catatan dari Jawa.
Klasifikasi
Kerajaan
: Animalia
Deskripsi:
Filum
: Chordata
Kelas
: Aves
Ordo
: Anseriformes
Famili
: Anatidae
Genus
: Cygnus
Spesies
: Cygnus atratus
Angsa hitam memiliki paruh lebar dan memiliki ujung yang membulat,
berwarna merah dengan garis putih diujungnya. Paruh ini digunakan untuk
menyaring tanaman, biji dan hewan-hewan kecil dari lumpur dan air. Kaki
berwarna abu-abu dan berselaput. Jari-jari depan saja yang bersambung dengan
selaput renang. Bentuk ekor pointed. Burung dewasa berukuran besar, dengan
panjang mencapai +130cm. Seluruh bulu-bulunya berwarna hitam dengan
perkecualian bulu sayap yang terdapat warna putih dan mempunyai pelumas bulu.
Iris mata berwarna hitam. Angsa Hitam mempunyai leher yang sangat panjang
dan membentuk huruf S . Burung betina serupa dan berukuran lebih kecil dari
burung jantan. Anak angsa mempunyai bulu berwarna abu-abu. Kakinya
berbentuk sebagai kaki perenang, dengan paruh berwarna merah. Mempunyai
lamella yang merupakan tambahan zat tanduk yang berguna untuk menyaring
lumpur pada kedua sisi paruhnya. Hampir semua Angsa Hitam adalah monogami
spesies. Kedua induk bersama-sama membesarkan anak angsa dan bersarang di
tengah-tengah danau yang dangkal. Rawa, payau, mangrove, tambak, kolam,
sungai. Dapat sampai jauh ke pedalaman. Angsa Hitam tidak bermigrasi dan
menetap di tempat dimana mereka menetas. Andaman, Sunda besar, Sumatera,
Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Perilaku angsa hitam yang
diamati di ragunan dimulai dari pukul 09.09 sampai pukul 09.20. Pada pukul
09.09 angsa bersuara di darat. Pukul 09.10 angsa makan di darat. Pukul 09.13
menggoyangkan ekor. Pukul 09.15 angsa kembali ke air dan berenang. Pukul
-9.18 Angsa makan di air dan menyelamkan kepala. Pukul 09.22 angsa makan di
darat dan minum di air. Makanan yang dimakan berasal dari pengelola kebun
binatang ragunan yaitu: toge, sawi, kangkung, pur dan jagung. Pada pukul 09.24
angsa menelisik bulu di air. Pada pukul 09.28 angsa berenang sambil
menggoyangkan ekornya.
4. Burung Bangau sarus (Grus antigone)
Kalsifikasi:
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Aves
Ordo
: Gruiformes
Family
: Gruidae
Genus
: Grus
Spesies
: Grus antigone
Deskripsi:
Burung ini merupakan burung terbang berbadan tertinggi di
dunia. Pada abad ke-19 bukan pemandangan yang langka untuk melihat
ratusan ribu bangau saurs terbang beriringan di langit India bagian Utara.
Namun saat ini jumlahnya terus menurun dan hanya tersisa sekitar
10.000 yang tersisa di India. Habitat bangau sarus adalah daerah dengan
tanah basah, dan sawah. Mereka adalah binatang omnivora. Burung jenis
ini lebih sering terlihat berkeliaran mencari makanan di perairan dangkal
secara berpasangan.
Populasi bangau sarus di seluruh dunia diperkirakan hanya ada
sekitar 20.000 ekor, dimana kurang dari 10.000 ekor yang merupakan
bangau sarus dewasa. Hilangnya habitat sang bangau menjadi alasan
utama penurunan populasi mereka. Banyak sekali lahan basah yang
sudah berubah menjadi sawah. Padahal dulunya, bangau sarus sempat
dianggap sebagai burung suci di beberapa daerah, atau paling tidak
dianggap sebagai pertanda baik dan kesuburan. Namun karena populasi
manusia yang terus meningkat dan kebutuhan akan lahan pertanian yang
lebih luas, habitat burung yang sempat dianggap suci tersebut pun
dirampas. Saat ini populasi bangau sarus dikategorikan dalam status
"Rentan (VU)" dalam Red List IUCN.
5. Elang Jawa (Nisaetus bartelsi)
Kalsifikasi:
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Aves
Ordo
: Falconiformes
Family
: Accipitridae
Genus
: Nisaetus
Spesies
: Nisaetus
bartelsi
Deskripsi:
Elang yang bertubuh sedang sampai besar, langsing, dengan
panjang tubuh antara 60-70cm(dari ujung paruh hingga ujung ekor).
Kepala berwarna coklat kemerahan (kadru), dengan jambul yang tinggi
menonjol (2-4 bulu, panjang hingga 12 cm) dan tengkuk yang coklat
kekuningan (kadang nampak keemasan bila terkena sinar matahari).
Jambul hitam dengan ujung putih, mahkota dan kumis berwarna hitam,
sedangkan punggung dan sayap coklat gelap. Kerongkongankeputihan
dengan garis (sebetulnya garis-garis) hitam membujur di tengahnya. Ke
bawah,ke arah dada, coret-coret hitam menyebar di atas warna kuning
kecoklatan pucat, yang pada akhirnya di sebelah bawah lagi berubah
menjadi pola garis (coret-coret) rapat melintang merah sawo matang
sampai kecoklatan di atas warna pucat keputihan bulu-buluperut dan
kaki. Bulu pada kaki menutup tungkai hingga dekat ke pangkal jari.
Ekor kecoklatan dengan empat garis gelap dan lebar melintang yang
nampak jelas di sisibawah, ujung ekor bergaris putih tipis. Betina
berwarna serupa, sedikit lebih besar. Iris mata kuning atau kecoklatan,
paruh kehitaman, sera (daging di pangkal paruh) kekuningan; kaki (jari)
kekuningan. Burung muda dengan kepala, leher dan sisi bawah tubuh
berwarna coklatkayu manis terang, tanpa coretan atau garis-garis.
D. REPTIL
1. Buaya (Crocodylusno vaeguineae)
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Sauropsida
Ordo
: Crocodilia
Famili
: Crocodylidae
Genus
: Crocodylus
Spesies
: Crocodylusno
vaeguineae
Deskripsi :
Panjang tubuhnya sampai sekitar 3,35 m pada yang jantan,
sedangkan yang betina hingga sekitar 2,65 m. Buaya ini memiliki sisiksisik yang relatif lebih besar daripada buaya lainnya apabila
disandingkan. Di bagian belakang kepala terdapat 47 sisik lebar (postoccipital scutes) yang tersusun berderet melintang, terpisah agak jauh di
kanan-kiri garis tengah tengkuk. Sisik-sisik besar di punggungnya
(dorsal scutes) tersusun dalam 811 lajur dan 1118 deret dari depan ke
belakang tubuh. Sisik-sisik perutnya dalam 2328 deret (rata-rata 25
deret) dari depan ke belakang.
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Reptilia
Ordo
: Squamata
Famili
: Varanidae
Genus
: Varanus
Spesies
: Varanus sp.
Deskripsi:
Hewan ini memiliki kulit dengan sisik yang tebal dan berwarna
hitam pada bagian dorsal dilengkapi dengan corak bulatan atau garis
kuning. Sementara kulit bagian ventral juga dilengkapi sisik yang tebal
dengan warna kuning.
Kulit biawak berfungsi untuk penyerapan cahaya matahari di siang hari
dimana radiasi matahari diserap pada kulit daerah dorsal. Sekitar 85% digunakan
sebagai energi dan 15% sisanya dia pantulkan kembali pada kulit daerah os
sacrum sebagai emisi untuk mempertahankan suhu di kulitnya. Ini merupakan
kontrol fisiologis dari biawak air untuk mengatur suhu tubuhnya.
Biawak mempunyai mata dan kelopak mata serta bentuk kepala lonjong
dilengkapi dengan rahang yang kuat serta lidah yang panjang dan bercabang dua.
Hewan ini memiliki kaki yang kokoh serta kuku yang tajam yang biasanya
digunakan hewan ini untuk memanjat pohon , menggali sarang di bawah tanah
dan untuk mempertahankan diri. Biawak juga dilengkapi dengan ekor yang
panjang dan sangat kuat dan kokoh dimana biasanya digunakan untuk memecut
dalam rangka mempertahankan diri dari serangan juga untuk mendukung
pergerakan ketika berenang dalam air.
Klasifikasi:
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Reptilia
Ordo
: Squamata
Family
: Viperidae
Genus
: Crotalus
Spesies
: Crotalus cerastes
Deskripsi:
Ciri umum ular derik yaitu ia mempunyai gemericik diujung
ekornya. Gunanya ialah untuk menakut-nakuti musuh. Selain itu pula,
terdapat gigi yang kuat antar kedua rahangnya. Ular derik bertelur dan
beranak (ovovivipar), Ular derik muda tidak bergantung dan sudah
mandiri sejak lahir. Ular derik yang baru lahir deriknya belum dapat
berfungsi, setelah ganti kulit yang pertama baru deriknya dapat berfungsi.
4. Ular Weling ( Bungarus candidus)
Klasifikasi:
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Reptilia
Ordo
: Squamata
Famili
: Elapidae
Genus
: Bungarus
Spesies
: Bungarus candidus
Deskripsi:
Ular weling memiliki bentuk kepala oval, dengan panjang tubuh
dewasa sekitar 80-160 cm, warna kulitnya loreng hitam putih cerah
dengan ukuran yang tidak seragam melingkar membentuk cincin, badan
berpenampang bulat, bagian bawah putih polos, kelihatan mencolok di
malam hari.
Ular weling memakan berupa mamalia kecil misalnya kadal, katak,
tikus. Hewan ini termasuk hewan Nocturnal (aktif pada malam hari),
tidak agresif di siang hari, cenderung menghindar jika diganggu atau
menyembunyikan kepalanya di bawah badannya dengan melingkar,
sensitif dengan cahaya dan akan berusaha mendekti.
5. Komodo (Varanus komodoensis)
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Reptilia
Ordo
: Squamata
: Varanus
Famili
: Varanidaedae
Spesies
Genus
: Varanus
komodoensis
Deskripsi :
Komodo adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau
Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara.
Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama
setempat ora. Di alam bebas, komodo dewasa biasanya memiliki berat
sekitar 70 kilogram, namun komodo yang dipelihara di penangkaran
sering memiliki bobot tubuh yang lebih besar. Spesimen liar terbesar
yang pernah ada memiliki panjang sebesar 3.13 meter dan berat sekitar
166 kilogram, termasuk berat makanan yang belum dicerna di dalam
perutnya. Meski komodo tercatat sebagai kadal terbesar yang masih
hidup, namun bukan yang terpanjang. Reputasi ini dipegang oleh biawak
Papua (Varanus salvadorii). Komodo memiliki ekor yang sama panjang
dengan tubuhnya, dan sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam
sepanjang sekitar 2.5 cm, yang kerap diganti. Air liur komodo sering kali
bercampur sedikit darah karena giginya hampir seluruhnya dilapisi
jaringan gingiva dan jaringan ini tercabik selama makan. Kondisi ini
menciptakan lingkungan pertumbuhan yang ideal untuk bakteri
mematikan yang hidup di mulut mereka.
Komodo memiliki lidah yang panjang, berwarna kuning dan
bercabang. Komodo jantan lebih besar daripada komodo betina, dengan
warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah batu bata, sementara
komodo betina lebih berwarna hijau buah zaitun, dan memiliki potongan
kecil kuning pada tenggorokannya. Komodo muda lebih berwarna,
dengan warna kuning, hijau dan putih pada latar belakang hitam.
Komodo tak memiliki indera pendengaran, meski memiliki lubang
telinga. Biawak ini mampu melihat hingga sejauh 300 m, namun karena
retinanya hanya memiliki sel kerucut, hewan ini agaknya tak begitu baik
melihat di kegelapan malam. Komodo mampu membedakan warna
: Chordata
Kelas
: Amphibia
Ordo
Plethodontiales
Famili
Plethodontidae
Genus
Klasifikasi
Kerajaan
Plethodon
: Animalia
Spesies
: Plethodon
cinereus
Deskripsi :
Ciri-cirinya, Hewan karnivora (pemakan daging), Makanannya
berupa invertebrata kecil (serangga, sifut, cacing, keong kecil) dan
Fertilisasi secara internal. Salamander jantan menghasilkan sel sperma
yang mengandung spermatofor. Setelah proses kopulasi (kawin)
spermatofor ditampung di dalam kloaka salamander betina, merupakan
muara dari saluran urine, genital, dan pemcernaan. Didalam kloaka sel
telur dibuahi oleh sel sperma. Salamander punggung merah (Plethodon
cinereus) adalah salamander hutan kecil. Hewan ini mendiami lereng
berhutan di Amerika Utara sisi timur; yaitu ke barat hingga Missouri;
selatan hingga Carolina Utara, dan utara dari Quebec bagian selatan dan
Provinsi Maritimes di Kanada hingga Minnesota. Hewan ini juga dikenal
sebagai Salamander punggung merah utara untuk membedakannya dari
Salamander punggung merah selatan (P. serratus). Salamander punggung
: Chordata
Kelas
: Amphibia
Ordo
Gymnophiona
FamilI
Caeciliidae
Genus
Caecillian
Klasifikasi
Kerajaan
Spesies
: Caecillian sp
: Animalia
Deskripsi :
Ciri-ciri Tidak berkaki , Sering kali buta, Ukuran sama dengan
cacing pada umumnya panjang 10 cm sampai 1 m, Habitat di dalam
tanah yang subur, dan Makanan berupa cacing dan invertebrate tanah
lainnya. Sesilia adalah amfibi tanpa tungkai serupa cacing dengan gigi
tajam dan kerangka bertulang. Ada yang hidup di bawah tanah dan
menggunakan moncong yng runcing serta tengkorak yang keras untuk
membuat liang di tanah. Ada pula yang hidup di air. Sesilia memiliki
sirip pada ekor untuk berrenang. Sekitar 170 spesies sesilia ditemukan di
wilayah tropis Afrika, Asia dan Amerika Selatan. Penglihatan Sesilia
buruk karena matanya tertutupi oleh lapisan pelindung. Sebagai
pengimbangnya, amfibi ini memiliki organ pengindra di bawah setiap
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Amphibia
Ordo
: Anura
Famili
Bufonidae
Genus
Leptophryne
Klasifikasi
Spesies
: Leptophryne
cruentata
Deskripsi :
Ciri-ciri katak, Jenis amfibi tidak berekor, Kepala bergantung
pada anggota badan belakang yang terspesialisasi untuk melompat,
Memiliki kulit yang halus, Habitat didekat perairan air tawar. Ciri-ciri
kodok, Jenis amfibi tak berekor, Kepala terhubung dengan anggota badan
sehingga dapat terspesialisasi untuk melompat, Bertubuh gemuk, Kulit
kasar berintil, dan Habitat ditempat lumpur. Struktur dan fungsi Alat
tubuh Amfibi.
a) Tidak digunakan untuk menangkap mangsa.
b) Kelopak mata digunakan untuk menjaga kelembaban mata.
c) Telinga digunakan untuk menangkap gelombang suara.
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Amphibia
Ordo
: Anura
Famili
Ranidae
Genus
Limnonectes
Spesies
Klasifikasi
: Limnonectes
macrodon
Deskripsi :
Merupakan jenis katak sungai yang umum ditemukan di sungaisungai di Jawa. Katak ini juga dapat ditemukan di Sumatera Selatan dan
Lampung. Hingga hari ini status katak ini adalah rawan (Vulnerable). Hal
ini dikarenakan banyak dari masyarakat kita yang mengkonsumsi katak
ini. Perlu pembaca Gomumu ketahui bahwa Katak Batu adalah jenis
katak terbesar ke-2 di dunia. Kodok yang sering dijumpai di tepi saluran
air dan aliran sungai yang jernih. Jarang jauh dari aliran air. Kodok batu
biasanya kawin pada saat bulan mati, yang betina meletakkan telurnya
dalam sebuah gumpalan lengket di kolam atau genangan dekat sungai.
Jumlah telurnya dapat mencapai 1000 butir. Pada masa lalu kodok ini
dianggap menyebar luas mulai dari India hingga ke Asia Tenggara dan
Kepulauan Nusantara. Namun kini banyak populasinya yang telah
dideskripsi dengan lebih baik dan digolongkan ke dalam spesies yang
lain. Penyebaran L. macrodon sekarang kemungkinan hanya meliputi
Jawa dan Sumatra bagian selatan. Kodok yang bertubuh besar, gempal,
dengan kaki yang kuat dan paha yang berotot besar. Kodok dewasa
panjangnya sekitar 70 mm, namun yang terbesar bisa sampai dengan 150
mm SVL (snout to vent length, dari moncong ke anus). Punggung
berwarna coklat terang hingga kemerahan atau kehitaman, dengan
bercak-bercak gelap kehitaman. Coret atau bercak kehitaman terdapat di
antara kedua mata, di pipi di depan mata, di atas timpanum, di lengan,
paha dan betis. Bibir berbelang-belang hitam dan putih.Kulit punggung
halus, dengan beberapa bintil atau tonjolan membujur. Terdapat lipatan
supratimpanik. Pada hewan muda, kadang-kadang ada lekukan bentuk V
terbalik di tengah pundak.Sisi ventral berwarna krem pucat keputihan,
dengan bintik-bintik hitam di dagu. Sisi bawah selaput renang berwarna
hitam.
5. Katak Mulut sempit (Gastrophryne carolinensis)
Filum
: Chordata
Kelas
: Amphibia
Ordo
: Anura
Famili
Microhylidae
Genus
Gastrophryne
Spesies
Klasifikasi
Kerajaan
Gastrophryne carolinensis
: Animalia
Deskripsi :
Adalah jenis-jenis katak yang sangat kecil ukurannya. Merupakan
famili jenis katak terkecil didunia. Beberapa jenis memiliki ukuran hanya
beberapa milimeter saja. di Indonesia ditemukan sedikitnya 30-an jenis
katak bermulut sempit. Microhylidae merupakan jenis katak kecil.
Banyak spesies yang memiliki ukuran lebih kecil dari 1,5 sentimeter,
meski ada juga spesies yang lebih besar dari 9 sentimeter. Mereka bisa
tinggal di atas pohon, di tanah, bahkan beberapa ada yang tinggal di
dekat air. Spesies yang tinggal di tanah sering ditemukan di bawah
tumpukan daun kering di dalam hutan, dan keluar untuk berburu di
malam hari. Dilihat dari bentuk tubuh, ada dua tipe microhylids, yakni
jenis dengan tubuh lebar dan mulut sempit, dan jenis lain dengan bentuk
tubuh seperti katak pada umumnya. Microhylidae dengan mulut sempit
biasanya akan memakan rayap dan semut, sedangkan jenis yang lainnya
akan memakan seperti layaknya jenis katak yang lain. Spesies dari genus
Breviceps tinggal di dalam tanah dan ditemukan di daerah kering Afrika.
Bahkan beberapa spesies meletakkan telurnya di bawah tanah.
F. PRIMATA
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Primates
Famili
Lorisidae
Genus
Nycticebus
Spesies
Klasifikasi
: Nycticebus
coucang
Deskripsi :
Kukang adalah jenis primata yang bergerak lambat.
Warna
rambutnya
kecoklatan, hingga
beragam,
dari
kelabu
keputihan,
di
Indonesia
Nycticebus.
hanya
ditemui
marga,
yaitu
dari
berkurangnya
habitat
kukang
serta
maraknya
Klasifikasi
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Primates
Famili
Hylobatidae
Genus
Hilobates
Spesies
: Hilobates
moloch
Deskripsi :
Owa jawa adalah hewan diurnal dan arboreal, sepenuhnya hidup
di atas tajuk pepohonan. Terutama memakan buah-buahan, daun dan
bunga-bungaan, kelompok kecil owa jawa menjelajahi kanopi hutan
dengan cara memanjat dan berayun dari satu pohon ke lain pohon dengan
mengandalkan kelincahan dan kekuatan lengannya. Berat tubuhnya ratarata mencapai 8 kg. Kelompok ini akan berupaya mempertahankan
teritorinya, biasanya luasnya mencapai 17 hektare, dari kehadiran
kelompok lain. Pagi-pagi sekali, dan juga di waktu-waktu tertentu di
siang dan sore hari, owa betina akan memperdengarkan suaranya untuk
mengumumkan wilayah teritorial keluarganya. Dari suara yang bersahutsahutan antar kelompok, dan terdengar hingga jarak yang jauh ini, para
peneliti dapat memperkirakan jumlah kelompok owa yang ada, dan
selanjutnya menduga jumlah individunya. Spesies ini hanya didapati di
bagian barat Pulau Jawa, yakni di hutan-hutan dataran rendah dan hutan
pegunungan bawah. Penyebaran paling timur adalah di wilayah Gunung
Slamet serta di jajaran Pegunungan Dieng sebelah barat di wilayah
Pekalongan.
3. Gorila (Gorilla gorilla)
Regnum
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Primates
Famili
Hominidae
Genus
Gorilla
Spesies
: Gorilla
gorilla
Klasifikasi
Deskripsi :
Gorila adalah jenis primata yang terbesar. Makanan gorila terdiri
dari sayur-sayuran, walaupun kadang juga makan serangga. Karena itu
gorila dapat digolongkan sebagai binatang omnivora. Gorila berasal dari
hutan tropis di Afrika. 97-98% DNA gorila identik dengan DNA
manusia. Gorila adalah spesies kedua setelah simpanse yang terdekat
dengan manusia. Ada dua spesies dalam genus gorila, yaitu gorila timur
(eastern gorila) dan gorilla barat (western gorila).
Dibandingkan bentuk tubuh manusia, gorilla mempunyai tangan
dan kaki yang panjang, dimana tangannya lebih panjang dari kaki. Dada
gorila besar dan sebagian besar tubuhnya berbulu, kecuali jari-jemari,
wajah, ketiak, telapak kaki dan telapak tangan. Kepala gorila besar,
matanya kecil dan berwarna kecoklatan. Gorila tidak mempunyai ekor.
Setiap ekor gorila mempunyai hidung yang unik, seperti manusia yang
mempunyai sidik jari yang unik. Gigi gorila dewasa berjumlah 32. Panca
indra gorila hampir serupa dengan manusia. Tubuh gorila jantan hampir
dua kali besarnya dibandingkan gorila betina. Gorila kebanyakan makan
tumbuh-tumbuhan. Setiap hari gorila butuh sekitar 25 kilogram makanan
yang teriri dari daun-daunan, bunga-bungan, biji-bijian, batang dan
tingkat
kepandaian
tinggi.
Beberapa
penyelidikan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Primatae
Famili
Cercopithecidae
Genus
Nasalis
Spesies
: Nasalis
larvatus
Klasifikasi
Deskripsi :
Bekantan atau dalam nama ilmiahnya Nasalis larvatus adalah
sejenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat
kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus tunggal
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Primates
Famili
Hominidae
Genus
Spesies
troglodytes
: Pan
: Pan
Deskripsi :
Kebanyakan simpanse jantan memiliki tinggi 1.7 m saat berdiri, dan
memiliki berat 70 kg, yang betina lebih kecil. Panjang tangan simpanse umumnya,
bila dilebarkan, memiliki rentang satu setengah kali tinggi badan dan tangan
simpanse lebih panjang dari kakinya. Bonobo sedikit pendek dan kurus daripada
kebanyakan simapanse tetapi memiliki tungkai yang lebih panjang. Kedua spesies
menggunakan tangannya yang panjang dan kuat untuk memanjat pohon. Di tanah,
simpanse biasanya berjalan menggunakan keempatnya dengan bantuan baku tangan
dan kepalan tangan, sebuah bentuk tenaga penggerak yang disebut dengan knucklewalking.
Kaki simpanse lebih cocok untuk berjalan dibandingkan orangutan karena
telapak kaki simpanse lebih luas dan jempol yang pendek. Simpanse biasa dan
bonobo dapat berjalan tegak dengan dua kaki saat membawa barang dengan kedua
tangannya. Bonobo secara proporsional memiliki tungkai lebih panjang dan
cenderung sering berjalan tegak dibandingkan Simpanse Biasa. Kulitnya lebih gelap;
wajah, tangan, telapak tangan dan kaki tidak berbulu; dan simpanse tidak memiliki
ekor. Kedua spesies memiliki warna pada kulit luar wajah, tangan dan kaki yang
beragam dari merah jambu sampai berwarna gelap, tetapi memiliki warna lebih
terang pada saat muda, menjadi lebih gelap saat menua. Penelitian Universitas
Chicago Medical Center menemukan perbedaan genetis yang signifikan antara
populasi simpanse. Tonjolan bertulang diatas mata memberikan tampilan mundur
pada dahi, dan hidungnya datar. Walaupun dengan mulut menonjol, bibirnya hanya
mendorong kedepan saat simpanse mencibir. Otak simpanse setengah dari ukuran
otak manusia.
Testikel simpanse lebih besar untuk ukuran badannya, dengan kombinasi
berat sekitar 110 gram dibandingkan dengan gorilla 28 gram atau manusia 43 g. Hal
ini secara umum diatribusikan pada kompetisi sperma karena sifat poliandri alamiah
pada perilaku perkawinan simpanse. Simpanse mencapai masa puberti pada umur
antara 8 dan 10 tahun, dan jarang hidup melebihi umur 40 di alam liar, tetapi
diketahui hidup sampai 60 tahun selama penangkaran.
Perbedaan anatomi antara Simpanse biasa dan Bonobo hanya sedikit, tapi
dalam seksual dan perilaku sosial mereka memiliki perbedaan yang menyolok.
Simpanse biasa mengkonsumsi segala macam makanan, memiliki kultur berburu
secara berkelompok sesama pejantan muda yang dipimpin oleh jantan alfa, dan
hubungan sosial yang sangat kompleks. Bonobo, disisi lain, umumnya pemakan
buah dan egaliter, tidak melakukan kekerasan, matriarki, sifat mengerti secara
seksual. Bonobo diketahui sering melakukan seks, dengan norma biseksualitas untuk
jantan dan betina, dan juga menggunakan seks untuk membantu mencegah dan
menyelesaikan konflik. Grup simpanse yang berbeda juga memiliki kultur yang
berbeda dalam pemilihan tipe alat. Simpanse condong memperlihatkan tingkat agresi
yang lebih tinggi daripada Bonobo.
Simpanse membuat alat dan menggunakannya untuk mendapatkan makan
dan dipertontonkan; mereka memiliki strategi berburu yang canggih yang
membutuhkan kerjasama, influensi dan tingkatan; mereka memiliki status,
manipulatif dan mampu menipu; mereka mampu belajar menggunakan simbol dan
memahami aspek dari bahasa manusia termasuk beberapa sintaks relasi, konsep dari
angka dan urutan numeric, dan mereka mampu membuat perencaan spontan untuk
keadaan atau kejadian di masa depan.
Simpanse berkomunikasi hampir sama dengan manusia berkomunikasi
secara non-verbal, menggunakan vokalisasi, gestur tangan, dan ekspresi wajah.
Penelitian pada otak simpanse mengungkapkan bahwa komunikasi pada simpanse
mengaktifkan sebuah area pada otak simpanse yang berada pada posisi yang sama
pada area Broca, pusat bahasa pada otak manusia.