Anda di halaman 1dari 6

HASIL DISKUSI

PROBLEM SOLVING
KELOMPOK 8 OKE!!!
Skenario 1
1. Masalah yang dihadapi Tn. Suharno usia 28 tahun adalah :
Nyeri perut kanan atas sejak 2 bulan yang lalu
Demam tinggi sejak 1 bulan yg lalu
Nyeri semakin bertambah berat sejak 1 bulan yang lalu sehingga tidak dapat
melakukan aktivitas
Setelah minum obat penurun panas, panas turun tetapi kemudian kembali panas
2. Kemungkinan penyebab timbulnya masalah Tn. Suharno adalah :
Infeksi pada organ regio perut kanan atas (hati, vesica fellea, pankreas)
Trauma pada organ regio perut kanan atas (hati, vesica fellea, pankreas)
Keganasan pada organ regio perut kanan atas (hati, vesica fellea, pankreas)
Gangguan fungsi pada organ diregio perut kanan atas (hati, vesica fellea, pancreas)
3. Informasi lain untuk mendukung kemungkinan penyebab masalah adalah :
Identitas:
o Status pernikahan
o Alamat
o Agama
RPS :
o Kualitas :
- Apakah nyeri menjalar
- Sifat nyeri seperti apa
o Kuantitas
- Seberapa sering timbulnya nyeri
- Seberapa lama jika timbul nyeri
o Faktor yang memperberat
- Nyeri bertambah berat jika melakukan apa ?
o Kronologis
- Bagaimana timbulnya nyeri ?
o Adakah gejala lain yang menyertai
- Apakah ada ikterus
- Apakah mual, muntah
- BAB & BAK warnanya seperti apa
- Apakah ada batuk darah
- Bagaimana nafsu makannya
- Apakah BB bapak turun
- Apakah perut membesar dan mbeseseg
- Apakah terdapat perubahan warna kulit diperut
- Apakah terdapat gatal gatal di seluruh tubuh

RPD
o Apakah dulu pernah menderita keluhan keluhan seperti ini
o Apakah dulu pernah menderita penyakit kuning
o Apakah menderita DM
o Apakah pernah dirawat di RS atau belum
o Apakah pernah transfuse darah
o Sudahkah imunisasi hepatitis
o Apakah mengkonsumsi obat obat tertentu
o Apakah pernah mengalami kecelakaan
RPK
o Apakah dikeluarga pernah menderita keluhan keluhan seperti ini
o Apakah dikeluarga pernah menderita penyakit kuning
o Apakah dikeluarga pernah menderita penyakit tumor
RSosial
o Apakah mempunyai tato
o Apakah mengkonsumsi alcohol
o Apakah mengkonsumsi NAPZA
o Apakah merokok
o Apakah minum jamu
o Apakah melakukan sex bebas
o Apakah mengkonsusmsi makanan berlemak
o Bagaimana kondisi lingkungan disekitar bapak

Skenario 2
1. Masalah lain yang dihadapi Tn. Suharno adalah :
Teraba benjolan diperut kanan atas sebesar bola kepalan tinju orang dewasa
Nyeri yang dirasa seperti diremas remas dan kadang kadang seperti ditusuk
tusuk
Saat batuk atau bernafas dalam nyeri dirasakan dibahu kanan
Badan lemah, mual atau rasa ingin muntah
Nafsu makan berkurang dari waktu sebelum sakit
BAB seperti kapur 1 minggu yang lalu tetapi normal kembali
Sering pegal - pegal
Pernah sakit didaerah dada sebelah kanan sejak 4 bulan yang lalu
Badan kurus, lemah, sakit sedang
TD 90/70 mmHg (Hipotensi)
Takikardi
T 39,5OC (Demam)
Nyeri tekan positif
Fluktuatif positif

2. Dapatkah informasi ini mengubah kemungkinan penyebab masalah yang dihadapai Tn.
Suharno ?
Dapat
Muntah darah ( - ) Varises Oesophagus ( - )
Kencing normal warna seperti teh disangkal, BAB normal Gangguan fungsi hati (
-)
Riwayat trauma ( - )
Murphys Sign ( - ) Kolesistitis ( - )
Courvoisiers sign ( - ) pembesaran kandung empedu ( - )
Sakit kuning ( - ), Skera ikterik ( - ) tidak ada gangguan metabolisme
Briut Hepar ( - ), Pembesaran Limfonodi ( - ) tidak ada keganasan
Pekak alih ( - ) tidak ada asites
Kesimpulan :
Terdapat massa dan terdapat infeksi di Hepar
3. Diagnosis sementara adalah : Tumor Hepar dan Infeksi Hepar
Diagnosis banding :
Abses Hepar
Tumor Hepar
4. Usulan pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan diagnosis sementara Tn. Suharno
adalah :
Pemeriksaan Laboratorium
Urine khusus Bilirubin, protein
Feses Lemak, Bakteri, parasit, Fungi, Virus, Telur Cacing, amoeba
Darah Rutin LED, Lekosit, Hb, Glukosa, Kolesterol, Bilirubin serum,
Trigliserida
Enzim ALT, AST, amylase, lipase
AFP ( alfa feto protein )
FPA
Foto Thorax
USG abdomen
CT-scan abdomen
Biopsi Hati
Tes Serologi HBsAg
Kultur darah

Skenario 3
1. Diagnosis penyakit yang diderita Tn. Suharno adalah :
Abses Hati amoebik
2. Mikroorganisme penyebab penyakit adalah :
Entamoeba Histolytica
3. Patogenesis
Siklus hidup Entamoeba histolytica ini sangat sederhana, dimana parasit ini di
dalam usus besar akan memperbanyak diri. Dari sebuah kista akan terbentuk 8
trofozoit yang apabila tinja dalam usus besarnya padat, maka trofozoit akan
langsung menjadi kista dan dikeluarkan bersama tinja. Sementara apabila cair,
pembentukan kista akan terjadi di luar tubuh.

Dalam siklus hidupnya, Entamoeba histolytica mempunyai 3 stadium, yaitu :

Bentuk histolitika

Bentuk minuta

Bentuk kista

Bentuk histolitika dan minuta merupakan bentuk trofozoit. Perbedaan dari kedua
bentuk trofozoit tersebut yaitu bentuk histolitika bersifat patogen dan berukuran
lebih besar dari minuta. Bentuk histolitika berukuran 20- 40 mikron, mempunyai
inti entameba yang terdapat di dalam endoplasma. Pergerakan bentuk histolitika
dengan pseudopodium yang dibentuk dari ektoplasma. Bentuk histolitika ini dapat
hidup di jaringan usus besar, hati, paru, otak, kulit, dan vagina.

Bentuk minuta adalah bentuk pokok. Tanpa bentuk minuta daur hidup tidak dapat
berlangsung. Bentuk minuta berukuran 10- 20 mikron. Inti entameba terdapat di
endoplasma yang berbutir- butir.

Bentuk kista dibentuk di rongga usus besar. Bentuk kista berukuran 10- 20
mikron,berbentuk bulat atau lonjong, mempunyai dinding kista dan ada inti
entameba. Bentuk kista ini tidak patogen, tetapi dapat merupakan bentuk infektif.
Jadi, Entamoeba histolytica tidak selalu menyebabkan penyakit.

Bila kista matang tertelan, kista tersebut sampai di lambung dengan keadaan utuh
karena dinding kista tahan terhadap asam lambung. Namun pada pH netral atau

alkali, organisme dalam kista akan aktif, untuk kemudian berkembang menjadi 4
stadium trofozoit metakistik.

Stadium ini kemudian berkembang lebih lanjut menjadi trofozoit di dalam usus
besar. Di rongga usus halus dinding kista dihancurkan, terjadi eksistasi dan
keluarlah bentuk- bentuk minuta yang masuk ke rongga usus besar. Bentuk minuta
dapat berubah menjadi bentuk histolitika yang patogen dan hidup di mukosa
usus besar dan dapat menimbulkan gejala. Dengan aliran darah, bentuk
histolitika dapat tersebar ke hati, paru dan otak.

hati menerima darah secara sistemik maupun melalui sirkulasi vena porta, hal ini
memungkinkan terinfeksinya hati oleh karena paparan amoeba yang berulang.
Tetapi adanya sel kuffer menghindari terinfeksinya hati oleh amoeba.

Adanya penyakit system biliaris sehingga akan menyebabkan obstruksi aliran


empedu terjadi proliferasi amoeba.

Adanya defisiensi imun juga dapat menyebabkan terjadinya proliferasi amoeba.

Skenario 4
1. Antibiotiknya adalah :
a. antibiotic terpilih
Metronidazol diberikan 3 x 500 mg/hari (3 x 750 mg/hari) selama 7 10 hari

Ditambah dengan Diloksanit furoate/iodokuinol diberikan 3 x 500 mg/hari


selama 10 hari
Dilanjutkan dengan Klorokuin diberikan 4 x 250 mg/hari selama 2 hari pertama
(anti malaria, anti inflamasi)
b. antibiotic alternative
Dehydroemetine diberikan 3 x 500 mg/hari selama 10 hari
Ditambah dengan Klorokuin diberikan 4 x 250 mg/hari selama 2 hari pertama
(anti malaria, anti inflamasi)
Ditambah dengan Diloksanid furoate diberikan 3 x 500 mg/hari selama 10 hari
2. Komplikasi yang timbul dari penyakit Tn. Suharno
1. obstruksi sistemik bilier
2. Gagal hati

Anda mungkin juga menyukai