Menimbang
menetapkan
Peraturan
Menteri
Tentang
Pedoman
: 1.
2.
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
3098)
-2-
4.
5.
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2015
Nomor 16);
6.
7.
8.
Kerja
Kementerian
Pekerjaan
Umum
dan
Perumahan Rakyat;
9.
Menetapkan
: PERATURAN
MENTERI
PEKERJAAN
UMUM
DAN
TUNJANGAN
KEMENTERIAN
KINERJA
PEKERJAAN
UMUM
BAGI
DAN
PEGAWAI
DI
PERUMAHAN
RAKYAT.
-3-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.
2.
Pegawai
Pemerintah
selanjutnya
dengan
disingkat
PPPK
Perjanjian
adalah
Kerja
warga
yang
Negara
perjanjian
dalam
kerja
rangka
untuk
jangka
waktu
melaksanakan
tugas
pemerintahan.
3.
di
lingkungan
Kementerian
Pekerjaan
5.
pegawai
sebagai
bentuk
penghargaan
atas
7.
yang
didasarkan
struktural
dan
jabatan
fungsional
Kementerian
Pekerjaan
organisasi
hasil
evaluasi
jabatan
dalam
satuan
Umum
dan
Perumahan Rakyat.
8.
-4-
dalam
peraturan
perundang-undangan
dan
atau
pegawai
yang
bekerja
di
lingkungan
Kementerian
c.
pegawai
yang
dipekerjakan/diperbantukan
di
perundang-undangan
yang
mengatur
tentang
Manajemen PPPK.
Pasal 4
Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,
tidak diberikan kepada:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Hormat
Tidak
Atas
Permintaan
Sendiri
-5-
h.
pegawai
yang
dipekerjakan/diperbantukan
di
sebagaimana
diatur
dalam
ketentuan
peraturan perundangan-undangan.
BAB II
WAKTU KEHADIRAN DAN TATA CARA PENGELOLAAN
KEHADIRAN
Pasal 5
(1)
(2)
b.
c.
waktu istirahat
hari Jumat
waktu istirahat
d.
-6-
(dua)
kali
waktu
keterlambatan
di
waktu
kepulangan.
e.
Pekerjaan
Umum
dan
Perumahan
dengan
pimpinan
unit
penugasan
dari
masing-masing
organisasi
atau
pejabat
yang
ditunjuk.
f.
yang
ditetapkan
oleh
penyelenggara
(4)
pegawai
sebagaimana
wajib
mengisi
tercantum
formulir
dalam
daftar
Lampiran
hadir
yang
(2)
maka
pegawai
yang
bersangkutan
harus
dipertanggungjawabkan
permohonan
izin
atau
surat
dalam
bentuk
surat
pemberitahuan
serta
-7-
(4)
b.
c.
(5)
(6)
a.
b.
c.
d.
Surat
(7)
a.
Cuti tahunan;
b.
Cuti besar;
c.
Cuti sakit;
d.
Cuti bersalin;
e.
f.
Pejabat
yang
berwenang
memberikan
persetujuan
b.
Pejabat
Pimpinan
Tinggi
Madya,
untuk
surat
-8-
surat
pemberitahuan
yang
diajukan
oleh
dan
Kepala
Satuan
Kerja
yang
secara
f.
surat
pemberitahuan
yang
diajukan
oleh
Pejabat
Pembuat
Komitmen,
untuk
surat
oleh
Pejabat
Fungsional
Umum
dibawahnya; dan
h.
yang
diajukan
oleh
Pejabat
atau
secara
struktur
organisasi
berada dibawahnya.
(8)
(9)
Surat
permohonan
izin
atau
surat
pemberitahuan
-9-
Pasal 7
(1)
Sekretaris
Jenderal
sebagai
pembina
pengelola
oleh
Kepala
Biro
Kepegawaian,
sebagai
pengelola
kehadiran
pegawai
Sekretariat Jenderal;
c.
Sekretaris
Direktorat
Jenderal,
Sekretaris
(2)
(1)
pengelola
kehadiran
bagi
pegawai
yang
b.
(2)
dimaksud
pada
ayat
(1)
huruf
a,
-10-
b.
selambat-lambatnya
(tiga)
hari
kerja
(1)
berdasarkan
capaian
kinerja
yang
diukur
b.
yang
Kementerian
ditetapkan
Pekerjaan
Umum
di
lingkungan
dan
Perumahan
(1)
(2)
Besaran
Tunjangan
Kinerja
ditentukan
berdasarkan
bulan
berikutnya
terhitung
sejak
tanggal
pelantikan.
-11-
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(1)
(2)
-12-
(3)
Pejabat
fungsional
tertentu
tingkat
ahli
yang
tidak
dapat
memenuhi
angka
kredit
yang
Pejabat
fungsional
tertentu
tingkat
terampil
yang
tidak
dipersyaratkan,
dapat
memenuhi
diberikan
angka
tunjangan
kredit
kinerja
yang
sesuai
Tunjangan
kinerja
bagi
pejabat
fungsional
tertentu
Tunjangan
kinerja
bagi
pejabat
struktural
yang
(1)
pembayaran
tunjangan
kinerja
dibayarkan
sebagai berikut:
1.
2.
-13-
3.
4.
b.
pembayaran
tunjangan
kinerja
dibayarkan
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
(2)
III
yang
merupakan
bagian
yang
tidak
Pasal 13
(1)
(2)
Keterlambatan
dan
Kepulangan
Sebelum
-14-
Pasal 14
(1)
b.
bulan
pertama
sebesar
50%
(lima
puluh
persen);
2.
3.
c.
pegawai
yang
mengambil
cuti
bersalin
untuk
pegawai
yang
mengambil
cuti
bersalin
untuk
bulan
pertama
sebesar
50%
(lima
puluh
persen);
2.
3.
e.
bulan
pertama
sebesar
50%
(lima
puluh
persen);
2.
-15-
f.
pegawai
yang
menyertakan
mengambil
surat
cuti
dokter,
sakit
dengan
tunjangan
kinerja
dan
diberikan
potongan
tunjangan
kinerja
Pasal 15
(1)
Tunjangan
Kinerja
pada
tahun
anggaran
berjalan
anggaran
sebelumnya
dengan
tetap
berlaku
Sangat
Baik
atau
Baik
dan
mendapatkan
tahun
berikutnya
kepada
pegawai
tersebut
-16-
(4)
(5)
(6)
Pasal 16
(1)
dinyatakan
melanggar
ketentuan
waktu
c.
tidak
berada
di
tempat
tugas,
akan
dihitung
berdasarkan
format
sebagaimana
-17-
d.
waktu
kepulangan,
akan
dihitung
atau
huruf
tercantum
dalam
Lampiran
yang
(2)
Pencatatan
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
Kepala
Satuan
Kerja
atau
Pejabat
Pembuat
Komitmen.
-18-
Pasal 18
(1)
(2)
Laporan
sebagaimana
disampaikan
kepada
pembayaran
dimaksud
unit
Tunjangan
pada
kerja
Kinerja
yang
ayat
(1)
menangani
selambat-lambatnya
(2)
(3)
Pimpinan
Unit
Organisasi
bertanggung
jawab
atas
PNS
yang
jabatannya
peraturan
sedang
dan
ini
diberhentikan
sampai
masih
dengan
dalam
sementara
mulai
status
dari
berlakunya
pemberhentian
Tunjangan
Kinerja
sesuai
ketentuan
karena
alasan
penting
sebelum
berlakunya
cuti
dimaksud,
kepadanya
diberlakukan
-19-
pengurangan
Tunjangan
Kinerja
sesuai
ketentuan
sebelumnya.
(3)
Satuan
lingkungan
Kerja
masing-masing
Kementerian
unit
Pekerjaan
kerja
Umum
di
dan
Perumahan Rakyat.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21
Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri ini, maka:
a.
Peraturan
Menteri
15/PRT/M/2013
Pemberian
Pekerjaan
tentang
Tunjangan
Umum
Pedoman
Kinerja
Bagi
Nomor
Pelaksanaan
Pegawai
di
18/PRT/M/2014
Peraturan
Menteri
15/PRT/M/2013
Pemberian
tentang
Perubahan
Pekerjaan
tentang
Tunjangan
Umum
Pedoman
Kinerja
Bagi
Atas
Nomor
Pelaksanaan
Pegawai
di
Kinerja
Bagi
Pegawai
di
Lingkungan
-20-
Pasal 22
Peraturan
Menteri
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 Februari 2016
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
M. BASUKI HADIMULJONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 11 Februari 2016
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 225