Oleh :
Kelompok 2
Anggota kelompok:
Rizki Kholidul A. F
Elis Susanti
Agung Prastyo
Izzudin
131510501020
131510501021
131510501023
101510501118
Perusahaan
tidak
akan
dapat
memaksimalkan
1. Sumber daya alam (SDA). Jika mampu mengolah SDA tersebut sebagai produk
bermutu dan menjadi makanan olahan yang layak untuk dikonsumsi berbagai
kalangan dengan variasi cita rasa beragam.
2. Sosial budaya dan lingkungan. Kebudayaan Indonesia yang beragam dengan
berbagai hari besar keagamaan, ataupun adat istiadat banyak memanfaatkan
kue-kue dan makanan ringan sebagai hidangan.
3. Kemudahan proses produksi. Proses produksi dari industri makanan ini cukup
sederhana, dengan menggunakan wajan besar sebagai alat menggoreng
ditambah mesin molen untuk mengaduk adonan.
4. Kekuatan tawar menawar dari konsumen. Beragamnya rasa dan merk produk
mempengaruhi harga yang ditawarkan kepada konsumen yang memiliki
kekuatan penawaran.
5. Kekuatan tawar menawar dari pemasok. Faktor-faktor yang mempengaruhi
daya tawarmenawar pemasok, yaitu konsentrasi dan dominasi pemasok, serta
sifat produk yang dijual kepada industri.
Adapun ancaman yang dihadapi perusahaan Multi Rasa Bakery antara lain yaitu:
1. Keberadaan perusahaan sejenis. Perusahaan yang bergerak dalam industri ini
cukup banyak, baik yang memiliki kemasan tradisional, maupun modern
dengan berbagai ukuran dan cita rasa.
2. Perusahaan pendatang baru. Entry barrier pada industri makanan ringan relatif
rendah, sehingga memungkinkan bagi industri untuk dimasuki banyak
perusahaan sejenis.
3. Keberadaan produk sejenis. Untuk menghasilkan produk makanan ringan,
pengusaha tidak hanya mempergunakan satu bahan baku, tetapi dapat
mengolah dengan mempergunakan berbagai macam bahan baku, namun akan
menghasilkan mutu produk yang hampir sama.
4. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan pemerintah yang mendukung industri
makanan ringan sangat penting dalam perkembangan industri ini.
5. Kondisi ekonomi dan politik. Keadaan ekonomi negara turut mempengaruhi
kinerja suatu industri, mengingat faktor ekonomi suatu negara akan bercermin
pada strategi dan langkah perusahaan.
Membuat penilaian terhadap factor kekuatan perusahaan Multi Rasa Bakery
Tabel 1. Kondisi kekuatan perusahaan Multi Rasa Bakery
Faktor
Bobot
Mutu produk
terjamin
Variasi
rasa
produk
Pengalaman
berusaha
Kapasitas
produksi
cukup besar
Loyalitas
karyawan
Total
Nilai
0,12
Ratin
g
4
Fenomena
0,09
0,28
0,12
0,5
0,09
0,28
0,06
0,12
1,34
16
1,69
0,5
Bobot
0,17
Rating
3
Nilai
0,5
Fenomena
Manajemen bersifat kurang
formal
0,11
0,22
0,11
0,22
0,05
0,05
Banyaknya produk
sejenis
Total
0,05
0,05
Aktivitas
promosi
perusahaan belum maksimal
Belum adanya pembuatan
riset pasar
permodalan
untuk
operasional
perusahaan
masih
didominasi
dari
pinjaman bank
Banyaknya produk pesaing
yang sejenis
1,00
1,05
baku
Bobo
t
0,11
0,32
mudah didapat
Budaya
menyajikan roti
0,11
0,32
Kemudahan
proses produksi
Adanya
variasi
harga dan rasa roti
0,14
0,57
0,07
0,14
Adanya jaminan
mutu bahan baku
dari pemasok
Total
0,07
0,14
0,5
14
1,5
Bobot
0,08
Ranting
2
Nilai
0,17
Fenomena
Perusahaan yang bergerak dalam
industri ini cukup banyak
0,12
0,37
0,04
0,04
Kebijakan
Pemerintah
tentang produk
non terigu
Kenaikan harga
bahan bau roti
(terigu,
gula
dan mentega)
0,12
0,37
0,12
0,37
Total
0,5
12
1,33
Nilai IFAS
Nilai EFAS
= 2,7433
= 2,833333
Hwhite Area
Grey Area
Grey Area
Black Area
2,8333
2
2,7433
0
IFAS
Kondisi perusahaan Multi Rasa Bakery berada dalam posisi Gray Area
(Bidang Lemah-Berpeluang)yang berarti usahatersebut memiliki peluang pasar
yang prospekif namun memiliki kompetensi untuk mengerjakannya.
T
O
T
A
L
KUAT
4,0
4,0
S
3,0
E
K 2,8333
O
R
2,0
E
F
A
S
LEMAH
RATA-RATA
3,0
2,7433
2,0
1,0
II
III
Pertumbuhan
Pertumbuhan
Penciutan
IV
VI
Stabilitas
Pertumbuhan/Stabilita
Penciutan
VII
s
VIII
IX
Pertumbuhan
Pertumbuhan
Likiuditas
1,0
Berdasarkan nilai IFAS yaitu 2,7433 dengan nilai EFAS yaitu 2,83333.
Bertemunya titik antara skor IFAS dan EFAS di kolom ke V yaitu pertumbuhan
atau stabilitas. Artinya perusahaan Multi Rasa Bakery berada dalam kondisi
pertumbuhan yang stabil, sehingga mempunyai peluang untuk mengembangkan
usaha pada perusahaan Multi Rasa Bakery.
TINGGI
MENENGA
H
RENDAH
Kelemahan (W)
1. Manajemen bersifat
kekeluargaan
2. Kurangnya promosi
3. Tenaga pemasaran
belum optimal
4. Keterbatasan modal
5. Banyaknya produk
sejenis
Strategi W-O
1. Memperluas pangsa
pasar di kotakota besar
Indonesia dengan
memanfaatkan media
promosi (W2, W3, O2,
O4).
2. Menjaga hubungan
baik dengan pelanggan
dan pemasok (W1,
W2, W3, W4, O2, O4,
O5)
Peluang (O)
Strategi S-O
1. Bahan baku mudah di 1. Diversifikasi dan
dapat
inovasi produk dengan
2. Budaya menyajikan
memanfaatkan cita
roti
rasa yang disukai
3. Kemudahan proses
masyarakat nasional
produksi
dan internasional (S2,
4. Adanya variasi harga
S4, O1, O2)
dan rasa roti
2. Menjaga mutu produk
5. Adanya jaminan mutu
yang diproduksi dan
bahan baku dari
dijual mulai dari bahan
pemasok.
baku mentah sampai
dengan barang jadi
(S1, S3, S5, O1, O3,
O4, O5)
Ancaman (T)
Strategi S-T
Strategi W-T
1. Keberadaan
1. Membeli langsung
1. Meningkatkan mutu
perusahaan sejenis
bahan baku dari
manajemen
2. Perusahaan pendatang
produsen, sehingga
perusahaan, sehingga
baru
harga produk dapat
menjadi lebih
3. Keberadaan produk
bersaing (S3, S4, T1,
profesional melalui
sejenis
T2, T3)
diklat (W1, T1, T2,
4. Kebijakan Pemerintah 2. Mempertahankan ciri
T5).
tentang produk non
khas produk yang unik 2. Mengembangkan
terigu
dan pengembangan
kemitraan dengan
5. Kenaikan harga bahan
produk baru (S1, S2,
pemerintah, bank dan
bau roti (terigu, gula
S3, S4, S5, T1, T2, T3)
perusahaan lain yang
dan mentega)
dapat mendukung
perkembangan usaha
makanan ringan (W1,
No
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
D1
0
Faktor Pendorong
Mutu produk yang terjamin
Adanya banyak variasi rasa
produk
Pengalaman berusaha
Kapasitas produksi yang
cukup besar
Loyalitas karyawan
Bahan baku mudah didapat
Budaya memnyajikan roti
Kemudahan proses produksi
Adanya variasi harga produk
Terjaminnya bahan baku dari
pemasok
No.
2.
KEKUATAN
Adanya variasi rasa dan harga roti
yang beragam
Mutu produk roti yang terjamin
1.
PELUANG
Adanya budaya menyajikan roti
1.
2.
2.
1.
1.
2.
H1
D1
H2
D2
D3
H3
D4
H4
H5
D5
H6
D6
D7
H7
H8
D8
H9
D9
D10
0,5
H1
0
0,5
Tujuan
Meningkatkan
Pelayanan
kepada pembeli
6) PENYUSUNAN STRATEGI
Pendorong Kunci
Penghambat Kunci
(1) Mutu produk yang
(1) Manajemen bersifat
terjamin, didukung;
kekeluargaan;
(2) Adanya banyak
(2) Kurangnya promosi,
variasi rasa produk,
serta;
serta;
(3) Keterbatasan modal
(3) Bahan baku mudah dan
didapat dan
(4) Adanya kebijakan
(4) Adanya variasi
produk pangan non terigu.
harga produk.
Sasaran
Meningkatnya Kualitas
Pelayanan kepada
pembeli
Rumusan Strategi
(1) Meningkatkan
kualitas produk dan
(2) memperbaiki
manajemen serta;
(3) menjalin kerja sama
dalam hal modal
dan;
(4) memberikan variasi
produk non terigu
7)
Meningkatk
an
Pelayanan
kepada
pembeli
Meningkat (1)
nya
Kualitas
Pelayanan (2)
kepada
pembeli (3)
Meningkatkan
kualitas produk
dan
memperbaiki
manajemen serta;
menjalin kerja
sama dalam hal
modal dan;
(4) memberikan
variasi produk
non terigu.
1). Pengetatan
kualiti kontrol pada
produk
2) Pelakukan
perbaikan
managemen yang
masih kurang baik
3) Mengadakan
perjanjian kerja
sama dengan
beberapa mitra
4) memperbanyak
strategi variasi
produk
Kegiatan
1. Melakukan
pengecekan
kualitas produk
secara bertahap
2. Melakukan rapat
dan evaluasi
kinerja setiap
bulannya
3. Aktif melakukan
kunjungan ke mitra
perusahaan dan
pengusaha
penanam modal.
4. melakukan studi
banding dan terjun
langsung mencari
selera konsumen.
KESIMPULAN
Hasil analisis kelayakan finansial menunjukkan bahwa usaha roti Multi
Rasa Bakery secara finansial layak dilaksanakan. Hasil identifikasi faktor
lingkungan internal dan eksternal menunjukkan bahwa posisi perusahaan terletak
pada kuadran lima, yaitu pertumbuhan dan stabilitas, dimana strategi yang dapat
dijalankan adalah penetrasi pasar, pengembangan produk dan pasar. Dari analisis
SWOT didapatkan alternatif strategi yang dapat diterapkan dan berdasarkan
perhitungan matriks QSP diperoleh strategi yang paling menarik untuk diterapkan
adalah dari aspek pemasaran, yaitu memperluas pangsa pasar di kota-kota besar
Indonesia dengan memanfaatkan media promosi.