Anda di halaman 1dari 6

Apa itu EMKL / PPJK dan Trucking Company

EMKL/U kependekan dari Eekspedisi Muatan Kapal Laut / Udara. PPJK kependekan dari
Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan. Trucking Copmpany adalah perusahaan yang
memiliki armada angkutan darat seperti truck / mobil box. Trucking Copmpany bukanlah
EMKL dan PPJK. Namun sebuah EMKL/PPJK pasti memiliki kerjasama dengan banyak
Trucking Company. Dulu sebuah EMKL belum tentu bisa mengurus kegiatan kepabeanan di
pelabuhan atau bandara. Karena tidak semua EMKL memiliki ijin PPJK. Namun sekarang
EMKL dan PPJK adalah identik. Karena EMKL sekarang sudah pasti memiliki ijin PPJK.
Tugas EMKL / PPJK adalah mengurusi proses customs clearance / jasa kepabeanan di
pelabuhan / bandara. Biasanya tugas mereka satu paket seperti dibawah ini :
1. Mengambil Kontainer kosong di DEPO KONTAINER, mengantarnya ke gudang shipper /
exportir untuk dimuat barang, lalu mengantarnya ke TPK / Tempat Penumpukan Peti Kemas
di pelabuhan. Atau jika pengirimannya tidak menggunakan kontainer, maka mereka cukup
mengantarkan truck ke gudang shipper lalu mengantarnya ke gudang / warehouse di
perusahaan yang menyediakan jasa pengiriman konsol / LCL (yaitu pengiriman barang yang
tidak
menggunakan
kontainer""akan
dijelaskan
nanti"")
2. Mengurusi customs clearance / jasa kepabeanan di BeaCukai jika shipper tidak mengurusi
Customs
Clearance
sendiri.
3. Mengurusi proses pembuatan COO (certificate of Origin) jika shipper tidak mengurusinya
sendiri.
4. Menginput data Export menggunakan EDI system jika shipper belum memiliki EDI
System sendiri.
http://tentangexportimport.blogspot.co.id/2010/07/apa-itu-emkl-ppjk-dantrucking-company.html
11-04-2016

Pelaku- Pelaku Bisnis Di Pelabuhan

Pelabuhan merupakan tempat untuk melaksanakan kegiatan pemindahan


barang dari satu tempat ketempat lainnya yang diangkut melalui jalur transportasi
laut yang prosesnya berawal di Pelabuhan muat dan berakhir di Pelabuhan tujuan.
Secara umum fungsi pelabuhan dapat disebutkan sebagai tempat pertemuan
(interface), pintu gerbang (gate way), entititas (industry entity) dan tempat
bertemunya berbagai bentuk moda transportasi.

Kelancaran operasional pelabuhan laut merupakan salah satu faktor


pendukung berkembangnya suatu daerah yang secara langsung juga akan
berdampak kepada berkembangnya kepada perekonomian daerah/wilayah
setempat. Selain dari PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia yang merupakan pelaku
bisnis utama (pengusaha jasa kepelabuhanan) di pelabuhan dalam operasionalnya
didukung oleh pelaku-pelaku bisnis lainnya yang dalam operasionalnya mempunyai
keterkaitan bisnis secara langsung dengan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia.
Secara garis besar dapat digambarkan dengan pelaku-pelaku bisnis di
pelabuhan
pada
umummnya
merupakan
pihak-pihak
yang
mewakili
(perantara/agen) kepentinngan para shipper (pemilik barang / penjual) ataupun
bayer (pembeli barang) dimanapun berada antara lain yaitu :
1. Perusahaan pelayaran (Shipping lines)
Perusahaan pelayaran disebut juga sebagai Shipping Company atau populer
juga disebut dengan istilah Shippig Lines. Dalam operasionalnya tugas utama dari
Shipping Lines adalah mengangkut barang dari pelabuhan awal ke pelabuhan
tujuan berdasarkan instruksi pengiriman (Shipping Instruction) barang dari Shipper.
Selain dari tugas utama tersebut diatas, Shipping lines juga mengusakan beberapa
bidan usaha lainnya antara lain sebagai agen pelayaran (Shipping Agent) dan
usaha-usaha lainnya bersifat sebagai penunjang kegiatan pelayaran.
Jenis usaha Shipping lines terdiri dari kategori :
A. Pelayaran dalam negeri
Merupakan kegiatan pengangkutan barang yang beroperasi terbatas pada
antar pelabuhan dalam satu negara misalnya (pelayaran antar pulau di Indonesia)
dengan sifat kunjungan liner/reguler (berkunjung secara tetap dan teratur maupun
secara tramper ( berkunjung secara tidak tetap/tidak teratur
B. Pelayaran luar negeri
Merupakan kegiatan pengangkutan barang yang beroperasi antar pelabuhan
dalam negeri dengan luar negeri dengan sifat kunjungan liner/ reguler dan tramper.
Dokumen-dokumen yang dibutuhkan Shipping lines dalam proses clearance
kapal kepihak pelabuhan/ syahbandar antara lain :
a. Sertifikat layak laut

b. Sertifikat lambung timbul


c. Sertifikat keamanan radio, telephone, telegraph
d. Sertifikat keamanan bangunan kapal
e. Sertifikat permesinan
f. Sertifikat klasifikasi lambung timbul
g. Sertifikat permesinan kapal
h. Surat ukur
i. Surat sijil
2. Perusahaan Bongkar Muat (Stevedoring Company)
Perusahaan bongkar muat atau yang populer disebut dengan PBM atau
Stedore memberikan kontribusi dalam kelancaran operasional pelabuhan dalam
bentuk membongkar dan memuat barang dari dan kekapal, kegiatan pergudangan
dan penumpukan barang.
Secara umum tiga kegiatan utama yang termasuk dalam aktifitas stevedoring
company adalah sebagai berikut :
a. Stevedoring
Stevedoring adalah kegiatan pembongkaran barang dari dan ke kapal
dengan menggunakan peralatan mekanis, non mekanis dan moda transportasi
pendukungnya
b. Cargodoring
Cargodoring adalah kegiatan mengeluarkan barang dari dermaga dan
mengangkut dari dermaga kelapangan penumpukan barang di gudang / lapangan
penumpukan dan sebaliknya
c. Receiving Delivery
Receiving Delivery merupakan kegiatan penerimaan dan peyerahan baran
dari gudang / lapangan penumpukan barang didaerah lini 1 dan menyusun keatas

kendaran truk dipintu gudang / lapangan penumpukan barang lini 1 atau sebaliknya
untuk seterusnya disampaikan kepada Shipper.
Dalam melaksanakan tugas perusahaan bongkar muat stevedore
bertanggung jawab dalam kelancaran operasional pelabuhan dalam bentuk :
a. Perencanaan operasional kegiatan bongkat muat kapal
b. Kesempatan atas penerimaan dan penyerahan barang
c. Pengaturan penggunaan tenaga kerja bongkar muat dan peralatannya
sesuai kebutuhan.
Tahapan-tahapan tugas yang dilaksanakan oleh perusahaan bongkar muat
adalah
a. Sebelum kapal sandar didermaga
Dokumen-dokumen yang harus dipersipkan oleh PBM sebelum kapal sandar
didermaga :
1. Document manifest
2. Stowage plane
3. Ship plan
4. Loading list
5. Handling Order
6. Dangerious cargo list
7. Shifting cargo list
b. Saat kapal sandar didermaga
Hal-hal yang harus dipersipkan sebelum kapal didermaga adalah:
1. Pembuatan laporan pengawasan kondisi muatan ( cargo maupun
container)
2. Pengawasan dan supervisi kegiatan operasional bongkar muat

c. Setelah kapal berangkat


Hal-hal yang harus dilakukan setelah kapal berangkat adalah :
Pembuata laporan hasil kegiatan bongkar muat secara menyeluruh.
Evaluasi dan rekapitulasi hasil kegiatan bongkar muat
Melaksanakan penagihan terhadap biaya-biaya kegiatan bongkar muat
d. Warehosing
Kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan bongkar muat pada tahapan
warehosing pergudangan adalah :
1. Penanganan barang-barang yang akan masuk kegudang
2. Penanganan terhadap barang yang memerlukan penanganan / perlakuan
khusus
3. Penanganan terhadap barang yang ditimbun di open storage
e. Delivery
Kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan bongkar muat pada tahapan
delivery pergudangan adalah :
1. Menerima kwitansi pembayaran
2. Menerima Delivery Order (DO) yang di fiat diberi izin impor oleh costum
3. Pemberian surat jalan keluar dari pelabuhan kepada shipper / consignee.
3. Freight Forwarder
Freight Forwarder adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
pengususan transportasi (JPT) atau disebut juga dengan istilah Architect of
Transport. Disebut sebagai Architect of Transport karena freight forwarderlah yang
berperan dalam pengaturan angkutan kepasar tujuan dengan moda transportasi
yang aman dan ekonomis. Freight Forwarder berperan sebagai perantara untuk
menangani muatan antara Shipper (Pemilik barang) dan consignee (penerima
barang) dan dengan carrier (pengangkut) Ruang lingkup tugas freight forwarder

adalah bertanggung jawab sejak mulai diterimannya barang/muatan dari Shipper


sampai dengan barang/muatan diserahkan kepada cosignee. Dalam operasionalnya
freight forwarder menggunakan beberapa moda transportasi pendukung yaitu moda
transportasi laut, darat dan udara. Jasa-jasa yang diberikan oleh freight forwarder
antara lain dalam bentuk pengurusan dokument dan operasional antara lain proses
clearance dan dokumen baran eksport maupun import.
Tugas-tugas freigh forwarder secara umum adalah :
a. Menerima barang/muatan
b. Menyerahkan barang
c. Menyimpan barang
d. Menyiapkan barang
e. Menyelesaikan biaya tagihan asuransi, biaya angkutan darat, laut dan
udara, claim yang berhubungan dengan muatan eksport dan import
f. Mengepak packing barang atau muatan
g. Mengukur berat atau mengukur volume muatan
h. Menyelesaikan dokument-dokument terkait
perbedaan antara fungsi tugas perusahaan berstatus sebagai Freight
Forwarder dibandingkan dengan perusahaan yang berstatus sebagai ekspedisi
muatan kapal laut atau popular dengan istilah EMKL,pada Freight Forwarder dapat
menggunakan beberapa jenis moda transfortasi(laut, udara dan udara) sedangkan
pada EMKL terbatas hanya pada moda transfortasi laut.
http://bunga-wwwdepakde.blogspot.co.id/
11-04-2016

Anda mungkin juga menyukai