Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN DARI ASPEK KEUANGAN

BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR: KEP100/MBU/2002


(Studi Kasus pada PT ALAKASA INDUSTRINDO Tbk. Periode 2013-2014)
(diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Analisis Laporan Keuangan)

Oleh:
Reinisa Diah Risani (135144049)
3 Keuangan Syariah B

JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI D4-KEUANGAN SYARIAH 2013
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jln. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga, Bandung 40012
Telp. (022) 2013789, Fax. (022) 20133889
Homepage: www.polban.ac.id: Email: polban@polban.ac.id

1. Perhitungan Indikator dan Bobot Aspek Keuangan PT Alakasa Industrindo Tbk.


INDIKATOR

TAHUN

BOBOT (NON
INFRA)
2013
2014
0
7

Imbalan kepada pemegang saham

2013
-0,52%

2014
4,20%

(ROE)
Imbalan Investasi (ROI)
Rasio Kas
Rasio Lancar
Collection Period
Perputaran Persediaan
Perputaran Total Aset

1,56%
12,47%
127%
49 hari
6 hari
453,32

0,78%
3,31%
126,72%
48 hari
5 hari
504,38%

3
2
5
5
5
5

2
0
5
5
5
5

Rasio modal sendiri terhadap total

%
24,66%

25,82%

7,25

7,25

32,25

36,25

aktiva
Total Bobot

a. Rasio Profitabilitas
Imbalan kepada pemegang saham (ROE) pada tahun 2013 sebesar -0,52% dan
4,20% pada tahun 2014. Imbalan kepada pemegang saham (ROE) PT. Alakasa
Industrindo Tbk. mengalami kenaikan sebesar 4,72 % dari tahun 2013 sampai dengan
tahun 2014. Hal ini berarti pada tahun 2014 terjadi kenaikan laba bagi pemegang
saham dari setiap Rp. 1,00 modal yang ditanamkan pada PT. Alakasa Industrindo
Tbk. sebesar Rp. 0,0472. Kenaikan ROE tahun 2014 terhadap 2013 ini disebabkan
karena kenaikan laba setelah pajak diikuti juga dengan kenaikan modal sendiri.
Jumlah laba setelah pajak dan modal meningkat disebabkan karena pendapatan usaha
dan pendapatan non usaha meningkat. Dilihat dari perolehan bobot pada tahun 20132014 berarti kinerja perusahaan masih kurang baik dalam tingkat pengembalian
saham kepada investor.
Imbalan Investasi (ROI) pada tahun 2013 1,56% dan 0,78% pada tahun 2014.
Imbalan Investasi (ROI) PT. Alakasa Industrindo Tbk. mengalami penurunan sebesar
0,78% dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014. ROI yang diperoleh pada tahun
2014 sebesar 0,78% menunjukkan bahwa setiap Rp. 100 aktiva yag digunakan dalam
kegiatan operasi perusahaan mampu menghasilkan keuntungan Rp. 0,78. Penurunan

nilai ROI pada tahun 2014 dikarenakan total asset yang semakin bertambah, tetapi
tidak diimbangi dengan peningkatan nilai EBIT. Penurunan jumlah laba sebelum
bunga dan pajak akibat adanya peningkatan jumlah beban. Dilihat dari hasil bobot
ROI dari tahun 2013-2014 yang diperoleh maka dapat menunjukkan bahwa
manajemen perusahaan belum efisien dan produktif dalam mengelola aktiva yang
dimiliki untuk menghasilkan laba bagi perusahaan.
b. Rasio Likuiditas
Rasio Kas pada tahun 2013 sebesar 12,47% dan 3,31% pada tahun 2014. Rasio
Kas PT. Alakasa Industrindo Tbk. mengalami penurunan dari tahun 2013 sampai
dengan tahun 2014. Hal ini berarti pada tahun 2014 terjadi penurunan dari setiap
Rp1,00 utang lancar PT. Alakasa Industrindo Tbk. yang dijamin oleh komponen
aktiva lancar yang terdiri kas, bank, surat berharga jangka pendek sebesar Rp0,0916.
Penurunan cash rasio ini disebabkan karena komponen aktiva lancar yang terdiri dari
kas, bank surat berharga jangka pendek dan utang lancar sama-sama mengalami
penurunan. Dilihat dari hasil bobot Rasio Kas dari tahun 2013-2014 yang diperoleh
maka dapat menunjukkan bahwa manajemen harus menyediakan kas atau setara kas
yang tidak terlalu kecil untuk berjaga-jaga apabila ada kewajiban atau utang yang
harus segera dibayar.
Rasio Lancar pada tahun 2013 sebesar 127% dan 126,72 % pada atahun 2014.
Rasio Lancar PT. Alakasa Industrindo Tbk mengalami keadaan yang stabil dari tahun
2013 sampai tahun 2014. Terjadi penurunan yang sedikit sebesar 0,28% dan dapat
dikatakan cukup stabil. Pada tahun 2013 sampai tahun 2014 masing masing
mengalami peningkatan jumlah aktiva lancar dan jumlah kewajiban lancar. Nilai
bobot Rasio Lancar dari tahun 2013-2014 sebesar 5 menunjukkan bahwa perusahaan
mampu untuk membiayai utang lancar jangka pendek atau utang lancar degan
menggunakan aktiva lancar.

c. Rasio Aktivitas
Collection Period PT. Alakasa Industrindo Tbk mengalami penurunan selama 1
hari dari tahun 2013 sampai tahun 2014. Penurunan collection period ini disebabkan
karena total piutang usaha dan pendapatan usaha mengalami kenaikan. Semakin kecil

collection period berarti semakin kecil pula resiko tidak tertagihnya piutang usaha.
Nilai bobot Collection Period sebesar 5 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki
kinerja keuangan yang baik.
Perputaran persediaan tahun 2013 selama 6 hari, tahun 2014 selama 5 hari.
Collection Period PT. Alakasa Industrindo Tbk mengalami penurunan selama 1 hari
dari tahun 2013 sampai tahun 2014. Penurunan Perputaran persediaan ini disebabkan
karena total persediaan mengalami penurunan dan pendapatan usaha mengalami
kenaikan. Semakin kecil perputaran persediaan berarti semakin bagus karena
menunjukkan semakin efisiennya kegiatan operasi perusahaan karena modal kerja
yang tertanam dalm persediaan semakin sedikit. Nilai bobot perputaraan persediaan
sebesar 5 menunjukkan bahwa kegiatan operasi perusahaan berjalan dengan efisien.
Perputaraan Total Aset/Total Asset Turn Over (TATO) tahun 2013 sebesar
453,32% dan tahun 2014 sebesar 504,38%. Rasio perputaran total aset/total asset turn
over (TATO) PT Alakasa Industrindo periode 2013-2014 mengalami kenaikan dengan
nilai bobot 5 menunjukkan bahwa manajemen perusahan sudah efektif dalam
menggunakan aktiva untuk menghasilkan penjualan.

d. Rasio Solvabilitas
Rasio total modal sendiri terhadap total aset tahun 2013 sebesar 24,66% dan tahun
2014 sebesar 25,82%. Rasio Total Modal Sendiri terhadap Total Aset PT. Alakasa
Industrindo Tbk mengalami peningkatan sebesar 1,16% dari tahun 2013 sampai tahun
2014. Peningkatan TMS terhadap TA pada tahun 2013 dan 2014, disebabkan karena
adanya peningkatan jumlah modal yang diiringi dengan peningkatan jumlah asset.
Kenaikan rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan dalam menggunakan modal
sendiri unu menghasilkan aktiva semakin baik.

2. Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan PT Alakasa Industrindo Tbk.


Tahun

Total

Bobot

Total

Skor

(Non

Bobot

Nilai

Kategori

Predikat

2013
2014

32,25
36,25

Infra)
50
50

64,5
72,5

50 <TS<=65
65 <TS<=80

BBB
A

Kurang Sehat
Sehat

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari total bobot yang diperoleh dari perhitungan
aspek keuangan terjadi peningkatan. Peningkatan bobot tingkat kesehatan terjadi pada
tahun 2014. Pada tahun 2013 tingkat kesehatan PT Alakasa Industrindo Tbk memperoleh
predikat kurang sehat dan terjadi peningkatan pada tahun 2014 dengan predikat sehat.

Anda mungkin juga menyukai