Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRACT
There are two management standard for industry namely Quality Management
Standard (QMS) and Environmental Management Standard (EMS). Instead of these
management standards, industry should also consider technical standard. Therefore,
industry may find more problems and time constraints to implement management
standard and technical standards. One aspect that can overcome this situation is
integration of both management standards. Elements of both standards are analyzed in
term of comparative table. The possibility of integration of both management standards is
considered. Implementation of integration is shown on a flowchart model starting from
material buying to product distribution. Implementation of integration management
standard will also ease the operational staff. Implementation of quality management
system has a mutual impact on implementation of environmental management system,
for instance, reducing raw material consumption in the frame of quality management
system implementation means reducing waste that will discharge to the environment. On
the other hand environmental friendly product as a consequence of environmental
management system implementation will increase consumer satisfaction.
PENDAHULUAN
Perkembangan standard manajemen pada industri semakin meningkat pada
dekade akhir-akhir ini. ISO (International Organization for Standardization) telah
menerbitkan beberapa standar manajemen untuk memfasilitasi industri dan perdagangan.
Dua standard manajemen yang diterbitkan ISO adalah standard manajemen Mutu yaitu
ISO seri 9000 dan standar manajemen lingkungan yaitu ISO seri 14000.
Selain standar manajemen, industri juga harus berpedoman pada standar-standar
teknik lainnya. Hal ini membuat industri semakin enggan untuk menaati dan menerapkan
standar manajemen. Padahal dimasa perdagangan bebas kebutuhan akan penaatan dan
sertifikasi adalah mutlak. Untuk itu kemungkinan penggabungan kedua manajemen
standard lingkungan yang diterbitkan ISO tersebut merupakan hal yang potensial.
_______________________________________________________________________________
WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII
___________________________________________________________________TEKNOLOGI
Untuk
dapat
menjajaki
kemungkingan
penggabungan
keduanya
maka
menjaga kekonsistenan kegiatan industri yang mengacu pada kualitas. ISO seri 9000 telah
_______________________________________________________________________________
WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII
___________________________________________________________________TEKNOLOGI
diakui oleh lebih dari 80 negara dan dipergunakan sebagai acuan untuk manajemen
Mutuoleh industri dan badan pemerintahan di seluruh dunia. Bahkan sering sekali
sertifikasi ISO 9001 telah menjadi persyaratan
internasional.
ISO Seri 9000 terdiri atas :
ISO 9001 tentang Model Jaminan Mutudalam bidang desain, pengembangan, produksi,
instalasi dan Pelayanan Jasa
ISO 9002 tentang Model Jaminan Mutuproduksi dan instalasi
ISO 9003 tentang Model Jaminan MutuPemeriksaan akhir
Namun pada tahun 2000, ISO 9001, 9002, 9003 digabung menjadi ISO 9000:2000.
Beberapa dokumen penunjang yang berkaitan dengan ISO seri 9000 adalah :
ISO 8402 mengenai Manajemen Mutudan Jaminan Mutu Vocabulary
ISO 9000-1 mengenai Standard Manajemen Mutudan Jaminan Mutu bagian 1: Petunjuk
Pemilihan dan penggunaan
ISO 9004-2 mengenai Elemen Manajemen Mutu dan Sistem Mutu bagian 2: Petunjuk
untuk Pelayanan
ISO 9004-3 mengenai Elemen Manajemen Mutu dan Sistem Mutubagian 3: petunjuk untuk
Proses Material
ISO 10011-1: Petunjuk untuk Sistem Audit Mutu bagian 1: Audit
ISO 10011-2: Petunjuk untuk Sistem Audit Mutu bagian 2: Kriteria kualifikasi Auditor
ISO 10011-3: Petunjuk untuk Sistem Audit Mutu bagian 3: Pengatur Program Audit
ISO 10012-1: Persyaratan Jaminan Mutu untuk Peralatan Pengukuran bagian 1:
Manajemen Peralatan Pengukuran
Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa alasan untuk menerapkan sistem
standard manajemen
meningkatkan unjuk kerja dan sebagai langkah awal untuk meningkatkan Mutusecara
keseluruhan. Lebih dari itu faktor pendorong ini dapat dikelompokkan ke dalam 2 group
yaitu alasan internal meliputi peningkatan Mutudan unjuk kerja dan alasan eksternal yang
meliputi pemasaran. Secara umum alasan eksternal jauh lebih penting dibandingkan
dengan alasan internal (Brown and Van der Wiele, 1998). Selain itu hasil penelitian yang
dilakukan di Inggris, beberapa alasan menerapkan IS0 seri 9000 adalah sebagai berikut :
Perbaikan unjuk kerja dan menaikkan margin keuntungan
Menurunkan kemungkinana resiko
Jaminana mutu produk atau jasa ke pada pelanggan
Dasar untuk menerapkan budaya menangkap peluang
Jika diperlukan persayratan untuk diakui secara internasional
Sedangkan pada bulan Juni 1991 ISO membentuk SAGE (Strategic Advisory
Group on the Environment) yang merekomendasikan pembentukan standard manajemen
_______________________________________________________________________________
WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII
___________________________________________________________________TEKNOLOGI
lingkungan. Bulan Januari 1993 dibentuklah TC 207 yang bertugas mengembangkan ISO
seri 14000. Akhirnya ISO/TC 207 mempublikasikan
Management System Standard). Selain itu beberapa dokumen pelengkap ISO 14001
juga dikembangkan diantaranya 14004 dan 3 dokumen petunjuk audit lingkungan yaitu :
ISO 14010, ISO 14011 dan ISO 14012 yang diterbitkan bulan September 1996.
ISO seri 14000 terdiri dari :
ISO 14001 tenang Sistem Manajemen Lingkungan
ISO 14010 tentang Audit Lingkungan
ISO 14020 tentang Penamaan Lingkungan (Environmental Labeling)
ISO 14030 tentang Evaluasi Performans Lingkungan
ISO 14040 tentang Life Cycle Assessement
ISO 14050 tentang Istilah dan Definisi
ISO 14060 tentang Standar Aspek Lingkungan dari Produk
Dengan menerapkan standard manajemen pada industri maka terdapat kesempatan untuk
meningkatkan Mutulingkungan dan strategi bisnis (Darnall et. Al, 2000). Standard-standard
ini diterbitkan untuk dapat diterapkan pada semua tipe dan ukuran organisasi dan untuk
mengakomodasi keragaman geografis, budaya, dan kondisi sosial. Selain itu standar ini
dapat diintegrasikan dengan sistem manajemen yang lain seperti keselamatan dan
kesehatan kerja.
MODEL DAN UNSUR/ELEMEN ISO 9001:2000
Organisasi yang ingin memperoleh sertifikasi ISO 9001 harus memenuhi elemen-elemen
pada ISO 9001. Proses ini dilakukan dengan menjalankan siklus penerapan sistem
manajemen mutu secara kontinyu yang meliputi aspek tanggung jawab manajemen,
sumber daya manajemen, realisasi produk, pengukuran, analisa dan perbaikan
Tanggung
jawab
manajemen
mencakup
komitmen
manajemen,
mengutamakan
harapan
pelanggan ditentukan
mencakup
kerangka
kerja
untuk
mencapai
dan
mengkaji
tujuan,
_______________________________________________________________________________
WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII
___________________________________________________________________TEKNOLOGI
sumber daya yang ada dan hasilnya didokumentasikan. Semua administrasi yang
berkaitan dengan keseluruhan kegiatan sistem manajemen mutu juga diatur oleh
menajemen puncak. Pada tahap kajian manajemen dimungkinkan perubahan sistem
manajemen mutu termasuk kebijakan mutu dan tujuannya setelah melalui proses evaluasi.
Aspek sumber daya manajemen mencakup kebutuhan sumber daya untuk menerapkan
dan mengembangkan sistem manajemen mutu tepat waktu dan mengarah pada kepuasan
pelanggan. Sumber daya manusia dan kompetensinya masing-masing harus diidentifikasi
untuk pengadaan pelatihan apabila diperlukan. Fasilitas seperti ruang kerja, peralatan,
perangkat keras, perangkat lunak dan perangkat penunjang harus disediakan, diidentifikasi
dan dijaga untuk mencapai produk yang bermutu.
Realisasi produk dilaksanakan dengan melalui tahap perencanaan produksi, proses yang
berhubungan dengan pelanggan, rancangan dan pengembangan produk, proses
pembelian, produksi dan layanan operasi serta pengendalian alat-alat ukur. Semua tahap
selalu disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan tercapainya produk yang bermutu
Aspek pengukuran, anlaisa dan perbaikan dilakukan dengan tahapan perencanaan
kebutuhan, penggunaan, metodologi termasuk pendekatan statistiknya. Pengawasan dan
pengukuran juga dilakukan dari sisi kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan, audit
internal, proses dan produknya. Pengumpulan dan pengolahan data ditentukan untuk
keseusaian dan keefektifan sis tem manjemen mutu dan umtnuk mengindentifikasi
perbaikan yang mungkin dapat dilakukan. Perbaikan kontinyu mencakup tindakan
perbaikan dan pencegahan pada ketidaksesuaian.
MODEL DAN ELEMEN ISO 14001:1996
Sistem Manajemen Lingkungan adalah bagian dari keseluruhan sistem manajemen yang
mencakup struktur organisasi, kegiatan perencanaan, tanggung jawab, operasional,
prosedur, proses dan sumber daya untuk mengembangkan, mengimplementasikan,
mencapai, mengkaji dan memelihara kebijakan lingkungan.
Secara garis besar ISO 14001 dapat dikelompokkan menjadi 5 tahap yaitu: Kebijakan
Lingkungan, Perencanaan, Implementasi, Pemeriksaan dan tindakan pencegahan,
Kajian Manajemen yang pelaksanaannya mengikuti siklus seperti pada Gambar 1. Tiap
tahap perlu terus diperbaiki secara kontinyu. Tahap Perencanaan terdiri dari 4 elemen,
tahap implementasi terdiri dari 7 elemen, tahap pemeriksaan dan tindakan perbaikan
terdiri dari 4 elemen. Dengan demikian ISO 14001 keseluruhan terdiri dari 17 elemen.
PERBANDINGAN ISO 9001-2000 DENGAN ISO 14001-1998
_______________________________________________________________________________
WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII
___________________________________________________________________TEKNOLOGI
Start
Management
Review
Environmental
Policy
Continual
Improvement !
Checking /
Corrective Action
Planning
Environmental Aspects
Legal / Other
Requirements
Objectives and Targets
Environmental
Management Program
Implementation
ISO 14001-1996
0
Pendahuluan
Umum
Pendekatan proses
Kaitan dengan ISO 9004
Kesesuaian
dengan
sistem
Ruang Lingkup
Acuan normatif
Acuan Normatif
Definisi-definisi
Persyaratan
Umum
Sistem
Manajemen
Lingkungan
_______________________________________________________________________________
WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII
___________________________________________________________________TEKNOLOGI
Persyaratan Umum
4.1
4.1
Persyaratan Umum
Administrasi
5.5
Umum
5.5.1
Komitmen Manajemen
5.1
4.2
Kebijakan Lingkungan
Kebijakan Mutu
5.3
Pengembangan
8.5
Perencanaan
5.4
4.3
Perencanaan
Mengutamakan Pelanggan
5.2
4.3.1
Aspek Lingkungan
7.2.1
7.2.2
4.3.2
Sasaran Mutu
5.4.1
4.3.3
Perencanaan Mutu
5.4.2
4.3.4
Perbaikan Kontinyu
8.5.1
Realisasi produk
4.4
7.1
4.4.1
Komitmen manajemen
5.1
5.5.2
Perwakilan manajemen
5.5.3
6.1
6.2
Penunjukkan personil
6.2
Fasilitas
1.6.3
L:ingkungan kerja
6.4
4.4.2
Pelatihan,
Pelatihan
Kepedulian,
dan
6.2.2
Kompetensi
Kepedulian
dan
Kompetensi
Komunikasi internal
5.5.4
7.2.3
4.4.3
Komunikasi
4.4.4
Dokumentasi SML
4.4.5
Pengendalian Dokumen
4.4.6
Pengendalian Operasi
Pedoman Mutu
Pengendalian Dokumen
Prosee
berkaitan
dengan
pelangga
7.1
7.2
7.2.1
_______________________________________________________________________________
WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII
___________________________________________________________________TEKNOLOGI
Rancangan &/pengembangan
7.2.2
Rancangan
7.3
&/perencanaan
pengembangan
7.3.1
Rancangan
&/pengembangan
masukan
7.3.2.
7.3.3
Rancangan
&/pengembangan
keluaran
7.3.4
7.4.5
Rancangan
&/kajian
pen
gembangan
7.4.6
7.3.7
Rancangan
&/verifikasi
pengembangan
7.4
7.4.1
Rancangan
&/validasi
pengembangan
7.4.2
7.4.3
Pengendalian
Rancangan
7.5
&/perubahan pengembangan
7.5.1
Pembelian
7.5.2
Pengendalian pembelian
7.5.3
Informasi pembelian
7.5.4
Verifikasi pembelian
7.5.5.
8.3
4.4.7
Pengukuran,
4.5
Tindakan
Analisa
dan
perbaikan
Pengendalian
alat
ukur
dan
7.6
8.1
Perencanaan
8.2
8.2.1
Kepuasan Pelanggan
8.2.3
dan
pemntauan
proses
Pengukuran
dan
Pencegahan
pemantauan
Pengukuran
Pemeriksaan
4.5.1
8.2.4
8.4
dan
pemantauan
produk
Analisa Data
_______________________________________________________________________________
WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII
___________________________________________________________________TEKNOLOGI
Pengendalian ketidaksesuaian
8.3
4.5.2
Ketidaksesuaian
Tindakan perbaikan
8.5.2
Tindakan pencegahan
8.5.3
5.5.7
4.5.3
Dokumentasi
Audit internal
8.2.2
4.5.4
Audit SML
Kajian Manajemen
5.6
4.6
Kajian Manajemen
Umum
5.6.1
Kajian masukan
5.6.2
Kajian keluaran
5.6.3
dan
Tindakan
_______________________________________________________________________________
WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII
___________________________________________________________________TEKNOLOGI
eksternal seperti halnya pada system manajemen mutu. Dengan demikian elemen ini
juga dapat diintegrasikanmeskipun pihak yang berkomunikasi sedikit berbeda.
Elemen pengendalian operasi pada sistem manajemen lingkungan tercakup juga
pada system manajemen mutu. Integrasi ini paling mendatangkan keuntungan apabila
dapat diimplementasikan dengan sukses. Misalkan pengurangan sampah atau produk
sampingan akan menguntungkan dari segi bisnis dan juga lingkungan.
Kesamaan dalam elemen kesiagaan dan tanggap darurat juga ditemukan pada
kedua standard. Contoh nyata situasi darurat kebakaran, harus segera ditanggapi karena
berpontensi menghancurkan bisnis juga lingkungan. Salah satu alternatif penggabungan
kedua standar pada tahap implementasi digambarkan dalam bentuk diagram alur dari
proses pembelian sampai dengan proses distribusi produk seperti pada Gambar 2
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Persyaratan ISO 9001 dan ISO 14001 saling tumpang tindih, dalam artian
banyak prosedur yang dapat dituliskan bersamaan seperti misalkan Pelatihan,
operation control komunikasi, audit dan lainnya. Manajemen lingkungan dan
manajemen mutu sama-sama bertujuan memproduksi barang atau jasa dengan
mutu yang bagus merupakan bagian dari manajemen mutu terpadu (Total Quality
Management (TQM)).
2. Terdapat 5 kesamaan dari persyaratan kebijakan pada kedua standard yaitu :
titik berat pada konsumen, perbaikan yang kontinyu, dokumentasi, komunikasi
dan tersedia untuk publik. Di samping itu kebijakan lingkungan menetapkan tidak
terjadinya polusi yang sebenarnya juga dilaksanakan pada penerapan sistem
Mutu. Seperti contohnya pada langkah penerapan kontrol operasional dan
peningkatan efisiensi. Untuk meningkatkan efisiensi yang berarti mengurangi
limbah dan merubah lebih banyak bahan mentah menjadi produk. Contoh lainnya
produk yang bagus mutunya juga ramah lingkungan dan umur produk lebih
lama. Produk yang awet memuaskan konsumen dan memberikan limbah yang
lebih sedikit pada lingkungan. Strategi ini diterapkan untuk memenuhi kedua
standard. Kuncinya adalah organisasi seharusnya memulai dengan perencanaan
produksi yang bagus.
Saran-saran
Standar sistem manajemen menunjukkan konsistensi perusahaan atau organisasi dalam
menjalankan fungsinya sesuai dengan pedoman-pedoman dalam standar sistem
manajemennya. Sertifikasi standar sistem manajemen adalah pengakuan telah
_______________________________________________________________________________
WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII
___________________________________________________________________TEKNOLOGI
Pandangan pihak
berkepentingan
Permintaan
pelanggan
Aspek
Lingkungan
Masyarakat
sekitar
5
4
Pembelian mengatur
persyaratan bagi pemasok
Persyaratan
Hukum
No
yes
yes
Membeli bahan baku
Penyimpanan bahan
baku
PRODUCTION
R&D
Perawatan alat;
Kalaibrasi
Pengurangan Limbah
Reuse, recycle,
recovery (3R)
Limbah
Pemilihan
pemasok lain
Produk
sampinga
n
Persyaratan
penyimpanan
Pengendalian proses;
kurangi limbah
kurangi bising
kurangi skrap
Latih operator
Rekam hasiilnya
Recycle liimbah
Energi air, material
Kualitas, dll
Produk
Utama
pengolahan
Pengepakan
dibuang
Penyimpanan
Pendistribusian
_______________________________________________________________________________
WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII
Pemilihan
Pemasok
Supplier
___________________________________________________________________TEKNOLOGI
Brown, A., and T. Van der Wiele, 1998, ISO 9000: Boon or Bane for Small Bussiness?
Small and Medium Enterprise Research Center Edith Cowan University, Australia.
Cokorda Prapti Mahandari, 2004, Pengenalan ISO 14001, Modul Workshop Universitas
Gunadarma Jakarta, Indonesia
Darnall, N et. al., 2000 Environmental Management Systems: Opportunities for
Improved Environmental and Bussiness Strategy, Wiley Publisher, NewYork,
USA
Stapleton, P.J., Cooney A.M. and Hix, W.M
Systems:
An
Implementation
2001,
Guide
for
Environmental Management
Small
and
Medium-Sized
nd
_______________________________________________________________________________
WIDYA Nopember 2005/No.242 Tahun XXII