Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

PENGANTAR USAHATANI
Analisis Usahatani Bawang Merah di Desa Karangsemi,Kecamatan
Gondang,Kabupaten Nganjuk

Tugas ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Usahatani
yang diampu oleh bapak

Disusun Oleh:

Nama

: Heni Ambaryanti

NIM

: 135040201111063

Kelas

:P

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

A. Pendahuluan
Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan
yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas
sayuran ini termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang
berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta obat tradisonal.
Komoditas ini juga merupakan sumber pendapatan dan kesempatan kerja
yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan
ekonomi wilayah.
Kabupaten Nganjuk, Salah satu sentra produksi bawang merah
terbesar dan menjadi salah satu

tumpuan produksi bawang merah

nasional, hal ini dapat dilihat dari banyaknya petani yang mengusahaka
lahanya untuk ditanami bawang merah pada daerah tersebut. Dalam
usahataninya petani tidak terlepas dari permasalahan input yang
dibutuhkan untuk mengoptimalkan produksinya. Hal yang mungkin
menjadi kendala petani dalam segi modal yang dikeluarkan. Sehingga
dalam usahatani ini perlu dilakukan analisis kelayakan usahatani yang
dijalankan

oleh petani bawang merah sehingga mempermudah petani

dalam mengambil keputusan dalam mengatur input yang dibutuhkan


sehingga petani tidak mengalami kerugian dan produksi dapat di
tingkatkan.
B. Tujuan
Berdasarkan latarbelakang diatas maka tujuan dari analisis
usahatani ini yaitu untuk menganalisis biaya yang dan menganalisis
kelayakan usahatani

bawang merah yang dijalankan petani di Desa

Karangsemi,Kecamatan Gondang,Kabupaten Nganjuk.

C Analisis Usahatani
Profil Petani

Responden yang saya wawancarai bernama Bapak Budiono, beliau berusia


49 pendidikan terahir bapak Budiono yaitu SMK..Bapak Budiono memiliki
jumlah kluarga 4 orang termasuk beliau sendiri dan semua menjadi
tanggungjawab beliau.Beliau memiliki seorang istri yang bernama Ibu Ririn
yang berusia 44 tahun yang mana pendidikan terahir beliau yaitu
SMK,.kemudian beliau memiliki 2 orang anak yang pertama bernama Bagoes
Farli Sanggara berusia 22 tahun yang telah lulus pendidikan S1 kemudian anak
yang kedua bernama Nur Septa Grahandika berusia18 tahun

yang masih

menempuh pendidikan kelas 3 SMA. Bapak Budiono sela in bekerja sebagai


petani bawag merah beliau juga mengusahakan tebu pada lahannya yang lain.
Bapak Budiono memiliki Sawah seluas 1 hektar yang digunakan beliau untuk
mengusahakan Bawang merah dan Tebu. Namun pada tugas ini saya lebih
menganalisis

kelayakan

usaha tani bawang

usahatani tebu yang beliau usahakan beliau

merah
tidak

beliau dikarenakan

terlalu

membutuhkan

perawatan yang intensif. Dalam satu tahun bapak budiono menanam tanaman
bawang merah sebanyak 4 kali masa tanam.
Berikut ini adalah

rincian biaya, penerimaan, dan keuntungan Bapak

Budiono dalam usaha tani bawang merah.


A. Biaya Variabel
Biaya Saprodi
Keterangan
Bibit
Pupuk NPK
Pupuk ZA
Pupuk Kcl
Pestisida sagripit
Pestisida arjuno
Herbisida Rompas
Solar

Tenaga Kerja
Tenaga kerja
laki-laki
Pengolahan

Jumlah
unit
250
25
75
50
500
4
200
10
Total

Satuan
Kg
Kg
Kg
Kg
Gram
Botol
Cc
liter

Harga per
unit
Rp 22.000
Rp 7.200
Rp 1.500
Rp 5.600
Rp 840
Rp 35.000
Rp 150
Rp 6.900

Harga Total
Rp 5.500.000
Rp 180.000
Rp 112.500
Rp 280.000
Rp 420.000
Rp 140.000
Rp 30.000
Rp 690.000
Rp 7.352.500

Jumlah

Jumlah

Jumlah

HKS

Upah

Upah

orang
6

Hari
3

Jam/hari
8

P
18

/HKSP
Rp 50000

Rp 900.000

Penanaman
Pemupukan
Penyemprotan
Panen
Tenaga kerja

4
1
1
10

perempuan
Penanaman
Penyiangan

1
4
20
1

6
3

1
5
Total
Jam Standart :Kerja Laki laki 8 Jam /hari

5
5
5
5

2,5
2,5
12,5
6,25

Rp 50000
Rp 50000
Rp 50000
Rp 50000

Rp 125.000
Rp 125.000
Rp 625.000
Rp 312.500

5
5

Rp 40000
Rp 40000

Rp 120.000
Rp 300.000
Rp2.507.500

:Perempuan 8 Jam/hari
B. Biaya Tetap
Biaya Sewa Lahan
Jumlah

Keterangan

unit
0,25

Sewa Lahan

Keteranga

jml

Harga

Unit

awal /unit

Satuan

Harga sewa/hektar/tahun

Ha

RP 13.000.000

Rp 812.500

Biaya

Biaya

Harga

Tahun

penyusu

penyusu

akhir/

ekono

tan

tan

unit

mis

/Tahun

/Musim

Cangkul
Sabit

2
2

85000
30000
24.000.00

10000
5000

10
10

7500
2500
2.160.00

Traktor
Diesel
Sprayer

1
1
1

0
2700000
900.000

2.40000
270000
50000
Total

10
10
10

0
243000
85000

Biaya Penyusutan Alat

Total

Tanam
1875
625

Biaya
penyusu
tan
/Unit
3750
1250

540000

540000

60750
21250

60750
21250
627000

C. Penerimaan
Keterangan

Jumlah

Satuan

Harga per satuan

Pendapatan

unit
2500

kg

Rp 13000

Rp 32.500.000

Bawang Merah

Perhitungan Analisis usaha Tani


1. Total biaya variabel (variable cost/TVC)
TVC

= Biaya Saprodi + Biaya Tenaga Kerja


= Rp 7.352.500 + Rp Rp2.507.500
= Rp 9.860.000

2. Total biaya tetap (Fixed cost/TFC) (per musim tanam)


TFC
= Biaya Sewa Tanah + Biaya Penyusutan
= Rp 812.500 + Rp 627000
=Rp. 1.439.500
3. Total biaya (Total Cost/TC) (per musim tanam)
TC
= Biaya Variabel + Biaya Tetap
= Rp 9.860.000 + Rp1.439.500 = Rp 11.299.500
4. Total penerimaan (TR)
Keterangan

Jumlah
unit

Satuan

Harga per satuan

Pendapatan

Bawang Merah

2500

kg

Rp 13000

Rp
32.500.000

5. Keuntungan (profit)
Keuntungan
= TR-TC
= Rp 32.500.000 Rp 11.299.500
= Rp 21.200.500

Analisis Kelayakan Usahatani


Berdasarkan perincian usahatani Bawang Merah Bapak Budiono tersebut
dapat dianalisis keuntungan usahatani dan R/C rationya untuk mengetahui
kelayakan

usahatani

yang

dijalani

oleh

Bapak Budiono. Berikut ini

perhitungan keuntungan usahatani dan R/C ratio.


1. Kelayakan usahatani
a. R/C ratio
R/C ratio

Total Penerimaan
Total Biaya

Rp 32.500 .000
Rp11.299 .500

= 2,8
Interpretasi
Nilai R/C ratio yang didapatkan menunjukan bahwa setiap 1 rupiah
pengeluaran dalam usahatani bawang merah tersebut akan menghasilkan
2,8 satuan penerimaan. Berdasarkan Soekartawi, (2002) Kriteria uji: jika
R/C > 1, layak untuk diusahakan Jika R/C < 1, tidak layak untuk
diusahakan ().
b. Break Event Point (BEP)

BEP (unit)=

TFC
PTVC / Q
=

Rp11.299 .500
130009.860 .000/2500

= 1247 kg
Interpretasi
Dari hasil perhitungan BEP unit maka dapat diketahui bahwa dalam
memproduksi bawang merah akan mengalami titik impas (tidak rugi
dan tidak untung) apabila saat

memproduksi

produk

wortel

sebanyak 1247 kg dalam satu periode tanam.

BEP (rupiah)

= TC/Q
= Rp 11.299.500 / 2500
= Rp 4519

Interpretasi
Dari hasil perhitungan BEP harga maka dapat diketahui bahwa dalam
memproduksi bawang merah akan mengalami titik impas (tidak rugi dan
tidak untung) apabila saat menjual produk bawang merah dengan harga Rp

4519 dalam satu periode tanam

BEP (penerimaan)

TFC
1TVC /TR

Rp11.299 .500
19.860 .000/2500

899.500
10.3

= Rp 16.142.142
Interpretasi :
Dari hasil perhitungan BEP penerimaan maka dapat diketahui bahwa
dalam memproduksi bawang merah akan mengalami titik impas (tidak
rugi dan tidak untung) saat penerimaan Rp Rp 16.142.142 dalam satu
periode tanam.
D. Pembahasan

Dalam menjalankan Usahatani bawang merah Bapak Budiono


mengusahakan

maksimal

empat

kali

musim

tanam

dalam

satutahun.Dengan luasan lahan 2,5 hektar, dalam satu kali musim tanam
beliau

membutuhkan

biaya

yang

diperlukan

untuk

menjalankan

usahataninya mencangkup biaya variabel dan biaya tetap.Biaya variabel


yang meliputi biaya kebutuhan bibit,pupuk pestisida,tenaga kerja dan input
lain yang dibutuhkan.Sedangkan, biaya tetap meliputi sewa lahan, biaya
penyusutan alat dan biaya lain-lainya. Dari penjumlahan komponenkomponen biaya variable, usahatani bawang merah yang diusahakan bapak
Budiono sebesar Rp

9.860.000. Sedangkan penjumlahan komponen-

komponen biaya tetap dari usahatani bawang merah sebesar Rp.


1.439.500. Penjumlahan dari total biaya variable dengan total biaya tetap,
maka menunjukkan total biaya usahatani bawang merah dalam satu musim
panen yang diusahakan bapak Budiono sebesar Rp 11.299.500
Dari luas lahan 0.25 Ha bapak Budiono yang diusahakan untuk
tanaman bawang merah

produksi yang dihasilkan setiap masa panen

sebanyak 2,5 ton atau setara 2500 Kg.Dengan harga pasar lokal terhadap
komoditi bawang merah sebesar Rp.13.000/Kg, maka usahatani bawang
merah memperoleh total penerimaan sebesar Rp.32.500.000. Sedangkan,
total biaya yang digunakan dalam usahatani bawang merah yang
diusahakan bapak Budiono sebesar Rp 11.299.500. Sehingga keuntungan
yang diperoleh dari penghitungan selisih antara total penerimaan dikurangi
total biaya, maka usahatani komoditi bawang merah masih memperoleh
keuntungan sebesar Rp 21.200.500.
Perbandingan antara total penerimaan sebesar Rp.32.500.000
dengan total biaya sebesar Rp 11.299.500, maka diperoleh nilai R/C ratio
dalam usahatani bawang merah yang dijalankan bapak Budiono sebesar
2,8.Dengan nilai ratio ini (R/C) > 1, maka usahatani komoditi bawang
merah yang dijalankan bapak Budionod, berdasarkan kriteria yang telah
diajukan

menunjukkan

tingkat

efisiensi

yang

cukup

baik

dan

menguntungkan. Hal ini memberikan pengertian bahwa usahatani


komoditi bawang merah yang dijalankani cukup layak untuk dilakukan.

E. Kesimpulan
Berdasarkan analisis perhitungan kelayakan usahatani yang
dijalankan oleh bapak Budiono yaitu bahwa R/C ratio menunjukan hasil
2,8 yang berarti usahatani bawang merah yang dijalankan leh bapak
Budiono layak dijalankan
Refrensi
Soekartawi, 2002. Ilmu Usahatani. UI Press Jakarta
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai