Anda di halaman 1dari 4

Tjerita Pertemoean

Oleh: @belvage

Achir-achir ini Bilowo kliatan lebih tjeria. Moerah senjumnja. Toetoer katanja poen
lemboet. Tak seperti Bilowo jang biasanja. Kawan-kawannja sadja sampai heran dengan
proebahan itoe. Soalnja sehari-hari moeka Bilowo lebih sering kliatan nekoek kening
setingkat tiga daripada menebar roepa tjeria. Kawan satoe kos jang seoemoer-oemoer tak
pernah diadjak makan bareng sadja, tak ada angin tak ada hoejan tiba-tiba ditraktirnja makan
seafood. Soenggoeh itoe hari Bilowo emang betoel-betoel kliatan tidak seperti biasa. Ia
seperti melepas bebas doea ton batoe di poendaknja. Langkahnja ringan sampai njaris terbang.
Dan satoe perbedaan paling mentjolok darinja, iaitoe ia lebih modis dari biasanja.
***
Joemat dini hari sekitar poekoel setengah empat lebih seoesai satoe maleman membakar
boeroeng gagak jang digantoeng dalam koeroengan ajam di bawah pohon sawo toea, Bilowo
misoeh-misoeh. Lantaran niatnja mengoendang kedatangan entah apa di pohon sawo toea di
lereng Lawoe hanja berboeah gatal alias gagal total. Jang lebih tjelakanja lagi, oeangnya jang
sejoemlah doea ratoes lima puoeloeh riboe djatah makan doea minggoe loedes soedah
ditoekar boeroeng hitam dan koeroengan ajam dari bamboe. Tetapi itoe beloem seberapa.
Tidak sebanding dengan apa jang akan menimpanja.
Toedjoeh hari sebeloemnja, tepatnja Kamis Pon, di seboeah pasar loak Bilowo bertemoe
orang soenggoeh toea jang mengakoe sebagai khodam jang soedah mengawal leloehoernja
toeroen-temoeroen. Penampilan itoe orang biasa sadja. Layaknja kebanjakan. Tjoema jang
membedakan orang itoe dengan jang lain, tepat di keningnja ada tjahaja warna kuning
keemasan. Entah ketiban apes ataoe oentoeng, di tempat jang seramai itoe, tjoema Bilowo
jang dapat melihat kehadirannja.
Sambil berdiri di emperan toko kaset dan piringan hitam, keduanja ngobrol pandjang lebar
seperti kawan jang soedah lama sekali tidak bertemoe. Orang lain jang melihat Bilowo bitjara
sendiri tak ada lawan begitoe moengkin akan mengira ia gila, stres, deloesi, ataoe jang sedikit
agak mendingan, moengkin ia sedang berlatih drama oentoek mengoedji mental di depan
banjak moeka orang. Psikologi kekinian paling2 djuga akan mendiagnosa Bilowo mengidap
Skizofrenia, sejenis penjakit keren jang sering moentjoel di film2. Tapi djangan salah, boeat
para orang jaman doeloe laen lagi tjeritanja. Mereka akan bilang, Bilowo sedang 'kerawoehan'.
1

Boeat orang2 doeloe 'kerawoehan' (kedatangan) dijakini sebagai proses awal sebeloem
mengalami 'kaweroehan' (mengetahoei). Maksoednja, dengan kerawoehan itoe, Bilowo akan
mendjadi orang jang terlahir kembali. Namanja memang tidak beroebah. Ia tetaplah Bilowo.
Orang djuga masih akan mengenalnja sebagai Bilowo. Tapi boekan Bilowo jang sebeloemnja.
Ada peralihan diam2 dalam roehnja. Namoen begitoe, setelah perjoempaan aneh itoe boekan
berarti Bilowo lantas seketika beroebah. Oentoek dapat mentjapai kaweroehan, ada sjarat2
jang haroes dilakoekan. Tidak boleh tidak. Dan sjarat itoe mendatangi dirinja melaloei mimpi,
malam hari setelah perjoempaan jang tak biasa.
Di mimpinja Bilowo diperintah membawa boeroeng gagak hitam dan seboeah koeroengan
oentoek diletakkan di dekat pohon sawo toea jang tidak jaoeh tempatnja dari pertemoean doea
aliran soengai di lereng Lawoe. Gagak itoe nantinja haroes dicaboeti doeloe boeloenja,
dibakar, laloe digantoeng di dalam koeroengan ajam. Setelah itoe dia soeroeh poela noenggoe
di samping koeroengan sampai ada jang datang menemoeinja. Hari pelaksanaannja ialah
malem Joemat Legi, pas satoe minggoe ke depan. Tanpa pikir pandjang, keesokan harinja
langsoeng Bilowo pergi ke pasar hewan. Mentjari seboeah toko jang menjoeal gagak, dan
membawanja ke kosan. Ia pelihara boeroeng itoe selama satoe minggoe lamanja di tempatnja.
Kawan-kawan sekos dengannja soedah tentoe heran dengan tingkah Bilowo. Kawan di
seberang kamarnja sadja jang memelihara tiga lovebird sampai kaget, ini poelang-poelang
membawa gagak. Boekan apa-apa. Walaoepoen jaman soedah semoderen seperti sekarang,
kesan 'ngeri' pada binatang satoe itoe masih mendapat tempat di kepala orang.
***
Pada malam jang telah ditentoekan, persiapan soedah beres. Oeborampe soedah lengkap.
Sementara Bilowo sendiri poen beloem tahoe siapa jang akan datang menemuinja di pohon
sawo toea itoe. Detik demi detik, menit demi menit, djam demi djam berlaloe. Setelah
poekoel doea belas lewat beloem djoega ada tanda kedatangan sama sekali. Oentoek meredam
kejengkelannja, sekali-doea Bilowo moelai misoeh. Menjeroepoet kopi, laloe misoeh lagi.
Moelanja hanja dalam hati. Ia menjebut semoea nama hewan dari landak sampai lemboe, dari
babi sampai asoe. Tapi makin lama, paling sebab seorang diri, pisoehan jang semoela hanja di
dalam hati achirnja keproecoet keseboet djoea di moeloetnja. Berkali-kali Bilowo misoeh
seperti tak tertahankan, beroelang-oelang, teroes-meneroes. Saking tjepatnja misoeh bahkan
sampai seperti orang wirid. Leher, lengan, kaki, poeggoeng dan sekoejoer toeboehnya moelai
digigit djingklong, sejenis nyamoek tetapi oekoerannja lebih besar dari nyamoek biasa.
Semakin lama, djingklong jang datang mengeroeboengi toeboeh Bilowo semakin banjak.
2

Oekoerannja djuga demikian. Djingklong jang moelanja hanja sebesar oejoeng koekoe, makin
lama makin sebesar telapak tangan dan oekoeran itoe masih teroes semakin bertambah besar.
Dalam keadaan jang membikin boeloe koedoek merinding itoelah Bilowo laroet dalam
pisoehan hingga tak sadarkan diri. Ia tidak sadar djika djingklong jang membuatnja misoeh
ialah seboeah pertanda. Djingklong jang teroes membesar bahkan melebihi toeboehnja tak
laen kedatangan jang dinanti-nantikannja. Tetapi ia masih tak djuga menyadari itoe.
Tiga djam lewat, ketika binatang aneh itoe soedah tidak ada, sekoejoer toeboeh Bilowo
basah koeyoep. Wiridnja mengalahkan toesoekan oedara dingin. Dan ketika ia tersadar
melihat daging gagak panggang doea ratoes lima poeloeh riboenja masih menggantoeng di
tempat, alangkah kecewanja dirinja. Dengan badan jang bentol-bentol, ia beranjak menjaoeh
dari tempat itoe. Ditinggalkannja begitoe sadja sesadji doea ratoes lima poeloeh riboe setelah
sayoep-sayoep mendengar orang adzan dari kejaoehan. Bilowo poelang dengan kecewa.
Dikeboetnja toenggangannya sehari-hari. Saat jang laen soedah toenggang-menoenggang, ia
masih djoega setia dengan toenggangannya, iaiote seboeah motor jang setia mengantarkannja
kemana-mana. Entah apa jang ia boeat. Tetapi mendadak, dalam kecepatan tinggi di jalan sepi,
ia menjrempet setir sepeda jang tiba-tiba moencoel di depannja dan menjeberang.
Terdengarlah soeara tjoekoep keras "Braakk!" jang mengagetkan ketika sepeda motor jang
ditoengganginja oleng tetapi teroes meladjoe dengan kecepatan merendah.
Ah, sial betoel Bilowo. Soedah poelang dari pohon sawo dengan tangan kosong, beloem
tidoer semalaman, digigit dingklong, oeang sedjoemlah doea ratoes riboenja melajang
gara-gara noeroeti khodam sialan, dan kini ia menabrak pengendara sepeda. Bilowo poen
merasa seperti dilahirkan memerankan orang paling sial di doenia. Dipoetarnja arah sepeda
motornja dengan setengah hati, berbalik mendatangi pengendara sepeda jang jatoeh itoe. Dan
saat mendekat hendak memberi pertolongan, alangkah kagetnja. Ia mendadak diam seperti
patoeng. Tak tahoe apa jang haroes diperbuatnja. Doenia seakan berhenti. Benar-benar
berhenti bergerak. Orang jang ditabraknja ternjatalah perempoean seoemoeran jang adoeh
parasnja menyeroepai Srintil dalam imajinasi Tohari, setedoeh Annelies dalam imajinasi Pram.
Tiba-tiba sadja ia merasa telah mendjadi teroris jang melakoekan bom boenoeh diri, mati,
laloe bertemoe bidadari. Ia seperti.... "Adoeh!"
Lamoenan Bilowo boeyar seketika saat mendengar soeara si perempoean jang sedang
tersoengkoer akibat perboeatannya itoe. Sikoenya letjet sedikit. Kemoedian bak pedjantan, ia
tinggalkan begitoe sadja toenggangannja di tempat dan memapah si perempoean itoe ke
waroeng terdekat oentoek membersihkan loekanja.
3

***
Rasa-rasanja soedah tak perloelah ditjeritakan seperti apa kelanjoetan tjeritanja. Biarlah
oentoek kali ini pertemoean tabrakan setelah semalaman beloem tidoer itoe mendjadi momen
jang hanja diketahoei Bilowo dan perempoean itoe seorang. Jang djelas, sedjak peristiwa doea
ratoes lima poeloeh riboe itoe Bilowo seperti boekan Bilowo.

Djogdja-karta, 04022016

Anda mungkin juga menyukai