Anda di halaman 1dari 13

LED (LIGHT EMITTING DIODA), DIODA PHOTO

DAN SEL SURYA

Disusun Oleh :
RITA PERMATA SARI SITORUS (4143121049)
FISIKA DIK D 2014

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
LED (LIGHT EMITTING DIODA), DIODA PHOTO DAN SEL SURYA Page

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
tentang LED(Light Emitting Dioda), Dioda Photo dan juga Sel Surya.
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis telah berusaha untuk mencapai hasil yang
maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan
yang penulis miliki, maka penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saran dari Bapak sangat penulis harapkan untuk memperbaiki penyusunan
makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna dan dengan adanya makalah ini,
pembaca mengetahui beberapa hal mengenai LED(Light Emitting Dioda), Dioda Photo dan
juga Sel Surya.

Medan, 04 November 2015


Penulis

Rita Permata Sari Sitorus


(4143121049)

LED (LIGHT EMITTING DIODA), DIODA PHOTO DAN SEL SURYA Page

DAFTAR ISI
Kata Pengantar

.......................................................................................

Daftar Isi

.......................................................................................

BAB I Pendahuluan

.......................................................................................

BAB II Pembahasan
2.1.
2.2.
2.3.

LED(Light Emitting Dioda)..............................................................................


5
Dioda Photo
.......................................................................................
7
Sel Surya
.......................................................................................
8

BAB III
Kesimpulan

......................................................................................

12

Daftar Pustaka

.....................................................................................

13

LED (LIGHT EMITTING DIODA), DIODA PHOTO DAN SEL SURYA Page

BAB II
PENDAHULUAN
I.

Latar Belakang

Sesuai dengan perkembangan zaman, alat alat elektronika sudah banyak jenisnya.
Piranti piranti yang akan dibahas dibawah ini merupakan piranti yang penting untuk
merangkai alat alat elektronik yang banyak berguna bagi kehidupan masyarakat. Masing
masing komponen yang akan dibahas dalam makalah ini mempunyai fungsi dan manfaat
yang penting di bidang elektronika.
II.

Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi pembuatan tugas dari Mata
Kuliah Elektronika Dasar dan untuk mengetahui lebih lanjut tentang LED(Light Emitting
Dioda), Dioda Photo dan juga Sel Surya.
III.
Rumusan Masalah
1) Apakah yang dimaksud dengan LED (Light Emitting Dioda), Dioda Photo dan juga Sel
Surya ?
2) Bagaimana bentuk dari LED (Light Emitting Dioda), Dioda Photo dan juga Sel Surya ?
3) Bagaimana cara prinsip kerja dari LED (Light Emitting Dioda), Dioda Photo dan juga
Sel Surya?

BAB III
LED (LIGHT EMITTING DIODA), DIODA PHOTO DAN SEL SURYA Page

PEMBAHASAN
2.1. LED (Light Emitting Dioda)
LED (Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat
mendapat arus bias maju (forward bias). LED (Light Emitting Dioda) dapat memancarkan
cahaya karena menggunakan dopping galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang
berbeda diata dapat menhasilkan cahaya dengan warna yang berbeda. LED (Light Emitting
Dioda) merupakann salah satu jenis dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu
arah saja.
LED akan memancarkan cahaya apabila diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi
forward bias. Berbeda dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada
LED (Light Emitting Dioda) cukup rendah yaitu maksimal 20 mA. Apabila LED (Light
Emitting Dioda) dialiri arus lebih besar dari 20 mA maka LED akan rusak, sehingga pada
rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebgai pembatas arus. Simbol dan bentuk fisik dari
LED (Light Emitting Dioda) dapat dilihat pada gambar berikut.

Dari gambar diatas dapat kita ketahui bahwa LED memiliki kaki 2 buah seperti
dengan dioda yaitu kaki anoda dan kaki katoda. Pada gambar diatas kaki anoda memiliki ciri
fisik lebih panjang dari kaki katoda pada saat masih baru, kemudian kaki katoda pada LED
(Light Emitting Dioda) ditandai dengan bagian body LED yang di papas rata. Kaki anoda
dan kaki katoda pada LED (Light Emitting Dioda) disimbolkan seperti pada gambar diatas.
Prinsip Kerja Dioda Emisi Cahaya (LED)
Pemasangan LED (Light Emitting Dioda) agar dapat menyala adalah dengan memberikan
tegangan bias maju yaitu dengan memberikan tegangan positif ke kaki anoda dan tegangan
negatif ke kaki katoda. Konsep pembatas arus pada dioda adalah dengan memasangkan
resistor secara seri pada salah satu kaki LED (Light Emitting Dioda). Rangkaian dasar untuk
menyalakan LED (Light Emitting Dioda) membutuhkan sumber tegangan LED dan resistor
sebgai pembatas arus seperti pada rangkaian berikut.
LED (LIGHT EMITTING DIODA), DIODA PHOTO DAN SEL SURYA Page

Rangkaian Dasar Menyalakan LED (Light Emitting Dioda)

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium
Arsenida (GaAs) atau
Galium
Arsenida
Phospida (GaAsP) atau
juga
Galium
Phospida (GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda.
Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah, Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah
atau kuning, sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau.
Seperti halnya piranti elektronik lainnya , LED mempunyai nilai besaran terbatas
dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL LED DAN TEGANGANYA
Warna

Tegangan Maju

Merah

1.8 volt

Orange

2.0 volt

Kuning

2.1 volt

Hijau

2.2 volt
Gambar 3. dioda LED

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA. Karena dapat
mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini mudah, cukup dengan menggabungkan
dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai
dengan elektrodanya.
LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi sehingga menghasilkan
warna sebagai berikut:
* Aluminium Gallium Arsenide (AlGaAs) merah dan inframerah
* Gallium Aluminium Phosphide hijau
* Gallium Arsenide/Phosphide (GaAsP) merah, oranye-merah, oranye, dan kuning
* Gallium Nitride (GaN) hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan biru
* Gallium Phosphide (GaP) merah, kuning, dan hijau
* Zinc Selenide (ZnSe) biru
* Indium Gallium Nitride (InGaN) hijau kebiruan dan biru
* Indium Gallium Aluminium Phosphide oranye-merah, oranye, kuning, dan hijau
LED (LIGHT EMITTING DIODA), DIODA PHOTO DAN SEL SURYA Page

* Silicon Carbide (SiC) biru


* Diamond (C) ultraviolet
* Silicon (Si) biru (dalam pengembangan)
* Sapphire (Al2O3) biru
LED biru dan putih
LED biru pertama kali dan bisa dikomersialkan menggunakan substrat galium nitrida. LED
ini ditemukan oleh Shuji Nakamura tahun 1993 sewaktu berkarir diNichia Corporation di
Jepang. LED ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat
dikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan
cahaya putih.
Ada tiga kategori umum penggunaan LED, yaitu :
- Sebagai lampu indikator,
- Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu,
- Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total. Simbol,
bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut.
2.2. FOTODIODA (PHOTODIODE)
Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan
dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya
yang dapat dideteksi oleh dioda foto ini mulai dari cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra
ungu sampai dengan sinar-X. Aplikasi dioda foto mulai dari penghitung kendaraan di jalan
umum secara otomatis, pengukur cahaya pada kamera serta beberapa peralatan di bidang
medis.

gambar 1. Simbol dari dioda foto

gambar 2. Suatu dioda foto

Alat yang mirip dengan Dioda foto adalah Transistor foto (Phototransistor). Transistor foto
pada dasarnya adalah jenis transistor bipolar yang menggunakan kontak (junction) BaseCollectoruntuk menerima cahaya. Komponen ini mempunyai sensitivitas yang lebih baik jika
dibandingkan dengan Dioda Foto. Hal ini disebabkan karena elektron yang ditimbulkan
oleh foton cahaya padajunction ini diinjeksikan di bagian Base dan diperkuat di
LED (LIGHT EMITTING DIODA), DIODA PHOTO DAN SEL SURYA Page

bagian Collectornya. Namun demikian, waktu respons dari Transistor-foto secara umum akan
lebih lambat dari pada Dioda-Foto.
Prinsip Kerja Dioda Photo
Prinsip kerja dari fotodioda jika sebuah sambungan-pn dibias maju dan diberikan
cahaya padanya maka pertambahan arus sangat kecil sedangkan jika sambungan pn dibias
mundur arus akan bertambah cukup besar. Cahaya yang dikenakan pada fotodioda akan
mengakibatkan terjadinya pergeseran foton yang akan menghasilkan pasangan electronhole dikedua sisi dari sambungan. Ketika elektron-elektron yang dihasilkan itu masuk ke pita
konduksi maka elektron-elektron itu akan mengalir ke arah positif sumber tegangan
sedangkan hole yang dihasilkan mengalir ke arah negatif sumber tegangan sehingga arus
akan mengalir di dalam rangkaian. Besarnya pasangan elektron ataupun hole yang dihasilkan
tergantung dari besarnya intensitas cahaya yang dikenakan pada fotodioda.
Photodiode akan mengalirkan arus yang membentuk fungsi linear terhadap intensitas
cahaya yang diterima. Arus ini umumnya teratur terhadap power density (Dp). Perbandingan
antara arus keluaran dengan power density disebut sebagai current responsitivity. Arus yang
dimaksud adalah arus bocor ketika photodioda tersebut disinari dan dalam keadaan dipanjar
mundur.
Sebagai contoh aplikasi photo diode dapat digunakan sebagai sensor api. Penggunaan
sensorphoto diode sebagai pendeteksi keberadaan api didasarkan pada fakta bahwa pada
nyala api juga terpancar cahaya infra merah. Hal ini tidak dapat dibuktikan dengan mata
telanjang karena cahaya infra merah merupakan cahaya tidak tampak, namun keberadaan
cahaya infra merah dapat dirasakan yaitu ketika ada rasa hangat atau panas dari nyala api
yang sampai ke tubuh kita.
2.3. SEL SURYA
Sel surya atau juga sering disebut fotovoltaik adalah divais yang mampu
mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi listrik. Sel surya bisa disebut sebagai
pemeran utama untuk memaksimalkan potensi sangat besar energi cahaya matahari yang
sampai kebumi, walaupun selain dipergunakan untuk menghasilkan listrik, energi dari
matahari juga bisa dimaksimalkan energi panasnya melalui sistem solar thermal.
Sel surya dapat dianalogikan sebagai divais dengan dua terminal atau sambungan,
dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi seperti dioda, dan saat disinari
dengan cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan. Ketika disinari, umumnya satu sel
surya komersial menghasilkan tegangan dc sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit
dalam skala milliampere per cm2. Besar tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai
aplikasi, sehingga umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri membentuk modul surya.
Satu modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan tegangan dc
sebesar 12 V dalam kondisi penyinaran standar (Air Mass 1.5). Modul surya tersebut bisa
digabungkan secara paralel atau seri untuk memperbesar total tegangan dan arus outputnya
sesuai dengan daya yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu. Gambar dibawah menunjukan
ilustrasi dari modul surya.

LED (LIGHT EMITTING DIODA), DIODA PHOTO DAN SEL SURYA Page

Modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya yang dirangkai seri untuk memperbesar
total daya output. (Gambar :The Physics of Solar Cell, Jenny Nelson)
Struktur Sel Surya
Sesuai dengan perkembangan sains&teknologi, jenis-jenis teknologi sel surya pun
berkembang dengan berbagai inovasi. Ada yang disebut sel surya generasi satu, dua, tiga dan
empat, dengan struktur atau bagian-bagian penyusun sel yang berbeda pula (Jenis-jenis
teknologi surya akan dibahas di tulisan Sel Surya : Jenis-jenis teknologi). Dalam tulisan ini
akan dibahas struktur dan cara kerja dari sel surya yang umum berada dipasaran saat ini yaitu
sel surya berbasis material silikon yang juga secara umum mencakup struktur dan cara kerja
sel surya generasi pertama (sel surya silikon) dan kedua (thin film/lapisan tipis).

Struktur dari sel surya komersial yang menggunakan material silikon sebagai semikonduktor.
(Gambar:HowStuffWorks)
LED (LIGHT EMITTING DIODA), DIODA PHOTO DAN SEL SURYA Page

Gambar diatas menunjukan ilustrasi sel surya dan juga bagian-bagiannya. Secara umum
terdiri dari :
1. Substrat/Metal backing
Substrat adalah material yang menopang seluruh komponen sel surya. Material
substrat juga harus mempunyai konduktifitas listrik yang baik karena juga berfungsi sebagai
kontak terminal positif sel surya, sehinga umumnya digunakan material metal atau logam
seperti aluminium atau molybdenum. Untuk sel surya dye-sensitized (DSSC) dan sel surya
organik, substrat juga berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya sehingga material yang
digunakan yaitu material yang konduktif tapi juga transparan sepertii ndium tin oxide (ITO)
dan flourine doped tin oxide (FTO).
2. Material semikonduktor
Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya yang biasanya
mempunyai tebal sampai beberapa ratus mikrometer untuk sel surya generasi pertama
(silikon), dan 1-3 mikrometer untuk sel surya lapisan tipis. Material semikonduktor inilah
yang berfungsi menyerap cahaya dari sinar matahari. Untuk kasus gambar diatas,
semikonduktor yang digunakan adalah material silikon, yang umum diaplikasikan di industri
elektronik. Sedangkan untuk sel surya lapisan tipis, material semikonduktor yang umum
digunakan dan telah masuk pasaran yaitu contohnya material Cu(In,Ga)(S,Se) 2 (CIGS), CdTe
(kadmium telluride), dan amorphous silikon, disamping material-material semikonduktor
potensial lain yang dalam sedang dalam penelitian intensif seperti Cu2ZnSn(S,Se)4 (CZTS)
dan Cu2O (copper oxide).
Bagian semikonduktor tersebut terdiri dari junction atau gabungan dari dua material
semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p (material-material yang disebutkan diatas) dan
tipe-n (silikon tipe-n, CdS,dll) yang membentuk p-n junction. P-n junction ini menjadi kunci
dari prinsip kerja sel surya. Pengertian semikonduktor tipe-p, tipe-n, dan juga prinsip p-n
junction dan sel surya akan dibahas dibagian cara kerja sel surya.
3. Kontak metal / contact grid
Selain substrat sebagai kontak positif, diatas sebagian material semikonduktor biasanya
dilapiskan material metal atau material konduktif transparan sebagai kontak negatif.
4. Lapisan antireflektif
Refleksi cahaya harus diminimalisir agar mengoptimalkan cahaya yang terserap oleh
semikonduktor. Oleh karena itu biasanya sel surya dilapisi oleh lapisan anti-refleksi. Material
anti-refleksi ini adalah lapisan tipis material dengan besar indeks refraktif optik antara
semikonduktor dan udara yang menyebabkan cahaya dibelokkan ke arah semikonduktor
sehingga meminimumkan cahaya yang dipantulkan kembali.
5. Enkapsulasi / cover glass
Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk melindungi modul surya dari hujan atau
kotoran.

LED (LIGHT EMITTING DIODA), DIODA PHOTO DAN SEL SURYA Page

10

Prinsip kerja sel surya


Sel surya konvensional bekerja menggunakan prinsip p-n junction, yaitu junction
antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari ikatan-ikatan atom
yang dimana terdapat elektron sebagai penyusun dasar. Semikonduktor tipe-n mempunyai
kelebihan elektron (muatan negatif) sedangkan semikonduktor tipe-p mempunyai kelebihan
hole (muatan positif) dalam struktur atomnya. Kondisi kelebihan elektron dan hole tersebut
bisa terjadi dengan mendoping material dengan atom dopant. Sebagai contoh untuk
mendapatkan material silikon tipe-p, silikon didoping oleh atom boron, sedangkan untuk
mendapatkan material silikon tipe-n, silikon didoping oleh atom fosfor. Ilustrasi dibawah
menggambarkan junction semikonduktor tipe-p dan tipe-n.

Junction antara semikonduktor tipe-p (kelebihan hole) dan tipe-n (kelebihan elektron).
(Gambar : eere.energy.gov)
Peran dari p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga elektron
(dan hole) bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan listrik. Ketika
semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak, maka kelebihan elektron akan bergerak dari
semikonduktor tipe-n ke tipe-p sehingga membentuk kutub positif pada semikonduktor tipen, dan sebaliknya kutub negatif pada semikonduktor tipe-p. Akibat dari aliran elektron dan
hole ini maka terbentuk medan listrik yang mana ketika cahaya matahari mengenai susuna pn junction ini maka akan mendorong elektron bergerak dari semikonduktor menuju kontak
negatif, yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai listrik, dan sebaliknya hole bergerak menuju
kontak positif menunggu elektron datang, seperti diilustrasikan pada gambar dibawah.

Ilustrasi cara kerja sel surya dengan prinsip p-n junction. (Gambar : sun-nrg.org)
LED (LIGHT EMITTING DIODA), DIODA PHOTO DAN SEL SURYA Page

11

BAB IV
KESIMPULAN
Dioda emisi cahaya merupakan akan memancarkan cahaya apabila diberikan
tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias, ) agar dapat menyala adalah dengan
memberikan tegangan bias maju yaitu dengan memberikan tegangan positif ke kaki anoda
dan tegangan negatif ke kaki katoda. Sedangkan dioda photo akan mengubah cahaya menjadi
arus listrik. Cahaya yang dapat dideteksi oleh dioda foto ini mulai dari cahaya infra
merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X. Prinsip kerja dari fotodioda jika
sebuah sambungan-pn dibias maju dan diberikan cahaya padanya maka pertambahan arus
sangat kecil sedangkan jika sambungan pn dibias mundur arus akan bertambah cukup besar.
Sel surya merupakan alat untuk memaksimalkan potensi sangat besar energi cahaya
matahari yang sampai kebumi, walaupun selain dipergunakan untuk menghasilkan listrik,
energi dari matahari juga bisa dimaksimalkan energi panasnya melalui sistem solar thermal.
Sel surya ini sangat berguna jika di aplikasikan oleh masyarakat pedalaman yang dimana
masih tidak ada tenaga listrik disana, karena sel surya mampu mengubah energi panas dari
matahari menjadi tenaga listrik.

LED (LIGHT EMITTING DIODA), DIODA PHOTO DAN SEL SURYA Page

12

DAFTAR PUSTAKA
http;//dunia elektronika blogspot.co.id /Copyright 2015 Dunia Elektronika.
http://elektronika-dasar.com/komponen/sensor-tranducer/sensor-photodioda.
http://id.wikipedia.org/wiki/Fotodiode .
http://mhdfaisal.wordpress.com/2009/12/03/fotodioda.
http://teknologisurya.files.wordpress.com.2011/10/sollar-cel-work.

LED (LIGHT EMITTING DIODA), DIODA PHOTO DAN SEL SURYA Page

13

Anda mungkin juga menyukai