Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PCL 20

OLEH :

Oktavia K Dewi

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2011
1. Siapa Mahasiswa ?
Dalam terminologi sederhana, mahasiswa adalah seseorang yang belajar/
menuntut ilmu di suatu perguruan tinggi dengan macam ragam latar belakang dan
disiplin ilmu yang digelutinya. Mahasiswa berasal dari kata maha yang berarti
amat, teramat dan paling. Sedangkan kata siswa berarti murid. Dalam segi bahasa

Mahasiswa adalah murid yang belajar di perguruan tinggi atau tingkat jenjang
pendidikan paling atas.
Sedangakan Mahasiswa menurut Kamus Lengkap Bahasa Inodonesia
(Kamisa, 1997), merupakan individu yang belajar di perguruan tinggi. Jadi mahasiswa
adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau
akademi, mereka yang terdeaftar sebagai murid diperguruan tinggi. Montgomery
dalam Papilia dkk (2007) menjelaskan bahwa perguruan tinggi atau universitas dapat
menjadi dsaran atau tempat untuk seseorang individu dalam mengmbangkan
kemampuan intelektual, kepribadian, khususnya dalam melatih keterampilan verbal
dan kuantitatif, berpikir kristis dan moral reasoning.
Mahasiswa di nilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan
dalam berpikir dana kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak
dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap
mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling melengkapi. Karena hal tersebut
adalah sifat yang tidak akan terwujud jika hanya memliki salah satu dari sifat tersebut.
Mahasiswa adalah individu yang belajar dan menekuni disiplin ilmu yang di
tempuhnya secara mantap, dimana didalam menjalani serangkaian kuliah itu sangat
dipengaruhi oleh kemampuan mahasiswa itu sendiri.
Mahasiswa memiliki tanggung jawab yang lebih besar sebab berjuang bukan
hanya untuk diri-sendiri tetapi juga untuk orang lain bahkan untuk negeri ini. Lebih
jauh, Kenniston (rahmawati, 2006) mengatakan bahwa mahasiswa (youth) adalah
suatu periode yang disebut dengan studenthood yang terjadi hanya pada individu
yang memasuki post secondary education dan sebelum masuk kedunia kerja yang
menetap. Mahasiswa cenderung memantapkan dan berpikir dengan matang terhadap
sesgala sesuatu yang akan diraihnya.
mahasiswa adalah orang yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi untuk
menjadi sarjana intelek dan penentu nasib bangsa dan negara selanjutnya, sebagai
pembawa perubahan dan menjadi pengontrol kebijakan pemimpinnya.
2. Untuk apa memiliki predikat Mahaiswa ?
Predikat Mahasiswa dianggap memiliki kemampuan melebihi siswa-siswa
tingkat sebelumnya bukan sekedar capaian ilmu dan kemampuan berpikir yang lebih
tinggi melainkan juga sikap dan perilaku yang lebih baik dan menjadi teladan bagi
siswa tingkat sebelumnya. Ia menjadi semakin istimewa manakala ditemui kenyataan

bahwa yang berkesempatan menjadi mahasiswa di Indonesia hanya sekitar 25%,


sementara sisanya masih harus berusaha keras mencapai jenjang pendidikan tinggi
untuk mendapat predikat mahasiswa.
Menyandang predikat mahasiswa bisa saja membanggakan dan dianggap
istimewa bagi setiap orang byang di sandangnya. Karena kebanyakan orang akan
menganggap mahasiswa adalah orang yang mempunyai jenjang tinggi, dianggap
merupakan generasi muda yang berintelektual cerdas dan berwawasan luas. Akan
tetapi banyak dari mahasiswa tidak semua sadar akan peran dan fungsi sebagai
mahasiswa, banyak yang mengalami disorientasi dan disfungsi sebagai seorang
mahasiswa karena mereka menganggap kuliah hanya menjadi ajang pelarian atas
pengangguran atau bahkan ada yang menjadikan kuliah hanya sebagai tempat untuk
mengisi waktu luang. Sehingga paradigma berpikir mahasiswa disaat kuliah tidak
bertuijuan untuk mencari ilmu, menimba pengalaman serta pengetahuan tetapi
mahasiswa berpikir bagaimnan agar kuliah cepat seleai dengan IP tinggi kemudian
mencari kerja.
Mahasiswa yang kehilangan orientasi saat kuliah dan tidak memiliki visi serta
misi yang dapt di pastikan memiliki masa depan yang suram karena mereka secara
tidak sadar tidak tahu tentnag tujuan mereka untuk kuliah denagn predikat mahasiswa.
Menyandang predikat Mahasiswa tentu penuh rasa tanggung jawab terhadap
harapan-harapan dari banyak orang. Tidak sedikit yang merasa bahwa menyandang
predikat mahasiswa adalah suatu kebanggaan, tetapi banayk sekali yang tidak tahu
bagaimana

seseorang

menyandang

predikat

mahasiswa. Tentu

saja

tujuan

mendapatkan predikat tersebut tidak hanya untuk mencari nilai kuntitatif lalu lulus
kuliah dengan IPK tinggi kemudian mencari kerja tetapi lebioh dari itu. Mahasiswa
harus menyadari bahwa kuliah adalah belajar untuk menuntut ilmu. Tidak hanya lewat
buku, textbook atau bacaan yang tertulis lainnya akan teteapi masih banyak ilmu yang
bisa kita dapatkan selain buku dan lainnya, misalnya seperti pengalam yang tidak bisa
didaptkan di abngku kuliah dengan aktivitas yang dilakukan diluar kuliah, enath itu
exact atauupun tidak.
Mahasiwa harus segera menata kembali paradigma yang selama ini
berkembang bahwa kuliah adalah sertifikat untuk mencari kerja, karena kerja
merupakan efek dari orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan.
Mahasiswa harus menyadari bahwa kuliah adalah untuk menuntut ilmu dan harus
sadar bahwa apapun aktivitas dan kegiatan mereka diarahkan untuk pengembangan
diri, menampah ilmu pengetahuan dalam rangka pembentukan diri dan jati diri. Pada

akhirnya tidak hanya menjadi mahasiswa yang hanya menyandang predikat


mahasiswa akan tetapi terus berpikir bahwa mahasiswa tidak hanya bertujuan untuk
mencari nilai kuantitatif tetapi juga bagaimana mahasiwa tersebut mengembangkan
jati diri mereka.
3. Kemana Mahasiswa setelah selesai study ?
Setelah menyandang predikat lulus sebagai seorang sarjana kemudian wisuda,
sumpah dan mendapat IPK cumlaude, tentu hal yang akan dilakukan setelah segala
rutinitas tersebut telah dilakukan adalah mencari kerja. Meskipun dengan berbagai
persyaratan yang harus di lakukan seorang sarjana untuk mendapatkan pekerjaan
tetapi masih banyak syarat yang harus di lakukan untuk mempertahankan pekerjaan
dan meningkatkan kualitas mutu yang di miliki. Tidak sedikit diantara mahasiswa
yang masih merasa kebingungan tentang hal apa yang akan dilakukan setelah lulus
kuliah. Jawaban klasik yang paling umum adalah mencari kerja. magang, melanjutkan
S2 atau menjadi enterpreneur.
Kebanggaan para sarjana adalah mencari kerja sesuai dengan subjek yang
diambil. Hal itu pasti akan diperhitungkan secara matang, sehingga mereka tidak akan
merasa sia-sia terhadap usaha yang dilakukan selama bertahun-tahun untuk mendapat
gelar sarjana. Mulai dari meluangkan waktu dan membuang biaya yang tidak sedikit.
Akan tetapi masih banyak para sarjana yang bekerja tidak sesuai dengan subjek yang
diambil sewaktu kuliah. Beberapa faktor pasti menjadi salah satu alasan mengapa hal
tersebut dilakukan, misalnya saja tentang gaji. Tidak sedikit yang akan tergiur dengan
gaji yang lebih tinggi dan lebih menunjang kesejahteraan mereka jika dibandingkan
dengan pekerjaan yang sesuai di bidangnya tetapi dengan gaji yang lebih rendah.
Meskipun begitu banyak sekali manfaat yang didapatkan dari ilmu yang
dimiliki saat di bangku kuliah bagi pekerjaan yang di tekuninya. Karena mencari ilmu
itu tidak ada yang sia-sia. Karena ilmu itu akan saling melengkapi dan saling
keterkaitan dengan ilmu yang lain.
Setiap profesi, setinggi atau serendah apa pun pandangan subjektif kita
menilainya, tetap layak mendapatkan penghargaan. Namun tentu perlu digarisbawahi
bahwa pandangan subjektif tersebut tetap berada di dalam koridor moral dan etika
yang berlaku di masyarakat secara luas. Saya berharap bahwa para wisudawan ini bisa
mengejar passion mereka masing-masing. Apapun pekerjaannya, setelah mendapat
gelar sarjana setelah wisuda diharapkan para sarjana memberikan manfaat yang sangat

besar kepada masyarakat dan bangsa dengan cara mengamalkan ilmu yang didapat
selama menjalani pendidikan dibangku kuliah.
4. Kegiatan mayoritas yang disenangi Mahasiswa masa kini ?
Belajar, menuntut dan mencari ilmu idealnya merupakan aktivitas rutinitas
seorang mahasiswa. Selain belajar, beberapa aktivitas seperti membaca, maneliti,
berdiskusi, menulis dan berorganisasi merupakan kegiatan yang lazim dilakukan
mahasiswa, baik itu dikampus maupun diluar kampus. Hal ini juga di dukung oleh
universitas mempunyai suatu unit perkumpulan mahasiswa yang disebut UKM (unit
kegiatan Mahasiswa). Mahasiswa dengan segala bakat dan kemampuannya dapat
memilih bidang UKM yang disenanginya. Baik itu akademik maupun non-akademik.
Tidak sedikti mahasiswa yang meluangkan waktunya selain belajar, seperti mengikuti
beberapa oraganisasi kampus sehingga seringkali disibukkan dengan berbagai macam
kegiatan seperti rapat dan lain sebagainya. Menjadi seorang mahasiswa harus bisa
memanagement waktu dengan baik dan tepat. Karena kegiatan sehari-hari jika hanya
di isi dengan kuliah dan belajar tentu akan membuat kejenuhan tersendiri.
Jarang ada mahasiswa ynag mempunyai IP tinggi ditambah dengan aktivitas
oraganisasi. Selama ini mahasiswa kurang mengimbangi antara kuliah dengan
organisasi. Dimana mereka begitu aktif di organisasi tapi disisi lain aktivitas
akademik mereka rendah ataupun sebaliknya mereka begitu aktif kuliah dengan IP
tinggi tapi aktifitas organisasi mereka rendah.
Keseimbangan antara organisasi dan akademik dapat dilakukan oleh
mahasiswa, kuncinya hanya ada di pengaturan waktu dan komitmen dengan waktu.
Mereka harus komitmen dengan waktu. Saat belajar, berorganisasi, istirahat dan
seterusnya. Penjadwalan waktu kegiatan yang teratur dan komitmen melakukan akan
menjadikan mahasiswa memiliki disiplin yang tinggi.
Akan tetapi untuk menjadi mahasiswa berprestasi tidak mesti memiliki IP
tinggi atau aktif organisasi. Seorang mahasiswa yang memiliki bakat tertentu dan
mengembangkan serta membuat karya atas kemampuan yang yang dimiliki. Bahkan
itulah yang dapat kita katakan mahasiswa yang memiliki prestasi nyata.

5. Apakah Mahasiswa itu mengerti/ memahami ilmu yang di miliki dan apakah
teori atau praktek ?

Pada umumnya mahasiswa hanya menganggap kampus hanya sebagai tempat


kuliah dan tidak benar-benar memahami ilmu yang didapat. Mereka belum memahami
tujuan dari kuliah tersebut. Mahasiswa harus mempunyai visi dan misi agar menjadi
lebih baik. Kadang mereka bersifat acuh-tak acuh terhadap orang lain. Atau bahkan
mereka hanya datang saat kuliah dan tidak berusaha untuk mendapat ilmu yang baik.
Mereka juga acuh terhadap berbagai organisassi yang sebetulnya bsia meningkatkan
kualitas dan mutu mahasiswa sebagai penerus bangsa. Seharusnya mahasiswa
menyadari akan perannya sebagai mahasiswa. Misalnya saja dengan terjun langsung
kepada masyarakat, mengabdi kepada masyarakat dengan ilmu yang dimiliknya dan
mereka benar-benar memahami untuk apa mereka kuliah, tentu tidak hanya unuk
menadapat nilai secara kuantitatif. Tetapi tidak banyak dari mereka yang menyadari
bahwa mereka telah mengaplikasikan ilmunya.
Mahasiswa diharapkan dapat membawa perubahan bangsa dan negara ke arah
yang lebih baik dan menjadi kontrol sosial, pengendali kebijakan-kebijakan
pemerintah dan nantinya sekaligus meneruskan pemrintah itu sendiri. Masyarakat
mengharapkan mahasiswa yang bisa teguh idealismenya dengan semangat pantang
mundur untuk memperbaiki bangsa. Bukan mahasiswa yang hanya bisa kowar-kowar
di jalan umum, demontrasi menutup jalan dengan cara membakar ban meresahkan
masyarakat tanpa mempertinbangkan ketertiban pengguna jalan, mahasiswa harus
punya etika dalam menyampaikan pendapat dan ide-idenya. Mempertimbangkan
dampak positif dan negatifnya dalam bergerak, bergerak ke arah yang lebih baik
dengan cara yang baik. Melakukan yang terbaik dengan cara yang terbaik pula.
6. Bagaimana sebaiknya aku (mahasiswa) memahami ilmu yang dimiliki oleh
mahasiswa / benarkah mahasiswa itu sebagai agent of change ?
Mahasiswa harus menyadari bahwa mereka mempunyai kemampuan yang bisa
membangun diri mereka menjadi lebih unggul dari yang lain. Hakikat kita sebagai
mahasiswa yang semestinya mempunyai bakat dan potensi untuk membangun Bangsa
dan Negara ini. Selain itu mereka harus mempunyai visi yang jelas dan mereka
memahami apa yang mereka lakukan. Setelah memahami teori yang telah didapat saat
bangku kuliah, mereka harus mengaplikasikan ilmu yang di dapat. Itu hal yang paling
penting untuk memahami ilmu yang telah dipelajari, karena dengan praktek, tidak
hanya teori saja yang kita dapat, tetapi pengalaman yang berharga untuk membentuk

suatu skill yang dapat diperhitungkan. Karena pengalaman tentu lebih berharga dari
sebuah tulisan buku.
Mahasiswa harus menyadari akan perannya terhadap bangsa yaitu salah
satunya adalah sebagai agent of change. Mahasiswa dituntut bersifat kritis. Sebagai
kekuatan moral, masyarakat akan memandang tingkah laku, perkataan, cara
berpakaian, cara bersikap, dan sebagainya yang berhubungan dengan moral sebagai
acuan dasar mereka dalam berperilaku. Disinilah mahasiswa harus di tuntut ke
intelektualannya dalam kekuatan moralnya di masyarakat.
Diperlukan implementasi yang nyata. Contoh konkrit implementasi tersebut
adalah perjuangan mahasiswa di tahun 1998 dalam mengumandangkan reformasi.
Perubahan yang terjadi sebagai efek dari perjuangan mahasiswa masa itu sangatlah
besar baik bagi kinerja pemerintahan, control kerja pemerintahan, kondisi
perekonomian bangsa, sistem pendidikan yang diterapkan, serta hal-hal lain yang
berhubungan langsung dengan masyarakat. Harapan besar ditujukan pada para
pemuda. Pemuda yang dimaksud adalah para mahasiswa. Dalam posisi ini, mahasiswa
adalah aset yang sangat berharga. Harapan tinggi suatu bangsa terhadap mahasiswa
adalah menjadi generasi penerus yang memiliki loyalitas tinggi terhadap kemajuan
bangsa.

DAFTAR PUSTAKA
Alwi, kamisa. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Papalia, Diane E., Olds, sally Wendkos & Feldman, Ruth Duskin. (2007). Human
Development (10th edition). New York: McGraw-Hill.
Rahmawati, dkk. 2006. Mahasiswa. Jakarta: Balai Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai