Anda di halaman 1dari 66

Pengantar Teknik Kimia

Sesi 2 Pabrik Kimia

Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.

PABRIK METANOL
KELOMPOK V
DEWI ANGGRAINI
DIANDRA NOVITA
DIDIT KUNCOROJATI
DIPANKARA APJ
DWI AGUSTINO M.

DIAGRAM ALIR PEMBUATAN METANOL DI PT


MEDCO METANOL BUNYU

BAHAN BAKU
GAS ALAM

DIDAPAT DARI SUMBER MINYAK YANG


ADA DI BUNYU DAN TARAKAN, SENYAWA
YANG DIGUNAKAN ADALAH GAS CH4
AIR PROSES
DIAMBIL DARI DAM-DAM DAN
PENAMPUNGAN YANG TERDAPAT DI LUAR
LOKASI PABRIK DAN DIOLAH LEBIH DULU
DI UNIT PENANGANAN AIR.

PRODUK YANG DIHASILKAN


METANOL,DENGAN

SPESIFIKASI

WUJUD : CAIRAN
BAU : ALKOHOL KUAT
WARNA: TIDAK BERWARNA
MASSA JENIS: 786.6 KG/M3
TITIK BEKU/DIDIH: -97.88/64.76 C

PROSES PEMBUATAN
METANOL
DISTILASI-KERING(PIROLISIS)

KAYU
SINTESA DARI CAMPURAN GAS
HIDROGEN DENGAN OKSIDA
KARBON
OKSIDASI PARSIAL METANA

PIROLISIS KAYU
SERPIHAN

SERBUK KAYU
DIPANASKAN TANPA UDARA DALAM
BEJANA BESI DALAM TEMP 500 C
CAMPURAN UAP DITAMPUNG DAN
DIDINGINKAN
SELANJUTNYA DI DISTILASI UNTUK
MENDAPATKAN METANOL.

SINTESA CAMPURAN GAS


HIDROGEN DAN OKSIDA KARBON
CO

+2H2
CO2 +3H2

CH3OH
CH3OH

OKSIDASI PARSIAL METANA


CH4 + O2
CH3OH

UNIT 100 (REFORMASI GAS)

Unit

reformasi gas adalah tempat


pengubahan/pengorversian gas alam
(natural gas) menjadi gas sintetis yang
umumnya terdiri dari CO, CO2, dan H2

PARAMETER PROSES UNIT


100

ASPEK KIMIA
Gas alam yang terdiri dari dari campuran
hidrokarbon dikonversi gas reformasi oleh
kukus (steam) dan dibantu oleh katalis nikel
menurut reaksi:
CH4 + H2O CO + 3H2
CO

+ H2O CO2 + H2

ASPEK TERMODINAMIKA
Kesetimbangan reaksi yang terjadi di
reformer sangat bergantung pada :
Tekanan
Temperatur
Perbandingan kukus/karbon

ASPEK KINETIKA REAKSI


Pada kondisi aktual, laju rekasi di reformer
dengan katalis yang baru terjadi dengan
sangat cepat sehingga konversi
kesetimbangan untuk kedua reaksi tersebut
tercapai secara praktek. Jadi, kondisi
operasional dapat dievaluasi hanya dengan
melihat aspek termodinamika

PENGARUH TEKANAN
Kesetimbangan reaksi reformasi metana oleh
kukus akan bergeser ke kiri jika tekanan dinaikkan
sehingga reformasi metana semakin berkurang.
Akan tetapi, secara praktek akan lebih praktis jika
digunakan tekanan tinggi karena pada unit 200
diperlukan input tekanan tinggi. Di samping itu,
tekanan tinggi akan menyebabkan temperatur
dinding pembuluh katalis meningkat.

PENGARUH TEMPERATUR
Kesetimbangan reaksi reformasi metana
akan bergeser ke kanan dengan
meningkatnya temperatur reaksi karena
reaksi endotermik menghasilkan lebih
banyak CO2 dan H2. Dengan kata lain, pada
tekanan dan perbandingan kukus/karbon
konstan, kenaikan temperatur akan
menghasilkan konversi metana yang lebih
besar.

PENGARUH PERBANDINGAN
KUKUS/KARBON
Perbandingan kukus/karbon berkaitan sangat erat
dengan katalis. Pembentukan karbon (coke)
sedapat mungkin dicegah karena dapat merusak
katalis. Untuk mencegah pembentukan karbon,
operasi sebaiknya dilaksanakan dengan kondisi
kukus berlebih. Kelebihan kukus yang diberikan
juga sebaiknya diatur seoptimum mungkin agar
lebih ekonomis dan tidak memecahkan katalis.

DESKRIPSI PROSES DALAM UNIT


100

PEMANASAN AWAL NATURAL


GAS DAN DESULFURISASI
Gas alam untuk proses dan bahan bakar diumpankan pada
tekanan 27 bar dan suhu 30C. Gas alam ini dipanaskan
hingga bersuhu 385C dan dimasukkan ke dalam unit
desulfurisasi berkatalis CoMo untuk menghilangkan
kandungan belerang yang dapat merusak katalis nikelpada
reformer. Setelah proses ini, gas alam memiliki tekanan
24,3 bar dan suhu 385C. Sebagian besar gas alam ini
diumpankan untuk proses reformasi dan sisanya
diumpankan sebagai bahan bakar burner.

PROSES REFORMASI DAN


UNDERFIRING
Sebelum memasuki reformer, kukus proses dan gas alam
yang telah memenuhi syarat menjadi umpan reformer
dicampur untuk mendapatkan umpan reformer yang lebih
homogen. Setelah itu, campuran kukus proses dan gas
alam dialirkan ke pemanas hingga temperaturnya
mencapai 500C. Katalis yang digunakan dalam proses ini
berupa katalis berbasis nikel. Selanjutnya, gas sisa
pembakaran (flue gas) bertemperatur 900C dilewatkan
menuju sistem pemanfaatan panas buangan (waste heat
recovery).

REFORMED GAS WASTE HEAT


RECOVERY
Gas reformasi meninggalkan reformer dengan suhu 870C
dan tekanan 19,1 bar. Panas dari gas ini kemudian
digunakan untuk pemanasan awal gas alam, menghasilkan
kukus proses, dan reboiler dalam unit distilasi (unit 300).
Setelah dimanfaatkan sebagai pemanas dalam seluruh
proses tersebut, suhu gas reformasi turun menjadi 103C.
Selanjutnya, gas reformasi masih harus menjalani proses
pendinginan karena unit 200 (reaktor konversi metanol)
membutuhkan gas reformasi bertemperatur rendah. Setelah
itu, barulah gas reformasi diumpankan ke unit 200.

PEMANFAATAN PANAS GAS HASIL


PEMBAKARAN
Gas hasil pembakaran (flue gas) yang keluar
dari reformer memiliki temperatur 900C.
Panas dari gas ini digunakan dalam
pembangkit kukus bertekanan tinggi dan
menengah hingga temperaturnya menjadi
485C. Setelah itu, flue gas didinginkan
kembali hingga mencapai suhu 147C dan
dibuang ke atmosfer.

UNIT 200 (REAKTOR KONVERSI


METANOL)

Unit reaktor sintesis metanol adalah unit pembentukan


metanol dari gas sintesis reformer. Reaksi-reaksi di
menghasilkan 3 produk sampingan, yaitu air, aseton, dan
etanol. Untuk memisahkan produk-produk sampingan
ini, produk reaktor harus dialirkan lagi ke unit 300 (unit
distilasi)
Proses-proses utama pada unit 200 :
Kompresi gas sintetis
Lingkar sintesis
Pembuangan gas

PARAMETER PROSES DALAM


UNIT 200
ASPEK KIMIA
Reaksi yang terjadi dalam unit 200 adalah :
CO + 2 H2 CH3OH
CO2 + 3 H2 CH3OH + H2O
CO + H2O CO2 + H2
Ketiga reaksi di atas bersifat eksotermis.
Perbandingan jumlah reaktan gas sintesa yang
baik terjadi apabila bilangan SN (stoichiometry
number) bernilai 2

ASPEK TERMODINAMIKA DAN


KINETIKA
Konversi

CO dan CO2 akan meningkat pada


tekanan yang lebih tinggi
Pada temperatur reaksi yang semakin
bertambah, konversi CO akan menurun dan
konversi CO2 akan meningkat

ASPEK DAUR ULANG (RECYCLE)


Daur

ulang yang dilakukan pada sintesa metanol


bertujuan untuk mendapatkan konversi yang tinggi
sehingga operasi berlangsung ekonomis. Recycle
dilakukan terhadap gas sintesa keluaran reaktor
yang tidak terkonversi dan telah dipisahkan dari
kondensatnya.
Perbandingan gas sintesa yang direcycle terhadap
tambahan gas sintesa dinyatakan sebagai rasio
recycle yang bernilai antara 2,5-5.
Semakin tinggi rasio recycle menyatakan kenaikan
produksi metanol

ASPEK KATALISATOR
Dalam

reaktor unit 200 digunakan katalis CuZnO. Katalis ini memiliki keaktifan sangat tinggi
sehingga kecepatan reaksi tinggi pada temperatur
relatif rendah (225-255C)
Katalis yang digunakan pada kilang metanol ini
harus memiliki selektivitas sintesa metanol yang
tinggi untuk memperkecil jumlah produk
sampingan yang dihasilkan

DESKRIPSI PROSES DALAM UNIT


200
KOMPRESI GAS SINTESIS
Kompresi gas sintesis bertujuan untuk menaikkan tekanan
umpan reaktor (gas sintesis) agar didapat konversi reaktor
yang tinggi. Kompresor pertama menaikkan tekanan dan
temperatur gas hasil sintesis reformasi kukus dari 17 bar
40C menjadi 68,6 bar 118C. Selanjutnya, kompresor
kedua menaikkan tekanan gas sintesis hasil kompresi
pertama menjadi 72,5 bar dan menurunkan temperaturnya
menjadi 68C. Penurunan temperatur dilakukan untuk
mendapatkan hasil dengan temperatur setinggi mungkin
dengan temperatur terendah.

TAHAP SINTESA METANOL PADA


LOOP SINTESA
Campuran gas sintesa tambahan dan gas daur ulang yang merupakan
gas sintesa masukan reaktor diumpankan menuju kompresor gas daur
ulang. Di dalmnya, gas sintesa itekan hingga 72,5 bar dan disalurkan
melalui gas interchanger menuju bagian atas kedua reaktor untuk
dipanaskan dari 68C menjadi 225C. Reaksi sintesis metanol yang
terjadi antara gas H2, CO, dan CO2 yang bersifat eksotermis terjadi
dalam pipa reaktor berkatalis tembaga. Setelah konversi one pass,
aliran gas keluaran reaktor yang terdiri dari gas tidak terkonversi,
metanol, dan sejumlah produk samping didinginkan dari 225C
menjadi 40C. Pendinginan ini bertujuan untuk memisahkan metanol
mentah dari gas terlarut di dalamnya. Sementara itu, sebagian besar
gas tidak terkonversi didaur ulang kembali sebagai gas sintesa
masukan reaktor dan sisanya dibuang dengan dialirkan menuju sistem
flare untuk dibakar agar tidak terjadi akumulasi inert.

SISTEM GAS PEMBERSIH (PURGE


GAS)
Selain langsung dibakar dalam sistem flare,
sebagian purge gas yang dihasilkan dari aliran
gas-gas tidak terkonversi dimanfaatkan untuk
keperluan-keperluan :
Digunakan sebagai gas hidrogenasi dalam tahap
pemurnian belerang gas alam karena kandungan
gas hidrogennya yang tinggi
Dimanfaatkan sebagai bahan bakar (fuel)
pembakaran gas alam dan steam

UNIT 300 (PEMISAHAN DAN


PEMURNIAN PRODUK)
Adanya

unit 300 dimaksudkan untuk


memisahkan metanol mentah yang
dihasilkan dari gas-gas terlarut di dalamnya.
Proses pemisahan metanol mentah dari gas
terlarut, air, dan senyawa lainnya dilakukan
dalam kolom distilasi dengan prinsip
perbedaan volatilitas antara senyawasenyawa tersebut.

PARAMETER PROSES
TEKANAN

OPERASI
Kelarutan gas-gas dalam cairan adalah fungsi dari
tekanan uap gas tersebut dalam temperatur
tertentu. Semakin tinggi tekanan gas akan
menyebabkan semakin banyak gas yang terlarut
dalam cairan. Oleh karena itu, kenaikan tekanan
operasi akan menyebabkan bertambahnya gas
etrlarut dalam metanol yang tidak diinginkan.

NERACA PROSES
Neraca panas kolom distilasi pada kondisi normal
sangat dipengaruhi oleh perubahan parameterparameter berikut:
Banyaknya umpan
Besarnya laju refluks
Konsentrasi umpan
Fluks panas reboiler
Penghilangan panas kondenser dan sub-cooler

DESKRIPSI PROSES
PENGHILANGAN

GAS-GAS
Metanol mentah pada suhu 40C dan tekanan 68,7
bar yang mengalir dari metanol separator akan
menuju ke bejana ekspansi yang beroperasi pada
tekanan 6,5 bar. Dengan adanya penurunan
tekanan ini, gas-gas terlarut akan lepas. Setelah
itu, gas-gas terlarut yang telah dipisahkan dari
cairan dijaga konstan dengan menggunakan
pengontrol ketinggian.

PENGHILANGAN PRODUK SAMPING


BERTEMPERATUR DIDIH RENDAH
Volatile impurities seperti dimetil eter, metil format, dan gas-gas inert
terlarut dipisahkan dari metanol mentah dan dinaikkan ke bagian atas
kolom distilasi bersama sejumlah uap metanol. Uap tersebut akan
melewati suatu kondenser di mana sebagian besar uap metanol yang
terbawa mengalami kondensasi dan dikembalikan ke kolom distilasi
sebagai refluks. Gas-gas ringan lainnya yang tidak terkondensasi akan
dibuang. Metanol yang telah terstabilkan akan memasuki kolom
pemurnian metanol pada kondisi 80C dan1,5 bar. Pada kolom ini,
metanol akan menjadi produk atas sedangkan air akan menjadi produk
bawah. Air proses yang dihasilkan sebagai produk bawah kolom
distilasi ini akan dipompa menuju pemanas air proses. Uap yang
menuju puncak kolom distilasi akan didinginkan oleh suatu kondenser
di mana uap metanol akan dikondensasikan secara total menjadi cairan
bersuhu 69C. Metanol terkondensasi ini selanjutnya didinginkan lagi
hingga mencapai suhu 40C dan ditampung pada suatu bejana
penampung.

Sistem Proses dan


Instrumentasi

Kolom Desulfurisasi
Desulfurisasi

berarti proses pengurangan


kandungan sulfur dalam metanol
Temperatur dalam proses desulfurisasi
berada dalam rentang 300oC-400oC dengan
suhu optimum di 385oC
Menggunakan dua katalis CoMo dan ZnO

Prinsip Kerja
Dilaksanakan

di dalam dua kolom jejal D101 dan D-102. D-101 berfungsi sebagai
kolom desulfurisasi utama. D-102 berfungsi
sebagai penyerap sisa-sisa sulfur yang
belum hilang di D-101.
Dalam keadaan normal kedua kolom
dipasang secara seri.

Reformer
Reformer

ini digunakan untuk steam


reforming ( pembentukan uap)
Reaksi yang terjadi CH4 + H2O CO +
3H2
Temperatur

dalam reformer bisa mencapai

930oC
Menggunakan katalis Ni

Prinsip Kerja
Laju

alir gas bahan bakar diatur dengan


pengendali tekanan, buangannya menuju
flare sedangkan udara pembakaran dengan
pengendali laju alir (FC) dihubungkan
dengan blower
Untuk mengontrol rasio steam karbon yang
memasuki unit reforming kuantitas steam
proses diatur dengan FC (Flow Controller)

Prinsip Kerja
Temperatur

campuran steam/gas alam


dijaga dengan membuang sebagian steam
melalui quench cooler
Keadaan vakum dalam reformer harus
dijaga benar-benar agar lidah api dalam
reformer tidak mengarah ke luar

Skema Alat

Kompresor Gas Sintesa


Proses

kompresi gas sintesis ini


dalaksanakan dalam Syngas Compressor
tipe sentrifugal yang digerakkan oleh
extraction back pressure Turbine
Kapasitas kompresor pada operasi normal
adalah 60 ton / jam

Gambar Alat
Syngas

Compressor

Reaktor Metanol
Reaksi

pembentukan metanol berasal dari


gas sintesa yang berlangsung pada
temperatur 225-270o dan tekanan kurang +
70 bar
Reaktor berbentuk tubular, bagian tube
berisi katalis dan menjadi tempat
berlangsungnya reaksi, sedangkan bagian
shell berisi air pendingin

Skema Alat

Kolom Distilasi
Kolom

distilasi digunakan untuk pemurnian


metanol

Cara Kerja
Sebagian

produk dicairkan dan


dikembalikan lagi sebagai refluks. Gas yang
tidak terkondensasi disatukan dengan aliran
purge dan nantinya ditampung ke dalam
penampung metanol.

Alat Penukar Panas


Berbagai

alat penukar panas digunakan


untuk mempertukarkan panas di antara
aliran bahan sehingga proses produksi
metanol menjadi lebih ekonomis
Ada sekitar 26 alat penukar panas yang
digunakan dalam kilang ini

PRODUK
Kilang

MMB (Medco Methanol Bunyu)


didesain untuk memproduksi metanol
sebanyak 1000 ton/hari pada kondisi 100%,
namun karena pabrik ini cukup tua maka
kilang ini efisiensinya hanya 83% dan
menghasilkan 800-900 ton/hari. Pabrik ini
juga memiliki spesifikasi metanol yang
merupakan salah satu metanol berkualitas
terbaik di Asia Tenggara

Sistem Penunjang Proses


Produksi
Dalam mengolah gas alam menjadi
metanol perusahaan ini dalam prosesprosesnya ditunjang oleh unit-unit lain
Unit-Unit penunjang itu antara lain:
1. Penampung Metanol
2. Penanganan dan Distribusi air

Penampung Metanol
Unit

ini hanya digunakan sebagai unit


penampung sementaradan penyimpanan
dari produk metanol yang dihasilkan.

Penanganan dan Distribusi Air

1.
2.
3.
4.

Pada Unit ini terdapat :


Pengumpul dan pendistribusian air sungai
Pengolahan air
Transfer kondensat
Distribusi air pabrik

PENANGANAN DAN
DISTRIBUSI AIR ( UNIT 500)
BERTUGAS

MENAMPUNG,MENGOLAH DAN
MENDISTRIBUSIKAN AIR LAYAK PAKAI
UNTUK KEPERLUAN PABRIK DAN AIR
MINUM.
TERDIRI DARI BEBERAPA PROSES
PENGOLAHAN DIANTARANYA
KLARIFIKASI,PRE-CHLORINASI, SAND
FILTRATION DAN ACTIVATED CARBON
FILTRATION

SISTEM UNIT PENDINGIN


(UNIT 600)
MENYEDIAKAN AIR

PENDINGIN
UNTUK PROSES PABRIK,
DIANTARANYA UNTUK ALAT HEAT
TRANSFER.
MENGGUNAKAN AIR TAWAR DAN
AIR LAUT SEBAGAI RAW MATERIAL,
AIR LAUT DITAMBAHKAN KLOR DAN
NaOCL.

UNIT INSTRUMENTASI
(UNIT 800)
MENGHASILKAN

UDARA
BERTEKANAN YANG MEMENUHI
SYARAT TERTENTU UNTUK
KEBUTUHAN DISELURUH KILANG.
UDARA HARUS BEBAS DARI DEBU,
MINYAK , AIR DAN ZAT YANG
MENYEBABKAN KOROSI.

UNIT 800 (1)


1.PROSES PENGIRIMAN UDARA
UDARA DIHISAP MEMALUI DUST FILTER
OLEH KOMPRESOR SERTA DIDINGANKAN
OLEH SWEET COOLING WATER,UDARA
YANG LEMBAB DIPISAH KAN DI
SEPARATOR YANG TERLETAK DIBAGIAN
BAWAH DAN AIR YANG TERBENTUK AKAN
DIBUANG.

UNIT 800 (2)


PROSES

PENGERINGAN UDARA
UDARA MENGALIR KE SALAH SATU
AIR DRYER, SISA-SISA AIR AKAN
DISERAP OLEH SILIKA GEL HINGGA
KADAR IRNYA BENAR-BENAR
KERING, BEBAS DARI DEBU DAN
KOMPONEN (CO2 DAN H2)

PENGOLAHAN NITROGEN
(UNIT 900)
FUNGSI

GAS N2 DALAM INDUSTRI


METANOL
1. PEMBERSIH PIPA GAS,TANGKI DLL
2. MEMBANTU UDARA INSTRUMEN
DALAM KEADAAN DARURAT
3. MENYELIMUTI BOILER,TURBIN,
VESSEL-VESSEL PADA SAAT TIDAK
BEROPERASI.

UNIT 900 (1)


PROSES

PENGIRIMAN UDARA
UDARA DIHISAP OLEH KOMPRESOR
DAN DITEKAN HINGGA 9.5 BAR,
DIDINGINKAN DNG SWEET COOLING
WATER, UDARA YANG LEMBAB
DIPISAHKLAN DALAM SEPARATOR.

UNIT 900 (2)


PROSES

PEMURNIAN UDARA
DIALIRKAN KE REFRIGERATOR,
DIDINGINKAN HINGGA 3 C,UDARA YG
LEMBAB DIPISAHKAN DALAM WATER
SEPARATOR, DILEWATI KE MOLECULAR
SIEVE ADSORBER, UDARA DIPISAHKAN
SISA UNSUR AIR DAN LAINNYA HINGGA
HANYA MENGANDUNG N2 DAN 02

UNIT 900 (3)


PROSES

PEMISAHAN UDARA
UDARA DIALIRKAN KE MAIN HEAT
EXCHANGER (UNTUK PENDINGINAN
DAN PENCAIRAN), O2 AKAN
MEGEMBUN, LALU DIALIRKAN KE
MENARA FRAKSINASI, O2 AKAN
TURUN KEBAWAH DAN N2 AKAN
NAIK KE ATAS.

UNIT 900 (4)


PROSES

PENCAIRAN DAN PENYIMPANAN

GAS NITROGEN DICAIRKAN


DENGAN PENDINGINAN OLEH O2
DAN KEMUDIAN NITROGEN CAIR
DITAMPUNG DALAM TANGKI UNTUK
DIGUNAKAN DALAMPROSES
OPERASI KILANG.

PEMBUANGAN GAS (UNIT 1000)


PEMBUANGAN

DARI GAS SISA AKAN


DI OLAH DALAMTIGA UNIT FLARE,
BAGIAN UTAMANYA ADALAH
BRANDER FLARE, BRANDER
PEMANDU, MOLECULAR SEAL,
CEROBONG FLARE DAN PANEL
KONTROL

SISTEM PEMADAM
KEBAKARAN (UNIT 1300)
TERDIRI

DARI PERALATAN MOBIL


DAN STASIONER, DIRANCANG
UNTUK MENGOPERASIKAN SISTEM
PEMADAM SEBEBAS MUNGKIN
KARENA KEBAKARAN BISA TERJADI
DIMANA SAJA.
BAHAN: AIR,BUSA,BUBUK,GAS CO2,
HAS HALON, UAPAIRDAN PASIR.

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


(UNIT 1400)
UNTUKMENJAGA KELANGSUNGAN

SUPLAI LISTRIK ,DISEDIAKAN ALAT


PENUNJANG, YANG TERDIRI DARI:
1. 1 UNIT GENERATOR KAPASITAS 4MW
2. 2 UNIT GENERATOR KAPASITAS 1.42 MW
3. 1 UNIT GENERATOR DENGAN KAPASITAS
275 KVA

Anda mungkin juga menyukai