Widyanisa Dwianasti
Kepaniteraan Interna RSUD Pasar Rebo
Pembimbing : dr. Syafrizal, Sp.P
Identitas
Nama : Ny.SR
Usia
Pendidikan Terakhir
Agama: Islam
Alamat
Ulujami
No RM : 2015-675688
Tanggal Masuk
: 12 Januari 2016
Tanggal Keluar
: 41 tahun
: SMA
Anamnesis
Keluhan utama
Sesak sejak 5 hari SMRS dan
semakin berat hingga 1 hari SMRS
Keluhan
tambahan
Mual dan muntah sejak 5 hari
SMRS
1 bulan SMRS
Lemah
Lemah letih
letih dan
dan lesu
lesu disertai
disertai dengan
dengan penurunan
penurunan nafsu
nafsu makan
makan
Batuk
berdahak
berwarna
hijau
kental.
Batuk
darah
(-)
Batuk berdahak berwarna hijau kental. Batuk darah (-)
Keringat
Keringat malam
malam (+)
(+) dan
dan demam
demam tidak
tidak terlalu
terlalu tinggi
tinggi
Keluhan
Keluhan yang
yang sama
sama seperti
seperti sekarang
sekarang
Menjalani
pengobatan
OAT
selama
Menjalani pengobatan OAT selama 1
1 minggu
minggu
Maret
Maret 2015
2015 hingga
hingga saat
saat ini
ini terdapat
terdapat penurunan
penurunan BB
BB sebanyak
sebanyak 15
15
kilogram.
kilogram.
Riwayat Asma
: disangkal
Riwayat Hipertensi
: disangkal
Riwayat DM
: disangkal
: disangkal
Riwayat Penyakit
Keluarga
Riwayat Hipertensi
: disangkal
: disangkal
Riwayat DM
: disangkal
Riwayat
Kebiasaan
Merokok, Konsumsi
alkohol
Pemeriksaan fisik
(3 Februari 2016)
1. Kesan Umum : Tampak Sakit Sedang
2. Kesadaran
: Compos mentis
3. Tanda Utama :
Frekuensi nadi : 98 x/menit, reguler, isi cukup.
Frekuensi napas
Suhu axilla
: 32 x/ menit
: 370 Celsius
Kepala
Bentuk
: Normochepal
Posisi
: Simetris
Mata
Exophthalmus
: Tidak ada
Enopthalmus
: Tidak ada
Edema kelopak
: Tidak ada
: -/-
Hidung
Bentuk normal, nafas cuping hidung (-), sekret (-),
septum deviasi (-)
Mulut
Bibir kering pecah-pecah : (-)
Sianosis
: (-)
Tenggorokaan
Faring
Lidah
putih, tidak deviasi
Uvula
Tonsil
: T1-T1, tenang
Telinga
Pendengaran
: Baik
:Tidak ditemukan
Leher
Trakea
Kelenjar tiroid
: Deviasi ke kiri
: Tidak ada pembesaran
Paru-Paru
Inspeksi
Perkusi
Palpasi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Abdomen
Inspeksi : Supel, gerakan peristaltik usus tidak terlihat,
tidak tampak adanya sikatriks maupun venektasi
Auskultasi : Bising usus (+) Normal
Perkusi: Timpani pada seluruh kuadran abdomen
Palpasi
: Nyeri tekan epigastrium (+), hepar dan lien tidak
teraba membesar
Ekstremitas
Akral hangat pada ekstremitas atas dan bawah kanan kiri
Tidak terdapat edema pada ekstremitas atas dan bawah
kanan dan kiri
Tungkai
Lengan
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Gerakan
Normal
Normal
Normal
normal
Kekuatan
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
12-01-16
Nilai rujukan
Hb
8.7
11.7-15.5
Ht
27
32-47
Leukosit
10.720
3.600-11.000
Eritrosit
3.5 juta
3.8-5.2 (juta)
Trombosit
690.000
150 440
Basofil
0-1
Eosinofil
1-3
Netrofil batang
3-5
Netrofil segmen
80
50-70
Limfosit
12
25-40
Monosit
2-8
LUC
<4
SGOT
18
SGPT
23
Ureum darah
16
20-40
Kreatinin darah
0.41
0,17-1,50
eGFR
225.5
117
<200
Na
130
135 147
3.4
3,5 5,0
Cl
92
98 108
Rontgen Thoraks
Follow up
25 Januari 2016
USG Thorax
4 Februari 2016
BTA (GenXpert)
TB detected high
Diagnosa kerja
TB paru BTA positif dengan destroyed lung
Diagnosis banding
TB paru BTA positif dengan massa pada
paru kiri
TB paru BTA positif dengan efusi pleura kiri
Tatalaksana
Non medikamentosa
Bed rest
Medikamentosa
Prognosis
Ad vitam
dubia ad malam
Ad
functionam
dubia ad malam
Ad
sanationam
dubia ad malam
Tinjauan pustaka
PENGOBATAN ADEKUAT DALAM TATALAKSANA TB
PARU
TB PARU
Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi
menular yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis (MTB).
Kasus TB
Per tahun
Insidensi
1990
Per
Per
100.000
hari
1.717
443
282.090
154
168.956
92
626.867
semua
penduduk
343
Per tahun
2009
Per
100.000
Per hari
528.063
penduduk
228
1.447
2.218
565.614
244
1.550
773
236.029
102
647
91.369
39
250
Tipe
TB
Prevalensi
Semua
809.592
Tipe
TB
Insidensi
Kasus
Baru
TB Paru
BTA Pos
Kematian
463
KLASIFIKASI
TB Paru
BTA (+)
TB Paru
TB Paru
BTA (-)
TB
TB
Ekstra
Paru
Kasus Baru
Kasus
Kambuh
Tipe
Penderita TB
Paru
Kasus drop
out
Kasus gagal
pengobatan
Kasus kronik
PATOGENESIS
Tuberkulosis
Primer
Kuman TB
masuk sal.
nafas
Membentuk
sarang
pneumoni
(afek primer)
KOMPLEKS
PRIMER
(Afek primer +
limfangitis
regional)
Radang sal.
Getah bening
menuju hilus
Pembesaran
KGB di hilus
(limfadenitis
regional)
Tuberkulosis
Post Primer
Muncul bertahun-tahun
kemudian setelah TB
Primer
ALUR DIAGNOSIS
Prinsip pengobatan
Rifampisin
(R)
Isoniazid
(H)
Pirazinami
d (Z)
Etambutol Streptomisi
(E)
n (S)
Tahap
intensif
Tahap
lanjutan
2 bulan
Bila diberikan secara tepat penderita menular
menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2
minggu
Sebagian besar TB BTA (+) menjadi BTA (-) pada
akhir tahap intensif
KATEGORI 1
Berat
Badan
Tahap Intensif
tiap hari
selama 56 hari
RHZE
(150/75/400/275)
Tahap Lanjutan
3 x seminggu
selama 16 minggu
RH (150/150)
30 37 kg
2 tablet 4KDT
2 tablet 2KDT
38 54 kg
3 tablet 4KDT
3 tablet 2KDT
55 70 kg
4 tablet 4KDT
4 tablet 2KDT
> 71 kg
5 tablet 4KDT
5 tablet 2KDT
KATEGORI 2
Pasien kambuh
Pasien gagal
Terapi Pembedahan
lndikasi operasi
Indikasi mutlak
lndikasi relatif
Evaluasi Pengobatan
Evaluasi klinis
Bakteriologi
Radiologi
Luluh Paru
PENYEBAB
Tuberkulosis
Karsinoma
Tumor
paru (83,3%)
bronkogenik (12,1%)
mediastinum (3%)
Chest XRay
Bronkogram
THANKYOU