Anda di halaman 1dari 51

PENJUALAN ANGSURAN

(INSTALLMENT SALES) dan


PENJUALAN LAY BY
By: Rina Andriani, SE, M.Si

Pendahuluan
Dalam usaha untuk meningkatkan
volume penjualan barang-barang
yang harga jualnya relatif tinggi,
biasanya perusahaan disamping
melakukan penjualan secara tunai
dan kredit, perusahaan juga
mengadakan penjualan secara
angsuran

Pengertian penjualan angsuran


(Installment Sales)
Apakah yang dimaksud penjualan
angsuran/cicilan (Installment
Sales) ???

Lanjutan...
Penjualan angsuran yaitu penjualan
yang pembayarannya dapat
dilakukan secara bertahap dalam
jangka waktu tertentu dengan
terlebih dahulu membayar uang
muka (down payment) baru
kemudian sisanya diangsur sesuai
dengan perjanjian antara penjual
dengan pembeli

Lanjutan...
Penjualan angsuran dapat dilakukan
terhadap:
1. Aktiva Tetap
2. Barang Dagangan

Resiko Penagihan Piutang Penjualan


Angsuran
Karena pembayarannya dilakukan
secara bertahap maka penjualan
angsuran mengandung resiko yang
besar didalam penagihan
piutangnya. Resiko tersebut antara
lain sbb:
1. Masalah non akuntansi
2. Masalah akuntansi

Masalah Non Akuntansi


Masalah non akuntansi yang utama adalah bagaimana cara
menekan resiko tidak terbayarnya angsuran oleh pembeli.
Usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi resiko
tersebut antara lain:
1.Mengurangi tidak terbayarnya angsuran dengan cara menyeleksi
calon pembeli
2.Menyediakan perlindungan hukum dengan cara:
.
Menggunakan bukti pemilikan sebagai jaminan kredit. Ex;
menjaminkan sertifikat, BPKP, dll.
.
Perjanjian bersyarat, dimana barang telah diserahkan tetapi hak
atas barang baru akan diserahkan setelah angsuran selesai.
.
Perjanjian dengan pihak trus (trustee) sampai pembayaran
dilunasi, setelah lunas baru bukti pemilikan diserahkan kepada
pembeli.
.
Perjanjian sewa beli (lease-purchase), selama pembayaran belum
lunas maka pembeli dianggap sebagai pihak penyewa.
.Kerja sama dengan pihak pemberi kerja, dengan cara potong gaji

3. Menyediakan perlindungan ekonomi kepada


penjual. Usaha perlindungan ini dilakukan oleh
penjual dengan harapan apabila pembeli
membatalkan pembelian (angsuran), maka penjual
secara ekonomis tidak mengalami kerugian. Cara
yang biasanya ditempuh oleh penjual adalah:
a. Uang muka relatif besar, relatif besar yang
dimaksud adalah melebihi penurunan nilai barang
yang sudah menjadi barang bekas
b. Jangka waktu angsuran relatif pendek
c. Besarnya angsuran secara periodik harus dapat
menutupi penurunan nilai jual barang

Masalah Akuntansi
Dalam penjualan angsuran ini yang
menjadi masalah akuntansi adalah
tentang pengakuan keuntungan (laba
kotor) yaitu:
1. Laba kotor diakui pada periode
penjualan
2. Laba kotor diakui secara
proporsional sesuai dengan
penerimaan kas (penagihan) setiap
periode

1. Laba Kotor diakui pada Periode


Penjualan
Apabila metode ini digunakan, maka
penjualan angsuran diperlakukan seperti
penjualan biasa, dimana laba dakui pada
saat terjadinya penjualan.
Prosedur ini membutuhkan penetapan
jumlah biaya yang akan ditanggung oleh
penjual sampai terjadinya pembayaran
terakhir oleh pembeli
Metode laba diakui pada periode penjualan
mempunyai ketentuan-ketentuan sbb:

Lanjutan...
1. Laba (selisih harga jual dengan harga pokok) diakui
seluruhnya pada periode (tahun) dimana penjualan
dilakukan
2. Pada tahun berikutnya, tidak mengakui adanya
laba tetapi hanya mencatat penerimaan kas dan
mengurangi piutang
3. Hasil penagihan (pembayaran) sesudah tahun
penjualan dianggap sebagai pengembalian harga
pokok
4. Apabila konsumen dibebani bunga, maka
pencatatan atau bunga dilakukan dengan
mengakui pendapatan bunga

Lanjutan...
JIKA AKTIVA TETAP YANG DIJUAL SECARA
ANGSURAN, MAKA JURNALNYA :
PIUTANG USAHA ANGSURAN xxx
AKTIVA TETAP
xxx
LABA ATAS PENJUALAN

xxx

JIKA BARANG DAGANGAN YANG DIJUAL SECARA


ANGSURAN, MAKA
JURNALNYA :
PIUTANG USAHA ANGSURAN XXX
PENJUALAN ANGSURAN XXX
HARGA POKOK PENJUALAN XXX
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN XXX
PADA AKHIR PERIODE :
PENJUALAN ANGSURAN XXX
HARGA POKOK PENJUALAN
LABA KOTOR PENJUALAN

XXX
XXX

2. Laba Kotor diakui Secara Proporsional


Sesuai dengan Penerimaan Kas (penagihan)
Setiap Periode
Dalam metode ini laba kotor diakui secara proporsional
sebesar prosentase laba kotor dibandingkan dengan
jumlah uang kas yang diterima
Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan yang
menerapkan penjualan angsuran dalam jangka waktu
angsuran melebihi satu periode akuntansi
Penjualan angsuran dalam metode ini dianggap sebagai
penjualan khusus, bukan dianggap sebagai penjualan biasa
Tujuan dalam metode ini untuk membagi secara merata
laba bruto atas penjualan angsuran selama angsuran
Prosedur yang menghubungkan tingkat laba dengan
realisasi penerimaan angsuran pada perjanjian penjualan
angsuran adalah sbb:

Lanjutan...
1. Penerimaan tagihan pertama dianggap terlebih dahulu
sebagai pelunasan harga pokok barang yang terjual.
Setelah harga pokok tertutup maka penerimaan tagihan
selanjutnya dianggap sebagai realisasi laba
2. Penerimaan tagihan pertama dianggap sebagai realisasi
laba bruto penjualan angsuran. Setelah realisasi laba
bruto terpenuhi dari hasil penerimaan tagihan ini, maka
penerimaan tagihan selanjutnya digunakan untuk
menutup harga pokok
3. Penerimaan tagihan dianggap sebagai perolehan
kembali harga pokok dan laba. Masing-masing
penerimaan tagihan dari hasil penjualan angsuran
dianggap untuk menutup harga pokok dan realisasi laba
bruto berdasarkan perbandingan jumlah masing-masing
yang tedrapat pada harga jual

Lanjutan...

LABA
KOTOR
BARU
DIAKUI
PEMBAYARAN SUDAH DITERIMA

PENERIMAAN KAS TERDIRI DARI :


PEMBAYARAN ATAS HARGA POKOK
PEMBAYARAN ATAS LABA KOTOR

BILA

SAAT TERJADI PENJUALAN: SELISIH HARGA JUAL DENGAN HARGA POKOK DICATAT
DALAM REKENING LABA KOTOR YANG DITANGGUHKAN /BELUM DIREALISASI
PERLAKUAN TERHADAP PENERIMAAN PIUTANG PENJUALAN ANGSURAN:
LABA KOTOR YANG DIREALISASI = % LABA KOTOR x JUMLAH UANG YANG DITERIMA.
% LABA KOTOR = LABA KOTOR YANG DITANGGUHKAN x 100 %
PENJUALAN ANGSURAN
ATAU
= LABA KOTOR YANG DITANGGUHKAN x 100 %
PIUTANG USAHA ANGSURAN
LABA KOTOR YANG DITANGGUHKAN = (PENJUALAN ANGSURAN HPP ANGSURAN)

JIKA AKTIVA TETAP YANG DIJUAL SECARA ANGSURAN, MAKA JURNALNYA:


PIUTANG USAHA ANGSURANXXX
AKTIVA TETAP XXX
LABA YANG DITANGGUHKAN XXX
PADA AKHIR PERIODE :
LABA KOTOR YANG DITANGGUHKAN XXX
LABA KOTOR YG DIREALISASI XXX

Lanjutan...
JIKA BARANG DAGANGAN YANG DIJUAL SECARA ANGSURAN,
MAKA JURNALNYA :
PIUTANG USAHA ANGSURAN XXX
PENJUALAN ANGSURAN
XXX
HARGA POKOK PENJUALAN
XXX
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN
XXX
PADA AKHIR PERIODE :
PENJUALAN ANGSURAN
XXX
HARGA POKOK PENJUALAN
LABA KOTOR YANG DITANGGUHKAN

LABA KOTOR YANG DITANGGUHKAN XXX


LABA KOTOR YANG DIREALISASI

XXX
XXX

XXX

PENJUALAN ANGSURAN UNTUK


AKTIVA TETAP
PENGAKUAN LABA PENJUALAN:
LABA DIAKUI PADA TAHUN
PENJUALAN
LABA DIAKUI PROPORSIONAL DG
REALISASI KAS

LABA DIAKUI TAHUN


PENJUALAN
KETENTUAN
LABA SELURUHNYA DIAKUI PD TAHUN DIMANA
PENJUALAN DILAKUKAN
SETELAH TAHUN PENJUALAN, HASIL PENAGIHAN TIDAK
MENGAKUI ADANYA LABA TETAPI HANYA MENCATAT
PENERIMAAN KAS DAN MENGURANGI PIUTANG
HASIL SETELAH TAHUN PENJUALAN DIANGGAP
PENGEMBALIAN HARGA POKOK
APABILA ADA BUNGA DICATAT PENDAPATAN BUNGA

LABA DIAKUI PROPORSIONAL


DENGAN REALISASI KAS
Ketentuan:
1. Perkiraan laba di catat dalam rekening
LKBD (laba kotor belum direalisasi)
2. Setiap akhir tahun mengakui LK (laba
kotor) sebesar % laba dibanding penjualan
kali kas yang di terima
3. LKD (laba kotor direalisasi)merupakan
bagian laba yang diakui pada L/R periode
yang bersangkutan
4. Pendapatan bunga di catat dan diakui
tersendiri diluar LKD

KEGAGALAN PELUNASAN PIUTANG


ANGSURAN
Apabila konsumen gagal melunasi
hutang hutangnya maka seluruh
rekening riil yang berhubungan dg
piutang angsuran di batalkan dan
AKTIVA TETAP yang di jual belikan
dinilai sebesar harga pasar pd waktu
itu.
L/R kegagalan tersebut diakui
sebesar selisih harga pasar dengan
nilai riil

LANJUTAN
PENCATATAN:
Untuk metode laba diakui pada saat
penjualan nilai riil sebesar piutang
Angsuran yang belum direalisir
Untuk metode laba diakui Proporsional
dengan penerimaan kas nilai riil sbsar
piutang angsuran dikurangi laba kotor
penjualan yang belum di realisir yang
behubungan dg aktiva yang di kembalikan

Contoh Penjualan Angsuran untuk


Aktiva Tetap
Pada tahun 2002 PT. The Great Profit
menjual 10 unit ruko di Jl. SoekarnoHatta Malang dengan harga pokok
per kapling Rp. 300.000.000 dijual
dengan harga Rp. 400.000.000
ditambah bunga 10% per tahun.
Pembayaran angsuran dilakukan tiap
semester (6 bulanan) selama 5 tahun
atau 10 semester (10 kali angsuran),
uang muka 20% bunga dihitung dari

PENYELESAIAN
Keterangan
1.
Pada waktu penjualan :
10 x Rp 400.000.000
=
Prosentase uang muka 20 %
Jumlah Uang muka
H.P ruko : 100 x 30.000

4.000.000
800.000
3.000.000

Jurnal
Kas
800.000
Piutang angsuran 3.200.000
Ruko
Laba penjualan

2. Penerima angsuran I :
Angsuran pokok
=

Kas

3.
Penerimaan angsuran II :
Angsuran pokok
=
320.000
Bunga 6 bulan x 10% per tahun x (3.200.000-320.000) =
=
144.000

Kas

4.

Laba penjualan
Pendapatan bunga
Lap. R/L

3.200.000
=
320.000
Bunga 6 bulan x 10 % per tahun x 3.200.000
= 160.000

Jurnal penutup akhir tahun pertama

480.000
Piutang Angsuran
Pend. Bunga

320.000
160.000

464.000
Piutang angsuran
Pend. Bunga

5.
Penerimaan angsuran thn II dan bunga :
Angs 2 x 320.000 = 640.000
Bunga semester I : 6 bl x10% x (3.200.000-640.000) = 128.000
Bunga semester II
6 bl x 10% x (3.200.000-960.000) = 112.000

Kas

6.

Pend. Bunga
Lap. R/L

Jurnal penutup akhir tahun

3.000.000
1.000.000

320.000
144.000

1.000.000
304.000
1.304.000

880.000
Piutang Angs.
(3+4)
Pend. Bunga (3+4)

640.000
240.000

240.000
240.000

Contoh Laba diakui proporsional dengan penerimaan kas

Lanjutan...

Pembatalan Kontrak
Pembatalan kontrak oleh pembeli disebabkan oleh
tidak terpenuhi kewajiban pembeli untuk
mengangsur, sehingga akan menunjukkan laba/rugi.
Pembatalan kontrak tersebut maka akan
mengakibatkan:
1. Penerimaan kembali barang yang telah dijual.
Barang yg diterima kembali dicatat sebagai taksiran
harga jual (harga pasar) saat itu
2. Penghapusan piutang penjualan angsuran
3. Penghapusan laba kotor belum direalisasi
4. Pengakuan laba atau rugi pembatalan penjualan
angsuran

Lanjutan...
Dari contoh sebelumnya, jika terjadi
pembatalan kontrak, maka penjual
berhak menarik kembali ruko
tersebut.
Diasumsikan nilai jual ruko Rp.
325.000.000, maka catatan
akuntansi dari kedua metode
tersebut adalah sbb:

Lanjutan...
Laba kotor diakui pada periode penjualan.
Ruko
Rp. 325.000.000
Laba Penarikan Ruko Rp. 133.000.000
Piutang Angsuran
Rp. 192.000.000
Laba diakui proporsional dengan penerimaan kas
Ruko
Rp. 325.000.000
Laba Kotor Belum Direalisasi Rp. 48.000.000
Laba Penarikan Ruko
Rp. 181.000.000
Piutang Angsuran

Rp. 192.000.000

PENJUALAN ANGSURAN UNTUK


BARANG DAGANGAN
Ketentuan akuntansi:
1. Laba diakui sebesar % laba kotor X kas
yang direalisir dari penjualan angsuran
2. Piutang angsuran di Neraca di beri tanda
tahun agar jelas hubungan piutang tahun
tertentu dgn LKD atas piutang tahun
tertentu yg tertagih
3. LKBD di beri tahun agar jelas untuk
piutang yang mana
4. Pencatatan transaksi persediaan
dilakukan dgn sistem fisik atau perpetual.

Contoh soal :
Misalnya laba kotor penjualan angsuran untuk
tahun 2000, 2001 dan 2002 sering berbeda, maka
rekening piutang penjualan angsuran dan laba
kotor belum direalisasi untuk masing-masing
tahun tersebut harus dipisahkan dalam laporan
keuangan, yaitu neraca
Persentase laba kotor belum direalisasi dari
suatu penjualan angsuran dapat dihitung dengan
cara membagi saldo rekening laba kotor dengan
saldo rekening piutang penjualan angsurannya

Lanjutan...

Transaksi dan penyelesaian

Lanjutan...

Penjualan Angsuran dengan Model


Tukar Tambah
Untuk menarik pembeli, selain
melakukan penjualan secara tunai,
kredit ataupun angsuran, pihak
penjualan juga seringkali menerima
tukar tambah barang bekas
(setengah pakai) dengan barang
baru
Barang yang diterima oleh penjual
biasanya dianggap sebagai
pembayaran pertama (down

Contoh
UD. SAKTI MOTOR menjual secara tukar tambah sepeda
motor Honda Astrea Supra-XX (Double X) dengan harga
pokok Rp. 10.000.000 dan dijual dengan harga Rp.
12.000.000. seorang pecinta motor memiliki sepeda motor
Honda 70an diterima sebagai pembayaran awal (down
payment) dalam pembelian sepeda motor Honda tersebut.
Nilai sepeda motor Honda 70an Rp. 2.400.000. UD, SAKTI
MOTOR masih mengeluarkan biaya reparasi untuk sepeda
motor Honda 70an tersebut sebesar Rp. 200.000 sehingga
sepeda motor tersebut diperkirakan dapat dijual dengan
harga Rp. 2.500.000 termasuk didalamnya laba bruto 20%
dari harga jual. Hitunglah nilai barang bekas (sepeda motor
Honda 70an) dan jumlah kelebihan nilai tukar tambah
tersebut!

PENYELESAIAN
Jumlah yang ditetapkan pada barang tukar tambah Rp. 2.400.000
Nilai tukar tambah:
Nilai jual barang
Rp. 2.500.000
Dikurangi:
Biaya perbaikan
Rp.
200.000
Laba bruto yang akan
direalisir pada penjualan kembali (20% x Rp. 2.500.000) Rp. 500.000

(Rp.

700.000)

Rp. 1.800.000
Kelebihan nilai tukar
Rp. 600.000

Lanjutan...

Penjualan tersebut oleh UD. SAKTI MOTOR akan dicatat


dalam jurnal sbb:
Barang dagangan tukar tambah
Rp. 1.800.000
Kelebihan tukar tambah penjualan angsuran Rp. 600.000
Piutang penjualan angsuran
Rp. 9.600.000
Penjualan Angsuran
Rp. 12.000.000
Beban pokok penjualan
Barang dagangan
Rp. 2.500.000

Rp. 2.500.000

MASALAH BUNGA DALAM


PENJUALAN ANGSURAN
Ada beberapa macam cara dalam pembayaran periodik
dari bunga tersebut, biasanya akan menggunakan salah
satu diantara cara dibawah ini, yaitu:
1. Bunga dihitung berdasarkan saldo pokok pinjaman
2. Bunga dihitung berdasarkan besarnya kewajiban untuk
mengangsur pada setiap periode, mulai tanggal
terjadinya penjualan angsuran sampai terjadinya
pembayaran
3. Pembayaran periodik dengan jumlah yang sama yang
terdiri dari pembayaran bunga berdasarkan pokok
pinjaman pada setiap periode angsuran, dan angsuran
untuk pokok pinjaman
4. Bunga dihitung berdasarkan pokok pinjaman

PENJUALAN LAY BY
1. Pengertian penjualan lay by
2. Perbedaan penjualan lay by dengan
penjualan angsuran/cicilan
3. Keuntungan dan kerugian dengan
menggunakan metode penjualan lay by
4. Keuntungan dan kerugian konsumen
dari metode penjualan lay by
5. Pengakuan penjualan lay by
6. Aplikasi penjualan lay by di Indonesia

Pengertian Penjualan Lay By


Penjualan lay by adalah penjualan
secara kredit atau angsuran, tetapi
pada saat terjadi transaksi jual beli
barang yang dibeli konsumen tidak
langsung diterima oleh konsumen
sebelum pembayarannya lunas,
sehingga sebelum barang tersebut
lunas, barang akan disimpan oleh
perusahaan.

Penjualan Angsuran VS Penjualan


Lay By
Menurut Anda, apakah perbedaan
dan persamaan dari penjualan
angsuran dan penjualan lay by???

Keuntungan Penjualan Lay


By
1. Adanya tambahan nilai penjualan sehingga adanya
potensi kenaikan laba
2. Aman dari resiko piutang yang tidak tertagih atau
piutang macet
3. Potensi mendapatkan tambahan pendapatan dari
bunga uang yang disetor atau perputaran uang
tersebut, yang mana pada umumnya pihak
konsuumen harus membayarkan uang muka atau
angsuran-angsurannya dan barang tetap
diperusahaan sehingga uang dari konsumen tadi
dapat dimasukkan ke Bank atau dipakai untuk
diputar sehingga dapat meningkatkan pendapatan

Kerugian Penjualan Lay By


1. Kehilangan kesempatan untuk
penjualan secara tunai
2. Ada tambahan biaya penyimpanan
atau biaya gudang penjualan lay by
3. Adanya tambahan biaya operasional
administrasi untuk penjualan lay by
4. Resiko uang barang yang dijual bila
kontrak secara sepihak dibatalkan
oleh konsumen

Keuntungan Konsumen dalam


Pembelian Lay By
1. Bisa membeli barang walaupun
belum mempunyai uang yang cukup
2. Bebas beban bunga
3. Prosedurnya mudah

Kerugian Konsumen dalam


Pembelian Lay By
1. Tidak bisa menikmati atau memakai
langsung barang yang sudah dibeli
karena barang tersebut dapat
diambil jika angsuran konsumen
sudah lunas
2. Resiko kehilangan kesempatan
mendapatkan sale discount
3. Harus datang berkali-kali ketoko
untuk mengangsur pembayaran

Pengakuan Penjualan Lay By


Ada beberapa pengakuan dari
penjualan lay by dari sudut pandang
akuntansi antara lain sbb:

1. Pada Saat Kontrak Lay By


Disepakati
Catatan akuntansinya:
Kas
xxx
Piutang penjualan lay by xxx
penjualan lay by

xxx

Catatan akuntansi untuk pembayaran uang


muka:
Ka
xxx
uang muka penjualan lay by xxx

2. Pada Saat Pembayaran


Angsuran
Catatan akuntansinya:
Kas
xxx
Piutang penjualan lay by xxx

3. Pada Saat Pelunasan


Catatan akuntansinya:
Kas
xxx
Uang muka penjualan lay by xxx
Penjualan lay by
xxx
Beban pokok penjualan
Persediaan
xxx

xxx

Anda mungkin juga menyukai