Anda di halaman 1dari 15

TUGAS TEKNIK LINGKUNGAN

QUIS TAKE HOME


PENCEMARAN LINGKUNGAN

Oleh:
Petronella Mira Melati
131.06.1007

JURUSAN STATISTIK
FAKULTAS SAINS TERAPAN
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2016

TUGAS TEKNIK LINGKUNGAN

PETRONELLA MIRA MELATI


131061007

1. Berdasarkan UU RI Nomor 32 tahun 2009, yang dimaksud dengan:


a. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya
hayati dan nonhayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem.
b. Baku Mutu Lingkungan Hidup
Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat,
energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur
lingkungan hidup.
c. Konservasi Sumber Daya Alam
Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam untuk
menjamin pemanfaatannya secara bijaksana serta kesinambungan ketersediaannya
dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya.
2. Pengendalian, penanggulangan dan pencegahan terhadap pencemaran lingkungan
a. Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Dalam Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 1990 tentang pengendalian
pencemaran air disebutkan bahwa Pengendalian adalah upaya pencegahan dan atau
penaggulangan dan atau pemulihan pada kondisi semula (pasal 1 ayat( 3))
Menurut Purwono, (2002) dalam bukunya mendefinisikan pengendalian
lingkungan adalah sebagai berikut: Setiap hal yang dilakukan atas kegiatan
manusia baik secara perseorangan maupun secara kelompok dalam kegiatan usaha
memperoleh tatanan hidup menjadi lebih baik perlu dilakukan pengendalian agar
mampu menyeimbangkan dengan lingkungan sekitarnya, baik pengendalian
financial atau keuangan maupun pengendalian secara struktural.
Hal tersebut dapat berarti bahwa pengendalian pencemaran lingkungan
merupakan serangkaian upaya dalam mencegah dan atau menanggulangi
pencemaran beserta dampaknya serta upaya pemulihan lingkungan akibat
pencemaran yang bersangkutan menjadi dalam taraf kondisi yang sesuai dengan
peruntukkan sebelumnya.
Lingkungan HidupBerbagai upaya pengendalian pencemaran melalui berbagai
Program / Kegiatan, antara lain:
- Program pengembangan kinerja persampahan
- Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
Kegiatan:
-

Koordinasi penilaian kota sehat/adipura


Pemantauan kualitas lingkungan

TUGAS TEKNIK LINGKUNGAN

PETRONELLA MIRA MELATI


131061007

Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup


Pembangunan gedung laboratorium lingkungan
Program peningkatan pengendalian polusi
Sosialisasi untuk penyadaran masyarakat, misalkan melalui edukasi publik.

b. Penanggulangan Pencemaran Lingkungan


Setiap orang yang melakukan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan
hidup wajib melakukan penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup. Penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dilakukan
dengan:
1) pemberian informasi peringatan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup kepada masyarakat;
2) pengisolasian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;
3) penghentian sumber pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; dan/atau
4) cara lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Pencegahan Pencemaran Lingkungan
Instrumen pencegahan pencemaran lingkungan hidup terdiri atas :
1) KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)
Kajian lingkungan hidup strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah
rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan
terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana,
dan/atau program.
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membuat KLHS untuk memastikan
bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi
dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau
program.
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib melaksanakan KLHS ke dalam
penyusunan atau evaluasi:
- rencana tata ruang wilayah (RTRW) beserta rencana rincinya, rencana
pembangunan jangka panjang (RPJP), dan rencana pembangunan jangka
-

menengah (RPJM) nasional, provinsi, dan kabupaten/kota; dan


kebijakan, rencana, dan/atau program yang berpotensi menimbulkan
dampak dan/atau risiko lingkungan hidup.

KLHS dilaksanakan dengan mekanisme:


-

pengkajian pengaruh kebijakan, rencana, dan/atau program terhadap kondisi

lingkungan hidup di suatu wilayah;


perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program;

TUGAS TEKNIK LINGKUNGAN

PETRONELLA MIRA MELATI


131061007

rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan kebijakan, rencana,


dan/atau

program

yang

mengintegrasikan

prinsip

pembangunan

berkelanjutan.
KLHS memuat kajian antara lain:
-

kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk

pembangunan;
perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup;
kinerja layanan/jasa ekosistem;
efisiensi pemanfaatan sumber daya alam;
tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; dan
tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.

Hasil KLHS menjadi dasar bagi kebijakan, rencana, dan/atau program


pembangunan dalam suatu wilayah. Apabila hasil KLHS menyatakan bahwa
daya dukung dan daya tampung sudah terlampaui, maka :
-

kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan tersebut wajib

diperbaiki sesuai dengan rekomendasi KLHS; dan


segala usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup tidak diperbolehkan lagi.

2) Tata Ruang
Setiap perencanaan tata ruang wilayah wajib didasarkan pada KLHS.
Perencanaan tata ruang wilayah ditetapkan dengan memperhatikan daya dukung
dan daya tampung lingkungan hidup.
3) Baku Mutu Lingkungan Hidup
Penentuan terjadinya pencemaran lingkungan hidup diukur melalui baku
mutu lingkungan hidup. Baku mutu lingkungan hidup meliputi:
- baku mutu air;
- baku mutu air limbah;
- baku mutu air laut;
- baku mutu udara ambien;
- baku mutu emisi; baku mutu gangguan; dan
- baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Setiap orang diperbolehkan untuk membuang limbah ke media lingkungan
hidup dengan persyaratan:
- memenuhi baku mutu lingkungan hidup; dan
- mendapat izin dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya.
4) Kriteria baku Kerusaka Lingkungan

TUGAS TEKNIK LINGKUNGAN

PETRONELLA MIRA MELATI


131061007

Untuk menentukan terjadinya kerusakan lingkungan hidup, ditetapkan


kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. Kriteria baku kerusakan lingkungan
hidup meliputi kriteria baku kerusakan ekosistem dan kriteria baku kerusakan
akibat perubahan iklim.
Kriteria baku kerusakan ekosistem meliputi:
- kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa;
- kriteria baku kerusakan terumbu karang;
- kriteria baku kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran
-

hutan dan/atau lahan;


kriteria baku kerusakan mangrove;
kriteria baku kerusakan padang lamun;
kriteria baku kerusakan gambut;
kriteria baku kerusakan karst; dan/atau

TUGAS TEKNIK LINGKUNGAN

PETRONELLA MIRA MELATI


131061007

Kriteria baku kerusakan akibat perubahan iklim didasarkan pada paramater


antara lain:
-

kenaikan temperatur;
kenaikan muka air laut;
badai; dan/atau
kekeringan.

5) Amdal
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan
hidup wajib memiliki amdal. Dampak penting ditentukan berdasarkan kriteria:
- besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha
-

dan/atau kegiatan;
luas wilayah penyebaran dampak;
intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak;
sifat kumulatif dampak;
berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau
kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

6) Analisis Risiko Lingkungan Hidup


Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak
penting terhadap lingkungan hidup, ancaman terhadap ekosistem dan kehidupan,
dan/atau kesehatan dan keselamatan manusia wajib melakukan analisis risiko
lingkungan hidup.
Analisis risiko lingkungan hidup meliputi:
- pengkajian risiko;
- pengelolaan risiko; dan/atau
- komunikasi risiko

TUGAS TEKNIK LINGKUNGAN

PETRONELLA MIRA MELATI


131061007

7) Audit Lingkungan Hidup


Audit lingkungan hidup dilaksanakan oleh auditor lingkungan hidup. Auditor
lingkungan hidup wajib memiliki sertifikat kompetensi auditor lingkungan
hidup. Kriteria untuk memperoleh sertifikat kompetensi auditor lingkungan
hidup meliputi kemampuan:
- memahami prinsip, metodologi, dan tata laksana audit lingkungan hidup;
- melakukan audit lingkungan hidup yang meliputi tahapan perencanaan,
-

pelaksanaan, pengambilan kesimpulan, dan pelaporan; dan


merumuskan rekomendasi langkah perbaikan sebagai tindak lanjut audit
lingkungan hidup

3. Teknologi Serasi Lingkungan merupakan pembangunan infrastruktur dengan


memperhatikan aspek lingkungan hidup, dilakukan serasi dan harmonis terhadap
lingkungan alam sekitar atau dapat dikatakan tidak merusak maupun merugikan
alam.
Beberapa contoh teknologi serasi lingkungan, antara lain:
a. Antena telepon seluler yang dirancang dan dibangun agar tetap serasi dengan
lingkungan sekitar di Tucson, Arizona, Amerika Serikat.

Gambar 1.1 Antena Telepon Seluler di Arizona, Amerika Serikat


Sumber: http://www.lingkunganhidup.co/pembangunan-infrastruktur-harus-serasilingkungan-alam/
b. Pembangunan jalan yang serasi dengan aspek lingkungan memberikan ruang bagi
satwa.

TUGAS TEKNIK LINGKUNGAN

PETRONELLA MIRA MELATI


131061007

Gambar 1.2 Jalan untuk Kendaraan dan Satwa


Sumber: http://www.lingkunganhidup.co/pembangunan-infrastruktur-harus-serasilingkungan-alam/
c. Pembangunan jalan yang serasi dengan lingkungan memberikan jalan koridor
berupa terowongan bagi gajah untuk melintas.

Gambar 1.3 Jalan dan terowongan untuk gajah


Sumber: http://www.lingkunganhidup.co/pembangunan-infrastruktur-harus-serasilingkungan-alam/

TUGAS TEKNIK LINGKUNGAN

PETRONELLA MIRA MELATI


131061007

4. Pemahaman tentang pencemaran pada masyarakat maupun pengusaha mutlak


perlu dilakukan
Pemahaman tentang pencemaran pada masyarakat maupun pengusaha mutlak perlu
dilakukan karena masyarakat maupun pengusaha merupakan bagian dari pelaku
pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan oleh masyarakat dihasilkan oleh
limbah rumah tangga. Limbah rumah tangga dihasilkan dari aktivitas rumah tangga
yang dapat berupa limbah padat (plastic) dan limbah cair (air detergen, air sabun).
Perlunya pemahaman mengenai pencemaran lingkungan terhadap masyarakat
adalah agar mereka memiliki kesadaran bahwa sisa aktivitas rumah tangga yang
dihasilkan juga merupakan limbah dan perlu dilakukan pengendalian, penanggulangan
dan pencegahan terhadap pencemaran lingkungan tersebut. Selain iu, juga agar
masyarakat emiliki kesadaran bahwa lingkungan juga menjadi tanggung jawab bersama,
tidak hanya pemerintah namun juga dari masing-masing rumah tangga.
Selain itu, pemahaman pencemaran lingkungan juga sangat perlu dilakukan untuk
perusahaan-perusahaan, karena perusahaan juga menghasilkan limbah yang berasal dari
sisa proses produksi. Hal tersebut penting, mengingat setiap perusahaan memiliki
keinginan untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dengan biaya seminimal
mungkin. Maka, pemahaman pencemaran sangat penting agar perusahaan menyadari
betapa pentingnya pengendalian pencemaran lingkungan, dan melakukan pengolahan
limbah sebelum dibuang ke tempat pembuangan limbah. Memberikan pemahaman,
bahwa disamping mencari keuntungan, juga dibutuhkan tanggung jawab terhadap
pengolahan limbah perusahaan agar tidak mencemari lingkungan.
5. Pengertian lingkungan hidup:
a. Menurut UU RI Nomor 32 tahun 2009, Bab I Ketentuan Umum, pasal 1 ayat 1
yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain.
b. Soedjono mengartikan lingkungan hidup sebagai lingkungan fisik atau jasmani yang
terdapat di alam. Pengertian ini menjelaskan bahwa manusia, hewan dan tumbuhtumbuhan dilihat dan dianggap sebagai perwujudan fisik jasmani, Menurut definisi
Soedjono, lingkungan hidup mencangkup lingkungan hidup manusiam hewan dan
tumbuh-tumbuhan yang ada didalamnya.
c. Menurut Munadjat Danusaputro, lingkungan hidup adalah semua benda dan daya
serta kondisi termasuk didalamnya manusia dan tingkah perbuatannya yang terdapat

TUGAS TEKNIK LINGKUNGAN

PETRONELLA MIRA MELATI


131061007

dalam ruang dimana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup yang
lain. dengan demikian, lingkungan hidup mencakup dua lingkungan, yaitu
lingkungan fisik dan lingkungan budaya.
6. Limbah padat atau sampah merupakan benda yang tidak terpakai, dan dibuang
yang berasal dari suatu aktivitas dan bersifat padat. Terdapat beberapa klasifikasi
limbah padat atau sampah yaitu:
a. Garbage (sampah basah)
Garbage adalah jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa potongan hewan atau sayursayuran hasil dari pengolahan, pembuatan dan penyediaan makanan yang sebagian
besar terdiri dari zat-zat yang mudah membusuk.
b. Rubbish (sampah kering)
Rubbish adalah sampah yang dapat terbakar dan tidak dapat terbakar yang berasal
dari rumah-rumah, pusat-pusat perdagangan, kantor-kantor. Sampah yang mudah
terbakar umumnya terdiri dari zat-zat organik seperti kertas, kardus, plastik dan lainlain. Sedangkan sampah yang tidak dapat/ sukar terbakar sebagian besar
mengandung zat-zat inorganik seperti logam-logam, kaleng-kaleng dan sisa
pembakaran.
c. Abu (Ashes)
Sampah jenis ini adalah sampah yang berasal dari sisa pembakaran dari jenis zat
yang mudah terbakar seperti di rumah, kantor maupun di pabrik-pabrik industri.
d. Street cleaning (sampah dari jalan)
Sampah jenis ini berasal dari pembersihan jalan dan trotoar baik dengan tenaga
manusia maupun dengan tenaga mesin yang terdiri dari kertas-kertas, daun-daunan
dan lain-lain.
e. Industrial wastes (sampah industri)
Merupakan sampah yang berasal dari industri-industri pengolahan hasil bumi/
tumbuhan dan industri lain.

TUGAS TEKNIK LINGKUNGAN

PETRONELLA MIRA MELATI


131061007

7. Sumber pencemaran B3
Sumber limbah B3 adalah, setiap orang atau Badan Usaha yang menghasilkan
limbah B3 dan menyimpannya untuk sementara waktu di dalam lokasi kegiatan sebelum
limbah B3 tersebut diserahkan kepada pihak yang bertanggungjawab untuk
dikumpulkan dan diolah.
Sumber penghasil limbah B3 cukup beragam, diantaranya berasal dari rumah sakit,
PLTN, Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Penelitian. Limbah B3 ada yang
berasal dari sisa proses suatu industri atau kegiatan tertentu, namun ada pula limbah B3
yang berasal bukan dari proses utamanya, misalnya dari kegiatan pemeliharaan alat,
pencucian.
Berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh Bina Lingkungan Hidup DKI, ada
Sembilan kelompok besar penghasil limbah B3, delapan kelompok industry skala
menengah dan besar, serta satu kelompok rumah sakit yang juga memiliki potensi
menghasilkan limbah B3. Berikut secara singkat sumber-sumber limbah B3:
a. Industri Farmasi
Umumnya berasal dari proses pencucian peralatan dan produk yang tidak terjual dan
kadaluarsa dan juga dari sisa-sisa obat-obatan
b. Industri Logam
Umumnya menghasilkan limbah padat dari pengecoran, percetakan dan bahan
pelapisan logam
c. Industri Kendaraan Bermotor
Umumnya berasal dari proses penyiapan logam (bandering) dan pengecatan yang
mengandung logam berat
d. Industri Kimia
Umumnya berupa limbah cair dan lumpur yang berkonsentrasi pekat
e. Industri Tekstil
Umumnya dari penggunaan zat pewarna yang mengandung Cr
f. Industri Kertas
Umumnya berasal dari proses pengambilan kembali (recovery) bahan kimia yang
memerlukan stabilisasi sebelum ditimbun
g. Rumah Sakit
Limbah padat atau cair rumah sakit mempunyai karakteristik yang bias
mengakibatkan infeksi atau penularan racun, sebagian juga beracun dan bersifat
korosif. Umumnya berasal dari pencucian alat-alat medis dan sisa obat-obatan atau
jarum suntik
h. Rumah Tangga
Umumnya berasal dari sisa-sisa makanan yang mengandung unsur B3
8. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan sebelum mengolah limbah padat

TUGAS TEKNIK LINGKUNGAN

PETRONELLA MIRA MELATI


131061007

Berikut ini adalah factor-faktor yang perlu diperhatikan sebelum mengolah limbah
padat:
a. Jumlah limbah
1) sedikit: mudah ditangani sendiri
2) banyak: membutuhkan penanganan khusus (tempat dan sarana pembuangan)
b. Sifat fisik dan kimia limbah
1) Sifat fisik: mempengaruhi pilihan tempat pembuangan, sarana pengangkutan
dan pilihan pengolahan.
2) Sifat kimia dari limbah padat akan merusak dan mencemari lingkungan dengan
cara membentuk senyawa baru.
c. Kemungkinan pencemaran dan kerusakan lingkungan
Karena lingkungan ada yang peka/tidak peka terhadap pencemaran, maka perlu
diperhatikan:
1) Tempat pembuangan akhir (TPA)
2) Unsur yang akan terkena
3) Tingakat pencemaran yang akan timbul
d. Tujuan akhir dari pengolahan
1) Tujuan pengelolaan yang bersifat ekonomis: Meningkatkan efisiensi pabrik
secara menyeluruh dan mengambil kembali bahan yang masih berguna untuk
didaur ulang/dimanfaatkan lain.
2) Tujuan pengelolaan yang bersifat non-ekonomis: Untuk mencegah pencemaran
dan kerusakan lingkungan.

TUGAS TEKNIK LINGKUNGAN

PETRONELLA MIRA MELATI


131061007

9. Manfaat pengelolaan sampah dan bencana yang akan terjadi apabila sampah
tidak dikelolah dengan baik
a. Manfaat Pengelolaan Sampah
Berikut manfaat dari pengelolaan sampah:
1) Menghemat sumber daya alam
2) Menghemat energy
3) Mengurangi uang belanja
4) Volume sampah yang harus diangkut ke TPS berkurang, dan kemudian
menghemat lahan TPA
5) Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)
6) Sampah yang diolah menjadi energy, pupuk hingga bahan baku industrim akan
memberikan nilai ekonomi
b. Bencana yang terjadi apabila sampah tidak dikelola dengan baik
1) Longsor tumpukan sampah
2) Sumber penyakit
3) Pencemaran lingkungan (udara, tanah, air)
4) Menyebabkan banjir
10. Penurunan kualitas air
Air dikatakan mengalami penurunan kualitas air, adalah ketika air tersebut tidak
dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu tidak layak untuk digunakan mandi,
mencuci baju, memasak, minum, dan sebagainya. Penurunan kualitas air, disebabkan
oleh pencemaran air.
Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya pencemaran dapat berupa
masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga
menyebabkan kualitas air tercemar. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah
unsur pencemar, yang pada prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat
rutin, misalnya buangan limbah cair. Aspek pelaku/penyebab dapat yang disebabkan
oleh alam, atau oleh manusia.
Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat berimplikasi hukum, tetapi
Pemerintah tetap harus menanggulangi pencemaran tersebut. Sedangkan aspek akibat
dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai ke tingkat tertentu. Pengertian
tingkat tertentu dalam definisi tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas
antara tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan tingkat cemar
(kualitas air yang telah sampai ke batas atau melewati batas). Ada standar baku mutu
tertentu untuk peruntukan air. Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan No. 23 tahun
1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum yang dikonsumsi masyarakat, harus
memenuhi persyaratan kualitas maupun kuantitas, yang persyaratan kualitas tettuang
dalam Peraturan Mentri Kesehatan No. 146 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan

TUGAS TEKNIK LINGKUNGAN

PETRONELLA MIRA MELATI


131061007

pengawasan kualitas air. Sedangkan parameter kualitas air minum/air bersih yang terdiri
dari parameter kimiawi, fisik, radioaktif dan mikrobiologi, ditetapkan dalam
PERMENKES 416/1990 (Achmadi, 2001).
Air yang mengalami penurunan kualitas disebabkan karena pencemaran, berikut
indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau
tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan menjadi :
Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat
kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu, warna dan adanya perubahan warna,

bau dan rasa


Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat

kimia yang terlarut, perubahan pH


Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan

mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada tidaknya bakteri pathogen.
Indikator yang umum diketahui pada pemeriksaan pencemaran air adalah pH
atau konsentrasi ion hydrogen, oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO),
kebutuhan oksigen biokimia (Biochemiycal Oxygen Demand, BOD) serta
kebutuhan oksigen kimiawi (Chemical Oxygen Demand, COD).

11.

TUGAS TEKNIK LINGKUNGAN

PETRONELLA MIRA MELATI


131061007

Sumber:
https://wyuliandari.wordpress.com/2008/09/25/strategi-pengendalian-pencemaranlingkungan /, diakses tanggal 14 April 2016 pada 20.47 WIB
http://www.lingkunganhidup.co/pembangunan-infrastruktur-harus-serasi-lingkungan-alam/,
diakses tanggal 14 April 2016 pada 21.03 WIB
http://anisambarwati1.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-limbah-industri-dan-limbah_22.
html, diakses tanggal 14 April 2016 pada 22.01 WIB
http://www.sridianti.com/pengertian-lingkungan-hidup-menurut-para-ahli.html,

diakses

tanggal 14 April 2016 pada 22.24 WIB


http://ilmualambercak.blogspot.co.id/2013/04/limbah-padat.html, diakses tanggal 14 April
2016 pada 23.00 WIB
http://blhd.tanjabbarkab.go.id/kategori/wasdal/sumberlimbahB3.html, diakses pada tanggal
17 April 2016 pada 12.30 WIB
http://eskrimsandwich.blogspot.co.id/2013/12/sumber-limbah-bahan-berbahaya-dan.html,
diakses pada tanggal 17 April 2016 pada 12.35 WIB
https://jujubandung.wordpress.com/2012/08/20/pengolahan-limbah-padat/,

diakses

pada

tanggal 17 April 2016 pada 12.48 WIB


http://dinadwinuryani.blogspot.co.id/2013/09/pengaruh-sampah-dan-manfaatpengolahan.html, diakses pada tanggal 19 April 2016 pada 17.05 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah
Merubah Sampah Menjadi Uang. Arif nurmuhamad
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Keberadaan TPS Legal dan TPS Ilegal di Kecamatan
Godean Kabupaten Sleman.
Penurunan Kualitas Air Akibat Pencemaran, Tugas Teknil Lingkungan dan AMDAL.
Muhammad Alfarisyi. 2013.

Anda mungkin juga menyukai