Anda di halaman 1dari 14

A.

PENGERTIAN MANAJEMEN MASJID


Manajemen masjid berasal dari dua kata, yaitu manajemen dan
masjid. Dimana masjid berasal dari kata sajada bermakna tempat
sujud/sholat. Masjid bukan milik pribadi, tapi milik bersama yang harus
diurus secara bersama-sama dengan kerjasama yang baik. Sedangkan
manajemen, berasal dari kata manage yang berarti mengurus,
membimbing, mengawasi, mengelola atau mengatur. Atau Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Jika dua kata tersebut dipadukan,
maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen Masjid adalah proses/usaha
mencapai kemakmuran masjid yang idea yang dilakukan oleh pemimpin
pengurus masjid bersama staf dan jamaahnya melalui berbagai aktivitas
yang positif.
Manajemen Masjid juga merupakan upaya memanfaatkan faktorfaktor manajemen dalam menciptakan kegiatan masjid yang lebih
terarah dan diperlukan pendekatan sistem manajemen, yaitu planning,
organizing, actuating, dan controlling.
B. Fungsi/Peranan, dan Ruang Lingkup Masjid
1. Fungsi/Peranan Masjid
Jika diamati masjid mempunyai banyak fungsi/peranan. Selain tempat
untuk beribadah, masjid juga memiliki fungsi/peranan sebagai
berikut:
a) Masjid berfungsi/berperan sebagai tempat berkonsultasi dan
berkomunikasi tentang keislaman dan tentang kehidupan seharihari.
b) Masjid sebagai wadah berdakwah atau syiar agama Islam.
c) Masjid sebagai wadah tranformasi ilmu pengetahuan atau tempat
pendidikan.
d) Masjid mempunyai fungsi/peranan sebagai wadah berkontak sosial.

e) Masjid dapat digunakan sebagai tempat latihan militer.


f) Masjid sebagai sarana perdamaian dan musyawarah.`
g) Masjid sebagai pusat penerangan, peradaban dan kebudayaan
Islam.
h) Masjid berperan dan berfungsi sebagai tempat pengobatan
i) Dan lain sebagainya.
2. Ruang Lingkup Manajemen Masjid
Dalam pengapliksiannya, manajemen masjid mempunyai cakupancakupan/ruang lingkup sebagai berikut:
a. Manajemen Bangunan
b. Manajemen Kepengurusan
c. Manajemen Kepemimpinan
d. Manajemen Kesekretariatan
e. Manajemen Keuangan
f. Manajemen Dana dan Usaha
g. Manajemen Pembinaan Jamaah
h. Manajemen Kesejahteraan Umat
i. Manajemen Pembinaan Remaja
C. Administrasi, Organisasi dan Manajemen Masjid (idarah)
1. Administrasi, Organisasi dan Manajemen Masjid
Administrasi berasal dari bahasa Belanda, Administratie yang
merupakan pengertian Administrasi dalam arti sempit, yaitu sebagai
kegiatan
tata
usaha
kantor,
yaitu
catat-mencatat,
mengetik,
menggandakan, dan sebagainya. (FX.Soedjadi, 1989).

Administrasi dalam arti luas, berasal dari bahasa Inggris


Administration , yaitu proses kerjasama antara dua orang atau lebih
berdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama yang
telah ditentukan. (S.P. Siagian, 1973). Berdasarkan hal tersebut diatas,
dapat
disimpulkan
bahwa
administrasi
masjid
ialah
proses
penyelenggaraan semua kegiatan masjid yang dilakukan bersama-sama
oleh pengurus masjid untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara
formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Struktur organisasi pada umumnya kemudian
digambarkan dalam suatu bagan yang disebut bagan organisasi. Bagan
organisasi adalah suatu gambar struktur organisasi yang formal, dimana
dalam gambar tersebut ada garis-garis (instruksi dan koordinasi) yang
menunjukkan kewenangan dan hubungan.
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
2. Hubungan Administrasi, Organisasi dan Manajemen
Ada beberapa orang yang beranggapan bahwa sesungguhnya
administrasi dan manajemen adalah sama, hanya saja istilah
administrasi
digunakan
pada
badan/organisasi
pemerintah,
sedangkan istilah manajemen dipergunakan untuk organisasi swasta.
Administrator sama artinya dengan manajer, tetapi organisasi untuk
pemerintah. Hal ini dapat dilihat pada penggunaan istilah manajer
untuk perusahaan swasta yaitu diantaranya manajer pemasaran,
manajer pembelian dan lain-lain. Serta kepala bagian administrasi
keuangan, kepala bagian administrasi kepegawaian dan lain-lain. Jadi
dapat disimpulkan bahwa hubungan antara administrasi organisasi
dan manajemen adalah sebagai berikut :
1) Kepemimpinan merupakan arti dari manajemen.
2) Melalui manajemen semua kegiatan di koordinir dan
diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
organisasi.

3) Administrasi merupakan suatu kegiatan pelayanan, termasuk


di dalam kegiatan administrasi adalah kegiatan pengelolaan atau
manajemen administrasi dapat dilaksanakan di dalam atau diluar
organisasi (formal).
4) Organisasi (formal) merupakan tempat dilaksanakannya
kegiatan administrasi.
D. Struktur dan Bagan Organisasi Masjid
Struktur organisasi masjid menggambarkan bagaimana organisasi itu
mengatur dirinya sendiri, bagaimana mengatur hubungan antar orang dan
antar kelompok. Struktur sangat berkaitan dengan tujuan, sebab struktur
organisasi itu adalah cara organisasi itu mengatur dirinya untuk bisa
mencapai tujuan yang ingin dicapainya.
Adapun
diantaranya:

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

struktur

organisasi,

a) Strategi Organisasi
b) Skala Organisasi
c) Teknologi
d) Lingkungan
Struktur organisasi dapat dilihat berdasarkan lalu lintas kekuasaan,
seperti berikut ini:
a) Organisasi lini atau bentuk lurus, kekuasaan mengalir dari pucuk
pimpinan organisasi langsung lurus kepada para pejabat yang memimpin
unit-unit dalam organisasi.
b) Bentuk lini dan staf, dalam organisasi ini pucuk pimpinan dibantu oleh
staf pimpinan ahli dengan tugas sebagai pembantu pucuk pimpinan
dalam menjalankan roda organisasi.
c) Bentuk fungsional, bentuk organisasi dalam kegiatannya dibagi dalam
fungsi-fungsi yang dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya, dengan
hubungan kerja lebih bersifat horizontal.

Berikut ini adalah contoh struktur organisasi masjid:


KU

: Ketua Umum

KPA : Ketua Bidang Pembinaan Anggota


KIP

: Ketua Bidang Informasi dan Perpustakaan

KKU : Ketua Bidang Kesejahteraan Umat


KK

: Ketua Bidang Kewanitaan

SU

: Sekretaris Umum

: Bendahara

SPA

: Sekretaris Bidang Pembinaan Anggota

SIP

: Sekretaris Bidang Informasi dan Perpustakaan

SKU : Sekretaris Bidang Kesejahteraan Umat


SK

: Sekretaris Bidang Kewanitaan

WB

: Wakil Bendahara

DPA : Departemen Bidang Anggota


DIP

: Departemen Bidang Informasi dan Perpustakaan

DKU : Departemen Bidang Kesejahteraan Umat


DK

: Departemen Bidang Kewanitaan

Bagan organisasi masjid merupakan gambaran tentang kepengurusan


dan pembagian kerja dalam sebuah organisasi masjid untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. bagan juga membantu memperjelas
keberadaan kepengurusan atau organisasi masjid. Berikut ini adalah contoh
bagan organisasi masjid:
E. Kepemimpinan Masjid

Kepemimpinsn merupakan proses mengarahkan perilaku orang lain


kearah pencapaian tujuan yang ditetapkan dalam sebuah organisasi atau
lembaga masjid. Masjid yang makmur dan berhasil karena peran pemimpin
yang berhasil, baik memimpin beberapa atau beratus-ratus jamaah,
karyawan, dan pengurus masjid.
Selain mengarahkan dan mempengaruhi orang lain, secara umum
pemimpin juga mempunyai peran-peran sebagai berikut:
1) Berkomunikasi.
2) Memusatkan perhatian pada pelanggan.
3) Membudayakan mutu.
4) Mengadakan inovasi.
5) Menampung aspirasi pelanggan.
6) Menetapkan struktur lembaga, tanggung-jawab dan wewenang.
7) Mengoreksi kebijaksanaan.
8) Mengatasi kendala.
9) Mengembangkan tim-tim kecil.
10)

Mengembangkan mekanisme pemantauan dan evaluasi keberhasilan.

11)

Mengadakan kaderisasi.

12)

Memotivasi anggota

Selain itu juga pemimpin mempunyai gaya atau tipe kepemimpinan


tersendiri. Berikut ini adalah gaya atau tipe kepemimpinan dalam sebuah
organisasi:
a) Gaya atau Tipe Kepemimpinan Otoriter
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan
kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala
pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang

otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas


yang telah diberikan.
b) Gaya atau Tipe Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang
memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada
permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang
utuh.
c) Gaya atau Tipe Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil di mana
para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian
masalah yang dihadapi. Anda bisa menilai bagaimana kualitas
manajemen yang ini.
d) Gaya atau Tipe Kepemimpinan Kondisional
Pemimpin yang demikian biasanya lebih fleksibel. Artinya, dalam
pengambilan keputusan pemimpin yang bersifat kondisional tidak terlalu
kaku/luwes, dan melihat kondisi lingkungan serta mempertimbangkan
hal-hal yang perlu dipertimbangkan.
F. Manajemen Keuangan Masjid
Secara tradisional, aliran dana ke masjid didapatkan dari hasil tromol
jumat atau sedekah jamaah. Namun, mengandalkan income dari dua pos
itu niscaya jauh dari memadai. Cara mengumpulkan dana :
1. Mengadakan Bazaar (pasar amal)
2. Mengadakan pertunjukan
3. Menjual kalender Hijriyah
4. Lelang bahan bangunan masjd
Cara-cara tersebut diatas, bila diterapkan dengan system administrasi
yang baik, Insya Allah akan dapat membantu pengurus atau panitia
merekrut dana pembangunan masjid. Hanya saja, semua bentuk kegiatan

itu memang memerlukan modal untuk bisa berjalan. Prasyarat modal


tersebut bersifat mutlak.
Sumber Dana Masjid
a) Donator Tetap.
b) Donatur Tidak Tetap.
c) Donator Bebas.
Menggerakan Dana Masjid
Penangggulangan atas biaya-biaya yang timbul merupakan tanggung
jawab pengurus bersama-sama jamaah masjid.
1. Pendekatan.2. Kegiatan Yang Jelas.
3. Pengurus Yang dipercaya.
Pengelolaan
Dana
dan
Pertanggungjawaban
Keuangan
Masjid
Setiap pengurus masjid diharapkan mampu menyusun laporan keuangan.
Sekurang-kurangnya mencatat dengan jelas darimana uang masuk, dan
penggunaan dana. Pengurus yang bertanggung jawab dan dapat
dipercaya tentunya tidak akan melalaikan tugasnya. Akan tetapi jika
pengelolaan keuangan masjid adalah orang-orang yang tidak dapat
dipercaya,maka pengelolaan keuangan masjid tidak dapat dilaksanakan
secara baik.
G. Memakmurkan (Tamir) Masjid
Memakmurkan masjid adalah membangun dan mendirikan masjid,
mengisi dan menghidupkannya dengan berbagai ibadah dan ketaatan
kepada Allah, menghormati dan memeliharanya dengan cara
membersihkannya dari kotoran-kotoran dan sampah serta memberinya
wangi-wangian.
Bentuk-bentuk
memakmurkan
1)
2)
Membersihkannya
dan
3)
Kegiatan

masjid
dan
keutamaannya:
Membangun/mendirikannya.
memberinya
wangi-wangian.
keagamaan.

4)
Kegiatan
pendidikan,
5)
Kegiatankegiatan
Cara
Memakmurkan
1.
Kesungguhan
pengurus
2. Memperbanyak kegiatan.

dan
lainnya.
Masjid:
masjid.

H. Sikap dan Perhatian Pengurus Masjid Terhadap Pengurus Masjid,


Masyarakat, Khatib, Imam, Remaja Masjid, Muadzin dan Marbot
Sikap pengurus masjid terhadap jamaah pengurus masjid seharusnya
mampu
memperlihatkan
sikap:
a.
Keterbukaan.
b.
Keakraban.
c.
Kesetiakawanan.
Sikap
Pengurus
Masjid
Terhadap
Masyarakat
a)
Lemah
lembut.
b)
Peka
(perhatian).
c)
Koperatif
(bekerjasama).
Sikap
Pengurus
Kepada
Khotib
1)
Sopan
santun.
2)
Hormat.
Sikap
Pengurus
Kepada
Imam
Sebagaimana
sikap
terhadap
khotib,pengurus
masjidpun
harus
mmeperhatikan imam masjid dalam menjalankan tugasnya. Sarana dan
fasilitas yang perlu di perhatikan pengurus terhadap imam masjid,antara
lain:
a)
Perlengkapan
sarana
ibadah.
b)
Buku-buku
Agama
Islam
dan
Umum.
c)
Honorarium
Imam.
d)
Jaminan
Sosial.
Sikap
pengurus
terhadap
remaja
masjid
1.
Kebapakan.
2.
Komunikatif.
3.
Terbuka.
Sikap
pengurus
terhadap
Muadzin
Pengurus masjid perlu memperhatikan orang-orang yang akan dipilih
menjadi muadzin dengan memerlukan syarat-syarat tertentu,antara lain:
1.
Fasih.
2.
Panjang
Nafas.
3.
Suara
Merdu.
Sikap
pengurus
terhadap
marbot

1.
2.
3.
4. Menyantuni marbot masjid.

Akrab.
Mendidik.
Santun.

I. Pembinaan Pengurus Kepada Jamaah Masjid dan Remaja Masjid


Dalam
sebuah,
sebaiknya
jamaah
harus
dikelompokkan
agar
mempermudah pengurus masjid dalam membinanya. Adapun klasifikasi
jamaah
secara
umum,
yaitu:
a) Jamaah Inti, yaitu Pengurus Masjid yang merupakan tenaga penggerak
dalam
pemakmuran
masjid.
b) Jamaah Utama, yakni Jamaah tetap yang menjadi Pendukung utama
pemakmuran masjid. Masjid yang memiliki data tentang jamaah utama.
(Jamaah iniah yang menjadi garapan utama pembinaan dari pengurus
masjid.).
c) Jamaah Umum adalah kaum muslimin pada umumnya yang ikut serta
beribadah dan memakmurkan masjid. Namun tidak bisa.
Dalam subuah masjid sangat diperlukan organisasi remaja masjid karena
remaja masjid adalah organisasi Underbouw tamir masjid yang
mengorganisir kegiatan mamakmurkan masjid oleh para remaja muslim.
Remaja masjid juga diperlukan karena sebagai alat mencapai tujuan
dakwah dan wadah bagi remaja muslim dalam beraktivitas di masjid.
Di zaman sekarang ini, diperlukannya penerapan asas-asas organisasi
dalam membina remaja masjid. Dalam penerapan asas-asas organisasi
untuk remaja masjid diperlukan sikap kritis, sehingga prinsip-prinsip
organisasi yang diterapkan dapat dinafasi oleh nilai-nilai Islam, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Adapun asas-asas organisasi yang bisa
diterapkan,
yaitu:
1)
Perumusan
tujuan
yang
jelas.
2)
Departementasi.
3)
Pembagian
kerja.
4)
Koordinasi.
5)
Pelimpahan
wewenang.
6)
Rentang
kendali.
7)
Jenjang
organisasi.
8)
Kesatuan
perintah.
9)
Fleksibilitas.
10)
Keberlangsungan.

11)
Keseimbangan.
12)
Kepemimpinan.
13)
Pengambilan
keputusan.
Selain asas-asas organisasi, sebuah organisasi remaja masjid juga harus
menerpakan asas-asas manajemen agar mendukung terealisasinya tujuan.
Adapun
asas-asas
manajemen
tersebut
sebagai
berikut:
1) Planning, yaitu proses pemikiran dan pengaturan yang matang untuk
masa
akan
datang
dengan
menentukan
kegiatan-kegiatannya.
2) Organizing merupakan pengaturan segala perangkat dan sumber daya
sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan organisasi yang
harmonis dan dikelola untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3) Actuating bermakna sebagai tindakan pengurus dan anggota dalam
rangkaian kegiatan untuk menjalankan roda organisasi remaja masjid dalam
rangka
mencapai
tujuan.
4) Controlling merupakan tindakan mengawasi, mengarahkan dan
mengatur pelaksanaan kegiatan remaja masjid agar sesuai dengan program
dan tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan diterapkan asas-asas organisasi dan asas-asas manajemen dalam
sebuah organisasi remaja masjid, maka akan memberikan warna tersendiri
dalam organisai tersebut, yakni organisasi yang modern dan bernafaskan
Islami.

STRUKTUR DAN JOB DESCRIPTION


MANAJEMEN MASJID
Struktur Organisasi Masjid
Struktur organisasi masjid adalah susunan unit-unit kerja yang saling
berhubungan satu sama lainnya. Masing-masing unit mempunyai fungsi
yang berbeda, tetapi dihubungkan dengan garis koordinasi. Adanya
koordinasi inilah yang menyebabkan antar unit kerja menjadi satu kesatuan.
Setiap organisasi harus dijalankan secara professional dengan menerapkan
ilmu manajemen. Dalam ilmu manajemen dikenal adanya struktur
organisasi. Struktur organisasi adalah suatu bagan yang bertujuan
membagi tugas dalam berbagai pusat kegiatan atau melaksanakan tugas
yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang sudah dirumuskan
dalam organisasi. Struktur organisasi akan menggambarkan fungsi masingmasing bagian batas wewenang yang dimilikinya, luas tanggung jawab yang
harus dipikulnya, hubungannya dengan bagian lain, atasannya dan

bawahannya.
Struktur organisasi masjid dapat disederhanakan atau dikembangakan
sesuai dengan program dan tujuan dari sebuah masjid yang mungkin
berbeda antara masjid yang satu dengan masjid yang lainnya. Tergantung
juga
karena
mekanisme
kerja
organisasi
masjid
tersebut.

Job Description
Masjid sebagai pusat kegiatan umat islam membutuhkan sebuah
manajemen modern agar benar-benar bisa berfungsi secara optimal. Untuk
itu, setiap kegiatan haruslah mengikuti alur manajemen modern yang
meliputi
:
Perencanaan
Pengorganisasian
Pemilihan
Pengarahan
Pengawasan
Komunikasi

(planning)
(organizing)
(staffing)
(directing)
(controlling)
(communication)

orang

Setelah bersepakat mengelola masjid harus menggunakan manajemen


modern, maka tugas takmir/pengurus masjidlah yang kemudian berperan
besar. Tanpa adanya takmirtentu semua tidak akan berjalan, karena dialah
yang akan menjalankan seluruh program itu. Maka menjadi kebutuhan dari
takmir masjid untuk membuat struktur organisasi masjid guna mengatur
pembagian
tugas.
Unsur
a.
b.
c.
d.

yang
Imam

harus

Tata
Operasional

ada
masjid

dalam

takmir
(Dewan

Usaha
(Sekertaris,
(Pendidikan,
Sosial,

masjid
:
Syuriah)
Manajer
Bendahara)
Usaha)

Jika diperincikan lagi tugas takmir masjid sesuai dengan fungsinya adalah
sebagai
berikut
:
KETUA
:
1. Memimpindan mengorganisasikan kegiatan masjid dalam melaksanakan
tugasnya.
2.
Mewakili
organisasi
dengan
baik
kedalam
atau
keluar.
3.
Mengawasi
pelaksanaan
program
kerja.
4.
Menandatangani
surat-surat
penting.
5.
Memimpin
evaluasi
atas
pelaksanaan
program
kerja.
6. Membuat laporan pertanggung jawaban (LPJ) dari program-program
kerja
yang
telah
dilakukan
diakhir
pengurusan.

WAKIL
KETUA
7.
Mewakili
ketua
apabila
berhalangan.
8.
Membantu
ketua
dalam
menjalankan
program
kerja.
9. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya
pada
ketua.
SEKERTARIS
10.
Mewakili
ketua
dan
wakil
ketua
apabila
berhalangan.
11. Bertanggung jawab terhadap segala bentuk administrasi masjid
12. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugastugasnya
pada
ketua.
DEPARTEMEN
13.
Mengelola
keuangan
14.
Merencanakan
sumber
dana
15.
Menerima,
menyimpan,
dan
membukukan
16.
Mengeluarkan
uang
sesuai
17.
Menyimpan
tanda
bukti
penerima
dan
18.
Membuat
laporan

AGAMA
masjid.
masjid
keuangan.
kebutuhan.
pengeluaran
rutin.

DEPARTEMEN
IT
19.
Mengelola
basis
data
yang
meliputi
:
v
Daftar
pengurus
v
Daftar
jamaah
v
Penceramah
v
Majlis
taklim
20.
Mengelola
situs
internet
21. Menditribusi surat elektronik (email) yang masuksesuai dengan
departemen
DEPARTEMEN
PENDIDIKAN
DAN
DAKWAH
22. Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan pendidikan dan
dakwah,
meliputi
:
v
Membuat
jadwal
TPA
dan
kajian
kajian
keagamaan
v
Membuat
jadwal
pembicara
pada
setiap
kajian
v Membuat jadwal imam, khatib, muazin dan bilal shalat jumat
v Mengkoordinir kegiatan remaja masjid, ibu-ibu dan anak-anak
v Mengumumkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan
dan
dakwah
23.
Mengkoordinir
shalat
jumat
DEPARTEMEN
PEMBANGUNAN
DAN
PEMELIHARAAN
24. Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan pembangunan
dan
pemeliharaan
masjid
yang
meliputi
:
v
Membuat
program
rehabilitasi
dan
pembangunan
masjid

v
Membuat
rencana
anggaran
v Melaksanakan program pembangunan dan rehabilitasi masjid
25.
Mengatur
kebersihan,
keindahan
dan
kenyamanan
masjid
26. Mendata segala kerusakan sarana dan pra sarana masjid
DEPARTEMEN
SOSIAL
DAN
KEMASYARAKATAN
27. Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan yang bersifat
social
kemasyarakatan
yang
meliputi
:
v Menyantuni fakir miskin, yatim piatu, janda, dan lain-lain
v
Melakukan
khitanan
masal
v
Bakti
social
terhadap
korban
bencana
alam
28. Melakukan koordinasi dengan pengurus RT/RW setempat dalam
melaksanakan
tugasnya
Kesimpulan

Setiap masjid haruslah mempunyai organisasi yang bagus didalamnya.


Sehingga masjid tersebut mempunyai peranan dimasyarakat setempat.
Didalam organisasi masjid tersebut haruslah dikelola dengan manajemen
yang baik dalam manajemen modern. Manajemn inilah yang akan membagi
organisasi
masjid
dalam
strutur
organisasi.
Dalam membuat strutur organisasi masjid bukanlah hal yang sembarangan.
Harus juga memikirkian apa fungsi dari setiap struktur organisai masjid
yang telah dibagi dalam departemen-departemen. Sehingga setiap struktur
mempunyai tugasnya masing-masing dengan begini organisasi dalam masjid
akan termanej dengan baik dan mempunyai peran dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai