Anda di halaman 1dari 12

LBM 2

UROLITIASIS

DEFINISI
Batu saluran kemih (urolitiasis) adalah adanya batu pada saluran
kemih yang bersifat idiopatik, dapat menimbulkan statis dan
infeksi.
www.wordpress.com

ETIOLOGI
Masih belum dapat dipastikan kemungkinan adanya, namun
secara umum penyebab dari penyakit ini adalah sebagai berikut:
a. Faktor infeksi, dimana penyebab tersering dari infeksi ini
adalah adanya Escherichia Coli.
b. Peningkatan vitamin D
c. Diet yang salah.
d. Kekurangan minum atau dehidrasi.
e. Hyperparathiroidisme, penyakit metabolic bawaan.
f. Factor lingkungan yang secara umum berasal dari factor
sumber pemerolehan air minum.
g. Tirah baring yang lama.
www.wordpress.com

Kuman penyebab infeksi saluran air kemih :


-

Kuman gram negatif : E.Coli (85%), Klebsiela, Enterobakter, Proteus, dan Pseudomonas.

Stafilokokus Aureus, Streptokokus fecalis, kuman anaerob,


TBC, jamur, virus dan bentuk L bakteri protoplas.
www.pediatrik.com

PATOFISIOLOGI
Urolitiasis mengacu pada adanya batu (kalkuli) di traktus
urinarius. Batu terbentuk ketika konsentrasi supstansi seperti
kalsium oksalat, kalsium fosfat dan asam urat meningkat. Batu
juga dapat terbentuk ketika difisiensi supstrats tertentu. Seperti
sitrat yang secaa normal mencegah kristalisasi dalam urine, serta
status cairan pasien.

Infeksi, stasis urine, serta drainase renal yang lambat dan


perubahan metabolic kalsium, hiperparatiroid, malignansi,
penyakit granulo matosa (sarkoldosis, tuberculosis), masukan
vitamin D berlebih merupakan penyebab dari hiperkalsemia dan
mendasari pembentukan batu kalsium. Batu asam urat dapat
dijumpai pada penyakit Gout. Batu struvit mengacu pada batu
infeksi, terbentuk dalam urine kaya ammonia alkalin persisten
akibat uti kronik. Batu urinarius dapat terjadi pada inflamasi
usus atau ileostomi. Batu sistin terjadi pada pasien yang
mengalami penurunan efek absorbsi sistin (asam ammonia)
turunan.
www.wordpress.com

GEJALA KLINIS
Adanya batu pada traktus urinarius tergantung pada adanya
obstruksi dan infeksi.
Ketika batu menghambat aliran urine maka menyebabkan
peningkatan tekanan hidrostatik dan distensi pada ginjal serta
ureter.
Infeksi yang disertai demam, menggigil, disuria terjadi karena
iritasi yang terus-menerus.
Bila nyeri mendadak menjadi akut disertai nyeri tekan diseluruh
area kosto vertebral dan muncl mual dah muntah, maka pasien
sedang mengalami kolik renal.
Diare dan ketidak nyamanan abdominal terjadi karena reflek
renointestinal ginjal ke lambung dan usus besar.
Batu yang terjebak di kandung kemih menyebabkan gejala
iritasi. Jika batu menyebabkan obstruksi akan menyebabkan
terjadinya retensio urine.
www.wordpress.com

Gejala klinis infeksi saluran air kemih bagian bawah secara klasik
yaitu nyeri bila buang air kecil (dysuria), sering buang air kecil
(frequency), dan ngompol. Gejala infeksi saluran kemih bagian bawah
biasanya panas tinggi, gejala gejala sistemik, nyeri di daerah pinggang
belakang. Namun demikian sulit membedakan infeksi saluran kemih
bagian atas dan bagian bawah berdasarkan gejala klinis saja.

Gejala infeksi saluran kemih berdasarkan umur penderita adalah


sebagai berikut :
0-1 Bulan
: Gangguan pertumbuhan, anoreksia, muntah dan
diare, kejang, koma, panas/hipotermia tanpa diketahui
sebabnya, ikterus (sepsis).
1 bln-2 thn
: Panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya,
gangguan pertumbuhan, anoreksia, muntah, diare,
kejang, koma, kolik (anak menjerit keras), air kemih
berbau/berubah warna, kadang-kadang disertai nyeri
perut/pinggang.
2-6 thn
: Panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya, tidak
dapat menahan kencing, polakisuria, disuria, enuresis, air
kemih berbau dan berubah warna, diare, muntah,
gangguan pertumbuhan serta anoreksia.
6-18 thn
: Nyeri perut/pinggang, panas tanpa diketahui
sebabnya, tak dapat menahan kencing, polakisuria,
disuria, enuresis, air kemih berbau dan berubah warna.
www.pediatrik.com
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik
Sistem integument
Tidak tampak ikterus, permukaan kulit tidak kering, tekstur
tidak
kasar, rambut hitam dan bersih , tidak botak, perubahan warna
kulit tidak ada, dekubitus tidak ada.
Kepala
Normo cephalic, simetris, nyeri kepala, benjolan tidak ada.
Muka
Simetris, odema , otot muka dan rahang kekuatan lemah ,
sianosis tidak ada
Mata
Alis mata, kelopak mata normal, konjuktiva anemis (- /- ) pupil
isokor sclera ikterus (-/ -), reflek cahaya positif.
Tajampenglihatan
normal, mata tidak cowong.

Telinga
Secret, serumen, benda asing, membran timpani dalam batas
normal,
Hidung
Deformitas, mukosa, secret, bau, obstruksi tidak ada, pernafasan
cuping hidung tidak ada.
Mulut dan faring
Bau mulut , stomatitis (-), gigi banyak yang hilang, lidah
merah
merah mudah, kelainan lidah tidak ada.
Leher
Simetris, kaku kuduk tidak ada, pembesaran vena jugularis 5 + 0
cm H2O
Thoraks
Paru
Gerakan simitris, retraksi supra sternal (-), retraksi intercoste (),
perkusi resonan, rhonchi +/+ pada basal paru, wheezing -/-,
vocal
tidak teridentifikasi.
jantung
Bata jantung kiri ics 2 sternal kiri dan ics 4 sternal kiri,
bataskanan
ics 2 sternal kanan dan ics 5 mid axilla kanan.perkusi dullness.
Bunyi s1 dan s2 tunggal, gallop (-), mumur (-). capillary refill 2
3
detik .
Abdomen
Bising usus +, tidak ada benjolan, nyeri tekan tidak ada,
perabaan
massa tidak ada, hepar tidak teraba, asites ( - ),.
Inguinal-Genitalia-Anus
Nadi femoralis teraba, tidak ada hernia, pembengkakan pembulu
limfe tidak ada., tidak ada hemoroid.
Ekstrimitas
Akral hangat, edema -/- , kekuatan 5/5, gerak yang tidak
disadari

-/-, atropi -/-, capillary refill 3 detik, abses tidak ada, , ganggren
(-),
reflek patella N/N, achiles N/N. pembuluh darah perifer :
radialis
(+/+), femoralis (+/+), poplitea (+/+), tibialis posterior (+/+),
dorsalis pediss (+/+).
Tulang belakang
Tidak ada lordosis, kifosis atau scoliosis.
www.wordpress.com
Dikatakan infeksi positif apabila :
Air kemih tampung porsi tengah : biakan kuman positif
dengan jumlah kuman 105/ml, 2 kali berturut-turut.
Air kemih tampung dengan pungsi buli-buli suprapubik :
setiap kuman patogen yang tumbuh pasti infeksi. Pembiakan urin
melalui pungsi suprapubik digunakan sebagai gold standar.
Dugaan infeksi :
- Pemeriksaan air kemih : ada kuman, piuria, torak leukosit
- Uji kimia : TTC, katalase, glukosuria, lekosit esterase test, nitrit
test.
Mencari faktor resiko infeksi saluran kemih :
- Pemeriksaan ultrasonografi ginjal untuk mengetahui kelainan
struktur ginjal dan kandung kemih.
- Pemeriksaan Miksio Sisto Uretrografi/MSU untuk mengetahui
adanya refluks.
- Pemeriksaan pielografi intra vena (PIV) untuk mencari latar
belakang infeksi saluran kemih dan mengetahui struktur ginjal
serta saluran kemih.
www.pediatrik.com
DD
Yang penting adalah membedakan antara pielonefritis dan
sistitis. Ingat akan pielonefritis apabila didapatkan infeksi
dengan hipertensi, disertai gejala-gejala umum, adanya faktor

predisposisi, fungsi konsentrasi ginjal menurun, respons


terhadap antibiotik kurang baik.
www.pediatrik.com

PENATALAKSANAAN
Ada 3 prinsip penatalaksanaan infeksi saluran air kemih :
Memberantas infeksi
Menghilangkan faktor predisposisi
Memberantas penyulit

Medikamentosa
Penyebab tersering ISK ialah Escherichia coli. Sebelum ada
hasil biakan urin dan uji kepekaan, untuk eradikasi infeksi akut
diberikan antibiotik secara empirik selama 7-10 hari. Jenis
antibiotik dan dosis dapat dilihat pada lampiran.
Bedah
Koreksi bedah sesuai dengan kelainan saluran kemih yang
ditemukan untuk menghilangkan faktor predisposisi..
Suportif
Selain pemberian antibiotik, penderita ISK perlu mendapat
asupan cairan cukup, perawatan higiene daerah perineum dan
periuretra, pencegahan konstipasi.
Lain-lain (rujukan subspesialis, rujukan spesialisasi lainnya
dll)
Rujukan ke Bedah Urologi sesuai dengan kelainan yang
ditemukan. Rujukan ke Unit Rehabilitasi Medik untuk buli-buli
neurogenik. Rujukan kepada SpA(K) bila ada faktor risiko.

PEMANTAUAN
Dalam 2 x 24 jam setelah pengobatan fase akut dimulai gejala
ISK umumnya menghilang. Bila gejala belum menghilang,
dipikirkan untuk mengganti antibiotik yang lain sesuai dengan
uji kepekaan antibiotik. Dilakukan pemeriksaan kultur dan uji
resistensi urin ulang 3 hari setelah pengobatan fase akut
dihentikan, dan bila memungkinkan setelah 1 bulan dan setiap 3
bulan. Jika ada ISK berikan antibiotik sesuai hasil uji kepekaan.

Bila ditemukan ada kelainan anatomik maupun fungsional yang


menyebabkan obstruksi, maka setelah pengobatan fase akut
selesai dilanjutkan dengan antibiotik profilaksis (lihat lampiran).
Antibiotik profilaksis juga diberikan pada ISK berulang, ISK
pada neonatus, dan pielonefritis akut.
www.pediatrik.com

KLASIFIKASI
KOMPLIKASI
Pielonefritis berulang dapat mengakibatkan hipertensi, parut
ginjal, dan gagal ginjal kronik (Pielonefritis berulang timbul
karena adanya faktor predisposisi).
www.pediatrik.com

MACAM-MACAM BATU

Batu ginjal.
Batu yang berbebtnuk di ginjal dapat menetap pada beberapa
tempat di baian ginjal, seperti di kalix minor atas dan bawah, di
kalix mayor, di daerah pyelum dan di atas (up junction).
o Batu di kalix minor atas.
Batu ini kemungkinan silent stone dengan symptom stone.
o Batu di kalix monir bawah.
Batu yang terdapat di bagian ini biasanya merupakan batu koral
(staghorn stone), dan berbentuk seperti arsitektur dari kalices.
Batu ini makin lama akan bertambah besar dan mendesak
pharencim ginjal sehingga pharencim ginjal semakin menipis.
Jadi batu ini potensial berbahaya bagi ginjal.
o Batu di kalix mayor.
Jenis batu ini adalah batu koral (staghorn stone), tetapi tidak
menyumbat. Batu pada daerah ini sering tidak menimbulkan
gejala mencolok / akut, tetapi sering ditemukan terjadinya
pielonefritis karena infeksi yang berulang-ulang. Batu inipun
makin lama akan semakin membesar dan mendesak pharencim
ginjal sehingga pharencim ginjal akan semakin menipis, batu
inipun berbahaya bagi ginjal.
o Batu di pyelum ginjal.
Batu-batu ini kadang-kadang dapat menyumbat dan

menimbulkan infeksi sehingga dapat menyebabkan kolik pain


dan gejala lain.
Tindakan pengobatannya sebaiknya batu pada daerah ini
dilakukan pengangkatan batu, karena batu dapat tumbuh terus
ke dalam kalix mayor sehingga tindakan operasi akan lebih sulit
untuk dilaksanakan.
o Batu di atas Up Junction.
Daerah up junction merupakan salah satu tempat penyempitan
ureter yang fisiologist, sehingga besarnya batu diperkirakan
tidak dapat melalui daerah tersebut.
b. Batu ureter.
Tanda dan gejala:
o Tiba-tiba timbul kolik pain mulai dari pinggang hingga testes
pria atau ovarium pada wanita, pada posisi apapun pasien sangat
kesakitan.
o Kadang-kadang disertai perut kembung, nausea, muntah.
o Gross hematuria.
c. Batu buli-buli.
Batu buli-buli terdapat pada semua golongan umur dari anak
sampai orang dewasa.
www.wordpress.com
(macam2 nyeri??)
A.

Berdasarkan sumbernya
Cutaneus/ superfisial, yaitu nyeri yang mengenai kulit/
jaringan subkutan. Biasanya bersifat burning (seperti
terbakar)
ex: terkena ujung pisau atau gunting
Deep somatic/ nyeri dalam, yaitu nyeri yang muncul dari
ligament, pemb. Darah, tendon dan syaraf, nyeri menyebar &
lbh lama daripada cutaneus

ex: sprain sendi


Visceral (pada organ dalam), stimulasi reseptor nyeri dlm
rongga abdomen, cranium dan thorak. Biasanya terjadi
karena spasme otot, iskemia, regangan jaringan

B.

Berdasarkan penyebab:
Fisik
Bisa terjadi karena stimulus fisik (Ex: fraktur femur)
Psycogenic
Terjadi karena sebab yang kurang jelas/susah diidentifikasi,
bersumber dari emosi/psikis dan biasanya tidak disadari. (Ex:
orang yang marah-marah, tiba-tiba merasa nyeri pada
dadanya)
Biasanya nyeri terjadi karena perpaduan 2 sebab tersebut

C.

Berdasarkan lama/durasinya
Nyeri akut

Nyeri yang terjadi segera setelah tubuh terkena cidera, atau


intervensi bedah dan memiliki awitan yan cepat, dengan
intensitas bervariasi dari berat sampai ringan . Fungsi nyeri
ini adalah sebagai pemberi peringatan akan adanya cidera
atau penyakit yang akan datang. Nyeri ini terkadang bisa
hilang sendiri tanpa adanya intervensi medis, setelah
keadaan pulih pada area yang rusak. Apabila nyeri akut ini
muncul, biasanya tenaga kesehatan sangat agresif untuk
segera menghilangkan nyeri. Nyeri akut secara serius
mengancam proses penyembuhan klien, untuk itu harus
menjadi prioritas perawatan. Rehabilitasi bisa tertunda dan
hospitalisasi bisa memanjang dengan adanya nyeri akut yang
tidak terkontrol.
Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang
menetap sepanjang suatu periode tertentu, berlangsung
lama, intensitas bervariasi, dan biasanya berlangsung lebih
dari enam bulan. Nyeri ini disebabkan oleh kanker yang
tidak terkontrol, karena pengobatan kanker tersebut atau
karena gangguan progresif lain. Nyeri ini bisa berlangsung
terus sampai kematian. Pada nyeri kronik, tenaga kesehatan
tidak seagresif pada nyeri akut. Klien yang mengalami nyeri
kronik akan mengalami periode remisi (gejala hilang
sebagian atau keseluruhan) dan eksaserbasi (keparahan
meningkat). Nyeri ini biasanya tidak memberikan respon
terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya.
Nyeri ini merupakan penyebab utama ketidakmampunan fisik
dan psikologis. Sifat nyeri kronik yang tidak dapat diprediksi
membuat klien menjadi frustasi dan seringkali mengarah
pada depresi psikologis. Individu yang mengalami nyeri
kronik akan timbul perasaan yan gtidak aman, karena ia
tidak pernah tahu apa yang akan dirasakannya dari hari ke
hari.

Perbedaan karakteristik nyeri akut dan kronik

Nyeri akut

Nyeri kronik

Lamanya dalam hitungan menit


Ditandai peningkatan BP, nadi, dan
respirasi
Respon pasien:Fokus pada nyeri,
menyetakan nyeri menangis dan
mengerang

Lamanyna sampai hitungan


bulan, > 6bln
Fungsi fisiologi bersifat
normal
Tidak ada keluhan nyeri

Tidak ada aktifitas fisik


Tingkah laku menggosok bagian yang sebagai respon terhadap nyeri
nyeri

D. Berdasarkan lokasi/letak
Radiating pain
Nyeri menyebar dr sumber nyeri ke jaringan di dekatnya
(ex: cardiac pain)
Referred pain
Nyeri

dirasakan

pada

bagian

tubuh

diperkirakan berasal dari jaringan penyebab


Intractable pain

tertentu

yg

Nyeri yg sangat susah dihilangkan (ex: nyeri kanker


maligna)
Phantom pain
Sensasi nyeri dirasakan pada bagian.Tubuh yg hilang (ex:
bagian tubuh yang diamputasi) atau bagian tubuh yang
lumpuh karena injuri medulla spinalis
www.wordpress.com

Teori Terbentuknya Urolithiasis/Batu Ginjal


1;

2;

3;

Teori nukleasi: Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti


batu atau sabuk batu (nukleus). Partikel-partikel yang berada
dalam larutan kelewat jenuh akan mengendap di dalam nukleus
itu sehingga akhirnya membentuk batu. Inti bantu dapat berupa
kristal atau benda asing saluran kemih.
Teori matriks: Matriks organik terdiri atas serum/protein urine
(albumin, globulin dan mukoprotein) sebagai kerangka tempat
mengendapnya kristal-kristal batu.
Penghambat kristalisasi: Urine orang normal mengandung zat
penghambat pembentuk kristal yakni magnesium, sitrat,
pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar salah
satu atau beberapa zat ini berkurang akan memudahkan
terbentuknya batu dalam saluran kemih.
www.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai