1. RUGI TEGANGAN
1.1.
PENDAHULUAN
Kerugian tegangan atau susut tegangan dalam saluran tenaga listrik
adalah berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban,
berbanding terbalik dengan penampang saluran. Kerugian ini dalam
persen ditentukan dalam batas-batas tertentu. Misalnya di PT. PLN
(Persero) berlaku pada tegangan rendah 5 %, - 10 % dari tegangan
pelayanan.
1.2.
DALAM PUIL .
Pada instalasi bangunan rugi tegangan dihitung dari alat pengontrol
adalah maksimum 2 % untuk instalasi lampu pijar dan maksimum 5 %
untuk instalasi alat-alat listrik lainnya, misalnya motor listrik.
Rugi tegangan untuk tegangan di atas 1 kilo volt, effek induktansi,
effek kapasitansi mempunyai nilai disamping resistansi.
Perhitungan kerugian dalam menghitung resistant saja adalah
sederhana, sedangkan perhitungan yang melibatkan induktansi dan
kapasitansi tidak. Namun untuk menghitung jala-jala saluran sederhana
yang tidak terlalu kompleks, hal ini dapat diabaikan. Oleh karenanya
rugi tegangan dihitung oleh sebab nilai resistansinya saja.
Tetapi untuk jaringan distribusi tegangan rendah dan tegangan
menengah
harus
dihitung
juga
pengaruh
induktansi
dan
kapasitansinya, karena nilainya cukup berarti.
2. TERMINOLOGI
P
: Arus beban.
Expx
Lanjutan 3.1.
3.2.
Lanjutan 3.2.
Contoh - 2 :
Instalasi arus bolak-balik pada jarak 20 meter dari PHB
dibebani 14 Ampere dan 25 meter kemudian dibebani 16
Ampere .
Berapa penampang kawat yang di perlukan :
Tegangan yang di pakai 127 Volt, rugi tegangan maksimum 2,5
L1
L2 = 25 meter
Volt
PHB
P1 = 14 A
P2 = 16 A
Lanjutan 3.2.
1. Penghantar L1
q = L x I x 2 mm = 20 x ( 14 x 16 ) x 2 = 14,3 mm
x
1,5 x 56
2. Penghantar L2
q = L x I x 2 = 25 x 16 x 2 = 14,3 mm
x
1 x 56
Jadi penghantar yang diambil dengan penampang 16 mm
Contoh-3 :
Berapa penampang hantaran yang diperlukan untuk
penyambungan dengan syarat-syarat :
E = 115 Volt.
P = 140 Ampere
L = 20 meter
= 2 % atau 2,3 Volt.
q = L x I x 2 = 20 x 140 x 2 = 43,4 mm
x
2,3 x 56
Dipilih hantaran 50 mm
= L x I x 200
115 x 70 x 50
= 1,24 %
20 x 140 x 200
[ Volt]
xqxE
q = L
x U
x x E
mm
Lanjutan 5.2.
Contoh -1 :
Berapa rugi tegangan suatu motor 3 fasa, beban 190 Ampere
dihubungkan dengan saluran 3 fasa, panjang 150 meter ukuran Cu 3
x 95 mm.
I
= 190 Ampere
Cos = 0,88
E
= 220 Volt (fasa - fasa)
= 8,15 Volt
= 1,73 x L x I xCos
xq
Atau
= 8,15 x 100 % = 3,7 %
220
Contoh 2 :
Saluran arus bolak-balik 3 fasa panjang 80 meter tersambung 20
lampu X 100 watt, beban terbagi rata pada ke tiga fasa, tegangan
=
pelayanan 190 Volt fasa-fasa.
Berapa penampang saluran jika rugi tegangan dibatasi
2 % ( 3,8 Volt)
= 3,86 mm2
q = L x
U
80 x 2000 mm
xVxE
56 x 3,8 x 190
Lanjutan 5.2.
Contoh 3 :
Suatu motor 3 fasa daya 10 PK harus dipotong dan
disambung dengan kabel tanah , panjang kabel 112
meter, E = 220 Volt fasa-fasa, kerugian tegangan
yang diperbolehkan 5 atau 11 Volt.
Berapa ukuran kabel yang diperlukan?
I =
P
=
10 x 736
= 27,5
Ampere
3 x E x Cos
3 x 220 x 0,85
q = 1,73 x 112 x 27,5 x 0,85 = 7,35 mm
56 x 11
Jadi ukuran kabel 3 X 10 mm yang dipakai
Dapat pula kita menggunakan rumus :
q = L x U
= 112 x (10 x 736) = 7,26 mm
x x E
56 x 11 x 220
Jika di ketahui daya guna (rendemen) motor 0,83 maka :
q = 1,2 x (10 x 736)
= 7,35 mm
Cos : 0,9
Pena
m
pang
salura
n
Cos : 0,8
Cos : 0,7
Jarak antar saluran (cm)
Cos : 0,6
40
50
60
40
50
60 40 50 60 40 50 60
10
1,1
1,1
1,1
1,15
1,16
1,16
1,2
1,21
1,22
1,27
1,28
1,29
16
1,15
1,16
1,16
1,23
1,24
1,25
1,32
1,34
1,34
1,41
1,43
1,44
25
1,22
1,23
1,24
1,34
1,36
1,37
1,47
1,49
1,5
1,61
1,63
1,65
35
1,3
1,31
1,32
1,47
1,48
1,5
1,63
1,66
1,68
1,83
1,86
1,89
Lanjutan 6.
Contoh 4.
Pada ujung saluran udara 3 fasa tersambung beban
4000 watt :
E = 220 Volt (fasa fasa)
Cos = 0,9
d = 40 cm
L = 280 m
q = 35 mm2
Dari tabel untuk penampang 35 mm2, cos = 0,9 dan d
= 40 cm harus
menggunakan faktor kali 1,3, maka rugi
tegangan menjadi :
V=L x
PX 1,3 volt
xqxE
X 1,3 volt = 3,38 volt.
= 280 x 4000
56 x 35 x 220
Kw
U = Tegangan pelayanan
R = Tahanan penghantar
/ km
X = Reaktansi penghantar
/ km
km
L = Panjang penghantar
= Beda fasa
Jarak tegangan relatif
Pada TR = U = r + tg x P x L x 10
U
U
(%)
9. MOMEN LISTRIK
1 .
105
U2
[kw . Km]
r + x tan
Lanjutan 10.
Contoh 2 :
Sebuah pabrik berjarak 600meter dari gardu distribusi dipasok dengan
saluran kabel twisted 50 mm2 daya kebutuhan 30 kW cos = 0,8
Berapa rugi tegangan ?
ML = 30 x 0,6 = 18 kW.km
Pada grafik ML untuk penampang 50 mm2 pada cos 0,8 = 1,81 kW.
Jadi U = ML/ML1% = 18/1,18 = 15,25 %
Contoh 3
Penyulang A memakai kabel twisted 50 mm2 memasok dua beban P1
dan P2
Jarak Gardu ke P1 = 100 meter ; P1 = 20 kw, cos 0,8
Jarak P1 ke P2 = 300 meter ; P2 = 15 kw, cos 0,9
Berapa jatuh tegangan total ?
MLP1 = 20 x 0,1 = 2 kW.km ; MLP1 = 1,5, cos 0,8
MLP2 = 15 x (0,3 + 0,1) = 6 kW.km ; MLP2 = 1,86, cos 0,9
U = 2/1,81 + 6/1,86 = 4,3 %.