bahan
makanan
merupakan
media
yang
baik
bagi
yang
disebabkan
oleh
1. Alat
a. Plastik steril
b. Pipet 1 ml steril
c. Petridish steril
d. Timbangan
e. Pembakar Busen
f. Tabung reaksi
g. Gelas Preparat
h. Gelas Penutup
i. Mikroskop
j. Mortir dan penumbuknya yang steril
k. Inkubator
l. Kertas Payung
2. Bahan
a. Daging ayam
b. Susu
c. Roti
d. Tomat
e. Gula
f. Jahe kering
g. Medium plate count agar (PCA)
h. Larutan fisiologis steril 9 ml
3. Cara kerja
a. Ikan
dioleskan batang pengoles ke permukaan sampel seluas 2 cm x
2 cm
dioles sebanyak 3 kali, ke kiri dan ke kanan
direndam batang pengoles ke 10 ml larutan fisiologis steril
b. Susu
diambil 25 ml susu
d. Jahe kering
ditimbang kahe 25 gram, diiris secara steril dengan pisau
(semprot alkohol)
dimasukkan ke 225 larutan fisiologis steril, divortex
1,7
Roti
Kapang
( Rhizhopus)
(Prajankate, 2011).
2,8
3,9
Susu
Tomat
Bakteri
(Lactobacillus
,
E colli)
(Stamatova, 2010).
Bakteri
(Bacillus)
(Yan, 2013).
Khamir
4,10
Gula
(Saccharomyc
es cerevisiae)
(Norliza,2005).
Bakteri
5,11
Ayam
6,12
Jahe
(Micrococcus
dan S aereus)
(Karliana, 2008).
Kapang
(Fusarrium)
(Kawuri, 2012).
warna
hijau
pada
produk-produk
daging,
terutama
disebabkan oleh:
a. Pembentukan hidrogen peroksida (H2O2) oleh L. Viridescens, L.
fructovorans, L.jensenii, Leuconostoc, Enterococcus faecium dan
E.faecalis
b.
7.
8.
9.
Bakteri paling baik tumbuh pada pH netral, beberapa suka suasana asam,
sedikit asam atau basa. Kapang tumbuh pada pH 2 8,5, biasanya lebih
suka pada suasana asam. Sedangkan khamir tumbuh pada pH44,5 dan
tidak tumbuh pada suasana basa.
3. Suhu
Setiap mikroba mempunyai suhu optimum, suhu minimum, dan suhu
maksimum untuk pertumbuhannya. Bakteri mempunyai suhu optimum
antara 200C450C. Suhu optimum pertumbuhan kapang sekitar 250C
300C, tetapi Aspergillus sp. tumbuh baik pada 350C370C. Umumnya
khamir mempunyai suhu optimum pertumbuhan serupa kapang, yaitu
sekitar 250C300C.
4. Oksigen
Berdasarkan proses respirasinya, mikroba dibagi menjadi 4 golongan, yaitu
aerobik, anaerobik, fakultatif dan mikroaerophylik.
5. Pengolahan pangan.
6. Jenis pangan
Adanya mikroba pada bahan pangan dapat menimbulkan kerugian tetapi
dapat pula mendatangkan keuntungan. Di bawah ini adalah beberapa
keuntungan dan kerugian mikroorganisme pada produk pangan. Keuntungan
dari mikroba adalah untuk fermentasi, menigkatkan nilai gizi dan makanan,
warna, bau, dan rasa. Sedangkan kerugiannya yaitu Mengubah bau, rasa dan
warna, menurunkan berat atau volume, menurunkan nilai gizi atau
nutrisiMengubah bentuk dan susunan senyawa, menghasilkan toksin (senyawa
racun) yang membahayakan. Maka dari itu perlu adanya penyimpanan dan
pengolahan yang benar agar mikroba tidak masuk.
E. Kesimpulan
Dari Praktikum acara II Predominasi Mikroba dalam Bahan Pangan
dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain:
1. Pada bahan ber-aw tinggi, seperti tomat, ayam dan susu akan cenderung
ditumbuhi bakteri.
DAFTAR PUSTAKA
Buckle K.A, R.A. Edward, G. H. Fleet, dan M. Wooton. 1985. Ilmu Pangan. UI
Press. Jakarta
Falamy Ryan, Efrida Warganegara, Ety Aprilian2.2008. Deteksi Bakteri Coliform
pada Jajanan Pasar Cincau Hitam di Pasar Tradisional dan Swalayan Kota
Bandar Lampung . Medical Journal of Lampung University ISSN 23373776.
Fardiaz Srikandi. 1993. Analisa Mikrobiologi Pangan. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Fitria Ayu Helmiyati dan Nurrahman. 2010. Pengaruh Konsentrasi Tawas
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Gram Positif Dan Negatif. Jurnal Pangan
dan Gizi Vol. 01 No. 01.
Gaman P.M, R. B. Sherrington. 1992. Ilmu Pangan Pengantar Ilmu Pangan,
Nutrisi, dan Mikrobiologi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Gleeson David, Aine OConnell and Kieran Jordan. 2013. Review Of Potential
Sources And Control Of Thermoduric Bacteria In Bulk-Tank Milk. Irish
Journal of Agricultural and Food Research vol 52, hal: 217227.
Hadioetomo, Ratna Siri. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta.
Kartika Indah Permata Sari, Periadnadi dan Nasril Nasir . 2013. Uji Antimikroba
Ekstrak Segar Jahe-Jahean (Zingiberaceae) Terhadap Staphylococcus
aureus, Escherichia coli dan Candida albicans. Jurnal Biologi Universitas
Andalas (J. Bio. UA 2(1): 20-24 (ISSN : 2303-2162) .
Mendi S, Nain C, Imele H.; Ngoko Z and , dan Carl M.F. Mbofung. 2009.
Microflora Of Fresh Ginger Rhizomes And Gingerpowder Produced In The
North-West. Region Of Cameroon. Vol. 4, Issue 1: 251 260.
Ofor, M.O., Okorie, V.C., Ibeawuchi, I.I., Ihejirika, G.O., Obilo, O.P. and Dialoke,
S.A. 2009. Microbial Contaminants In Fresh Tomato Wash Water And